documenttk
TRANSCRIPT
Nama : Nisa’ul Istiqomah NIM : 03111003020
Heat Exchanger
1. Pengertian Heat Exchanger
Panas atau kalor adalah salah satu bentuk energi, yaitu energi panas. Jika
suatu benda melepaskan kalor pada benda lain maka kalor yang diterima benda
lain sama dengan kalor yang dilepas benda itu. Pernyataan ini disebut juga sebagai
Asas Black, yaitu jumlah kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima.
Perpindahan Kalor adalah bentuk kalor yang dapat berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Sedangkan kalor ini merupakan
suatu bentuk energy atau dapat juga didefinisikan sebagai jumlah panas yang ada
dalam suatu benda. Panas dapat berpindah melalui radiasi, konveksi dan
konduksi. Media yang digunakan dalam perpindahan panas bisa berupa zat padat,
cair maupun udara (gas). Perpindahan panas dalam bentuk kalor dapat terjadi
diberbagai tipe proses baik secara kimia maupun fisika. Perpindahan panas sering
terjadi dalam berbagai unit operasi. Seperti lumber of foods, alcohol distillation,
burning of fuel, dan evaporation.
Heat Exchanger adalah alat penukar panas yang dapat digunakan untuk
memanfaatkan atau mengambil panas dari suatu fluida untuk dipindahkan ke
fluida lain. Proses perpindahan panas ini biasanya terjadi dari fase cair ke fase cair
atau dari fase uap ke fase cair. Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE)
adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain
tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai
pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan
sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar
panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat
berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik
antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur
langsung (direct contact). Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri
seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam,
refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar
panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin
ke udara sekitar. Jenis-jenis penukar panas antara lain:
1. Tubular Heat Exchanger
2. Plate Heat Exchanger
3. Shell and Tube Heat Exchanger
4. Jacketed Vessel
2. Prinsip Kerja Heat Exchanger
Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu
tempat ke tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan sama sekali.
Dalam suatu proses, panas dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu suatu
zat dan atau perubahan tekanan, reaksi kimia dan kelistrikan.
Proses terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan secara langsung,
yaitu fluida yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin
tanpa adanya pemisah dan secara tidak langsung, yaitu bila diantara fluida
panas dan fluida dingin tidak berhubungan langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-
sekat pemisah.
3. Bagian- bagian Heat Exchanger
Gambar 1. Bagian-bagian Heat Exchanger
1. Nozzle (Tube side)
2. Nozzle (Shell side)
3. Expansion Bellow
4. Pass Partition plate
5. Support (Saddle)
6. Baffle
Baffle digunakan untuk membelokkan atau membagi aliran dari fluida dalam
alat penukar panas. Untuk menentukan sekat diperlukan pertimbangan teknis
dan operasional.
7. Tubesheet
8. Shell
Biasanya berbentuk silinder yang berisi tube bundle sekaligussebagai wadah
mengalirnya zat.
9. Tube
Tube merupakan pemisah dan sebagai pengantar panas yang bereda suhunya
diantara dua zat yang berada di dalam suatu alat. Pemilihan tube ini harus
sesuai dengan suhu, tekanan, dan sifat korosi fluida yang mengalir.
Tube ada dua macam, yaitu:
a. Tube polos (bare tube)
b.Tube bersirip (finned tube)
10. Rear Head Baffel
Bagian ini terletak diujung lain dari alat penukar panas
11. Stationary Head Barrel
Stationary Head Barrel merupakan salah satu bagian ujung dari penukar
panas. Pada bagian ini terdapat saluran masuk fluida yang mengalir kedalam
tube.
12. Tie Rods & Spacers
4. Fungsi Heat Exchanger
4.1. Fungsi alat Heat Exchanger
a.Memanfaatkan fluida dingin.
b. Menggunakan fluida panas yang didinginkan.
c.Mengontrol sistem atau substansi temperatur dengan menambah atau
menghilangkan energi termal.
d.Memindahkan panas dari satu system ke system yang lain tanpa terjadi
perpindahan massa dari sistem satui ke sistem lainnya. Perpindahan
panas ini berlangsung melalui suatu dinding yang memisahkan kedua
sistem yang bersangkutan.
4.2. Keuntungan shell & tube exchanger
a. Memiliki permukaan perpindahan panas persatuan volume yang lebih
besar.
b. Mempunyai susunan mekanik yang baik dengan bentuk yang cukup baik
untuk operasi bertekanan.
c. Tersedia dalam berbagai bahan konstruksi.
d. Prosedur pengopersian lebih mudah.
e. Metode perancangan yang lebih baik telah tersedia.
f. Pembersihan dapat dilakukan dengan mudah.
5. Klasifikasi Heat exchanger berdasarkan Standar TEMA.
5.1. Klasifikasikan HE berdasarkan perencanaan dan pembuatannya
Klasifikasikan HE berdasarkan perencanaan dan pembuatannya menjadi
tiga kelas yaitu:
1. Hean exchanger kelas ‘R’ umumnya digunakan untuk industri minyak
dan peralatan untuk proses tersebut.
2. Heat exchanger kelas ‘C’ umumnya digunakan untuk keperluan
komersil.
3. Heat exchanger kelas ‘B’ umumnya digunakan untuk proses kimia.
5.2. Klasifikasi heat exchanger berdasarkan jenis alirannya
Klasifikasi heat exchanger berdasarkan jenis alirannya menjadi tiga kelas
yaitu:
1. Heat exchanger counter current (aliraran berlawanan arah)
Jika aliran kedua fluida yang mengalir dalam HE berlawanan arahnya
2. Heat exchanger co-current (aliran searah)
Jika aliran fluida yang didinginkan dengan media pendinginnya searah.
3. Hear exchanger cross current (aliran silang)
Prinsip kerja dari HE ini adalah jika aliran fluida yang mengalir dalam
HE saling memotong arah.
6. Alat Penukar Panas Dilihat dari arah Aliran dan Tube Layout
Apabila ditinjau aliran fluida alat penukar panas ini dibagi dalam tiga
macam aliran, yaitu:
1. Aliran sejajar
2. Aliran berlawanan arah atau counter flow
3. aliran kombinasi
Susunan tube (tube layout) akan mempengaruhi baik buruknya
perpindahan panas. Disamping itu, pemilihan harus mempertimbangkan system
pemeliharaan yang akan dilakukan. Pembersihan tube dengan mekanikan atau
secara kimiawi akan mempengaruhi pemilihan dari tube. Selain susunannya yang
terjadi, aliran laminar atau turbulen.Susunan tube terdiri dari:
1. Tube dengan susunan bujur sangkar (In-line square pitch)
2. Tube dengan susunan segitiga samam sisi (Triangular pitch)
3. Tube dengan susunan berbentuk belah ketupat (Diamond square pitch)
4. Tube dengan susunan segitiga diputar 60oC (Rotated triangular pitch)
7. Shell and Tube Heat exchanger
Shell biasanya berbentuk silinder yang berisi tube bundle sekaligussebagai
wadah mengalirnya zat. Sedangkan, tube merupakan pemisah dan sebagai
pengantar panas yang bereda suhunya diantara dua zat yang berada di dalam suatu
alat. Pemilihan tube ini harus sesuai dengan suhu, tekanan, dan sifat korosi fluida
yang mengalir. Tube ada dua macam, yaitu:
a. Tube polos (bare tube)
b.Tube bersirip (finned tube)
Karakteristik fluida yang sebaiknya mengalir di shell adalah
a. Fluida yang kental untuk meningkatkan overall heat transfer coefficient U.
b. Fluida dengan laju alir paling rendah.
c.Fluida yang terkondensasi dan terdidihkan (Kettle)
d. Non-fouling
e. Fluida dengan pressure drop/ tekana (P) lebih rendah.
Karakteristik fluida yang sebaiknya mengalir di tube adalah :
a. Fluida toxic untuk meminimalisasi leakage.
b. Fluida korosif dan temperatur tinggi terutama material alloy
c. Fouling fluid
d. Fluida bertekanan tinggi untuk meminimalisasi biaya
e. Air laut
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Heat Exchanger. http://irbmevonnovembri.blogspot.com/
2011/08/heat-exchanger-alat-penukar-panas.html. diakses pada tanggal 10
Maret 2014
Iswahtudi, 2011. Heat Exchanger. http://iswahyudi8962.blogspot.com/2011/
12/heat-exchanger.html. diakses pada tanggal 10 Maret 2014.
Anonim. 2012. Jenis-jenis Alat Penukar Panas. http://pelatihanguru.net/
tag/pengertian-heat-exchanger. diakses pada tanggal 10 Maret 2014.
.