tindakan kuretase

5
TINDAKAN KURETASE A. Pengertian Kuret atau kuretase merupakan tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan atau sisa jaringan dari dalam rahim dengan fungsi diagnostik atau terapetik. Jaringan bisa berupa janin yang mengalami abortus, endometriosis, atau sisa plasenta yang tertinggal seusai persalinan. Kuret perlu dilakukan supaya rahim bersih dari jaringan yang tidak semestinya berada bahkan tumbuh di dalamnya. Jika tidak dibersihkan, akan memunculkan gangguan seperti nyeri dan perdarahan. Kuretase adalah tindakan untuk melepaskan jaringan yang melekat pada dinding rahim (kavum uteri), dengan melakukan invasi dan memanipulasi instrumen berupa sendok kuret ke dalam dinding rahim. Sendok kuret akan melepaskan jaringan tersebut dengan teknik pengerokan secara sistematik. B. Indikasi abortus Inkomplit abortus septic lakukan secara hati-hati pada abortus yang disertai cedera intra abdomen (perlu tindakan laparatomi). abortus Mola abortus terkomplikasi (syok hipovolemik) yang belum dapat dikoreksi. Kuretase bukan hanya dibutuhkan wanita yang baru saja mengalami keguguran, tetapi juga pada kondisi lainnya. Berikut beberapa kondisi yang membutuhkan tindakan kuret yaitu:

Upload: man-diaz

Post on 05-Dec-2014

84 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tindakan Kuretase

TINDAKAN KURETASE

A. Pengertian

Kuret atau kuretase merupakan tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan

atau sisa jaringan dari dalam rahim dengan fungsi diagnostik atau terapetik. Jaringan

bisa berupa janin yang mengalami abortus, endometriosis, atau sisa plasenta yang

tertinggal seusai persalinan. Kuret perlu dilakukan supaya rahim bersih dari jaringan

yang tidak semestinya berada bahkan tumbuh di dalamnya. Jika tidak dibersihkan, akan

memunculkan gangguan seperti nyeri dan perdarahan.

Kuretase adalah tindakan untuk melepaskan jaringan yang melekat pada dinding

rahim (kavum uteri), dengan melakukan invasi dan memanipulasi instrumen berupa

sendok kuret ke dalam dinding rahim. Sendok kuret akan melepaskan jaringan tersebut

dengan teknik pengerokan secara sistematik.

B. Indikasi

abortus Inkomplit

abortus septic

lakukan secara hati-hati pada

abortus yang disertai cedera intra abdomen (perlu tindakan laparatomi).

abortus Mola

abortus terkomplikasi (syok hipovolemik) yang belum dapat dikoreksi.

Kuretase bukan hanya dibutuhkan wanita yang baru saja mengalami keguguran, tetapi

juga pada kondisi lainnya.

Berikut beberapa kondisi yang membutuhkan tindakan kuret yaitu:

1. keguguran tidak sempurna.

2. Perdarahan setelah lewat masa menopause.

3. Haid tidak teratur maupun terlalu panjang (bagi yang sudah menikah).

4. Sulit memiliki anak.

5. Plasenta melekat pada rahim.

6. Hamila anggur atau mola.

Kuret sebagai diagnostik suatu penyakit rahim. Ini bertujuan untuk mengambil sedikit

jaringan lapis lendir rahim, sehingga dapat diketahui penyebab dari perdarahan

abnormal yang terjadi. Misalnya:

Page 2: Tindakan Kuretase

Pendarahan pervaginam yang tidak teratur

Pendarahan hebat.

Kecurigaan akan kanker endometriosis atau kanker rahim.

Infeksi rahim.

Pemeriksaan kesuburan/ infertilitas

Kuret sebagai terapi, bertujuan menghentikan perdarahan yang terjadi pada keguguran

kehamilan dengan cara mengeluarkan hasil kehamilan yang telah gagal berkembang:

menghentikan perdarahan akibat mioma dan polip dengan cara mengambil mioma dan

polip dari dalam rongga rahim; menghentikan perdarahan akibat gangguan hormon

dengan cara mengeluarkan lapisan dalam rahim. Misalnya:

Kasus keguguran

Tertinggalnya sisa jaringan plasenta (ari-ari), atau sisa jaringan janin di dalam

rahim setelah proses persalinan

Hamil anggur

Menghilangkan polip rahim

C. Prosedur Kuret

Prosedurnya sama antara kuret karena keguguran maupun non keguguran.

1. Persiapan sebelum kuret

Puasa.

Saat akan menjalani kuret, biasanya Moms harus mempersiapkan diri. Misal,

berpuasa 8 jam sebelumnya agar perut dalam keadaan kosong sehingga

kuret bisa dilakukan dengan maksimal.

Cek adanya perdarahan.

Dokter akan melakukan cek darah untuk mengetahui apakah pasien

mengalami gangguan perdarahan atau tidak. Jika ada indikasi gangguan

perdarahan, kuret akan ditunda sampai masalah perdarahan teratasi. Namun

tak menutup kemungkinan kuret segera dilakukan untuk kebaikan pasien.

Persiapan psikologis.

Seperti halnya persalinan normal, sakit tidaknya kuret sangat individual.

Sehingga, kesiapan Moms sangat berperan dalam menentukan hal ini. Bila

Moms sudah ketakutan bahkan syok lebih dulu sebelum kuret, munculnya

rasa sakit sangat mungkin terjadi. Sebab rasa takut akan menambah kuat

Page 3: Tindakan Kuretase

rasa sakit. Usahakan menenangkan diri untuk mengatasi rasa takut, pahami

bahwa kuret adalah jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah yang ada.

Minta penjelasan dokter selengkap-lengkapnya,

mulai apa itu kuret, alasan kenapa harus dikuret, persiapan yang harus

dilakukan, hingga masalah atau risiko yang mungkin timbul.

2. Saat Kuret

Sebelum dilakukan kuret, biasanya pasien akan diberikan obat anestesi (bius).

Ketika melakukan kuret, ada 2 pilihan alat bantu. Pertama, sendok kuret dan

kanula/selang. Sendok kuret biasanya dipilih oleh dokter untuk mengeluarkan janin

yang usianya lebih dari 8 minggu karena pembersihannya bisa lebih maksimal.

Sedangkan sendok kanula lebih dipilih untuk mengeluarkan janin yang berusia di

bawah 8 minggu, sisa plasenta, atau kasus endometrium.

3. Perawatan pascakuret

Perawatan usai kuretase umumnya sama dengan operasi-operasi lain. Moms harus

menjaga bekas operasi dengan baik, tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat,

tidak melakukan hubungan intim untuk jangka waktu tertentu sampai keluhannya

benar-benar hilang, dan meminum obat secara teratur.

Jika ternyata muncul keluhan, sakit yang terus berkepanjangan atau muncul

perdarahan, segera periksakan diri ke dokter. Mungkin perlu dilakukan tindakan

kuret yang kedua karena bisa saja ada sisa jaringan yang tertinggal. Jika keluhan tak

muncul, biasanya kuret berjalan dengan baik dan pasien tinggal menunggu

kesembuhan.

D. Dampak Kuret

1. Perdarahan.

Ini dikhawatirkan terjadi jika jaringan tidak diambil dengan bersih. Untuk itu jaringan

harus diambil dengan bersih dan tidak boleh tersisa sedikit pun. Bila ada sisa

kemudian terjadi perdarahan, maka kuret kedua harus segera dilakukan. Biasanya

hal ini terjadi pada kasus jaringan yang sudah membatu.

2. Cerukan di dinding rahim.

Pengerokan jaringan pun harus tepat sasaran, jangan sampai meninggalkan

cerukan di dinding rahim. Karena dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan rahim.

3. Infeksi.

Page 4: Tindakan Kuretase

Jika jaringan tersisa di dalam rahim, muncul luka, cerukan, dikhawatirkan bisa

memicu terjadinya infeksi. Sebab, kuman senang sekali dengan daerah-daerah yang

basah oleh cairan seperti darah.

4. Perlekatan bagian dalam rahim.

5. Masih terdapat jaringan tersisa.

Bila ada yang bilang usai kuret tak bisa hamil lagi itu keliru. Penyebab sulit hamil,

mungkin ada masalah dengan organ reproduksi atau masalah kesuburan. Setelah

menjalani kuret, Moms tetap bisa hamil dan memiliki anak lagi. Asal kondisi organ

reproduksinya baik, ditambah dengan masa subur yang tidak bermasalah. Namun,

seusai kuret Moms dianjurkan untuk mengistirahatkan rahim sampai benar-benar sehat

dan siap hamil. Khususnya bila kuret dilakukan pada saat kondisi hamil tua karena

kondisi uterus sudah membesar sehingga perlu istirahat. Namun bila kuret dilakukan

pada saat kehamilan masih muda (batasannya hingga 20 minggu) kehamilan bisa

dilakukan lebih cepat jika Moms sudah merasa siap