tlp fix
DESCRIPTION
tlpTRANSCRIPT
1. Sejarah Singkat PerusahaanCV. Barona Vulkanisir merupakan pabrik daur ulang yang bergerak pada pemasakan ulang ban bekas dengan berbagai ukuran. Pabrik ini berdiri pada tanggal 01 Januari 2013 oleh H.Yusuf seorang pengusaha asal Bireuen yang juga merupakan pendiri SPBU Pertamina yang berlokasi tepat di sebelah Pakbrik CV. Barona Vulkanisir. Pabrik ini terletak di Jalan Medan - Banda Aceh, Batuphat Timur Kota Lhokseumawe. Perusahaan ini telah mempekerjakan karyawan tetap sebanyak sepuluh orang. CV Barona Vulkanisir akan terus memperluas pasar ke seluruh Provinsi Aceh dengan membuka jaringan sub distributor di beberapa kabupaten kota sehingga CV Barona Vulkanisir menjadi leader market di Provinsi Aceh. Produk ban yang di masak ulang berasal dari konsumen itu tersendiri. Proses pemasakan ban dipilih konsumen untuk menghemat biaya transport dan dapat menggunakan ban pada kendaraan tersebut dengan semaksimal mungkin. Untuk dapat bersaing dengan kompetitor perusahaan pemasakan ulang ban, kualitas produk menjadi salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi kemajuan pabrik dengan menetapkan standar/ketentuan ban yang akan di masak ulang. 2. Ruang Lingkup Bidang Usaha CV. Barona Vulkanisir merupakan usaha yang bergerak dalam memasak kembali ban dengan berbagai ukuran ban. Ukuran-ukuran ban tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.Tabel 2.1: Daftar ukuran ban yang didaur ulang di BV. Vulkanisir
BanUkuran
Ban-Ring750-16
Ban-Ring100-20
Ban-Ring900-20
Ban Jenis angkutan BE750-15
CV. Barona Vulkanisir memasarkan ke beberapa kota yang berada di Provinsi Aceh, yaitu seperti Banda Aceh hingga kota Langsa. CV. Barona Vulkanisir tidak mempunyai cabang di tempat lain. Harga yang ditetapkan CV. Barona Vulkanisir tergantung pada linier ban, atau tergantung pada ukuran ban dan tingkat kesulitan pengerjaan ban tersebut. Namun dalam mendaur ulang ban, pabrik menetapkan standar tertentu dengan melakukan inspeksi sebelum daur ulang dimulai. Jika terdapat banyak kerusakan, maka ban tersebut tidak dapat dilakukan daur ulang. Terdapat dua jenis ban yang diproduksi, yaitu ban original (yang belum divulkanisir) dan ban yang pernah divulkansir.
Berikut struktur organisasi CV. Barona Vulkanisir dapat dilihat pada gambar 2.1Gambar 2.1: Struktur Organisasi CV. Barona VulkanisirSemakin berkembangannya sarana tranportasi baik kendaraan umum, kendaraan pribadi, pengangkutan barang yang dijadikan sebagai penunjang untuk memenuhi kebutuhan manusia memunculkan gagasan untuk mengolah ban-ban yang sudah terpakai atau bekas untuk diolah kembali seperti baru untuk bisa digunakan dan dengan harga yang lebih murah.
Ban vulkanisir itu adalah ban rekondisi artinya ban bekas yang sudah setengah gundul atau bahkan sudah gundul sama sekali kemudian diolah kembali dengan cara melapisi bagian luarnya dengan karet baru sehingga seperti baru kembali. Biasanya digunakan oleh angkutan umum seperti angkot, bis, truk, untuk menghemat biaya operasi karena harganya bisa separuh dari harga ban baru. Namun, untuk keamanan tidak bisa dijadikan jamina dikarenakan ban tersebut merupakan ban rekondisiBan vulkanisir merupakan suatu proses perbaikan (daur ulang) ban yang sudah aus dengan cara memberi telapak/tread pada permukaan ban (crown) tanpa merubah bentuk ataupun merk pada ban dasar dengan jaminan kekuatan/daya tahan tingkat keausan 90% jika dibandingkan dengan ban original dengan harga yang relative murah.
3. Proses Pengolahan Ban VulkanisirAdapun proses produksi ban di CV. Barona Vulkanisir di lhokseumawe ialah sebagai berikut:a. Inspeksion final
Penerimaan ban bekas dan memeriksa ban yang masuk untuk menguji kelayakan ban untuk divulkanisir dan menyisihkan ban yang tidak layak dipakai. Pemeriksaan dilakukan dengan memakai mesin inspeksi dan pemisahan ban original (ban yang belum pernah di vulkanisir) dengan ban yang pernah divulkanisir.b. Buffing (pemarutan)Ban yang telah di inspeksi dan layak divulkanisir diarahkan ke mesin pemarutan oleh mesin buffing yang sering dikatakan proses pengkerokan ban/cukur ban hingga rata dibagian permukaan ban (crown).c. Kemudian ban diliner, yaitu memasang tapak dengan memasang lem dengan SOP dan kasen gang dengan pencampuran SOP IL dan kasen gang 2 kg.d. Untuk mempererat tapak ban maka ban harus dilingkari dengan tali kemudian di jepit untuk merapikan samping ban.e. Adanya bagian ban yang ditutupi kain kira-kira 10 cm untuk melindungi pesan angin.f. Ban di bawa kemesin empot untuk pembungkusan ban dengan karet emplot untuk pengepressan ban.g. Selesai pemasakan emplot ban dilakukan pemasangan pelak/besi tengah ban.h. Dari pemasangan pelak ban diangkat dan digantung menunggu mesin dimasukkan ke mesin cember.i. Dimesin cember ban dimasukkan dengan muatan 14 ban dengan pengisian angin ban dalam min 4 bar dan max = 4-5 bar dengan suhu yang digunakan pemasakan ban 115C proses terjadi selama 3 jam di mesin cember dengan persyaratan waktu yang dipakai :(i) 180 menit(ii) 18 -10 menitProses pemasakan ini dikatakan masak dingin karena ban dingin dimasukkan ke mesin cember dan ban keluar dalam keadaan panas. Sumber panas dari mesin cember ada dari panas atas dan panas bawah dengan jumlah 12 buah.j. Setelah pemasakan selesai ban-ban tersebut dikeluarkan dari mesin cember dan digantung di tempat penungguan.k. Ban diletakkan kembali ketempat pemasangan pelak untuk membukanya kembali.l. Ban dimasukkan kemesin emplot untuk pembukaan mesin emplot.m. Kemudian kain perapi samping ban dibuka dan lakban penutup bocor ban n. Setelah rapi ban diletakkan digudang penyimpanan 4. Jumlah Mesin Yang DigunakanMesin yang digunakan berjumlah 9 mesin, antara lain:1. Mesin Inspeksi (P=1m, L=50cm T=70cm)
Digunakan untuk memeriksa ban yang yang baru diterima dari konsumen
2. Mesin Buffing (P=2m, L=2m, T=2m)Digunakan untuk memarut permukaan ban
3. Mesin Grenda Tangan (P=30cm, L=10cm)Digunakan untuk mengasari permukaan ban
4. Mesin Referasi (P=1m, L=50cm)Digunakan untuk membersihkan
5. Mesin Liner (P=1.5m, L=2m, T=2m)Digunakan untuk memasang tapak baru ban yang mau di vulkanisir6. Mesin Emplop
Emplop(ban dalam yang digunakan untuk alas pentil) digunakan untuk memasukkan ban dalam kedalam ban yang mau divulkanisir
7. Mesin Cember (P=6m, L=2m, T=2.5m)
Digunakan untuk memasak ban vulkanisir8. Mesin Compressor
Digunakan untuk menyimpan udara yang mau digunakan untuk membersihkan kotoran yang lengket pada ban vulkanisir.
9. Mesin Generator (Mesin Mobil) (P=3m, L=1m, T=3m)Untuk pembangkit listrik apabila listrik PLN padama. Jumlah Mesin Yang Hidup = 5 MesinAda 5 jenis mesin yang hidup, diantaranya:1. Mesin Buffing2. Mesin Grenda Tangan3. Mesin Camber4. Mesin Compressor5. Mesin Generatorb. Jumlah Mesin Yang Mati = 4 MesinAda 4 jenis mesin yang mati, diantaranya:1. Mesin Inspeksi
2. Mesin Referasi
3. Mesin Liner
4. Mesin Emplop5. Jumlah Inventaris (Peralatan)Data inventaris (peralatan) pada C.V Baroena Vulkanisir dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut.Tabel 5.1 Daftar inventaris (peralatan) C.V Baroena Vulkanisir
No.Nama PeralatanJumlah Peralatan
1Gerenda3
2Tong sampah8
3Kuas3
4Gunting5
5Tang3
6Pisau cutter3
7Ember1
8Meja produksi2
9Gantungan ban/hanger ban3
10Kursi karyawan1
11Jam dinding karyawan1
12Lampu produksi9
13Martil karet1
14Sketer tembak1
15Lori1
16Komputer kantor1
17Dispenser karyawan1
18Sapu lidi3
19Kipas angin karyawan2
20Telephone kantor1
21Meja kantor3
22Kipas angin kantor1
23Kursi tunggu kantor1
24Lemari kantor3
25Jam kantor1
26Lampu kantor3
27Kursi kantor2
6. Gambar ProdukAda berbagai macam jenis ban yang dapat diolJah di perusahaan ini. Berikut gambar ban yang sudah selesai diproses dapat diihat pada gambar 6.1
Gambar 6.1 Gambar produk Baroena Vulkanisir7. Model PemesananModel pemesanan ban dari CV. Baroena ini membuat ban berdasarkan banyaknya ban yang dikirim dari suplai ban yaitu bengkel-bengkel yang sudah terjalin kerja sama, kemudian baru ban-ban tersebut diolah. Bukan menggunakan model make to order maupun make to stock.Jadi, banyaknya stok barang yang ada didasarkan atas banyaknya pula jumlah kiriman dari penyuplai ban tersebut.
Operator
Pimpinan Pabrik
(H. Yusuf)
(
Staf Manajer
Mustafa Lubis
Kepala Produksi
Sukiyansyah
Adm
Azhari
TATA LETAK FASILITASPage 7