tingkat kepuasan peserta didik terhadap...

120
TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP PELAYANAN PROSES PEMBELAJARAN DI SMK AVERUS Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Rizky Nurmeida Sobari 1110018200037 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: phamtuyen

Post on 30-Jul-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP

PELAYANAN PROSES PEMBELAJARAN

DI SMK AVERUS

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Rizky Nurmeida Sobari

1110018200037

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 3: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 4: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 5: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 6: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

v

ABSTRAK

Rizky Nurmeida Sobari (NIM: 1110018200037). Tingkat Kepuasan PesertaDidik Terhadap Pelayanan Proses Pembelajaran di SMK Averus. SkripsiProgram Strata Satu (S-1), Program Studi Manajemen Pendidikan, FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat

kepuasan peserta didik terhadap pelayanan proses pembelajaran di SMK Averus.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif

dengan teknik survei untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta didik terhadap

pelayanan proses pembelajaran. Teknik pengambilan sampel yaitu random

sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan bentuk

pilihan yang menggunakan skala likert dengan 5 alternatif pilihan jawaban dan

sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan mewawancarai 1

guru pelajaran, 1 guru BK, dan 1 pembina OSIS. Hasil yang ditemukan dalam

penelitian ini bahwa peserta didik merasa puas terhadap pelayanan proses

pembelajaran.

Berikut rekomendasi yang dapat diberikan agar pelayanan proses

pembelajaran di sekolah dapat berjalan maksimal. Pertama, menyediakan kotak

saran. Kedua, kepala sekolah harus memberikan kesan mendalam. Ketiga,

pendidik dan tenaga kependidikan turut memberikan pelayanan yang terbaik.

Keempat, sarana dan prasaranan yang menunjang kegiatan pelayanan proses

pembelajaran di SMK Averus.

Kata kunci: tingkat kepuasan peserta didik, pelayanan proses pembelajaran.

Page 7: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

vi

ABSTRACT

Rizky Nurmeida Sobari (NIM: 1110018200037). Tingkat Kepuasan PesertaDidik Terhadap Pelayanan Proses Pembelajaran di SMK Averus. SkripsiProgram Strata Satu (S-1), Program Studi Manajemen Pendidikan, FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta 2014.

This research aims to identify and describe the level of satisfaction in the

learning process service at SMK Averus. Methods used by the author in this

research are descriptive analysis method with survey techniques to determine the

level of satisfaction with learning process service. Sampling technique that

random samples. Research instrument used was a questionnaire with form options

using a likert scale with 5 answer choices and alternatives as comparative data

using interviews and observation, with interviewe is 1 teacher lessons, 1 teacher

counseling, and 1 building OSIS. Result found un this study is the students are not

satisfied with the service learning process organized by the school. Research

results is students were satisfied of learning process service.

The are recommendations can be given so that the service learing process

can run up. First, provide a suggestion box. Second, the principal must give the

impression of depth. Third, teachers and also provide a good service. Fourth,

facilities and infrastructure that support the learning process of service at SMK

Averus.

Key word: the level of satisfaction of learners, service learning.

Page 8: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, anugerah dan

karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Skripsi ini berisi tentang penelitian yang mengangkat tema Tingkat Kepuasan

Peserta Didik Terhadap Pelayanan Proses Pembelajaran di SMK Averus.

Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih

dan penghargaan kepada:

1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, beserta staf.

2. Dr. Hasyim Asy'ari, M.Pd., selaku Ketua Prodi Manajemen Pendidikan,

beserta staf.

3. Drs. H. Mu’arif SAM., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan motivasi kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

4. Drs. H. Fathi Ismail, M.M., dosen Penasehat Akademik.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Prodi

Manajemen Pendidikan.

6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan

pelayanannya dengan prima.

7. Kepala SMK Averus, Bapak H. A. Syarif, A. M. M,Pd., beserta dewan guru,

staf dan jajarannya yang memperkenankan penulis melakukan penelitian di

sekolah.

8. Ayahanda Didin Sobari (alm) dan Ibunda tercinta Mamah Entin Yohana, juga

Om Edi Kusmayadi yang telah memberikan banyak dukungan materi dan non

materi, yang tak dapat tergantikan hingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan studi ini.

9. Teteh, Dede, A adi, Abang Ghassa dan seluruh keluarga penulis yang

memberikan dorongan moral bagi penulis.

Page 9: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

viii

10. Teman-teman Beloved MP-a, terkhusus kepada Silvia Khairunnisa, Jeani

Kartika, Evita Mawirianti, Faiz Biamrillah, Yusuf Amrulah, Sholahudin

Misbah, Irfan Ardian, Mardiyah, Nurull Aini Efendi serta the last name

Muhammad Nur Gunawan yang telah membantu menghilangkan kepenatan

dan memberikan dukungan saat penulis telah lelah untuk mengerjakan skripsi

ini.

Atas segala jerih payah dan kebaikan mereka selama ini, semoga Allah

membalasnya dengan balasan yang berlipat ganda. Amin.

Pada akhirnya, Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis, dan umumnya bagi semua pembaca. Penulis sadar betul dalam

pembuatan skripsi ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap

adanya saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan dan

kemajuan penulis kedepan.

Jakarta, Oktober 2014

Penulis

Page 10: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

ix

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH .................................................i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ...........................................................iii

LEMBAR UJI REFERENSI ...........................................................................iv

ABSTRAK ........................................................................................................vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................vii

DAFTAR ISI .....................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................6

C. Pembatasan Masalah .....................................................................6

D. Rumusan Masalah .........................................................................7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................7

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR .......................8

A. Pelayanan Pembelajaran ...............................................................8

1. Pengertian Pelayanan Pembelajaran ........................................8

2. Tujuan Pembelajaran ................................................................11

3. Macam-macam Pelayanan Proses Pembelajaran ......................13

B. Kepuasan terhadap Pelayanan Pembelajaran ................................19

1. Pengertian Kepuasan Pelayanan ..............................................19

2. Harapan Pelanggan ...................................................................23

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan .........................25

4. Indikator Kepuasan Peserta Didik Terhadap Pelayanan

Pembelajaran ............................................................................30

C. Kerangka Berpikir .........................................................................33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .....................................................35

A. Metode Penelitian .........................................................................35

Page 11: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

x

B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................35

C. Populasi dan Sampel .....................................................................36

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................36

E. Teknik Pengolahan Data ...............................................................37

F. Teknik Analisis Data ....................................................................38

G. Instrumen Penelitian .....................................................................41

BAB IV HASIL PENELITIAN .....................................................................45

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..............................................45

1. Sejarah Berdirinya SMK Averus .............................................45

2. Sarana dan Prasarana SMK Averus ..........................................47

3. Keadaan Guru SMK Averus ....................................................47

4. Keadaan Staf dan Karyawan SMK Averus ..............................48

5. Kurikulum SMK Averus ..........................................................48

6. Struktur Organisasi ..................................................................48

B. Deskripsi, Analisis dan Interpretasi Data .....................................48

1. Pelayanan Intrakurikuler ..........................................................49

2. Pelayanan Kokurikuler .............................................................60

3. Pelayanan Ekstrakurikuler .......................................................65

BAB V PENUTUP ........................................................................................73

A. Kesimpulan ...................................................................................73

B. Saran .............................................................................................74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Kegiatan Kurikuler .................................................................16

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................35

Tabel 3.2 Jumlah Peserta Didik .......................................................................36

Tabel 3.3 Skala Penilaian Instrumen ...............................................................38

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket ............................................42

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Wawancara .....................................43

Tabel 4.1 Motivasi yang Diberikan Guru dalam Setiap Proses Pembelajaran 51

Tabel 4.2 Semangat Guru dalam Kegiatan Pembelajaran ...............................52

Tabel 4.3 Kesesuaian Metode Belajar yang Digunakan dengan Materi

Pelajaran ..........................................................................................52

Tabel 4.4 Pemberian Waktu Tunggu dalam Waktu Jeda Kepada Siswa Untuk

Menjawab Pertanyaan .....................................................................53

Tabel 4.5 Kemampuan Guru dalam Menciptakan Kelas yang Kondusif

Sehingga Siswa Berperan Aktif dalam Proses Pembelajaran di Kelas

..........................................................................................................53

Tabel 4.6 Kepedulian Guru Terhadap Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar

di Kelas ............................................................................................54

Tabel 4.7 Kedisiplinan Guru Terkait dengan Waktu Masuk Kelas .................54

Tabel 4.8 Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan Kalender Akademik ...55

Tabel 4.9 Kelengkapan Media Pembelajaran di Sekolah .................................55

Tabel 4.10 Perawatan dan Pengadaan Media Pembelajaran di Sekolah ............56

Tabel 4.11 Keberagaman Cara Mengevaluasi ...................................................56

Tabel 4.12 Catatan/Komentar Guru Terhadap Hasil Evaluasi/Tes/Tugas .........57

Tabel 4.13 Kesesuaian Pelayanan yang Diberikan Oleh Sekolah dengan

Kebutuhan Siswa ..............................................................................57

Tabel 4.14 Sikap Sekolah dalam Menanggapi Keluhan Siswa ..........................58

Tabel 4.15 Interpretasi Data Dimensi Intrakurikuler .........................................59

Tabel 4.16 Kesesuaian Pemberian Tugas dengan Materi yang Diajarkan .........62

Page 13: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

xii

Tabel 4.17 Kemudahan Bimbingan dan Konseling di Luar Jadwal

Bimbingan ........................................................................................62

Tabel 4.18 Keramahan Guru BK dalam Memberikan Layanan .........................63

Tabel 4.19 Pemberian Umpan Balik Terhadap Siswa .......................................63

Tabel 4.20 Interpretasi Data Pelayanan Kokurikuler .........................................64

Tabel 4.21 Keahlian Pembina/Pelatih dengan Ekstrakurikuler yang dibinanya .66

Tabel 4.22 Keterampilan Pembina/Pelatih Ekstrakurikuler ...............................66

Tabel 4.23 Kemampuan Pembina/Pelatih ..........................................................67

Tabel 4.24 Keramahan Pembina/Pelatih ............................................................68

Tabel 4.25 Daya Tarik Ekstrakurikuler yang diselenggarakan Oleh Pihak

Sekolah..............................................................................................68

Tabel 4.26 Ekstrakurikuler yang diselenggarakan Oleh Pihak Sekolah Menarik

Minat Siswa ......................................................................................69

Tabel 4.27 Kesesuaian Ekstrakurikuler dengan Minat Siswa ............................69

Tabel 4.28 Kemampuan Ekstrakurikuler Mengembangkan Minat dan Bakat

Siswa ................................................................................................70

Tabel 4.29 Interpretasi Data Pelayanan Ekstrakurikuler ....................................71

Tabel 4.30 Interpretasi Data Tingkat Kepuasan Peserta Didik Terhadap Pelayanan

Proses Pembelajaran di SMK Averus ..............................................72

Page 14: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .....................................................................34

Page 15: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi. Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1)

menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan

ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh

komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan

salah satu tujuan negara Indonesia.1

Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu proses memanusiakan

anak manusia yaitu menyadari akan manusia yang merdeka.2 Pendidikan juga

memiliki posisi strategis untuk meningkatkan kualitas, harkat dan martabat

sebagai bangsa dan negara yang berdaulat dan bermartabat. Memaknai

pemahaman pendidikan di atas, bahwasannya pendidikan adalah usaha untuk

memerdekakan kreativitas manusia dengan cara mewariskan nilai,

mengajarkan norma, dan menanamkan etos kerja yang akan menjadi

penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, sekaligus

untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Tanpa pendidikan,

maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak berbeda dengan generasi

manusia masa lampau, dibandingkan dengan manusia sekarang yang telah

sangat tertinggal jauh kualitas kehidupannya. Secara hebat lagi bahkan dapat

dikatakan, bahwa maju mundurnya atau baik buruknya peradaban suatu

masyarakat, suatu bangsa, akan ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang

1 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berasis sekolah,(Jakarta:PT Bumi Aksara, 2011),h. 7

2 H.A.R Tilaar, Manifesto Pendidikan Nasional, (Jakarta:Kompas, 2005), h. 112

Page 16: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

2

dijalani oleh masyarakat bangsa tersebut, atau dalam sekolah lebih spesifik

adalah peserta didik.

Kedudukan peserta didik di sini memiliki peran penting, karena

peserta didik sebagai raw input atau masukan mentah. Artinya sekolah

sebagai lembaga pendidikan formal yang menyediakan pelayanan pendidikan

harus mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap peserta

didik. Dan juga peserta didik menjadi tolok ukur dari pencapaian sebuah

lembaga pendidikan, apakah sekolah mempunyai mutu yang baik bisa dilihat

dari output atau produk yang dihasilkan.

Namun peserta didik yang merupakan unsur penting pendidikan itu

sendiri memiliki tingkat partisipasi pendidikan yang juga rendah.

Penyebabnya adalah akses pendidikan bagi orang miskin sampai dengan

tahun 2013/2014 masih terbatas. Data yang dirilis Balitbang Kemendikbud

dan Direktorat Jendral Bimbingan Kemenag setahun lalu menunjukkan angka

partisipasi murni (APM) masyarakat miskin untuk anak usia SD dan SLTP

masih rendah, yaitu 54,8% (9,4 juta siswa).3

Penyebab lainnya adalah sering kali pihak sekolah melakukan tindak

diskriminasi. Seperti dalam kegiatan layanan akademik, misalnya peserta

didik akan dipersulit ketika mengikuti ujian sebelum bisa melunasi

tunggakan-tunggakan atau biaya administrasi yang menjadi kewajiban orang

tua atau wali. Dari contoh kejadian sebelumnya, diskriminasi ini dilakukan

biasanya dilihat dari latar belakang ekonomi peserta didik. Peserta didik yang

berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya menengah ke atas atau

digolongkan dalam ekonomi mampu sering mendapatkan pelayanan istimewa

dari pihak sekolah. Sebaliknya peserta didik yang berasal dari keluarga

dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, terkadang pelayanan dalam

pemenuhan kebutuhannya seringkali tidak terlalu dihiraukan. Inilah beberapa

faktor yang menyebabkan kesadaran pendidikan di masyarakat rendah.

Agar peserta didik yang menjadi sasaran pendidikan merasa nyaman

terhadap pelayanan pemenuhan kebutuhannya di sekolah, maka sekolah harus

3 Agus Wibowo, Orang Miskin Harus Sekolah, (Media Indonesia: Senin 4 Agustus 2014)

Page 17: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

3

memberikan pelayanan yang baik tanpa membedakan peserta didik yang

dengan yang lain, kecuali yang berkebutuhan khusus. Secara sosiologis,

peserta didik mempunyai kesamaan, kesamaan inilah yang melahirkan hak-

hak yang sama juga pada setiap peserta didik, begitupun dalam pelayanan

proses pembelajaran, setiap peserta didik mempunyai hak yang sama.4

Pelayanan sekolah saat ini telah distandarisasi oleh pemerintah melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2013 tentang Standar Minimal Pelayanan Dasar di Sekolah Kabupaten/Kota,

artinya sekolah harus memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada

pelanggannya termasuk peserta didik agar penilaian yang diberikan oleh

peserta didik dapat baik pula.5 Dengan kata lain, mau tidak mau sekolah harus

melakukan perbaikan dalam pengelolaan pelayanan upaya untuk

meningkatkan rasa nyaman di sekolah serta peningkatan dalam kesadaran

pendidikan.

Banyak jenis pelayanan yang disediakan oleh sekolah, salah satunya

adalah pelayanan dalam bidang akademik, yang meliputi pelayanan

bimbingan dan konseling dalam kegiatan pembelajaran atau sederhananya

adalah pelayanan dalam proses pembelajaran. Pelayanan dalam proses

pembelajaran mencakup pada proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian proses pembelajaran dan pengawasan proses

pembelajaran.

Dalam pelayanan proses pembalajaran sesungguhnya pemerintah telah

menerapkan standar yang harus dipenuhi oleh setiap sekolah baik di wilayah

kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pendidikan. Ini tertera dalam PP RI

No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jadi seharusnya

tidak ada alasan bagi sekolah tidak memberikan pelayanan yang baik bagi

setiap peserta didik.

Selain itu, peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan

juga akan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Kaitannya dalam

4 Ali Imron, Op, cit., h. 2.5 Permendikbud No. 23 tahun 2013. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar

Page 18: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

4

pelayanan proses pembelajaran, maka dihubungkan dengan tenaga pendidk.

Tenaga pendidik yang profesional dan mempunyai kompetensi yang baik, ia

akan tahu bagaimana cara memenuhi hak-hak yang sama pada peserta didik.

Demikian berbagai cara yang bisa dilakukan oleh sekolah agar peserta didik

merasa nyaman berada di sekolah juga untuk meningkatkan kesadaran dalam

pendidikan.

Walaupun pemerintah telah menetapkan standar minimal tentang

pelayanan di sekolah, pada kenyataannya, pelayanan yang diberikan oleh

sekolah dirasakan berbeda-beda peserta didik. Hal ini pula yang menjadi

masalah yang dimiliki oleh SMK Averus, sebuah SMK yang beralamat di Jl.

Ciputat Raya No.11 Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Dalam pelayanan proses

pembelajaran, tenaga pendidik sudah semaksimal mungkin dalam

menyampaikan materi, pelayanan proses pembelajaran tidak hanya terbatas

pada pembelajaran di kelas saja namun juga dilakukan di luar kelas agar

potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki peserta didik dapat

meningkat, dalam proses pembelajaran di kelas menggunakan berbagai

macam metode pembelajaran dan media pembelajaran yang disesuaikan

dengan materi yang diajarkan sehingga diharapkan dapat lebih mudah diserap

ilmunya oleh peserta didik, penyediaan waktu di luar jam pelajaran oleh guru

mata pelajaran untuk berkonsultasi mengenai masalah pelajaran yang kurang

dimengerti, menyelenggarakan remedial agar peserta didik yang memiliki

nilai kurang dari standar minimal dapat lulus mata pelajaran tersebut,

penilaian yang diberikan tidak hanya berbentuk angka-angka yang dilihat dari

capaian materi namun juga mendeskripsikan nilai peserta didik ditambah

dengan nilai sikap dan perilaku, serta yang terpenting adalah pendidik atau

guru menanamkan nilai moral dalam setiap proses pembelajaran, seperti

disiplin, menjaga kebersihan, sopan dan menjadi model yang baik untuk

ditiru.6

6Hasil wawancara tidak resmi 2 orang peserta didik kelas XII pada hari selasa tanggal 25-03-2014.

Page 19: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

5

Pelayanan proses pembelajaran yang di selenggarakan oleh pihak

sekolah tidak hanya pada aspek kognitif saja, namun juga pada aspek afektif

dan psikomotorik, dalam pelayanannya berupa pelayanan bimbingan dan

konseling, guru BK yang berjumlah 3 yang nampaknya tidak sesuai dengan

jumlah peserta didik tetapi mampu menangani masalah-masalah yang dimiliki

peserta didik, baik masalah dalam pelajaran, masalah ekonomi, hingga

masalah pribadi. Hal ini disebabkan karena guru BK yang sering mengikuti

pendidikan dan pelatihan guru bimbingan dan konseling yang

diselenggarakan oleh pemerintah dan instansi luar, selain itu ditunjang oleh

penyelenggaran pelayanan ekstrakurikuler yang dirasa sudah cukup mampu

mengembangkan minat dan bakat peserta didik, karena dinilai dari banyaknya

jenis ekstrakurikuler yang diselenggarakan, ditungjang oleh fasilitas yang

memadai dari sekolah serta ditambah lagi dengan pembina/pelatih

ekstrakurikuler yang berkompeten dibidangnya.7

Masalah lain yang nampaknya dalam pelayanan perpustakaan yang

dirasakan siswa kurang efektif karena jam belajar yang padat dan koleksi

buku yang kurang lengkap menjadi perpustakaan sekolah jarang sekali

dimanfaatkan sebagai fasilitas penunjang kebutuhan peserta didik. Masalah

yang lain terdapat juga dalam pelayanan administratif, peserta didik sering

merasa tidak puas ketika harus berurusan dengan tenaga administratif yang

dinilai kurang ramah dan kurang respect pada peserta didik.8

Sampai pada pelayanan khusus yang diberika oleh sekolah, salah

satunya adalah pengadaan dokter sekolah setiap hari senin dan kamis, sekolah

mendatangkan satu dokter umum dan perawat dari puskesmas untuk

melakukan pelayanan ini, yang di mana setiap seluruh pelanggan internal

sekolah (kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, serta peserta

didik) yang merasa kurang sehat, dapat memeriksakan kondisinya pada hari

7 ibid8 Ibid

Page 20: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

6

yang telah ditentukan secara cuma-cuma atau gratis, tidak hanya itu saja,

pelayanan yang diberikan pun ramah serta ditangani oleh ahlinya.9

Untuk sekolah yang berada di pinggiran kota, SMK Averus

seharusnya sudah sangat memuaskan dalam pemenuhan kebutuhan peserta

didik, dan lebih terbuka akan inovasi baru dalam pendidikan, keluhan atau

saran yang diajukan oleh peserta didik jarang dijadikan umpan balik oleh

sekolah, padahal seharusnya saran yang diajukan dapat menjadi rujukan

untuk kebijakan yang akan diambil di masa yang akan datang dan menjadi

bahan evaluasi pelayanan sekolah.

Melihat fenomena tersebut menarik bagi penulis untuk diteliti, dengan

tema “Tingkat Kepuasan Peserta Didik Terhadap Pelayanan Proses

Pembelajaran di SMK Averus”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan,

masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pelayanan dalam proses pembelajaran yang memuaskan

2. Jam belajar yang padat sehingga berkurangnya waktu berkunjung ke

perpustakaan

3. Pelayanan yang kurang ramah dari tenaga administrasi

4. Pelayanan dokter sekolah yang memuaskan

5. Saran atau keluhan peserta didik belum digunakan sebagai alat evaluasi

pelayanan di Sekolah

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, tidak semua dapat diteliti dalam

waktu yang bersamaan karena keterbatasan dalam hal tenaga, biaya maupun

waktu, maka penelitian ini dibatasi pada pelayanan kebutuhan dalam proses

pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

9Ibid

Page 21: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dijabarkan, maka

masalah yang akan menjadi dasar penelitian dapat dirumuskan adalah

“bagaimana tingkat kepuasan peserta didik terhadap pelayanan proses

pembelajaran di SMK Averus Pondok Pinang”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh peneliti sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan gambaran pelayanan proses pembelajaran yang

diberikan sekolah di SMK Averus.

2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta didik terhadap layanan

proses pembelajaran di SMK Averus.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan nilai manfaat, baik secara

teoritis maupun secara praktis

1. Dalam segi teoritis, hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai

tambahan wawasan tentang kepuasan peserta didik terhadap

pelayanan proses pembelajaran.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan

oleh pihak SMK Averus dalam membuat kebijakan.

Page 22: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Pelayanan Pembelajaran

1. Pengertian Pelayanan Pembelajaran

Kata pelayanan pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu

pelayanan dan pembelajaran. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia,

“pelayanan” memiliki kata dasar “layan” yang artinya 1) perihal atau

cara melayanai; 2) usaha melayani kebutuhan orang lain dengan

memperoleh imbalan (uang) atau jasa; 3) kemudahan yang diberikan

sehubungan dengan jual beri barang atau jasa.1 Kegiatan melayani

kebutuhan orang lain untuk mendapatkan imbalan.

Denis Walker mengemukakan “pelayanan adalah sesuatu yang

sangat subjektif dan sulit didefinisikan.”2 Ini karena pelayanan sebagai

subjek yang melakukan suatu kegiatan yang dapat menimbulkan reaksi

berbeda meskipun pelayanan yang diberikan terlihat sama.

Pelayanan/jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat

ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak

berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.3 Pelayanan tidak

bisa berhenti karena merupakan suatu proses yang bersifat tidak

berwujud yang ditawarkan dari pihak satu ke pihak lain untuk

pemenuhan kebutuhan.

Moenir mengemukakan pelayanan hakikatnya adalah serangkaian

kegiatan, karena itu pelayanan merupakan proses. Sebagai proses,

pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2005), Cet Ke- III, h. 646

2 Denis Walker, Mendahulukan Kepuasan Pelanggan, (Tangerang Selatan: BinarupaAksara Publisher, 2011), h. 21

3 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlanggan, 2009),Edisi 13, Jilid 2, h. 65

Page 23: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

9

seluruh kehidupan orang dalam masyarakat.4 Melalui proses pelayanan

yang berkesinambungan dengan melibatkan aktivitas orang lain,

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang ingin menjadi tujuan.

Dari beberapa definisi pelayanan di atas, pelayanan adalah suatu

kegiatan yang bersifat tidak berwujud, dan diberikan dari pihak produsen

kepada pihak konsumen dengan menggunakan fasilitas yang ada

sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan dari konsumen.

Meskipun pelayanan memiliki sifat tidak berwujud, namun perlu adanya

standariasi pelayanan agar pelayanan yang dimenciptakan keseragaman

pelayanan.

Pelayanan merupakan kegiatan yang sudah dilakukan sejak lama

oleh organisasi yang bergerak di bidang jasa. Dalam dunia pendidikan

yang juga merupakan bidang jasa, pelayanan diartikan proses perbaikan

mutu pendidikan. Dewasa ini, perkembangan teknologi dan ilmu

pengetahuan sudah sangat maju, untuk itu sekolah dituntut untuk

melakukan perbaikan guna menyiapkan lulusan yang berkompeten sesuai

kebutuhan di masa yang akan datang dan dapat bersaing dengan yang

lain. Bukan hal yang mudah untuk mencetak lulusan yang berkompeten,

peserta didik perlu ditempa dengan proses pembelajaran yang baik

sehingga dapat sesuai dengan harapan.

“Kata pembelajaran adalah terjemahan dari “instruction” yangbanyak digunakan dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat.Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif-wholistic, yang menempatkan peserta didik sebagai sumber darikegiatan. Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi olehperkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudahpeserta didik mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macammedia seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio,dan lain sebagainya sehingga semua itu mendorong terjadinyaperubahan peran guru dalam mengelola proses belajar mengajar,dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitatordalam belajar mengajar”.5

4 A. S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992),h. 27

5 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,(Jakarta: Kencana, 2005), cet. 1, h. 78

Page 24: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

10

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pembelajaran yang

mempunyai kata dasar “ajar” memiliki arti petunjuk yang diberikan

kepada orang supaya diketahui (diturut), sedangkan pembelajaran itu

sendiri memiliki arti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar.6

Menurut Hamzah B. Uno hakikat pembelajaran memiliki

perancangan atau perencanaan sebagai upaya untuk membelajarkan

peserta didik.7 Hal ini mengindikasikan adanya unsur kesengajaan dalam

proses pembelajaran, dan proses pembelajaran yang baik memiliki

perencanaan matang agar peserta didik yang dibelajarkan mendapatkan

tujuan dari proses pembelajaran.

Menurut Kokom Komalasari pembelajaran dapat didefinisikan

sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar

yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara

sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien.8 Pembalajaran sebagai suatu

sistem, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pada proses

evaluasi

Dari pendapat yang telah diuraikan di atas, pembelajaran

merupakan kegiatan terencana dalam bidang pendidikan dengan

menggunakan berbagai macam media dan sumber pelajaran agar dapat

mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien dengan peserta didik

sebagai subjeknya.

Beberapa definisi di atas tentang dua suku kata yaitu pelayanan

dan pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa pelayanan pembelajaran

adalah proses menyiapkan kebutuhan peserta didik dari pihak sekolah

melalui aktivitas-aktivitas dalam dunia pendidikan yang menggunakan

berbagai fasilitas sekolah guna untuk meningkatkan kemampuannya

6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. cit, Cet Ke- III, h. 177 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet. 10, h. 2.8 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010),

cet. 1, h. 3

Page 25: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

11

secara kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga dapat mencapai tujuan

sekolah secara efektif dan efisien.

Saat ini sekolah sebagai lembaga perndidikan formal yang

berkewajiban untuk meningkatkan kemampuan peserta didik, sangat

penting memperhatikan pelayanan proses pembelajaran, karena

pelayanan proses pembelajaran sangat mempengaruhi kualitas lulusan di

sekolah tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, yang

meliputi: standar isi, proses, kompetensi, pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasaranan, pengelolaan, pembiayaan,

dan penilaian pendidikan.

Dalam pelayanan proses pembalajaran, banyak aspek yang perlu

diperhatikan, salah satunya adalah adanya tujuan yang ingin dicapai.

Pelayanan proses pembelajaran yang baik sudah tentu mempunyai tujuan.

Para ahli yang telah merumuskan tujaun tersebut, yang pada intinya

merujuk pada idealisme pembelajaran.

2. Tujuan Pelayanan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan

pembelajaran yang memberikan arah terhadap semua kegiatan dan bahan

yang disajikan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan

maksimal. Pada intinya, tujuan pembelajaran adalah tercapainya

perubahan perilaku atau kompetensi pada peserta didik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran.9

Tujuan pembelajaran tidak melulu harus dengan penguasaan

materi, akan tetapi proses perubahan tingkah laku. Artinya dengan

adanya pelayanan proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat

merubah perilakunya ke arah yang lebih baik. Tujuan pelayanan proses

pembelajaran ini sifatnya tidak baku, dapat disesuaikan dengan

kemampuan sekolah, lingkungan dan sasaran pasar yang akan dituju. Bila

9 Nana Syaodih Sukmadinata dan Erliana Syaodih, Kurikulum & PembelajaranKompetensi, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), cet. 1, h. 105

Page 26: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

12

disebutkan secara spesifik, tujuan dari pelayanan proses pembelajaran

yaitu untuk mengetahui:

a. Perbedaan hasil belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik.b. Perbedaan hasil belajar pada pelaksanaan pembelajaran antara

peserta didik yang memiliki kecenderungan cara berpikirdivergen dan yang konvergen.

c. Pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan caraberpikir peserta didik terhadap hasil belajarnya di sekolah.10

Pada dasarnya, tujuan dari pelayanan proses pembelajaran

merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan

pendidikan berbanding lurus dengan tujuan dari proses pembelajaran.

Ketika proses pembelajaran mencapai tujuannya, maka disitulah adanya

peningkatan kualitas peserta didik yang berdampak pada peningkatan

kualitas pendidikan.

Ketika tujuan pelayanan proses pembelajaran tercapai, maka

sekolah dianggap telah berhasil mengoptimalkan seluruh komponen yang

dimilikinya, seluruh anggota sekolah menjalankan dengan baik fungsi-

fungsinya. Banyak keuntungan yang akan diraih oleh seluruh anggota

sekolah ketika tujuan dari pelayanan proses pembelajaran dapat

terpenuhi, salah satunya adalah berdampak pada citra atau penilaian yang

baik bagi sekolah tersebut. Jika penilaian dari pihak luar terhadap sekolah

baik, tentu ini akan menjadi keuntungan bagi pihak sekolah karena akan

ada banyak calon peserta didik yang berminat untuk bersekolah atau

lembaga pendidikan tersebut.

Nina Rahmayanti juga mengemukakan pendapatnya mengenai

keuntungan yang akan diraih ketika tujuan dalam pelayanan proses

pembelajaran dapat tercapai, yaitu:

a. Mencegah berpalingnya pelanggan dan membangun

kesetiaan pelanggan atau customer loyality

b. Memberikan rasa puas dan kepercayaan pada konsumen

10 Sri Minarti, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 177-178

Page 27: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

13

c. Tetap menjaga dan merawat (maintance) agar pelanggan

merasa diperhatikan dan dipentingkan segala kebutuhannya

atau harapannya11

Ini artinya, sekolah mendapatkan banyak keuntungan ketika

pelayanan proses pembelajaran dapat tercapai, peserta didik atau

masyarakat yang menggunakan pelayanan jasa di sekolah akan

menimbulkan rasa kesetiaan, dan kepercayaan. Selain itu, ketika

kesetiaan dan kepercayaan peserta didik terhadap pelayanan sekolah

menimbulkan nilai baik bagi citra sekolah. peserta didik/masyrakat yang

merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh sekolah secara tidak

langsung akan menjadi salles dengan menceritakan kelebihan yang

dimiliki oleh sekolah.

3. Macam-macam Pelayanan Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotorik, menunjukkan adanya aktivitas akademik. Pelayanan

proses pembelajaran modern tidak baku pada proses pembelajaran di

kelas, yang terbatas oleh ruang dan waktu, seluruh ruang di lingkungan

sekolah dapat dijadikan tempat untuk pelayanan proses pembelajaran,

karena peningkatan kemampuan yang diinginkan peserta didik bukan

hanya pada aspek kognitif.

Proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari kurikulum.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 kurikulum adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum erat kaitannya

dengan proses pembelajaran yang sama-sama bertujuan untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional. Dalam dunia pendidikan formal, kegiatan

11 Nina Rahmayanty, Manajemen Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.8-12

Page 28: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

14

kurikulum disebut juga kegiatan kurikuler, yang terdiri dari:

intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan peserta didik di sekolah

atau mahasiswa di kampus yang sesuai atau sejalan dengan komponen

kurikulum.12 Kegiatan intrakurikuler biasanya mempunyai jatah waktu

sesuai dengan program, kegiatan ini bersifat wajib diikuti oleh seluruh

peserta didik di sekolah, dan menjadi tanggung jawab guru mata

pelajaran. contoh kegiatannya adalah proses pembelajaran di kelas. Hal-

hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan intrakurikuler ini adalah:

a. Materi pelajaran yang akan diberikan harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

b. Guru mata pelajaran harus menyiapkan dengan baik apa-apa saja

yang diperlukan dalam menyampaian materi agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

c. Bahan ajar, metode, hingga pada cara evaluasi harus disesuaikan

dengan materi yang disampaikan.

d. Dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Kegiatan kokurikuler adalah rangkaian kegiatan kesiswaan yang

berlangsung di sekolah.13 Kegiatan ini erat kaitannya dengan

pemerkayaan peserta didik, lain halnya seperti kegiatan intrakurikuler,

kegiatan kokurikuler tidak mempunyai jatah waktu atau bisa dikatakan di

luar jam pelajaran, contoh kegiatannya seperti pemberian tugas atau

pekerjaan rumah yang dimaksudkan agar peserta didik lebih memahami

dan mendalami apa yang telah diajarkan dalam kegiatan intrakurikuler.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan ini, yaitu:

a. Pemberian tugas kokurikuler harus sesuai dan jelas dengan pokok

bahasan atau sub pokok bahasan yang sedang diajarkan.

b. Guru hendaknya tahu mengenai tingkat kesulitannya bagi

peserta didik sehingga tugas yang diberikan kepada peserta

12 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. cit, Cet Ke- III, h. 44013 Ibid, h. 580

Page 29: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

15

didik itu sesuai dengan kemampuannya dan tidak memberatkan

baik pada fisiknya maupun psikisnya.

c. Penilaian tugas kokurikuler, hendaknya jelas dan adil sesuai

dengan hasil masing-masing kemampuan peserta didiknya.

d. Dalam fungsi memberikan tugas kokurikuler, selain untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik, kegiatan kokurikuler

juga dijadikan tambahan dalam pemberian nilai pada rapot.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan luar mata

pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan

peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat

mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh

pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan

berkewenangan di sekolah atau madrasah.14 Kegiatan dari

ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olah

raga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan

positif untuk kemajuan peserta didik, contoh kegiatannya seperti: futsal,

pramuka, band, pecinta alam, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler, sebaiknya sekolah memperhatikan hal-hal,

diantaranya:

a. Kegiatan ini hendaknya bisa bermanfaat bagi peserta didik, baik

buat masa kini maupun masa yang akan datang.

b. Tidak membebani bagi peserta didik.

c. Dalam pelaksanaannya tidak mengganggu kegiatan yang utama,

yakni kegiatan intrakurikuler.

Terdapat karakteristik esensial pada masing-masing jenis kegiatan

kurikuler, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.15

14 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 2015 Ibid

Page 30: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

16

Tabel 2.1

Jenis kegiatan kurikuler

Aspek Intrakurikuler Ekstrakurikuler KokurikulerTujuandanfungsi

Memberikanpengalaman(kognitif,afektif,psikomotorik)sesuai dengantujuankurikuler yangtelah ditetapkanpada setiapmata pelajaran.

Memberikanpengalaman yangsesuai denganhobi, minat,bakat, dankemampuanpeserta didik

Memberikankesempatanmelaksanakanremedial ataupengayaan dalamrangkamemaksimalkankemampuanpeserta didikberdasarkankemampuannya.

Isi/materi Ditetapkandalam silabussetiap matapelajaran

Disesuaikandengankarakteristikpeserta didik dankondisi sekolah

Mengacu padaketercapaianmaksimal(masterylearning) dalamGBPP setiapmata pelajaran

Kegiatan Dalam jampelajaran

Di luar jampelajaran

Di luar jampelajaran

Program Terprogram Terprogram Terprogram

Evaluasi Ulanganharian, ulanganumum (akhirprogram)

Evaluasiperkembangan,evaluasiperbuatan

Evaluasi hasilremedial/evaluasihasil pengayaan

Subjekdidik

Peserta kelasregular (wajibsemua pesertadidik)

Peserta kelaskhusus(berdasarkanpilihan)

Pesertaberdasarkananalisis hasilevaluasi untukkelompokremedial ataupengayaan

Dari berbagai uraian tentang pelayanan dan pembelajaran, maka

yang dimaksud dengan pelayanan proses pembelajaran adalah suatu

Page 31: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

17

kegiatan yang bersifat tidak berwujud, dan diberikan dari pihak sekolah

kepada pihak peserta didik dengan menggunakan fasilitas yang ada

sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan dari peserta didik

untuk meningkatkan kemapuan yang dimiliki dengan menggunakan

kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler. Kegiatan-

kegiatan tersebut pada intinya adalah bertujuan untuk meningkatkan

potensi yang dimiliki peserta didik, hanya saja terdapat perbedaan pada

aspek antara lain (1) sifat kegiatan; (2) waktu pelaksanaan; (3) sasaran

dan tujuan program; (4) teknis pelaksanaan dan; (5) evaluasi dan

kriteria keberhasilan.

Bila dilihat dari sifat kegiatan, kegitan intrakurikuler merupakan

kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap peserta didik. Kegiatan

intrakurikuler bersifat mengikat. Program kurikuler berisi berbagai

kemampuan dasar dan kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta

didik di suatu tingkat sekolah (lembaga pendidikan). Oleh karenanya

maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh pencapaian peserta didik

pada tujuan kegiatan kurikuler ini.

Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang sangat erat sekali dan

menunjang serta membantu kegiatan intrakurikuler biasanya

dilaksanakan di luar jadwal intrakurikuler dengan maksud agar peserta

didik lebih memahami dan memperdalam materi yang ada di

intrakurikuler, biasanya kegiatan ini berupa penugasan atau pekerjaan

rumah ataupun tindakan lainnya yang berhubungan dengan materi

intrakurikuler yang harus diselesaikan oleh peserta didik. Sehingga

kegiatan ini memiliki sifat yang wajib untuk diikuti oleh peserta didik.

Sebaliknya, kegiatan ektrakurikuler lebih bersifat sebagai

kegiatan penunjang untuk mencapai program kegiatan kurikuler serta

untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas. Sebagai kegiatan

penunjang, maka kegiatan ekstrakurikuler sifatnya lebih luwes dan

tidak terlalu mengikat. Keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan

Page 32: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

18

ekstrakurikuler yang diprogramkan lebih bergantung pada bakat, minat,

dan kebutuhan peserta didik itu sendiri.

Apabila ditinjau dari waktu pelaksanaan, Kegiatan intrakurikuler

memiliki waktu pasti dan tetap, dilaksanakan sekolah secara terus-

menerus setiap hari sesuai dengan kalender akademik. Untuk kegiatan

kokurikuler dilakukan di luar jadwal kegiatan proses belajar mengajar.

Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sangat

bergantung pada sekolah yang bersangkutan, lebih bersifat fleksibel dan

dinamis.

Dilihat dari unsur sasaran dan tujuan, sebagai kegiatan inti

persekolahan yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan

intrakurikuler dan kokurikuler berhubungan dengan kegiatan untuk

menumbuhkan kemampuan akademik peserta didik, sementara kegiatan

ekstrakurikuler lebih menumbuhkan pengembangan aspek-aspek lain

seperti pengembangan minat, bakat, kepribadian, dan kemampuan

sebagai makhluk sosial, juga tentu saja sebagai pembantu pencapaian

tujuan kegiatan kurikuler.

Demikian pula pada teknis pelaksanaan, terdapat perbedaan pada

kegiatan-kegiatan tersebut. Teknis pelaksanaan kegiatan intrakurikuler,

sebagai kegiatan inti persekolahan, sangatlah ketat dan teratur, dengan

struktur program yang pasti sesuai kalender akademik, kegiatan

kurikuler berada di bawah tanggung jawab guru bidang studi atau guru

kelas. Walaupun kegiatan kokurikuler memiliki kesamaan tanggung

jawab yaitu di bawah guru bidang studi, tetapi kegiatan kokurikuler

tidak masuk dalam struktur program yang pasti sesuai kalender

akademik. Sementara itu kegiatan ekstrakurikuler, penanggung

jawabnya dapat guru kelas, guru bidang studi yang mungkin lebih

bersifat kerjasama, sesuai dengan keahlian para guru tersebut untuk

bidang-bidang tertentu. Bahkan tak jarang sekolah mempekerjakan

tenaga dari luar untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler, di mana

Page 33: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

19

tenaga luar tersebut memiliki keahlian-keahlian khusus yang

diprogramkan pada kegiatan ekstrakurikuler.

Perbedaan yang terakhir ada pada evaluasi dan kriteria

keberhasilan, pada aspek ini, kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler

memiliki kesamaan. Keberhasilan kegiatan intrakurikuler dan

kokurikuler ditentukan oleh keberhasilan peserta didik dalam

menguasai kompetensi yang sesuai dengan kurikulum yang

diberlakukan oleh sekolah, untuk melihat keberhasilan kegiatan tersebut

dan cara mengevaluasinya ditentukan dengan menggunakan tes. Pada

kegiatan ekstrakurikuler, kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh

proses dan keikutsertaan dalam kegiatan itu. Analisis dan evaluasi

keberhasilan dilakukan secara kualitatif.

B. Kepuasan Terhadap Pelayanan Pembelajaran

1. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan sudah menjadi tujuan dari adanya pelayanan

dan konsep yang sentral dari manajemen pemasaran, terutama dalam

konteks organisasi profit. Tak jauh halnya dengan organisasi profit,

organisasi non-profit seperti sekolahpun memiliki tujuan untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan agar pelanggan merasa puas. kendati

demikian, kepuasan pelanggan memiliki kontribusi yang krusial pada

sejumlah aspek, seperti meningkatkan loyalitas pelanggan, meningkatkan

reputasi sekolah dan menarik minat masyrarakat. Agar kepuasan

pelanggan dapat diraih, maka harus dipahami terlebih dahulu makna dari

kepuasan pelanggan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kepuasan mempunyai

kata dasar “puas” yang berarti merasa senang (lega, gembira, kenyang,

dsb karena sudah terpenuhi hasrat hatinya), sedangkan kata kepuasan

itu sendiri memiliki arti perihal (yang bersifat) puas; kesenangan;

Page 34: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

20

kelegaan dsb.16 Maknanya rasa puas seseorang akan timbul ketika suatu

hasratnya terpenuhi.

Richard L. Oliver menyatakan kepuasan pelanggan adalah

“perasaan senang atau kecewa yang didapatkan seseorang dari

membandingkan antara kinerja (atau hasil) produk yang dipersepsikan

dengan ekspektasinya”.17 perasaan kecewa akan muncul ketika harapan

peserta didik tidak sesuai dengan kenyataan yang diterimanya.

Menurut Newstrom & Davis kepuasan juga diartikan sebagai

perasaan senang atau tidak senang yang relatif.18 Reaksi yang berbeda

akan ditunjukkan oleh pelanggan ketika telah menggunakan pelayanan

jasa, tergantung pada kebutuhan dan harapan. Perasaan senang akan

muncul apabila kebutuhan dan harapannya telah terpenuhi, atau bahkan

sebaliknya, akan menimbulkan perasaan tidak senang ketika harapan

dan kebutuhannya tidak terpenuhi.

Kepuasan pelanggan menurut Richard F. Gerson adalah persepsi

pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui.19

Pelanggan sebagai penikmat jasa, akan memberikan penilaiannya

terhadap pelayanan yang dirasakan ketika harapannya telah terpenuhi.

Day sebagaimana dikutip oleh Fandy Tjiptono mengemukakan

kepuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi

ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma

kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang disarankan setelah

pemakaian.20 Peserta didik akan merespon harapannya terhadap

pelayanan dan kinerja dari proses pelayanan yang menimbulkan tingkat

kepuasan.

Engel, et al. yang dikutip oleh Fandy Tjiptono juga

mendefinisikan tentang kepuasan pelanggan sebagai evaluasi purnabeli

16 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. cit, Cet Ke- III, h. 90217 Zulkarnain, Ilmu Menjual, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 12118 Popi Sopiatin, Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Peserta didik (Bogor: Graha

Indonesia, 2010), h 3219 Richard F. Gerson, Mengukur Kepuasan Pelanggan, (Jakarta: PPM, 2001), h. 320 Fandy Tjiptono, Total Quality Management, (Yogyakarta: Andi Offset, 1998), h. 102

Page 35: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

21

di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau

melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila

hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.21 Rasa puas atau tidak puas

akan muncul ketika pelanggan atau peserta didik mengevaluasi

pelayanan setelah membeli pelayanan tersebut apakah memuaskan

harapan atau tidak.

Philip Kotler, kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau

kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya

terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.22

Kepuasan peserta didik ada pada harapannya, harapan peserta didik

terhadap pelayanan sekolah yang terpenuhi akan berdampak pada

munculnya rasa senang atau puas, dan sebaliknya bila harapan peserta

didik terhadap pelayanan proses pembelajaran di sekolah tidak

terpenuhi maka yang muncul adalah rasa kecewa.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kepuasan merupakan perasaan senang atau tidak senang yang timbul

ketika pelanggan telah menggunakan produk atau jasa tertentu dan akan

berbanding lurus dengan pengorbanan yang dilakukan.

Kepuasan pelanggan merupakan orientasi dari organisasi yang

bergerak di bidang jasa, sama halnya seperti sekolah yang produknya

berbentuk jasa. Bila berbicara sekolah, pelanggan yang dibicarakan

adalah peserta didik. Peserta didik merupakan pelanggan yang

merasakan langsung bagaimana pelayanan yang diberikan oleh pihak

sekolah.

Menurut ketentuan umum Undang-undang RI No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

21 Ibid22 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT Prenhallindo, 1980), h. 36

Page 36: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

22

tertentu.23 Peserta didik merupakan subjek pendidikan yang ingin

meningkatkan kemampuan yang dimiliki melalui proses pendidikan

yang ditempuh melalui pendidikan formal, informal atau non-formal

dengan tingkatan mulai dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi.

Peserta didik merupakan suatu komponen masukan dalam sistem

pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan,

sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional (Oemar Hamalik, Kurikulum dan pembelajaran).24

Peserta didik akan mendapatkan proses pembelajaran di sekolah untuk

peningkatan kualitasnya sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Uraian di atas memiliki makna bahwa kepuasan peserta didik

adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh peserta didik, baik sikap

positif maupun sikap negatif atas adanya kesesuaian antara harapan

mereka terhadap pelayanan proses pembelajaran yang diterimanya. Jika

pelayanan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

peserta didik, maka peserta didik akan puas dan merasa senang, begitu

juga sebaliknya, jika pelayanan proses pembelajaran tidak sesuai

dengan harapan peserta didik, maka peserta didik akan merasa tidak

puas dan kecewa.

Banyak hal yang dapat menimbulkan ketidakpuasan peserta

didik, diantaranya yaitu ketidaksuaian antara harapan peserta didik

tentang pelayanan pembelajaran yang diberikan oleh sekolah dengan

kenyataan yang dialami; pelayanan pendidikan yang tidak memuaskan;

personil sekolah yang kurang menyenangkan; suasana dan kondisi fisik

bangunan yang kurang mendukung; serta lingkungan sekolah yang

kurang menunjang untuk proses pembelajaran; ekstrakulikuler sekolah

yang kurang menarik minat peserta didik; hingga pada rendahnya

prestasi yang diraih oleh peserta didik

23 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2011), h. 5

24 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 3

Page 37: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

23

Kotler sebagaimana dikutip oleh Rambat Lupiyoadi

mengemukakan bahwa ada 4 pendekatan yang dapat meningkatkan

kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan, yaitu:

a. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antarapihak manajemen dan pelanggan.

b. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersamauntuk menciptakan visi di dalam perbaikan proses pelayanan.

c. Memberikan kesempatan kepada pelanggan untukmenyampaikan keluhan.

d. Mengembangkan dan menerapkan accountable, proactive,dan partnership marketing sesuai dengan situasi pemasaran25

Kepuasan peserta didik sangat tergantung pada persepsi dan

harapan mereka terhadap pelayanan sekolah yang dipengaruhi oleh

kebutuhan akan pendidikan dan keinginan untuk dapat berprestasi dan

meningkatkan kemampuan serta melanjutkan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi agar hidup yang lebih baik. Persepsi pesrta didik yang

akan menimbulkan kepuasan terhadap sekolah terdiri dari 8 aspek,

yaitu: guru, kinerja sekolah, aktifitas peserta didik, kedisiplinan peserta

didik, peluang membuat keputusan, bangunan sekolah, komunikasi, dan

teman-teman sekolah26. Perencanaan yang baik hingga pada evaluasi

yang baik pula, sangat dibutuhkan untuk menimbulkan kepuasan

peserta didik apabila hal-hal sekolah berorientasi terhadap kepuasan

peserta didik.

2. Harapan Pelanggan

Harapan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) berasal

dari kata harap yang artinya mohon; minta; hendaklah, sedangkan

harapan itu sendiri mempunyai arti "sesuatu yang diharapkan" atau

"keinginan supaya menjadi kenyataan"27. Jadi harapan peserta didik

adalah sesuatu yang diinginkan peserta didik supaya menjadi nyata.

25 Rambat Lupiyoadi – A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: SalembaEmpat, 2009), h. 192

26 Popi Sopiatin, op. cit., h. 3427 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. cit, Cet Ke- III, h. 388

Page 38: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

24

Harapan peserta didik terbentuk karena adanya pengalaman akan

pelayanan sekolah yang sebelumnya, nasihat teman dan orang tua serta.

Jika pihak sekolah memberikan harapan terlalu tinggi, pelanggan akan

merasa sangat kecewa ketika harapannya tidak terpenuhi, sebaliknya

jika sekolah memberikan harapan terlalu rendah, maka para pelanggan

tidak akan tertarik.

Harapan setiap peserta didik tentunya berbeda, hal ini didasari

akan adanya faktor budaya, lingkungan, dan tingkat sosial keluarga,

misalnya bagi peserta didik yang berasal dari keluarga dengan tingkat

sosial tinggi, tentunya mempunyai harapan untuk bisa melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, lain halnya ketika peserta didik

yang berasal dari tingkat sosial keluargnya kurang tinggi akan

mempunyai harapan bahwa sekolah dapat memberikan kehidupan yang

lebih sejahtera dimasa yang akan datang. Jadi dengan adanya

pemenuhan harapan-harapan dari peserta didik, maka peserta didik akan

merasa puas terhadap sekolah.

Kepuasan peserta didik itu sendiri, akan memberikan beberapa

manfaat, diantaranya (Fandy Tjiptono, 1994):

a. Hubungan antara perusahaan/sekolah dengan parapelanggannya menjadi harmonis

b. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulangc. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggand. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang

menguntungkan bagi perusahaan/sekolahe. Reputasi perusahaan/sekolah menjadi baik di mata

pelangganf. Laba yang diperoleh dapat meningkat28

Peserta didik tentunya ingin mendapatkan kepuasan atas

pelayanan yang diberikan oleh sekolah, harapan tersebut akan

berbanding lurus dengan apa yang telah dikorbankan. Salah satu

contohnya seperti biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh orang tua

peserta didik cukup mahal, maka harapan kepuasan yang diinginkan

oleh mereka pun akan tinggi.

28 Fandy Tjiptono, loc. cit.,

Page 39: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

25

Kaitan antara kepuasan pelanggan dan kesetiaan pelanggan

bersifat proporsional, bila kepuasan pelanggan diberi peringkat skala

satu sampai dengan lima, pada level satu atau bisa dikatakan bahwa

kepuasan yang dirasakan oleh peserta didik rendah, maka para

pelanggan cenderung menjauhi perusahaan dan menyebarkan cerita

jelek tentang perusahaan tersebut. Namun jika kepuasan pelanggan

berada pada level lima, maka pelanggan akan membeli ulang dan

bahkan menyebarkan pujian tentang perusahaan.

Harapan peserta didik tidak hanya menguntungkan peserta didik

itu sendiri, melainkan juga pihak sekolah selaku organisasi penyedia

jasa, dari harapan yang muncul akan menimbulkan penilaian terhadap

sekolah, penilaian itu bisa berbentuk kritik atau saran, yang nantinya

akan dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak sekolah dalam

menentukan kebijakan di masa yang akan datang.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Peserta didik akan merasa puas terhadap pelayanan proses

pembelajaran di sekolah ketika kebutuhan dan keingiannya terpenuhi,

maka berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

peserta didik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan peserta didik

serupa halnya sasaran yang digunakan dalam meningkatkan kepuasan.

Menurut Freddy Rangkuti, ada 7 faktor yang mempengaruhi

kepuasan pelanggan, yaitu: a) Nilai; b) Daya saing; c) Persepsi

pelanggan; d) Harga; e) Citra; f) Tahap pelayanan; g) Momen

pelayanan; h) Tingkat kepentingan pelanggan.29 Bila dijabarkan

keterkaitannya dengan pelayanan pembelajaran di sekolah adalah

sebagai berikut:

a) Nilai. merupakan pengkajian secara menyeluruh manfaat dari

suatu produk, yang didasari oleh persepsi pelanggan setelah.

29 Freddy Rangkuti, Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan &Analisis Kasus PLN – JP, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 30-35

Page 40: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

26

Peserta didik sebagai penikmat jasa pelayanan proses

pembelajaran di sekolah mengharapkan manafaat atau nilai

setalah mendapatkan pelayanan sekolah, ketika peserta didik

telah dilayani oleh sekolah belum tentu jasa tersebut bernilai

bagi pelanggan itu, semakin bernilai suatu produk, semakin

bertambahlah kebutuhan pelanggan yang dapat dipenuhi oleh

produk tersebut.

b) Daya saing, pelayanan proses pembelajaran di sekolah harus

bisa bersaing dengan produk jasa lain agar menarik minat

pelanggan. Agar dapat bersaing, sekolah harus memiliki

keunikan dibandingkan dengan produk lain yang sejenis.

c) Persepsi pelanggan, ini berkaitan dengan pengalaman

pelayanan proses pembelajaran yang telah diterima oleh

peserta didik, ketika peserta didik sebagai pelanggan memiliki

persepsi yang tinggi akan pelayanan yang akan diterimanya,

maka semakin tinggi pula pengorbanan yang akan diberikan.

d) Harga, biasanya harga yang murah namun pelayanan yang baik

maka akan memberikan kepuasan yang tinggi bagi pelanggan

atau peserta didik.

e) Citra, citra yang buruk akan mudah menimbulkan persepsi

buruk terhadap pelayanan proses pembelajaran, begitupun

sebaliknya jika citra pelayanan proses pembelajaran yang baik

akan mudah dimaafkan oleh peserta didik atas suatu kesalahan,

meskipun tidak untuk kesalahan yang selanjutnya.

f) Tahap pelayanan, kepuasan peserta didik pada pelayanan

proses pembelajaran di sekolah akan dirasakan ketika

pelayanan tersebut mencapai tahap-tahap tertentu.

g) Momen pelayanan, yang menimbulkan kepuasan peserta didik

dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: pelayanan, proses

pelayanan dan lingkungan fisik di mana pelayanan diberikan.

Page 41: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

27

h) Tingkat kepentingan pelanggan, peserta didik yang

mempunyai kepentingan tinggi terhadap pelayanan proses

pembelajaran yang tinggi, maka akan tinggi pula pelayanan

yang harus diberikan oleh pihak sekolah.

Menurut Ririn Tri Ratnasari dan Mastuti H. Aksa ada lima

faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut:

a) Kualitas produk, b) Kualitas pelayanan, c) Emosional, d) Harga, e)

Biaya.30 Bila diuraikan keterkaitannya dengan pelayanan di sekolah,

adalah sebagai berikut:

a) Kualitas Produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil

mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan

berkualitas sesuai dengan harapan dan kebutuhan.

b) Kualitas Pelayanan, yaitu pelanggan akan merasa puas bila

mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan

yang diharapkan. Pelayanan yang diberikan akan meninggalkan

kesan pada peserta didik yang menerima pelayanan jasa

pendidikan di sekolah, dan akan memberikan hasil atau

kesimpulan terhadap pelayanan yang telah dirasakan.

c) Emosional, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan

mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap

dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang

cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk

tetapi sosial atau self esteem yang membuat pelanggan merasa

puas terhadap merek tertentu.

d) Harga, maksudnya adalah pelanggan sekolah atau peserta didik

dan orang tua sesungguhnya tidak akan sungkan untuk

mengeluarkan biaya yang lebih agar mendapatkan pelayanan

prima dari sekolah, namun bila produk yang mempunyai

30 Ririn Tri Ratnasari dan Mastuti H. Aksa, Teori dan Kasus Manajemen Pemasaran,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 117-118

Page 42: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

28

kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah

akan memberikan nilai kepuasan yang lebih tinggi kepada

pelanggan.

e) Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya

tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk

mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap

produk atau jasa tersebut. Jumlah biaya bagi konsumsi adalah

sekelompok biaya yang diharapkan pelanggan atau peserta

didik dalam evaluasi menerima dan menggunakan barang atau

jasa tersebut.

Sedangkan menurut Richard F. Gerson kepuasan konsumen

dapat diciptakan melalui 10 sasaran manajemen proaktif. Yaitu: a)

Setiap orang bekerja untuk pelanggan, b) Mengenali pelanggan secara

akrab, c) Membangun mutu dalam produk, d). Mengembangkan gairah

fokus pelanggan, e) Melatih staf, f) Memberdayakan karyawan, g)

Terus-menerus mengukur, h) Memberikan pengakuan dan imbalan, i)

Mencari cara-cara baru, j) Buat menjadi lebih baik. 31 Bila dikaitkan

dengan dunia pendidikan khususnya di sekolah, maka penjabarannya

sebagai berikut:

a) Setiap orang bekerja untuk pelanggan

Sekolah sebagai organisasi penyedia pelayanan jasa

pendidikan, tentunya membutuhkan peserta didik sebagai

pelanggannya, tanpa adanya peserta didik maka fungsi sekolah

tidak akan berjalan, untuk itu menempatkan peserta didik

sebagai pelanggan dalam posisi yang setinggi mungkin akan

berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan.

b) Mengenali pelanggan secara akrab

Organisasi sekolah, tentu mempunyai pihak manajemen yang

mengatur tatanan sekolah, pihak manajemen disini adalah

kepala sekolah, yayasan, tenaga pendidik dan kependidikan.

31 Rechard F. Gerson, op cit., h. 94-96

Page 43: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

29

Jika manajemen sekolah mengenali para peserta didiknya

dengan baik akan jauh lebih profitable ketimbang sekolah lain

yang dianggap sebagai pesaing, ini dikarenakan berarti sekolah

menangani serius apa yang diinginkan oleh peserta didiknya

c) Membangun mutu dalam produk

Setelah mengetahui harapan peserta didik, sekolah seharusnya

memberikan pelayanan yang baik hingga dapat memenuhi

harapan tersebut.

d) Mengembangkan gairah fokus pelanggan

Berfokus pada pelanggan saja dirasa tidak cukup untuk saat

ini, karena persaingan semakin ketat, untuk itu sekolah perlu

menaruh minat besar melakukan peserta didik.

e) Melatih staf

Ini merupakan salah satu unsur yang paling penting, setiap

manajemen sekolah harus memberikan pelayanan yang terbaik

aja peserta didik merasa puas.

f) Memberdayakan karyawan

Melatih manajemen sekolah untuk memberi pelayanan

pelanggan yang prima itu tidak cukup, manajemen sekolah

perlu memberdayakan manajemen sekolah dengan cara

memberi wewenang agar bisa menjamin kepuasan peserta

didik.

g) Terus-menerus mengukur

Karena harapan dan mutu dari pelayanan sekolah akan berbeda

setiap harinya, maka perlu diadakannya pengukuran yang

terus-menerus untuk menjaga kepuasan peserta didik.

h) Memberikan pengakuan dan imbalan

Memberikan imbalan/reward kepada peserta didik dan

manajemen sekolah perlu dilakukan, ini merupakan salah satu

bentuk perhatian yang diberikan oleh pihak atasan

Page 44: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

30

i) Mencari cara-cara baru

Persaingan yang sangat ketat, menuntut sekolah untuk

melakukan inovasi agar peserta didik tetap merasa puas, untuk

itu cara-cara yang lama biasa digunakan sudah seharusnya

diubah menjadi cara yang baru.

j) Buat menjadi lebih baik.

Ketika peserta didik merasa puas dengan pelayanan proses

pembelajaran di sekolah, itu tidak berarti bahwa tujuan sekolah

telah tercapai, sekolah harus selalu memperbaiki mutu

pelayanan agar loyalitas peserta didik tetap terjaga.

Uraian di atas menjelaskan bagaimana pelanggan akan merasa

puas atau tidak puas terhadap produk yang dikonsumsinya. Tetapi

faktor-faktor tersebut tidak menjadi acuan untuk mengetahui tingkat

kepuasan peserta didik karena karakteristik pelanggan yang berbeda-

beda menimbulkan perbedaan pula terhadap pandangan akan kepuasan

yang dirasakan. Selain itu, perasaan puas atau tidak puas tidak akan bisa

diwakili karena perasaan tersebut berkaitan pada pengalam dalam

merasakan pelayanan dari sekolah.

4. Indikator kepuasan peserta didik terhadap pelayanan pembelajaran

Bila membahas kualitas dalam dunia bisnis, ini menjadi masalah

yang selalu dibicarakan, setiap perusahaan ingin bersaing dengan

perusahaan yang lain melalui produk yang ia hasilkan untuk menarik

minat pelanggan, sama halnya ketika kita memasuki dunia pendidikan,

sekolah negeri atau pun swasta berlomba-lomba bersaing dengan

melalui produk yang dihasilkan untuk menarik minat masuk peserta

didik.

Kualitas dalam bahasa sehari-hari sering disebut juga dengan

istilah mutu. Mutu atau kualitas hanya dapat dirumuskan menurut sifat-

sifat dari barang atau jasa yang diinginkan. Dari sudut pandang ini,

kualitas adalah akumulasi dari sejumlah sifat-sifat yang berhubungan

Page 45: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

31

dan diinginkan, seperti: bentuk, komposisi, kekuatan, kepandaian

membuat sesuatu, penyesuaian, kesempurnaan, warna dan seterusnya.

Unsur terpenting dalam mutu adalah bukan biaya tetapi kesamaan

(persamaan) dengan standar yang ditetapkan.

Bila disimpulkan dari paparan di atas, kualitas bukanlah faktor

utama dari keberhasilan tercapainya tujuan, tetapi juga ditunjang

dengan pelayanan. Seorang peserta didikpun tentu akan merasa

puas/senang bila ia mendapatkan pelayanan yang baik dari sekolah, jika

peserta didik merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh

sekolah, maka penilaian yang akan diberikan dari peserta didik pun

akan baik.

Pada hakikatnya konsep kepuasan pelanggan masih abstrak,

namun untuk dapat mengetahui tingkat kepuasan pelanggan secara lebih

baik, maka perlu dipahami pula sebab-akibat yang melatarbelakangi

kepuasan pelanggan/peserta didik. Indikator kepuasan peserta didik

yang digunakan dalam penelitian terhadap pelayanan sekolah, merujuk

pada faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan jasa. Adapun

menurut Berry dan Parasuraman (dalam Alma, 2005) mengemukakan

bahwa ada lima faktor yang menetukan kualitas pelayanan jasa,

diantaranya:

a. Keandalan, berkaitan dengan kemampuan guru dalammemberikan pelayanan proses belajar mengajar yangbermutu sesuai dengan yang dijanjikan, konsisten, sertasekolah mengembangkan kurikulum yang sesuai dengankebutuhan dan harapan peserta didik.

b. Daya tangkap, adalah kesediaan personil sekolahmendengarkan dan mengatasi keluhan peserta didik yangberhubungan dengan masalah sekolah yang menyangkutmasalah belajar-mengajar ataupun masalah pribadi.

c. Kepastian, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (terbitanBalai Pustaka, 2001) pengertiannya adalah keadaan yangpasti. Peserta didik memilih sekolah sebagai tempat untukbelajar dan mengembangkan potensi yang dimilikinyaberdasarkan informasi, baik dari sekolah maupun orang lain,dan juga berdasarkan persepsi dirinya terhadap sekolahtersebut.

Page 46: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

32

d. Empati, dalam pemahaman psikologi adalah keadaan mentalyang membuat seseorang merasa dirinya dikeadaan perasaanorang lain. Sikap empati yang menimbulkan kepuasan pesertadidik atas pelayanan yang diberikan salah satu contohnyaadalah personil sekolah (guru, kepala sekolah, dan stafadministrasi) dapat memahami peserta didik dengan caramengindera perasaan peserta didik dan memperhatikankepentingan mereka.

e. Berwujud, pelayanan/jasa tidak dapat dilihat, diraba, dandicium, maka aspek berwujud atau dalam kata lain memilikibentuk fisik merupakan suatu hal yang sangat penting dalammengukur pelayanan, karena peserta didik akanmenggunakan indera penglihatannya untuk menilai kualitassuatu pelayanan sekolah. Yang meliputi: bangunan,kebersihan lingkungan, taman, laboratorium, lapangan danfasilitas fisik lainnya.32

Dari beberapa teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kualitas jasa, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan merupakan

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.Teori

ini digunakan dalam penelitian karena mampu mengakomodasi dan

mewakili obyek-obyek kualitas produk dan kualitas pelayanan dari

produk yang di teliti.

Meskipun setiap persepsi peserta didik terhadap konsep

kepuasan tidak dapat disamaratakan, tetapi sekolah masih bisa

menggunakan faktor-faktor penentu kualitas jasa sebagai indikator

kepuasan peserta didik, agar pelayanan yang diberikan tidak berbeda

kepada setiap peserta didik, dan juga dapat memudahkan apabila

sekolah akan mengevaluasi kepuasan peserta didik terhadap pelayanan

sekolah.

C. Kerangka Berpikir

Kepuasan peserta didik terhadap pelayanan proses pembelajaran di

sekolah terindikasi ketika harapan peserta didik dapat terpenuhi, peserta didik

tentu saja mengharapkan bahwa ketika menggunakan pelayanan jasa sekolah,

32 Popi Sopiatin, op. cit, h. 40-42

Page 47: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

33

ia akan memiliki peningkatan dalam kemampuan baik dari sisi pengetahuan,

sikap, maupun keterampilan yang diberikan oleh pihak sekolah.

Peningkatan kemampuan yang dimiliki peserta didik, sudah pasti

didapatkan ketika peserta didik menggunakan pelayanan dalam proses

pembelajaran, banyak yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah dalam

memberikan pelayanan proses pembelajaran, misalnya keandalan pendidik

dalam memberikan materi, metode-metode pembelajaran yang digunakan,

hasil evaluasi belajar peserta didik, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang

berhubungan dengan proses pembelajaran. Hal ini tidak semudah yang

dibayangkan, banyak faktor-faktor penghambat dalam mencapai tujuan

kepuasan peserta didik. Namun jika sekolah memfokuskan masalah kepuasan

peserta didik dengan serius, bukan tidak mungkin kepuasan peserta didik

dapat tercapai.

Tercapainya kepuasan akan memberikan penilaian yang baik dari

peserta didik kepada pihak sekolah yang artinya akan memberikan

keuntungan bagi semua pihak yang terlibat. Jika sekolah berorientasi pada

kepusan pelanggan, pihak sekolah harus berbenah diri dalam meningkatkan

kepercaya pelanggan, meningkatkan daya tangkap yang baik agar tidak

mengulangi kesalahan, cepat dan tanggap menangani keluhan, dan

memberikan kepastian dalam pelayanan dan berempati pada masalah yang

dialami oleh peserta didik serta lebih meningkatkan fasilitas sekolah.

Untuk memperjelas kerangka berpikir, maka dibuatkan gambar 2.1

kerangka pemikiran sebagai berikut:

Page 48: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

34

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

INPUT PROSES

OUTPUT

FEED BACK

KEADAAN NYATA

1. Pelayanan dalam prosespembelajaran yangbelum efektif

2. Jam belajar yang padatsehingga berkurangnyawaktu berkunjung keperpustakaan

3. Pelayanan yang kurangramah dari tenagaadministrasi

4. Tenaga pendidik dalambidang pelayananbimbingan dan konselingyang kurangberkompeten

5. Layanan khusus berupakantin sekolah yangtidak cukup untukmenampung jumlahpeserta didik

6. Saran atau keluhanpeserta didik belumdigunakan sebagai alatevaluasi pelayanan diSekolah

STRATEGI/SOLUSI

1. Pelatihan pegawaisekolah dalammeningkatkanpelayanan

2. Meningkatkankepercayaanpelanggan,meningkatkan dayatangkap yang baikagar tidakmengulangikesalahan

3. Cepat dan tanggapmenangani keluhan

4. Memberikankepastian dalampelayanan

5. Berempati padamasalah yangdialami oleh pesertadidik

6. Lebih meningkatkanfasilitas sekolah

HASIL

Tingginyatingkatkepuasanpeserta didikterhadappelayananprosespembelajaran

MASALAH

Pelayanandalam prosespembelajaranyang belumefektif

Page 49: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis deskriptif

dengan teknik survei. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini hanya

dilakukan pada sebagian dari populasi atau survei sample mengenai tingkat

kepuasan peserta didik terhadap pelayanan sekolah dengan menggunakan

metode kuesioner yang diajukan melalui angket dengan alternatif jawaban

menggunakan skala likert sebagai alat pengumpul data dan didukung dengan

menggunakan metode wawancara.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan

Averus, yang beralamat di Jl. Ciputat Raya No. 11 Pondok Pinang,

Kebayoran Lama - Jakarta Selatan.

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan

Tahun 2014

Jan Feb s/dMei Juni Juli Agt Sep Okt Nov

Pengesahan ProposalSkripsi

Bimbingan dengandosen Pembimbing

Penyebaran angketdan pengumpulandataAnalisis data

Page 50: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

36

C. Populasi Dan Sampel

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

Sekolah Menengah Kejuruan Averus Pondok Pinang tahun pelajaran 2014-

2015 yang berjumlah 740 peserta didik. Sedangkan populasi terjangkau

adalah peserta didik kelas XI dan XII, dengan tidak dimasukannya peserta

didik kelas X yang baru merasakan pelayanan proses pembelajaran karena

dianggap oleh peneliti belum mampu memberikan penilaian tentang

pelayanan proses pembelajaran. Adapun perincian sebagai berikut:

Tabel 3.2Jumlah peserta didik SMK Averus 2014-20151

Adapun pengambilan sampel penelitian ini dengan menggunakan

teknik random sampling yang diambil sebanyak 20% dari populasi terjangkau

yaitu 114. Agar mudah dalam penghitungan, maka keseluruhan sampel

penelitian ini dibulatkan menjadi 115 sampel/peserta didik.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses pengadaan data untuk keperluan

suatu penelitian yang merupakan langkah penting dalam metode ilmiah. Oleh

karena itu pengumpulan data diperlukan sekali dalam suatu penelitian.

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini antara lain:

1 Dokumen data SMK Averus tahun 2014-2015

Penyusunan Laporan

Jumlah peserta didik

Kelas X 6 Rombel L: 98 P: 72 170

Kelas XI 7 Rombel L: 130 P: 130 260

Kelas XII 8 Rombel L: 160 P: 150 310

Total 21 Rombel L: 388 P: 532 740

Page 51: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

37

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab.2 Angket disebar kepada responden untuk

memperoleh data tentang pelayanan proses pembelajaran di sekolah. Data

tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta didik

tentang pelayanan proses pembelajaran.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dan informan atau orang yang diwawancarai.3 Wawancara dilakukan

kepada kepala sekolah serta beberapa orang tenaga pendidik dengan

menggunakan pedoman wawancara. Data hasil wawancara digunakan

untuk membandingkan hasil data.

E. Teknik Pengolahan Data

Untuk pengolahan data pada penelitian ini, digunakan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Editing

Pada tahap ini merupakan langkah awal setelah angket disebar

dan isi oleh peserta didik yang menjadi responden, penulis melakukan

pengecekan satu per satu meliputi kelengkapan pengisian, penjelasan

penulisan angket dan kebenaran pengisian angket.

2. Coding

Merupakan tahap pemberian angka atau huruf pada angket untuk

mempermudah dalam pengumpulan dan pengolahan data yang telah diisi

oleh peserta didik yang menjadi responden.

2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2010), Cet Ke-11, h.142

3 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), Cet ke-3,h.108

Page 52: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

38

3. Scoring

Adalah tahap pemberian skor atau nilai pada setiap butir

pertanyaan yang terdapat dalam angket. Pemberian skor ditentukan oleh

pernyataan positif dan negatif, jika pernyataan positif maka skor yang

diberikan mulai dari 5, 4, 3, 2, 1, sedangkan jika pernyataan negatif maka

skor dimulai dari 1, 2, 3, 4, 5. Dalam skala penelitian ini terdapat 5

pilihan alternatif jawaban, yaitu: Sangat puas, puas, netral, tidak puas,

sangat tidak puas.

Tabel 3.3Skala Penilaian

Alternatif jawaban Bobot nilaiPositif Negatif

Sangat Puas 5 1

Puas 4 2

Cukup Puas 3 3

Tidak Puas 2 4

Sangat Tidak Puas 1 5

4. Tabulating

Pada proses ini merupakan langkah terakhir dalam pengumpulan

data yaitu dengan memasukkan data ke tabel agar dapat mengetahui

hasilnya.

F. Teknik Analisis Data

Setelah disebar, kemudian apabila data yang butuhkan telah

terkumpul, maka data tersebut selanjutnya dianalisa dengan menggunakan

teknik analisa statistik seperti:

a. Penguji Kualitas Instrumen

Angket yang digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini,

harus diukur tingkat validitas dan reliabilitasnya agar dapat

diandalkan.

Page 53: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

39

1. Uji validitas

Rumus yang digunakan dalam uji validitas adalah seperti

berikut: ∶ N ∑XY – (∑X) (∑Y){N ∑X² − ( ∑X)²} {N ∑Y² − (∑ )²}Keterangan:

r = koefisien validitas item yang dicari

x = skor yang diperoleh dari subjek tiap item

y = skor yang diperoleh dari subjek seluruh item∑ = Jumlah skor dalam distribusi X∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y∑ 2= Jumlah skor kuadrat pada masing-masing skor X∑ 2 = Jumlah skor kuadrat pada masing-masing skor YN = Jumlah responden

Koefisien validitas dianggap valid jika rhitung>ttabel pada a = 1%

Sebelum angket disebarkan kepada peserta didik yang

berjumlah 115 orang, terlebih dahulu angket diujicobakan kepada

peserta didik yang berjumlah 25 orang untuk diuji validitasnya.

Setelah dihitung dengan menggunakan perangkat lunak

Microsoft excel, hasil uji coba angket kepada 25 responden dengan 40

item soal, memiliki tingkat validitas sebanyak 26 item soal yang sudah

mewakili setiap indikator, sedangkan 14 item soal yang dinyatakan

tidak valid, pertanyaannya dihapus. Angket yang telah diujicobakan

kepada peserta didik, disebarkan kembali yang validnya saja kepada

115 responden di SMK Averus. (lihat lampiran 7).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk memenuhi syarat bagi validitas

tes, sebelum menghitung reliabilitas instrumen seluruh item, pada

umumnya untuk menghitung reliabilitas instrumen terlebih dahulu

menghitung varians seluruh item dengan menggunakan rumus varians.

Page 54: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

40

Varians Butir (Si2) =∑x² (∑ )²

N

Varians Total (St2) = ∑x² (∑ )²

N

Sedangkan untuk menghitung reliabilitas instrumen semua

item menggunakan rumus Alpha

rumus Alpha r11 = 1 − ∑Keterangan:

∑x2 = Jumlah skor kuadrat pada masing-masing skor X

r11 = Koefisien reliabilitas tes

N = Banyaknya butir item

1 = Bilangan konstan

∑ Si2 = Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item

Si2 = Varian skor dari tiap-tiap butir item

St2 = Varian total

(lihat lampiran 8)

b. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data digunakan untuk memberikan keterangan data

yang telah dikumpulkan agar semua data dapat dipahami dengan baik, data

yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan deskriptif

anaisis. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi atau

gambaran variabel yang diteiti berdasarkan tanggapan responden. Untuk

itu digunakan rumus:

P = FN x 100%

Keterangan:

P : Angka Prosentase

F : Frekuensi Jawaban

N : Jumlah Responden

Page 55: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

41

c. Teknik Interpretasi Data

Untuk memberikan interpretasi data atas niai rata-rata yang

diperoleh, digunakan pesoman untuk interpretasi data sebagai berikut:

1) Sangat Puas, jika total nilai berada pada interval 84,1% ─100%

2) Puas, jika total nilai berada pada interval 68,01%─84,00%

3) Cukup Puas, jika total nilai berada pada interval 52,01%─68,00%

4) Tidak Puas, jika total nilai berada pada interval 36,01%─52,00%

5) Sangat Tidak Puas, jika total nilai berada pada interval 20,00%

─36%4

Untuk menentukan prosentase, digunakan penghitungan sederhana

dengan langkah-langkah berikut:

a. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan

mengalikan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi.

b. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata

sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

c. Menentukan kategori dengan rumus:

P = NSNHX 100%G. Instrumen Penelitian

1. Defini konseptual

Secara konseptual kepuasan peserta didik terhadap pelayanan proses

pembelajaran adalah keadaan dimana terpenuhinya harapan dan kebutuhan

tentang pelayanan proses pembelajaran yang diinginkan oleh peserta didik

akan layanan yang diberikan oleh pihak sekolah meliputi pelayanan

intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

2. Definisi operasional

Secara operasional yang dimaksud dengan kepuasan peserta didk

adalah skor yang dirasakan responden dalam menjawab pelayanan proses

pembelajaran yang diberikan oleh pihak sekolah dengan skala 1, 2, 3, 4, 5

4 Umi Narimawati, dkk, Penulisan Karya Ilmiah, (Bekasi: Genesis, 2010), h. 46.

Page 56: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

42

sesuai dengan tingkat kepuasan yang dirasakan pada kriteria-kriteria

pelayanan proses pembelajaran yang termuat dalam 3 dimensi dan terbagi

menjadi 10 indikator.

3. Kisi-kisi instrumen

a. Kisi-Kisi AngketTabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket

Dimensi Indikator Nomor Item Jumlah

Pelayanan

Intrakurikuler

1. Kemahiran guru dalam

menyampaikan materi

2. Ketepatan waktu pelayanan

yang telah dijadwalkan

3. Penggunaan media

pembelajar

4. Jenis evaluasi yang dilakukan

5. Memperhatikan kebutuhan

peserta didik

1, 2, 3, 4, 5, 6

7, 8

9, 10

11,12

13,14

6

2

2

2

2

Pelayanan

Kokurikuler

1. Kesesuaian penugasan

dengan materi yang telah

disampaikan

2. Kemudahan dalam pelayanan

bimbingan dan konseling

3. Evaluasi yang dilakukan

15

16, 17

18

1

2

1

Pelayanan

Ekstrakurikuler

1. Kehandalan tenaga

pelatih/pembina.

2. Jenis-jenis kegiatan yang

diselenggarakan sekolah.

19, 20, 21, 22

23, 24, 25, 26

4

4

Jumlah 26

Page 57: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

43

b. Pedoman wawancaraTabel 3.5

Kisi-kisi Pedoman WawancaraNo. Dimensi Pertanyaan

1.

Pelayanan

intrakurikuler

1. Macam-macam jenis pelayanan intrakurikuler di

sekolah.

2. Bagaimana pelayanan intrakurikuler di sekolah

dilakukan dengan bukti fisik, keandalan, daya

tangkap, jaminan, dan empati.

3. Kendala dalam memberikan pelayanan intrakurikuler

di sekolah.

4. Solusi yang dilakukan dalam menghadapi kendala

pelayanan intrakurikuler di sekolah

2.

Pelayanan

kokurikuler

1. Macam-macam jenis pelayanan kokurikuler di

sekolah.

2. Bagaimana pelayanan kokurikuler di sekolah

dilakukan dengan bukti fisik, keandalan, daya

tangkap, jaminan, dan empati.

3. Kendala dalam memberikan pelayanan kokurikuler

di sekolah.

4. Solusi yang dilakukan dalam menghadapi kendala

pelayanan kokurikuler di sekolah

3.

Pelayanan

ekstrakurikuler

1. Macam-macam jenis pelayanan ekstrakurikuler di

sekolah.

2. Bagaimana pelayanan ekstrakurikuler di sekolah

dilakukan dengan bukti fisik, keandalan, daya

tangkap, jaminan, dan empati.

3. Kendala dalam memberikan pelayanan

ekstrakurikuler di sekolah.

Page 58: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

44

4. Solusi yang dilakukan dalam menghadapi kendala

pelayanan ekstrakurikuler di sekolah

Page 59: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMK Averus

SMK Averus berdiri sejak tahun 1992 di bawah naungan yayasan

Averus Jaya. Berdirinya SMK Averus adalah perwujudan dari guru-guru

idealis yang ingin memiliki lembaga pendidikan yang lebih baik. Hal ini

dilatarbelakangi oleh rasa kecewa guru-guru tersebut terhadap manajemen

sekolah yang sebelumnya, di mana tidak adanya perhatian dan kepedulian

pemilik sekolah kepada guru-guru dalam masalah kesejahteraan dan

penggajian. 15 guru pendiri SMK Averus, yaitu: Effendi HK, S.H, M.H, H.

Djunaidi Abdillah, H. Marzuki Halim, H. Satiri Ahmad, H. Mursalim,

Muslim, S.H, Drs. H.A. Syarif A. Muthalib, M.Pd, Drs. H. M. Yusuf AB,

M.M, Abdurrahman, H. Barhalim, Muhdi Yasin, Drs. Hasanudin, Drs.

Usman, Ahmad Sajadi, Hasbah, S.E.

Perubahan nama SMK Averus, didasari oleh peraturan pemerintah saat

itu yang mengharuskan penyelenggaran pendidikan kejuruan tingkat

menengah mengubah nama dari SMEA menjadi SMK. Nama Averus

diambil dari nama cendikiawan muslim yang cerdas dan rajin membaca

yakni Ibnu Rusydi, nama beliau dipanggil oleh orang barat yaitu Averus,

maka dipilih lah nama tersebut yang bertujuan agar sekolah yang nantinya

akan melahirkan cendikiawan Islam yang cerdas dan rajin membaca.

Berlokasi di Bintaro, dengan memiliki dua kejuruan yaitu akuntansi dan

penjualan.1

Pada tahun 2001, SMEA Averus berpindah lokasi ke Jln. Ciputat Raya

No.11. Pondok Pinang─Jakarta Selatan dan berganti naman menjadi SMK

1 Wawancara dengan Kepala SMK Averus

Page 60: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

46

Averus. Perkembangan SMK Averus di rasa sangat signifikan dari waktu ke

waktu, ini terlihat ketika SMK Averus menambahkan program kejuruannya,

sehingga menjadi akuntansi, penjualan dan perkantoran. Dan dengan jumlah

murid yang terus bertambah dari tahun ke tahun, namun pengurangan siswa

di SMK Averus terjadi ketika diberlakukannya kurikulum 2013 yang mana

mengharuskan sekolah memaksimalkan jam belajar siswa dan melarang

sekolah untuk membuka kelas siang. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan

pihak sekolah, terbukti karena kini SMK Averus memiliki akreditasi A

dalam setiap jurusannya, artinya SMK Averus bisa memberikan pelayanan

yang baik dan dapat memberikan kepuasan bagi setiap siswanya.

Pada saat ini, SMK Averus memiliki 18 ruang kelas dengan 740

siswa, dibimbing oleh 45 orang guru dan dibantu 11 karyawan. Setiap

lembaga pendidikan pasti memiliki visi, yaitu gambaran masa depan yang

diinginkan oleh sekolah, agar sekolah yang bersangkutan dapat menjamin

kelangsungan hidup dan perkembangannya. Gambaran tersebut harus

berdasarkan yuridis, yaitu undang-undang pendidikan dan sejumlah

peraturan pemerintah yang berlaku guna tujuan ketercapaian tujuan

pendidikan nasional sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan yang

bersangkutan.

Sedangkan misi adalah tindakan untuk mewujudkan visi tersebut.

Karena visi harus mengakomodasi semua kelompok kepentingan yang

terkait dengan sekolah, maka misi juga dapat diartikan sebagai tindakan

untuk memenuhi kepentingan masing-masing kelompok yang terkait dengan

sekolah. Visi yang dijalankan SMK Averus Pondok Pinang adalah: “SMK

Averus membentuk peserta didik yang beriman, bertaqwa, berakhlak

mulia, profesional dan memiliki jiwa wirausaha serta mampu

berkompetisi global”

Page 61: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

47

Misi yang dijalankan sebagai berikut:

1. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa

2. Menghasilkan lulusan yang berkarakter baik

3. Mendidik dan melatih peserta didik sesuai dengan kebutuhan dunia

kerja

4. Menghasilkan lulusan yang berkompetensi sesuai bidang keahliam

5. Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri dalam

rangka penempatan kerja.

SMK Averus memiliki perkembangan yang cukup signifikan dalam

kurun waktu 3 tahun terakhitr, berbagai prestasi telah didapat, terutama

dalam bidang non akademik. (lihat lampiran 4). Perkembangan ini tentunya

dipengaruhi dari kepemimpinan yang telah berganti selama beberapa dekade,

diantaranya:

1) Drs. Abdul Rahman Muhammad 1992 - 2000

2) Drs. H. A. Syarif Abdul Muthalib, M.Pd 2000 – sekarang

2. Sarana dan Prasarana SMK AverusBila dilihat di SMK Averus sendiri, sarana dan prasarana yang

digunakan untuk pelayanan proses belajar mengajar sudah cukup baik,

sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik tanpa mengalami

hambatan. (lihat lampiran 1)

3. Keadaan Guru SMK AverusGuru-guru di SMK Averus terdiri dari 45 orang, terdiri dari 21 orang

guru pria dan 24 orang guru wanita. Guru-guru di averus ini ulusan dari

perguruan tinggi negeri maupun swasta yang mengajar sesuai dengan

keahlian yang dimiliki. (lihat lampiran 2)

Page 62: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

48

4. Keadaan Staf dan Karyawan SMK AverusUntuk membantu kelancaran administrasi sekolah, staf dan karyawan

SMK Averus berjumlah 11 orang, terdiri dari 8 orang laki-laki dan 3 orang

perempuan. Staf di SMK Averus memiliki beberapa bagian, tiap-tiap bagian

sudah dibagi dan ada yang mengerjakan tugasnya masing-masing. (lihat

lampiran 3)

5. Kurikulum SMK Averus

SMK Averus selalu mengikuti peraturan pendidikan nasional

mengenai kurikulum, sesuai dengan peraturan yang terbaru, SMK Averus

pun menerapkan kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajarnya. Hal ini

dilakukan agar peserta didik menjadi beriman, bertaqwa, berakhlak mulia,

profesional dan memiliki jiwa wirausaha serta mampu berkompetisi global.

6. Struktur OrganisasiSMK Averus Pondok Pinang dipimpim oleh seorang kepala sekolah

dan dibantu oleh 4 (empat) orang wakil kepala sekolah yang masing-masing

meliputi:

a. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

b. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum

c. Wakil kepala sekolah bidang sapras

d. Wakil kepala sekolah bidang dunia usaha/dunia industry (DUDI)

Selain itu, dibantu oleh ketua program keahlian serta kepala tata

usaha dan sejumlah staf dan karyawannya. (lihat lampiran 5)

B. Deskripsi, Analisis dan Interpretasi Data

Untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta didik terhadap pelayanan

proses pembelajaran di SMK Averus yang dibagi dalam tiga dimensi, yaitu

pelayanan intrakurikuler, pelayanan kokurikuer, dan peayanan ekstrakurikuler,

penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data, yakni melalui

angket, wawancara dan observasi. Adapun hasil penelitian sebagai berikut:

Page 63: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

49

1. Pelayanan Intrakurikuler

Setelah dilakukan observasi dan wawancara, pelayanan intrakurikuler

di SMK Averus samahalnya pada lembaga pendidikan formal lainnya,

pelayanan intrakurikuler dilakukan ketika di dalam ruang kelas, dimulai dari

pukul 7:00 WIB sampai 14:20 WIB untuk hari senin s/d rabu, dan untuk hari

kamis s/d jumat dimuali dari 7:00 WIB sampai 15:00 dengan durasi waktu

setiap jam pelajaran adalah 45 menit.

Setelah bel mata pelajaran pertama, guru-guru baru berjalan ke kelas

masing-masing, terkadang juga ada guru yang tidak bergegas langsung masuk

kelas karena harus menyeesaikan tugas yang lain.

Bila kondisi di dalam ruang kelas, meskipun sudah dilakukan piket

kelas oleh siswa, siswa diperintahkan untuk membersihkan kembali ruang

kelas mereka agar terasa nyaman, dan bangku-bangku juga meja, baik itu

meja guru atau meja siswa dirapihkan. Setelah guru merasa kelas sudah cukup

nyaman dan efektif untuk memulai pembelajaran, maka siswa-siswa

dipersilahkan untuk duduk di bangku masing-masing.

Tanpa harus diperintah, biasanya para siswa tahu bahwasannya setiap

proses pembelajaran akan dimulai, diharuskan untuk berdoa bersama. Setelah

itu, kehadiran siswa setiap harinya diabsen oleh guru, setiap guru akan

mencatat kehadiran siswa dalam absen kelas dan absen milik pribadi, dan

mencatata kegiatan serta materi apa saja yang disampaikan pada sat

pertemuan tersebut dalam buku agenda kelas dan buku agenda milik pribadi.

Awal kegiatan pelayanan pembelajaran mengacu pada kegiatan

pembelajaran sebelumnya, apabila pada pertemuan sebelumnya guru

memberikan tugas kepada siswa, biasanya tugas dikumpulkan pada awal

pembelajaran untuk dilakukan pengoreksian bersama agar siswa memahami

materi yang disampaikan sebelumnya. Jika tidak diberikan tugas pada

pertemuan sebelumnya, maka guru melakukan apersepsi untuk menarik fokus

siswa pada materi yang akan disampaikan.

Page 64: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

50

Kegiatan inti pembelajaran biasanya dilakukan hanya dengan

memberikan materi dengan metode ceramah, metode ini dianggap paling

efektif, sebab melihat latar belakang siswa di sekolah sebelumnya dan sisi

psikologis siswa yang lebih banyak cenderung kurang bersemangat dalam

mengikuti proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran cenderung

pasif dan satu arah. Pada mata pelajaran tertentu, siswa diharuskan menghapal

beberapa kosa kata, seperti mata pelajaran bahasa asing. Tetapi tidak sedikit

juga guru yang menerapkan pembelajaran aktif dalam kelas, melakukan

permainan pembelajaran agar menarik minat belajar siswa kemudian

memberikan reward serta punishment, sehingga meningkatkan semangat

belajar siswa. Hal ini dipengaruhi materi apa yang akan disampaikan.

Media pembelajaran yang digunakan guru-guru cukup beragam,

penggunaan LCD, dan membuat power point sudah banyak dilakukan guru-

guru dan memang sudah difasilitasi oleh sekolah, praktik-praktik dalam mata

pelajaran tertentupun sering diberikan di dalam ruang kelas, di luar ruang

kelas maupun di dalam ruang laboratorium, sebagian guru ada yang

memfasilitasi lebih para siswa, contohnya dengan penggunaan speaker untuk

pelajaran yang membutuhkan audio dan audio visual.

Penggunaan bahasa guru saat mengajar dinilai sudah baik, guru

mencontohkan bagaimana cara berbicara yang baik dan benar. Keluhan siswa

saat proses pembelajaran menjadi bahan pertimbangan guru selanjutnya dalam

penyampaian materi. Siswa juga sering dipersilahkan mengutarakan

pendapatnya dan bertanya jika memang terdapat materi-materi yang kurang

dipahami.

Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan pertanyaan

terkait, menyimpulkan, dan memberikan tugas sesuai dengan materi yang

telah disampaikan. Dan pelayanan yang terakhir dalam pelayanan

intrakurikuler adalah evaluasi, evaluasi lebih sering menggunakan tes yang

diadakan setiap selesai selesai bab atau disebut dengan ulangan harian,

Page 65: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

51

kemudian ada ulangan tengah semester, dan yang terakhir ulangan akhir

semester. Namun ada juga guru yang memberikan penilaian pada sisi afektif

serta psikomotorik siswa dalam buku agenda pribadi. Kegitan remedial

mempunyai jadwal yang dilakukan di akhir semester seletah UAS untuk

mempersingkat waktu. (lihat lampiran 9)

Data yang terkumpul dari hasil angket yang telah disebar kepada 115

responden di SMK Averus akan diolah dengan tujuan untuk memberikan

penjelasan. Untuk memudahkan menganalisa data, hasil pengolahan penelitian

ini akan dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

a) Kemahiran guru dalam menyampaikan materi

Tabel 4.1

Motivasi yang diberikan guru dalam setiap proses pembelajaran

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

1. Sangat puas 21 18,26

Puas 51 44,35

Cukup puas 41 35,65

Tidak puas 1 0,87

Sangat tidak puas 1 0,87

Jumlah (N) 115 100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum tingkat

motivasi yang diberikan guru dalam setiap proses pembelajaran dirasa

puas oleh peserta didik. Ini terlihat ketika prosentase dan frekuensi dari

alternatif jawaban puas menunjukkan angka yang paling tinggi, yaitu

44,35% dan 51 responden/peserta didik yang merasa puas.

Page 66: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

52

Tabel 4.2

Semangat guru dalam kegiatan pembelajaran

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

2. Sangat puas 25 21,74

Puas 43 37,39

Cukup puas 35 30,43

Tidak puas 11 9,57

Sangat tidak puas 1 0,87

Jumlah (N) 115 100

Dari tabel di atas, diketahui bahwa semangat guru dalam kegiatan

pembelajaran dirasa puas oleh responden/peserta didik, terlihat jelas ketika

alternatif jawaban puas memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan

alternatif jawaban yang lainnya, yaitu mendapatkan 43 responden yang

memberikan skor puas dan mendapat 37,39%.

Tabel 4.3

Kesesuaian metode belajar yang digunakan dengan materi pelajaran

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

3. Sangat puas 16 13,91

Puas 48 41,74

Cukup puas 40 34,78

Tidak puas 10 8,70

Sangat tidak puas 1 0,87

Jumlah (N) 115 100

Prosentase di atas menunjukkan bahwa 41,74% peserta didik

menjawab puas, ini artinya metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran sudah sesuai dengan materi pelajaran. Sedangkan 34,78%

peserta didik menjawab cukup puas.

Page 67: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

53

Tabel 4.4

Pemberian waktu tunggu dalam waktu jeda kepada siswa untuk

menjawab pertanyaan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

4. Sangat puas 16 13,91

Puas 35 30,43

Cukup puas 51 44,35

Tidak puas 12 10.43

Sangat tidak puas 1 0,87

Jumlah (N) 115 100

Pada tabel di atas, nilai yang tertinggi dimiliki oleh alternatif

jawaban cukup puas, yaitu sebesar 44,35%. Ini menunjukkan adanya

belum maksimal pelayanan terhadap pemberian waktu tunggu dalam

waktu jeda untuk menjawab pertanyaan.

Tabel 4.5

Kemampuan guru dalam menciptakan kelas yang kondusif sehingga

siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

5. Sangat puas 18 15,65

Puas 49 42,61

Cukup puas 28 24,35

Tidak puas 15 13,04

Sangat tidak puas 5 4,35

Jumlah (N) 115 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan guru dalam

menciptakan kelas yang kondusif sehingga peserta didik dalam berperan

Page 68: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

54

aktif dalam proses pembelajaran di kelas memiliki nilai yang puas karena

mendapatkan prosentase yang paling tinggi yaitu 42,61%.

Tabel 4.6

Kepedulian guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar di

kelas

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

6. Sangat puas 21 18,26

Puas 57 49,57

Cukup puas 31 26,96

Tidak puas 5 4,35

Sangat tidak puas 1 0,87

Jumlah (N) 115 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa kepedulian guru terhadap siswa

yang mengalami kesulitan belajar di dalam kelas dirasa puas oleh

responden/peserta didik, hal ini terlihat ketika prosentase yang didapatkan

oleh alternatif jawaban puas lebih unggul dibandingkan dengan alternatif

jawaban yang lain, yaitu 49,57%

b) ketepatan waktu pelayanan yang telah dijadwalkan

Tabel 4.7

Kedisiplinan guru terkait dengan waktu masuk kelas

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

7. Sangat puas 14 12,17

Puas 28 24,35

Cukup puas 47 40,87

Tidak puas 23 20,00

Sangat tidak puas 3 2,61

Page 69: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

55

Jumlah (N) 115 100

Pada tabel di atas, 40,87% atau sekitar 47 responden/peserta didik

menjawab cukup puas terhadap pelayanan kedisiplinan guru terkait waktu

masuk kelas.

Tabel 4.8

Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan kalender akademik

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

8. Sangat puas 20 17,39

Puas 32 27,83

Cukup puas 53 46,09

Tidak puas 10 8,70

Sangat tidak puas 0 0

Jumlah (N) 115 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 53 peserta didik/responden

memilih alternatif jawaban cukup puas dalam pertanyaan kesesuaian

kegiatan pembelajaran dengan kalender akademik.

c) Penggunaan media pembelajaran

Tabel 4.9

Kelengkapan media pembelajaran di sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

9. Sangat puas 25 21,74

Puas 40 34,78

Cukup puas 29 25,22

Tidak puas 17 14,78

Sangat tidak puas 4 3,48

Jumlah (N) 115 100

Page 70: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

56

Prosentase di atas menunjukkan bahwa 34,78% peserta didik

merasa kelengkapan media pembelajaran di sekolah sudah puas. sekolah

berhasil memberikan pelayanan tersebut dengan baik.

Tabel 4.10

Perawatan dan pengadaan media pembelajaran di sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

10. Sangat puas 11 9,57

Puas 49 42,61

Cukup puas 38 33,04

Tidak puas 13 11,30

Sangat tidak puas 4 3,48

Jumlah (N) 115 100

Dari tabel di atas dilihat bahwa 42,61% peserta didik/responden

merasakan puas terhadap perawatan dan pengadaan media pembelajaran

di sekolah. Perawatan dan pengadaan media pembelajaran di sekolah telah

dilakukan baik oleh sekolah sehingga dinilai puas oleh peserta didik.

d) Jenis evaluasi yang dilakukan

Tabel 4.11

Keberagaman cara mengevaluasi

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

11. Sangat puas 14 12,17

Puas 40 34,78

Cukup puas 58 50,43

Tidak puas 1 0,87

Sangat tidak puas 2 1,74

Jumlah (N) 115 100

Page 71: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

57

Tabel di atas menunjukkan bahwa peserta didik/responden

merasakan cukup puas dalam menentukan perasaanya menjawab

pertanyaan tentang keberagaman cara mengevalasi, hal ini terihat jelas

ketika prosentase alternatif jawaban cukup puas mengungguli pilihan

alternatif jawaban yang lainnya yaitu sebanyak 50,43%.

Tabel 4.12

Catatan/komentar guru terhadap hasil evaluasi/tes/tugas

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

12. Sangat puas 14 12,17

Puas 47 40,87

Cukup puas 40 34,78

Tidak puas 12 10,43

Sangat tidak puas 2 1,74

Jumlah (N) 115 100

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 40,87% peserta

didik/responden menyatakan puas terhadap catatan/komentar guru

terhadap hasil evauasi/tes/tugas, ini artinya bahwa setiap tugas/tes yang

dikerjakan oleh peserta didik mendapatkan kritik atau saran yang dapat

dijadikan bahan perbaikan oleh peserta didik.

e) Memperhatikan kebutuhan peserta didik

Tabel 4.13

Kesesuaian pelayanan yang diberikan oleh sekolah dengan kebutuhan

siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

10. Sangat puas 11 9,57

Puas 40 34,78

Page 72: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

58

Cukup puas 47 40,87

Tidak puas 13 11,30

Sangat tidak puas 4 3,48

Jumlah (N) 115 100

Tabel di atas melihatkan bahwa 40,87% peserta didik/responden

menjawab cukup puas dalam memberikan jawaban pertanyaan tentang

kesesuaian pelayanan yang diberikan oleh sekolah dengan kebutuhan

siswa.

Tabel 4.14

Sikap sekolah dalam menanggapi keluhan siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

14. Sangat puas 15 13,04

Puas 34 29,57

Cukup puas 39 33,91

Tidak puas 21 18,26

Sangat tidak puas 6 5,22

Jumlah (N) 115 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa 33,91% peserta didik/responden

menjawab cukup puas dalam merasakan pelayanan sikap sekolah dalam

menanggapi keluhan siswa. Namun keraguan peserta didik dalam

menjawab pertanyaan tersebut ditunjang dengan jawaban puas sebanyak

29,57%.

Dimensi intrakurikuer memiliki 5 indikator, diantaranya: kemahiran

guru dalam menyampaikan materi, ketepatan waktu pelayanan yang telah

dijadwalkan, penggunaan media pembelajaran, jenis evaluasi yang dilakukan

dan memperhatikan kebutuhan peserta didik. Dimensi ini terdiri dari 14

Page 73: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

59

soal/item yang kemudian dihitung menggunakan nilai harapan sebagai

berikut:

Tabel 4.15

Interpretasi Data Dimensi Intrakurikuler

Indikator SkorNH

(Nilai Harapan)

NS

(Niai

Skor)

x

100%Kategori

Kemahiran guru

dalam

menyampaikan

materi

2513 5 x 6 = 30

2513115 =

21,85

21,8530 x

100%

= 72,

83%

Puas

Ketepatan

waktu

pelayanan yang

telah

dijadwalkan

779 5 x 2 = 10779115 =

6,77

6,7710 x

100% =

67,7%

Cukup

puas

Penggunaan

media

pembelajar

805 5 x 2 = 10 805115 = 7

710 x

100% =

70%

Puas

Jenis evaluasi

yang dilakukan812 5 x 2 = 10

812115 =

7,06

7,0610 x

100% =

70,6%

Puas

Memperhatikan

kebutuhan

peserta didik

762 5 x 2 = 10762115 =

6,63

6,6310 x

100% =

66,3%

Cukup

puas

Jumlah 5671 70 = , x Puas

Page 74: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

60

49,31 100% =

70,44%

Tabel di atas menginterpretasikan setiap indikator dalam dimensi

intrakurikuler. Indikator kemampuan guru dalam menyampaikan materi

memiliki 6 item soal dan memperoleh nilai prosentase 83% berada pada

kriteria puas, artinya guru-guru di SMK Averus dapat dinyatakan berhasil

dalam pelayanan proses pembelajaran. Pada indikator ketepatan waktu

peayanan yang telah dijadwalkan memiliki 2 item soal dan mendapatkan

prosentase sebanyak 67,7% yang berada dalam kategori cukup puas.

Kemudian indikator penggunaan media pembelajaran memiliki 2 item soal

dan mendapatkan 70% prosentase nilai yang artinya berada dalam kategori

puas. Selain itu pada indikator jenis evaluasi yang dilakukan memiliki 2 item

soal dan memperoleh 70,6% yang juga dapat dikatakan dalam kategori puas.

Dan indikator terakhir dalam dimensi ini adalah memperhatikan kebutuhan

peserta didik, indikator ini memiliki 2 item soal dan memperoleh prosentase

nilai sebanyak 66,3%, artinya indikator ini pun memiliki kategori cukup puas.

Bila dihitung secara keseluruhan dengan cara yang sama, dimensi

intrakurikuler mendapatkan nilai prosentase 70,44%, dan berada dalam

kategori puas.

2. Pelayanan Kokurikuler

Pelayanan kokurikuler di SMK Averus terdiri dari Penugasan, BK,

perpustakaan dan pembinaan bela negara. yang dibina oleh 3 guru BK, 1

orang guru sebagai pustakawan dan pada penugasan tergantu pada guru mata

pelajaran masing-masing.

Page 75: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

61

Untuk penugasan, tidak dilakukan observasi karena keterbatasan dan

banyaknya kendala yang dihadapi penulis, seperti banyaknya siswa, kendala

biaya, serta keterbatsan waktu.

Kegiatan BK dibimbing oleh 3 guru BK dengan background yang

sesuai. Pelayanan dilakukan hanya ketika siswa mempunyai masalah,

pelayanan konsultasi yang diberikan guru BK sangat fleksibel, tidak terbatas

pada waktu dan tempat. waktu konsultasi di sediakan guru BK bisa kapan

saja selama dalam waktu yang wajar, dan tempat konsultasi pun tidak dibatasi,

pelayanan konsultasi bisa langsung mendatangi guru BK di ruang BK atau di

ruang guru. Pelayanan konsultasi juga bisa dilakukan melalui media, (HP,

internet, dll).

Kegiatan pencegahan masalah yang disediakan sekolah, biasanya

diadakan kerjasama dengan pihak polisi dan BNN. Hal ini dilakukan agar

adanya efek jera sekaligus teguran hebat bagi siswa yang melakukan

pelanggaran tata tertib sekolah, misalnya siswa kedapatan membawa narkoba,

senjata tajam, atau siswa terlibat tauran.

Perpustakaan adalah sarana penunjang kegiatan pembelajaran siswa,

seharusnya perpustakaan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, namun

perpustakaan di SMK Averus pemanfaatannya kurang maksimal,

penyebabnya adalah kurangnya minat baca dan minat berkunjung siswa

sehingga guru pengelola perpustakaan merasa tidak perlu membuka

perpustakaan setiap waktu, koleksi perpustakaan di SMK Averus terbilang

cukup lengkap dan dapat menunjang proses pembelajaran. Program bela

negara tidak memiliki kegiatan apapun, tidak ada guru pembina, tidak ada

tugas yang jelas, manfaat hingga tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan ini

pun tidak ada( lihat lampiran 10).

Page 76: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

62

Untuk memudahkan menganalisa data, hasil pengolahan penelitian ini

akan dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

a) Kesesuaian penugasan dengan materi yang telah disampaikan

Tabel 4.16

Kesesuaian pemberian tugas dengan materi yang diajarkan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

15. Sangat puas 13 11,30

Puas 54 46,96

Cukup puas 42 36,52

Tidak puas 5 4,35

Sangat tidak puas 1 0,87

Jumlah (N) 115 100

Tabel di atas melihatkan bahwa 46,96% peserta didik menjawab

puas terhadap kesesuaian pemberian tugas dengan materi yang diajarkan.

Ini berarti sebelum tugas-tugas diberikan, guru telah membahas materi

tersebut di kelas secara bersama.

b) Kemudahan dalam pelayanan bimbingan dan konseling

Tabel 4.17

Kemudahan bimbingan dan konseling di luar jadwal bimbingan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

16. Sangat puas 14 12,17

Puas 27 23,48

Cukup puas 51 44,35

Tidak puas 21 18,26

Sangat tidak puas 2 1,74

Jumlah (N) 115 100

Page 77: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

63

44, 35% atau sekitar 51 responden/peserta didik menjawab

kemudahan bimbingan dan konseling di luar jadwal bimbingan memiliki

prosentase paling tinggi pada alternatif jawaban cukup puas.

Tabel 4.18

Keramahan guru BK dalam memberikan layanan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

17. Sangat puas 23 20,00

Puas 34 29,57

Cukup puas 39 33,91

Tidak puas 13 11,30

Sangat tidak puas 6 5,22

Jumlah (N) 115 100

Gambaran tabel di atas mengungkapkan para peserta didik merasa

cukup puas tentang keramahan guru BK dalam memberikan layanan,

dapat dilihat ketika alternatif jawaban cukup puas mendapatkan

prosentase paling tinggi yaitu 33,91%.

c) Evaluasi yang dilakukan

Tabel 4.19

Pemberian umpan balik terhadap siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

18. Sangat puas 14 12,17

Puas 40 34,78

Cukup puas 54 46,96

Tidak puas 6 5,22

Sangat tidak puas 1 0,87

Jumlah (N) 115 100

Page 78: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

64

Pemberian umpan balik terhadap siswa memperlihatkan

prosentase alternatif jawaban cukup puas tertinggi yaitu 46,96%,

sedangkan 34,78% peserta didik menjawab puas. Maka, pelayanan ini

terlihat lebih condong pada sifat puas peserta didik.

Dimensi kokurikuler memiliki 3 indikator, diantaranya: kesesuaian

penugasan dengan materi yang telah disampaikan, kemudahan dalam

pelayanan bimbingan dan konseling. Dan evaluasi yang dilakukan. Dimensi

ini terdiri dari 4 soal/item yang kemudian dihitung menggunakan nilai harapan

sebagai berikut:

Tabel 4.20

Interpretasi Data Pelayanan Kokurikuler

Indikator SkorNH

(Nilai Harapan)

NS

(Niai

Skor)

x

100%Kategori

Kesesuaian

penugasan

dengan materi

yang telah

disampaikan

405 5 x 1 = 5

405115 =

3,52

3,525 x

100%

= 70,4%

Puas

Kemudahan

dalam

pelayanan

bimbingan dan

konseling

775 5 x 2= 10230115 =

6,74

6,7410 x

100% =

67,4%

Cukup

puas

Evaluasi yang

dilakukan418 5 x 1 = 5

418115 =

3,63

3,635 x

100% =

72,6%

Puas

Page 79: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

65

Jumlah 1588 20=

13,82

, x

100% =

69,05%

Puas

Pada tabel di atas menginterpretasikan setiap indikator pada dimensi

kokurikuler. Indikator kesesuaian penugasan dengan materi yang telah

disampaikan memiliki 1 item soal dan mendapatkan nilai prosentase sebesar

70% sehingga berada daam kategori puas. Selanjutnya pada indikator

kemudahan dalam pelayanan bimbingan dan konseling memiliki 2 item soal

dan meraih prosentase sebesar 67,4%, indikator ini pun dikategorikan cukup

puas. Serta indikator terakhir dalam dimensi kokurikuler adalah evaluasi yang

dilakukan, memiliki 1 item soal dan mendapatkan 72,6% sehingga berada

dalam kategori puas. Kemudian apabila dihitung keseluruhan, dimensi

kokurikuler memiliki 4 item soal dan mendapatkan nilai prosentase sebanyak

69,05% sehingga dimensi ini berada dalam kategori puas.

3. Pelayanan Ekstrakurikuler

Jenis ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh SMK Averus adalah

futsal, bola basket, pencak silat, pecinta alam, bola voly, rohis, marawis dan

hadrah, pramuka, dan paskibra.

Kegiatan pelayanan ekstrakurikuler yang diberikan sekolah dinilai baik

untuk meningkatkan kemampuan siswa, hal terbukti bahwa banyaknya

prestasi yang telah diraih dari berbagai kegiatan.

Prestasi-prestasi yang diraih, tentu saja terdapat campur tangan pelatih

yang handal, meskipun terkadang pelatih yang didatangkan hanya alumni, hal

ini tidak melunturkan prestasi-prestasi yang diraih, pelatih yang didatangkan

memberikan latihan fisik, permainan dan teori agar ekstrakurikuler yang

Page 80: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

66

dilakukan lebih bermanfaat. Di luar jam latihan, para siswa menganggap

pelatih tidak hanya dianggap sebagai pelatih saja namun juga sering dijadikan

teman berbagi dalam menyelesaikan masalah pribadi. Selain itu, sarana dan

prasarana dinilai menunjang ekstrakurikuler, sekolah menjadikan keluhan

siswa sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, dan pihak

sekolah sangat memfasilitasi para siswanya yang akan melakukan kegiatan

ekstrakurikuler. (lihat lampiran 11)

Untuk memudahkan menganalisa data, hasil pengolahan penelitian ini

akan dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

a) Tenaga pelatih/pembina yang handal

Tabel 4.21

Keahlian Pembina/pelatih dengan ekstrakurikuler yang dibinanya

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

19. Sangat puas 22 19,13

Puas 34 29,57

Cukup puas 41 35,65

Tidak puas 14 12,17

Sangat tidak puas 4 3,48

Jumlah (N) 115 100

Pada tabel di atas, 35,65% peserta didik merasa cukup puas dalam

menjawab pertanyaan keahlian pembina/pelatih dengan ekstrakurikuler

yang dibinanya.

Tabel 4.22

Keterampilan Pembina/pelatih ekstrakurikuler

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

20. Sangat puas 15 13,04

Puas 41 35,65

Cukup puas 42 36,52

Page 81: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

67

Tidak puas 13 11,30

Sangat tidak puas 4 3,48

Jumlah (N) 115 100

Keterampilan pembina/pelatih ekstrakurikuler memiliki prosentase

yang menarik, selisih 1 peserta didik saja yang menjawab cukup puas

dengan puas, prosentase yang diraih oleh alternatif jawaban cukup puas

mengungguli dari pada aternatif jawaban puas, yaitu 36,52% dengan

35,65%.

Tabel 4.23

Kemampuan Pembina/pelatih

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

21. Sangat puas 19 16,52

Puas 41 35,65

Cukup puas 44 38,26

Tidak puas 8 6,96

Sangat tidak puas 3 2,61

Jumlah (N) 115 100

Kemampuan pembina/pelatih dijawab peserta didik dengan

aternatif jawaban tertinggi yaitu Cckup puas, prosentase yang didapat

oleh alternatif jawaban cukup puas sebanyak 38,26%, peserta didik

merasa biasa saja dalam menjawab pertanyaan ini. Dan berbeda sedikit

dengan alternatif jawaban puas yang memiliki 35,65% peserta

didik/responden.

Page 82: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

68

Tabel 4.24

Keramahan pemina/pelatih

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

22. Sangat puas 16 13,91

Puas 50 43,48

Cukup puas 40 34,78

Tidak puas 9 7,83

Sangat tidak puas 0 0

Jumlah (N) 115 100

Keramahan pembina/pelatih memiliki tingkat puas yang paling

tinggi yaitu 43,48%, artinya pembina/pelatih ekstrakurikuler memiliki

tingkat keramahan yang baik, hal ini akan berdampak pada kerajinan

peserta didik dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan peningkatan

kemampuan non-akademis peserta didik.

b) Jenis-jenis kegiatan yang diselenggarakan sekolah

Tabel 4.25

Daya tarik ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh pihak sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

23. Sangat puas 11 9,57

Puas 42 36,52

Cukup puas 41 35,65

Tidak puas 13 11,30

Sangat tidak puas 8 6,96

Jumlah (N) 115 100

Tabel ini memperlihatkan prosentase yang menarik antara

alternatif jawaban puas dengan cukup puas. Alternatif jawaban puas

memiki prosentase sebanyak 36,52% dan alternatif jawaban cukup puas

Page 83: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

69

memiliki prosentase sebanyak 35,65% sebagian besar peserta didik

menjawab puas akan daya tarik ekstrakurikuler yang diselenggarakan di

sekolah, namun masih banyak juga peserta didik yang cukup puas atau

biasa saja dalam menjawab soal pelayanan di atas.

Tabel 4.26

Ekstrakurikuer yang diselenggarakan oleh sekolah menarik minat

siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

24. Sangat puas 14 11,30

Puas 36 31,30

Cukup puas 40 34,78

Tidak puas 17 14,78

Sangat tidak puas 9 7,83

Jumlah (N) 115 100

Ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah menarik minat

siswa dengan prosentase alternatif jawaban cukup puas paling tinggi yaitu

34,78%. Peserta didik merasa biasa saja dalam menjawab pertanyaan di

atas, diikuti oleh peserta didik yang menjawab soal di atas dengan

aternatif jawaban puas sebanyak 31,30%.

Tabel 4.27

Kesesuaian ekstrakurikuler dengan minat siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

25. Sangat puas 15 13,04

Puas 32 27,83

Cukup puas 46 40,00

Tidak puas 19 16,52

Page 84: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

70

Sangat tidak puas 3 2,61

Jumlah (N) 115 100

Pada tabel di atas, 40,00% peserta didik menjawab cukup puas

dalam pertanyaan kesesuaian ekstrakurikuler dengan minat siswa. Bisa

jadi banyak peserta didik yang tidak mengikuti ekstrakurikuler sehingga

mereka tidak merasakan apapun dalam menjawab soal di atas.

Tabel 4.28

Kemampuan ekstrakurikuler mengembangkan minat dan bakat

siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase %

26. Sangat puas 23 20,00

Puas 47 40,87

Cukup puas 29 25,22

Tidak puas 11 9,57

Sangat tidak puas 5 4,35

Jumlah (N) 115 100

40,87% atau sekitar 47 peserta didik menyatakan bahwa

kemampuan ekstrakurikuler mengembangkan minat dan bakat siswa

adalah puas. Ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah dirasa mampu

mengembangkan minat dan bakat peserta didik, tentu ini menjadi poin

lebih untuk sekolah ketika mampu meningkatkan kemampuan peserta

didik di luar sisi akademis.

Dimensi eksrakurikuer memiliki 2 indikator, diantaranya: tenaga

pelatih/pembina yang handal dan jenis-jenis kegiatan yang diselenggarakan

sekolah. Dimensi ini terdiri dari 8 soal/item yang kemudian dihitung

menggunakan nilai harapan sebagai berikut:

Page 85: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

71

Tabel 4.29

Interpretasi Data Pelayanan Ekstrakurikuler

Indikator SkorNH

(NilaiHarapan)

NS

(Niai

Skor)

x

100%Kategori

Tenaga

pelatih/pembina

yang handal.

1624 5 x 4 = 20

1624115 =

14,12

14,1220 x

100%

= 70,6%

Puas

Jenis-jenis

kegiatan yang

diselenggarakan

sekolah

1551 5 x 4 = 20

230115 =

13,49

13,4920 x

100% =

67,45%

Cukup

puas

Jumlah 3175 40=

27,61

, x

100% =

69,03%

Puas

Pada tabel di atas menginterpretasikan setiap indikator pada dimensi

ekstrakurikuler. Indikator tenaga pelatih/pembina yang handal memiliki 4

item soal dan mendapatkan nilai prosentase sebesar 70,6% sehingga berada

dalam kategori puas. Dan pada indikator jenis-jenis kegiatan yang

diselenggarakan sekolah memiliki 4 item soal dan meraih prosentase sebesar

67,45%, indikator ini pun dikategorikan cukup puas. Kemudian apabila

dihitung secara keseluruhan, dimensi ekstrakurikuler memiliki 8 item soal dan

mendapat 69,03% sehingga dimensi ini dapat dikategorikan puas.

Page 86: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

72

Tabel 4.31

Interpretasi Data Tingkat Kepuasan Peserta Didik Terhadap Pelayanan

Proses Pembelajaran di SMK Averus

Dimensi SkorNH

(Nilai Harapan)

NS

(Niai Skor)x 100% Kategori

Intrakurikuler 5671 70 5671115 = 49,31

49,3170 x 100%

= 70,44%Puas

Kokurikuler 1588 20 1588115 = 13,8

13,820 x 100% =

69%Puas

Ekstrakurikuler 3175 40 1036115 = 27,61

27,6140 x 100%

= 69,03%Puas

Jumlah 10434 130=

90,73

, x 100%

= 69,79Puas

Page 87: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

73

BAB V

PENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian tanggapan peserta didik terhadap pelayanan

proses pembelajaran di sekolah maka ditemukan hasil sebagai berikut:

1. Per Dimensi

Pelayanan proses pembelajaran yang memiliki nilai kepuasan

tertinggi ada pada dimensi intrakurikuler dengan prosentase 70,44% dan

pelayanan yang memiliki nilai kepuasan terendah ada pada dimensi

ekstrakurikuler dengan prosentase 69,03%. Hal yang menarik adalah ketika

pelayanan pada dimensi intrakurikuler memiliki prosentase tertinggi

mengenai kepuasan, tetapi terdapat pula indikator yang memiliki prosentase

nilai tertinggi dan terendah. indikator yang memiliki tingkat kepuasan

tertinggi berada pada indikator kemahiran guru dalam menyampaikan materi

dengan prosentase 83% dan terendah pada indikator memperhatikan

kebutuhan peserta didik dengan prosentase 66,3%.

2. Secara Keseluruhan

Penghitungan sederhana yang dilakukan untuk mengetahui

interpretasi data secara keseluruhan mendapat nilai puas, Maka dapat

disimpulkan bahwa pelayanan intrakurikuler, kokurikuler, dan

ekstrakurikuler dinilai puas oleh peserta didik. Namun dengan akreditasi A

yang dimiliki sekolah, seharusnya nilai yang dirasakan peserta didik adalah

sangat puas, artinya sekolah belum maksimal dalam memberikan pelayanan

proses pembelajaran kepada peserta didik.

Page 88: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

74

B. SaranSetelah penulis memahami dan memberikan kesimpulan dari hasil

penelitian mengenai tingkat kepuasan peserta didik terhadap pelayanan proses

pembelajaran di SMK Averus Pondok Pinang, penulis memberikan saran kepada

sekolah sebagai berikut:

1. Menyediakan kotak saran

Selain digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan peserta didik, kotak

saran juga bisa digunakan untuk mengetahui kebutuhan yang diinginkan

peserta didik. Kotak saran disediakan oleh pihak untuk memfasilitasi peserta

didik yang tidak berani dalam menyampaikan keluhan.

2. Kepala sekolah

Secara umum, kepala sekolah harus mampu memberikan kesan mendalam

kepada peserta didik, kesan yang mendalam tidak hanya ketika peserta didik

mendaftar di sekolah tetapi hingga peserta didik menyeesaikan

pendidikannya di sekolah. pihak sekolah sebagai penyedia jasa pendidikan

harus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap segala

kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler dibandingkan

dengan sekolah lain.

3. Pendidik dan tenaga kependidikan

a) Guru mata pelajaran

Guru mata pelajaran sebagai guru bidang studi harus memberikan

pelayanan sebaik mungkin kepada peserta didik, karena seorang guru

yang menentukan kualitas proses pembelajaran.

b) Guru wali kelas

Seorang wali kelas mempunyai tugas membimbing kelas yang

didampinginya, peserta didik mengharapkan wali kelasnya dapat

membimbing mereka, terutama dalam memajukan kelas mereka

dibandingkan dengan kelas lainnya.

Page 89: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

75

c) Guru BK

Banyak peserta didik yang terkadang sulit untuk menceritakan masalah

pribadinya kepada orang lain, termasuk guru BK. Untuk itu, guru BK

harus bisa menjadi tempat yang nyaman bagi peserta didik agar masalah

yang akan terjadi dapat dicegah dan diselesaikan dengan baik.

d) Pelatih/pembina Ekstrakurikuler

Pelatih/pembina ekstrakurikuler merupakan guru bagi peserta didik

dalam meningkatkan kemampuannya di bidang non-akademik,

kemampuan pelatih/pembina ekskul harus bisa maksimal dalam

mengasah minat dan bakat peserta didik.

4. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasaranan merupakan penunjang dari proses pembelajaran di

sekolah, sarana dan prasarana yang baik maka akan sangat membantu dalam

proses pembelajaran di sekolah dan akan memberikan kesan mendalam bagi

peserta didik.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan mutu

pelayanan proses pembelajaran, harus dilakukan semenjak peserta didik

mendaftar di sekolah hingga pendidikannya selesai di sekolah tersebut.

Page 90: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

76

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet ke-7,

Edisi Revisi. 2005

Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group, Cet ke-3,

2009.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, Cet Ke- III 2005.

Gerson, Richard F. Mengukur Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PPM, 2001.

Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berasis sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

2011

Komalasari, Kokom. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama, cet.

1, 2010.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlanggan,

Edisi 13, Jilid 2, 2009.

Kotler,Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Prenhallindo. 1980.

Lupiyoadi, Rambat. dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba

Empat. 2009.

Minarti, Sri. Manajemen Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.

Moenir, A. S. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

1992.

Permendikbud No. 23 tahun 2013. Standar pelayanan minimal pendidikan dasar

Prihatin, Eka. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta, 2011.

Rahmayanty, Nina. Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Rangkuti, Freddy. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan

Pelanggan & Analisis Kasus PLN – JP. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2002.

Page 91: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

77

Ratnasari, Ririn Tri dan Mastuti H. Aksa. Teori dan Kasus Manajemen Pemasaran.

Bogor: Ghalia Indonesia, 2011..

Rusman. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.

Sanjaya,Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Jakarta: Kencana, cet. 1. 2005.

Sopiatin, Popi. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Peserta didik. Bogor: Graha

Indonesia, 2010.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet

Ke-11, 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih dan Erliana Syaodih. Kurikulum & Pembelajaran

Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama, cet. 1, 2010.

Tilaar, H.A.R. Manifesto Pendidikan Nasional. Jakarta: Kompas, 2005.

Tjiptono, Fandy. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset, 1998.

Umi Narimawati, dkk. Penulisan Karya Ilmiah,. Bekasi: Genesis, 2010

Uno, Hamzah B. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. cet. 10. 2010.

Walker, Denis. Mendahulukan Kepuasan Pelanggan. Tangerang Selatan: Binarupa

Aksara Publisher. 2011.

Wibowo, Agus. Orang Miskin Harus Sekolah. Media Indonesia: Senin 4 Agustus

2014.

Zulkarnain. Ilmu Menjual. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Page 92: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

Lampiran 1

Keadaan Sarana dan Prasarana

SMK Averus Pondok Pinang

No. Nama Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi

1. Bangunan Gedung 2 unit Baik

2. Ruang Kelas 25 buah Baik

3. Ruang Kepala Sekolah 1 buah Baik

4. Ruang Tata Usaha 1 buah Baik

5. Ruang Guru 2 buah Baik

6. Ruang Perpustakaan 1 buah Baik

7. Ruang Kesiswaan (OSIS) 1 buah Baik

8. Ruang Bimbingan dan Konseling 1 buah Baik

9. Ruang Praktik Administrasi

Perkantoran

1 buah Baik

10. Ruang Praktik Penjualan 1 buah Baik

11. Ruang Akuntansi 1 buah Baik

12. Lab Komputer 1 buah Baik

13. Mushola (Guru dan Siswa) 2 buah Cukup baik

14. WC (Guru dan Siswa) 5 buah Cuku baik

15. Lapangan Olahraga 1 buah Baik

16. Aula/Ruang pertemuan 1 buah Baik

17. Gudang 1 buah Baik

18. Ruang Kesehatan 1 buah Baik

19. Kantin 2 buah Cukup baik

Sumber: Data dari Tata Usaha SMK Averus

Page 93: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

Lampiran 2

Guru / Staf Pengajar

SMK Averus Pondok Pinang

Tahun 2014/2015

No. NAMA GURUPEND.

TERAKHIRNAMA PERG. TINGGI

1. Drs. H.A. Syarif A.Muthalib, M.Pd

S2- Adm.Pendidikan Univ. PGRI Adi Buana

2. Drs. H. M. Yusuf AB, MM S2-Manajemen Univ. Utama Jagakarsa3. Ahmad Gozali, S.Pd, MM S2-Manajemen STIE Gotong Royong4. Suziana, S.Pd S1-PDU Ekonomi Univ. Eka Sakti5. Dra. Sukamti Ardhoyo,

M.PdS2-Tek.Pendidikan Univ. PGRI Adi Buana

6. Santi Putri Agustina S1- BK STKIP Subang7.

Drs. Benny RiliandiS1/Pend. OlahRaga IKIP PADANG

8. Ahmad Feris, SE, MM S2- Manajemen STIE Gotong Royong9. Halimah Tusa'diah, SE S1- Ekonomi STIE Gotong Royong10. Erawaty, B.Sc S1- Univ. Indra Prasta11. Mardhiyah, S.Pd S1- Bahasa Inggris Univ. M. Yamin Padang12.

Nani Nurahmah, S.PdS1-Pend.Matematika UHAMKA

13.Abdul Aziz, SH, SE

S1-Hukum/Ekonomi UNS / STIE GR

14. Tri Haryanto, SE.S.Pd, MM S2-Manajemen15. Heri Susanto, SE, M.Pd S2-Pend. IPS Univ. Indra Prasta16. Santosa Tiyo Wibowo, SE S1- Ekonomi Univ. Sebelas Maret17. Darwinanta, SE S1- Univ. Mercubuana18. Tuti Suhaeti, S.Pd S1-Matematika Univ. Indra Prasta19. Drs. Lukman Hakim S1-Tarbiyah SITMA Ciputat20. Lies Lestari, SE S1-Ekonomi Univ. Pamulang21. Da'wati, S.Pdi S1-22.

Rita Fatimah, S.PdS1-Pend.Matematika Univ. Indra Prasta

23. Kuncoro Andri Widia, S.Pd S1- B. Inggris24. Zulkarnain S1-Ekonomi STIE Gotong Royong25. Neneng Masruro, SE S1-Ekonomi STIE Bisnis Indonesia26. Sofiah, S.Pd, M.Pd S2-Adm. UHAMKA

Page 94: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

Pendidikan27. Dwi Abadi, Amd D3/ Akuntansi STIE DR.Muchtar Thalib28. Evi Tri Handayani, SE S1-29.

Sri Ardiarti, S.Kom, M.PdS2-Adm.Pendidikan Univ. Negeri Padang

30.Dra. Tumpuk Utami

S1-Adm.Perkantoran IKIP Negeri Surabaya

31.Tengku Feri Zulfikar, S.Pd

S1-Adm.Perkantoran STKIP Purnama Jakarta

32. Ahmad Fauzan, Shi S1- UIN Jakarta33. N. Agung W. Ardhoyo, ST,

M. Ikom S2-Komunikasi34.

Lya Aida Fitriani, S.PdS1-Bhs & SastraIndo UNINDRA

35. Ramli, S.Ag S1-36. Khairul Anwar, S.Pd S1- MIPA UIN Syarif Hidayatullah37. Sirajudin Nasrun, S.Pd S1-MP UIN Syarif Hidayatullah38. A. Rasikhu Z.H, S.Pd. M.Si S3-Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatullah39. Syafina Rahma, SS S1-Sastra Cina40. Supratman, S.Tp S1- T. Pertanian Ins. Pertanian Yogya41. Asna Widadi, S.Pd S1-B. Inggris UIN Jakarta42. Krisdiyanti, S.Kom S1-T. Informatika STT. Telematika43. Sainah, S.Kom S1-T. Informatika STT. Telematika44. Dra. Mas'adah S1- Akuntansi IKIP Jakarta45. Siti Masyitoh, S.Pd S1-

Sumber: Data dari Tata Usaha SMK Averus

Page 95: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

Lampiran 3

Staf Administrasi

SMK Averus Pondok Pinang

Tahun Pelajaran 2014/2015

No.NAMA PEND. TERAKHIR

NAMA PERG.TINGGI

1. Hasbah, SE S1-Ekonomi2. Sainah, S.Kom S1-T. Informatika STT. Telematika3. Ilyas Ahmad S1- Ekonomi STIE Gotong Royong4. Idrus Saputra SMA5. Neneng Wiarsih SMK6. Oka Mawardah S1- Budi Luhur Budi Luhur7. Yodi Amarullah S1- Unindra Unindra8. Dolf Saputra SMA9. Arief Wahidin SMK10. Supriyadi11. M. Lukman SMA

Sumber: Data dari Tata Usaha SMK Averus

Page 96: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

Lampiran 4

Prestasi non-akademik yang diraih oleh SMK Averus dalam

kurun waktu 3 tahun terakhir, diantaranya:

1. Juara I Bola Basket Putri 02 SN Tahun 2012

2. PORSENI SMK Nusantara Tahun 2012

3. Juara II Bulu Tangkus Putri O25N Kecamatan Kebayoran Lama

Tahun 2012

4. Juara III Futsal Turnamen Antar SMA-SMK Se-Jabodetabek

Ahmad Dahan CUP 2012

5. Juara III Futsal Menwa UMJ CUP 2013

6. Juara II Turnamen Sepak Bola Rengas (Djarus Super Cup) Tahun

2011

7. Juara II Integral CUP Tingkat SMA Se-Jabodetabek Tahun 2011

8. Juara I Ahmad Dahlan Cup Tahun2011

9. Juara III Bola Basket Olimpiade Olah Raga Dan Seni Nasional

O25N Tahun 2013

10. Juara II Catur Olimpiade Olah Raga Nasional O25N Tingkat Kota

Jaksel Tahun 2014

11. Juara II Futsal Putra Tingkat SMA-SMK Porseni Nusantara CUP

Tahun 2014

12. Juara II Futsal O25N 2014

13. Juara 1 Lomba Catur O25N Tahun 2014

14. Juara III Futsal PORSAN CUP Tahun 2014

15. Juara I Futsal Ahmad Dahlan CUP VI Tahun 2014

16. Juara III Futsa MENWA UMJ CUP Tahun 2013

17. Juara Umum III Lomba Taekwondo Compotition Tahun 2014

18. Juara III Lomba Volly Tahun 2014

Sumber: Data dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Page 97: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

Lampiran 6

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan Hormat,

Dengan ini saya mengharapkan kesediaan siswa dan siswi untuk

mengisi pertanyaan-pertanyaan ini, yang digunakan untuk mengumpulkan

data dalam rangka penelitian pembuatan skripsi, dengan judul: “Tingkat

Kepuasan Peserta Didik Terhadap Pelayanan Proses Pembelajaran di Sekolah”

Kejujuran dan jawaban siswa-siswi dalam pengisian angket ini sangat

diharapkan untuk kelancaran pembuatan skripsi ini. Dalam lembaran angket

ini tidak ada jawaban salah atau benar, tetapi merupakan pendapat atau

kondisi yang dirasakan peserta didik. Jawaban yang telah diberikan tidak

akan mempengaruhi prestasi yang didapatkan siswa/siswi di sekolah, karena

penelitian ini hanya bersifat ilmiah.

Terima kasih atas kesediaan dan waktu yang diberikan untuk pengisian

angket ini.

Petunjuk pengisian:

1. Sebelum menjawab bacalah pertanyaan-pertanyaan ini dengan teliti

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada lembaran berikut sesuai

dengan kondisi dan keadaan peserta didik rasakan sejujurnya

3. Ungkapkan perasaan anda terhadap pelayanan proses pembelajaran di

SMK Averus dengan memberikan tanda silang (x)

4. Setiap pertanyaan terdiri dari lima alternative jawaban

5. Selamat mengerjakan

Page 98: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

PEDOMAN ANGKET“Tingkat Kepuasan Peserta Didik Terhadap Pelayanan Proses Pembelajaran

di SMK Averus”

Nama : ...................................

Kelas/Jurusan : ...................................

Keterangan: SP = Sangat Puas

P = Puas

CP = Cukup Puas

TP = Tidak Puas

STP = Sangat Tidak Puas

Berikan tanda silang (x) pada kolom SP, P, CP, TP, atau STP secara objektif

untuk menjawab pertanyaan berikut:

No. Pernyataan SP P CP TP STP

1. Motivasi yang diberikan guru dalamsetiap proses pembelajaran

2. Semangat guru dalam kegiatanpembelajaran

3. Kesesuaian metode belajar yangdigunakan dengan materi pelajaran.

4. Pemberian waktu tunggu dalam waktujeda kepada siswa untuk menjawabpertanyaan

5. Kemampuan guru dalam menciptakankelas yang kondusif sehingga siswaberperan aktif dalam prosespembelajaran

6. Kepedulian guru terhadap siswa yangmengalami kesulitan belajar di kelas

7. Kedisiplinan guru terkait dengan waktumasuk kelas

8. Kesesuaian kegiatan pembelajarandengan kalender akademik

9. Kelengkapan media pembelajaran disekolah

10. Perawatan dan pengadaan media

Page 99: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

pembelajaran di sekolah11. Keberagaman cara mengevaluasi

12. Catatan/komentar guru terhadap hasilevaluasi/tes/tugas

13. Kesesuaian pelayanan yang diberikanoleh sekolah dengan kebutuhan siswa

14. Sikap sekolah dalam menanggapikeluhan siswa

15. Kesesuaian pemberian tugas denganmateri yang diajarkan

16. Kemudahan bimbingan dan konseling diluar jadwal bimbingan

17. Keramahan guru BK dalam memberikanlayanan

18 Pemberian umpan balik terhadap siswa

19 Keahlian Pembina/pelatih denganekstrakurikuler yang dibinanya

20 Keterampilan Pembina/pelatihekstrakurikuler

21. Kemampuan Pembina/pelatih

22. Keramahan Pembina/pelatih memilikisikap ramah

23. Daya tarik ekstrakurikuler yangdiselenggarakan olek sekolah

24. Ekstrakurikuler yang diselenggarakanoleh sekolah menarik minat siswa

25. Kesesuaian ekstrakurikuler dengan minatsiswa

26. Kemampuan ekstrakurikulermengembangkan minat dan bakat siswa

Total

….., … - 09 - 2014

Page 100: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 101: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 102: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 103: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

Lampiran 8

Interpretasi Koefisien Reliabilitas (r11) untuk uji reliabilitas:

0,00 – 0,20 : Kecil

0,20 – 0,40 : Rendah

0,40 – 0,70 : Sedang

0,70 – 0,90 : Tinggi

0,90 – 1,00 : Sangat Tinggi

Sebelum menghitung reliabilitas soal, ada dua cara dengan mencari

varians butir soal terlebih dahulu, baru mencari varians total. Setelah itu baru

dicari reliabilitas seperti di bawah ini:

Varians butir soal:Hasil tiap-tiap butir soal = 0.667, 1.16, 0.627, 0.69, 0.5, 0.893, 0.907, 1.193,

0.927, 1.71, 0.917, 1.193, 0.843, 0.843,0.72, 0.843, 1.323, 1. 25, 0.53, 0,94,

0.873, 1.14, 1.14, 0.677, 0.923, 0.807, 0.857, 0.843, 1.293, 0. 893, 0.69,

0.993, 1.107, 0.643, 0.773, 0.757, 1.173, 1.677, 1.417, 1.583

Varians total:

Dengan rumus =∑x² (∑ )²N

= 295776 ²25

=295776 – 284089

= 467,48

Sedangkan untuk menghitung reliabilitas menggunakan rumus sebagai

berikut:

r11 = 1 − ∑= 1 − , ,

Page 104: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

= (1 − (0,058)= 1,041 x 0,942

= 0,980622

Dari hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan

memiliki reliabilitas yang sangat tinggi

Page 105: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

Lampiran 9

PANDUAN WAWANCARA

GURU MATA PELAJARAN SMK AVERUS

“Tingkat Kepuasan Peserta Didik Terhadap Pelayanan Proses Pembelajaran

di SMK Averus”

Nama : Asna Widadi, S.Pd

Jabatan : Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Tempat : Ruang Guru

Hari/tanggal : Selasa, 7 Oktober 2014

Pertanyaan:

1. Apa saja pelayanan intrakurikuler di sekolah?

2. Bagaimana pelayanan intrakurikuler di sekolah dilakukan dengan bukti fisik,

keandalan, daya tangkap, jaminan, dan empati?

3. Kendala apa saja yang dialami dalam memberikan pelayanan intrakurikuler di

sekolah?

4. Solusi yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelayanan intrakurikuler di

sekolah?

Jawaban:

1. Mengadakan remedial yang dilakukan setelah UAS walaupun seharusnya

diadakan per KD, karena apabila dilakukan setiap selesai KD akan

membutuhkan banyak waktu dan memperlambat jadwal KD selanjutnya.

Kemudian dalam proses pembelajaran dilakukan metode GTM/ceramah,

meskipun metode ini jadul tetapi metode ini paling sesuai melihat kondisi

siswa. Dan absensi serta agenda kegiatan di kelas selalu saya catat baik milik

kelas pun juga milik saya pribadi, memberikan reward dan punishment,

memberikan catatan kecil di bawah tugas-tugas siswa, mengadakan

pengayaan 1x pertemuan dalam satu minggu.

2. ~ Bukti fisik, menurut saya sudah lumayan terjamin dalam kelas, seperti:

LCD, infokus, white board, AC, bangku, meja, hiasan dinding, warna cat,

Page 106: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

pencahayaan juga sirkulasi udara sudah lengkap dan baik, tetapi masih

terdapat kekurangan seperti spidol, penghapus white board, dan speaker,

karena saya guru bahasa inggris membutuhkan audio untuk speaking dan

listening.

~ Keandalan, saya berpendapat bahwa saya sudah semaksimal mungkin

dalam profesionaisme guru, menciptakan suasana yang kondusif dan

menguasai kelas. Tapi tergantung pada psikologis masing-masing murid,

sesuai dengan perasaan yang sidang dirasakan oleh mereka. Selain itu, waktu

jam pelajaran pun turut mempengaruhi semangat siswa, jika masih jam-jam

awal, semangat siswa masih baik namun ketika sudah memasuki jam ke 5-6

ke atas, semangat siswa sudah cenderung menurun.

~ Daya tangkap, saya merasa sudah merespon cepat apa yang siswa butuhkan.

Jika dalam cara penjelasan saya terlalu cepat menurut siswa, saya akan

memperlambat penjelasan, dan jika masih ada siswa yang masih belum

mengerti penjelasan saya, maka saya akan melakukan penjelasan ulang.

~ Jaminan, saya sudah mengajar sesuai dengan tujuan serta indikator yang

terdapat dalam RPP dan silabus, saya merasa sudah melakukan semaksimal

mungkin agar mereka mengerti penjelasan saya. Dan saya menjamin murid-

murid mengerti penjelasan saya tetapi kembali lagi pada psikologis mereka.

~ Empati, sebagai guru mereka, jika terdapat murid saya yang mendapat

musibah atau dalam psikologi yang kurang baik, saya akan bertanya,

kemudian saya akan menerima apabila ada siswa yang ingin bercerita atau

mencurahkan isi hatinya, setelah itu, saya akan memberikan solusi.

3. Kendala dalam memberikan pelayanan intrakurikuler di sekolah ada beberapa

faktor. Pertama dari murid, banyak murid yang membolos sehingga ketika

pada pertemuan berikutnya yang seharusnya membahas materi yang

selanjutnya, terpaksa mengulang materi yang sebelumnya karena masih

banyak murid yang belum memahami materi tersebut, kemudian juga

psikologis siswa turut menjadi kendala karena dapat membuat siswa tidak

fokus dalam KBM. Kendala lain timbul dari keadaan kelas, terkadang kondisi

kelas masih berantakan dan sampah-sampah berserakan. Kedua dari sarana

Page 107: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

dan prasarana di sekolah, perawatan media pembelajaran dan kurang

lengkapnya media pembelajaran seperti audio sedikit menjadi kendala.

Ketiga, dari saya sebagai guru, kendalanya adalah karena guru juga manusia,

sehingga masih terdapat kekurangan walaupun sudah dituntut profesional.

4. Solusi yang seharusnya. Dari sisi murid, seharusnya siswa memiliki

kesadaran tinggi bahwa dirinya butuh pendidikan dan mengikuti tata tertib

sekolah. dari sisi sarana dan prasarana seharusnya sekolah lebih menyediakan

banyak kelengkapan media pembelajaran untuk semua guru. Dan kemudian

dari sisi guru, seharusnya lebih profesional, tidak mencampur adukkan urusan

di luar pekerjaan dengan pekerjaan.

Jakarta, 11 Oktober 2014

Guru mata pelajaran bahasa Inggris

Asna Widadi, S.Pd

Page 108: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

Lampiran 10

PANDUAN WAWANCARA

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMK AVERUS

“Tingkat Kepuasan Peserta Didik Terhadap Pelayanan Proses Pembelajaran

di SMK Averus”

Nama : Abdul Aziz, SH, SE

Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling

Tempat : Ruang Guru

Hari/tanggal : Selasa, 7 Oktober 2014

Pertanyaan:

1. Apa saja pelayanan intrakurikuler di sekolah?

2. Bagaimana pelayanan intrakurikuler di sekolah dilakukan dengan bukti fisik,

keandalan, daya tangkap, jaminan, dan empati?

3. Kendala apa saja yang dialami dalam memberikan pelayanan intrakurikuler di

sekolah?

4. Solusi yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelayanan intrakurikuler di

sekolah?

Jawaban:

1. Macamnya seperti: Penugasan, BK, perpustakaan dan pembinaan bela negara.

2. Sarana dan prasarana cukup menunjang, keandalan juga cukup karena dalam

pemberian pelayanan kokurikuler harus sesuai dengan background

pendidikan disertai dengan jam terbang guru tersebut. Dalam daya tangkap,

sudah sesuai dengan target atau tujuan di sekolah sehingga keluhan siswa

lebih sedikit. Kemudian dalam jaminan, secara signifikan sudah menunjukkan

ke arah yang lebih baik, banyak siswa-siswa yang kemampuannya meningkat.

Dan yang terakhir mengenani empati, kami pihak sekolah telah profesional

dalam berempati pada siswa.

3. Kendala dalam kokurikuler, terutama dalam pendidikan adalah

perkembangan iptek. Membuat siswa mudah mengakses hal-hal yang

merugikan dan negatif, kemudian juga sistem, sistem pendidikan di Indonesia

Page 109: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

yang mengharuskan setiap siswanya lulus, dan juga banyak siswa yang

bersekolah tidak sesuai dengan minat.

4. Menurut saya selaku guru BK, yang perlu dilakukan yaitu menangani

masalah-masalah disesuaiknan dengan pendekatan yang akan digunakan,

selanjutnya meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru dengan cara

mengadakan seminar, menjalin kemitraan dengan Polri, BNN, orang tua,

tokoh masyarakat serta DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri)

Jakarta, 11 Oktober 2014

Guru Bimbingan dan Konseling

Abdul Aziz, SH, SE

Page 110: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

Lampiran 11

PANDUAN WAWANCARA

GURU MATA PELAJARAN SMK AVERUS

“Tingkat Kepuasan Peserta Didik Terhadap Pelayanan Proses Pembelajaran

di SMK Averus”

Nama : Drs. Benny Riliandi

Jabatan : Koordinator Ekstrakurikuler/Pembina OSIS

Tempat : Ruang Guru

Hari/tanggal : Selasa, 7 Oktober 2014

Pertanyaan:

1. Apa saja pelayanan ekstrakurikuler di sekolah?

2. Bagaimana pelayanan ekstrakurikuler di sekolah dilakukan dengan bukti

fisik, keandalan, daya tangkap, jaminan, dan empati?

3. Kendala apa saja yang dialami dalam memberikan pelayanan ekstrakurikuler

di sekolah?

4. Solusi yang dilakukan dalam menghadapi kendala pelayanan ekstrakurikuler

di sekolah?

Jawaban :

1. Sekolah sebagai wadah untuk meningkatkan kemampuan siswa tidak hanya

pada sisi akademis tapi juga non-akademis, maka ektrakurikuler lah yang

menjadi wadah peningkatan kemampuan non-akademis siswa. SMK Averus

menyediakan banyak ekstrakurikuler, yaitu: bola basket, pencak silat, pecinta

alam, bola voly, rohis, marawis dan hadrah, futsal, pramuka, dan paskibra.

2. Menurut saya, sarana prasarana ektrakurikuler cukup baik, keandalan pelatih

pun cukup baik, respon sekolah terbilang baik, jaminan serta empati dirasa

saya sudah baik, ini terbukti ketika banyaknya prestasi yang diraih di bidang

non-akademik.

3. Kendalanya yaitu ekstrakurikuler kurang menarik minat siswa, siswa yang

berbakat namun terkadang kurang berminat mengikuti ekstrakurikuler,

Page 111: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

padahal pihak sekolah telah melakukan upaya semaksimal mungkin dalam

menarik minat siswa.

4. Solusi yang tepat dalam menyelesaikan kendala pada ekstrakurikuler menurut

saya adalah seharusnya pihak sekolah menyediakan lebih banyak lagi macam-

macam ekstrakurikuler, agar siswa lebih banyak memiliki pilihan dalam

peningkatan minat mereka, juga seharusnya sekolah menjadikan keluhan

siswa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan

kebijakan pada ekstrakurikuler.

Jakarta, 11 Oktober 2014

Koordinator Ekstrakurikuler/Pembina OSIS

Drs. Benny Riliandi

Page 112: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 113: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 114: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 115: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 116: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 117: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 118: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 119: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan
Page 120: TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33088/1/Rizky Nurmeida Sobari...sebagai data pembanding menggunakan wawancara, dengan

BIODATA PENULIS

Rizky Nurmeida Sobari lahir di Bogor pada

tanggal 28 Mei 1992. Wanita yang sangat suka warna

pink dan hal-hal yang berbau princess ini merupakan

anak kedua dari pasangan Didin Sobari (Alm) dan

Entin Yohana. Pendidikan TK (Taman Kanak-kanak)

ditempuh tahun 1996 di TK Riyadhul Jannah,

kemudian lulus dari pendidikan dasar di SDN Jonggol

02 tahun 2004, selanjutnya penulis melanjutkan di

SMPN 01 Jonggol pada tahun 2007, dan pada tahun 2010 penulis menamatkan

pendidikan menengah di MAN 2 Kota Bogor. Setelah itu, penulis melanjutkan

jenjang pendidikan tinggi di Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2010.

Selama menempuh pendidikan, penulis juga pernah aktif dalam mengikuti

berbagai organisasi dan kegiatan, seperti Palang Merah Remaja (PMR) dan

Kesenian Degung di SMPN 1 Jonggol tahun 2004, PMR dan Bola Voli di MAN 2

Kota Bogor. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pengurus Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Cukuplah Allah sebagai pelindung kami. Dan Allah adalah sebaik-baik

pelindung (QS Al-Imron:173). Email: [email protected] atau

[email protected]. Twitter: @RizkyNurmeida. Line dan FB: Rizky

nurmeida. Path: Rizky Nurmeida.