tm pdf editor - dinas perkebunan provinsi sulawesi …disbun.sulselprov.go.id/files_download/tanaman...

8
TM PDF Editor

Upload: dangmien

Post on 09-May-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TM

PDF Editor

2

TANAMAN TEBU

A. PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBUKAAN KEBUN TEBU GILING / TEBU RAKYAT

Pelaksanaan pembukaan kebun tebu tebangan memerlukan kultur teknis yang

baik, pedoman dibawah ini hendaknya digunakan oleh para petani tebu.

1) Perencanaan

a. Pada Februari/Maret, para petani telah mendapatkan tanah/kebun yang akan

ditanami.

b. Setelah itu, petani membuat perencanaan: jenis tebu yang akan ditanam,

bukaan kebun, waktu penanaman, waktu perabukan, pemeliharaan tanaman,

dan sebagainya.

c. Denah kebun sudah disiapkan sebelum membuat perencanaan pembukaan

tanah.

d. Dengan adanya denah sementara ini,perkiraan letak petak/blok dapat

diketahui. Berdasarkan pengolahan tanah, panjang got dan jumlah lubang

perhektar, dapat diperkirakan sebagai berikut :

- got keliling : ± 200 meter

- got mujur : ± 150 meter

- got malang : ± 1500 meter

- leng/lubang : ± 1500 meter

e. Untuk membuat perencanaan petani memerlukan waktu kira-kira seminggu.

Dengan adanya perencanaan, memungkinkan petani menyelesaikan semua

pekerjaan tepat waktunya. Hal ini sangat penting karena langsung

menyangkut harapan produksi yang akan didapat.

2) Kultur Teknis/Pembukaan Kebun

a. Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh

dari jalan utama atau jalan lori pabrik (railboan). Maksudnya, kelak semakin

ke tengah kebun tanamannya semakin tua, sehingga tidak membutuhkan

perawatan khusus lagi. Secara otomatis terlihat dan mendapatkan perawatan

dari petani yang pemeriksa kebun setiap hari.

TM

PDF Editor

3

b. Jangan membuka semua petak sekaligus. Sebaiknya tenaga kerja

dilokalisir/dikerahkan hanya pada satu petak saja. Jika pekerjaan sudah

hampir selesai atau diperkirakan kelebihan tenaga kerja, baru membuka

petak berikutnya. Lokalisasi pekerjaan tersebut bertujuan:

• Dalam waktu singkat,kebun telah memiliki petak-petak terbuka yang

langsung berhubungan dengan udara dan sinar matahari dan siap

ditanami.

• Penggunaan air bisa lebih intensif,sehingga ketika beberapa macam

pekerjaan harus dilakukan bersamaan, kebutuhan air dapat terpenuhi.

c. Sebelum ditanami sebaiknya got-got sudah mencapai ukuran standar.

- got keliling/mujur : lebar 60 cm; dalam 70 cm

- got malang/palang : lebar 50 cm; dalam 60 cm

Buangan tanah got di letakkan disebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi

setelah tanam,maka tanah buangannya diletakkan disebelah kanan got,

sehingga masih ada jalan untuk mengontrol tanaman.

d. Cemplongan/juringan (lubang tempat menanam).

Juringan baru dapat dibuat setelah got-got malang mencapai kedalaman

60cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan :

- lebar : 50 cm

- dalam : 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering

Pembuatan cemplong/juringan harus dikerjakan dua kali, yaitu stek pertama

dan stek kedua dengan rapi. Tanah galian pertama harus diletakkan

berimpitan dengan tali ukuran (ukuran juringan) dan cara meletakkannya

harus teratur agar tidak sulit meletakkan tanah galian kedua yang sebagian

harus diletakkan di tepi dinding juringan. Tanah galian lain dari stek kedua

diletakkan diatas tanah galian stek pertama.

e. Jalan control

• Jalan control dibuat sepanjang got mujur dengan lebar ± 1 m.

• Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang, lebar ± 80 cm.

• Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)

TM

PDF Editor

4

B. JENIS-JENIS TEBU

Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8,

B.Z. 132, B.Z. 62, dll.

Berumur

panjang/pendek

T a n a h Mes

(pupuk) Berat Sedang Ringan

PS 8 Panjang - Sedang - 7 Kw / ha

PS 30 Panjang Berat/Basah - - 6 Kw / ha

PS 41 Pendek Basah/Berat - - 6 Kw / ha

PS 63 - Kering/Berat - - 7 Kw / ha

PS 26 - Kering/Berat - - 7 Kw/ ha

POJ

3016

Panjang Basah/Berat Sedang - 6 Kw / ha

POJ

2961

Panjang - Sedang Ringan 7 Kw / ha

POJ

3067

Panjang Kering/Berat Sedang - 7 Kw / ha

C. PEMBIBITAN TANAMAN TEBU

Bibit merupakan salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan tebu giling.

Bibit yang bermutu baik dan sehat akan menghasilkan tanaman yang baik dan juga

sehat. Kebanyakan penurunan produksi tebu dikarenakan oleh pemakaian bibit yang

kurang baik. Bibit biasa didapatkan dari :

- Bibit bagal (bibit mentahan)

- Bibit generasi dari tebu giling

- Bibit krecekan dari kebun bibit

- Bibit siwilan, anakan dan dongkelan

TM

PDF Editor

1. Bibit pucuk

Pada saat penggilingan tebu,ban

digiling. Bibit ini disebut bibit pucuk batang tebu.

yang menggunakan bibit pucuk karena bibit pucuk lebih murah.Oleh karena itu

tidak lagi menanam bibit tebu.

yang membungkus tidak diklentek, karena dapat melindungi mata dari kerusakan.

Bibit pucuk lebih mudah diangkut,

juga tidak memerlukan banyak air.

2. Kebun Bibit

Karena penanaman bibit umumn

persediaan bibit dari kebun bibit induk (KBI).

3. Macam-macam Kebun

a. Kebun Bibit Pokok (KBP)

KBP biasanya ditanami pada bulan Januari

sebagai pemberi bibit untuk K

b. Kebun Bibit Induk (KBI

Biasanya KBI

untuk member

c. Kebun Bibit Induk I

Waktu tan

kebun bibit datar (KBD).

d. Kebun Bibit Datar

Waktu tanam September

atau penangkarannya,

Untuk mendapatkan

dilakukan ditanah yang subur,

Penggarapan tanah dapat dilakukan dengan bijak atau secara reinosa.

Pada saat penggilingan tebu,banyak bibit diambil dari tebu yang akan

Bibit ini disebut bibit pucuk batang tebu. Di luar negeri,

yang menggunakan bibit pucuk karena bibit pucuk lebih murah.Oleh karena itu

tidak lagi menanam bibit tebu. Jumlah mata yang diambil 3 – 5 mata. Daun kering

yang membungkus tidak diklentek, karena dapat melindungi mata dari kerusakan.

Bibit pucuk lebih mudah diangkut, karena mata tidak mudah rusak,

a tidak memerlukan banyak air.

Karena penanaman bibit umumnya lebih dulu dari musim giling,

an bibit dari kebun bibit induk (KBI).

ebun Bibit Pokok

Kebun Bibit Pokok (KBP)

KBP biasanya ditanami pada bulan Januari-Februari.

sebagai pemberi bibit untuk KBI-II, tidak membutuhkan luas tanah yang besar.

Kebun Bibit Induk (KBI-II) atau disebut juga kebun bibit nenek)

Biasanya KBI-II ditanami pada Agustus-Oktober. Kebun ini digunakan

untuk memberI bibit pada kebun bibit induk-I (KBI-I)

Kebun Bibit Induk I-(KBI-I)

Waktu tanaman Maret-April.KBI-I digunakan untuk memberi bibit pada

bibit datar (KBD).

Kebun Bibit Datar

Waktu tanam September-Desember. Jika KBD gagal,

atau penangkarannya, maka pabrik akan mengalami kesulitan mencari bibit.

Untuk mendapatkan bibit yang baik dan sehat, sebaiknya pembibitan

dilakukan ditanah yang subur, yang pengairannya baik dan yang aman.

Penggarapan tanah dapat dilakukan dengan bijak atau secara reinosa.

5

yak bibit diambil dari tebu yang akan

Di luar negeri, banyak pabrik

yang menggunakan bibit pucuk karena bibit pucuk lebih murah.Oleh karena itu

5 mata. Daun kering

yang membungkus tidak diklentek, karena dapat melindungi mata dari kerusakan.

karena mata tidak mudah rusak, Bibit pucuk

ya lebih dulu dari musim giling, maka perlu

Februari. Bibit ini dipakai

membutuhkan luas tanah yang besar.

disebut juga kebun bibit nenek)

Kebun ini digunakan

I digunakan untuk memberi bibit pada

Jika KBD gagal, baik penanaman

maka pabrik akan mengalami kesulitan mencari bibit.

sebaiknya pembibitan

yang pengairannya baik dan yang aman.

Penggarapan tanah dapat dilakukan dengan bijak atau secara reinosa.

TM

PDF Editor

6

Cara-cara pembukaan kebun,penanaman,maupun pemeliharaan tebu

tidak berbeda dengan penanaman tebu giling.Untuk kebun bibit pokok

(KBP),penanaman sering dilakukan dalam lubang-lubang persegi. Agar

mendapatkan banyak bibit, maka jarak antara pusat ke pusat dapat diperkecil

sampai ± 90 - 95 cm, kecuali jika kebun bibit itu akan digunakan untuk tebu

giling tebangan ke-2.

Jumlah pupuk yang diberikan sama dengan tebu giling,kecuali jika

kebun bibit tersebut akan digunakan untuk tebu giling ke-1.

e. Bibit mentah/bibit krecekan/bibit bagal

Jika tanaman berumur 0-7 bulan, bibit dipotong dan kemudian

dibongkok tanpa mengklentekkan daun pembungkusannya agar mata-mata

tunas tidak rusak. Untuk pengeriman yang lebih jauh lagi,misalnya keluar

pulau Jawa, maka bongkokan bibit tebu dibungkus lagi dengan tikar atau go ni.

f. Bibit Rayungan

Untuk membuat bibit rayungan, sebelum memangkas batang tanaman

tebu, daun-daun diklentek agar pertumbuhan mata-mata tunas tidak

terhambat. Pemangkasan dilakukan ±1 bulan sebelum bibit rayungan diambil.

Karena bibit rayungan membutuhkan banyak air,maka pada saat

penanamanya diperlukan banyak air. Pertumbuhan bibit rayungan lebih cepat

dibandingkan bibit bagal.penangkaran bibit rayungan kira-kira 1:15.

Kelemahan bibit rayungan antara lain:

- Tunas sering rusak pada waktu pengangkutan

- Dibandingkan dengan bibit bagal,bibit rayungan tidak tahan disimpan lama.

g. Bibit Dederan atau Ceblok

Jika tanah belum selesai digarap sedangkan bibit sudah cukup tua,maka

bibit-bibit tersebut dapat ditanam dahulu secara dederan atau ceblok. Pada

dederan juga digunakan untuk persediaan sulaman.

TM

PDF Editor

7

a) Bibit Dederan

Mula-mula tanah dibersihkan dari rerumputan dan kotoran-

kotoran.Kemudian tanah dicangkul yang dalam dan dihancurkan agar

tidak bongkah. Untuk menghindari kekeringan disiang hari, bibit-bibit

yang baru dideder saling berdekatan ditutup dengan jerami

padi,sehingga air tidak menguap. Setelah bibit sudah tampak sehat, tanah

diberi pupuk ZA. Bibit diambil dengan didengkol, beserta tanahnya.

Sebelum ditanam, sebagian daunnya dipotong untuk mengurangi

penguapan air. Bibit mulai dapat diambil setelah berumur 18-20 hari.

b) Bibit Ceblok

Bibit yang terdiri atas beberapa ruas,antara 6-8 ruas. Sebelum

ditanami, lubang-lubang tanaman dapat dipakai untuk menanam bibit.

Sesudah tanah didalam lubang tanaman dihaluskan dan disirami, bibit-

bibit ditanam secara merapat. Tanaman bibit ceblokan membutuhkan

perawatan yang saksama, terutama kebutuhan airnya.Bibit ceblokan

diambil ketika berumur ± 3 - 4 minggu.

h. Bibit-bibit lain

a) Bibit Sogolan/bung

Bibit sogolan sering dipakai untuk keperluan penyulaman. Bibit ini

kurang baik mutunya, karena matanya kurang kuat.

b) Bibit Seblengan

Bibit seblengan diambil dari tanaman yang telah tumbuh untuk

mencukupi penyulaman. Pengambilan bibit ini dengan cara menyeblang

(memisahkan). Pemisahan ini harus hati-hati,jangan sampai merusak

tanaman; dari 2 mata, yang diambil hanya 1 mata saja.

TM

PDF Editor

8

c) Bibit Dongkelan

Bibit diambil dari anakan tanaman yang telah tua,yaitu anakan

(tunas) yang tumbuh dari bekas tebu yang telah ditebang.

d) Bibit Siwilan

Jika tanaman sudah tumbuh atau pucuknya mati, maka keluarlah

tunas-tunas yang disebut siwilan. Siwilan ini dapat dipergunakan juga

sebagai bibit sulaman. Perawatannya seperti bibit rayungan.

( Editan dari buku Prospek Dan Budidaya Tebu Penerbit Bidang Pasca Panen dan Sistem

Informasi Perkebunan Disbun. Prov.Sul-Sel, 2010 )

TM

PDF Editor