tingkat kemandirian mempelajari bahan mata … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk...

76
TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN PARA SISWA TAHUN KE II SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun Oleh : Aldes Dwi Pikal 0 4 1 1 1 4 0 2 3 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Upload: trinhkien

Post on 11-Aug-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN

PARA SISWA TAHUN KE II SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2008/2009

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh :

Aldes Dwi Pikal

0 4 1 1 1 4 0 2 3

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 2: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

i

TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN

PARA SISWA TAHUN KE II SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh :

Aldes Dwi Pikal

0 4 1 1 1 4 0 2 3

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 3: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

ii

Page 4: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

iii

Page 5: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO :

“ ...... Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau

perbuatan, lakukanlah semua itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil

mengucap syukur oleh Dia kepada Allah...... ”

(Kolose 3: 17)

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini ku persembahkan kepada

Orang tuaku tersayang Bapak Anjiu dan Ibu Minim

Serta adik-ku tersayang Nonie Mega Dini, Yeremia Herling, Nataleo dan Felikx Untung

Elisabeth Dwi Suryati dan Almamater-ku

Page 6: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

v

ABSTRAK

TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN

PARA SISWA TAHUN KE II SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2008/2009

Aldes Dwi Pikal

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2009

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif bidang bimbingan akademik dengan

menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa laki-laki dan

siswa perempuan kelas II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dengan jumlah 105 siswa (49

putera dan 56 puteri). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran, dengan jumlah 64 item pernyataan.

Instrumen penelitian ini dibuat sendiri oleh penulis, berdasarkan masalah penelitian,

variabel penelitian dan kajian teoritis.

Masalah penelitian ini adalah adalah; (1) Bagaimana tingkat kemandirian

mempelajari bahan mata pelajaran para siswa putra tahun ke II SMP BOPKRI 3

Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009? (2) Bagaimana tingkat kemandirian mempelajari

bahan mata pelajaran para siswa putri tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2008/2009? (3) Apakah ada perbedaan tingkat kemandirian mempelajari bahan

mata pelajaran para siswa putra dan para siswa putri tahun ke II SMP BOPKRI 3

Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009?

Hasil penelitian ini adalah; (1) Jumlah siswa putera yang termasuk kategori tinggi

dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran lebih banyak (63,27%) daripada

jumlah siswa putera yang termasuk dalam kategori rendah dalam kemandirian

mempelajari bahan mata pelajaran (36,73%). (2) Jumlah siswa puteri yang termasuk

kategori rendah dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran lebih banyak

(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian

mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji hipotesis membuktikan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemandirian mempelajari bahan mata

pelajaran, antara siswa putra dan siswa putri tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2008/2009.

Page 7: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

vi

ABSTRACT

THE INDEPENDENCE LEVEL OF THE SECOND YEARS STUDENTS IN

BOPKRI 3 JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA IN STUDYING

SCHOOL’S SUBJECT

IN 2008/2009

Aldes Dwi Pikal

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2009

This research was a descriptive research in academic guidance using survey method.

The population of this research was limited population, they were all of the students both

male and female in grade II in BOPKRI 3 junior high school Yogyakarta, that consisted

of 105 students (male: 49 and female: 56). The instrument in this research was

questionnaire about the independence level in studying school’s subject which consisted

of 64 statements. The instrument in this research was based on the problems of research,

variable of research and theoretical review.

The problems of this research were; (1) What is the independence level of male

students in BOPKRI 3 junior high school Yogyakarta in studying school’s subject in

2008/2009? (2) What is the independence level of female student in BOPKRI 3 junior

high school Yogyakarta in studying school’s subject in 2008/2009? (3) Is there any

difference in the independence level among male and female students in BOPKRI 3

junior high school Yogyakarta in studying school’s subject in 2008/2009?

The results of this research were; (1) the total of male students who had high level of

independence studying school’s subject (63, 27%) was more than the amount of students

who had low level of independence studying school’s subject (36, 73%). (2) The total of

female students who had low level of independence studying school’s subject (58, 93%)

was more than the amount of students who had high level of independence studying

school’s subject (41, 07%). (3) The hypothesis test showed that there was a difference in

independence studying school’s subject level among male and female students in

BOPKRI 3 Junior high school Yogyakarta in 2008/2009.

Page 8: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan penyertaan-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penyelesaian

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen Pembimbing yang dengan tulus

memberikan tuntunan, petunjuk, bimbingan dan perhatian hingga penyelesaian

skripsi ini.

2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan memberikan ijin

kepada penulis untuk melakukan penulisan skripsi ini.

3. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dan dosen yang pernah mendidik penulis selama masa perkuliah di

Program Studi bimbingan dan konseling.

4. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melaksanakan studi.

5. Bapak Pariadi, S. Pd., kepala Sekolah SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang dengan

tulus menerima dan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Ibu Yanti, S. Pd dan Bapak Catur, S. Psi., Koordinator dan staff bimbingan &

konseling di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dan Para siswa kelas II SMP BOPKRI 3

Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 yang telah banyak membantu segala

kelancaran selama penulis melakukan penelitian.

Page 9: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

viii

7. Orangtuaku tercinta Bapak Anjiu dan Ibu Minim serta adik-adiku (Felix Untung,

Nataleo, Yeremia Herling dan Nonie Mega Dini), atas dukungan dana, doa, daya,

perhatian dan kegembiraan kepada penulis.

8. Bapak Slamet Raharjo dan Ibu serta keluarga serta di Yogyakarta, keluarga Ev.

Amir Siden, keluarga Pak along Agen, keluarga Mak endek Martini, keluarga Pak

de Jumadi di Pontianak, keluarga Pak de Rahmat di Mentebah, keluarga Usu

Sarimo, kendek Dadau dan Sr. Desi Mariani (Sr. Eva) yang telah banyak membantu

kelancaran studi penulis.

9. Elisabeth Dwi Suryati, atas dukungan doa, perhatian dan kasih sayang kepada

penulis.

10. Saudara seperjuangan dari tanah Bamban, bang Benny dan bang Andreas, teman-

teman KKY; Asep, Sepri, Sigit, Kris, Tius, Aloysz, Pitra, kak Iren, kak Sony, Sr.

Brigita, Sr. Yus, Sr. hil, Sr. Lina, Uno, Arsen, Tio, Ria, Tina, Natalia, Irna, Tian,

Aca, Rini, Pimpom, Ardhy, Anting, Mbk Angga, Mbk Erna, Bismo dan mbak Putri.

Teman-teman PMK Efata; mas Bayu, Christo, Bayu, Silvi, Asih, Vivi, Tyas, Riri,

Duon, Robie, Ezra, Rolie, Bob, Nancy, Wahyu, Wisnu, Ester, Nike dan masih

banyak lagi atas dukungan doa, perhatian, semangat dan kebersamaan selama ini.

11. Teman-teman Bimbingan & Konseling angkatan 2004 dan atas perhatian, kerjasama

dan kebersamaan yang selama ini kita jalani bersama selama perkuliahaan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat

digunakan sebagaimana mestinya bagi mereka yang memerlukan.

Yogyakarta, 19 September 2009

Penulis

Page 10: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

ix

Page 11: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

x

Page 12: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................….……..... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN....................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................ v

ABSTRACT ............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR.............................................................................................. vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................. ix

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………. x

DAFTAR ISI............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

1. Tujuan Penelitian........................................................................................... 4

2. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

D. Batasan Variabel................................................................................................ 4

Page 13: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

xii

BAB II KAJIAN TEORITIS ................................................................................. 5

A. Sekolah Menengah Pertama (SMP).................................................................. 5

1. Kurikulum SMP .......................................................................................... 6

a. Pengertian Kurukulum Sekolah ………………………………………. 6

b. Isi Kurikulum SMP …………………………………………………… 7

c. Struktur kurikulum SMP ……………………………………………… 7

B. Kegiatan Kelas ……………………...……………………..………………… 9

1. Pengajaran Kelas ........................................................................................ 9

a. Dialog Guru dan Siswa ........................................................................... 9

b. Siswa Latihan di Kelas ........................................................................... 9

2. Bimbingan Belajar........................................................................................ 11

a. Latihan Pengaturan Jadwal belajar.......................................................... 11

b. Latihan Sikap Belajar.............................................................................. 11

c. Latihan Penggunaan Sumber Belajar Tertulis ........................................ 13

d. Latihan Penggunaan Sumber Bahan: Masyarakat .................................. 14

C. Kemandirian Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran …..…………........... 15

1. Pengertian Kegiatan Mandiri Siswa …..……………………….................. 15

2. Kegiatan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran Secara Mandiri......... 17

D. Jenis Kelamin Siswa ....................................................................................... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 22

A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 22

B. Alat Pengumpul Data ....................................................................................... 22

1. Kuesioner Tingkat Kemandirian Mempelajhan Mata Pelajaran.................. 22

2. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................ 23

a. Validitas …………………………………………………………… 23

Page 14: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

xiii

b. Reliabilitas ………………………………………………………… 24

3. Skoring ....................................................................................................... 26

4. Kategori Tingkat Kemandirian Mempelajari Bahan Mata Pelajaran ......... 26

C. Populasi............................................................................................................ 27

D. Pengumpulan Data .......................................................................................... 27

E. Teknik Analisis Data …………..………………………………….…………. 28

1. Penghitungan Koefisien Reliabilitas Kuesioner........................................... 28

2. Penghitungan Koefisien Validitas Kuesioner .............................................. 29

3. Mean............................................................................................................. 29

4. Chi-Kuadrat ................................................................................................. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……............................. 31

A. Hasil Penelitian................................................................................................. 31

1. Tingkat Kemandirian Mempelajari Bahan Para Siswa Putera ……….….. 31

2. Tingkat Kemandirian Mempelajari Bahan Para Siswa Puteri …………… 32

3. Uji Hipotesis………………………………………………………….…... 33

B. Pembahasan Hasil Penelitian............................................................................ 35

BAB V PENUTUP…………………………........................................................... 37

A. Kesimpulan....................................................................................................... 37

B. Saran Untuk Kegiatan Bimbingan ................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 40

LAMPIRAN............................................................................................................. 42

Page 15: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 : Struktur kurikulum SMP ……………………………………......... 8

Tabel 2 : Kisi-kisi kuesioner penelitian ……………………………………. 24

Tabel 3 : Koefisien validitas dan reliabilitas kuesioner kemandirian

mempelajari bahan mata pelajaran …………................................. 25

Tabel 4 : Klasifikasi koefisien alat ukur …………………………………… 25

Tabel 5 : Skor Kuesioner …………………………………………………… 26

Tabel 6 : Tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran

para siswa putera tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2008/2009 ………………………………………….. 32

Tabel 7 : Tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran

para siswa puteri tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2008/2009 …………………………………………... 33

Tabel 8 : Distribusi frekwensi kemandirian mempelajari bahan

mata pelajaran para siswa tahun ke II SMP BOPKRI 3

Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 ……………………………… 34

Tabel 9 : Kuesioner Kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran ………. 42

Tabel 10 : Penghitungan koefisien validitas dan reliabilitas dengan teknik

belah dua ganjil-genap ……………………………………………… 48

Tabel 11 : Skor kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran ………………… 55

Page 16: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 : Kuesioner kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran ……….. 42

Lampiran 2 : Tabel penghitungan koefisien validitas dan reliabilitas

dengan teknik belah dua ganjil-genap ………………………….….. 48

Lampiran 3 : Tabel skor kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran …………. 55

Lampiran 4 : Surat izin penelitian di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta ……………... 60

Page 17: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang yang belum

dewasa susila bersama orang yang berpribadi dewasa susila dengan tujuan

iapun mencapai pribadi yang dewasa pula. Pendidikan dapat terjadi dalam

lingkungan keluarga, dalam sekolah dan dalam masyarakat. Pendidikan

dalam sekolah meliputi kegiatan pengajaran untuk pengembangan kecerdasan

siswa, pembimbingan untuk pengembangan penyesuaian diri siswa dan

pelatihan untuk pengembangan keterampilan siswa.

Kegiatan pengajaran dalam sekolah dilaksanakan oleh guru dan siswa

berdasarkan kurikulum dan program yang telah dibuat oleh sekolah. Kegiatan

pengajaran bertujuan agar siswa mengetahui cara mempelajari bahan mata

pelajaran di sekolah, sehingga dapat mempelajari dan menguasai mata

pelajaran yang bersangkutan. Kegiatan ini dilakukan siswa sejak ia masuk

sekolah. Siswa Sekolah Menengah Pertama juga melakukan hal yang sama

sejak ia masuk kelas I.

Kegiatan pengajaran mencakup kegiatan dalam kelas dan kegiatan

pengajaran di luar kelas. Pengajaran kelas dimulai dengan dialog antara guru

dan siswa untuk mengenal bahan mata pelajaran. Kemudian dilanjutkan

dengan guru memberikan tugas atau latihan kepada siswa baik secara

perorangan ataupun secara kelompok. Tugas latihan dikerjakan di sekolah,

Page 18: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

2

dan ada juga tugas yang dikerjakan di rumah (tugas rumah). Siswa, baik

perorangan atau berkelompok mulai untuk berlatih mengerjakan tugas dan

latihan yang diberikan oleh guru.

Selain siswa mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan oleh guru,

siswa juga mempelajari bahan mata pelajaran atas inisiatif sendiri tanpa

pendampingan dan penugasan dari guru dengan menggunakan buku catatan

yang dimiliki, buku paket mata pelajaran, kamus, televisi dan radio.

Kebiasaan siswa mempelajari secara mandiri bahan mata pelajaran akan

memperlancar siswa untuk mencapai tujuan pendidikan SMP.

Siswa berlatih dan mengenal cara mempelajari bahan mata pelajaran

secara mandiri sehingga ia menguasai dan secara teratur menggunakannya

dalam mengerjakan soal-soal latihan di sekolah, mengerjakan tugas rumah

dan mempelajari sendiri. Siswa yang memiliki kemandirian mempelajari

bahan mata pelajaran dengan baik akan semakin mahir dalam menguasai

bahan dan memahaminya dengan baik serta mampu mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Bimbingan belajar merupakan pemberian informasi dan latihan mengenai

cara berlatih, cara berpraktek dan cara pemecahan masalah yang berkaitan

dengan program pendidikan sekolah oleh guru pembimbing dan siswa baik

perorangan maupun kelompok, sehingga siswa mahir menggunakannya

dalam kegiatan belajarnya. Bimbingan belajar bertujuan, siswa memiliki

sikap dan menggunakan cara-cara mempelajari bahan mata pelajaran

terutama dalam belajar mandiri. Siswa berlatih menghargai dan menyukai

Page 19: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

3

setiap kegiatan sekolah dan menggunakan cara mempelajari sendiri bahan

mata pelajaran dengan menggunakan sumber bahan mata pelajaran buku

catatan, buku pelajaran, buku ilmu, kamus, telivisi, radio dan lingkungan

mayarakat melelui bimbingan belajar. Siswa mampu melakukan kegiatan

belajar sendiri atas inisiatif sendiri dengan menyusun jadwal dan teratur

menggunakannya. Timbul pertanyaan: apakah mereka sudah melakukan?

Sejauh mana mereka melakukannya?

Jawaban terhadap pertanyaan di atas dapat diperoleh melalui penelitian.

Penelitian terhadap kelompok siswa dipusatkan pada para siswa tahun ke II

SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 dengan alasan siswa

tahun ke II sudah mampu menyesuaikan diri dalam situasi sekolah dan sudah

stabil dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah.

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran para

siswa putra tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran

2008/2009?

2. Bagaimana tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran para

siswa putri tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran

2008/2009?

3. Apakah ada perbedaan tingkat kemandirian mempelajari bahan mata

pelajaran para siswa putra dan para siswa putri tahun ke II SMP BOPKRI

3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009?

Page 20: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat kemandirian para

siswa putra dan putri tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan mata pelajaran.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan

Konseling untuk mengembangkan program Bimbingan dan Konseling

belajar.

D. Batasan Variabel

1. Kemandirian siswa mempelajari bahan mata pelajaran

Kemandirian siswa mempelajari bahan mata pelajaran adalah

kegiatan siswa mengolah bahan mata pelajaran atas inisiatifnya sendiri

yang terinci dalam penggunaan jadwal belajar, sumber belajar, cara

belajar dan diukur dengan Kuesioner Kemandirian Belajar Siswa. Ada

dua kategori tingkat kemandirian siswa mempelajari bahan mata

pelajaran, yaitu kategori rendah dan tinggi.

2. Jenis kelamin siswa

Jenis kelamin siswa adalah identitas siswa sebagai pria atau wanita.

Ada kelompok siswa putra dan kelompok siswa putri

Page 21: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

5

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang dibentuk sedemikian

rupa guna memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat. Selama siswa

bersekolah ia melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terprogram dalam

kurikulum sekolah. Kegiatatan-kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah

meliputi kegiatan pengajaran, bimbingan dan pelatihan. Undang-Undang

Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 menegaskan bahwa

pendidikan adalah

“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”

(Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 5).

Sekolah Mengengah Pertama (SMP) merupakan lembaga pendidikan

formal setelah Sekolah Dasar (SD) dan merupakan persiapan untuk

melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah Menengah Pertama

yang akan ditempuh oleh siswa selama tiga tahun ini dilalui tahap demi tahap

yaitu tahun pertama sampai tahun ketiga yang dikenal dengan pengelompokan

kelas dari kelas I, kelas II dan kelas III. Perpindahan jenjang dari Sekolah

Dasar ke jenjang pendidikan lanjut merupakan langkah yang cukup penting

bagi siswa, karena alasan siswa akan mendapat tambahan mata pelajaran yang

berbeda dari jenjang sekolah sebelumnya (Winkel dan Hastuti, 2005: 141)

Page 22: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

6

1. Kurikulum SMP

a. Pengertian Kurikulum Sekolah

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu itu meliputi

tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi

dan potensi daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal I menegaskan bahwa

kurikulum adalah:

“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”

(Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 7).

Kurikulum memuat arti kata adalah jarak tempuh yang harus

dilalui dalam batas waktu tertentu. Kemudian kurikulum digunakan

dalam konteks sekolah. Anderson mendefinisikan kurikulum sebagai

“...... the kind and quality of experiences planned and provided by the

school” (Lueck, 1968 : 25). Kurikulum sekolah berarti pengalaman

yang ditempuh siswa pada program pendidikan tertentu. Pengalaman

tersebut dialami tiap-tiap siswa mulai dari siswa masuk sekolah sampai

menamatkan sekolah. Kurikulum sekolah dibentuk dan dilaksanakan

berdasarkan situasi dan kondisi alam, sosial, dan budaya masyarakat

Page 23: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

7

b. Isi Kurikulum SMP

Penerapan kurikulum pendidikan dalam sekolah menekankan pada

pendalaman materi melalui proses yang terjadi antara guru dan siswa

dalam kelas, sebab itu pembelajaran yang dilaksanakan melibatkan

peserta didik dan guru sebagai mediator dan fasilitator. Materi-materi

mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa selama proses tertentu

dimuatan dalam isi kurikulum.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 37 ayat 1 menegaskan

bahwa:

“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:

Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa

Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu

Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan

Olahraga, Ketrampilan, dan Muatan Lokal” (Departemen

Pendidikan Nasional, 2003: 7).

Kurikulum disusun berdasarkan kebutuhuhan siswa. Kurikulum

sekolah menggambarkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

formal, dan kondisi serta tuntutan lingkungan, terutama yang

berkembang sekarang.

c. Struktur Kurikulum SMP

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran

yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Mata pelajaran satuan pendidikan yang harus dikuasai oleh siswa

sesuai dengan beban belajar, tercantum dalam struktur kurikulum.

Page 24: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

8

Struktur kurikulum SMP menurut Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 Tahun 2006 memuat Mata Pelajaran, Muatan

Lokal Pengembangan Diri dan secara rinci disajikan dalam tabel

berikut.

Tabel 1: Struktur Kurikulum SMP

Komponen

Kelas dan Alokasi

Waktu

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 4 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pend Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan

2 2 2

10. Teknologi Informasi dan

Komunikasi

2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2

Page 25: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

9

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

Jumlah 32 32 32

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

B. Kegiatan Kelas

1. Pengajaran Kelas

a. Dialog Guru dan Siswa

Guru dan siswa berperan penting dalam proses pencapaian tujuan

kegiatan pengajaran di kelas. Dialog antara guru dan siswa mengenai

bahan mata pelajaran. Di dalam kelas guru menjelaskan materi bahan mata

pelajaran kepada siswa. Guru juga bertanya kepada siswa tentang

penguasaan materi yang akan dipelajari, kemudian dilanjutkan dengan

tugas latihan.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

pengetahuan dan menerapkan pengetahuan yang terhadap tugas latihan.

Tugas yang dikerjakan secara individu maupun kelompok. Tugas itu ada

yang dikerjakan di sekolah dan ada juga yang dikerjakan di rumah. Tugas

yang dikerjakan dirumah biasa dikenal dengan tugas rumah. Hasil siswa

dalam mengerjakan tugas akan tampak dalam penyelesaian tugas tersebut.

b. Siswa Latihan di Kelas

Mempelajari bahan mata pelajaran dikelas merupakan proses tindakan

siswa dalam berlatih mengolah bahan mata pelajaran, bahan bimbingan

dan bahan pelatihan, menurut cara yang sudah diajarkan oleh guru

Page 26: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

10

sehingga ia memperoleh kemampuan baru dan menyempurnakan

kemampuan yang sudah di miliki sebelumnya. Kegiatan ini berupa latihan

yang diberikan guru kepada siswa secara individual maupun secara

kelompok dengan menggunakan petunjuk yang sudah diberikan oleh guru

sebelumnya.

Siswa yang mengerjakan tugas secara individu, mengerjakan tugas

sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Siswa yang mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas secara individual dapat bertanya

kepada guru untuk mengatasi kesulitannya. Hal yang dapat dilakukan

berupa, membuat ringkasan bahn-bahan pelajaran yang telah dipelajari,

menghafalkan bahan-bahan pelajaran, mengerjakan soal latihan, membaca

bahan-bahan pelajaran dari berbagai sumber informasi selain buku-buku

pelajaran, dan lain sebagainya.

Begitu juga dengan tugas yang dikerjakan secara kelompok, siswa

mulai masuk dalam kelompok untuk mengerjakan tugas mereka. Siswa

yang mengalami kesulitan dapat bertanya kepada siswa lain dalam

kelompok untuk mendapat pemahaman, demikian juga sebaliknya siswa

yang sudah memahami bahan dapat membantu siswa lain yang mengalami

kesulitan. Adapun yang dapat dilakukan belajar dalam kelompok antara

lain, membahas penyelesaian soal-soal yang sulit, saling bertanya jawab

untuk memperdalam penguasaan bahan-bahan pelajaran, dan

mendiskusikan bahan-bahan pelajaran yang belum dimengerti.

Page 27: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

11

2. Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar dalam sekolah berbentuk bimbingan kelas.

Bimbingan kelas merupakan kegiatan sekelompok siswa atau mahasiswa

yang berkumpul dalam satu kelas untuk kegiatan pengajaran (Winkel dan

Hastuti, 2005: 561). Bimbingan belajar merupakan suatu kegiatan

bimbingan antara guru pembimbing dan siswa dalam satu ruang kelas

untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing.

a. Latihan Pengaturan Jadwal Belajar

Siswa mempelajari bahan mata pelajaran yang diberikan oleh guru,

di luar sekolah diatur oleh siswa sendiri. Siswa perlu mengatur jadwal

mempelajari bahan mata pelajaran terutama dalam belajar mandiri.

Pengaturan jadwal belajar dapat membantu siswa untuk melakukan

belajar yang maksimal.

Siswa perlu menyadari pentingnya sebuah jadwal belajar. Jadwal

belajar yang digunakan dengan baik dapat membantu siswa untuk

mempelajari bahan mata pelajaran secara teratur, sehingga waktu yang

dimiliki tidak terbuang. Pembuatan jadwal belajar, penting dilakukan

oleh tiap siswa setiap masuk tahun ajaran baru (Gie, 1988: 74).

b. Latihan Sikap Belajar

Sikap merupakan keadaan psikologis dimana individu mulai

memutuskan untuk berprilaku terhadap situasi. Allport mengemukakan

bahwa sikap adalah “keadaan mental dan syaraf dari kesiapan yang

diatur melalui pengalaman yang memberikan pengeruh dimamik atau

Page 28: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

12

terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang

berkaitan dengannya.”

Sikap belajar yang baik juga perlu dimiliki oleh siswa. Sikap

merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk merespon

sesuatu pilihan, baik respon menolak atau menerima sesuatu. Sikap

siswa mempelajari bahan mata pelajaran berupa respon menerima atau

menolak mata pelajaran. Sikap siswa yang menerima mata pelajaran

akan mendorong siswa menggunakan waktunya untuk mempelajari

bahan mata pelajaran yang ditugaskan oleh guru dan mempelajari bahan

mata pelajaran atas inisiatif sendiri.

c. Latihan Penggunaan Sumber Bahan Tertulis

Buku catatan, buku ilmu, buku bahan mata pelajaran dan lain-lain

sebagai sumber bahan tertulis dapat digunakan siswa untuk mempelajari

bahan mata pelajaran. Guru pembimbing menuntun siswa berlatih

menggunakan sumber bahan tertulis. Latihan penggunaan sumber

belajar tertulis dapat dilakukan dengan latihan menggunakan metode

SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Uraian mengenai

metode SQ3R sebagai berikut:

1) Langkah Orientasi (Survey)

Pada langkah ini siswa mengamati secara keseluruhan untuk

memperoleh gambaran secara umum mengenai isi tiap judul

dengan memusatkan diri pada tiap bagian judul. Tujuan utama dari

Page 29: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

13

langkah ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai nomor

urut bahan yang akan dipelajari.

2) Langkah Bertanya (Question)

Pada langkah ini siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada

tiap nomor urut bahan hasil orientasi dan pertanyaan-pertanyaan ini

akan dicari jawabannya lebih lanjut. Pertanyaan ini mengenai kata-

kata baru yang belum dimengerti oleh siswa, isi masing-masing

kalimat, dan isi tiap alinea. Pertanyaan dirumuskan secara tertulis

dan dipusatkan menurut urutan bagian-bagian bahan tertulis.

3) Langkah Membaca (Read)

Pada langkah ini siswa membaca tiap nomor urut bahan dan

mencari jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti

yang disebutkan pada nomor 2 di atas. Tujuan utama dari kegiatan

membaca dengan cara ini adalah siswa memahami secara terinci isi

bacaan.

4) Langkah Merumuskan (Recite)

Pada langkah ini siswa merumuskan kembali dalam bahasa sendiri

arti kata-kata yang baru dibacanya. Disini terletak makna

“mereproduksi”. Dengan langkah ini siswa dapat mengetahui

apakah yang dirumuskannya benar atau tidak, dilihat dari isi

bacaan.

Page 30: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

14

5) Langkah Merangkum (Review)

Pada langkah ini siswa merangkum atau memadukan semua yang

sudah dirumuskan menjadi satu keseluruhan. Dengan langkah ini

siswa memperdalam pengetahuan dan pengertiannya terutama

tentang hubungan-hubungan isi bahan satu sama lain, juga dengan

pengetahuan dan pengertian yang sudah dimilikinya.

Bimbingan belajar yang dilaksanakan ini semakin membantu siswa

dalam kegiatan akademiknya, sebab siswa menguasai cara

menggunakan sumber bahan tertulis.

d. Latihan Penggunaan Sumber Bahan: Lingkungan Masyarakat

Kegiatan dan apa yang terjadi di masyarakatyang terjadi di

masyarakat sekitar dapat digunakan siswa sebagai sumber bahan.

Sumber bahan yang terjadi di masyarakat dapat berupa orang-orang dan

lingkungan sekitar. Penggunaan masyarakat sebagai sumber bahan

dikenal dengan metode projek. Guru pembimbing menuntun siswa

berlatih menggunakan metode ini. Berikut langkah-langkah yang dilalui

dalam metode proyek:

1) Siswa memilih permasalahan dalam hidup sehari-hari yang

menarik perhatiannya dan ingin ia pecahkan. Sebelum

memecahkan masalah itu, siswa harus sungguh-sungguh menyadari

permasalahannya. Siswa lalu menegaskan masalah-masalah yang

terkandung didalamnya dan merumuskannya dalam bentuk-bentuk

Page 31: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

15

pertanyaan. Siswa membuat rumusan-rumusan pertanyaan yang

akan dijawab.

2) Siswa mengajukan jawaban-jawaban sementara terhadap tiap

pertanyaan itu berdasarkan pengetahuan yang sudah dimilikinya.

Jawaban sementara berupa rumusan-rumusan sementara.

3) Siswa mengadakan observasi lapangan dan mengumpulkan

informasi-informasi yang dibutuhkan dalam menjawab tiap

pertanyaan.

4) Siswa menganalisis informasi-informasi yang sudah terkumpul dan

mengaitkannya dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah

dibuatnya tadi.

5) Siswa membandingkan hasil-hasil analisis dengan jawaban-

jawaban semantara di atas dan pada akhirnya siswa menarik

kesimpulan-kesimpulan sendiri.

Metode ini digunakan siswa untuk memahami masalahnya yang

terjadi dalam masyarakat secara ilmiah.

C. Kemandirian Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran

1. Pengertian Kegiatan Mandiri Siswa

Menurut Barnadib (1982), kemandirian meliputi "perilaku mampu

berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa

percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang

lain”. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Kartini dan Dali (1987) yang

Page 32: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

16

mengatakan bahwa kemandirian adalah “hasrat untuk mengerjakan segala

sesuatu bagi diri sendiri” (Mu’tadin, 2002: e-psikologi.com).

Latihan mandiri atau independent study menurut Houle adalah

merupakan

“….a wholly self-guided way of designing and controlling an

educational activity, it can be examined in depth only by one who

analyzes his own experience on that reported to him” (Houle,

1987: 91).

Latihan mandiri siswa disini merupakan kegiatan siswa mempelajari

bahan mata pelajaran atas inisiatif sendiri untuk mengembangkan potensi

diri yang tidak terikat dengan kehadiran guru. Skager menyebutnya

“studying independently is obviously indicate of self direction”

(Skager,1984: 104).

Belajar mandiri adalah belajar yang dilakukan oleh siswa secara

bebas menentukan tujuan belajarnya, arahan belajarnya,

merencanakan proses belajarnya, strategi belajarnya,

menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat

keputusan-keputusan akademik dan melakukan kegiatan-kegiatan

untuk tercapainya tujuan belajarnya (Yamin, 2007: 115)

Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara

kumulatif selama perkembangan. Individu akan terus berusaha untuk

bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan.

Individu lalu berusaha berpikir dan bertindak sendiri. Dengan

kemandiriannya seseorang dapat memilih jalan hidupnya untuk dapat

berkembang tanpa bergantung penuh pada orang lain.

Kegiatan mandiri siswa berarti siswa memiliki keinginan atas inisiatif

sendiri untuk berlatih di luar kelas dan siswa berlatih sendiri. Latihan ini

Page 33: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

17

berupa mempelajari bahan mata pelajaran termasuk latihan mengerjakan

soal-soal yang terdapat di buku ilmu tanpa perintah guru. Siswa yang

melakukan kegiatan belajar atas inisiatif sendiri dapat dibedakan menjadi

dua tingkat yaitu: siswa yang tingkat belajar mandirinya tinggi dan siswa

yang tingkat belajar mandirinya rendah (Skager, 1984: 177).

2. Kegiatan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran Secara Mandiri

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diatur oleh siswa sendiri,

dengan demikian siswa membuat jadwal sendiri dan memilih sendiri

sumber bahan yang akan digunakan. Belajar mandiri yang dilaksanakan

oleh siswa berdasarkan keinginan atau inisiatif sendiri, dengan begitu

siswa memiliki kesempatan untuk mempelajari bahan ajar. Belajar atas

inisiatif sendiri merupakan sarana untuk mengembangkan pribadi siswa.

Kegiatan belajar mandiri yang dilaksanakan siswa dapat membantu siswa

dalam mengembangkan kemampuan dan kompetensi-kompetensi yang

sudah dimiliki sebelumnya dan selanjutnya dapat digunakannya untuk

mendapatkan informasi-informasi baru sehingga membuat siswa semakin

memahami situasi di lingkungan sekitarnya.

Kegiatan belajar mandiri siswa dapat berupa meringkas materi dan

mengerjakan soal-soal latihan dengan bantuan buku catatan, buku paket

mata pelajaran, jurnal penelitian, majalah, internet, media audiovisual

a. Cara menggunakan buku catatan

Buku catatan tiap mata pelajaran sangat penting karena buku catatan

merupakan hasil rangkuman tiap pertemuan antara guru dengan siswa.

Page 34: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

18

Buku catatan akan membantu siswa dalam mengingat kembali pokok

pembicaraan yang terjadi dalam kelas. Buku catatan dapat digunakan

dengan cara membaca kembali dan menghafal informasi, kemudian

informasi yang sudah ada dirumuskan untuk memecahkan masalah

yang dihadapi.

b. Cara menggunakan buku paket mata pelajaran

Buku paket yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapat dipilih untuk

digunakan sebagai sumber bahan ajar. Buku paket yang digunakan

sebagai sumber bahan ajar untuk suatu jenis mata pelajaran tidak harus

hanya satu jenis. Mempelajari dan menggunakan bahan tertulis ini

dapat dipelajari dengan metode SQ3R (Survey, Question, Read,

Recite, Review).

c. Cara menggunakan buku kamus

Buku kamus merupakan kumpulan kosa kata yang diterbitkan.

Terdapat banyak jenis kamus, bik itu kamus bahasa maupun kamus

disiplin ilmu. Siswa menggunakan buku kamus untuk mencari arti

kata-kata yang baru yang belum ia mengerti, dengan metode SQ3R

(Survey, Question, Read, Recite, Review). Setelah siswa menemukan

arti kata-kata tersebut siswa menghafalkan artinya dan

menggunakannya mempelajari sumber bahan yang lain.

d. Cara menggunakan majalah.

Penerbitan berkala seperti Majalah, Koran banyak memuat informasi

yang berkenaan dengan bahan ajar. Penyajian dalam koran-koran atau

Page 35: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

19

Majalah mingguan menggunakan bahasa popular yang mudah

dipahami. Siswa menggunakan majalah sebagai media informasi

untuk menambah pengetahuannya. Media seperti ini juga dapat

dipelajari dengan menggunakan metode SQ3R (Survey, Question,

Read, Recite, Review).

e. Cara menggunakan internet

Bahan ajar dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Di internet

kita dapat memperoleh segala macam sumber bahan ajar. Bahkan

satuan pelajaran harian untuk berbagai matapelajaran dapat kita

peroleh melalui internet. Menggunakan media seperti ini siswa dapat

mengakses alamat website yang diinginkan dan menemukan informasi

yang ada didalamnya.

f. Cara menggunakan media audiovisual (Radio, TV, VCD,

dan kaset audio)

Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk

berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi,

kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi. Biasanya

dalam acara Discovery Canel. Siswa dapat menggunakan media ini

untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan,

mengamati, memahami dan merumuskan kembali sesuai dengan

masalah yang inin diselesaikan

Page 36: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

20

g. Cara menggunakan lingkungan sekitar

Berbagai lingkungan seperti pengetahuan akan lingkungan alam,

lingkungan sosial, lengkungan seni budaya, yang terjadi di masyarakat

dapat digunakan sebagai sumber bahan ajar. Siswa dapat melakukan

observasi terhadap sejumlah peristiwa yang ingin diketahui di

masyarakat dengan menggunakan metode proyek.

Kegiatan siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran dapat

dikelompokkan menjadi empat, yaitu menghafal, menggunakan,

menemukan, dan memilih. Siswa menghafal; Ada dua jenis menghafal,

menghafal kata-kata dan menghafal arti seperti merumuskan apa adanya.

Terdapat materi pelajaran yang memang harus dihafal persis seperti apa

adanya. Sebaliknya ada juga materi pelajaran yang dapat diungkapkan

dengan bahasa atau kalimat sendiri. Siswa menggunakan/mengaplikasikan;

Materi yang dihafal atau dipahami kemudian digunakan atau

diaplikasikan.

D. Jenis Kelamin Siswa

Masa pembuahan merupakan salah satu bagian terpenting dalam

hidupan. Jenis kelamin sebagai istilah biologis berdasarkan pada perbedaan

anatomi dan fisik antara laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin selalu

merujuk pada individu, dan peran sosial, yang mampu menunjukan identitas

seorang laki-laki atau perempuan dalam lingkunganmya (Baron, 2003: 187)

Page 37: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

21

Jenis kelamin anak mempengaruhi perkembangan anak. Pengaruh jenis

kelamin pada perkembangan berasal dari kondisi hormon. Sejak anak

dilahirkan akan muncul tekanan sosial yang kuat dari lingkungan pada anak

untuk pola budaya bagi jenis kelaminnya. Sepanjang masa kanan-kanak baik

laki-laki maupun perempuan kehidupan sosial mereka dibentuk oleh keluarga,

selanjutnya dibentuk oleh teman sebaya baik di lingkungan rumah maupun

sekolah dan kemudian kelompok masyarakat sesuai dengan jenis kelaminnya.

Sebuah penelitian membuktikan bahwa orang tua tiga kali lebih lama

bercakap-cakap dengan anak laki-lakinya seputar ilmu pengetahuan dibanding

dengan anak perempuan. Sementara topik diluar sains, lama percakapan telatif

sama. (Hurlock, 2005 : 56-57; Baron, 2003: 189)

Hasil temuan ini akhirnya dapat menjelaskan bahwa perbedaan jenis

kelamin mempengaruhi minat anak terhadap ilmu pengetahuan. Minat

terhadap ilmu pengetahuan, anak laki-laki tampak lebih pantas dibanding

dengan anak perempuan. Tingkah laku laki-laki cendrung lebih kuat, dominan,

asertif, sementara wanita lebih cenderung perhatian, peduli, sensitif, dan

ekspresif secara emosional. (Baron, 2003: 187-191)

Page 38: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.

“Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status

gejala pada saat penelitian dilakukan” (Furchan, 2005: 447). Penelitian

deskriptif yang dilakukan ini bersifat murni, artinya tidak ada perlakuan yang

dikendalikan oleh peneliti seperti pada penelitian eksperimen. Tujuan

penelitian dengan metode survei ini bertujuan mengumpulkan informasi

tentang variabel dan mendeskripsikan tingkat kemandirian mempelajari bahan

mata pelajaran para siswa tahun ke II (kelas II) SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2008/2009

B. Alat Pengumpul Data

1. Kuesioner tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner tingkat kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran. Kuesioner

ini disusun berdasar masalah penelitian, variabel penelitian, dan isi kajian

teoritis. Kuesioner yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah

kuesioner yang terdiri dari empat bagian, yaitu bagian yang pertama berisi

identitas, bagian yang kedua berisi tujuan, bagian yang ketiga petunjuk dan

bagian ke empat berisi 64 pernyataan tentang tingkat kemandirian

Page 39: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

23

mempelajari bahan mata pelajaran para siswa tahun ke II (kelas II) SMP

BOPKRI 3 Yogyakarta

2. Validitas dan Reliabilitas

Penelitian selalu bergantung pada pengukuran, alat ukur penelitian

digunakan untuk memperoleh data tentang variabel. Ada dua ciri penting

yang harus dimiliki oleh alat ukur yaitu validitas dan reliabilitas (Furchan,

2005: 293).

a. Validitas

Validitas menunjuk pada “sejauh mana suatu alat mampu

mengukur apa yang sebenarnya diukur oleh alat tersebut” (Furchan,

2005: 293). Validitas suatu alat selalu bergantung kepada situasi dan

tujuan khusus penggunaan alat yang bersangkutan (Furchan, 2005:

294). Item-item kuesioner disusun berdasarkan uraian BAB II

mengenai tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran para

siswa tahun ke II SMP.

Kuesioner tingkat kemandirian mempelajari bahan mata

pelajaran, disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian,

dan kajian teoritis dengan maksud item-item kuesioner mengenai hal-

hal yang harus diukur (valid). Kisi-kisi kuesioner tertuang dalam tabel

dibawah ini.

Page 40: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

24

Tabel 2: Kisi-kisi kuesioner penelitian

No. Aspek-aspek Nomor item

1. Menggunakan jadwal 1, 2, 3, 4,

2. Menggunakan buku catatan di rumah 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12

3. Menggunakan buku paket mata

pekajaran di rumah

13, 14, 15, 1617, 18,

19, 20, 21, 22, 23, 24

4. Menggunakan buku kamus di rumah 25, 26, 27, 28

5. Menggunakan majalah di rumah 29, 30, 31, 32,

6. Menggunakan internet di

rumah/warnet

33, 34, 35, 36, 37, 38,

7. Menggunakan audio visual (Kaset

rekaman suara, VCD, dan Tv) di

rumah

39, 40, 41, 42, 43, 44,

45, 46, 47, 48, 49,50,

51, 52, 53, 54, 55, 56,

8. Menggunakan lingkungan sekitar

rumah

57, 58, 59, 60, 61, 62,

63, 64

Tingkat validitas kuesioner ditunjukan oleh koefisien validitas.

Koefisien validitas kuesioner oot

r = 0,91

b. Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur menunjuk pada “derajat keajekan alat

tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 2005:

310). Derajat keajegan ditunjuk oleh koefisien realibilitas. Reliabilitas

ditentukan oleh keadaan sampel dan jumlah item. Semakin banyak

Page 41: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

25

item, semakin luas wilayah pengukuran dan diharapkan memberikan

hasil yang dipercaya. Koefisien reliabilitas tt

r = 0,84

Hasil penelitian menunjukan bahwa koefisien validitas dan

koefisien reliabilitas kuesioner kemandirian mempelajari bahan mata

pelajaran sebagai berikut:

Tabel 3: Koefisien validitas dan reliabilitas kuesioner kemandirian

mempelajari bahan mata pelajaran

Koefisien Hasil penelitian

Validitas 0,91

Reliabilitas 0,84

Koefisien validitas dan reliabilitas diinterpretasikan dengan

mengacu pada pedoman yang dikemukakan oleh Garrett (1967 : 176)

berikut ini.

Tabel 4: Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur

Koefisien Korelasi Klasifikasi

0,70 - ±1,00 Tinggi – sangat tinggi

0,40 - ±0,70 Cukup

0,20 - ±0,40 Rendah

0,00 - ±0,20 Tidak ada – sangat rendah

Jadi, validitas dan reliabilitas kuesioner kemandirian mempelajari

bahan mata pelajaran termasuk dalam klasifikasi tinggi-sangat tinggi.

Page 42: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

26

3. Skoring

Pernyataan berisi tentang kemandirian mempelajari bahan mata

pelajaran para siswa tahun ke II. Ada empat pilihan jawaban yaitu;

selalu, banyak kali, kadang-kadang dan tidak pernah. Skor tiap pilihan

jawaban tertuang dalam tabel berikut.

Tabel 5: Skor kuesioner

Selalu Banyak kali Kadang-kadang Tidak pernah

4 3 2 1

4. Kategori tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran

Ada dua kategori tingkat kemandirian mempelajari bahan mata

pelajaran para siswa yaitu rendah dan tinggi. Penentuan kategori ini

berdasarkan pertimbangan :

a. Perkembangan diri siswa berkaitan dengan hal tertentu, ada siswa

yang maju seperti yang diharapkan dan ada siswa yang belum.

Misalnya dalam hal penyesuaian diri, ada siswa yang menyesuaikan

diri dengan baik dan ada siswa yang belum menyesuaikan diri dengan

baik. Begitu pula dalam perkembangan tingkat kemandirian

mempelajari bahan mata pelajaran para siswa putra dan putri.

b. Pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk memahami keadaan

variabel menggunakan nilai-nilai statistik Mean.

Page 43: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

27

C. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua siswa putra dan putri tahun ke II

SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Sebanyak 105 siswa.

Populasi ini merupakan populasi terbatas.

D. Pengumpulan Data

Kuesioner yang telah disusun, dipergunakan untuk mengumpulkan data

penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2009 di SMP BOPKRI 3

Yogyakarta yang melibatkan 49 putera dan 56 puteri, melalui tahap-tahap

berikut.

1. Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

melalui guru BK.

2. Meminta surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

3. Menyerahkan surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan

dan Konseling kepada koordiantor BK.

4. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Bimbingan dan Konseling

untuk pengaturan jadwal penelitian.

Page 44: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

28

E. Teknik Analisis Data

1. Perhitungan koefisien reliabilitas kuesioner dengan teknik belah dua :

a. Menghitung koefisien korelasi skor-skor ganjil dan genap dengan

teknik korelasi product-moment dari Pearson, dengan rumus :

xyr =

2222YYNXXN

YXXYN (Arikunto, 1993: 254)

Keterangan :

xy

r : Koefisien korelasi ganjil genap

N : Jumlah subyek

X : Skor-skor item belahan ganjil

Y : Skor-skor item belahan genap

b. Menghitung koefisien reliabilitas (tt

r ) dengan rumus Spearman and

Brown:

ttr =

xy

xy

r

r

1

2 (Guilford, 1965 : 457)

Keterangan :

tt

r : Koefisien reliabilitas

xy

r : Koefisien korelasi skor ganjil-genap

Page 45: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

29

2. Perhitungan koefisien validitas kuesioner dengan rumus :

oot

r =tt

r (Guilford, 1965 : 443)

Keterangan Rumus :

oot

r : Koefisien validitas

tt

r : Koefisien reliabilitas

3. Mean

Mean merupakan nilai kelompok yang dipandang konstan dan karena

itu digunakan untuk menetapkan batas tinggi atau rendah suatu skor. Skor

yang < Mean dikategorikan rendah. Skor yang ≥ Mean dikategorikan

tinggi. Perhitungan mean skor total menggunakan :

N

XM

Keterangan Rumus :

M : Mean

X : Jumlah skor

N : Jumlah siswa

4. Chi-Kuadrat

Chi-Kuadrat digunakan untuk menghitung perbedaan tingkat

kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran para siswa putra dan putri.

Derajat Kebebasan (db)= 1 dengan Taraf Signifikansi 5%. Rumus yang

digunakan dalam menghitung Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut:

Page 46: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

30

χ2 =

)()(

2

DBCADCBA

BCADN

Keterangan :

χ² : Chi-Kuadrat

N : Jumlah subjek

A : Jumlah pada kolom 1 baris 1

B : Jumlah pada kolom 2 baris 1

C : Jumlah pada kolom 1 baris 2

D : Jumlah pada kolom 2 baris 2

Page 47: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Tingkat Kemandirian Mempelajari Bahan Mata Pelajaran Para Siswa putra

tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009

Kemandirian siswa mempelajari bahan mata pelajaran adalah

kegiatan siswa mengolah bahan mata pelajaran atas inisiatifnya sendiri

mencakup penggunaan jadwal belajar, sikap belajar, sumber belajar, cara

belajar dan diukur dengan Kuesioner Kemandirian Belajar Siswa. Ada

dua kategori tingkat kemandirian siswa mempelajari bahan mata

pelajaran, yaitu kategori rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan

untuk menentukan skor yang termasuk kategori tinggi adalah Mean.

Mean = 130. Skor ≥ Mean termasuk kategori tinggi dan skor < Mean

termasuk kategori rendah. Penggunaan dua kategori yaitu rendah dan

tinggi berdasarkan pertimbangan bahwa dalam perkembangan diri siswa.

Ada siswa yang maju seperti yang diharapkan dan ada siswa yang belum.

Penggunaan Mean sebagai patokan berdasarkan pendekatan kuantitatif

statistik dan nilai Mean dipandang sebagai nilai tendensi sentral yang

stabil. Hasil analisis disajikan dalam tabel berikut.

Page 48: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

32

Tabel 6: Tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran para

siswa putera tahun ke II SMP BOPKRI 3 Tahun Ajaran

2008/2009.

Kemandirian Jumlah

Tinggi 31

Rendah 18

Jumlah siswa 49

Berdasarkan hasil di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa putera

yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan

mata pelajaran lebih banyak (63,27%) daripada jumlah siswa putera yang

termasuk dalam kategori rendah dalam kemandirian mempelajari bahan

mata pelajaran (36,73%).

2. Tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran para siswa putri

tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009

Tingkat kegiatan belajar mandiri digolongkan menjadi dua tingkat

yaitu rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor

yang termasuk kategori rendah dan skor yang termasuk kategori tinggi

adalah Mean. Mean = 130 Skor ≥ Mean termasuk kategori tinggi skor <

Mean termasuk kategori rendah. Hasil analisis disajikan dalam tabel

berikut ini.

Page 49: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

33

Tabel 7: Tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran para

siswa puteri tahun ke II SMP BOPKRI 3 Tahun Ajaran

2008/2009.

Kemandirian Jumlah

Tinggi 23

Rendah 33

Jumlah Siswa 56

Berdasarkan hasil di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa puteri

yang termasuk kategori rendah dalam kemandirian mempelajari bahan

mata pelajaran lebih banyak (58,93%) daripada jumlah siswa yang

termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata

pelajaran (41,07%).

3. Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian

Ada perbedaan signifikan antara tingkat kemandirian mempelajari bahan

mata pelajaran para siswa putera dan puteri tahun ke II SMP BOPKRI 3

Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.

Hipotesis statistik

Terdapat perbedaan secara signifikan antara jumlah siswa putera dan

jumlah siswa puteri dalam tingkat kemandirian mempelajari bahan mata

pelajaran.

Page 50: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

34

Hipotesis nol

Tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara jumlah siswa puteri

dan jumlah siswa puteri dalam tingkat kemandirian mempelajari bahan

mata pelajaran.

Uji hipotesis dengan mengunakan teknik Chi-Kuadrat. Perhitungan

nilai Chi-Kuadrat dengan menggunakan data pada tabel 2 × 2 berikut ini.

Tabel 8: Distribusi frekuensi kemandirian mempelajari bahan mata

pelajaran para siswa tahun ke II SMP BOPKRI 3 Tahun

Ajaran 2008/2009.

JK

TKM

L P ∑

T 31 23 54

R 18 33 51

∑ 49 56 105

2 =

)()(

2

DBCADCBA

BCADN

= 56495154

4141023105 ²

= 27442754

609105 ²

= 976.556.7

370.881105

= 976.556.7

505.942.38

2 = 5,15

Page 51: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

35

Nilai Chi-Kuadrat = 5,15. Nilai ini lebih besar dari nilai 2 tabel

3,841. Jadi, ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat kemandirian

mempelajari bahan mata pelajaran antara para siswa putera dan para

siswa puteri tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yoyakarta Tahun Ajaran

2008/2009.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran

pata siswa tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009

adalah; (1) Jumlah siswa putera yang termasuk kategori tinggi dalam

kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran lebih banyak (63,27%)

daripada jumlah siswa putera yang termasuk dalam kategori rendah dalam

kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (36,73%). (2) Jumlah siswa

puteri yang termasuk kategori rendah dalam kemandirian mempelajari bahan

mata pelajaran lebih banyak (58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk

kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran

(41,07%). (3) Terdapat perbedaan yang singifikan dalam kemandirian

mempelajari bahan mata pelajaran, antara siswa putra dan siswa putri tahun

ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

Aktivitas siswa di sekolah maupun di luar sekolah, terpusat pada

pelaksanaan program pendidikan siswa. Siswa mempelajari bahan mata

pelajaran, melakukan kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan-kegiatan

pengembangan diri. Siswa perlu melakukan kegiatan secara teratur dan tetap

Page 52: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

36

serta menggunakan cara berlatih yang sistematik. Siswa membuat jadwal

belajar dan siswa menggunakannya untuk mempelajari bahan mata pelajaran.

Dengan demikian lambat laun siswa akan membentuk suatu kebiasaan

mempelajari bahan pelajaran secara mandiri.

Siswa sadar akan tugasnya yang harus ia selesaikan dengan baik akan

mengerjakan tugas-tugasnya baik tugas yang diberikan oleh guru maupun

yang ia rencanakan sendiri.

Siswa memiliki beberapa alasan dalam kegiatan belajar mandiri antara

lain; (1) para siswa sadar akan pentingnya kemandirian dalam mempelajari

bahan mata pelajaran, (2) para siswa sadar akan pentingnya membuat jadwal

belajar dan dorongan untuk menggunakannya, (3) siswa berlatih

menggunakan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review).

Siswa yang memiliki kesadaran dan dorongan di atas karena ia

menempuh kegiatan pelayanan konseling, terutama kegiatan bimbingan dan

konseling belajar. Guru pembimbing menuntun siswa berlatih membuat

jadwal belajar, berlatih menggunakan sumber bahan tertulis dan membarikan

motivasi-motivasi terkait kegiatan belajar mandiri. Siswa juga berlatih

menggunakan sumber belajar tertulis dengan menggunakan metode SQ3R

(Survey, Question, Read, Recite, Review). Hasil dari bimbingan belajar yang

dilaksanakan adalah siswa semakin menguasai cara mempelajari

menggunakan bahan dari sumber bahan tertulis, maupun masyarakat.

Page 53: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

37

37

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian tingkat kemandirian mempelajari bahan mata

pelajaran pata siswa tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran

2008/2009 adalah;

1. Jumlah siswa putera yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian

mempelajari bahan mata pelajaran lebih banyak (63,27%) daripada

jumlah siswa putera yang termasuk dalam kategori rendah dalam

kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (36,73%).

2. Jumlah siswa puteri yang termasuk kategori rendah dalam kemandirian

mempelajari bahan mata pelajaran lebih banyak (58,93%) daripada

jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian

mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%).

3. Terdapat perbedaan yang singifikan dalam kemandirian mempelajari

bahan mata pelajaran, antara siswa putra dan siswa putri tahun ke II SMP

BOPKRI 3 Yogyakarta.

Page 54: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

38

B. Saran Untuk Kegiatan Bimbingan

Ada dua saran untuk pengembangan kegiatan bimbingan di SMP

BOPKRI 3 Yogyakarta:

1. Kegiatan bimbingan belajar perlu dikembangkan dengan kerjasama antara

guru pembimbing dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan staf

pengajar yang lain, demi perkembangan siswa. Program bimbingan

belajar difokuskan pada pengembangan sikap positif siswa terhadap

kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran. Siswa perlu dilatih cara

mempelajari bahan mata pelajaran secara teratur dan tetap baik cara

berlatih di kelas, cara berlajar di rumah, sampai pada cara belajar

mandiri. Selain itu, siswa juga dilatih untuk membuat jadwal belajar

sendiri. Jadwal belajar biasanya akan lebih menyadarkan siswa akan

tugasnya sebagai pelajar. Pengaturan jadwal belajar yang tepat dapat

membantu siswa untuk melakukan belajar yang maksimal.

2. Kegiatan bimbingan belajar terus ditingkatkan, khusus bagi mereka yang

rendah dalam melaksanakan kegiatan belajar mandiri. Program

bimbingan belajar bagi siswa bertujuan untuk mendorong siswa yang

masih memiliki tingkat kegiatan belajar mandiri rendah dan dipusatkan

pada latihan menggunakan metode SQ3R (Survey, Question, Read,

Page 55: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

39

Recite, Review) dalam mempelajari sumber bahan tertulis dan

masyarakat. Guru pembimbing melatih siswa bagaimana menggunakan

metode SQ3R ini ke dalam kelompok-kelompok kecil. Tiap siswa dilatih

secara berulang-ulang sehingga siswa mahir dalam menggunakan metode

yang diajarkan. Dengan demikian siswa yang masih memiliki tingkat

kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran rendah dapat

menggunakan metode SQ3R ini dengan baik, baik secara individu

maupun kelompok.

Page 56: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

40

DAFTAR PUSTAKA

Baron, Robert A. dan Byrne, Donn. 2003. Psikologi sosial. Ciracar, Jakarta.

Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang System Pendidikan

Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jendral

Departemen Pendidikan Nasional.

Furchan, Arief H. 2005. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Gie,The Liang. 1988. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Pusat Kemajuan

Studi.

Guilford, J. P. 1965. Fundamental Statistics In Psychology And Education. 4th

.

Ed. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.

Garret, Henry. 1976. Statistics In psychology and Education. Landon: Longmans

Geen and Co, Ltd.

Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi

Lueck, William R. 1968. Effective Secondary Education. United States of

America: Burgess Publishing Company.

Mu'tadin, Zainun. 2002. Artikel: Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis

Pada Remaja. e-psikologi.com

Houle, Cyril. 1978. The Design Of Education. San Fransisco, California: Jossey-

Bass Publishers.

Pasaribu, L. & Simanjuntak, B. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Tarsito.

Skager, R. 1984. Organizing Schools to Encourage Self- Direction in Learners.

New York: Fergamon Fress.

Sears, Dkk. 1985. Psikologi Sosial. Jakarta. Erlangga.

Winkel, WS. dan Hastuti, Sri. 2005. Bimbingan dan Konseling di Instirusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Page 57: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

41

Wlodkowski, Raymond J. & Jaynes, Judith H. 2004. Hasrat Untuk Belajar:

terjemahan Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Yamin, H. Martin. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.

Page 58: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

42

KUESIONER

KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN

Identitas

1. Jenis kelamin : ......................................

2. Kelas/ tahun ke : ......................................

A. Tujuan:

Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai

tingkat kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran para siswa tahun ke II

SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Anda diharapkan menjawab kuesioner

kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran ini secara jujur sesuai dengan

keadaan diri Anda.

B. Petunjuk:

Dibawah ini terdapat 64 pernyataan mengenai kemandirian mempelajari

bahan mata pelajaran. Pilihlah jawaban dengan cara memberi tanda centang

(√) pada salah satu pilihan jawaban di lembar jawab yang tersedia.

Tugas Anda bacalah setiap pernyataan dan nilailah/tentukanlah berapa

sering Anda mengalami apa yang dinyatakan dalam item-item tersebut sesuai

dengan keadaan diri Anda sendiri. Jawablah semua pernyataan jangan ada

yang terlewati!

Adapun arti alternatif jawaban tersebut adalah:

SL : bila pernyataan tersebut Selalu anda alami (SL)

BK : bila pernyataan tersebut Banyak kali anda alami (BK)

KK : bila pernyataan tersebut Kadang-kadang anda alami (KK)

TP : bila pernyataan tersebut Tidak pernah anda alami (TP)

C. Item-item

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SL BK KK TP

1. Saya membuat jadwal belajar setiap semester

baru

2. Saya membuat jadwal belajar setiap semester

baru bersama teman-teman

3. Saya belajar dengan teratur sesuai jadwal

sendiri

Lampiran 1

Page 59: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

43

4. Saya belajar dengan teratur sesuai jadwal

bersama teman-teman

5. Saya menghafal isi bahan pelajaran dari buku

catatan

6. Saya menghafal isi bahan pelajaran dari buku

catatan bersama teman-teman

7. Saya merumuskan kembali isi buku catatan

8. Saya merumuskan kembali isi buku catatan

bersama teman-teman

9. Saya berlatih menggunakan rumus-rumus

yang ada di buku catatan

10. Saya berlatih menggunakan rumus-rumus

yang ada di buku catatan bersama teman-teman

11. Saya berlatih ulang mengerjakan soal-soal

latihan yang ada di buku catatan

12. Saya berlatih ulang mengerjakan soal-soal

latihan yang ada di buku catatan bersama

teman-teman

13. Saya menghafal isi bahan mata pelajaran dari

buku pelajaran

14. Saya menghafal isi bahan mata pelajaran dari

buku pelajaran bersama teman-teman

15. Saya mencatat kata-kata penting yang ada di

buku pelajaran

16. Saya mencatat kata-kata penting yang ada di

buku pelajaran bersama teman-teman

17. Saya merumuskan arti kata-kata penting yang

ada di buku pelajaran

18. Saya merumuskan arti kata-kata penting yang

ada di buku pelajaran bersama teman-teman

Page 60: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

44

19. Saya mengerjakan soal-soal yang ada di dalam

buku pelajaran

20. Saya mengerjakan soal-soal yang ada di dalam

buku pelajaran bersama teman-teman

21. Saya menyusun pertanyaan-pertanyaan sendiri

untuk menguasai isi buku pelajaran

22. Saya menyusun pertanyaan-pertanyaan

bersama teman-teman untuk menguasai isi

buku pelajaran

23. Saya mencari jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan yang telah saya buat

24. Saya mencari jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan yang telah di buat bersama teman-

teman

25. Saya menghafal kosa kata yang ada dalam

buku kamus

26. Saya menghafal kosa kata yang ada dalam

buku kamus bersama teman-teman

27. Saya merumuskan kembali kosa kata yang ada

dalam buku kamus

28. Saya merumuskan kembali kosa kata yang ada

dalam buku kamus bersama teman-teman

29. Saya menghafal isi artikel penting yang telah

saya kumpulkan dari majalah

30. Saya menghafal isi artikel penting yang telah

saya kumpulkan dari majalah bersama teman-

teman

31. Saya merumuskan kembali isi artikel yang

telah saya kumpulkan

32. Saya merumuskan kembali isi artikel yang

Page 61: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

45

telah saya kumpulkan bersama teman-teman

33. Saya mengunjungi wabsite tertentu untuk

memperluas bahan pelajaran

34. Saya mengunjungi wabsite tertentu untuk

memperluas bahan pelajaran bersama teman-

teman

35. Saya menggunakan internet untuk mencari

jawaban soal-soal latihan

36. Saya menggunakan internet untuk mencari

jawaban soal-soal latihan bersama teman-

teman

37. Saya mencari contoh soal-soal latihan dan cara

mengerjakannya melalui warnet

38. Saya mencari contoh soal-soal latihan dan cara

mengerjakannya melalui warnet bersama

teman-teman

39. Saya mendengarkan kaset rekaman percakapan

untuk memahami bahan pelajaran tertentu

40. Saya mendengarkan kaset rekaman percakapan

untuk memahami bahan pelajaran tertentu

bersama teman-teman

41. Saya menghafal isi rekaman percakapan

pelajaran tertentu

42 Saya menghafal isi rekaman percakapan

pelajaran tertentu bersama teman-teman

43. Saya merangkum isi rekaman percakapan

pelajaran tertentu

44. Saya merangkum isi rekaman percakapan

pelajaran tertentu bersama teman-teman

45. Saya memperoleh pengetahuan melelui video

Page 62: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

46

CD yang saya putar di rumah mengenai

pelajaran tertentu

46. Saya memperoleh pengetahuan melelui video

CD yang saya putar di rumah mengenai

pelajaran tertentu bersama teman-teman

47. Saya mencatat informasi yang saya peroleh

melalui video CD yang saya putar di rumah

48. Saya mencatat informasi yang saya peroleh

melalui video CD yang saya putar di rumah

bersama teman-teman

49. Saya menghafal informasi yang saya peroleh

melalui video CD yang saya putar di rumah

50. Saya menghafal informasi yang saya peroleh

melalui video CD yang saya putar di rumah

bersama teman-teman

51. Saya mengikuti siaran televisi yang berkaitan

dengan mata pelajaran tertentu

52. Saya mengikuti siaran televisi yang berkaitan

dengan mata pelajaran tertentu bersama teman-

teman

53. Saya mengingat informasi dari siaran televisi

54. Saya mengingat informasi dari siaran televisi

bersama teman-teman

55. Saya merumuskan kembali informasi dari

siaran televisi

56. Saya merumuskan kembali informasi dari

siaran televisi bersama teman-teman

57. Saya mengamati objek sekitar yang

berhubungan dengan mata pelajaran tertentu

58. Saya mengamati objek sekitar yang

Page 63: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

47

berhubungan dengan mata pelajaran tertentu

bersama teman-teman

59 Saya mencatat informasi tentang objek sekitar

yang berhubungan dengan bahan mata

pelajaran tertentu

60 Saya mencatat informasi tentang objek sekitar

yang berhubungan dengan bahan mata

pelajaran tertentu bersama teman-teman

61. Saya mengolah informasi tentang objek

sekitar yang berhubungan dengan mata

pelajaran tertentu

62. Saya mengolah informasi tentang objek

sekitar yang berhubungan dengan mata

pelajaran tertentu bersama teman-teman

63. Saya menyusun kesimpulan berdasarkan

informasi tentang objek sekitar yang

berhubungan dengan mata pelajaran tertentu

64. Saya menyusun kesimpulan berdasarkan

informasi tentang objek sekitar yang

berhubungan dengan mata pelajaran tertentu

bersama teman-teman

Page 64: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

48

Tabel : Penghitungan Koefisien Relianilitas dan Validitas Dengan

Teknik Belah Dua Ganjil- Genap

No X Y X² Y² XY

1 83 73 6889 5329 6059

2 93 87 8649 7569 8091

3 63 69 3969 4761 4347

4 71 59 5041 3481 4189

5 79 78 6241 6084 6162

6 85 58 7225 3364 4930

7 54 40 2916 1600 2160

8 87 82 7569 6724 7134

9 74 54 5476 2916 3996

10 85 64 7225 4096 5440

11 75 77 5625 5929 5775

12 64 74 4096 5476 4736

13 95 69 9025 4761 6555

14 75 58 5625 3364 4350

15 80 64 6400 4096 5120

16 79 63 6241 3969 4977

17 82 76 6724 5776 6232

18 47 40 2209 1600 1880

19 82 68 6724 4624 5576

20 81 72 6561 5184 5832

21 60 51 3600 2601 3060

Lampiran 2

Page 65: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

49

22 67 50 4489 2500 3350

23 61 41 3721 1681 2501

24 103 67 10609 4489 6901

25 81 66 6561 4356 5346

26 64 52 4096 2704 3328

27 66 52 4356 2704 3432

28 78 64 6084 4096 4992

29 61 63 3721 3969 3843

30 62 58 3844 3364 3596

31 72 66 5184 4356 4752

32 79 89 6241 7921 7031

33 51 48 2601 2304 2448

34

35

116

61

90

61

13456

3721

8100

3721

10440

3721

36

37

72

77

53

62

5184

5929

2809

3844

3816

4774

38

39

96

79

76

64

9216

6241

5776

4096

7296

5056

40 83 53 6889 2809 4399

41 64 61 4096 3721 3904

42 76 63 5776 3969 4788

43 73 59 5329 3481 4307

44 61 55 3721 3025 3355

Page 66: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

50

45 75 57 5625 3249 4275

46 71 54 5041 2916 3834

47 78 71 6084 5041 5538

48 52 40 2704 1600 2080

49 77 63 5929 3969 4851

50 68 64 4624 4096 4352

51 99 78 9801 6084 7722

52 62 43 3844 1849 2666

53 57 56 3249 3136 3192

54 71 71 5041 5041 5041

55 65 46 4225 2116 2990

56 65 43 4225 1849 2795

57 51 45 2601 2025 2295

58 58 38 3364 1444 2204

59 52 45 2704 2025 2340

60 65 57 4225 3249 3705

61 57 48 3249 2304 2736

62 58 36 3364 1296 2088

63 62 41 3844 1681 2542

64 80 58 6400 3364 4640

65 80 75 6400 5625 6000

66 81 54 6561 2916 4374

67 60 49 3600 2401 2940

Page 67: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

51

68 77 50 5929 2500 3850

69 61 58 3721 3364 3538

70 62 58 3844 3364 3596

71 80 81 6400 6561 6480

72

73

56

77

39

77

3136

5929

1521

5929

2184

5929

74 78 69 6084 4761 5382

75

76

108

56

68

38

11664

3136

4624

1444

7344

2128

77

78

51

65

44

61

2601

4225

1936

3721

2244

3965

79

80

64

64

71

69

4096

4096

5041

4761

4544

4416

81 55 46 3025 2116 2530

82 68 58 4624 3364 3944

83 87 54 7569 2916 4698

84 64 48 4096 2304 3072

85 75 67 5625 4489 5025

86 85 58 7225 3364 4930

87 54 32 2916 1024 1728

88 81 70 6561 4900 5670

89 76 59 5776 3481 4484

90 88 70 7744 4900 6160

Page 68: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

52

91 91 76 8281 5776 6916

92 76 54 5776 2916 4104

93 72 60 5184 3600 4320

94 58 54 3364 2916 3132

95 63 37 3969 1369 2331

96 54 38 2916 1444 2052

97 70 60 4900 3600 4200

98 49 65 2401 4225 3185

99 77 64 5929 4096 4928

100 49 34 2401 1156 1666

101 64 57 4096 3249 3648

102 77 56 5929 3136 4312

103 98 72 9604 5184 7056

104 48 48 2304 2304 2304

105 56 48 3136 2304 2688

∑ 7475 6189 552011 382035 453860

1. Hasil penghitungan koefisien korelasi genap-ganjil

xyr =

2222YYNXXN

YXXYN

Keterangan :

xy

r : Koefisien korelasi ganjil genap

N : Jumlah subyek

Page 69: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

53

X : Skor-skor item belahan ganjil

Y : Skor-skor item belahan genap

xyr =

2261893820351057475552011105

)6189)(7475(453860105

xyr =

38303721401136755587562557961155

4626277547655300

xyr =

18099542085530

1392525

xyr =

6203774713365

1392525

xyr = 72,0

16,1942862

1392525

2. Hasil penghitungan koefisien reliabelitas (rtt)

ttr =

xy

xy

r

r

1

2

Keterangan :

ttr : Koefisien reliabilitas

xyr : Koefisien korelasi skor ganjil-genap

ttr =

72,01

72,02

ttr =

72,1

44,1= 0,84

Page 70: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

54

3. Hasil penghitungan koefisien validitas

ootr =

ttr

Keterangan Rumus :

ootr : Koefisien validitas

ttr : Koefisien reliabilitas

ootr = 84,0

ootr = 0,91

4. Hasil penghitungan mean

N

XM

Keterangan Rumus :

M : Mean

X : Jumlah skor

N : Jumlah siswa

105

7475M

105

7475M = 130,13

Page 71: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

55

Tabel : Skor Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran

No L/P Skor Total Kategori

1 L 156 T

2 L 180 T

3 L 132 T

4 L 130 R

5 L 157 T

6 L 143 T

7 L 94 R

8 L 169 T

9 L 128 R

10 L 149 T

11 L 152 T

12 L 138 T

13 L 164 T

14 L 133 T

15 L 144 T

16 L 142 T

17 L 158 T

18 L 87 R

19 L 150 T

20 L 153 T

21 L 111 R

Lampiran 3

Page 72: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

56

22 L 117 R

23 L 102 R

24 L 170 T

25 L 147 T

26 L 116 R

27 L 118 R

28 L 142 T

29 L 124 R

30 L 120 R

31 L 138 T

32 L 168 T

33 L 99 R

34 L 206 T

35 L 122 R

36

37

L

L

125

139

R

T

38 L 172 T

39 L 143 T

40

41

L

L

136

125

T

R

42 L 139 T

43 L 132 T

44 L 116 R

Page 73: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

57

45 L 132 T

46 L 125 R

47 L 149 T

48 L 92 R

49 L 140 T

50 P 132 T

51 P 177 T

52 P 105 R

53 P 113 R

54 P 142 T

55 P 111 R

56 P 108 R

57 P 96 R

58 P 96 R

59 P 97 R

60 P 122 R

61 P 105 R

62 P 94 R

63 P 103 R

64 P 138 T

65 P 155 T

66 P 135 T

67 P 109 R

Page 74: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

58

68 P 127 R

69 P 119 R

70 P 120 R

71 P 161 T

72 P 95 R

73 P 154 T

74 P 147 T

75

76

P

P

176

94

T

R

77 P 95 R

78 P 126 R

79 P 135 T

80 P 133 T

81 P 101 R

82

83

P

P

126

141

R

T

84 P 112 R

85 P 142 T

86 P 143 T

87 P 86 R

88 P 151 T

89 P 135 T

90 P 158 T

Page 75: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

59

91 P 167 T

92 P 130 R

93 P 132 T

94 P 112 R

95 P 100 R

96 P 92 R

97 P 130 R

98 P 114 R

99 P 141 T

100 P 83 R

101 P 121 R

102 P 133 T

103 P 170 T

104 P 96 R

105 P 104 R

Page 76: TINGKAT KEMANDIRIAN MEMPELAJARI BAHAN MATA … file(58,93%) daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kemandirian mempelajari bahan mata pelajaran (41,07%). (3) Uji

60

Lampiran 4