ibd topik 4

24
Sistem Gerak Tubuh (Sistem Otot dan Tulang - Muskuloskeletal) Dhaifina Dini Ghassani Rizki 1506729576 IBD 27

Upload: dhaifina-dini-prawirohartono

Post on 17-Feb-2016

50 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

topik 4 ilmu biomedik dasar

TRANSCRIPT

Page 1: ibd topik 4

Sistem Gerak Tubuh (Sistem Otot dan Tulang - Muskuloskeletal)

Dhaifina Dini Ghassani Rizki1506729576

IBD 27

Page 2: ibd topik 4

• Fungsi Otot pada Manusia– Menjalankan dan melaksanakan kerja-> berjalan,

mengangkat, dan memegang– Menggerakan jantung– Mengalirkan darah

1. Jenis, Karakteristik, Fungsi, dan Contoh Otot

Page 3: ibd topik 4

• Karakteristik otot manusia– Kontrabilitas -> mampu berkontraksi (memendek)– Ekstensibilitas -> mampu berelaksasi (memanjang)– Elastisitas -> mampu kembali ke bentuk semula

setelah berkontraksi dan berelaksasi.

Page 4: ibd topik 4

Jenis Otot

Otot Rangka Otot Jantung Otot Polos

Jenis Otot

Page 5: ibd topik 4

• Memiliki banyak inti di tepi• Berbentuk silindris• Menanggapi rangsangan

dengan cepat• Volunter• Memiliki daerah gelap terang

yang tersusun rapi/lurik• Sel otot rangka lebih panjang

daripada sel otot polos dan jantung

Otot Rangka

Contoh : otot pada tulang

Karakteristik

Page 6: ibd topik 4

Fungsi Otot Rangka• Menggerakkan rangka tubuh manusia atau

hewan agar bisa bergerak sesuai dengan kehendak

Page 7: ibd topik 4

Contoh : Otot pada jantung

• Memiliki banyak inti di tengah• Berbentuk seperti otot rangka,

silindris, namun bercabang membentuk anyaman

• Bekerja seperti otot polos, involunter

Otot Jantung Karakteristik

Page 8: ibd topik 4

Fungsi Otot jantung• Membantu memompa darah keseluruhan tubuh• Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme

(karbondioksida)• Sel-sel pada otot jantung membantu dalam

kontraksi sel lainnya• Otot jantung menyediakan cara pemompaan

ventrikel pada jantung• Berfungsi meremas darah sehingga darah dapat

keluar darijantung saat berkontraksi dan mengambil darah pada relaksasi

Page 9: ibd topik 4

Contoh: Otot pada dinding saluran

pernapasan, pencernaan, dsb.

• Memiliki satu inti di tengah• Berbentuk gelendong• Menanggapi rangsangan dengan

lambat• Bekerja di luar

kesadaran/involunter• Tidak memiliki daerah gelap dan

terang karena tersusun dari serabut aktin dan miosin

Otot Polos Karakteristik

Page 10: ibd topik 4

Berdasarkan ada atau tidaknya pita terang gelap bergantian • Lurik (seran-lintang)• Polos

Berdasarkan saraf penyusun• Volunter -> saraf somatik• Involunter -> saraf otonom

Pengelompokkan Otot Berdasarkan Karakteristik Umum

Page 11: ibd topik 4

Otot Rangka Otot Jantung Otot Polos

Otot polosOtot lurik

Volunter Involunter

Page 12: ibd topik 4

2. Proses kontraksi otot rangka

• Mekanisme kotraksi otot ada 2:

Excitation-Contraction , Tahap yang menghubungkan antara eksitasi (potensial aksi pada membrane sel otot_ dengan kontraksi (sliding movement of filament)

Powere Stroke, tahapan yang berkaitan dengan penempelan miosin pada sisi aktin

Page 13: ibd topik 4
Page 14: ibd topik 4

• 1. Potensial aksi mencapai bonggol sinaps dari neuron, lalu mengeluarkan asetil kolin • 2. Asetil kolin menempel pada reseptor pada protein kanal di serabut otot. • 3. Menempelnya asetil kolin ini membuka protein kanal sehingga menyebabkan aliran ion Na+ ke dalam

serabut otot, dengan kata lain, terjadi depolarisasi serabut otot, sehingga terjadi potensial aksi di serabut otot

• 4. Potensial aksi bergerak menuju T-tubulus >> merangsang retikulum sarkoplasma untuk mengeluarkan ion Ca2+.

Page 15: ibd topik 4

Ca2+ menempel pada troponin di filamen aktin >> mengubah konformasi tropomyosin >> blokade tropomyosin terbuka >> binding site untuk kepala myosin terbuka (binding site = tempat menempel)

Kepala myosin menempel pada binding site >> terjadi power stroke >>

Page 16: ibd topik 4
Page 17: ibd topik 4

• Otot memendek (dengan kata lain, berkontraksi) • Jika implus saraf berhentii , maka depolarisassi

membran selesai .Potensial aksi berhenti, menyebabkan Ca2+ berhenti dikeluarkan oleh retikulum sarkoplasma, Ca2+ diserap kembali oleh retikulum sarkoplasma

• Tropomyosin kembali ke konformasi semula >> terjadi blokade binding site oleh tropomyosin

• Filamen aktin kembali ke posisi semula secara pasif >> relaksasi .

Page 18: ibd topik 4

Kontrol saraf

Pelepasan Ca2+

Interaksi filamen tebal-tipis

Kontraksi serabut saraf

Tegangan

Page 19: ibd topik 4

3. Kontraksi Isotonik dan Isometrik

Page 20: ibd topik 4

6. Jenis Sistem Pengungkit

Page 21: ibd topik 4

Bagian-bagian sistem pengungkit1. Titik tumpu (Fulkrum) : Titik yang menahan beban. Pada manusia bagian yang

berperan sebagai fulkrum adalah sendi.2. Titik kuasa (effort) : Titik dimana gaya diberikan dan berfungsi untuk

memindahkan beban. Pada manusia yang berperan sebagai effort adalah otot.3. Titik beban (load) : Suatu benda atau bagian yang harus dipindahkan

Istilah dalam sistem pengungkit•Lengan beban : Panjang lengan antara titik tumpu dengan titik beban• Lengan kuasa : panjang lengan antara titik tumpu dengan titik kuasa

Hukum Sistem Pengungkit1. Jika lengan kuasa lebih panjang daripada lengan beban, beban akan terasa lebih

ringan sehingga usaha yang diperlukan kecil.2. Jika lengan kuasa lebih pendek daripada lengan beban, beban akan terasa lebih

berat sehingga usaha yang diperlukan menjadi lebih besar.

6. Jenis Sistem Pengungkit

Page 22: ibd topik 4

1. Sistem pengungkit pertama•Titik tumpu terletak di antara titik kuasa dan titik beban.• Lengan beban dan lengan kuasa sama panjang.• Gaya dan beban memiliki arah yang sama.

•Contoh : pada otot leher posterior terdapat sendi atlanto oksipital untuk menyokong kepala dan sendi tersebut berperan sebagai titik tumpu (F), kemudian otot leher posterior sendiri berperan sebagai titik kuasa (E), dan berat dari wajah berperan sebagai titik beban (L).

2. Sistem pengungkit kedua• Lengan kuasa lebih panjang dari lengan beban •Titik beban dan titik kuasa terletak pada satu sisi di samping fulkrum.• Beban dan gaya berlawanan arah

•Contoh : saat dalam keadaan berdiri dengan posisi berjinjit atau berdiri dengan ujung kaki. Otot betis yang melenturkan kaki sebagai titik kuasa (E), berat tubuh sebagai beban (L), dan sendi metatarsophalangeal sebagai titik kuasa (F).

Page 23: ibd topik 4

3. Sistem pengungkit ketiga• Lengan beban lebih panjang daripada lengan usaha.• Beban dan gaya berlawanan arah

• Contoh : saat pembengkokkan lengan bawah oleh otot bisep brachii. Siku berperan sebagai titik tumpu (F), lengan bawah berperan sebagai beban (L), dan otot bisep brachii berperan sebagai titik kuasa (E).

Page 24: ibd topik 4

Referensi

Sherwood, Lauralee. 2007. Fisiologi manusia: Dari sel ke sistem. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Tortora, G.J., Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.