toh

4
TUGAS TOH 1 Tanaman Obat: Temulawak (Curcumae xanthorrhiza) Nama Kelompok : Ricka Tri Juliana Hotama – 1130129 / A Eunike Lavenia – 1130139 / A Finna Triani – 1130141 / A Catherine Felina Susilo – 1130142 / A Ivonne Nisa Suripto – 1130144 / A Agnes Subianto – 1130181 / A Valencia Geovanny – 1130183 / A 1. Metode ekstraksi (exhaustive atau kesetimbangan) Metode ekstraksi untuk tanaman temulawak termasuk metode ekstraksi exhaustive karena proses penarikan zat berkhasiat dari tanaman temulawak lebih sempurna dibandingkan dengan metode ekstraksi kesetimbangan. Terdapat aliran cairan penyari yang menyebabkan pergantian larutan yang terjadi dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi dan keberadaan ruangan di antara butir-butir serbuk simplisia temulawak membentuk saluran kapiler tempat mengalir cairan penyari menyebabkan peningkatan konsentrasi. Kelemahan proses ekstraksi ini yaitu membutuhkan

Upload: jimmy-bayu-wibowo

Post on 23-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

can help for Curcuma xanthorizza

TRANSCRIPT

Page 1: TOH

TUGAS TOH 1

Tanaman Obat: Temulawak (Curcumae xanthorrhiza)

Nama Kelompok :

Ricka Tri Juliana Hotama – 1130129 / A

Eunike Lavenia – 1130139 / A

Finna Triani – 1130141 / A

Catherine Felina Susilo – 1130142 / A

Ivonne Nisa Suripto – 1130144 / A

Agnes Subianto – 1130181 / A

Valencia Geovanny – 1130183 / A

1. Metode ekstraksi (exhaustive atau kesetimbangan)

Metode ekstraksi untuk tanaman temulawak termasuk metode ekstraksi exhaustive karena

proses penarikan zat berkhasiat dari tanaman temulawak lebih sempurna dibandingkan

dengan metode ekstraksi kesetimbangan. Terdapat aliran cairan penyari yang menyebabkan

pergantian larutan yang terjadi dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga

meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi dan keberadaan ruangan di antara butir-butir

serbuk simplisia temulawak membentuk saluran kapiler tempat mengalir cairan penyari

menyebabkan peningkatan konsentrasi. Kelemahan proses ekstraksi ini yaitu membutuhkan

waktu yang lama dan peralatan yang digunakan cukup mahal dibandingkan dengan

menggunakan metode ekstraksi kesetimbangan. (Agoes, 2007)

2. Variabel ekstraksi

Untuk mengetahui berapakandungan kurkumin dalam temulawak maka digunakan berbagai

macam variabel proses ekstraksi kurkumin dari temulawak, yaitu :

1. Lama nya waktu ekstraksi

Semakin lama waktu ekstraksi semakin tinggi rendemen yang dihasilkan sampai batas 6

jam karena kesempatan bersentuhan antara bahan dengan pelarut semakin besar. Apabila

Page 2: TOH

lewat dari 6 jam rendemen ekstrak menurun kemungkinan hal ini terjadi karena larutan

sudah mencapai titik jenuh. (Suryandari, 1981)

Lama ekstraksi tidak berpengaruh terhadap kadar minyak atsiri dan kadar xanthorizol.

2. Suhu

Model persamaan regresi hubungan suhu ekstraksi dengan rata-rata kurkuminoid sebagai

berikut:

Y = 3.96 +0.504x

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa suhu berpengaruh terhadap kandungan

kurkuminoid. Semakin tinggi suhu ekstraks maka kandungan kurkuminoid semakin

besar.

3. Kehalusan bahan

Semakin halus serbuk yang di ekstraksi maka semakin kecil kadar kurkuminnya (kadar

minyak atsiri) karena terjadi penguapan minyak yang disebebkan oleh jaringan bahan

semakin luas. Sebaliknya, semakin halus bahan yang digunakan semakin tinggi kadar

xanthorizol yang dihasilkan.

4. Jumlah Pelarut

5. Konsentrasi

Page 3: TOH

Daftar Pustaka

Skripsi, Endah Pratiwi. 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perlokasi dan

Reperlokasi Dalam Ekstraksi Senyawa Aktif Andrographolide dari Tanaman Sambiloto.

Bogor.