tingkat pengetahuan ibu tentang demam berdarah … · dibandingkan dengan januari 2005 yang hanya 4...

52
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH PADA BALITA DI DESA BROGO DONOHUDAN NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : TIA YULI WAHYUNINGSIH NIM. B09.053 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: hatram

Post on 03-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH

PADA BALITA DI DESA BROGO DONOHUDAN

NGEMPLAK BOYOLALI

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

TIA YULI WAHYUNINGSIH

NIM. B09.053

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam

Berdarah Pada Balita di Desa Brogo Donohudan Ngemplak Boyolali.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusun Karya Tulis Ilmiah ini

tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan serta semangat dari pembimbing, oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dra. Agnes Sriharti, M. Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada Surakarta.

2. Dheny Rohmatika, S. SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ernawati, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Sutrapsilo S.pd, selaku Kepala Desa Donohudan Ngemplak Boyolali

yang telah bersedia memberi ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen beserta staff Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah

diberikan.

6. Ibu-ibu di desa Brogo Donohudan Ngemplak Boyolali yang telah bersedia

menjadi responden untuk Karya Tulis Ilmiah.

7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

v

8. Kedua orang tua saya yang telah memberikan doa dan dukungan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Rekan-rekan Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma

Husada Surakarta yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran dan kritik demi kemajuan

penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

vi

Prodi D III Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, 2012

Tia Yuli Wahyuningsih

B09 053

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH

PADA BALITA DI DESA BROGO DONOHUDAN

NGEMPLAK BOYOLALI

TAHUN 2012

xv + 52 halaman + 14 lampiran+ 3 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini

merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung

meningkat. Penyakit DBD ini ditemukan hampir di seluruh belahan dunia

terutama di negara tropik dan subtropik. Demam berdarah dengue adalah penyakit

menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan

nyamuk Aedes aegepty. Kejadian DBD di surakarta pada bulan Januari 2006

mencapai 37 balita. Jumlah penderita pada bulan januari meningkat tajam

dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima

tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi peningkatan dan mencapai

puncaknya tahun 2007.

Tujuan : Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu tentang demam berdarah

pada balita di Desa Brogo Donohudan Ngemplak Boyolali dengan kategori baik,

cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif,

lokasi dan waktu penelitian di Desa Brogo, Donohudan, Ngemplak, Boyolali pada

bulan Juni 2012, populasi penelitian 135 ibu, pengambilan sampel dengan

Random Sample dengan jumlah 33 responden. Teknik pengumpulan data dengan

kuesioner yang di uji validitas dan reliabilitasnya, teknik analisa univariat dengan

distribusi frekuensi.

Hasil penelitian : Dari hasil penelitian terhadap 33 responden di Desa Brogo,

Donohudan, Ngemplak, Boyolali yang berpengetahuan baik sebanyak 6

responden (18,18%), berpengetahuan cukup 20 responden (60,61%) dan yang

berpengetahuan kurang 7 responden (21,21%).

Kesimpulan : Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Demam Berdarah Pada Balita di Desa Brogo, Donohudan, Ngemplak,

Boyolali terbanyak pada kategori cukup yaitu 20 responden (60,61%). Di

pengaruhi oleh pendidikan, umur, pekerjaan, lingkungan, sosial budaya dan

ekonomi.

Kata kunci : Pengetahuan, Ibu, Demam Berdarah, Balita.

Kepustakaan : 26 literatur (Tahun 2002-2011)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

vii

MOTTO

Ø Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan

hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah

mereka menyukainya atau tidak.

Ø Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah: Hatinya selalu berniat

suci. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah. Kedua matanya menangis

kerana penyesalan (terhadap dosa). Segala perkara dihadapinyaya dengan

sabar dan tabah. Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan

dunia.

Ø Orang-orang yang bekerja keras hari ini dan memastikan bahwa yang

dilakukannya hari ini pantas mendapat penghargaan di masa depan, akan

bisa lebih senang nanti menyambut masa depan yang datang dengan

kualitas yang lebih baik.

Ø Bukan kurangnya pengetahuan yang menghalangi keberhasilan, tetapi

tidak cukupnya tindakan. Dan bukan kurang cerdasnya pemikiran yang

melambatkan perubahan hidup ini, tetapi kurangnya penggunaan dari

pikiran dan kecerdasan.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

viii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT. Karya Tulis Ilmiah ini

kupersembahkan untuk:

Ø Bapak ibu tercintaku yang paling aku banggakan yang menjadi tumpuan

hidupku, yang selalu memberiku semangat, dukungan, moral maupun

moril, tetesan air mata, cucuran keringat, serta do’a yang selalu mengalir

kepadaku. Sungguh tiada kata yang lebih mudah dan lebih pantas terucap

untuk membalas kasih sayangmu…Love U Mom N Pap.

Ø My Lovely (Arif Auliya) Seseorang yang telah menempatkan diri di

hatiku, yang selalu suport dalam setiap langkahku. Terimakasih atas cinta

dan kesetiaan yang kau berikan selama ini.

Ø Ibu Dheny dan Ibu Erna yang selalu memberi semangat, motivasi,

dukungan, yang selalu sabar dalam membimbing dan selalu berusaha

meluangkan waktu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Ø Sahabat terbaikku (Riki, Mega, Tatik n Deni) kalian telah melengkapi

goresan warna terindah dalam perjalanan hidupku…miss u freinds.

Ø Mahasisiwi Akbid Kusuma Husada angkatan ’09 yang telah mewarnai

kehidupan dikampus tercinta.

Ø Almamaterku……….Love U.

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi
Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK…………………………………………………………………. vi

MOTTO……………………………………………………………………. vii

PERSEMBAHAN…………………………………………………………. . viii

CURICULUM VITAE…………………………………………………….. . ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5

F. Sistematika Penelitian ............................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 9

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

xi

A. Tinjauan Teori ........................................................................ 9

1. Pengetahuan ..................................................................... 9

2. Balita ................................................................................ 15

3. Demam Berdarah Dengue ................................................ 15

B. Kerangka Teori....................................................................... 29

C. Kerangka Konsep ................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 31

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 31

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 32

D. Instrumen Penelitian............................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 37

F. Variabel Penelitian ................................................................. 38

G. Definisi Operasional Variabel ................................................ 38

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 40

I. Etika Penelitian ...................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………. ... 46

A.Gambaran Umum Tempat Penelitian………………………… 46

B.Hasil Penelitian………………………………………………. 47

C.Pembahasan………………………………………………….. 49

D.Keterbatasan………………………………………………… . 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan………………………………………………….. 51

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

xii

B.Saran…………………………………………………………. 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori penelitian .......................................................... 29

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 30

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi – kisi Pernyataan Kuesioner .................................................... 34

Tabel 3.2 Definisi operasional ......................................................................... 39

Tabel 4.1 Nilai Mean dan SD .......................................................................... 47

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi .......................................................................... 48

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Ijin Pendahuluan Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal

Lampiran 4. Surat Pemohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Hasil Uji Validitas

Lampiran 12. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 13. Tabulasi

Lampiran 14. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting.

Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya oleh

setiap orang, tetapi juga oleh individu, keluarga, bahkan oleh masyarakat untuk

mewujudkan keadaan sehat. Bentuk nyata perilaku proaktif memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri

dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan

(Depkes RI, 2005).

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini merupakan

salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung

meningkat. Penyakit DBD ini ditemukan hampir di seluruh belahan dunia

terutama di negara tropik dan subtropik. Hasil studi epidemiologik

menunjukkan bahwa DBD menyerang kelompok umur balita sampai dengan

umur sekitar 15 tahun. Kejadian Luar Biasa (KLB) dengue biasanya terjadi di

daerah endemik dan berkaitan dengan datangnya musim hujan, sehingga terjadi

peningkatan aktifitas vektor dengue pada musim hujan yang dapat

menyebabkan terjadinya penularan penyakit DBD pada manusia melalui

vektor Aedes (Djunaedi, 2006).

Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan

oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

2

Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian

terutama pada usia balita. Penyebaran populasi nyamuk Aedes aegypti

berkaitan erat dengan perkembangan pemukiman penduduk akibat didirikanya

rumah-rumah baru yang dilengkapi dengan sarana pengadaan air untuk

keperluan sehari-hari (Irawan, 2004).

Data kasus penderita DBD tiga tahun terakhir di Indonesia menunjukkan

pada tahun 2005 jumlah penderita 95.279, dengan Case Fatality Rate (CFR)

1,36%, dan Insidence Rate (IR) 43,42/100.000. Tahun 2006 jumlah penderita

114.656 dengan CFR 1,04% dan IR 52,48/100.000. Tahun 2007 jumlah

penderita menjadi 158.115 dengan CFR 1,01% dan IR 71,78/100.000

(Depkes RI, 2008).

Kejadian DBD di Jawa Tengah tergolong KLB selama dua tahun

terakhir berturut-turut, tercatat tahun 2005 jumlah penderita DBD baru 10.924

kasus dengan IR 19,51/100.000 dan CFR 2,29%. Pada tahun 2006 terjadi

20.565 kasus dengan IR 33,72/100.000 dan CFR 2,01%, dan tahun 2007

ada 19.285 kasus DBD dengan IR 61,96/100.000 dan CFR 1,60%. Dapat

disimpulkan bahwa angka kesakitan DBD selama 3 tahun terakhir melebihi

standar yang telah ditetapkan oleh Depkes RI, yaitu IR 2/100.000 maupun

CFR < 1% (Depkes RI, 2008).

Kejadian DBD di surakarta pada bulan Januari 2006 mencapai 37 balita.

Jumlah penderita pada bulan januari meningkat tajam dibandingkan dengan

Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan

tahun 2006 diprediksi terjadi peningkatan dan mencapai puncaknya tahun

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

3

2007. Sementara itu jumlah penderita DBD sepanjang tahun 2005 mencapai

273 kasus dan 8 di antaranya meninggal dunia. Angka kematian pada usia

balita atau total fatality rate (TFR) mencapai 2,9 atau lebih tinggi dari standar

nasional 2,5. Angka kejadian atau insident rate (IR) sepanjang 2005 mencapai

5,4 atau lebih tinggi dari indeks nasional 3 (Kurniawan, 2007).

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN DBD) cara ini dikenal dengan

kegiatan 3M yaitu : Menguras, (menyikat baik bak mandi, bak wc), Menutup

tempat penampungan air rumah tangga (tempayan, drum), serta Mengubur,

(menyingkirkan atau memusnahkan barang-barang bekas seperti kaleng, ban),

pengurasan tempat-tempat penampungan air (TPA) perlu dilakukan secara

teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali agar nyamuk tidak dapat

berkembang biak ditempat itu (Irawan, 2004).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Desa Brogo

Donohudan, Ngemplak, Boyolali. Dari 135 ibu yang mempunyai anak balita

diambil 13 ibu, terdapat 4 ibu yang cukup mengetahui pengetahuan tentang

Demam Berdarah dan 9 ibu yang kurang mengetahui pengetahuan tentang

Demam Berdarah.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul

“Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Berdarah Pada Balita di Desa

Brogo Donohudan Ngemplak Boyolali“.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

4

B. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “ Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu di Desa Brogo Tentang

Demam Berdarah pada Balita”?.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui Tingkat pengetahuan Ibu tentang demam berdarah pada balita

di Desa Brogo Donohudan Ngemplak Boyolali.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu di desa Brogo tentang demam

berdarah pada balita dengan tingkat pengetahuan baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu di desa Brogo tentang demam

berdarah pada balita dengan tingkat pengetahuan cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu di desa Brogo tentang demam

berdarah pada balita dengan tingkat pengetahuan kurang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat :

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang demam berdarah pada

balita.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

5

2. Bagi diri sendiri

Untuk menambah pengalaman dalam melakukan penelitian, memperdalam

pengetahuan tentang demam berdarah dengue dan mengetahui tingkat

pengetahuan ibu tentang demam berdarah dengue pada balita di Desa Brogo

Donohudan Ngemplak Boyolali.

3. Bagi Institusi

a. Pendidikan

Sebagai sumber referensi dan bahan bacaan pelajaran terutama yang

berkaitan dengan demam berdarah pada balita.

b. Desa Brogo

Menambah pengetahuan bagi masyarakat khususnya para ibu yang

mempunyai anak balita di Desa Brogo mengenai Demam Berdarah

Dengue.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh :

1. Eddy Soewandojo S (2006), Dengan judul “ Demam Berdarah Dengue pada

Orang Dewasa Gejala Klinik dan Penatalaksanaanya” , dengan hasil sebagai

berikut : Demam Berdarah dewasa dapat mengakibatkan meninggal dunia.

Hal ini perlu diingatkan karena ada anggapan bahwa demam berdarah

dewasa basanya ringan, sehingga tidak ada yang meninggal dunia.

Diagnosis dini dan pengobatan dini perlu ditegakkan untuk mencegah

perdarahan dan shock pada penderita demam berdarah dewasa. Metode yang

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

6

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Hasil rata-rata

penelitian demam berdarah pada orang dewasa yaitu 75%. Apabila

diklasifikasikan termasuk dalam kategori sedang.

2. Muji Sulistyowati (2007), Dengan judul “Kemauan Membiayai Pada

Masyarakat Mencegah Atas dalam Program Penanggulangan Penyakit

Demam Berdarah di Kotamadya Surakarta“, dengan hasil sebagai berikut:

Sebagian besar responden terhadap ketidakaktifan Program Dinas

Kesehatan termasuk dalam hal ini pembiayaan sebagai responden di daerah

sporadis demam berdarah mengatakan bahwa seharusnya Dinas Kesehatan

tidak menarik iuran wajib setelah mengadakan penyemprotan, memang

tidak gratis tapi artinya jangan dipukul rata antara warga yang mampu

dengan warga tidak mampu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan croos sectional. Hasil

penelitian dapat disimpulkan yaitu rata-rata penanggulangan penyakit

Demam Berdarah di Kotamadya Surakarta hasilnya 67%. Apabila

diklasifikasikan termasuk dala kategori sedang/cukup.

Pada penelitian mengenai demam berdarah dilakukan juga oleh

penulis-penulis lain seperti pada hasil penelitian diatas. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan adalah mengenai

metode penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian dan responden

dalam penelitian. Dalam penelitian ini peniliti menggunakan metode

deskriptif kuantitatif dengan simple random sampling, lokasi penelitian di

Desa Brogo, Donohudan, Ngemplak, Boyolali mulai bulan Mei sampai

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

7

bulan Juni 2012. Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian

yang pernah dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang pengetahuan

Demam Berdarah.

F. Sistematika Penelitian

Penulisan Karya Tulis Ini terdiri dari 5 BAB yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian

penelitian, sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori medis tentang pengetahuan mencakup

pengertian, pengetahuan, tingkat pengetahuan, faktor-faktor

yang mempengaruhi pengetahuan, pengukuran pengetahuan,

pengertian balita, pengertian demam berdarah, sasaran

penyakit DBD, penularan penyakit DBD, tempat penularan

DBD, siklus hidup nyamuk aedes aegypti, tanda dan gejala

DBD, dan pencegahan penyakit DBD, kerangka teori,

kerangka konsep.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi

dan waktu penelitian, populasi, sampel dan tehnik

pengambilan sampel, instrumen penelitian, tehnik

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

8

pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional,

metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang gambaran umum tempat

penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan

penelitian.

BAB V PENUTUP

Dalam bab terakhir ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang

ditujukan bagi ilmu pengetahuan, bagi diri sendiri dan bagi

institusi yaitu pendidikan dan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang memilikinya (mata,

hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan manusia adalah hasil dari berkontaknya 2 macam

besaran, yaitu benda atau di periksa, diselidiki dan akhirnya diketahui

(objek), dan manusia yang melakukan pemeriksaan, penyelidikan dan

akhirnya mengetahui (mengenal) benda (Jalal, 2010).

Menurut Notoatmodjo (2010), tingkat pengetahuan yang dicakup

dalam kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah

ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

10

2) Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut,

tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui

tersebut.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-

komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum

atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-

komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis

adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang telah ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

11

dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan antara lain :

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Menurut Wawan dan Dewi (2010), Pendidikan berarti bimbingan

yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain

menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk

berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan

kebahagiaan.

b) Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan

adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang

kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Pekerjaan bukanlah

sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari

nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.

c) Umur

Menurut Elisabet BH yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah

umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

12

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan

Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003),

lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia

dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku orang atau kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

c. Sumber-sumber Pengetahuan

Adapun beberapa sumber pengetahuan menurut Notoatmodjo (2007),

antara lain sebagai berikut :

1) Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat, dan agama

Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam kehidupan

sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu terkandung pengetahuan

yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara rasional dan empiris,

tetapi sulit dikritik untuk diubah begitu saja. Jadi, harus diikuti dengan

tanpa keraguan dan percaya secara bulat. Pengetahuan yang

bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap (mapan) tetapi

subjektif.

2) Pengetahuan berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain

Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat

dipercayai adalah orang tua, guru, ulama dan orang yang dituakan.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

13

Apa pun yang mereka katakan, benar atau salah, baik atau buruk, dan

indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan dijalankan dengan patuh

tanpa kritik. Karena kebanyakan orang telah mempercayai mereka

sebagai orang-orang yang cukup berpengalaman dan berpengetahuan

lebih luas.

3) Pengalaman

Bagi manusia, pengalaman adalah alat vital penyelenggaraan

kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan mata, telinga, hidung, lidah, dan

kulit, orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula

melakukan kegiatan hidup.

4) Akal pikiran

Berbeda dengan panca indera, akal pikiran memiliki sifat lebih rohani.

akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang metafisis, spiritual,

abstrak, universal, yang seragam dan yang bersifat tetap. Akal pikiran

cenderung memberikan pengetahuan yang lebih umum, objektif dan

pasti.

5) Intuisi

Berupa gerak hati yang paling dalam. Jadi, sangat bersifat spiritual,

melampaui ambang batas ketinggian akal pikiran dan kedalaman

pengalaman. Pengetahuan yang bersumber dari intuisi merupakan

pengalaman batin yang bersifat langsung. Artinya, tanpa melalui

sentuhan indera maupun olahan akal pikiran.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

14

d. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke dalam

pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dan dapat kita

sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Adapun pertanyaan yang dapat

digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat

dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

1) Pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay.

Pertanyaan essay disebut pertanyaan subyektif karena penilaian untuk

pertanyaan ini melibatkan faktor subyektif dari penilai, sehingga

nilainya akan berbeda dari seseorang penilai satu dibandingkan

dengan yang lain dari satu waktu ke waktu yang lainnya.

2) Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple

choise), bentul salah, dan pertanyaan menjodohkan. Pertanyaan

pilihan ganda, betul salah, menjodohkan disebut pertanyaan obyektif

karena pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh

penilai.

Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan obyektif

khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan

sebagai alat ukur dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah

disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya akan

lebih cepat (Arikunto, 2006).

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

15

2. Balita

Balita adalah anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan karakteristik

pertumbuhan yakni pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun dimana umur 5

bulan BB naik 2x BB lahir dan 3x BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi

4x pada umur 2 tahun. Pertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah

kenaikan BB kurang lebih 2 kg/ tahun, kemudian pertumbuhan konstan

mulai berakhir (Soetjiningsih, 2009).

Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah

lima tahun. Istilah ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita

merupakan kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran program KIA

(Kesehatan Ibu dan Anak) di lingkup Dinas Kesehatan. Balita merupakan

masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat pesat dalam pencapaian

keoptimalan fungsinya. Periode tumbuh kembang anak adalah masa balita,

karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan

menentukan perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran

sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan

landasan perkembangan berikutnya (Supartini, 2010).

3. Demam Berdarah Dengue

a. Pengertian Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk

Aedes aegypti (Irawan, 2004).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

16

b. Sasaran penyakit Demam Berdarah Dengue

Penyakit ini menunjukkan peningkatan jumlah orang yang

terserang setiap 4-5 tahun. Kelompok usia yang sering terkena adalah

balita. Cara hidup nyamuk terutama nyamuk betina yang menggigit pada

pagi dan siang hari, kiranya menjadi sebab mengapa usia balita mudah

terserang demam berdarah. Nyamuk Aedes yang menyenangi tempat

teduh, terlindung matahari, dan berbau manusia, oleh karena itu balita

yang masih membutuhkan tidur pagi dan siang hari seringkali menjadi

sasaran gigitan nyamuk. Sasaran berikutnya adalah anak sekolah yang

pada pagi dan siang hari berada di sekolah, sarang nyamuk selain di

dalam rumah, juga banyak dijumpai di sekolah, apalagi bila keadaan

kelas gelap dan lembab. Terdapat juga nyamuk Aedes albopictus yang

menularkan penyakit demam berdarah dengue. Nyamuk Aedes

albopictus hidup di luar rumah, di kebun yang rindang, sehingga anak

usia sekolah dapat juga terkena gigitan oleh nyamuk kebun tersebut di

siang hari tatkala sedang bermain. Faktor daya tahan anak yang belum

sempurna seperti halnya orang dewasa, agaknya juga merupakan faktor

mengapa anak lebih banyak terkena penyakit demam berdarah dengue

dibandingkan orang dewasa (Maharani, 2009).

c. Penularan penyakit DBD

Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat

mengakibatkan kematian terutama pada balita, dapat dengan mudah

menular melalui vektor penularnya, yakni nyamuk Aedes aegypti

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

17

melalui gigitannya. Meskipun nyamuk Aedes albopictus dapat

menularkan DBD tetapi peranannya dalam penyebaran penyakit sangat

kecil, karena biasanya hidup di kebun-kebun. Seminggu setelah digigit

oleh nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus dengue, maka

orang tersebut akan jatuh sakit demam berdarah, atau dapat juga tetap

sehat tetapi menjadi carrier (sumber penular dengan menyimpan virus

dengue). Karena nyamuk yang menggigit orang yang darahnya

mengandung virus dengue, sepanjang nyamuk tersebut hidup akan tetap

mengandung virus dengue dan setiap saat dapat ditularkan kepada orang

lain melalui gigitannya pula (menggigit pada siang hari). Apabila

terdapat tetangga Anda yang menderita DBD dan lokasi rumahnya

berada tidak jauh dari rumah Anda, maka perlu diwaspadai akan

keberadaan nyamuk Aedes aegypti, hal ini karena kemampuan terbang

nyamuk tersebut + 40 m, dan jangkauan terbang maksimal sejauh 100 m

(Maharani, 2009).

d. Tempat Penularan DBD

Penularan DBD dapat terjadi di semua tempat yang terdapat

nyamuk penularnya. Tempat potensial untuk terjadi penularan DBD

adalah :

1) Wilayah yang banyak kasus DBD (endemis)

2) Tempat-tempat umum yang menjadi tempat berkumpulnya orang-

orang yang datang dari berbagai wilayah. Tempat-tempat tersebut

antara lain :

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

18

a) Sekolah, karena anak/murid sekolah berasal dari berbagai wilayah

selain itu merupakan kelompok umur yang paling rentan terserang

DBD.

b) Rumah sakit/Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya.

Karena dalam hal ini orang yang datang dari berbagai wilayah

dan kemungkinan diantaranya adalah penderita DBD atau carier

virus dengue.

c) Tempat umum lainnya seperti : hotel, pertokoan, pasar, restoran,

dan tempat ibadah.

3) Pemukiman baru di pinggir kota

Karena di lokasi ini penduduknya berasal dari berbagai wilayah,

maka kemungkinan diantaranya terdapat penderita atau carier yang

membawa virus dengue yang berlainan dari masing-masing lokasi

asal (Depkes RI, 2005).

e. Siklus Hidup Nyamuk Aides aegepty

Nyamuk Aides aegepty dalam siklus hidupnya mengalami

metamorfosis lengkap yaitu :

1) Telur

Telur nyamuk Aides aegepty berbentuk lonjong, berwarna

hitam dan terdapat gambaran seperti sarang lebah. Telur diletakkan

oleh betina secara terpisah-pisah di tengah atau di tepi permukaan air

jernih yang tenang, juga ditemukan di genangan-genangan air jernih

lain, baik didalam rumah maupun di luar rumah. Di dalam rumah

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

19

misalnya bak mandi, tempat air minum, air vas bunga, perangkap

semut dan lain-lain. Sementara itu diluar rumah banyak terdapat

benda-benda yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng bekas,

pecahan botol, pot tanaman, bekas potongan bambu dan lain-lain,

tempat-tempat ini dikenal sebagai tempat perindukan. Tempat

perindukan biasanya terlindung dari pancaran sinar matahari secara

langsung dan mengandung air jernih. Telur ini berumur 1-2 hari yang

kemudian dapat segera menetas apabila kondisinya memungkinkan,

yaitu terdapat di genangan air. Namun pada keadaan kering, telur

dapat bertahan lama bahkan dapat sampai bertahun-tahun, telur juga

dapat bertahan sampai berbulan-bulan pada suhu 2°C sampai 42°C.

Namun apabila kelembaban terlampau rendah maka telur akan

menetas dalam waktu 4 hari (Irawan, 2004).

2) Larva (Jentik-jentik)

Larva nyamuk berbentuk seperti cacing, aktif dan bergerak

dengan gerakan-gerakan naik ke permukaan dan turun sampai ke

dasar secara berulang-ulang. Larva ini memakan mikroba di dasar

genangan, oleh karena itu larva Aides aegypti disebut sebagai

pemakan di dasar. Perilaku demikianlah yang mendasari

pemberantasan larva ini dengan abatisasi. Granul abate mengandung

temefos yang merupakan racun perut bagi larva, yang ditebarkan pada

genangan air, dan akan menempel pada dasar genangan, yang

kemudian dapat meracuni larva pada saat dia makan. Umur residu

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

20

abate didalam air tergantung dari tempat penampung air. Pada saat

larva mengambil oksigen dari udara (istirahat), posisi tubuh tampak

menggantung pada permukaan air, seolah-olah badan larva dalam

posisi membentuk sudut dengan permukaan air. Stadium larva

umumnya berlangsung 4-9 hari untuk kemudian menjadi pupa

(Irawan, 2004).

3) Pupa (Kepompong)

Pupa mempunyai ciri morfologi yang khas yaitu mempunyai

terompet pernafasan berbentuk segitiga (trianguler). Bentuk tubuh

seperti koma, bersifat aktif dan sensiitif terhadap gerakan dan cahaya.

Biasanya pupa terbentuk pada sore hari dan berumur hanya 1-2 hari

untuk segera menjadi nyamuk dewasa. Biasanya nyamuk jantan

keluar lebih dahulu walaupun akhirnya perbandingan jantan dan

betina 1 : 1 dari kelompok telur yang sama (Irawan, 2004).

4) Nyamuk dewasa

Nyamuk dewasa keluar dari pupa melalui celah antara kepala

dan dada. Aides aegypti dewasa mempunyai ciri-ciri morfologis yang

khas yaitu berukuran lebih kecil daripada nyamuk rumah, dengan

warna dasar hitam berbelang-belang putih pada bagian tubuh dan

kaki. Nyamuk dewasa setelah berumur 1 hari melakukan kopulasi

dan setelah kopulasi nyamuk betina mengisap darah manusia

(antropofilik). Untuk keperluan pemasakan telur, biasanya nyamuk

ini menghisap darah pada siang hari (day biter), dengan puncak

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

21

pengisapan pada pagi hari jam 08.00-13.00 dan sore hari jam 15.00-

17.00. nyamuk ini menghisap darah manusia baik di dalam rumah

maupun di luar rumah dan lebih suka beristirahat di luar rumah dari

pada di dalam rumah. Dalam menghisap darah nyamuk ini bersifat

intermitten (berulang) sebelum merasa kenyang. Sifat seperti inilah

yang menyebabkan dalam saat yang sama dapat menginfeksi

beberapa orang dalam satu keluarga. Kemampuan nyamuk dewasa

sebenarnya hanya pendek saja, yaitu sekitar 50 m dari tempat

perindukan. Adanya nyamuk dewasa pada jarak sampai 2 km dari

tempat perindukan disebabkan oleh pengaruh angin atau transportasi

(Irawan, 2004).

f. Tanda dan gejala demam berdarah dengue (DBD)

1) Gejala Utama

Balita memang menjadi sasaran paling utama wabah demam

berdarah. Karenanya sebaiknya pahami gejala yang timbul dari

penyakit ini, diantaranya:

a) Suhu badan meninggi antara 2 hingga 7 hari

b) Walau suhu badan tinggi antara 38°C hingga 40ºC, tapi

penderita merasa kedinginan

c) Nyeri pada ulu hati

d) Biasanya timbul bintik merah di kulit, dada serta tungkai atas

dan bawah

e) Jika sudah parah, timbul pendarahan dari hidung mirip mimisan

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

22

f) Berkeringat pada tangan dan kaki

jika balita sudah diminumkan obat penurun panas dan dikompres

tapi demam tak kunjung reda dalam 2 hingga 3 hari, segera periksa

darah ke rumah sakit. Jangan sampai terlambat, karena jika sudah

parah risiko kematian wabah ini tinggi (Maharani, 2009).

2) Gejala Lain

Pada balita yang mempunyai riwayat kejang bila demam,

pada saat demam tinggi dapat terjadi kejang, terutama bila anak

setelah kejang tidak sadar kembali. Gejala lain yang sering

dikeluhkan oleh orang dewasa adalah nyeri kepala, nyeri di belakang

mata, rasa pegal-pegal pada otot dan sendi. Keluhan-keluhan pada

orang dewasa ini sangat mengganggu sehingga cepat mencari

pengobatan, sedangkan anak-anak biasanya belum mengeluh atau

keluhan tersebut tidak dirasakan mengganggu (Maharani, 2009).

3) Komplikasi yang muncul jika tidak segera ditangani

Komplikasi akan muncul bila anak balita tidak segera

ditangani yaitu ketika suhu badan akan turun, apabila demam

menghilang tetapi anak bertambah lemah, ingin tidur, dan tidak mau

makan/minum apapun apalagi disertai nyeri perut, ini merupakan

tanda awal terjadinya syok. Keadaan syok merupakan keadaan yang

sangat berbahaya karena semua organ tubuh akan kekurangan

oksigen dan hal ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu

singkat. Tanda-tanda syok harus dikenali dengan baik bila kita

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

23

merawat anak yang dicurigai menderita demam berdarah, atau anak

yang telah demam tinggi selama 3 hari atau lebih. Anak tampak

gelisah atau bila syok berat, anak menjadi tidak sadarkan diri, nafas

cepat seolah-olah sesak nafas, seluruh badan teraba dingin dan

lembab, perasaan dingin yang paling mudah dikenal bila kita meraba

kaki dan tangan penderita, bibir dan kuku tampak kebiruan

menggambarkan pembuluh darah di bagian ujung mengkerut sebagai

kompensasi untuk memompa darah yang lebih banyak ke jantung.

Anak akan merasa haus, serta kencing berkurang atau tidak ada

kencing sama sekali. Syok akan mudah terjadi bila anak sebelum

terjadi syok, kurang atau tidak mau minum. Apabila syok yang telah

diterangkan sebelumnya tidak diobati dengan baik maka akan

menyusul gejala berikutnya yaitu perdarahan dari saluran cerna.

Perdarahan saluran cerna ini dapat ringan atau berat tergantung dari

berapa lama syok terjadi sampai diobati dengan tepat. Penurunan

kadar oksigen di dalam darah akan memicu terjadinya perdarahan,

makin lama syok terjadi makin rendah kadar oksigen di dalam darah

maka makin hebat perdarahan yang terjadi. Pada awalnya perdarahan

saluran cerna tidak terlihat dari luar, karena terjadi di dalam perut.

Yang akan tampak hanya perut yang semakin lama semakin

membuncit dan nyeri bila diraba. Selanjutnya akan terjadi muntah

darah dan berak darah/berak hitam. Pada saat terjadi perdarahan

hebat penderita akan sangat kesakitan, tetapi bila syok sudah lama

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

24

terjadi penderita pada umumnya sudah tidak sadar lagi. Pada hari

sakit keenam dan seterusnya, merupakan saat penyembuhan. Saat ini

demam telah menghilang dan suhu menjadi normal kembali, tidak

dijumpai lagi perdarahan baru, dan nafsu makan timbul kembali.

Pada umumnya, setelah sembuh dari sakitnya anak masih tampak

lemah, muka agak sembab disertai perut agak tegang tetapi beberapa

hari kemudian kondisi badan anak akan pulih kembali normal tanpa

gejala sisa. Sebagai tanda penyembuhan kadang kala timbul bercak-

bercak merah menyeluruh di kedua kaki dan tangan dengan bercak

putih diantaranya, pada orang dewasa mengeluh gatal pada bercak

tersebut. Jadi, bila telah timbul bercak merah yang sangat luas di kaki

dan tangan anak itu pertanda anak telah sembuh dan tidak perlu

dirawat lagi (Maharani, 2009).

g. Pencegahan paling efektif yang dapat dilakukan adalah :

Menurut Depkes RI (2005), pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN

DBD) yaitu dengan cara :

1) Fisik

Cara ini dikenal dengan kegiatan 3 m yaitu :

a) Menguras, (dan menyikat) baik bak mandi, bak wc, dan lain-lain,

b) Menutup tempat penampungan air rumah tangga (tempayan,

drum, dan lain-lain)

c) Mengubur, menyingkirkan atau memusnahkan barang-barang

bekas (seperti kaleng, ban dan lain-lain)

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

25

Pengurasan tempat-tempat penampungan air (TPA) perlu

dilakukan secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali agar

nyamuk tidak dapat berkembang biak ditempat itu. Pada saat ini telah

dikenal dengan istilah 3M yang perluas. Bila PSN DBD dilaksanakan

oleh seluruh masyarakat, maka populasi nyamuk aedes aegypti dapat

ditekan serendah-rendahnya, sehingga penularan DBD tidak terjadi

lagi. Untuk itu upaya penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat

harus dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan karena

keberadaan jentik nyamuk berkaitan erat dengan perilaku masyarakat.

2) Kimia

Cara memberantas jentik aedes aegypti dengan menggunakan

insektisida pembasmi jentik (larvasida) ini antara lain dikenal istilah

larvasidasi. Larvasida yang biasa digunakan antara lain adalah

Temephos. Formulasi temephos yang digunakan adalah granules

(sand granules), dosis yang digunakan 1 ppm atau 10 gram (± 1

sendok makan rata) untuk tiap 100 liter air, larvasida dengan

temephos ini mempunyai efek residu 3 bulan.

3) Biologi

Dengan memelihara ikan pemakan jentik (ikan kepala timah,

ikan gupi, ikan cupang / tempalo, dan lain-lain).

4) Fogging / Pengasapan

Pemberantasan terhadap nyamuk dewasa dilakukan dengan

cara pemyemprotan (pengasapan/pengabutan = fogging) dengan

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

26

insektisida, kebiasaan nyamuk senang hinggap pada benda-banda

bergantung, maka penyemprotan tidak dilakukan di dinding rumah

se. Alat yang digunakan untuk penyemprotan adalah mesin fog atau

mesin ULV dan penyemprotan dengan cara pengasapan tidak

mempunyai efek residu. Untuk membasmi penularan virus dengue

penyemprotan dilakukan dua siklus dengan interval 1 minggu, pada

penyemprotan siklus pertama semua nyamuk yang mengandung

virus dengue (nyamuk infektif) dan nyamuk-nyamuk yang lainnya

akan mati, tetapi akan segera muncul nyamuk-nyamuk baru yang

diantaranya akan menghisap darah penderita vevimia yang masih

ada yang dapat menimbulkan terjadinya penularan kembali. Oleh

karena itu perlu dilakukan penyemprotan siklus kedua,

penyemprotan yang kedua dilakukan 1 minggu sesudah

penyemprotan yang pertama agar nyamuk baru yang infektif

tersebut akan terbasmi sebelum sempat menularkan pada orang lain

(Depkes RI, 2005).

5) Abatiasi (penggunaan abate)

Setelah tempat penampungan air dibubuhkan ABATE maka

Selama 3 bulan bubuk ABATE dalam air tersebut mampu membunuh

jentik aedes aegypti dan air yang telah dibubuhi ABATE dengan

takaran yang benar tidak membahayakan tetap aman bila air tersebut

diminum (Depkes RI, 2005).

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

27

h. Pengobatan

Menurut Maharani (2009), Pertolongan Pertama pada anak balita

Demam Berdarah Dengue adalah

a. Berikan minum sebanyak mungkin

Penderita penyakit demam berdarah pada awalnya akan

menderita demam tinggi. Dalam keadaan demam ini tubuh banyak

kekurangan cairan oleh karena terjadi penguapan yang lebih banyak

daripada biasa. Cairan tubuh makin berkurang bila anak terus

menerus muntah atau tidak mau minum. Maka pertolongan pertama

yang terpenting adalah memberikan minum sebanyak-banyaknya

kira-kira 2 liter (8 gelas) dalam satu hari atau 3 sendok makan setiap

15 menit. Minuman yang diberikan pada balita ASI sebanyak

mungkin pada anak, sesuai selera anak misalnya air putih, air teh

manis, sirup, sari buah, susu, oralit, softdrink, dengan memberikan

minum banyak diharapkan cairan dalam tubuh tetap stabil. Untuk

memantau bahwa cairan tidak kurang, perhatikan jumlah kencing

anak. Apabila anak banyak buang air kecil, minimal 6 kali dalam satu

hari berarti jumlah cairan yang diminum anak mencukupi.

b. Berikan obat penurun panas dan mengompresnya

Untuk jenis obat penurun panas ini harus dipilih obat yang

berasal dari golongan parasetamol jangan diberikan jenis asetosal

atau aspirin karena dapat merangsang lambung sehingga akan

memperberat bila terdapat perdarahan lambung. Kompres dapat

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

28

membantu bila anak balita menderita demam terlalu tinggi sebaiknya

diberikan kompres hangat dan bukan kompres dingin, karena

kompres dingin dapat menyebabkan balita/anak menggigil.

c. Bawalah ke tenaga kesehatan

Pada balita awal sakit yaitu demam 1-3 hari, seringkali gejala

menyerupai penyakit lain seperti radang tenggorokan, campak, atau

demam tifoid (tifus), oleh sebab itu, diperlukan kontrol ulang ke

dokter apabila demam tetap tinggi 3 hari terus menerus apalagi anak

bertambah lemah dan lesu. Untuk membedakan dengan penyakit lain

seperti tersebut di atas, pada saat ini diperlukan pemeriksaan darah

dapat dilakukan. Pemeriksaan darah diperlukan untuk mengetahui

apakah darah cenderung menjadi kental atau lebih. Bila keadaan anak

masih baik, artinya tidak ada tanda kegawatan dan hasil laboratorium

darah masih normal, maka anak dapat berobat jalan. Kegawatan

masih dapat terjadi selama anak masih demam, sehingga pemeriksaan

darah seringkali perlu diulang kembali.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

29

B. Kerangka Teori

Gambar 2. 1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi (Notoatmodjo, 2010)

Sumber-sumber

pengetahuan

1. Kepercayaan

berdasarkan tradisi,

adat dan agama

2. Pengetahuan

berdasarkan pada

otoritas kesaksian

orang lain

3. Pengalaman

4. Akal pikiran

5. Intuisi

Pengetahuan

Faktor faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan

1. Faktor internal

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Umur

2. Faktor eksternal

a. Lingkungan

b.Social budaya

Demam Berdarah Dengue

1. Pengertian Balita

2. Pengertian Demam

Berdarah Dengue

3. Sasaran penyakit DBD

4. Penularan penyakit

DBD

5. Tempat penularan DBD

6. Siklus hidup nyamuk

Aides Aegypti

7. Tanda dan gejala

demam berdarah

dengue

8. Pencegahan Penyakit

DBD

9. Pengobatan penyakit

DBD

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

30

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep Penelitian

Baik

Cukup

Kurang

TINGKAT PENGETAHUAN

IBU TENTANG DEMAM

BERDARAH

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI

PENGETAHUAN

1. FAKTOR INTERNAL

a. PENDIDIKAN

b. PEKERJAAN

c. UMUR

2. FAKTOR EKSTERNAL

a. LINGKUNGAN

b.SOSIAL BUDAYA

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Di Desa Brogo Kelurahan Donohudan Kecamatan Ngemplak

Kabupaten Boyolali merupakan desa yang mempunyai luas wilayah ±

4 Ha, dengan jumlah penduduk ± 320 penduduk, dengan jumlah

penduduk pria 150 jiwa dan perempuan 170 jiwa. Tanah di wilayah ini

cukup subur dan sumber airnya cukup melimpah. Tempat penyaluran

limbahnya di sungai dan selokan kemudian penyaluran pembuangan

kotoran juga disungai jadi sungai di Desa Brogo ini terlihat kotor serta

terdapat sumbatan dan genangan air. Mayoritas dari penduduk bekerja

sebagai wirausaha.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Demam Berdarah Pada Balita di Desa Brogo Donohudan Ngemplak

Boyolali adalah sebagai berikut:

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

47

Tabel 4.1. Nilai Mean dan Simpangan Deviasi

1) Baik, bila nilai (x) > mean + 1 SD

(x) >15,42 + 1.4,30

(x) > 19,72

2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

15,42 – 1.4,30≤ x ≤ 15,42+ 1.4,30

11,11 ≤ x ≤ 19,72

3) Kurang, bila nilai (x) < mean – 1 SD

(x) <15,42 – 1. 4,30

(x) <11,11

Tabel 4.2.Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Demam Berdarah Pada Balita di Desa Brogo Donohudan Ngemplak

Boyolali.

No. Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

1. Baik 6 18,18

2. Cukup 20 60,61

3. Kurang 7 21,21

Jumlah 33 100

Sumber: Data primer, (2012).

Variabel Mean Simpangan Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Demam

Berdarah Pada Balita di

Desa Brogo Donohudan

Ngemplak Boyolali.

15,42 4,30

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

48

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang Demam Berdarah Pada Balita di Desa Brogo Donohudan

Ngemplak Boyolali. Yang berpengetahuan baik sebanyak 6 responden

(18,18%), berpengetahuan cukup 20 responden (60,61%) dan yang

berpengetahuan kurang 7 responden (21,21%). Dari data diatas dapat

disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Berdarah

Pada Balita di Desa Brogo Donohudan Ngemplak Boyolali terbanyak pada

kategori cukup yaitu 20 responden (60,61%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang Demam Berdarah Pada Balita di Desa Donohudan

Ngemplak Boyolali adalah berpengetahuan baik 6 responden (18,18%),

berpengetahuan cukup 20 responden (60,61%) dan berpengetahuan kurang 7

responden (21,21%). Pencapaian baik, cukup dan kurang ini kemungkinan

dipengaruhi oleh beberapa faktor pengetahuan yaitu pendidikan dan usia.

Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan adalah merupakan hasil

dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek

tertentu. Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia,

yakni: Penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Menurut Notoatmodjo (2007), Faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah pendidikan, informasi/media masa, sosial budaya dan

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

49

ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia. Pendidikan mempengaruhi

proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut

untuk menerima informasi. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang

berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal

dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga

menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Kebiasaan dan tradisi

yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan

baik atau buruk, status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya

suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu. Lingkungan adalah

segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis,

maupun sosial yang berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan

kedalam individu. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa

lalu. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola piker seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan

pola pikirnya.

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Berdarah Pada Balita di

Desa Brogo Donohudan Ngemplak yang mayoritas berpengetahuan cukup hal

ini kemungkinan terjadi disebabkan karena adanya faktor pendidikan yang

kurang karena banyak dari sebagian responden yang berpendidikan SD, selain

itu juga umur yang masih muda akan berpengaruh pada pola pikir dan

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

50

terbatasnya pengetahuan responden karena banyak dari responden yang

menikah pada umur yang masih muda. Juga dipengaruhi oleh faktor pekerjaan

dimana sebagian banyak responden memiliki pekerjaan ibu rumah tangga dan

kebanyakan responden bekerja sebagai pedagang, sehingga kurang dalam

mendapatkan informasi. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor Lingkungan,

dimana lingkungan di pedesaan lebih sulit mendapatkan informasi

dibandingkan di lingkungan kota dan pengalaman yang didapat juga kurang.

Ada juga faktor sosial budaya dan ekonomi dimana sebagian besar dari

responden masih beranggapan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat itu

hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di kota, yang mempunyai

rumah bagus dan orang kaya yang mempunyai penghasilan tinggi saja.

D. Keterbatasan

Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu :

1. Kendala Penelitian

Pada saat responden bekerja, sehingga peneliti harus kembali lagi

sampai responden pulang.

2. Keterbatasan Penelitian

a) Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga

kurang dapat menggali pengetahuan responden karena

memungkinkan responden untuk asal mengisi jawaban.

b) Dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal sehingga

hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan di Desa Brogo Kelurahan Donohudan

Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Dengan tujuan untuk mengetahui

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Berdarah Pada Balita, dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Berdarah Pada Balita di Desa

Brogo Donohudan Ngemplak Boyolali termasuk dalam kategori baik

yaitu sebanyak 6 responden (18,18%).

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Berdarah Pada Balita di Desa

Brogo Donohudan Ngemplak Boyolali termasuk dalam kategori cukup

yaitu sebanyak 20 responden (60,61%).

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tentang Demam Berdarah Pada Balita

di Desa Brogo Donohudan Ngemplak Boyolali termasuk dalam kategori

kurang yaitu sebanyak 7 responden (21,21%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan ibu

tentang Demam Berdarah Pada Balita, maka saran yang dapat penulis

sampaikan adalah:

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH … · dibandingkan dengan Januari 2005 yang hanya 4 balita. Sesuai dengan pola lima tahunan berjalan tahun 2006 diprediksi terjadi

52

1. Bagi Responden

Diharapkan kepada ibu yang mempunyai anak balita di Desa Brogo untuk

meningkatkan pengetahuan tentang Demam Berdarah dari TV, majalah,

koran dan selalu mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Bemam Berdarah

yang di adakan di Desa Brogo.

2. Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan petugas kesehatan bekerjasama dengan instansi kesehatan

mengadakan kegiatan penyuluhan dan konseling agar informasi mengenai

Demam Berdarah Dengue dapat terlaksana dan dilaksanakan oleh ibu

dengan bimbingan tenaga kesehatan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hendaknya Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai sumber referensi

atau bahan informasi tentang Demam Berdarah Pada Balita.

4. Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan melakukan penelitian dengan mengembangkan variabel

penelitian, lebih luas pembahasan materinya, menggunakan metode dan

tehnik yang berbeda serta memperluas ruang lingkup peneliti dengan hasil

yang lebih optimal.