tinjauan pustaka 2.1 definisi- definisi 2.1.1. definisi...

31
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan seluruh badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit. Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO), sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat. Dari ketiga definisi sehat diatas dapat disimpulkan bahwa sehat adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari suatu penyakit sehingga seseorang dapat melakukan aktivitas secara optimal. 2.1.2. Definisi Gaya Hidup Sehat Gaya hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga. Selain itu gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya, misalnya jika suka merokok dan minum minuman keras, tentu saja bukan pola hidup sehat (Anne, 2010). Menurut Health Promotion Glossary (WHO 1998) Lifestyle is a way of living based on identifiable patterns of behaviour which are determined by the interplay Universitas Sumatera Utara

Upload: phamquynh

Post on 04-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi- Definisi

2.1.1. Definisi Sehat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan seluruh badan

serta bagian-bagiannya bebas dari sakit.

Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan,

jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis.

Menurut Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO), sehat adalah

keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya sekedar tidak adanya

penyakit maupun cacat. Dari ketiga definisi sehat diatas dapat disimpulkan bahwa

sehat adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari suatu penyakit

sehingga seseorang dapat melakukan aktivitas secara optimal.

2.1.2. Definisi Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor

tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga. Selain itu

gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya, misalnya jika suka

merokok dan minum minuman keras, tentu saja bukan pola hidup sehat (Anne, 2010).

Menurut Health Promotion Glossary (WHO 1998) Lifestyle is a way of living

based on identifiable patterns of behaviour which are determined by the interplay

Universitas Sumatera Utara

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

between an individual’s personal characteristics, social interactions, and

socioeconomicand environmental living condition.

Gaya hidup sehat adalah pilihan sederhana yang sangat tepat untuk dijalankan.

Hidup dengan pola makan, pikiran, kebiasaan dan lingkungan yang sehat. Sehat

dalam arti kata mendasar adalah segala hal yang kita kerjakan memberikan hasil yang

baik dan positif. Hidup sehat adalah hidup dengan fisik, psikologi, lingkungan dan

finansial yang sehat, cukup dan baik. Menurut tabloid gaya hidup sehat, hidup sehat

itu adalah cara menyelenggarakan proses kehidupan sehingga memberikan kondisi

positif bagi diri sendiri dan lingkungan (Mister, 2008)

Pola perilaku (behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi atau

lingkungan sosial yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang menetap

(fixed). Gaya hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan

memberi dampak pada kesehatan individu dan selanjutnya pada kesehatan orang lain.

Dalam gaya hidup sehat seseorang dapat diubah dengan cara memberdayakan

individu agar merubah gaya hidupnya, tetapi merubahnya bukan pada si individu saja,

tetapi juga merubah lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yang mempengaruhi

pola perilakunya (Ari, 2005).

Menurut Depkes RI (1997), gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk

menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan

menghindari kebiasaan yang buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Menurut

Depkes RI (2002) indikator gaya hidup sehat antara lain : perilaku tidak merokok,

pola makan sehat dan seimbang dan aktivitas fisik yang teratur.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

2.2 Indikator Gaya Hidup Sehat

2.2.1. Perilaku Tidak Merokok

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui dalam

kehidupan sehari-hari. Dari segi kesehatan, tidak ada satu titik yang menyetujui atau

melihat manfaat yang dikandungnya. Merokok adalah salah satu kebiasaan atau pola

hidup tidak sehat. Bahkan jumlah perokok meningkat dari tahun ke tahun (Sari,2006).

Namun tidak mudah untuk menurunkan terlebih menghilangkannya. Karena itu gaya

hidup ini dianggap sebagai faktor risiko dari berbagai macam penyakit. (Edi, 2006).

Topik mengenai bahaya rokok sudah sering dibicarakan baik di forum-forum

resmi maupun obrolan sehari-hari, namun jumlah perokok yang ada di Indonesia

maupun di dunia semakin meningkat. Meskipun sebenarnya para perokok sudah

mengetahui bahaya rokok tetapi tetap saja merokok demi memenuhi kepuasan

batinnya. Berbagai alas an digunakan untuk melancarkan aksinya, ada yang bilang

untuk mengurangi stress, sudah kecanduan, sebagai teman atau bahkan sebagai

penyumbang pendapatan negara. Untuk alasan yang terakhir memang industri rokok

khususnya di Indonesia menjadi penyumbang pendapatan negara yang besar.

Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh kalangan di bawah umur

(Ari, 2011).

Situasi lain yang lebih memprihatinkan adalah bahwa ada 85,4 persen

perokok aktif merokok di dalam rumah bersama anggota keluarga, sehingga dapat

berakibat buruk terhadap kesehatan anggota keluarga lain khususnya anak-anak. Jadi,

anak terpapar asap rokok atau sebagai perokok pasif. Anak-anak ini akan mengalami

gangguan kesehatan seperti pertumbuhan paru lambat, mudah terkena bronkitis,

Universitas Sumatera Utara

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

infeksi telinga dan sebagainya. Rata-rata pengeluaran tumah tangga keluarga miskin

untuk membeli rokok jauh di atas rata-rata pengeluaran untuk bahan makanan seperti

protein, sayur atau yang lain. Lebih dari 43 juta anak Indonesia hidup serumah

dengan perokok dan terpapar asap rokok atau sebagai perokok pasif. Sebesar 37,3

persen pelajar dilaporkan terbiasa merokok, dan 3 di antara 10 pelajar pertama kali

merokok pada usia di bawah 10 tahun.

Hal ini terjadi karena anak-anak dan kaum muda telah dijejali dengan ajakan

merokok oleh iklan, promosi dan sponsor rokok yang sangat gencar (Sedyaningsih,

2011).

Pengaruh rokok terhadap kesehatan tidak hanya bagi perokok aktif namun juga

orang-orang yang berada disekitar perokok, yang dinamakan perokok pasif. Bagi

perokok aktif pengaruh rokok terhadap kesehatannya tergantung pada jumlah dan

lama seseorang mengkonsumsi rokok. Semakin lama dan banyak seseorang

mengkonsumsi rokok maka semakin banyak pengaruh kesehatan yang akan

ditimbulkan. Seseorang dikatakan sebagai perokok ringan bila rokok yang dihisap

kurang dari 10 batang/hari, perokok sedang bila rokok yang dihisap 11-20

batang/hari, dan sebagai perokok berat bila mengkonsumsi rokok lebih dari 21

batang/hari.

2.2.1.1. Data Perokok

Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 untuk Provinsi Sumatera Utara

dapat diketahui bahwa prevalensi penduduk umur 15 tahun keatas yang merokok tiap

hari sebesar 43,1%, dengan proporsi laki-laki (45,0%) dan perempuan (17,0),

Universitas Sumatera Utara

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

prevalensi perokok saat ini adalah 35,7 %. Untuk kelompok umur 15-24 tahun adalah

26,6%. Prevalensi perokok saat ini untuk Propinsi Sumatera Utara adalah

35,7%. Prevalensi penduduk umur lebih dari 15 tahun yang merokok setiap hari

sebesar 43,1%. Untuk kelompok umur 15- 24 tahun sebesar 64,7% diantaranya laki-

laki (45,0%) dan perempuan (17,0%).

Prevalensi perokok umur lebih dari 15 tahun menurut umur pertama kali

merokok untuk Propinsi Sumatera Utara yaitu pada umur 15-19 tahun sebesar 43,1%.

Pada kelompok umur 15-24 tahun umur pertama kali adalah pada usia 15-19 tahun

sebesar 56,5% diantaranya laki-laki (45,0%) dan perempuan (20,6%). Prevalensi

penduduk umur lebih dari 15 tahun jumlah rata-rata batang rokok yang dihisap per

hari di Sumatera Utara yang paling banyak adalah 11-20 batang per hari sebesar

49,7%. Pada kelompok umur 15-24 tahun rata-rata batang rokok 1-10 batang per hari

sebesar 65,8% (Riskesdas, 2010).

Berdasarkan data The Global Youth Tobacco Survey dari 2.974 responden

pelajar Indonesia berusia 15-20 tahun, 43,9% (63% pria) mengaku pernah merokok.

Dan 6 dari 10 pelajar di Indonesia terpapar asap rokok selama mereka di rumah.

Sebesar 37,3 persen pelajar dilaporkan biasa merokok, dan 3 diantara 10 pelajar

pertama kali merokok pada usia dibawah 10 tahun. Hal ini disebabkan anak-anak dan

kaum muda tertarik dengan ajakan merokok oleh iklan, promosi dan sponsor rokok

yang sangat gencar (Nasution, 2007).

Pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2011, dipaparkan

bahwa rokok kini semakin mengancam generasi muda. Di antara penduduk Indonesia

yang umurnya di atas 15 tahun, 35 persen adalah perokok. Dan dari 10 anak laki-laki

Universitas Sumatera Utara

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

di atas usia 15 tahun, 6 sampai 7 orang di antaranya merokok. Berdasarkan data

Riskesdas 2010, prevalensi penduduk usia 15 tahun ke atas yang merokok setiap hari

secara nasional mencapai 28,2 persen. Sedangkan berdasarkan usia pertama kali

merokok secara nasional, kelompok usia 15-19 tahun menempati peringkat tertinggi

dengan prevalensi mencapai 43,3 persen, disusul kelompok usia 10-14 tahun yang

mencapai 17,5 persen (Sedyaningsih, 2011).

2.2.1.2. Kandungan Rokok

Dalam sebatang rokok mengandung lebih dari 4000 zat dan 2000 diantaranya

mempunyai dampak yang tidak baik bagi kesehatan tubuh, diantaranya adalah bahan

radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone),

pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun

anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) dan banyak lagi lainnya

(Sari,2006).

Zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon

Monoksida. Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi

penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam

rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, inilah mengapa peroko sulit menghentikan

kebiasaan buruknya. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan

penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh

kegiatan merokok (Ari, 2007).

Universitas Sumatera Utara

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

Beberapa zat kandungan rokok lainnya dikenal mempunyai efek yang

merugikan tulang dan kulit. Beberapa bahan kimia dalam asap rokok di antaranya

adalah sebagai berikut:

1. Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.

2. Benzene juga dikenal sebagai bensol merupakan senyawa kimia organik yang

mudah

terbakar dan cairan tidak berwarna.

3. Cadmium sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif yang ditemukan

baterai.

4. Metanol (alkohol kayu) adalah alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal

sebagai metil alkohol.

5. Asetilena (bahan bakar yang digunakan dalam obor las) merupakan senyawa

kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.

6. Amonia ditemukan di mana-mana di lingkungan tetapi sangat beracun dalam

kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.

7. Formaldehida cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan

mayat.

8. Hidrogen sianida adalah racun yang digunakan sebagai fumigan untuk

membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan

pestisida.

9. Arsenik adalah bahan yang terdapat dalam racun tikus.

2.2.1.3. Bahaya Rokok

Universitas Sumatera Utara

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan

gangguan kehamilan dan janin. Peringatan bahaya rokok yang tercantum di

bungkus rokok hanya sebagian kecil bahaya dari rokok, sebagian lain diantaranya

bermacam-macam kanker (kanker mulut, kanker esofagus, kanker tekak, kanker

pankreas, kanker payudara, kanker paru-paru, penyakit saluran pernafasan kronik,

stroke, penyakit jantung, kemandulan, melahirkan bayi yang cacat, keguguran bayi,

bronkitis, batuk, dan lain sebagainya (Devi, 2009).

Menurut WHO (2008) lebih dari satu miliar perokok yang hidup saat ini, 500

juta akan terbunuh oleh tembakau dengan kecenderungan antara 2005 dan 2030, 175

orang akan terbunuh. Berbagai hasil penelitian baik dalam maupun luar negeri

menunjukkan bahwa perilaku merokok terbukti dapat berdampak buruk terhadap

kesehatan dan ekonomi keluarga. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan

jumlah kematian di dunia akibat konsumsi rokok pada tahun 2030 akan mencapai 10

juta orang setiap tahunnya dan sekitar 70% diantaranya terjadi di Negara berkembang

termasuk Indonesia (Bambang, 2008).

Menghisap asap rokok orang lain lebih berbahaya daripada bagi si perokok itu

sendiri. Asap Utama adalah asap rokok yang terhisap langsung masuk ke paru-paru

perokok lalu di hembuskan kembali. Asap Sampingan adalah asap rokok yang

dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar. Udara yang mengandung asap rokok akan

mengganggu kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya,

diantaranya :

1. Tar, mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru

dan meyebabkan kanker.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

2. KarbonMonoksida (CO), gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya

kemampuan darah membawa oksigen.

3. Nikotin, salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan

sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan.

Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-

zat kimia yang dikandung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang tidak

merokok di sekitarnya. Perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker

paru-paru dan jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat

memperburuk kondisi pengidap penyakit antara lain :

1. Angina, nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung.

2. Asma, mengalami kesulitan bernafas.

3. Alergi, iritasi akibat asap rokok.

2.2.2 Pola Makan Sehat dan Seimbang

2.2.2.1. Pola Konsumsi Makanan

Pola makan seimbang adalah pangan yang dikonsumsi harus memenuhi

kualitas maupun kuantitas dan terdiri dari sumber karbohidrat, sumber protein hewani

dan nabati, lemak serta sumber vitamin dan mineral. Pola makan yang sehat dan

seimbang dapat menunjang kesehatan seseorang secara optimal sehingga dapat

terhindar dari berbagai macam penyakit. Gaya hidup modern yang tidak sehat, dan

diikuti dengan tidak teraturnya pola makan, mengakibatkan tingkat kesehatan

manusia semakin merosot. Menjamurnya masakan siap saji hingga penambahan

bahan pengawet, pewarna dan perasa buatan pada makanan, juga kerap menjadi

Universitas Sumatera Utara

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

pemicu berkembangnya penyakit degeneratif, seperti tekanan darah tinggi, gangguan

jantung, stroke, kanker, diabetes mellitus dan penyakit lainnya (Yuliarti, 2009).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, terdapat 93,6

persen masyarakat kurang dalam mengkonsumsi sayur dan buah yang dapat

mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler. Menurut Survey Sosial Ekonomi

Nasional (SUSENAS) tahun 2004, masalah kegemukan/ obesitas sudah dialami oleh

anak-anak yang mencapai angka 11%.

Pola makan seimbang didapat dari nutrisi dengan 7 komponen; protein,

karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, air dan zat. Pola makan seimbang yaitu 60%

biji-bijian, 30% sayur dan buah-buahan untuk mendapatkan vitamin, mineral, air, dan

serat, 10% daging untuk mendapatkan lemak. Ragam pangan yang dikonsumsi harus

dapat memenuhi tiga fungsi makanan yaitu zat tenaga (karbohidrat), zat pembangun

(protein),

dan zat pengatur (vitamin dan mineral). Untuk dapat mencukupinya, pangan yang

dikonsumsi sehari-hari harus beranekaragam karena konsumsi pangan yang

beranekaragam dapat melengkapi kekurangan zat gizi pada pangan lain sehingga

diperoleh masukan zat gizi yang seimbang (Almatsier, 2004).

Pola konsumsi adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi

seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu (Mudanijah, 2004). Pola

konsumsi juga dikatakan sebagai suatu cara yang ditempuh seseorang atau

sekelompok orang untuk memilih makanan dan mengonsumsinya sebagai reaksi

terhadap pengaruh-pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial (Suhardjo,

2003).

Universitas Sumatera Utara

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

Makanan yang dimakan sehari-hari dinilai sehat untuk mencukupi kebutuhan

tubuh, apabila makanan tersebut terdiri dari bahan makanan yang mempunyai tiga

kegunaan yang sering disebut Tri Guna Makanan, yaitu (Suhardjo,2002) :

1. Mengandung zat tenaga. Bahan makanan sumber zat tenaga adalah beras, jagung,

gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti, mie, yang mengandung

karbohidrat serta yang mengandung lemak.

2. Mengandung zat pembangun. Bahan makanan sumber zat pembangun yang

berasal dari hewan mengandung protein hewani adalah telur, ikan, ayam, daging,

susu serta hasil olahannya. Sedangkan jenis bahan makanan yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan mengandung protein nabati adalah kacang tanah, kacang

merah, kacang hijau, kacang kedelai.

3. Mengandung zat pengatur berguna untuk mengatur semua fungsi tubuh dan

melindungi tubuh dari penyakit.

Setiap makanan mengandung unsur yang berbeda-beda. Ada yang merupakan

bahan makanan sumber karbohidrat, protein atau lemak, ada pula yang mengandung

tinggi serat. Ada kelompok makanan yang mengandung tinggi vitamin C, atau

vitamin yang lain. Tidak ada satu jenis makanan pun yang dapat menyediakan semua

zat gizi yang diperlukan tubuh. Mengonsumsi berbagai jenis bahan makanan

sekaligus dapat memaksimalkan manfaat dari suatu makanan (Sutanto, 2007).

Sebagian besar rumah tangga di Indonesia lebih banyak belanja sayur

dibandingkan buah-buahan. Proporsi konsumsi bulanan untuk sayuran dan buah

terhadap total konsumsi makanan, maka proporsi konsumsi sayur 6.6% dan buah 3%

terhadap total konsumsi makanan bulanan. Propinsi Bengkulu adalah propinsi dimana

Universitas Sumatera Utara

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

rumah tangganya mengeluarkan 10.7% konsumsi makanan untuk sayur dan ini

merupakan tertinggi dibandingkan propinsi lainnya di Indonesia. Sedangkan

rumahtangga di Propinsi Kepulauan Riau, membelanjakan 4.9% uang untuk belanja

buah-buahan, dan ini tertinggi di Indonesia (Anne, 2005).

2.2.2.2. Menu Sehat Seimbang

Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali

makan atau untuk sehari. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari

beranekaragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses

kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2004).

Oleh karena tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung lengkap

semua zat gizi yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat dan produktif,

maka kita harus mengonsumsi makanan beranekaragam, kekurangan zat gizi pada

jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh zat gizi dari makanan lainnya.

Makanan merupakan salah satu faktor penentu kesehatan kita, karena tidak

sedikit penyakit yang disebabkan oleh makanan yang kita makan. Semakin

berkualitas makanan yang kita makan (dalam hal ini kandungan zat-zat gizi yang ada

dalam makanan) semakin rendah resiko kita terkena suatu penyakit. Kualitas

makanan sangat tergantung dari bahan makanan yang digunakan. Makanan sehat

berasal dari bahan makanan sehat pula. Di bawah ini merupakan beberapa bahan

makanan sehat (Leo, 2009):

Universitas Sumatera Utara

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

1. Sumber antioksidan dan sumber karoten : ubi jalar, wortel, labu kuning, mangga,

bayam dan kailan

2. Sumber vitamin E : asparagus, tauge, minyak sayur dan kacang-kacangan

3. Sumber vitamin C : daun singkong, mangga, jeruk, brokoli, sawi dan jambu biji

4. Sumber asam lemak omega 3 : aneka jenis ikan laut (teri, sarden, tengiri, dan

tembang) serta minyak ikan

5. Sumber asam folat : kacang-kacangan (kacang hijau, kacang merah, dan kacang

polong) ari jeruk asli, bayam dan hati ayam

6. Sumber vitamin B6 : pisang, daging ayam tanpa lemak, beras merah, oatmeal,

dan tuna putih dalam kaleng

7. Sumber flanovoid : melon, anggur, jeruk, pepaya, mangga, kesemek dan jambu

biji

Departemen Kesehatan RI (2002) menganjurkan agar seseorang perlu

mengonsumsi aneka ragam makanan. Adapun yang dimaksud dengan

keanekaragaman makanan adalah hidangan yang paling tidak terdiri dari 4

kelompok bahan makanan yaitu (Sayogo, 2006) :

1. Satu jenis atau lebih makanan pokok sumber karbohidrat misalnya beras, jagung,

gandum, ubi kayu, kentang, sagu dan lainnya yang pada umumnya disebut

makanan pokok.

2. Satu jenis atau lebih makanan lauk pauk sebagai sumber protein misalnya

kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, daging dan sebagainya yang pada

umumnya disebut lauk pauk.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

3. Satu jenis atau lebih makanan kelompok jenis sayuran sebagai sumber vitamin

dan mineral misalnya wortel, bayam, kangkung, labu siam dan sebagainya.

4. Satu jenis atau lebih makanan kelompok buah-buahan sebagai sumber vitamin

dan mineral misalnya pisang, nenas, pepaya, jeruk dan sebagainya.

2.2.2.3 Zat Gizi Seimbang dan PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang)

Dalam rangka memasyarakatkan gizi seimbang, pada tahun 1995 Direktorat

Gizi Depkes telah mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). PUGS

merupakan penjabaran dari pedoman 4 sehat 5 sempurna.Piramida makanan adalah

sebagai gambaran atau ilustrasi dari pedoman gizi seimbang. Ilustrasi ini didesain

untuk menggambarkan variasi, proporsi dan seimbang, ukuran dari tiap bagian

menunjukkan jumlah porsi per hari yang dianjurkan. Piramida makanan membantu

dalam menyusun hidangan untuk makanan sehari-hari dengan kebutuhan dari setiap

kelompok makanan (Depkes, 2003).

Pedoman pola makan untuk masyarakat secara umum yang sering digunakan

adalah pedoman Empat Sehat Lima Sempurna, dan pedoman yang paling terakhir

diperkenalkan adalah 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang

menyampaikan pesan-pesan untuk mencegah masalah gizi ganda dan mencapai gizi

seimbang guna menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Garis besar

pesan tersebut antara lain (Depkes RI, 1995) :

1. Makanlah makanan yang beraneka ragam. Makanan yang beraneka ragam harus

mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan bahkan serat

makanan dalam jumlah dan proporsi yang seimbang menurut kebutuhan masing-

Universitas Sumatera Utara

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

masing kelompok (bayi, balita, anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, orang

dewasa dan lansia).

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi. Energi dan tenaga dapat

diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, lemak serta protein. Energi

dibutuhkan untuk metabolisme dasar (seperti untuk menghasilkan panas tubuh

serta kerja organ-organ tubuh) dan untuk aktivitas sehari-hari. Kelebihan energi

akan menghasilkan obesitas, sementara kekurangan energi dapat menyebabkan

kekurangan gizi seperti marasmus.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.

Karbohidrat sederhana, seperti gula dan makanan manis sebaiknya dikonsumsi

dengan memperhatikan azas tepat waktu, tepat indikasi dan tepat jumlah.

Makanan ini sebaiknya dimakan pada siang hari ketika kita akan atau sedang

melakukan aktivitas dan jumlahnya tidak melebihi 3-4 sendok makan gula/hari.

Karbohidrat kompleks sebaiknya dikonsumsi bersama makanan yang merupakan

sumber unsur gizi lain seperti protein, lemak/minyak, vitamin dan mineral.

Seyogyanya 50-60% dari kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak paling sedikit 10% dari kebutuhan energi.

Konsumsi lemak dan minyak berlebihan, khususnya lemak/minyak jenuh dari

hewan, dapat berisiko kegemukan pada orang-orang yang mempunyai

kecenderungan ke arah tersebut.

Adapun zat gizi seimbang itu antara lain (Almatsier, 2004) :

a. Karbohidrat

Universitas Sumatera Utara

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia untuk melakukan

aktivitas fisik. Karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen otot yang

diperlukan untuk melakukan aktivitas fisik, dan bentuk glikogen hati diperlukan

untuk memelihara kadar gula darah. Bahan makanan yang mengandung

karbohidrat adalah nasi, mie, sagu, gandum, ubi, dan singkong. Untuk

melakukan aktivitas fisik secara teratur, secara umum manusia membutuhkan

konsumsi karbohidrat sebesar 275 gram/hari

b. Protein

Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena paling erat

hubungannya dengan proses-proses kehidupan. Fungsi protein untuk tubuh

adalah sebagai zat pembangun, pertumbuhan,pemeliharaan jaringan,

menggantikan sel mati, pertahanan tubuh, salah satu sumber utama energi.

Bahan makanan yang mengandung protein adalah daging, ayam, telur, ikan,

udang, kerang dan susu. Untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, secara

umum manusia membutuhkan konsumsi protein sebesar 150 gram/hari.

c. Lemak

Lemak merupakan sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur

karbon, hidrogen, dan oksigen. Fungsi lemak dalam tubuh adalah sebagai

cadangan energi dalam bentuk jaringan lemak yang ditimbun di tempat-tempat

tertentu, bantalan organ-organ tertentu, melarutkan vitamin dan melindungi

tubuh dari hawa dingin. Untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, secara

umum manusia membutuhkan konsumsi lemak sebesar 25 gram/hari.

d. Vitamin

Universitas Sumatera Utara

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

Vitamin merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil

dan harus didatangkan dari luar, karena tidak dapat disintesa dalam tubuh.

Terdapat dua jenis vitamin yaitu vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K)

dan vitamin yang larut dalam air (C, B1, B2, Asam nicotinat, Pyridoxin, Biotin,

B5, Folacin, Cyanocobalamine). Bahan makanan yang mengandung vitamin

adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.Untuk melakukan aktivitas fisik secara

teratur sebesar 250 gram/hari.

e. Mineral

Mineral merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk memperlancar zat

gizi, mengatur keseimbangan, dan mengatur suhu tubuh. Untuk memenuhi

fungsi diatas, manusia membutuhkan sekurang-kurangnya 2 liter atau 8 gelas

setiap hari.

2.2.3 Aktivitas Fisik yang Teratur

Melakukan kegiatan aktivitas fisik yang teratur dapat mencegah penyakit

jantung koroner, hipertensi, kanker, depresi, kegemukan, osteoporosis dan diabetes

melitus. Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran

tenaga (pembakaran kalori), yang meliputi aktivitas sehari-hari dan berolahraga.

Aktivitas fisik yang ideal adalah aktivitas yang dapat meningkatkan ketahanan

jantung respirasi, disamping juga melatih ketahanan dan kekuatan otot (Bustan,

2007). Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 menyatakan bahwa

48,2% penduduk Indonesia tidak melakukan aktivitas fisik yang teratur.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

Menurut WHO yang dimaksud dengan aktivitas fisik adalah kegiatan yang

dilakukan paling sedikit 10 menit tanpa henti. Aktivitas fisik dibagi atas 3 tingkatan

yakni aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat. Aktivitas fisik ringan adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan menggerakkan tubuh, aktivitas fisik sedang adalah

pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga cukup besar, dengan kata

lain adalah bergerak yang menyebabkan nafas sedikit lebih cepat dari biasanya,

sedangkan aktivitas fisik berat adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan

pengeluaran tenaga cukup banyak (pembakaran kalori) sehingga nafas jauh lebih

cepat dari biasanya.

Melakukan aktivitas fisik secara teratur mempunyai efek perlindungan yang

signifikan terhadap kemungkinan terjangkit beberapa macam penyakit. Sebaliknya,

gaya hidup tanpa gerak/ sedentary lifestyle diketahui berisiko terhadap terjadinya

hal-hal tersebut. Menurut Survei Kesehatan Nasional (2004) prevalensi penduduk

yang kurang melakukan aktivitas fisik sebesar 72,9 %. Secara nasional pada tahun

2007 hampir separuh penduduk (48,2%) kurang melakukan aktivitas fisik secara

teratur. Provinsi yang penduduknya paling rendah dalam aktivitas fisik secara teratur

adalah Kalimantan Timur yaitu sebesar 61,7% (RISKESDAS, 2007).

Keuntungan dalam melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah perbaikan

fungsi jantung dan paru, berkurangnya faktor risiko penyakit jantung koroner,

berkurangnya rasa depresi, dan menurunkan risiko osteoporosis. Selain membawa

keuntungan, olahraga juga memiliki beberapa risiko, yaitu : patah tulang, luka,

terjatuh dan keseleo. Namun, risiko dalam melakukan aktivitas fisik dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

diminimalisasi apabila melakukan kegiatan fisik tersebut sesuai dengan yang

dianjurkan (Devi, 2009).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan olahraga atau

aktivitas fisik :

1. Frekuensi, artinya berapa kali melakukan latihan selama waktu tertentu.

Menurut berbagai penelitian, di samping intensitas olahraga, frekuensi

olahraga mempengaruhi efektifitas hasil latihan secara keseluruhan. Bila

dilakukan terlalu sering, misalnya setiap hari, otot tidak mempunyai

kesempatan untuk istirahat, sedangkan bila terlalu jarang, hasilnya tidak

efektif. Hasil penelitian menganjurkan Dalam seminggu melakukan olahraga

secara teratur 3-5 kali seminggu dengan jarak 1-2 hari.

2. Intensitas, adalah ukuran berat ringannya atau beban suatu latihan. Bila ingin

melakukan olahraga atau latihan, perlu diketahui terlebih dahulu berapa jauh

intensitas yang ingin dicapai.

3. Tempo, atau waktu artinya berapa lama (durasi) waktu latihan berlangsung.

Sirkulasi atau aliran darah dalam tubuh akan meningkat sesuai dengan

bertambahnya denyut nadi. Bila dipertahankan denyut nadi pada zona latihan,

kemampuan kerja dan daya tahan jantunng serta otot-otot yang bersangkutan

akan meningkat dan sistem kardiovaskuler akan semakin tanggguh. Untuk

memulai latihan olahraga maka dilakukan sesuai dengan kemampuan,

kemudian ditambah secara perlahan/bertahap selama 30 menit.

Intensitas dalam beraktivitas fisik merupakan faktor terpenting, untuk

mendapatkan hasil yang maksimal, aktivitas fisik harus dilakukan dalam porsi yang

Universitas Sumatera Utara

Page 20: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

tepat. Untuk mengetahui ketepatan porsi intensitas aktivitas fisik diukur dengan

menghitung detak nadi pada saat beraktivitas. Rumus yang digunakan : Denyut Nadi

maksimum = 220 - Usia (dalam tahun). Setiap melakukan aktivitas fisik harus

mencapai 72% - 87% dari denyut nadi maksimum. Denyut nadi maksimum disebut

zona sasaran. Bila melakukan kegiatan aktivitas fisik dengan intensitas kurang dari

70% dari denyut nadi maksimum, maka manfaatnya akan terasa kurang maksimal.

Namun, bila melakukan kegiatan fisik dengan intensitas melebihi 85% maka dapat

menimbulkan kerugian pada tubuh (Heri, 2010).

Setiap melakukan aktivitas fisik hendaknya zona sasaran dipertahankan selama

paling sedikit 25 menit. Karena semakin lama berada di zona sasaran akan

memberikan efek yang lebih baik. Frekuensi aktivitas fisik sedang yang dianjurkan

minimal tiga kali dalam satu minggu. Bila memungkinkan, dapat dilakukan lebih dari

tiga kali seminggu. Namun, perlu diingat bahwa memaksakan diri dalam melakukan

aktivitas fisik dapat berdampak tidak baik bagi kesehatan karena dapat membuat

tubuh menjadi lelah (Wira, 2011).

Olah raga merupakan gaya hidup sehat yang harus di biasakan sejak kecil agar

di masa mendatang tubuh kita menjadi sehat dan tidak gampang terkena penyakit.

Karena semakin tua tubuh kita secara otomatis daya tahannya akan semakin menurun.

Dengan olah raga akan menghambat penurunan daya tahan tersebut (Rio, 2009).

Beberapa manfaat olah raga bagi kesehatan :

1. Meningkatkan kemampuan otak

Universitas Sumatera Utara

Page 21: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

Olah raga dapat meningkatkan kadar oksigen di dalam darah dan mempercepat

sirkulasi darah dalam tubuh terutama ke otak. Hal tersebut dipercaya bisa

meningkatkan kemampuan otak.

2. Menunda proses penuaan

Proses penuaan merupakan hal yang alami dan pasti terjadi, akan tetapi dengan olah

raga proses tersebut bisa dikurangi lajunya.

3. Mengurangi stress

Dalam kehidupan manusia sekarang ini stress adalah penyakit yang sering terjadi

karena tekanan hidup, tekanan pekerjaan, tekanan ekonomi dan masalah-masalah

kehidupan yang lain. Dengan olah raga dapat mengurangi kadar stress dalam

kehidupan.

4. Meningkatkan daya tahan tubuh

Aktivitas olah raga dapat meningkatkan hormon-hormon dalam otak seperti

adrenalin, serotonin, dopamin dan endorfin, dimana hormon-hormon tersebut

berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

5. Menambah rasa percaya diri

Dengan olah raga yang teratur dapat mengontrol berat badan, sehingga dapat

mencapai berat badan ideal dan memperoleh postur tubuh yang proporsional yang

secara langsung dapat menambah rasa percaya diri.

Banyak orang sudah mengetahui bahwa salah satu cara untuk menjaga

kesehatan adalah dengan berolah raga. Dengan berolah raga selain kesehatan terjaga,

postur tubuh pun bisa terjaga dengan proporsional. Sayangnya banyak sekali orang

Universitas Sumatera Utara

Page 22: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

yang mengabaikan masalah olah raga ini. Tidak sempat, capek atau tidak ada teman

lah ini lah alasan orang tidak melakukan olahraga.

Beberapa ciri-ciri fisik yang terdapat pada orang-orang yang tidak pernah

melakukan olah raga (Anne, 2010) :

1. Bentuk tubuh yang tidak proposional, hal ini terjadi karena penumpukan

lemak yang berlebihan pada bagian tubuh tertentu seperti bagian lengan, paha

dan perut.

2. Berat badan yang berlebihan (kegemukan).

3. Sering terkena penyakit akibat kebugaran tubuh kurang terjaga atau lemahnya

daya tahan tubuh.

4. Wajah yang terlihat tidak cerah (terlihat lesu) dan terlihat tidak bersemangat.

5. Sering mengantuk terutama pada pagi hari.

6. Mudah sekali lelah, nafas tersengal sengal pada saat jalan kaki jauh atau

menaiki tangga.

7. Sering mengalami gangguan otot seperti mudah kram atau otot-otot kaku

karena otot elastisitas dan kelenturannya berkurang.

8. Semua orang pasti sadar bahwa olah raga adalah aktivitas untuk melatih tubuh

tidak secara jasmani saja tetapi juga rohani. Dengan berolah raga tubuh akan

menjadi terlatih dan hasil yang dicapai tubuh menjadi sehat karena

metabolisme di dalam tubuh berjalan secara optimal dan tubuh tidak akan

gampang terkena penyakit.

Berdasarkan fungsinya olah raga dapat dibagi menjadi 2 kelompok (Sutini, 2008):

Universitas Sumatera Utara

Page 23: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

1. Olah raga endurance

Olah raga yang ditujukan untuk melatih ketahanan jantung dan paru-paru.

Latihan-latihan pada kategori ini bermanfaat membakar kalori yang disertai

dengan peningkatan aktivitas kerja jantung memompa darah, dan

meningkatkan aktivitas paru-paru dalam menyuplai oksigen. Olah raga yang

termasuk kategori ini antara lain: senam aerobic, joging, dan jalan kaki.

2. Strength training

Olah raga yang ditujukan untuk melatih otot-otot bagian tubuh tertentu

sehingga bagian tubuh yang dilatih akan menjadi kuat. Yang termasuk

kategori olah raga ini latihan mengangkat dumbel. Otot yang dilatih adalah

otot-otot lengan.

2.3 Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (Soekidjo, 2007).

Pada tahapan pengetahuan ini suatu individu belajar tentang keberadaan suatu

inovasi dan mencari informasi tentang inovasi tersebut. Apa, bagaimana, dan

mengapa merupakan pertanyaan yang sangat penting pada tahapan pengetahuan. Pada

tahap pengetahuan ini individu akan menetapkan apa inovasi itu, bagaimana dan

Universitas Sumatera Utara

Page 24: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

mengapa ia bekerja. Pertanyaan ini akan membentuk 3 jenis pengetahuan yaitu

(Rogers, 1995) :

1. Awareness knowledge (pengetahuan kesadaran), yaitu pengetahuan akan

keberadaan suatu objek. Pengetahuan jenis ini akan memotivasi individu untuk

belajar lebih banyak dan kemudian mengadopsinya. Pada tahap ini suatu objek

mencoba diperkenalkan pada masyarakat tetapi tidak ada informasi yang pasti

tentang objek tersebut. Karena kurangnya informasi tersebut maka masyarakat

tidak merasa memerlukan objek tersebut. Rogers menyatakan bahwa untuk

menyampaikan keberadaan suatu objek akan lebih efektif disampaikan melalui

media massa seperti radio, televisi, koran atau majalah. Sehingga masyarakat akan

lebih cepat mengetahui akan keberadaan suatu objek.

2. How-to-knowledge (pengetahuan pemahaman), yaitu pengetahuan tentang

bagaimana cara menggunakan suatu objek dengan benar. Rogers memandang

pengetahuan jenis ini sangat penting. Untuk lebih meningkatkan peluang

pemakaian suatu objek maka individu harus memiliki pengetahuan ini dengan

memadai berkenaan dengan penggunaan objek.

3. Principles-knowledge (prinsip dasar), yaitu pengetahuan tentang prinsip-prinsip

keberfungsian yang mendasari bagaimana dan mengapa suatu objek bekerja.

Contoh dalam hal ini adalah tentang teori kuman, yang mendasari penggunaan

vaksinasi dan kakus untuk sanitasi perkampungan dan kampanye kesehatan.

NCDDR (National Center for the Dissemination of Disability Research, 1996),

menyebutkan ada empat dimensi pemanfaatan pengetahuan (knowledge utilization)

yaitu:

Universitas Sumatera Utara

Page 25: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

1. Dimensi Sumber Diseminasi yaitu institusi, organisasi, atau individu yang

bertanggung jawab dalam menciptakan pengetahuan dan produk baru.

2. Dimensi Isi Diseminasi yaitu pengetahuan dan produk baru dimaksud yang juga

termasuk bahan dan informasi pendukung lainnya.

3. Dimensi Media Diseminasi yaitu cara-cara bagaimana pengetahuan atau produk

tersebut dikemas dan disalurkan.

4. Dimensi Pengguna Diseminasi yaitu pengguna dari pengetahuan dan produk

dimaksud.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain :

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada orang

lain agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin

tinggi pendidikan seseorang makin mudah pula bagi mereka untuk menerima

informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang mereka

miliki.

2. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman

dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek

fisik dan psikologis (mental), dimana pada aspek psikologis ini, taraf berpikir

seseorang semakin matang dan dewasa.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

4. Minat

Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi

terhadap sesuatu. Minat dijadikan seseorang untuk mencoba menekuni suatu

hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang mendalam.

5. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami oleh individu baik

dari dalam dirinya ataupun dari lingkungannya. Pada dasarnya pengalaman

mungkin saja menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi individu yang

melekat menjadi pengetahuan pada individu secara subjektif.

6. Informasi

Kemudahan seseorang untuk memperoleh informasi dapat membantu

mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru (Wahid

dkk, 2007).

2.4 Sikap (Attitude)

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang terhadap suatu stimulus

atau objek. Sikap dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi yang bersifat

emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau

aktivitas tapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku (Wahid dkk, 2007).

Sikap menentukan jenis tingkah laku dalam hubungannya dengan rangsangan

yang relevan, individu lain atau fenomena-fenomena. Dapat dikatakan bahwa sikap

merupakan faktor internal tapi tidak semua faktor internal adalah sikap.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

Sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran

(kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di

lingkungan sekitarnya (Secord & Backman (1964))

Adapun ciri-ciri sikap menurut WHO adalah sebagai berikut :

1. Pemikiran dan perasaan (Thoughts and feeling), hasil pemikiran dan perasaan

seseorang, atau lebih tepat diartikan pertimbangan-pertimbangan pribadi

terhadap objek atau stimulus.

2. Adanya orang lain yang menjadi acuan (Personal references) merupakan

faktor penguat sikap untuk melakukan tindakan akan tetapi tetap mengacu

pada pertimbangan-pertimbangan individu.

3. Sumber daya (Resources) yang tersedia merupakan pendukung untuk bersikap

positif atau negative terhadap objek atau stimulus tertentu dengan

pertimbangan kebutuhan dari pada individu tersebut.

4. Sosial budaya (Culture) berperan besar dalam mempengaruhi pola piker

seseorang untuk bersikap terhadap objek/ stimulus tertentu (Soekidjo, 2007).

Fungsi (tugas) sikap dibagi 4 golongan, yaitu :

1. Sebagai alat menyesuaikan diri

Sikap adalah sesuatu yang bersifat communicable yang artinya sesuatu yang

mudah menjalar, sehingga mudah menjadi milik bersama. Sikap dapat

menjadi rantai penghubung antara orang dengan kelompoknya atau dengan

anggota kelompok lain.

2. Sebagai alat pengatur tingkah laku

Universitas Sumatera Utara

Page 28: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

Pertimbangan antara perangsang dan reaksi pada orang dewasa. Pada

umumnya tidak diberi perangsang secara spontan, tetapi adanya proses secara

sadar untuk menilai perangsang-perangsang itu.

3. Sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman

Manusia di dalam menerima pengalaman-pengalaman dari luar sikapnya tidak

pasif, tetapi diterima secara aktif, artinya semua yang berasal dari luar tidak

semuanya dilayani oleh manusia, tetapi manusia memilih mana yang perlu

dilayani dan mana yang tidak perlu dilayani. Jadi semua pengalaman diberi

nilai lalu dipilih.

4. Sebagai pernyataan kepribadian

Sikap sering mencerminkan pribadi seseorang. Ini disebabkan karena sikap

tidak pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya. Oleh karena itu,

dengan melihat sikap pada objek tertentu, sedikit banyak orang dapat

mengetahui pribadi orang tersebut (Ahmadi, 1999).

Sikap terdiri atas 3 komponen yaitu (Rosenberg dan Hovland (1988)) :

1. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional

2. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu

pemilik sikap

3. Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu

sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang

Dalam skema gambar terlihat bahwa sikap seseorang terhadap suatu objek

selalu berperan sebagai perantara antara responsnya dan objek yang bersangkutan.

Respons diklasifikasikan dalam tiga macam, yaitu respons kognitif (respons

Universitas Sumatera Utara

Page 29: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini), respons afektif (respons

syaraf simpatetik dan pernyataan afeksi), serta respons konatif (respons berupa

tindakan dan pernyataan mengenai perilaku). Masing-masing klasifikasi respons ini

berhubungan dengan ketiga komponen sikapnya.

Variabel Variabel Variabel

independen intervening dependen yang dapat

yang dapat diukur

diukur

Gambar Konsepsi Skematik Rosenberg & Hovland mengenai Sikap

2.5. Teori Perilaku

2.5.1 Perilaku Manusia

STIMULI (individu, situasi, isu sosial, kelompok sosial, dan objek sikap lainnya)

SIKAP

AFEK

KOGNISI

PERILAKU

Respons syaraf simpatetik Pernyataan lisan tentang afek Respons Perseptual Pernyataan lisan tentang keyakinan

Tindakan yang tampak Pernyataan lisan mengenai perilaku

Universitas Sumatera Utara

Page 30: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

Perilaku manusia (human behavior) merupakan reaksi yang dapat bersifat

sederhana maupun bersifat kompleks. Sikap selalu dikaitkan dengan perilaku yang

berada dalam batas kewajaran dan kenormalan yang merupakan respons atau reaksi

terhadap stimulus lingkungan sosial. Salah satu karakteristik reaksi perilaku manusia

yang menarik adalah sifat differensialnya. Maksudnya, satu stimulus dapat

menimbulkan lebih dari satu respons yang berbeda dan beberapa stimulus yang

berbeda dapat menimbulkan satu respons yang sama.

Karakteristik individu meliputi berbagai variabel seperti motif, nilai-nilai,

sifat kepribadian, dan sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian

berinteraksi pula dengan faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku. Faktor

lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku, bahkan kadang-

kadang kekuatannya lebih besar daripada karakteristik individu.

2.5.1.1. Teori Perilaku Manusia (menurut Lawrence Green)

Lawrence Green menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan.

Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu

faktor perilaku (behavior causes) dan faktor luar lingkungan(non behavior causes).

Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor antara lain :

1. Faktor-faktor predisposisi ( predisposing factor) merupakan faktor internal

yang ada pada diri individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat yang

mempermudah individu untuk berperilaku yangterwujud dalam pengetahuan,

sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi- Definisi 2.1.1. Definisi Sehatrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33995/4/Chapter II.pdf · Bahkan pola hidup tidak sehat ini sudah dimulai oleh

2. Faktor-faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan

fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana

kesehatan.

3. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factor) merupakan faktor yang

menguatkan perilaku, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas

kesehatan, teman sebaya, orang tua, yang merupakan kelompok referensi dari

perilaku masyarakat.

. 2.6 Kerangka Pikir

Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Gaya hidup sehat terbentuk dari adanya faktor predisposisi dari individu yaitu

pengetahuan dan sikap, juga dipengaruhi oleh faktor pendukung tersedianya

sumber informasi yang mempengaruhi pengetahuan. Dan sikap yang dipengaruhi

oleh faktor pendorong yaitu kelompok referensi (orangtua,teman).

BAB III METODE PENELITIAN

Pengetahuan

GAYA HIDUP SEHAT

Sikap

Kelompok referensi : - Orangtua - Teman

Sumber Informas

Universitas Sumatera Utara