tinjauan pustaka - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2013-1-01210-if...

41
11 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perancangan Basis Data (Database) 2.1.1 Data Menurut Indrajani (2011, p48), data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Menurut Turban (2005, p38) data adalah deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam, dikelompokkan dan disimpan. Tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan arti tertentu Jadi, data adalah suatu kumpulan fakta dan aktivitas-aktivitas yang direkam, dikelompokkan dan disimpan tetapi belum terorganisir dan diubah menjadi bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan. 2.1.2 Basis Data Basis data menurut Connolly dan Begg (2010; p65), Basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. Hal ini dikuatkan oleh Indrajani (2011, p48), basis data tidak hanya memegang data operasional organisasi, tetapi juga penjelasan mengenai data tersebut. Karena alasan tersebut basis data dapat juga dideskripsikan sebagai kumpulan data yang saling terintegrasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa, Basis data adalah kumpulan data yang saling terintegrasi secara logikal untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi untuk melakukan proses bisnis. Basis data adalah data dalam jumlah besar yang dapat digunakan secara simultan oleh berbagai departemen dan pengguna. Basis data mencegah terjadinya data yang redundan, data yang ada

Upload: vubao

Post on 15-Aug-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Perancangan Basis Data (Database)

2.1.1 Data

Menurut Indrajani (2011, p48), data adalah fakta-fakta mentah yang

harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu

organisasi atau perusahaan.

Menurut Turban (2005, p38) data adalah deskripsi dasar dari benda,

peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam, dikelompokkan dan disimpan.

Tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan arti tertentu

Jadi, data adalah suatu kumpulan fakta dan aktivitas-aktivitas yang

direkam, dikelompokkan dan disimpan tetapi belum terorganisir dan diubah

menjadi bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan.

2.1.2 Basis Data

Basis data menurut Connolly dan Begg (2010; p65), Basis data adalah

suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi

data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.

Hal ini dikuatkan oleh Indrajani (2011, p48), basis data tidak

hanya memegang data operasional organisasi, tetapi juga penjelasan mengenai

data tersebut. Karena alasan tersebut basis data dapat juga dideskripsikan

sebagai kumpulan data yang saling terintegrasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, Basis data adalah kumpulan data yang

saling terintegrasi secara logikal untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu

organisasi untuk melakukan proses bisnis. Basis data adalah data dalam jumlah

besar yang dapat digunakan secara simultan oleh berbagai departemen dan

pengguna. Basis data mencegah terjadinya data yang redundan, data yang ada

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

12

terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang terbatas. Basis data tidak hanya

menyimpan data tetapi juga menyimpan gambaran suatu data dari sebuah

organisasi.

2.1.3 Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p66) DBMS adalah perangkat lunak

yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, menjaga, dan

mengontrol akses ke basis data.

Umumnya, sebuah DBMS menyediakan fasilitas-fasilitas dibawah ini :

1. DDL (Data Definition Language)

DDL memungkinkan pengguna untuk menspesifikasikan type

data, struktur, dan batasan pada data yang tersimpan dalam

basis data. Operasi DDL mengandung hal-hal berikut ini :

a) ALTER TABLE : perintah ini digunakan untuk mengubah

table

b) DROP TABLE : perintah ini digunakan untuk menghapus

table

c) CREATE INDEX : perintah ini digunakan untuk membuat

index

d) DROP INDEX : perintah ini digunakan untuk hapus index

2. DML (Data Manupulation Language)

DML memungkinkan pengguna untuk memasukkan data,

memperbaharui data, menghapus data, dan menerima data dari

basis data dengan menggunakan SQL (Structured Query

Language). SQL adalah bahasa standar yang digunakan pada

DBMS. Operasi DML hanya bisa mengandung hal-hal sebagai

berikut:

a) Menambahkan sebuah data baru ke dalam basis data

b) Menghapus data yang sudah ada di basis data

c) Mengambil atau mengakses data yang sudah ada di

basis data

d) Memodifikasi data yang sudah tersimpan dalam basis

data

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

13

Komponen DBMS dibagi menjadi lima jenis menurut Connolly (2010, p69-

p71), yaitu :

1. Hardware

Dalam menjalankan DBMS dan aplikasi, hardware merupakan

komponen yang paling penting yang berupa komputer, notebook,

mainframe, atau komputer jaringan yang berupa server.

2. Software

Dalam menjalankan DBMS, software merupakan program penggerak

atau aplikasi yang akan dijalankan. Beberapa penggunaan software,

yaitu:

• Software sistem operasi komputer untuk PC biasa ataupun

server, contohnya Windows 7, Windows 2007, Windows XP

dan Linux.

• Software untuk basis data, contohnya Microsoft SQL 2005,

Microsoft SQL 2008, Microsoft SQL 2010, Oracle dan

MySQL.

• Software untuk pemrograman, contohnya di PC seperti

program Java, Visual Basic, C dan C++.

• Software untuk mengatur jaringan seperti CISCO.

3. Data

Merupakan komponen terpenting dalam DBMS karena data

merupakan penghubung komputer dengan manusia.

4. Procedures

Merupakan instruksi dan aturan yang menentukan perancangan dan

penggunaan basis data dimana pengguna sistem dan pengelolaan basis

data memerlukan dokumentasi untuk menjalankan dan menggunakan

sistem.

5. People

Merupakan komponen terakhir yang juga berperan penting dalam

merancang sampai dengan menggunakan DBMS tersebut.

Dimana peranannya dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi sebagai

berikut:

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

14

• Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok

orang yang bertanggung jawab pada manajemen dan

pengendalian basis data. Perbedaannya adalah data

administrator bertanggung jawab untuk manajemen sumber

daya data yang mencakup perencanaan basis data,

pengembangan, pemeliharaan, kebijakan, prosedur dan desain

basis data secara konseptual.

• Perancang basis data, dibedakan menjadi perancang basis

data secara logika dan fisik. Perancang basis data secara

logika berhubungan dengan identifikasi data antara lain

entitas, atribut dan memahami proses bisnisnya. Sedangkan

perancang basis data secara fisik berhubungan dengan

bagaimana desain basis data tersebut dapat direalisasikan.

• Programmer, merupakan tenaga ahli komputer yang berfungsi

untuk mengembangkan program-program aplikasi yang

diperlukan dalam manajemen basis data.

• End User, dibedakan menjadi 2 yaitu Naive Users

dan Sophiscitated Users. Naive Users yaitu para pengguna

yang tidak peduli akan DBMS. Sophiscitated Users adalah

para pengguna canggih sehingga dapat menulis program untuk

kebutuhan mereka sendiri.

2.1.4 Tahapan Pengembangan Sistem Basis Data (database life cycle)

Menurut Connolly-Begg (2010, p312), sistem basis data merupakan

komponen dasar dari sistem informasi, dimana pengembangan dan

penggunaannya harus dilihat dari perspektif kebutuhan yang lebih luas dari

perusahaan.

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

15

Gambar 2.1 basis data life cycle (Connolly & Begg, 2010, p314)

Berikut penjelasan masing-masing sistem :

1. Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Menurut Connolly dan Begg (2010 ; p313),

Perencanaan basis data adalah aktivitas manajemen yang

memungkinkan tahapan siklus hidup sistem pengembangan

basis data untuk direalisasikan seefisien dan seefektif

mungkin. Perencanaan basis data harus terintegrasi dengan

semua strategi sistem informasi dalam organisasi. Terdapat 3

isi yang dilibatkan dalam memformulasikan strategi sistem

informasi diantaranya :

a. Identifikasi rencana dan sasaran dari organisasi

termasuk mengenai sistem informasi yang

dibutuhkan.

b. Evaluasi sistem informasi saat ini untuk

menentukan kekuatan dan kelemahan yang ada

c. Penilaian teknologi informasi peluang yang

mungkin menghasilkan keunggulan kompetitif.

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

16

Tahapan dalam perencanaan basis data harus

menjelaskan :

a. Mendefinisikan mission statment untuk sistem

basis data.

Dalam mission statement didefinisikan

tujuan utama pembuatan basis data. Mission

statement membantu menjelaskan tujuan

proyek basis data dan memberikan tahapan

yang jelas, efektif, dan efesien dari aplikasi

basis data.

b. Mendefinisikan mission objectives

Tiap objek mengidentifikasi kembali

tugas-tugas tertentu yang harus didukung basis

data. Dapat juga disertai dengan beberapa

informasi tambahan yang menjelaskan

pekerjaan yang harus diselesaikan, sumber daya

yang digunakan, dan estimasi biaya yang

diperlukan.

2. Definisi Sistem (System Definitions)

Menurut Connolly dan Begg(2010; p316), System

definition menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari

aplikasi basis data dan pandangan pengguna utama.

Pandangan pengguna mendefinisikan apa yang

dibutuhkan dalam aplikasi basis data yang berhubungan

dengan data dan menampilkan proses dalam data. Suatu

aplikasi basis data dapat memiliki satu atau lebih pandangan

pengguna. Identifikasi pandangan pengguna adalah aspek

penting dalam pengembangan aplikasi basis data karena

membantu menjamin tidak ada pengguna utama dari suatu

basis data yang terlupakan ketika membangun kebutuhan-

kebutuhan untuk aplikasi yang baru. Pandangan pengguna

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

17

juga membantu dalam pengembangan aplikasi basis data yang

kompleks dimana memungkinkan kebutuhan-kebutuhan di

pecah menjadi bagian-bagian yang lebih mudah untuk diatur.

Jadi, tujuan definisi sistem untuk memfokuskan

perancangan basis data yang akan dibuat, serta bagaimana

sistem tersebut berhubungan dengan sistem informasi pada

organisasi lain sesuai dengan pandangan pengguna dan sistem

basis data.

3. Pengumpulan Kebutuhan dan Analisa

Menurut Connolly-Begg (2010, p316), pada proses ini

dilakukan pengumpulan dan penganalisaan informasi

mengenai bagian dari perusahaan yang didukung oleh aplikasi

basis data dan menggunakan informasi ini untuk

mengidentifikasi kebutuhan pengguna untuk sistem yang

baru.

Beberapa teknik atau cara mendapatkan informasi

adalah dengan teknik metode fact finding. Menurut Connolly

dan Begg (2010, p317), teknik fact finding adalah

1. Examining Documentation

Examining Documentation membantu

menyediakan informasi perusahaan yang

berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi.

Dengan cara mempelajari dokumen-dokumen,

laporan dan file yang berkaitan dengan sistem

yang ada.

2. Interviewing

Dengan wawancara dapat diperoleh informasi

dari individu-individu secara langsung.

Tujuannya untuk menemukan fakta dan

mengidentifikasi kebutuhan, dan memperoleh

ide-ide dari seorang individu.

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

18

3. Observing the enterprise in operation

Teknik ini merupakan teknik yang secara

langsung terjun ke lapangan untuk memantau

atau mempelajari seseorang terhadap sistem

untuk memahami sebuah sistem lebih lanjut.

4. Research

Melakukan riset terhadap suatu masalah yang

sedang dihadapi. Hasil riset dapat menyediakan

informasi-informasi penting tentang bagaimana

orang lain memecahkan masalah yang serupa

dengan teknik-teknik tertentu.

5. Questionnaires

Questionnaires adalah sebuah dokumen yang

diberikan langsung kepada sejumlah orang

untuk memperoleh fakta-fakta yang berkaitan

dengan sistem. Teknik ini merupakan yang

paling efisien untuk memperoleh informasi dari

banyak orang.

Terdapat 3 (tiga) pendekatan utama untuk pengaturan

kebutuhan aplikasi basis data dengan multiple user view

menurut Connolly dan Begg (2010, p318), yaitu :

1) Pendekatan Centralized

Kebutuhan-kebutuhan untuk setiap user view

digabung dalam suatu kumpulan kebutuhan tunggal

untuk aplikasi basis data baru. Umumnya pendekatan ini

dipakai jika basis datanya tidak terlalu kompleks.

Setiap user view memiliki kebutuhan-kebutuhan

yang berbeda, di mana seluruh kebutuhan tersebut akan

dikumpulkan dan dibuatkan menjadi suatu global data

model yang nantinya diperlukan dalam pembuatan basis

data.

2) Pendekatan View Integration

Kebutuhan-kebutuhan untuk setiap user view

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

19

digunakan untuk membangun model data terpisah untuk

merepresentasikan pengguna itu sendiri. Hasil dari model

data akan digabung pada tahap perancangan basis data.

3) Kombinasi antara Centralized dan View Integration

Ada banyak cara untuk mengumpulkan informasi

pada suatu proses resmi dalam menggunakan teknik-

teknik seperti wawancara atau kuesioner untuk

mengumpulkan fakta-fakta tentang sistem dan

kebutuhan-kebutuhannya yang dinamakan fact finding.

4. Perancangan Basis Data (Database Design)

Menurut Connolly dan Begg (2010; p320), Database

Design merupakan proses menciptakan desain yang akan

mendukung pernyataan misi perusahaan dan tujuan misi

untuk sistem basis data yang diperlukan. Terdapat 3 fase

tahapan dalam melakukan desain basis data.

A. Conceptual database design

Proses pembangunan sebuah model data yang digunakan

dalam suatu perusahaan, bersifat independen dari semua

pertimbangan fisik. Perancangan konseptual basis data terdiri

dari sembilan tahap perancangan menurut (Connolly and Begg,

2010, p468) :

1) Identifikasi tipe entitas

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi tipe

entity yang terutama dibutuhkan oleh user.

2) Identifikasi tipe relasi

Tujuannya adalah mengidentifikasi hubungan

penting yang terjadi antara entity yang telah

diidentifikasi dengan menggunakan kata kerja atau

frase kata kerja.

3) Identifikasi dan asosiasi dengan entitas atau tipe

relasi

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

20

Tujuannya adalah mengidentifikasi dan

menggabungkan attribut yang dibutuhkan entity atau

relasi, dan mendokumentasikan setiap atribut secara

detail.

4) Menentukan domain atribut

Tujuannya adalah untuk menentukan domain

atribut dalam model konseptual lokal dan

mendokumentasikan secara detail setiap domain.

5) Identifikasi candidate dan primary key

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi

candidate key untuk setiap entity dan jika terdapat

lebih dari satu candidate key pilih satu menjadi

primary key.

6) Penggunaan enhanced modeling concept (langkah

optional)

Tujuannya adalah untuk mempertimbangkan

penggunaan konsep enhanced modelling, seperti

specialization, generalization, aggregation, dan

composition.

7) Memeriksa redudansi

Tujuannya adalah untuk mengecek apakah

setiap entity dan atribut mengalami redudansi

dalam model basis data. Apabila terdapat redudansi

maka dapat dihilangkan dengan 2 cara, yaitu:

a) Menguji kembali hubungan one-to-one

b) Menghilangkan relasi redudansi

8) Validasi model konseptual data lokal terhadap

transaksi user

Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa

model konseptual data lokal dapat mendukung

kebutuhan transaksi yang dibutuhkan olehuser.

9) Me-review model konseptual data lokal terhadap

kebutuhan user.

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

21

Tujuannya adalah untuk melakukan review

terhadap model konseptual data lokal dengan user

untuk menjamin model telah merepresentasikan user

view berdasarkan kebutuhan perusahaan.

Hasil akhir dari perancangan konseptual basis data

adalah memproses pembuatan suatu model dari informasi yang

akan digunakan dalam suatu organisasi, yang independensinya

tidak tergantung pada apapun.

Transaction Payment

Transaction User

Barang Transaction

1..1 0..1

1..11..*

1..* 0..*

PK TransactionId PK PaymentId

PK TransactionId PK Email

PK TransactionIdPK BarangId

Gambar 2.2 contoh rancangan konseptual basis data

B. Logical database design

Proses pembangunan sebuah model data yang digunakan

dalam suatu perusahaan berdasarkan pada model data yang

spesifik, tetapi independen dari Database Management System

(DBMS) tertentu dan pertimbangan fisik lainnya.

Tahap logikal bertujuan membuat sebuah skema

konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS

yang terpilih. Tahap ini dilakukan oleh pemetaan skema

konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada

konseptual. Pada tahap ini, skema konseptual ditransformasikan

dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada konseptual

ke dalam model data dari model data dari DBMS yang dipilih

pada fisikal. Pemetaan tersebut dapat diproses dalam 2 tingkat:

1) Pemetaan system-independent

Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak

mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

22

khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari

model data tersebut.

2) Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik

Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1

untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di

masa yang akan datang dari suatu model data yang

digunakan pada DBMS yang dipilih. Hasil dari tahap

ini memakai perintah-perintah DDL (Data Definition

Language) dalam bahasa DBMS yang dipilih yang

menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal

dari sistem basis data. Tetapi dalam beberapa hal,

perintah-perintah DDL memasukkan parameter-

parameter rancangan fisik sehingga DDL yang

lengkap harus menunggu sampai tahap perancangan

basis datasecara fisik telah lengkap. Tahap ini dapat

dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi

model data sambil menunggu DBMS yang spesifik

yang akan dipilih.

Contoh: jika memutuskan untuk menggunakan

beberapa relational DBMS, tetapi belum

memutuskan suatu relasi yang utama. Rancangan

dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang

spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p468) perancangan

logikal terdiri dari tujuh tahap perancangan, yaitu :

1) Menentukan relasi-relasi untuk model data logikal

2) Validasi relasi dengan normalisasi

3) Validasi relasi terhadap transaksi user

4) Mengecek batas integritas

5) Meninjau ulang model data logikal dengan user

6) Menggabungkan model data logikal ke dalam model

global

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

23

7) Mengecek untuk perkembangan yang akan dating

Transaction Payment

Transaction User

Barang Transaction

1..1 0..1

1..11..*

1..1 0..*

PK TransactionId PK PaymentId

PK TransactionId PK Email

PK TransactionIdPK BarangId

DetailTransaction1..* 1..1

PK TransactionIdPK BarangId

Gambar 2.3 contoh rancangan logikal basis data

C. Physical database design

Menurut Connolly dan Begg (2010, p467) adalah proses

membuat penjelasan implementasi basis data pada penyimpanan

sekunder, menggambarkan relasi dasar, organisasi file, dan

indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien

terhadap data, dan setiap kendala integritas terkait dan langkah-

langkah keamanan

Perancangan basis data secara fisik merupakan proses

pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses

pada file-file basis datauntuk mencapai penampilan yang terbaik

pada bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang

spesifikasi-spesifikasi untuk basis datayang disimpan yang

berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik,

penempatan record dan jalur akses.

Perancangan physical database terdiri dari empat tahap

perancangan, yaitu :

1) Menerjemahkan model data logikal global untuk

DBMS

a. Merancang relasi dasar

b. Merancang gambaran dari perolehan data

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

24

c. Merancang batas general

2) Desain penyusunan dan pemberian index pada file

a. Analisis transaksi

b. Memilih organisasi file

c. Memilih indeks

d. Memperkirakan kebutuhan disk space

3) Desain tampilan pengguna

4) Desain mekanisme keamanan

Gambar 2.4 contoh rancangan fisikal basis data

5. Seleksi DBMS (DBMS Selection)

Menurut Connolly-Begg (2010, p325), pemilihan

DBMS adalah pemilihan yang sesuai untuk mendukung

aplikasi basis data.

Langkah-langkah untuk memilih DBMS:

a. Menentukan istilah referensi studi

Adalah istilah studi untuk pemilihan DBMS

sudah di tetapkan penetapan objektif dan ruang lingkup

studi, dan tugas-tugas yang harus dilakukan.

b. Membuat daftar sementara dua atau tiga produk

Adalah kriteria yang di pertimbangkan untuk

menjadi kritis agar implementasi dapat berjalan lancar

dan dapat digunakan untuk membuat daftar awal

persiapan produk DBMS untuk evaluasi.

c. Mengevaluasi produk

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

25

Ada berbagai fitur yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi produk DBMS

d. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan

Ini adalah langkah terakhir dari pemilihan DBMS

dengan mendokumentasikan prosesnya dan membuat

pernyataan dalam penemuan dan rekomendasi atas

produk DBMS tertentu.

Pemilihan basis data ditentukan oleh beberapa faktor

diantaranya faktor teknik, ekonomi, dan politik organisasi.

Contoh faktor teknik:

Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya

seperti jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical,

dan lain-lain), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang

mendukung DBMS, pemakai, dan lain-lain.

Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang

mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :

a. Struktur data

Jika data yang disimpan dalam basis data mengikuti

struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS

harus dipikirkan.

b. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem

Jika staf programmer dalam suatu organisasi

sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini

dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.

c. Tersedianya layanan penjual

Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat

dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa

masalah sistem.

6. Perancangan Aplikasi (Application Design)

Menurut Connolly-Begg (2010, p329), adalah

perancangan aplikasi perancangan user interface dan program

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

26

aplikasi yang menggunakan dan memperoses basis data.

Terdapat 2 aspek penting dalam perancangan aplikasi,

yaitu :

a. Perancangan Transaksi

Menurut Connolly-Begg (2010, p330),

transaksi adalah sekumpulan aksi yang dibawa

pengguna atau program aplikasi yang mengakses atau

mengubah isi basis data.

Tujuan dari perancangan transaksi adalah untuk

menetapkan, mendefinisikan dan mendokumentasikan

karakteristik transaksi tingkat tinggi yang di butuhkan

pada basis data, yaitu meliputi:

1) Data yang digunakan oleh transaksi

2) Karakteristik fungsional transaksi

3) Output dari transaksi

4) Kepentingan pengguna

5) Nilai yang di harapkan dari pengguna

Perancangan ini harus dilakukan lebih awal

dalam proses perancangan untuk memastikan bahwa

basis data yang diimplementasikan mendukung semua

transaksi yang dibutuhkan.

Menurut Connolly-Begg (2010, p330-331),

selain itu terdapat tiga jenis transaksi utama, yaitu:

1) Retrieval Transactions

Digunakan untuk mendapatkan kembali

data untuk ditampilkan didalam layar atau

dalam laporan produksi.

2) Update Transactions

Digunakan untuk menambah data,

menghapus data lama, atau memodifikasikan

data yang ada dalam basis data.

3) Mixed Transactions

Melibatkan retrieval (pemanggilan) dan

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

27

update (perubahan) data atau kombinasi antara

keduanya.

b. Perancangan Antarmuka Pengguna

Sebelum mengimplementasi sebuah form atau

laporan, ada baiknya merancangan tampilan (layout)

terlebih dahulu.

Menurut Connolly-Begg (2010, p331), elemen-

elemen dalam merancang suatu antarmuka pengguna

antara lain:

• Penetapan judul yang bermakna

• Instruksi-instruksi yang dapat dipahami

• Pengelompokan logika dan pengurutan

field

• Bentuk form yang menarik secara visual

• Judul kolom yang dikenal

• Penggunaan istilah dan singkatan yang

konsisten

• Penggunaan warna yang konsisten

• Ruang dan batasan yang terlihat untuk

menginput kolom

• Pergerakan kursor yang mudah

• Perbaikan kesalahan untuk satu huruf

dan semua kolom

• Menampilkan pesan kesalahan terhadap

nilai yang tidak sesuai

• Pemberian tanda terhadap kolom yang

berupa pilihan

• Pesan-pesan yang bersifat penjelasan

untuk suatu kolom

• Pembaruan tanda penyelesaian

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

28

7. Prototype (Optional)

Adalah pembuatan suatu model kerja dari aplikasi

basis data. Suatu prototipe adalah model yang bekerja yang

tidak mempunyai semua fitur-fitur yang diperlukan atau

menyediakan semua fitur-fitur yang diperlukan atau

menyediakan semua fungsionalitas dari sistem terakhir.

Tujuan utama dari pembuatan protoyping adalah :

a. Mengjinkan pengguna untuk menggunakan

prototype untuk mengidentifikasi features sistem

apakah berjalan baik atau tidak.

b. Untuk memberikan perbaikan atau pengembangan

features yang baru kepada sistem basis data.

c. Untuk mengklasifikasi kebutuhan pengguna dan

pengembang sistem.

d. Mengevaluasi kelayakan pada sistem tertentu.

Menurut Connolly-Begg (2010, p333), adalah

pembangunan model kerja aplikasi basis data. Terdapat dua

strategi prototipe yang biasa digunakan, yaitu:

a. Requirement prototyping menggunakan prototipe

untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan yang

diusulkan aplikasi basis data dan jika kebutuhan-

kebutuhan sudah dilengkapi maka prototipe tidak

dipakai lagi atau dibuang.

b. Evolutionary prototyping digunakan untuk tujuan

yang sama, tetapi perbedaannya requirements

prototyping adalah prototipe tidak dibuang tetapi

dengan perkembangan lebih lanjut menjadi aplikasi

kerja basis data.

8. Implementasi (Implementation)

Adalah realisasi fisik dari perancangan basis data dan

aplikasi. Implementasi basis data dapat dicapai dengan

menggunakan Data Definition Language (DDL) dari DBMS

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

29

yang dipilih atau Graphical User Interface (GUI), dimana

menyediakan fungsionalitas yang sama ketika

menyembunyikan pernyataan DDL tingkat rendah. Pernyataan

DDL tersebut digunakan untuk membuat struktur basis data

dan file basis data kosong.

Bagian dari program aplikasi ini adalah transaksi basis

data, dimana diimplementasikan dengan menggunakan Data

Manipulation Language (DML) dari DBMS sasaran, yang

mungkin disimpan dalam sekumpulan bahasa pemrograman.

9. Perubahan dan Pengambilan Data(Data Conversion and

Loading)

Pemindahan data yang ada ke dalam basis databaru

dan mengkonversikan aplikasi yang ada agar dapat dijalankan

pada basis data yang baru. Tahapan ini dibutuhkan ketika

sistem basis datayang lama digantikan oleh sistem basis data

yang baru. DBMS biasanya memiliki utilitas yang dapat

memanggil ulang file yang sudah ada ke dalam basis data

baru, serta memungkinkan juga mengkonversi dan

menggunakan program aplikasi dari sistem yang lama untuk

digunakan oleh sistem yang baru.

10. Pengujian (testing)

Menurut Connolly-Begg (2010, p334), adalah proses

mengeksekusi program-program dengan tujuan untuk

menemukan kesalahan.

Merupakan suatu proses eksekusi program aplikasi

dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dengan

skenario tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya

(Indrajani (2011, p57)). Pengujian hanya akan terlihat jika

terjadi kesalahan pada software.

Page 20: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

30

11. Pemeliharaan Operasional (Operational Maintenance)

Menurut Indrajani (2011,p57), adalah proses pengawasan

dan pemeliharaan sistem setelah instalasi. Menurut Connolly-

Begg (2010, p335), adalah proses mengawasi dan memelihara

sistem yang meliputi aktivitas mengawasi performance dari

sistem dan memelihara dan memperbaharui aplikasi basis data.

Pada langkah sebelumnya aplikasi basis data telah

diimplementasikan dan diuji sepenuhnya.

Sekarang sistem memasuki langkah pemeliharaan yang

melibatkan aktifitas-aktifitas berikut:

� Mengawasi kinerja sistem

� Mempertahankan dan meng-upgrade aplikasi basis data.

2.1.5 Model Hubungan Entitas (Entity Relationship Modeling)

ER Modeling menurut Connolly dan Begg (2010, p371) adalah sebuah

pendekatan top-down untuk merancang basis data yang dimulai dengan

mengidentifikasikan data yang penting yang disebut entitas dan hubungan antar

data harus dipresentasikan dalam model.

Menurut Ramon dan Pauline (Schaum’s Outlines), ER Modeling adalah

representasi grafis dan logika basis data dengan menyertakan deskripsi detail

mengenai seluruh entitas, hubungan (relationship), dan batasan (constraint).

Model E-R sangat berperan penting dalam perancangan basis data,

Model ini digunakan pada tahap Conceptual Design, yaitu tahap kedua dari

perancangan basis data. Tahapan pertama adalah pengumpulan dan analisa

permintaan dari pemakai, tahap kedua dilakukan penerapan conceptual design

dimana model E-R ini digunakan, pada tahap ini data disajikan dalam bentuk

diagram.

Dengan penggunaan diagram ini, dapat terlihat jelas hubungan entity

dengan entity dan atribut yang diperlukan di dalam suatu entity. Tahapan

berikutnya adalah logical design, dalam tahap ini diagram E-R

ditransformasikan ke dalam bentuk basis data, dengan sebelumnya ditentukan

Page 21: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

31

dahulu model basis data apa yang dipilih. Tahap akhir dari perancangan basis

dataadalah tahap physical design, yaitu tahap untuk menentukan organisasi file

dari basis datadan mendefinisikan penyimpanan data secara fisik.

A. Konsep dasar ER Modeling

1. Entitas

Menurut Connolly (2010, p372), entity type adalah

sekumpulan objek yang memiliki property yang sama, yang

diidentifikasikan di dalam organisasi karena keberadaannya

yang bebas. Karakteristik-karakteristik yang mendeskripsikan

atau mengkualifikasikan entitas adalah atribut. Dalam

diagram E-R, entitas direpresentasikan dengan kotak bersiku

bundar dengan nama unik dalam huruf besar.

Setiap entitas harus memiliki keberadaan ganda

(multiple occurrences) menurut Connolly (2010, p373) adalah

sebuah objek dari satu entitas yang dapat didefinisikan secara

unik. Contoh dalam satu entitas pegawai bisa nama pegawai

digunakan sebagai UID (unique identifier) dikarenakan nama

pegawai bisa disamakan maka dapat terjadi perumpamaan

tidak lagi unik namun dibeberapa kasus untuk mencegah hal

tersebut maka dibuat lebih dari satu UID seperti nama

pegawai dan Nomor Induk Kepegawaian (NIK) tidak

mungkin pegawai memiliki nama dan nik yang sama.

Entitas yang mempunyai atribut kunci. Entitas ini

bersifat mandiri, keberadaanya tidak bergantung pada entitas

lainnya. Percepatan entitas kuat selalu memiliki karakteristik

yang unik disebut identifier (sebuah atribut tunggal atau

gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan

untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain).

a. Entitas Kuat

Kebanyakan entitas dalam suatu organisasi dapat

digolongkan sebagai entitas kuat (strong entity) yaitu entitas

Page 22: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

32

yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada

keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat selalu

memiliki karakteristik yang unik (dinamakan identifier atau

sering disebut sebagai atribut pengidentifikasi) yaitu, sebuah

atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik

dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang

lain.

b. Entitas Lemah

Entitas yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas

lemah diidentifikasikan dengan menghubungkan entitas

tertentu dari tipe entitas yang lain ditambah atribut dari entitas

lemah. Tipe entitas lain yang dipakai untuk

mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut identifying

owner dan relasi yang menghubungkan entitas lemah dengan

owner disebut identifying relationship.

Gambar 2.5 Representasi Diagram dari Entitas-Atribut pegawai dan pesan

2. Hubungan (relationship)

Menurut Connolly (2010, p374) relationship type

adalah hubungan antar entitas yang memiliki arti. Sedangkan

relationship occurrence adalah hubungan yang dapat

diidentifikasikan secara unik yang meliputi sebuah kejadian

(occurrence) dari setiap entitas di dalam hubungannya

(relationship).

Relationship digambarkan dengan sebuah garis yang

menghubungkan entitas yang saling berhubungan. Garis

Page 23: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

33

tersebut diberi perintah / nama sesuai dengan nama hubungan

dan diberi tanda panah satu arah di samping nama

hubunganya.

Daftar nama nama hubungan yang mungkin dapat

berguna dalam pembuatan hubungan entitas, dibuat oleh

Richard Barker (Case Method : ERD, 1990).

Gambar 2.6 Pasangan nama-nama hubungan yang berguna

Gambar 2.7 Representasi diagram dari relationship

3. Atribut

Atribut adalah item-item informasi mengenai setiap

entitas atau hubungan.

Page 24: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

34

Atribut dapat diklasifikasikan sebagai :

a. Simple and Composite Attribute

Simple attribute adalah atribut yang

terdiri dari komponen tunggal dimana atribut

tersebut tidak dapat dipisahkan lagi, sedangkan

composite attribute adalah atribut yang masih

dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian.

Contoh dari simple attribute adalah

nama_barang sedangkan untuk composite

attribute adalah alamat pada entitas pegawai,

karena dalam alamat bisa dibagi menjadi

bagian entitas jalan, entitas kode_pos dan

entitas kota.

b. Simple Value and Multi Value Attribute

Single-valued attribute adalah atribut

yang memiliki satu nilai pada setiap entitas,

sedangkan multi-valued attribute adalah atribut

yang mempunyai beberapa nilai pada setiap

entitas (Connolly, 2010, p380).

Contoh dari single-valued attribute

adalah NIK, nama_Kry, tanggal_lahir, dan

lain-lain. Sedangkan untuk multi-valued

attribute contohnya adalah jam_kerja, tugas,

dan lain-lain.

c. Derived Attribute

Menurut Connolly (2010, p380),

derived attribute merupakan sebuah atribut

yang merepresentasikan sebuah nilai yang

berasal dari nilai sebuah atribut yang

Page 25: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

35

berhubungan atau set atribut, dan tidak harus

berada dalam tipe entitas yang sama.

4. Key

Primary key adalah key yang telah menjadi candidate

key yang dipilih secara unik untuk mengidentifikasi suatu tipe

entitas. Candidate key adalah kumpulan attribute minimal

yang unik untuk mengidentifikasikan suatu tipe entitas

(Connolly, 2010, p381).

Candidate Key (kunci calon) adalah salah satu

rangkaian yang mempunyai nilai unik untuk membedakan

atau mengidentifikasi nilai-nilai kombinasi yang unik

diantara semua kejadian yang spesifik dari entitas. Candidat

key ini tidak boleh berisi atribut dari tabel yang lain.

kombinasi dari atribut yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi secara unik record basis data tanpa data

apapun yang asing. Setiap tabel dapat memiliki satu atau lebih

candidate key.

Primary Key (kunci utama) adalah atribut Merupakan

candidate key yang telah dipilih untuk mengidentifikasi setiap

record secara unik. Primary key harus merupakan field yang

benar-benar unik dan tidak boleh ada nilai NULL. Pengertian

lainya Primary Key adalah suatu nilai dalam basis data yang

digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris dalam tabel.

Primary key, salah satu atrribut dari candidat key dapat dipilih

menjadi primary key dengan 3 kriteria sbb :

• Key tersebut lebih natural untuk dijadikan

acuan

• Key tersebut lebih sederhana

• Key tersebut cukup unik

Page 26: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

36

Alternate key adalah candidate key yang tidak terpilih.

Misal : dalam suatu entitas terdapat dua field yang bisa

dijadikan sebagai kunci. Sementara yang boleh dijadikan

kunci hanya satu, maka anda harus memilih salah satu. Field

yang anda pilih, disebut primary key, sedangkan field yang

tidak dipilih disebut dengan alternate key.

Gambar 2.8 Contoh primary key dan candidate key

Jika sebuah primary key terhubungan ke tabel/entitas

lain, maka keberadaan primary key pada entitas tersebut di

sebut sebagai foreign key.

Foreign key adalah sebuah kumpulan field dalam satu

relasi yang digunakan untuk me“refer” (menunjuk) ke suatu

baris (tuple) pada relasi yang lain (harus berkorespondensi

dengan primary key pada relasi yang kedua), seperti: ‘logical

pointer’. Sedangkan hubungan antara keduanya (primary key

dan foreign key) di jelaskan sebagai berikut,“Primary Key”

adalah field kunci / utama dari suatu tabel yang menunjukkan

bahwa field yang menjadi kunci tersebut tidak bisa diisi

dengan data yang sama, atau dengan kata lain Primary key

menjadikan tiap record memiliki identitas sendiri-sendiri

yang membedakan satu sama lainnya (unik).“Foreign key”

adalah satu attribute yang melengkapi satu relationship yang

menunjukan ke induknya, dengan kata lain keduanya saling

berkaitan. Perhatikan gambar berikut.

Page 27: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

37

Gambar 2.9 Foreign Key

Pada gambar diatas, NIK pada table pegawai adalah

primary key. Sedangkan primary key pada table pesan adalah

id_pesan. Lalu id_pesan menempel pada tabel karyawan yang

kita sebut sebagai foreign key.

Biasanya disebut tabel yang berisi foreign key sebagai

tabel anak karena tabel tersebut mengait pada tabel lain.

Sedangkan tabel yang terkait disebut sebagai tabel induk.

Pada contoh tabel di atas, pegawai sebagai tabel anak

sedangkan pesan sebagai tabel induk.

5. Batasan Struktural

Batasan yang menggambarkan pembatasan pada

relationship seperti yang ada pada ”real world” harus

diterapkan pada entitas yang ikut serta pada sebuah hubungan

dinamakan Multiplicity (Connolly, 2010, p385).

Dalam sebuah Relationship pada Basis Data terdapat

batasan batasan yang terstruktur (Structural Constraints).

Tipe utama dari batasan disebut multiplicity yang

mencerminkan aturan dari sistem yang akan dibuat oleh user.

Beberapa jenis Multiplicity kelas.

Tabel Multiplicity untuk kelas :

Multiplicity Arti

* (default) Banyak

Page 28: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

38

0..0 Nol

0..1 Nol atau Satu

0..* Nol atau Banyak

1..1 Tepat satu

1. .* Satu atau banyak

Tabel Notasi Multiplicity menggunakan kustomisasi

Format Arti

Tepat

.. Antara

.. Atau nol

, .. Tepat atau antara dan

.. , Antara dan

Multiplicity dibuat berdasarkan dua batasan yaitu

Cardinality dan Participation.

a. Cardinality

Adalah nilai maximum occurrence dari

sebuah relationship antara dua entitas;

contohnya: antara entitas Dosen dan Mata

Kuliah terdapat Relationship “Mengajar”

dengan multiplicity “0..5“, artinya satu dosen

boleh mengajar maksimal 5 mata kuliah

sedangkan sebuah mata kuliah bisa jadi belum

Page 29: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

39

memiliki dosen pengajarnya. Cardinality = 5

dan Participation = 0.

Cardinality / Kardinalitas adalah

ukuran keunikan data pada kolom tertentu dari

suatu table basis data. Pengukuran kardinalitas

didasarkan pada perbandingan jumlah row

yang unik pada kolom terhadap jumlah

keseluruhan row. Semakin rendah nilai

perbandingannya maka data semakin tidak

unik, demikian juga sebaliknya.

Cardinality Value (Nilai Kardinalitas),

cardinality dapat dikategorikan berdasarkan

tingkat nilainya, yaitu :

1) Low-cardinality

Adalah kondisi dimana tingkat

keunikan data sangat rendah dibandingkan

jumlah row secara keseluruhan. Sebagai

contoh, jenis_kelamin yang hanya

memiliki dua nilai pada seluruh row yang

ada.

2) Normal-cardinality

Adalah kondisi dimana tingkat

keunikan data terdistribusi secara normal

atau proporsi sebaran yang merata

dibandingkan jumlah row secara

keseluruhan.

3) High-cardinality

Adalah kondisi dimana tingkat

keunikan data sangat tinggi dibandingkan

jumlah row secara keseluruhan.

Page 30: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

40

b. Participation

Adalah nilai minimum occurrence dari

sebuah relationship antara dua entitas;

contohnya antara entitas Gedung dan Ruang

Kelas terdapat Relationship “Terdiri Dari”

dengan multiplicity “1..5“, artinya satu

Gedung bisa terdapat maksimal 5 ruang kelas

tapi satu ruang kelas hanya terdapat pada satu

gedung. Cardinality = 5 dan Participation = 1

Secara umum degree Binary paling

banyak dipakai dimana umumnya hubungan

itu merujuk pada tiga jenis hubungan sbb:

1) one-to-one (1..1)

Dimana dalam sebuah occurrence

terdapat hanya satu pasangan pada entitas

lainnya; contohnya: antara entitas Kantor

Cabang dan Manajer, sebuah kantor

cabang hanya boleh dimanajeri oleh

seorang manajer dan begitu juga

sebaliknya seorang manajer hanya boleh

memanage sebuah kantor cabang.

2) one-to-many (1..*)

Dimana dalam sebuah occurrence

terdapat bisa lebih dari satu pasangan pada

entitas lainnya.

3) many-to-many (*..*)

Page 31: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

41

Gambar 2.10 Contoh ER Modeling

2.1.6 Normalisasi

Menurut Connolly (2010, p416), normalisasi adalah suatu teknik

untuk menghasilkan kumpulan relasi dengan properti yang diperlukan dan

berguna untuk menyediakan kebutuhan data dari perusahaan.

Langkah-langkah normalisasi menurut Connolly (2010, p430 - p436)

dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Unnormalized Form (UNF)

UNF merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih

grup data yang berulang-ulang. UNF dilakukan dengan

memindahkan data dari sumber informasi ke dalam format dengan

baris dan kolom.

B. First Normal Form (1NF)

1NF merupakan sebuah relasi dimana setiap irisan antar baris

dan kolom berisikan satu dan hanya satu nilai saja. Cara mengubah

dari bentuk UNF ke 1NF adalah sebagai berikut :

• Memilih satu atau sekumpulan atribut sebagai kunci untuk

tabel unnormalized.

Page 32: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

42

• Identifikasi grup yang berulang dalam tabel unnormalized

yang berulang untuk kunci atribut.

Hapus grup yang berulang dengan cara memasukkan data yang

semestinya ke dalam kolom yang kosong pada baris yang berisikan

data yang berulang atau dengan cara menggantikan data yang ada

dengan salinan dari kunci atribut yang sesungguhnya.

C. Second Normal Form (2NF)

2NF berdasarkan pada konsep ketergantungan fungsional

penuh yang mengindikasikan bahwa, jika X dan Y merupakan atribut

dari sebuah relasi, Y dikatakan tergantung penuh terhadap X jika Y

tergantung secara fungsional kepada X tetapi tidak pada proper dari

subset dari X. 2NF merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan setiap

atribut non primary key bersifat fully functional dependent pada

primary key.

Cara mengubah 1NF menjadi 2NF adalah sebagai berikut :

• Mengidentifikasi primary key untuk relasi 1NF.

• Mengidentifikasi functional dependency dalam relasi.

Jika terdapat partial dependency terhadap primary key, maka hapus

dengan menempatkan dalam relasi baru bersama dengan salinan

determinannya.

D. Third Normal Form (3NF)

3NF adalah suatu relasi yang ada dalam 1NF dan 2NF di mana

tidak terdapat atribut non primary key yang bersifat transitively

dependent pada candidate key. Atribut yang tidak memberikan

kontribusi terhadap penjelasan karakteristik primary key, akan

dipindahkan ke sebuah tabel yang terpisah.

E. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

BCNF adalah jika dan hanya jika setiap determinan adalah

candidate key.

F. Fourth Normal Form (4NF)

Relasi dalam bentuk normal keempat (4NF) jika relasi dalam

BCNF dan tidak berisi kebergantungan banyak nilai. Untuk

menghilangkan kebergantungan banyak nilai dari satu relasi, kita

Page 33: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

43

membagi relasi menjadi dua relasi baru. Masing – masing relasi

berisi dua atribut yang mempunyai hubungan banyak nilai.

G. Fifth Normal Form (5NF)

Bentuk normal kelima (5NF) berurusan dengan properti yang

disebut join tanpa adanya kehilangan informasi (lossless join).

Bentuk normal kelima (5NF) juga disebut PJNF (projection-join

normal form). Kasus-kasus ini sangat jarang muncul dan sulit untuk

dideteksi secara praktis.

2.2 Teori Perancangan Aplikasi

2.2.1 8 Aturan Emas

Metodologi Perancangan Aplikasi menggunakan Metodologi 8 aturan

emas tampilan muka yang dikembangkan oleh Shneiderman yang terdiri dari

beberapa langkah yaitu :

1. Konsistensi

Dilakukan pada urutan perintah, istilah pada menu, dan

tindakan. Sehingga ketika kita membuka website hari ini atau pun

besok, urutan-urutan yang akan kita lalui tetap sama. Misalnya ketika

kita ingin log in di facebook, maka kita harus selalu log in dengan

mengisi e-mail dan password terlebih dahulu.

2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut

Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk

meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan,

tombol fungsi, simbol-simbol, perintah tersembunyi, dan fasilitas

makro.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu

sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak

terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi

Page 34: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

44

ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik

sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah

menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan

kesalahannya.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan

Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok

dengan bagian pembuka, isi, dan penutup. Umpan balik yang

informatif akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah

benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana

Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak

dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat

mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang

sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.

6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya

Suatu sistem dirancang sehingga jika pengguna mengalami

kesalahan maka si pengguna dapat kembali keadaan sebelumnya. Hal

ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna

mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga

pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang

belum biasa digunakan.

7. Mendukung tempat pengendali internal

Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan

merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna

merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem

dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator

daripada responden.

Page 35: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

45

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Dengan tampilan yang sederhana dan menarik dapat

membantu si pengguna sehingga tidak perlu mengingat terlalu banyak

perintah, dan juga dapat menghindari terjadinya kebingungan pada

pengguna.

2.2.2 World Wide Web

Terdapat suatu ruang informasi yang digunakan dalam internet

yang berguna untuk mengidentifikasikan sumber dari alamat web

yang ada.

Menurut Chaffey dan Dave (2009; p4), World Wide Web atau

Web merupakan teknik paling umum untuk mempublikasikan

informasi pada internet, web dapat mengakses melalui web browser

yang menampilkan halaman-halaman web dari grafik embedded dan

HTML/XML- encoded text

Pengertian yang sebelumnya disebutkan diperkuat dalam buku

McLeod, Raymond Jr.; Schell, George P. (2007; p60) World Wide

adalah informasi yang dapat diakses melalui internet, dimana

dokumen hypermedia disimpan dan kemudian dipanggil dengan

skema alamat yang unik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, World Wide merupakan suatu

teknik mempublikasikan informasi pada internet dimana dokumen

hypermedia disimpan dan kemudian dipanggil dengan skema alamat

yang unik.

2.2.3 PHP

Menurut Vallade dan Ballad (2008; p1), PHP merupakan

bahasa yang digunakan untuk menulis skrip yang melakukan tugas

yang dibutuhkan dalam website anda. Skrip menciptakan tampilan

yang pengguna lihat di dalam jendela browser.

Menurut Davis dan Phillips, PHP merupakan bahasa

pemrograman yang dirancang untuk menghasilkan halaman web

interaktif pada web server.

Page 36: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

46

Jadi dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa

pemrograman yang mempunyai skrip untuk menghasilkan halaman

web.

2.2.4 MySQL

Menurut Vallade dan Ballad (2008; p1), mysql merupakan

dbms yang digunakan untuk menyimpan data. Skrip dari mysql dapat

menyimpan informasi dalam basis data atau mengambil informasi

dalam basis data.

2.2.5 Ajax

AJAX menggunakan Asynchronous data transfer (pada HTTP

request) antara browser dan Web server, yang memperbolehkan

halaman Web me-request bit yang kecil atau seluruh informasi dari

server. Teknik AJAX membuat aplikasi internet menjadi kecil, cepat

dan lebih user-friendly. AJAX adalah aplikasi Web yang lebih baik

dan menambah keuntungan dibanding aplikasi desktop seperti dapat

menjangkau pengguna yang luas, mudah diinstal, mudah

dikembangkan dan mudah dipelihara (Raymond, Scott, 2006).

AJAX merupakan singkatan Asynchronous Javascript dan

XML. Ajax merupakan teknik pengembangan web untuk

membuat suatu aplikasi web yang interaktif. Tujuannya adalah

untuk membuat website agar lebih responsif, sehingga seluruh

halaman web tidak harus di reload setiap ka1i pengguna

meminta request. Istilah AJAX disebutkan pertama ka1i oleh

Jesse James Garrett pada Februari 2005.

Ia mendiskripsikan bagaimana mengembangkan Web yang

berbeda dengan metode tradisional melalui artikelnya yang

berjudul “Ajax : A new Approach to Web Applications”. Dalam

artikel ini, Garrett menjelaskan bagaimana ia percaya aplikasi web

menutup kesenjangan antara Web dan aplikasi desktop tradisional. Ia

mencontohkan teknologi baru dan beberapa proyek Google sebagai

Page 37: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

47

contoh bagaimana tradisional berbasis desktop interaksi pengguna

model yang sekarang digunakan di Web.

Dalam artikel Garrett menyebutkan beberapa teknologi bisa

diterapkan ajax diantaranya :

1. Javascript

2. XML

3.HTML / XHTML

4.CSS

5. XSLT

2.2.6 CSS (Cascading Style Sheets)

Menurut Sulistyawan, Rubianto, Saleh (2008, P32), CSS

adalah suatu bahasa stylesheets yang mengatur tampilan suatun

dokumen. Pada umumnya CSS digunakan untuk mengatur tampilan

dokumen. CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman

yang sama dengan format yang berbeda.

Keuntungan menggunakan CSS

• Memisahkan presentastion sebuah dokumen dari

content document itu sendiri.

• Mempermudah dan Mempersingkat pembuatan dan

pemeliharaan dokumen web

• Mempercepat proses rendering/pembacaan

HTML.

Cara menggunakan CSS ada 3 yaitu :

• Inline style sheet adalah Penulisan didalam

elemen HTML.

• Embedded Style Sheet adalah Penulisan CSS

didalam dokumen HTML dan menggunakan tag

<style></style>

• Linked Style Sheet adalah penulisan skrip CSS

dihalaman berbeda atau terpisah dari html.

Page 38: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

48

2.2.7 JQuery

Menurut Beighley (2010,P8), adalah open source add-on

pustaka Javascript yang menekankan pada interaksi antara

Javascript dan HTML. JQuery merupakan kode Javascript yang

telah ditulis dan tinggal menambahkan satu atau dua baris kode

untuk memanggil JQuery.

JQuery merupakan suatu framework (library) Javascript

yang menekankan bagaimana interaksi antara Javascript dan

HTML. JQuery pertama kali dirilis pada tahun 2006 oleh John

Resig. Pada perkembangannya JQuery tidak sekedar sebagai

framework Javascript, namun memiliki kehandalan dan

kelebihan yang cukup banyak.

JQuery memiliki banyak keuntungan, diantara lainnya

adalah :

• Mudah digunakan dan dipelajari

• Ringkas dan ringan

• Tidak perlu me-reload 1 halaman untuk dijalankan

• Reusabilitas yang tinggi

• Lisensi bebas

2.2.8 Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga

dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak

akan dapat mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri.

Untuk mengatur sumber daya manusia dibutuhkan suatu manajemen

yang disebut dengan Manajemen Sumber Daya Manusia yang didasari

pada suatu konsep bahwa setiap pegawai adalah manusia, bukan

mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen

Sumber Daya Manusia berkaitan dengan kebijakan dan praktek-

praktek yang perlu dilaksanakan oleh manajer, mengenai aspek-aspek

Sumber Daya Manusia dari Manajemen Kerja.

Page 39: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

49

Menurut Noe, Hollenbeck, and Gerhart dan Wright (2007; p2),

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kebijakan dan sistem yang

mempengaruhi perilaku, sikap dan kinerja pegawai.

Serupa dengan Yusof et al. (2006) dalam jurnalnya “Human-

Organization-Technology (HOT) Fit Model”. Mengemukakan sebuah

Model yang menempatkan komponen penting dalam sistem informasi

yakni Manusia (Human), Organisasi (Organization) dan Teknologi

(Technology). dan kesesuaian hubungan di antaranya

Hal ini diperkuat oleh Yuniarsih dan Suwanto (2008; p1),

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari ilmu

manajemen yang memfokuskan perhatiannya kepada pengaturan

peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, Manajemen Sumber Daya

Manusia adalah pengaturan sumber daya manusia yang

mempengaruhi kinerja pegawai dalam organisasi yang akan

memberikan nilai pada organisasi dimana pegawai berada.

2.3 Pendalaman Jurnal

2.3.1 Jurnal Atin Triwahyuni “ Sistem Informasi Absensi Siswa(2012)”

Dalam operasi sehari-hari dari banyak proses konvensional dilakukan,

salah satunya adalah administrasi absensi / kehadiran. Kesulitan utama yang

dihadapi adalah dalam data rekapitulasi absensi / kehadiran baik harian,

mingguan atau bulanan karena harus menelusuri file satu per satu absensi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan informasi

sistem absensi menggunakan model pengembangan sistem yang terstruktur.

Dengan bantuan dari sistem informasi khusus untuk memfasilitasi

pengolahan data absensi administrasi pengolahan data dan laporan absensi.

Dari penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa sistem informasi

kehadiran dapat mengakomodasi kebutuhan pengguna dalam mengelola

kehadiran dan menyajikan laporan ringkasan berkala.

Page 40: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

50

Modul absensi yang penulis rancang mempunyai fungsi sama tapi

berbeda kelebihan dengan penelitian jurnal diatas, dikarenakan penulis

mengembangkan sistem absensi untuk sebuah perusahaan yang notabene

perlu kinerja yang cepat dan tepat. Oleh karena itu, absensi melalui kerja web

lebih interaktif dan lebih inovatif langsung berinteraksi dengan kegiatan

pegawai.

2.3.2 Jurnal Dedi Cahyadi “Desain Sistem Absensi PNS Berbasis

Teknologi RFID (2009)”

Banyaknya instansi pemerintahan di luar Jawa menggunakan

menggunakan sistem absensi dengan menggunakan tandatangan harian yang

akan di rekapitulsi per-bulan.

Sistem ini memiliki kelemahan yang pada umumnya terjadi hampir di

seluruh instansi pemerintahan, yaitu :

1. Pemalsuan tandatangan / titip tanda tangan.

2. Tanda tangan di luar tenggat waktu yang telah di

tetapkan.

3. Rekapitulasi yang memakan waktu.

4. Boros kertas dan tinta.

5. Kurangnya validitas data absensi.

Kelemahan atau masalah yang terjadi di atas dapat di reduksi dengan

menggunakan beberapa sistem absensi digital, salah satunya menggunakan

RFID (Radio Frequency Identification). Rancangan sistem absensi

menggunakan RFID dapat diimplementasikan sebagai pengganti sistem

absensi PNS manual ke digital dengan keunggulan dapat digunakan semua

PNS normal maupun cacat (sementara/tetap) anggota badan yang dijadikan

ID dalam sistem biometric.

Keunggulan sistem RFID adalah bagaimana proses sistem ini bisa

berjalan secara teratur dan transparansi dikarenakan alat yang digunakan

mirip seperti alat pelacak barang, selain jarak penelitian ini juga

mengembangkan proses absensi bagi PNS yang cacat untuk memudahkan

mereka beraktivitas dalam hal penelitian. Perbedaan sistem absensi ini

Page 41: TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01210-IF Bab2001.pdf14 • Data dan basis data administrator, orang atau sekelompok orang yang

51

dengan rancangan absensi penulis adalah alat penggunaannya dan

keterbatasan penggunannya

2.3.3 Jurnal Yusof et al “Human Organization-Technology (HOT) Fit

Model (2006)”

Menurut Yusof et al. (2006) dalam jurnalnya “Human-Organization-

Technology (HOT) Fit Model”. Mengemukakan sebuah Model yang

menempatkan komponen penting dalam sistem informasi yakni Manusia

(Human), Organisasi (Organization) dan Teknologi (Technology). dan

kesesuaian hubungan di antaranya. Komponen Manusia (Human) menilai

sistem informasi dari sisi penggunaan sistem (system use) pada frekuensi dan

luasnya fungsi dan penyelidikan sistem informasi. Komponen Organisasi

menilai sistem dari aspek struktur organisasi dan lingkungan organisasi.

Struktur organisasi terdiri dari tipe, kultur, politik, hierarki, perencanaan dan

pengendalian sistem, strategi , manajemen dan komunikasi.

Komponen teknologi terdiri dari kualitas sistem (system quality),

kualitas informasi (information quality) dan kualitas layanan (service

quality). Kualitas sistem dalam sistem informasi di institusi pelayanan

kesehatan menyangkut keterkaitan fitur dalam sistem termasuk performa

sistem dan user interface. Kemudahan penggunaan (ease of use), kemudahan

untuk dipelajari (ease of learning), response time, usefulness, ketersediaan,

fleksibilitas, dan sekuritas merupakan variabel atau faktor yang dapat dinilai

dari kualitas sistem.

Dapat disederhanakan bahwa sistem informasi sumber daya manusia

merupakan suatu alat efektif yang dapat digunakan untuk menyederhanakan

fungsi adminstratif dari departemen SDM, dimana fungsi tersebut mencakup

pengelolaan data pribadi, kemampuan, kedisiplinan, dan pengembangan

kinerja pegawai.