tinjauan penerapan etika kantor pada pt pln …

43
TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN (PERSERO)UNIT INDUK PEMBANGUNAN SUMATERA BAGIAN UTARA TUGAS AKHIR Disusun sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh CHEVIA ANANDA Br SITORUS NIM 1605094017 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN (PERSERO)UNIT INDUK

PEMBANGUNAN SUMATERA BAGIAN UTARA HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3

Oleh CHEVIA ANANDA Br SITORUS

NIM 1605094017

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN 2019

Page 2: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat

dan karunia-Nya yang memberikan pengetahuan, kesehatan dan kesempatan

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat waktunya.

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai satu syarat

menyelesaikan pendidikan program Diploma 3 Politeknik Negeri Medan

Program Studi Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Niaga.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih atas

segala dukungan doa semua pihak yang membantu dalam penyelesaian tugas

akhir ini kepada:

1. M. Syahruddin, S.T., M.T., selaku Direktur Politeknik Negeri Medan.

2. Agus Edy Rangkuti, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Medan.

3. Safaruddin, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Medan.

4. Suri Purnami, S.E., M.A., Kepala Program Studi Administrasi Bisnis

Politeknik Negeri Medan.

5. Erwinsyah S, S.Si., M.Kom., Sekretaris Program Studi Administrasi Bisnis

Politeknik Negeri Medan.

6. Parenta Ritonga, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing 1 yang

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

7. Drs. Pantas S, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing 2 yang mengarahkan

dan membimbing penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

Page 3: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

ii

8. Seluruh dosen staf pengajar dan staf Administrasi Jurusan Administrasi

Niaga yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis.

9. Seluruh staf dan pegawai PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT, khususnya

bagian Administrasi Umum dan Sumber Daya Manusia.

10. Seluruh teman–teman di Politeknik Negeri Medan khususnya kelas AB-6I.

Teristimewa kepada orangtua sayaalmarhum Bapak Marlin Sitorus dan

Ibu Roulina Nainggolan yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril

maupun materi serta memberi semangat kepada penulis selama mengerjakan

tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran atau kritik

yang bersifat membangun dari semua pihak.Akhir kata penulis berharap

semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan

bagi pembaca pada umumnya untuk menambah pengetahuan dan wawasan

bagi kita semua.

Medan, Juli 2019 Penulis

Chevia Ananda Br Sitorus NIM 1605094017

Page 4: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

iii

ABSTRAK

Didalam menjalin hubungan dengan individu ataupun dengan institusi lain, maka akan timbul berbagai aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang disebut sebagai etika kantor yang perlu dipahami dan dilakukan yang merupakan rambu-rambu normatif untuk pedoman didalam bersikap, berperilaku dan bertindak bagi setiap individu. Jika etika kantor atau etika dalam bekerja dapat diterapkan dengan baik dan benar oleh setiap individu yang berada di dalam lingkungan organisasi akan dapat menciptakan citra yang baik bagi organisasi tersebut.

Metode yang digunakan dalam pengambilan data dari perusahaan adalah

metode penelitian lapangan dan metode penelitian kepustakaan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu setelah data diperoleh kemudian diklasifikasikan dan dikaji sesuai dengan permasalahan yang telah dibahas, serta membandingkan dengan teori yang telah diurai.

Berdasarkan penelitian jenis data yang dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa etika kantor pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara telah berjalan dengan baik karena didukung oleh seluruh pegawai baik atasan maupun bawahan, sehingga hambatan dalam etika kantor dapat diatasi dengan baik.

Kata kunci: Etika dan Etika Kantor

Page 5: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

iv

ABSTRACT

In establishing relationships with individuals or with other institutions, various rules and provisions that are referred to as office ethics will emerge that need to be understood and carried out as normative guidelines for guidelines in behaving, behaving and acting for each individual. If office ethics or work ethics can be applied properly and correctly by every individual who is in the organizational environment will be able to create a good image for the organization.

The method used in collecting data from companies is the method of field research and library research methods. The types of data used are primary data and secondary data. The analysis technique used is descriptive analysis that is after the data is obtained and then classified and reviewed according to the problems discussed, and comparing with the theory that has been parsed.

Based on the type of data research conducted, it can be concluded that the ethics of the office at PT PLN (Persero) of the North Sumatra Main Development Unit has been running well because it is supported by all employees both superiors and subordinates, so that obstacles in office ethics can be overcome properly.

Keywords: Office Ethics and Ethics

Page 6: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

v

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR . ................................................................................... i ABSTRAK .................................................................................................... iii ABSTRACT .................................................................................................. iv DAFTAR ISI .................................................................................................. v BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar belakang masalah ............................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir ..................................................... 2 1.4 Manfaat Penulisan Tugas Akhir ................................................... 2 1.5 Sistematika Penulisan .................................................................. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5 2.1 Pengertian Etika ......................................................................... 5 2.2 Unsur – unsur Etika ..................................................................... 6 2.3 Jenis – jenis Etika ....................................................................... 8 2.4 Pengertian Kantor ....................................................................... 10 2.5 Tujuan Kantor ............................................................................. 10 2.6 Peranan Kantor ........................................................................... 12 2.7 Pengertian Etika Kantor .............................................................. 13 2.8 Macam – macam Etika Kantor .................................................... 13

BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 17 3.1 Cara Pengumpulan Data .......................................................... 17 3.2 Jenis Sumber Data ..................................................................... 18 3.3 Teknik Analisis Data 18

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 20 4.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT .................. 20

4.1.1 Sejarah PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT .................... 20 4.1.2 Visi dan Misi PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT .................. 21 4.1.3 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT ........ 22 4.1.4 Arah Pengembangan PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT ... 25 4.2 Tinjauan Etika Kantor pada PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT ......................................................................... 25

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 32 5.1 Simpulan ..................................................................................... 32 5.2 Saran .......................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 34 LAMPIRAN

Page 7: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga ataupun

masyarakat tidak terlepas dari norma-norma aturan sopan santun dalam

bersikap, bertutur kata dan berperilaku kepada sesama. Sejak kecil manusia

selalu diajarkan bagaimana harus bersikap dan berperilaku di rumah, di

sekolah, di tempat ibadah, maupun di tempat umum lainnya.

Dilingkungan organisasi atau tempat kerja, norma-norma, aturan-aturan

sopan santun dalam bersikap, bertutur kata dan berperilaku merupakan aturan

atau ketentuan yang dipandang baik dan bahkan harus diperhatikan serta harus

dilaksanakan oleh setiap individu yang berada atau bekerja di dalam organisasi

tidak akan terlepas dari komunikasi dan berhubungan dengan orang-orang

ataupun individu-individu yang lain baik itu dengan sesama karyawan, dengan

atasan maupun bawahan dan bahkan dengan organisasi atau institusi lain.

Didalam menjalin hubungan dengan individu ataupun dengan institusi lain,

maka akan timbul berbagai aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang

disebut sebagai etika kantor yang perlu dipahami dan dilakukan yang

merupakan rambu-rambu normatif untuk pedoman didalam bersikap,

berperilaku dan bertindak bagi setiap individu. Jika etika kantor atau etika

dalam bekerja dapat diterapkan dengan baik dan benar oleh setiap individu

yang berada di dalam lingkungan organisasi akan dapat menciptakan citra yang

baik bagi organisasi tersebut.

Page 8: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

2

Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik untuk membahas mengenai etika

kantor untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas dan

memilih judul “Tinjauan Penerapan Etika Kantor pada PT PLN (Persero) Unit

Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis membuat rumusan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini

yaitu mengenai “Bagaimana penerapan etika kantor pada PT PLN (Persero)

Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara?”.

1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui

penerapan etika kantor pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan

Sumatera Bagian Utara.

1.4 Manfaat Penulisan Tugas Akhir

Penulisan suatu laporan atau karya ilmiah tentu harus dapat memberikan

manfaat bagi para pembacanya, demikian juga halnya dengan penulisan tugas

akhir ini. Adapun manfaatnya, antara lain:

1. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai etika

kantor.

2. Sebagai referensi dan menambah koleksi perpustakaan Politeknik Negeri

Medan.

3. Bahan masukan bagi pembaca dalam menambah wawasannya yang

berkaitan dengan etika kantor.

4. Sebagai suatu perbandingan antara teori dengan praktik yang sebenarnya

pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara.

Page 9: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

3

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk menghasilkan penulisan yang baik, maka diperlukan suatu

sistematika penulisan. Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun dalam lima

bab dan masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab, agar lebih mudah

dipahami dan dimengerti para pembaca. Adapun sistematika penulisannya

adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan mengenai latar

belakang masalah, rumusan masalah tujuan penulisan, manfaat dan

sistematika penulisan tugas akhir.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori-teori apa saja yang mau dibahas yaitu

pengertian etika, unsur-unsur etika, jenis-jenis etika, pengertian kantor,

tujuan kantor, peranan kantor, pengertian etika kantor dan macam-

macam etika kantor yang bersumber dari pustaka dan beberapa buku

yang sesuai dengan judul tugas akhir.

BAB 3METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikanmetode yang dilakukan dalam mengumpulkan data

yaitu metode lapangan dan metode penelitian kepustakaan,

jenissumber data yaitu data primer dan data sekunder, dan teknik

analisis data yaitu teknik analisis deskriptif untuk mendukung penulisan

tugas akhir ini.

BAB 4HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan penjelasan tentang data yang diperoleh penulis dari

hasil observasi lapangan, yaitu gambaran umum perusahaan, struktur

Page 10: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

4

organisasi, visi dan misi perusahaan dan hasil pengamatan mengenai

penerapan etika kantor pada PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Sumatera Bagian Utara.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil dan pembahasan serta saran

yang dianggap perlu sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan

masukan bagi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera

Bagian Utara.

Page 11: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos dalam bentuk tunggal

yang berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan,

adat, akhlak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak, ta etha

berarti adat kebiasaan. Berdasarkan arti katanya etika berarti ilmu tentang apa

yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika juga dapat

diartikan sebagai nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang

atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya dalam bergaul baik di

masyarakat maupun di dalam perusahaan.

2.1 Pengertian Etika

Menurut Noer dalam Effendi (2015: 39) “Etika adalah ajaran (normatif) dan

pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk

mewujudkan kehidupan yang lebih baik”.

Menurut Bertens dalam Effendi (2015: 38) “Kata etika bisa dipakai dalam

arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi

seseorang/suatu kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya. Etika

berarti kumpulan asas atau nilai moral, yang dimaksud disini adalah kode etik.

Etika mempunyai arti lagi: ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Etika disini

sama artinya dengan filsafat moral”.

Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa etika adalah

cabang filsafat yang menelaah tingkah laku manusia dengan segala kewajiban

moralnya sehingga dapat diwujudkan kehidupan yang diharapkan, yaitu

kehidupan manusia dan masyarakat yang baik.

Page 12: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

6

2.2 Unsur-unsur Etika

Effendi (2015: 40) untuk meningkatkan pemahaman tentang etika, perlu

menganalisis secara eksplisit dan mempraktikkan dalam tindakan pekerjaan

atau profesi. Etika mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Tata Nilai

Tata nilai adalah suatu keinginan yang relatif permanen yang tampaknya

memang baik, seperti damai atau kehendak baik. Nilai-nilai merupakan

jawaban atas pertanyaan “mengapa”. Misalnya, mengapa membaca buku

ini? Mungkin jawabannya bahwa ingin belajar mengenai manajemen.

Pertanyaan seperti itu dapat diteruskan, sampai mencapai suatu tujuan

yang disebut sebagai nilai-nilai. Perusahaan juga mempunyai nilai-nilai,

seperti ukuran, kemampuan menghasilkan laba, atau membuat produk

bermutu tinggi.

2. Hak dan Kewajiban

Hak adalah tuntutan yang memberikan “ruang” kepada seseorang untuk

melakukan tindakan. Dalam istilah lebih formal, seseorang dapat

menamakan ruang ini sebagai “bidang otonomi” atau, lebih sederhana,

kebebasannya. Hak jarang bersifat absolut, kebanyakan orang akan setuju

bahwa cakupan hak individual dibatasi oleh hak orang lain. Hak

berhubungan dengan kewajiban. Kalau seseorang mempunyai hak, orang

lain juga mempunyai kewajiban untuk menghormatinya. Kewajiban adalah

keharusan untuk mengambil langkah-langkah tertentu misalnya, membayar

pajak dan mematuhi undang-undang untuk menghormati orang lain.

Page 13: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

7

3. Ketentuan moral

Ketentuan moral dapat membimbing untuk melewati situasi dimana

terjadinya benturan kepentingan yang bertentangan. Misalnya, menjadi

pedoman yang dapat menyelesaikan perselisihan. Peraturan moral yang

mengatur tingkah laku sering kali dikaitkan dengan nilai-nilai.

4. Hubungan antar Manusia

Setiap manusia berhubungan dengan manusia lain dalam jaringan

hubungan. Oleh sebab itu, manusia disebut dengan makhluk sosial.

Hubungan ini ada karena kita saling membutuhkan untuk saling mendukung

dan mencapai sasaran kita bersama dan dipandang sebagai aspek

kehidupan moral. Kita secara konstan memutuskan bagaimana

mempertahankan dan memeliharanya. Keputusan ini mencerminkan nilai-

nilai kita dan perhatian kita pada etika.

Dilengkapi oleh Iriyanto (2011: 59) mengenai unsur-unsur dalam etika

adalah:

5. Kebebasan dan Tanggung Jawab

Kebebasan adalah unsur yang sangat hakiki dan manusiawi yang dimiliki

oleh manusia. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebebasan, dan

kebebasan itu melekat pada manusia tanpa mengenal perbedaan suku,

ras, agama, derajat maupun bentuk-bentuk lainnya. Kebebasan yang

dimiliki bukanlah kesewenangan, melainkan kebebasan yang harus

menghargai kebebasan orang lain. Hubungan yang erat antara kebebasan

dan tanggung jawab terlihat dari keputusan dan tindakan yang diambil

harus dipertanggungjawabkan oleh diri sendiri tetapi tidak setiap putusan

dapat disebut sebagai bertanggung jawab. Bertanggung jawab haruslah

Page 14: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

8

sesuai dengan apa yang dilakukan oleh seseorang yang berkaitan dengan

tugas dan kewajibannya. Dengan demikian, kebebasan yang dimiliki

manusia haruslah diisi dengan penuh makna tanpa kesewenang-

wenangan.

6. Hati Nurani

Hati nurani adalah penghayatan tentang yang baik dan yang buruk yang

berkaitan dengan tindakan nyata atau perilaku konkret manusia. Hati nurani

memerintahkan atau melarang kita untuk melakukan sesuatu atau tindakan

tertentu pada saat itu. Ketika seseorang tidak mengikuti hati nuraninya,

secara tidak langsung telah menghancurkan moralitas pribadi dan

menghianati martabat yang terdalam pada kita karena hati nurani

dikendalikan oleh diri kita.

2.3 Jenis-jenis Etika

Bertens dalam Iriyanto (2011: 54) perkembangan etika dibedakan menjadi

empat yaitu:

1. Etika Deskriptif

Etika deskriptif memberikan gambaran tentang tingkah laku moral dalam

arti yang luas, seperti berbagai norma dan aturan yang berbeda dalam

suatu masyarakat atau individu yang berada dalam kebudayaan tertentu

atau berada dalam kurun atau periode tertentu. Norma atau aturan tersebut

ditaati oleh individu atau masyarakat yang berasal dari kebudayaan atau

kelompok tertentu. Dalam arti lain, etika deskriptif mengkaji berbagai bentuk

ajaran-ajaran moral yang berkaitan dengan “yang baik” dan “yang buruk”.

Page 15: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

9

2. Etika Normatif

Bagian yang dianggap penting dalam studi etika adalah etika normatif

karena ketika mempelajari etika normatif muncul berbagai studi atau kasus

yang berkaitan dengan masalah moral. Etika normatif merupakan etika

yang mengkaji tentang apa yang harus dirumuskan secara rasional dan

bagaimana prinsip-prinsip etis dan bertanggung jawab itu dapat digunakan

oleh manusia. Didalam etika normatif hal yang paling menonjol adalah

munculnya penilaian tentang norma-norma yang menentukan sikap

manusia tentang “yang baik” dan “yang buruk”.

3. Mateatika

Mateatika adalah kajian etika yang membahas tentang ucapan–ucapan

ataupun kaidah–kaidah bahasa aspek moralitas, khususnya yang berkaitan

dengan bahasa etis (yaitu bahasa yang digunakan dalam bidang moral).

Kebahasaan seseorang dapat menimbulkan penilaian etis terhadap ucapan

mengenai “yang baik” dan “yang buruk” dan kaidah logika.

4. Etika Terapan

Etika terapan (applied ethics) adalah studi etika yang menitikberatkan pada

aspek aplikatif atas dasar teori etika atau norma yang ada. Etika terapan

muncul akibat perkembangan yang pesat dari etika dan kemajuan ilmu

lainnya. Disebut sebagai terapan karena sifat etika yang praktis, yaitu

memperlihatkan sisi kegunaannya. Sisi kegunaan itu berasal dari

penerapan teori dan norma etika berada pada perilaku manusia. Sebagai

ilmu praktis, etika bekerja sama dengan ilmu bidang lain dalam melihat

prinsip yang baik dan yang buruk.

Page 16: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

10

2.4 Pengertian Kantor

Secara umum, kantor dapat diartikan sebagai tempat dimana dilakukan

berbagai macam kegiatan pelaksanaan organisasi dalam rangka mencapai

tujuannya. Namun dengan pesatnya perkembangan saat ini, kantor memiliki arti

lebih dari hanya sekedar tempat, tapi juga sebagai pusat kegiatan untuk

menyediakan informasi, untuk menunjang kelancaran kegiatan diberbagai

bidang.

Menurut Atmosudirjo dalam Umam (2014: 27) “Kantor adalah unit

organisasi terdiri atas tempat, staf personel dan operasi ketatausahaan guna

membantu pimpinan”.

Dari pengertian para ahli di atas bahwa dapat disimpulkan arti kantor

secara dinamis merupakan tempat atau ruangan dan proses kegiatan seperti

pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan maupun pendistribusian

data/informasi. Jadi jika dalam arti sempit merupakan tempat untuk

menyelenggarakan kegiatan–kegiatan administrasi atau tatat usaha.

Sedangkan arti kantor secara statis yaitu merupakan tempat kerja, kamar kerja,

ruang kerja, biro, markas, instansi, badan, perusahaan maupun tempat untuk

menyelenggarakan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, serta

pendistribusian data.

2.5 Tujuan Kantor

Menurut Umam (2014: 28) fungsi kantor dibagi menjadi lima macam:

1. Menerima informasi

Fungsi kantor yang pertama adalah untuk menerima informasi dalam

bentuk surat, panggilan telepon, pesanan, faktur, dan laporan tentang

segala macam kegiatan bisnis.

Page 17: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

11

2. Merekam dan menyimpan data serta informasi

Beberapa informasi disimpan untuk hukum (seperti anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga perseroan terbatas), atau disimpan untuk

memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengendalian

perusahaan, seperti perincian negosiasi, transaksi, operasi, korespondensi,

pesanan, faktur, laporan keuangan, laporan persediaan, dan analisis

penjualan.

3. Mengatur informasi

Informasi yang diakumulasi oleh kantor jarang dalam bentuk yang sama

seperti saat diberikan informasi dari sumber-sumber yang berbeda dan

membuat perhitungan pembukuan. Kantor bertanggung jawab memberikan

informasi dalam bentuk terbaik dalam melayani manajemen, seperti

penyiapan faktur/kuitansi, penetapan harga, akuntansi, laporan statistik,

laporan keuangan, dan laporan lainnya.

4. Memberikan informasi

Apabila pihak manajemen meminta sejumlah informasi yang diperlukan,

kantor memberikan informasi tersebut dari tempat yang tersedia. Sebagian

informasi yang diberikan bersifat rutin, sebagian bersifat khusus. Informasi-

informasi tersebut diberikan secara lisan ataupun tulisan. Contoh informasi

adalah pesanan, anggaran, faktur, kuitansi, laporan perkembangan, laporan

keuangan, dan instruksi yang dikeluarkan atas perintah manajemen.

5. Melindungi aset

Melindungi aset, yaitu mengamati secara cermat berbagai kegiatan dalam

perusahaan dan mengantisipasi segala hal yang tidak menguntungkan

yang mungkin terjadi. Berbagai kontrak dan surat penting harus dilindungi

Page 18: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

12

secara tepat. Uang tunai harus disimpan dalam lemari besi ataupun di

bank. Kantor harus berhati-hati terhadap makna rekaman dan

memerhatikan hal-hal yang memerlukan tindakan manajemen.

2.6 Peranan Kantor

Nugraha (2013: 5) peranan kantor tidak hanya memberikan pelayanan

terhadap internal organisasi, tapi juga harus memberikan pelayanan kepada

semua pihak organisasi (lower/middle and top), pihak karyawan/pegawai dan

masyarakat yang membutuhkan informasi. Informasi atau keterangan yang

disajikan haruslah secara cepat dan akurat dan sudah pasti informasi yang

disajikan bisa diberikan sesuai dengan kewenangan setiap kantor. Beberapa

peran kantor antara lain:

1. Melakukan pelayanan pekerjaan – pekerjaan operatif kantor yang berguna

untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Membantu pimpinan membuat keputusan yang tepat dengan menyediakan

informasi.

3. Melancarkan kehidupan dan perkembangan suatu organisasi, karena

fungsinya sebagai pusat ingatan.

4. Memberikan informasi sesuai kewenangannya.

Pada saat ini, bisa dilihat bahwa hampir semua organisasi (baik swasta

maupun pemerintah) mempunyai kantor yang berfungsi sebagai tempat untuk

berbagai kegiatan yang menunjang berjalan organisasi, mulai dari

kepegawaian, logistik, pemasaran, humas, produksi, dan lain–lain. Bahkan ada

beberapa organisasi yang mempunyai lebih dari satu kantor untuk mengolah

berbagai informasi. Dan bisa dikatakan bahwa sebuah organisasi formal tidak

Page 19: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

13

bisa berjalan tanpa memiliki kantor serta kegiatan kantor akan ada pada setiap

level organisasi.

2.7 Pengertian Etika Kantor

Pentingnya etika dalam relasi antar individu dikarenakan manusia memiliki

sifat sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk individu,

manusia memiliki ego pribadi sedangkan sebagai mahluk sosial manusia

membutuhkan individu lain. Untuk itulah etika berada di titik tengah kedua titik

tersebut. Etika kantor merupakan salah satu bidang penerapan disamping etika

lain, seperti etika berlalu lintas, etika pergaulan, dll.

Kristiyani (2011: 29) menyatakan, “Etika kantor merupakan seperangkat

norma yang mengatur sikap dan perilaku seseorang dalam bekerja”.Banyak

orang mengetahui perbedaan yang baik dan yang tidak baik, namun demikian

selalu timbul masalah–masalah yang tidak mudah diketahui garis pemisah

antara yang baik dan yang buruk, dalam hubungan pribadi atau resmi. Oleh

sebab itu, etika dalam kantor memberikan petunjuk kepada setiap individu agar

memperlakukan siapa saja baik itu atasan, rekan kerja, bawahan atau bahkan

dengan organisasi lain dengan cara yang fair dan sikap yang pantas.

2.8 Macam–macam Etika Kantor

Meskipun banyak tidak tertulis, namun aturan kantor seharusnya ada di

dunia perkantoran mana pun. Seorang karyawan sekalipun memiliki jabatan

strategis tidak semestinya berbuat sesuka hati selama berada di dalam kantor

maupun di luar kantor. Etika kantor berkaitan dengan apa yang seharusnya

dilakukan oleh individu dalam organisasi dan seharusnya etika kantor semakin

lama dapat ditingkatkan. Keterampilan (skill) seseorang dalam menerapkan

etika kantor tercermin dalam human relation, sikap pribadi dalam

Page 20: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

14

mempertimbangkan sesuatu atau tidak tanduk atau tingkah laku, akan

tercermin dalam hal – hal yang kelihatannya sepele dari apa yang akan

dikerjakan dan dikatakan.

Menurut Kristiyani (2011: 30), berikut ini adalah hal–hal yang dapat

diaplikasikan di lingkungan kerja sebagai etika dalam bekerja.

1. Menjaga Disiplin Diri

a. Datang ke kantor sebelum jam masuk.

b. Meninggalkan jam kantor melebihi jam masuk.

c. Tidak meninggalkan pekerjaan tanpa ijin atasan.

d. Jam kerja digunakan secara efektif.

e. Tidak menggunakan jam kerja untuk hal yang tidak terkait dengan

pekerjaan.

2. Etika Masuk Kantor

a. Mengucapkan salam terlebih dahulu.

b. Tunjukkan wajah ceria.

c. Pandanglah semua orang dalam ruangan dengan senyum.

d. Tanyakan kabar baik pada teman di sebelah.

e. Jika memungkinkan ucapkan salam pada atasan setiap pagi.

3. Memahami Dasar Etika Pergaulan

a. Bersikap sopan santun dan ramah.

b. Perhatian terhadap orang lain.

c. Mampu menjaga perasaan orang lain.

d. Toleransi dan ingin membantu.

e. Mampu mengendalikan emosi diri.

Page 21: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

15

4. Etika Berpakaian

a. Memakai pakaian dengan ukuran yang pas.

b. Usahakan pakaian rapi dan tidak kedodoran.

c. Usahakan model pakaian yang sopan.

d. Pilih warna yang tidak mencolok.

e. Pilih model pakaian yang tidak terlalu kuno.

5. Etika Berbicara

a. Bicara harus menatap lawan bicara.

b. Suara harus terdengar jelas.

c. Menggunakan tata bahasa yang baik.

d. Jangan menggunakan suara nada yang tinggi.

e. Pembicaraan mudah dimengerti.

6. Menjalin Hubungan Baik dengan Teman Sebaya

a. Jangan anggap sebagai pesaing tetapi sebagai mitra kerja.

b. Kembangkan kebiasaan saling membantu.

c. Kembangkan kebiasaan saling mengingatkan.

d. Jangan menjauhkan teman di hadapan atasan.

7. Etika Bertelepon

a. Mengangkat gagang telepon sebelum berdering untuk ketiga kalinya.

b. Berbicara melalui telepon dengan tersenyum.

c. Tidak berbicara dengan pihak ketiga atau mengunyah makanan.

d. Menyambut dengan ramah dan penuh hormat.

e. Mengatur intonasi dan nada suara serta tidak berbicara tidak sopan.

f. Berbicara singkat, jelas dan telepon tidak untuk bergurau.

g. Tidak lupa menanyakan identitas penelepon.

Page 22: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

16

h. Tidak terlalu sering menerima atau bertelepon ataupun SMS untuk

kepentingan pribadi.

Page 23: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

17

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memilih teknik yang tepat, disebut

dengan teknik pengumpulan data dan dikenal secara umum dalam proses

penyelesaian suatu karya ilmiah.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan Tugas Akhir

ini, dilakukan penelitian dengan menggunakan metode sebagai berikut:

1. Metode Penelitian Lapangan (Field Research Methods)

Field research adalah perolehan data dari kegiatan yang dilakukan dengan

terjun langsung ke lapangan. Pada metode ini teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah:

a. Teknik Observasi

Menurut Arikunto (2017: 199), observasi merupakan teknik

pengumpulan data dengan menggunakan alat indra, jadi tidak hanya

dengan pengamatan menggunakan mata. Mendengarkan, mencium,

mengecap, dan meraba termasuk salah satu bentuk observasi. Didalam

artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner,

rekaman gambar, rekaman suara.

b. Teknik Interview

Teknik ini merupakan cara untuk mendapatkan data dengan bertanya

langsung kepada Kepala Sub Bagian Pengembangan bagian sumber

daya manusia untuk mendapatkan keterangan atau pendapat

Page 24: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

18

mengenai etika kantor pada PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Sumatera Bagian Utara .

2. Metode Penelitian Kepustakaan (Literature Research Methods)

Penelitian kepustakaan adalah suatu tinjauan yang bersifat teoritis untuk

memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan melalui buku-buku dan

sumber-sumber bacaan lainnya berkaitan dengan judul Tugas Akhir.

3.2 Jenis Sumber Data

Dalam penulisan tugas akhir ini dibutuhkan data yang berhubungan dengan

pembahasan masalah.Oleh karena itu ditentukan terlebih dahulu jenis sumber

data yang akan digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Adapun

sumber data yang diperoleh adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui jawaban

yang diberikan oleh responden melalui wawancara dan pengamatan yang

telah dilaksanakan sebelumnya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku, majalah,

perpustakaan, dan lain sebagainya sebagai bahan pertimbangan untuk

mengetahui informasi yang didapat.

3.3 Teknik Analisis Data

Menurut Arikunto (2017:53), “Menganalisis data adalah mengubah data

mentah menjadi data yang bermakna yang mengarah pada kesimpulan”. Teknik

analisis data yang digunakan untuk menganalisis kebenaran data tersebut

adalah analisis deskriptif. Menurut Arikunto (2017:3), “Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau

Page 25: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

19

hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk

laporan penelitian”. Melalui metode deskriptif akan digambarkan/dipaparkan

secara menyeluruh data yang diperoleh dari PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Sumatera Bagian Utara dan membandingkannya dengan teori

yang telah diuraikan dalam tinjauan pustaka.

Page 26: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

20

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT

4.1.1 Sejarah PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT

PLN UIP SUMBAGUT adalah organisasi yang memiliki pengalaman

menangani pembangunan kelistrikan sejak tahun 1976 untuk wilayah Sumatera

Utara. Kemudian wilayah kerja PLN UIP SUMBAGUT semakin berkembang,

meliputi Aceh pada tahun 1998, wilayah Riau dan Kepri pada tahun 2008 serta

wilayah Sumatera Barat pada tahun 2013. Berdasarkan SK DIR nomor

211.K/DIR/2014 tanggal 28 Mei 2014 ditetapkan organisasi PLN UIP

SUMBAGUT sebagai salah satu unit bisnis dari PT PLN (Persero), yang

mengelola pembangunan jaringan serta melaksanakan administrasi konstruksi

dengan bertindak sebagai wakil pemilik (owner). Sejak tahun 2016 Wilayah

usaha PLN UIP SUMBAGUT tidak lagi meliputi provinsi Aceh, Sumatera Utara,

Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat. Sesuai dengan Peraturan Direksi

PT PLN (Persero) No. 0044.P/DIR/2016 tentang Organisasi PT PLN (Persero)

Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara, wilayah kerja Unit Induk

Pembangunan Sumatera Bagian Utara meliputi wilayah Aceh dan Sumatera

Utara. Produk utama PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumbagut

adalah jasa pengendalian konstruksi dan pengelolaan pembangunan gardu

induk (GI) dan jaringan transmisi (TL) di wilayah kerjanya, dengan rincian

sebagai berikut:

1. Gardu Induk (GI)70 kV, 150 kV, 275 kV dan 500 kV.

Page 27: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

21

Hal yang penting dari keberhasilan produk adalah ketepatan waktu

penyelesaian, kualitas, dan kuantitas hasil akhir yang andal, yang akan

berdampak pada keandalan pasokan sistem kelistrikan di wilayah Aceh dan

Sumatera Utara (Sumatera bagian utara).

Hasil produk PLN UIP SUMBAGUT diserahterimakan pada P3BS dan

PLN Wilayah sebagai user, sebagaimana diatur oleh Surat Edaran Direksi PT

PLN (Persero) no. 018.E/026/DIR/1996. Serah terima produk ini dilakukan

melalui rapat koordinasi, pengecekan fisik produk, dan pengukuran kualitas

produk untuk memastikan kelayakan dari produk yang akan diserahterimakan

(STP). Sebagai tindak lanjut dan pedoman pelaksanaan UU No. 30 tahun 2009,

pada tanggal 24 Januari 2012 telah terbit PP No. 14 tahun 2012 tentang

Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, harga sewa serta perjanjian

kerjasama bisnis usaha penyediaan tenaga listrik diatur dengan persetujuan

dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang tergantung pada cakupan

wilayah usaha.

4.1.2 Visi dan Misi PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT

Dalam rangka menunaikan amanat dan memenuhi harapan-harapan

stakeholder utama, PLN UIP SUMBAGUT menetapkan visi dan misi organisasi

sebagai berikut:

Visi PLN UIP SUMBAGUT:

“Menjadi Unit Induk Pembangunan Jaringan kelas Dunia”

Misi PLN UIP SUMBAGUT:

1. Menjalankan bisnis manajemen konstruksi infrastruktur ketenagalistrikan

yang berorientasi pada biaya, mutu, waktu.

2. Jaringan Transmisi 70 kV, 150 kV, 275 kV, 500 kV AC dan 500 kV DC.

Page 28: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

22

2. Menciptakan pemimpin yang berintegritas, berkarakter, dan layak dipercaya

untuk bangsa Indonesia.

Penjelasan terkait Visi:

PT PLN (Persero) umumnya, mampu memberikan kepuasan kepada

berbagai stakeholder intinya karena kerja dan kinerja yang telah dilakukan

dalam menyiapkan dan mengelola infrastruktur kelistrikan di tanah air.

Rumusan visi PLN UIP SUMBAGUT ini, tetap selaras dengan rumusan visi PT

PLN (Persero) yang tercantum dalam RJP PLN (Persero) 2019-2023 untuk

“Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul

dan Terpercaya dengan Bertumpu pada Potensi Insani” dan selaras dengan

salah satu tujuan strategis PLN pada RJP PT PLN (Persero) tahun 2019–2023.

4.1.3 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT Struktur organisasi PLN UIP SUMBAGUT dirancang sedemikian rupa

agar mampu menjalankan misi, tugas pokok dan fungsi organisasi. Pada tahun

2018 terdapat perubahan susunan organisasi dan formasi jabatan yang

sebelumnya mengacu pada Peraturan Direksi PT PLN (Persero) No.

0051.P/DIR/2016 tanggal 22 Februari 2016, sekarang mengacu pada Peraturan

Direksi PT PLN (Persero) No. 0109.P/DIR/2018 tanggal 29 Juni 2018, dengan

peratuan baru ini struktur organisasi PLN UIP SUMBAGUT tidak berubah

banyak yaitu masih terdiri dari 1 Kantor Induk dan 3 Unit Pelaksana Proyek

(UPP) yaitu:

1. Unit Pelaksana Proyek (UPP) Jaringan Aceh yang bertempat di Kota Banda

Aceh.

Page 29: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

23

2. Unit Pelaksana Proyek (UPP) Jaringan Sumatera 1 yang bertempat di Kota

Medan.

3. Unit Pelaksana Proyek (UPP) Jaringan Sumatera 2 yang bertempat di Kota

Padang Sidempuan.

Struktur organisasi PLN UIP Sumbagut untuk kantor induk dapat dilihat

pada Gambar 4.1–4.4 mengacu kepada Peraturan Direksi PT PLN

(Persero) No. 0109.P/DIR/2018. Formasi jabatan UPP Jaringan Aceh

mengacu kepada Peraturan Direksi PT PLN (Persero) No.

0306.P/DIR/2018, formasi jabatan UPP Jaringan Sumatera Utara 1

mengacu kepada Peraturan Direksi PT PLN (Persero) No.

0307.P/DIR/2018, dan formasi jabatan UPP Jaringan Sumatera Utara 2

mengacu kepada Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Perdir No

0308.P/DIR/2018. UPP dipimpin oleh Manager Unit Pelaksana Proyek,

dibantu oleh Supervisor Keuangan dan Administrasi, Manager Bagian

Teknik, Supervisor Pengelolaan PMIS, Manager Bagian Pertanahan,

Pejabat Pelaksana K3L, dan Pejabat Pelaksana Pengadaan.

Gambar 4.1 Bagan Organisasi Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara

Sumber: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara

Page 30: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

24

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara Sumber: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara

Gambar 4.3 Bagan Organisasi Unit Pelaksana Proyek Jaringan Sumber: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Proyek Jaringan Sumber: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara

Page 31: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

25

4.1.4 Arah Pengembangan PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT

Luasnya wilayah kerja PLN UIP SUMBAGUT yang meliputi 2 (dua)

provinsi memerlukan dukungan kekuatan mutu kelembagaan dan daya dukung

organisasi guna mampu menghasilkan gardu induk dan transmisi yang andal,

sehingga pasokan listrik yang dihasilkan juga berkualitas. Untuk itu, PLN UIP

SUMBAGUT harus terus berbenah diri untuk memperkuat kemampuan

organisasinya dalam setiap rantai nilai usahanya (proses bisnis), termasuk

didalamnya kompetensi organisasi dan pegawainya, terutama dibidang

supervisi konstruksi dan manajemen proyek. PLN UIP SUMBAGUT harus

mampu menjadi model acuan suatu unit induk di Indonesia atau bahkan

benchmark suatu unit PLN dalam menghasilkan future leader PLN, yang

dikarakteristikkan oleh pegawainya yang sudah teruji dalam menangani

berbagai proyek, sudah terlatih dalam membangun human relation dengan

berbagai stakeholder, dan sudah terbiasa dalam mengambil keputusan yang

kompleks. Penguatan organisasi yang dibutuhkan PLN UIP SUMBAGUT

tersebut melingkupi juga penguatan kematangan proses bisnisnya sehingga

jika PLN Pusat memutuskan untuk memperbesar organisasi UIP SUMBAGUT,

maka perangkat organisasi sudah siap dan tinggal direplikasi.

4.2 Tinjauan Penerapan Etika Kantor pada PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Sumatera Bagian Utara

Etika kantor memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan

manusia. Demikian juga dalam suatu organisasi memerlukan etika kantor

sebagai pedoman dalam mengatur sikap dan perilaku seseorang dalam

bekerja. Penulis telah melakukan observasi dan mewawancarai manajer

sumber daya manusia PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT yaitu bapak

Page 32: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

26

Muhammad Zaki. Pada bagian ini penulis akan menguraikan tentang analisis

dan pembahasan mengenai etika kantor pada PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Sumatera Bagian Utara.

1. Etika kantor yang diterapkan pada PT PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Sumatera Bagian Utara dikatakan telah berjalan dengan

baik

Sejauh ini etika yang berlaku dari segi tata nilai telah berjalan dengan baik.

Dilihat dari beberapa kriteria untuk dapat dikatakan bahwa etika kantor

pada PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT telah berjalan dengan baik yaitu

terlihat dari sikap sopan santun dan ramah antar pegawai dengan

menunjukkan wajah ceria serta mengucapkan salam setiap masuk dan

keluar kantor, serta tidak adanya pelanggaran disiplin yang terjadi dari segi

ketepatan datang ke kantor, berpakaian, sampai berbicara kepada atasan

maupun sesama pegawai pada PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT ini.

Tercapainya penerapan etika dengan baik dikarenakan sikap saling peduli

dan saling mendukung antar pegawai yang satu dan yang lainnya serta

sikap saling menghargai yang ditunjukkan atasan terhadap anggotanya.

2. Tidak adanya pelanggaran penerapan etika yang terjadi di PT PLN

(Persero) UIP SUMBAGUT

Selama penulis melakukan observasi pada PT PLN (Persero) UIP

SUMBAGUT, penulis tidak melihat adanya pelanggaran dari penerapan

etika yang ditentukan dalam perusahaan ini. Dari mulai etika disiplin diri,

ketepatan masuk kantor, pergaulan antar pegawai di kantor, berpakaian,

berbicara dengan atasan maupun sesama pegawai sampai etika dalam

Page 33: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

27

bertelepon di kantor semua sesuai dengan aturan yang berlaku dalam

perusahaan.

3. Etika pada PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT diperlukan sebagai

acuan atau pondasi pegawai dalam berperilaku

Tata nilai atau etika dipercaya merupakan landasan atau pondasi dalam

mencapai misi dari perusahaan, jadi etika merupakan pilar utama dalam

mencapai tujuan dari perusahaan. Hal ini menjadi salah satu penyebab

dapat tercapainya penerapan etika yang baik pada PT PLN (Persero) UIP

SUMBAGUT.

4. Macam–macam etika kantor yang diterapkan pada PT PLN (Persero)

UIP SUMBAGUT

PLN UIP SUMBAGUT memiliki 7 (tujuh) tata nilai etika kantor:

a. Saling Percaya

Seluruh pegawai diwajibkan memiliki sifat saling percaya diantara

golongan kerja dengan pegawai lainnya. Salah satu contoh nyata yang

dilihat penulis saat melakukan observasi yaitu pada bagian administrasi

umum, dimana tiap bagian di kantor memiliki kepala yang disebut

sebagai manajer, manajer administrasi umum ini harus percaya kepada

pegawainya bahwa mereka dapat mengerjakan tugas mereka seperti

penanganan surat masuk dan keluar dengan baik dan rapi sesuai

prosedur perusahaan. Manajer hanya perlu mengecek hasil pekerjaan

mereka satu kali dalam sebulan dalam rapat bulanan yang dilaksanakan

di akhir bulan serta melihat ada atau tidaknya hambatan yang dialami

oleh pegawainya.

Page 34: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

28

b. Integritas

Integritas adalah suatu sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan

yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan

kewibawaan dan kejujuran. Seluruh pegawai diwajibkan memiliki

integritas yang tinggi terutama dalam menghadapi godaan-godaan

ataupun tawaran–tawaran dari berbagai pihak terutama terkait dengan

tantangan integritas yang dapat merugikan pegawai itu sendiri ataupun

perusahaan.

c. Peduli

Setiap pegawai diwajibkan untuk peduli terhadap sesama, peduli

terhadap lingkungan sekitar, peduli terhadap rekan–rekan kerja, intinya

peduli terhadap apapun yang terjadi di perusahaan. Salah satu contoh

nyata bentuk kepedulian antar pegawai pada PT PLN (Persero) UIP

SUMBAGUT yaitu jika salah satu pegawai sedang sakit maka pegawai

yang lainnya menjenguk pegawai yang sedang sakit. Sikap saling peduli

ini dapat mempererat hubungan antar sesama di perusahaan.

d. Pembelajar

Seluruh pegawai diwajibkan memiliki sikap pembelajar yang artinya

terus belajar hal–hal yang baru terutama terkait dengan peningkatan

kinerja dari perusahaan. Hal ini dilakukan agar setiap pegawai dapat

memiliki wawasan yang lebih luas lagi serta kemampuan yang lebih

banyak lagi dalam bidang pekerjaan masing-masing. Sebagai contoh

yaitu dengan diadakannya diklat untuk setiap pegawai yang bertujuan

untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar dapat

melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik. Contoh lainnya yaitu

Page 35: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

29

adanya rolling pegawai yang dilakukan dalam bidang administrasi umum

seperti pergantian pekerjaan ataupun penambahan tanggungjawab

yang harus dikerjakan setiap pegawai yang dikarenakan adanya

pegawai yang pindah tugas ke cabang perusahaan lain.

e. Trust

Hampir mirip dengan saling percaya akan tetapi trust ini merupakan

sesuatu yang lebih dalam, artinya sikap trust ini dimulai dari bagaimana

membangun kompetensi dari pegawai yang bersangkutan sampai

berkompeten dan akhirnya menyerahkan pekerjaan tersebut secara

tanggungjawab penuh dan mempercayai dalam ranah yang lebih dalam

sehingga pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan baik. Salah satu

contoh yaitu dalam suatu proyek pembangunan suatu gardu induk

disuatu wilayah maka atasan harus memiliki sifat trust ini kepada

pegawai yang dipercayakannya untuk menanggungjawabi proyek

tersebut.

f. Komitmen

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa komitmen ini adalah

bagaimana nilai juang dari seorang pegawai untuk menyelesaikan apa

yang telah dikomitmenkan oleh perusahaan. Maka dari itu setiap bagian

dari perusahaan harus memiliki komitmen dalam memajukan kinerja

dalam perusahaan. Sebagai contoh kecil yaitu seorang sekretaris harus

berkomitmen dalam bertanggung jawab dan menyelesaikan

pekerjaannya dengan baik seperti menangani surat masuk dan keluar

dengan baik serta mengatur jadwal rapat dengan baik.

Page 36: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

30

g. Fun

Fun ini bermula dari bagaimana seluruh pekerjaan yang dilakukan harus

tetap dijaga dalam kondisi yang menyenangkan. Sebagai bukti nyata

dari hasil observasi penulis yaitu dengan membiarkan pegawai

menciptakan rasa nyamannya sendiri pada saat sedang bekerja yaitu

dengan tidak dilarangnya pegawai mendengarkan musik dalam keadaan

sedang bekerja tanpa mengganggu konsentrasi dan nyaman dari

pegawai lainnya.

5. Pegawai PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT telah mengikuti aturan-

aturan yang ada terutama dalam hal disiplin

Seluruh aspek tata nilai atau etika yang berlaku pada PT PLN (Persero)

UIP SUMBAGUT memang tidak ada pelanggaran terutama dalam indikator

pelanggaran disiplin tetapi mungkin memang diperlukan pengukuran

kedalaman atau pengukuran keberhasilan atau pengukuran implementasi

yang ada.

6. Fungsi dari kantor terutama dalam mensosialisasikan tata nilai sudah

diterapkan dengan baik

PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT setiap hari senin melakukan kegiatan

Code Of Conduct yang diinisiasi oleh teman–teman bagian sumber daya

manusia dan disitu selalu disebutkan dan diingatkan terkait dengan visi misi

dan tata nilai yang belaku di PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT.

7. Tidak ada hambatan yang dialami pegawai dalam menerapkan etika

kantor pada PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT

Secara garis besar tidak ada hambatan yang dialami pegawai dalam

menerapkan etika kantor, tetapi mungkin hanya tantangan secara culture

Page 37: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

31

atau budaya dimana kita tahu mungkin ada beberapa oknum pegawai

dengan mindset yang negatif sehingga terkadang tata nilai yang positif ini

tidak terinternalisasi dengan baik. Salah satu contoh etika yang dianggap

kurang baik oleh beberapa pegawai yang memiliki mindset negatif yaitu

dengan diperbolehkannya pegawai baik laki-laki maupun perempuan

memakai celana jeans kekantor karena memakai celana jeans kekantor

bukanlah hal yang negatif apabila masih dalam bentuk yang sopan.

Page 38: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

32

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melakukan tinjauan tentang etika kantor pada PT PLN (Persero)

Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara maka penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa:

1. Etika kantor pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera

Bagian Utara sudah diterapkan dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak

adanya pelanggaran yang terjadi terutama dalam disiplin diri dan dengan

dijadikannya etika sebagai acuan atau fondasi dalam berperilaku.

2. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara ini

memiliki 7 (tujuh) tata nilai dalam melaksanakan etika kantor yaitu saling

percaya, integritas, peduli, pembelajar, trust, komitmen dan fun agar

tercapainya lingkungan kantor yang aman, damai dan tenteram.

3. Tidak adanya hambatan yang dialami pegawai dalam menjalankan etika

kantor terutama dalam hal disiplin dikarenakan telah berjalannya fungsi

kantor terutama dalam mensosialisasikan tata nilai.

5.2 Saran

Adapun saran penulis mengenai etika kantor pada PT PLN (Persero) Unit

Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara adalah mengenai tantangan

penerapan etika dengan adanya perbedaan budaya dimana kita tahu mungkin

ada beberapa oknum pegawai dengan mindset yang negatif sehingga

terkadang tata nilai yang positif ini tidak terinternalisasi dengan baik. Sebaiknya

Page 39: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

33

setiap pegawai harus dapat melihat tata nilai sebagai sesuatu hal yang positif

yang harus diterapkan dengan baik agar etika yang berlaku pada PT PLN

(Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara dapat terlaksana

dengan baik.

Page 40: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

34

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2017. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi Kesepuluh. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendi, Usman. 2015. Asas Manajemen. Edisi Kedua. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Iriyanto. 2011. Etika. 13(1)52-63. https://herynugrohoyes.files.wordpress.com/ 2011/01/etika-dr-iriyanto.pdf, diakses tanggal 4 Juli 2019.

Kristiyani, Iin. 2011. Penerapan Etika Kantor dalam Pencitraan Organisasi.

11(1):26-37. https://journal.uny.ac.id/index.php/efisiensi/article/view/ 3981, diakses tanggal 5 Juli 2019.

Nugraha, Bayu Haliyah. 2013. Fungsi dan Penerapan Kantor. 13(1):1-9. fungsi-

dan-peranan-kantor-jurnal.docx, diakses tanggal 5 Juli 2019

Umam, Khaerul. 2014. Manajemen Perkantoran. Edisi Pertama. Bandung: Pustaka Setia.

Page 41: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

Lampiran 1

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1. Apakah penerapan etika kantor pada PT PLN (Persero) UIP

SUMBAGUT ini telah berjalan dengan baik?

2. Adakah pelanggaran penerapan etika yang terjadi pada PT PLN

(Persero) UIP SUMBAGUT?

3. Apakah etika kantor sangat diperlukan? Mengapa?

4. Apa saja macam-macam etika kantor yang diterapkan didalam

perusahaan? Bagaimana?

5. Apakah pegawai sudah mengikuti aturan-aturan penerapan dalam etika

kantor? Bagaimana?

6. Apakah fungsi dari kantor sudah dilaksanakan dengan baik?

7. Adakah hambatan yang dialami oleh pegawai dalam melaksanakan etika

kantor di dalam perusahaan?

Page 42: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

LAMPIRAN 2

Page 43: TINJAUAN PENERAPAN ETIKA KANTOR PADA PT PLN …

LAMPIRAN 3