tindak tutur ilokusi asertif dalam wacana … six assertive illocutionary speech act have pragmatic...

176
i TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA PENGUMUMAN DI GEREJA-GEREJA KATOLIK KEVIKEPAN YOGYAKARTA PERIODE AGUSTUS-DESEMBER 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Emanuel Adrianus Moat NIM: 121224042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: nguyenbao

Post on 22-Apr-2018

240 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

i

TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA

PENGUMUMAN DI GEREJA-GEREJA KATOLIK

KEVIKEPAN YOGYAKARTA PERIODE

AGUSTUS-DESEMBER 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Emanuel Adrianus Moat

NIM: 121224042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

iv

HALAMAN MOTTO

***

Berjalanlah sejauh yang engkau mau,

selagi masih ada nafas yang merangkai harimu.

Carilah sebanyak mungkin kata yang bisa melestarikan akalmu,

hingga dikau terbuai dalam rahim pengetahuan yang selalu mengubahmu

menjadi baru.

***

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

***Karya ini saya persembahkan sebagai ungkapan rasa syukur tak

terhingga kepada BAPA, PUTERA dan ROH KUDUS yang senantiasa

menenun hari-hari indah dalam setiap derap langkah kehidupan ini.

***Para konfrater Serikat Sabda Allah yang setia mendoakan, memotivasi,

nasehat, cinta, dan kasih sayang hingga saat ini.

***Kepada orang tua, kakak, adik, saudara-saudari, kaum keluarga yang

selalu mendoakan, dan memberikan perhatiannya selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

viii

ABSTRAK

Moat, Emanuel Adrianus. 2016. Tindak Tutur Ilokusi Asertif dalam Wacana

Pengumuman di Gereja-Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta Periode

Agustus-Desember 2015. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dua persoalan utama yakni (1)

jenis tindak tutur ilokusi asertif apa sajakah yang terdapat dalam wacana

pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta?, (2) makna

pragmatik apa sajakah yang terdapat dalam jenis tindak tutur ilokusi asertif pada

wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta? Data yang

diperoleh dan dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah tuturan dalam wacana

pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta yang diduga

mengandung tindak tutur ilokusi asertif. Sumber data dalam penelitian ini adalah

pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah tergolong dalam penelitian kualitatif

dokumentasi karena meneliti dokumen berupa pengumuman di gereja-gereja

Katolik Kevikepan Yogyakarta. Metode penumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode baca dan catat. Teknik catat dilakukan dengan

mencatat hal-hal yang berhubungan dengan maksud dan tujuan penelitian. Peneliti

menggunakan teknik baca dengan cara membaca berkali-kali teks-teks

pengumuman gereja. Teknik baca dilakukan dengan cara membaca penggunaan

bahasa di dalam wacana pengumuman gereja-gereja Katolik. Adapun teknik catat

dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti mencatat hal-hal dicurigai

mengandung tindak tutur ilokusi asertif dan kemudian selanjutnya membuat

klasifikasi atau pengelompokkan.

Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan enam jenis tindak tutur ilokusi

asertif yang muncul dalam tuturan wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik

Kevikepan Yogyakarta yakni tindak tutur ilokusi asertif mengumumkan,

melaporkan, menyatakan, menegaskan, memberitahukan, dan memperingatkan.

Keenam tindak tutur ilokusi asertif tersebut mengandung makna pragmatik sesuai

dengan konteks yang mengikat tuturannya masing-masing. Terdapat 5 tindak tutur

ilokusi asertif mengumumkan yang mengandung makna pragmatik menawarkan.

Terdapat 8 tindak tutur ilokusi asertif mengumumkan yang mengandung makna

pragmatik mempersilakan. Terdapat 11 tindak tutur ilokusi asertif melaporkan

yang mengandung makna pragmatik mengucapkan selamat. Terdapat 23 tindak

tutur ilokusi asertif menegaskan yang mengandung makan pragmatik perintah.

Terdapat 4 tindak tutur ilokusi asertif menyatakan yang mengandung makna

menyarankan. Terdapat 18 tindak tutur ilokusi asertif memberitahukan yang

mengandung makna pragmatik mengharapkan. Terdapat 14 tindak tutur ilokusi

asertif memberitahukan yang mengandung makna mengundang. Terdapat 15

tindak tutur ilokusi asertif memberitahukan yang mengandung makna mengajak.

Terdapat 2 tindak tutur ilokusi asertif memperingatkan yang mengandung makna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

ix

melarang. Terdapat 3 tindak tutur ilokusi asertif memperingatkan yang

mengandung makna menyuruh.

Kata kunci: tindak tutur ilokusi asertif, makna pragmatik, wacana pengumuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

x

ABSTRACT

Moat, Emanuel Adrianus.2016. Assertive Illocutionary Speech Act in Discourse

of Announcement in Catholic Churches of Yogyakarta RegionPeriod of August

to December 2015. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.

The purpose of this research is to describe two main problems. First, what

kinds of assertive illocutionary speech act do contain in discourse of the

announcement in Catholic Churches of Yogyakarta region? Second, what is

pragmatic meaning of assertive illocutionary speech act that contain in discourse

of the announcement in Catholic Churches of Yogyakarta region? The data in this

research was collected from the discourse of announcement in Catholic Churches

of Yogyakarta region that is alleged containing assertive illocutionary speech act.

The sources of data are the announcement in Catholic Churches of Yogyakarta

region.

The type of research is classified as qualitative document research because

this research examines such announcement in Catholic Churches of Yogyakarta

region. The methods that are used to collect data in this research are reading and

recording. The technique of record is done by recording the things relate to the

purpose and intent of research. Researcher uses the technique of reading by

repeatedly reading and watching texts of the announcement in Catholic Churches.

Reading technique also is used to find out the using of language in the

announcement in Catholic churches. While the technique of record is done by

recording the things that are alleged containing assertive illocutionary speech act

and immediately followed by making classification or group.

From this research the reseacher found six kinds of assertive illocutionary

speech act that appeared in the discourse of announcement in Catholic Churches

in Yogyakarta region. They are assertive illocutionary to announce, to report, to

declare, to affirm, to inform, and to warn. Those six assertive illocutionary speech

act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each speech.

There are five kinds of assertive illocutionary speech act in announcement that

contain pragmatic meaning of offering. There are eight kinds of assertive

illocutionary speech act in announcement that contain pragmatic meaning of

please. There are eleven kinds of assertive illocutionary speech act in report that

contain pragmatic meaning of congratulation. There are twenty three kinds of

assertive illocutionary speech act in declaring that contain pragmatic meaning of

giving instruction. There are four kinds of assertive illocutionary speech act in

affirming that contain pragmatic meaning of suggestion. There are eighteen kinds

of assertive illocutionary speech act in informing that contain pragmatic meaning

of hoping. There are fourteen kinds of assertive illocutionary speech act in

informing that contain pragmatic meaning of invitation. There are fifteen kinds of

assertive illocutionary speech act in informing that contain pragmatic meaning of

urging. There are two kinds of assertive illocutionary speech act in warning that

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

xi

contain pragmatic meaning of banning. There are three kinds of assertive

illocutionary speech act in warning that contain pragmatic meaning of demanding.

Keywords: assertive illocutionary speech act, pragmatic meaning, discourse of

the announcement

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan

hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian ini

yang berjudul Tindak Tutur Ilokusi Asertif dalam Wacana Pengumuman di

Gereja-Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta Periode Agustus-Desember

2015. Penelitian ini disusun demi menelaah dan mengkaji tindak tutur wacana

pengumuman gereja yang kerapkali mengalami kendala yakni ketidakpahaman

menerima maksud atau makna dari isi pengumuman yang diujarkan oleh penutur

kepada mitra tutur. Atas dasar pertimbangan tersebut maka penulis berupaya

mencari permasalahan yang terjadi dan memecahkan problem seturut pengetahuan

pragmatik yang dimiliki oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa pembelajaran pragmatik bahasa Indonesia telah

menularkan banyak pengalaman dan wawasan berpikir yang sangat bernilai

sehingga bisa merampungkan tulisan skripsi ini. Secara jujur penulis mengakui

bahwa pembelajaran pragmatik bahasa Indonesia sungguh membuka cakrawala

berpikir terkhususnya dalam mengamati dan menelusuri makna konteks yang

terkandung dalam wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik. Studi pragmatik

memotivasi penulis dalam usaha memecahkan ambiguitas isi pengumuman gereja

baik dalam format pengumuman lisan maupun tertulis.

Skripsi ini diselesaikan berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai

pihak, maka perkenankalah penulis mengucapkan terima kasih berlipat ganda

kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum, selaku dosen pembimbing, atas

kerelaannya meluangkan waktu untuk membimbing, membagikan ide-ide

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

xiii

dan pengetahuan pragmatik bahasa Indonesianya, serta mengarahkan

penulis untuk mampu mengolaborasikan pengetahuan bahasa Indonesia

dalam kerangka mengkaji tindak tutur ilokusi asertif ini.

4. Para Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah

memberikan banyak pengetahuan linguistik kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

5. R. Marsidiq, pegawai sekretariat Program Studi PBSI yang telah

membantu dan melayani penulis dalam mengurusi berbagai hal yang

berhubungan dengan skripsi ini.

6. Para konfrater Serikat Sabda Allah Provinsi Ruteng atas dukungan doa,

perhatian, dan pelayanannya selama ini.

7. Teman kosku, Romo Daniel Manek, SVD, atas sumbangan ide, saran dan

nasihatnya sehingga penulis bersemangat dalam menyelesaikan tugas

kuliah ini.

8. Bapak Petrus Pijer, Kakak Santy Dua Sidok, dan Anak Thyo Gonsales atas

doa, kasih sayang bagi penulis selama menyelesaikan kuliah ini.

9. Bapak Joanes dan Ibu Maria, yang telah memberikan semangat dan

motivasi untuk penulis dalam mengerjakan dan menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

10. Teman-teman PBSI kelas A, B, dan C angkatan 2012, yang dengan

caranya masing-masing memberikan sumbangan ide, gagasan bagi penulis

dalam merampungkan tulisan ini.

11. Para donatur dan penderma yang telah membantu melalui dukungan

material maupun spiritual selama penulis menyelesaikan kuliah di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Akhirnya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

bagi penyempurnaan tulisan skripsi ini di masa mendatang.

Penulis

Emanuel Adrianus Moat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…...........................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………...………iii

MOTO…...………………………...………………………………...…………...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………..……………..……………………….v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…………..……………………vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………………....……...vii

ABSTRAK………………………………………………..…………………….viii

ABSTRACT………………..………………………………………………….….x

KATA PENGANTAR………………...……………………………………..….xii

DAFTAR ISI………………………………...…….…………………….…..….xiv

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1

1.1 Latar Belakang………………………………..……………………………….1

1.2 Rumusan Masalah…………..……………….……….………………………..5

1.3 Tujuan Penulisan…………..…………………………….…………………….6

1.4 Manfaat Penulisan....…………………….…………………………………….6

1.5 Batasan Istilah…… ….…………………………………………….……….…7

1.6 Sistematika Penyajian…………………….…………………….……………..8

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN……………………………………………...10

2.1 Kajian Terdahulu……...……………………….……………………..……....10

2.2 Landasan Teori……..………..….…………………..……………………..…14

2.2.1 Pragmatik..……..…...………………………………………...……………14

2.2.2 Tindak Tutur……...…..…………………....……………………………….16

2.2.3 Konteks……..…………………………………………………..……….....19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

xv

2.2.4 Tindak Tutur Ilokusi…….…...…..……………………………..………….21

2.2.5 Tindak Tutur Ilokusi Asertif……………...……………………………..…24

2.2.6 Wacana Pengumuman……..…...….…..……..….…………………………26

2.3 Kerangka Berpikir………………………………..…………………..………29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………..33

3.1 Pendekatan Penelitian………………………………………………………..33

3.2 Data dan Sumber Data……………………………………………………….34

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data……………………………………...36

3.4 Instrumen Penelitian………………………………………………………….37

3.5 Teknik Analisis Data…………...………………...……………………...…...38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………42

4.1 Deskripsi Data………………………….…………………………………….42

4.2 Hasil Analisis Data………………………………….………………………..46

4.2.1 Jenis Tindak Tutur Asertif dalam Wacana Pengumuman di Gereja-

Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta…….....……...……………….……47

4.2.1.1 Tindak Tutur Ilokusi Asertif Mengumumkan………………….………...48

4.2.1.2 Tindak Tutur Ilokusi Asertif Melaporkan………….…………………….51

4.2.1.3 Tindak Tutur Ilokusi Asertif Menyatakan……………….………………55

4.2.1.4 Tindak Tutur Ilokusi Asertif Menegaskan……………………………….57

4.2.1.5 Tindak Tutur Ilokusi Asertif Memberitahukan…………………..………60

4.2.1.6 Tindak Tutur Ilokusi Asertif Memperingatkan…..………………………65

4.2.2 Makna Pragmatik dalam Wacana Pengumuman di Gereja-Gereja

Katolik Kevikepan Yogyakarta…………….………………………………67

4.2.2.1 Tuturan Mengumumkan yang Mengandung Makna

Pragmatik Menawarkan………………………………………………….68

4.2.2.2 Tuturan Mengumumkan yang Mengandung Makna

Pragmatik Mempersilakan………………………………………....…….70

4.2.2.3 Tuturan Melaporkan yang Mengandung Makna Pragmatik

Mengucapkan Selamat…………………………………………………...74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

xvi

4.2.2.4 Tuturan Menegaskan yang Mengandung Makna

Pragmatik Perintah….…………………………………………..……….77

4.2.2.5 Tuturan Menyatakan yang Mengandung Makna

Pragmatik Menyarankan……………………………………...………….80

4.2.2.6 Tuturan‘Memberitahukan yang Mengandung Makna

Pragmatik Mengharapkan………………………………………….…….83

4.2.2.7 Tuturan Memberitahukan yang Mengandung Makna

Pragmatik Mengundang………………………………………….………86

4.2.2.8 Tuturan Memberitahukan yang Mengandung Makna

Pragmatik Mengajak………………………………………………....…..89

4.2.2.9 Tuturan Memperingatkan yang Mengandung Makna

Pragmatik Melarang……………………………………………….……..92

4.2.2.10 Tuturan Memperingatkan yang Mengandung Makna

Pragmatik Menyuruh…………………………………………………...95

4.3 Pembahasan.……………………………………………………………….....96

4.3.1 Jenis Tuturan Ilokusi Asertif dalam Wacana Pengumuman

di Gereja-Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta……………………...…..96

4.3.2 Makna Pragmatik dalam Wacana Pengumuman di Gereja-Gereja

Katolik Kevikepan Yogyakarta…………….……………………………..105

BAB V PENUTUP……………………………………………………………..114

5.1 Kesimpulan..……………………………………..…………………………114

5.2 Saran……………...…………………………………………………………116

DAFTAR RUJUKAN…………….……………………………………………118

LAMPIRAN…………….………………………………………..…………….120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan

ide, gagasan, pikiran, dan perasaan kepada orang lain. Salah satu wujud atau cara

mengungkapkan bahasa yakni dengan tuturan atau mengungkapkan. Secara

sederhana tuturan dipahami sebagai sesuatu yang dituturkan, ucapan atau ujaran.

Setiap kali seseorang bertutur atau berujar akan terlebih dahulu dikonsepkan

secara terstruktur dan sistematis. Itulah sebabnya setiap tuturan terkandung

gagasan, perasaan, maksud dan tujuan tertentu dari setiap penuturnya itu sendiri.

Tuturan sebagai wujud pengaktualisasian bahasa secara kongkret dalam proses

komunikasi setiap individu.

Tuturan dapat diaplikasikan dan tertuang dalam komunikasi manusia

sehari-hari. Menurut Sumarlam (2009:1) secara garis besar komunikasi dibedakan

menjadi dua macam, yaitu komunikasi bahasa lisan dan komunikasi bahasa tulis.

Komunikasi bahasa lisan adalah cara penyampaian dan penerimaan informasi dari

pemberi informasi kepada penerima informasi tanpa menggunakan perantara.

Informasi yang disampaikan dalam komunikasi lisan dapat berupa pidato,

pengumuman, seminar, ceramah, lokakarya, dan kotbah. Komunikasi bahasa tulis

adalah proses penyampaian dan penerimaan informasi dengan menggunakan

perantara (media) yakni sebuah teks, buku, majalah, ensiklopedia, novel, media

massa, pamflet, dan media cetak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

2

Wacana pengumuman gereja merupakan salah satu bentuk tuturan. Setiap

tuturan, baik lisan maupun tertulis yang terdapat pada wacana pengumuman

gereja terkandung rupa kalimat-kalimat seperti deklaratif, perintah, larangan,

berita, anjuran, saran, dan sebagainya. Kalimat-kalimat yang terungkap atau

tertulis pada lembaran teks pengumuman gereja menjadi sebuah tindak tutur

(speech acts). Pernyataan ini didasarkan atas analogi yang merujuk pada definisi

tindak tutur yang dikemukakan oleh Leech. Leech (1994: 4) menyatakan bahwa

sebenarnya dalam tindak tutur mempertimbangkan lima aspek situasi tutur yang

mencakup: penutur dan mitra tutur, konteks tuturan, tujuan tuturan, tindak tutur

sebagai sebuah tindakan/aktivitas dan tuturan sebagai produk tindak verbal.

Penulis atau pihak yang membacakan pengumuman gereja tersebut dapat

dikatakan sebagai penutur (speaker). Tuturan yang tertulis itu dibaca atau

didengar secara lisan oleh pembaca atau pendengarnya disebut mitra tutur

(hearer). Setiap kalimat yang tertera atau tertulis di dalam wacana pengumuman

tersebut merupakan tuturan (utterance). Tuturan itu sendiri terdiri atas kalimat-

kalimat yang diucapkan dengan prosodi dalam bahasa yang memiliki tujuan

tertentu. Proses tuturan ini berlangsung dalam suatu konteks (Context) yang

mengikat dan melatarbelakanginya. Berdasarkan analogi sederhana ini penulis

mengakui dan bertekad menganalisis tuturan dalam wacana pengumuman dengan

bertitik tolak pada teori tindak tutur.

Wacana pengumuman adalah proses penyampaian suatu pesan oleh

seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, menginformasikan, dan

melaporkan sesuatu hal, baik secara langsung maupun tidak langsung. Setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

3

wacana pengumuman gereja tidak terlepas dari kegiatan bertutur atau berujar.

Bentuk bertutur atau berujar tersebut secara pragmatik dimaknai sebagai sebuah

tindak tutur. Tindak tutur dimengerti sebagai ujaran yang dibuat sebagai bagian

dari interaksi sosial. Setiap tuturan atau ujaran mempunyai fungsi, dan

mengandung maksud tertentu serta dapat menimbulkan pengaruh atau akibat pada

pendengar atau mitra tutur. Namun tuturan-tuturan yang terjadi baru dapat

memiliki makna dan maksud yang dapat dimengerti hanya dalam kaitannya

dengan konteks dan tempat tuturan itu terjadi.

Tuturan dalam wacana pengumuman gereja juga memiliki fungsi dan

maksud tertentu yang dicanangkan untuk mengahasilkan pengaruh kepada

pembaca atau pendengarnya. Permasalahan yang kerapkali muncul adalah tidak

semua umat atau mitra tutur mampu menelaah dan memahami maksud yang ingin

disampaikan oleh penuturnya. Seringkali juga umat atau mitra tutur sulit

menemukan dan menafsir maksud dari tuturan tersebut. Hal ini disebabkan oleh

minimnya pengetahuan mitra tutur dalam menangkap makna dan maksud tuturan

sesuai dengan konteks.

Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, penelitian ini bermaksud

menemukan dan mengidentifikasi berbagai jenis, dan maksud tindak tutur yang

terdapat dalam wacana pengumuman gereja. Upaya menelaah berbagai jenis, dan

maksud tindak tutur itu bermula dari asumsi dan keyakinan peneliti bahwa

rentetan kalimat dalam tuturan wacana pengumuman gereja tersirat maksud

pragmatik tertentu. Maksud pragmatik yang dapat ditemukan dalam wacana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

4

pengumuman gereja itu misalnya mengajak, menawarkan, mengucapkan selamat,

perintah, peringatan dan sebagainya.

Menurut Austin (1962) tindak tutur terdiri atas tiga jenis yaitu, tindak

lokusi, tindak ilokusi, dan tindak perlokusi (Tarigan, 2009: 34). Kajian peneliti

lebih menitik beratkan pada tindak tutur ilokusi. Sebab di dalam tindak tutur

ilokusi terdapat gaya ujaran maksud dan fungsi tuturan. Hal ini berarti tindak tutur

ilokusi memberi warna baru dalam tuturan yakni menyampaikan maksud dan

tujuan tertentu kepada mitra tuturnya. Seorang penutur menyatakan sesuatu

dengan menggunakan sebuah daya yang khas sehingga membuat mitra tutur ikut

bertindak sesuai dengan apa yang dituturkannya. Pandangan tersebut diatas

dipertegas lagi oleh Tarigan (2009: 105) yang menyebut tindak tutur ilokusi

biasanya diilustrasikan secara khas dalam ekspresi-ekspresi verba yakni;

melaporkan, mengumumkan, meramalkan, mengakui, menanyakan, menegur,

memohon, menyarankan, memerintah, memesan, mengusulkan, mengungkapkan,

mengucapkan selamat, mengucapkan terima kasih, menyajikan, dan mendesak.

Tindak tutur ilokusi dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis tuturan

yang memiliki fungsi komunikatif. Salah satu tindak tutur ilokusi yang menjadi

fokus kajian penelitian ini adalah tindak asertif. Menurut Searle (dalam Tarigan,

2009: 42-43) tindak asertif yakni melibatkan pembicara pada kebenaran proposisi

yang diekspresikan. Tindak tutur asertif dapat diwujudkan dalam verba berikut;

affirm/menguatkan, allege/menduga, assert/menegaskan, forecast/meramalkan,

preedict/memprediksi, announce/mengumumkan, dan insist/mendesak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

5

Tindak tutur asertif dapat ditemukan dalam wacana pengumuman di

gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta. Wacana pengumuman gereja ini

berbicara tentang peristiwa dan situasi kehidupan menggereja dengan fokus utama

memberitahukan atau menginformasikan kegiatan-kegiatan rohani, dan sosial

gereja. Peneliti memilih wacana pengumuman gereja-gereja Katolik dikarenakan

terdapat tuturan yang langsung diucapkan oleh petugas lektor di mimbar pada

perayaan ibadah hari Minggu dan dapat ditemukan dalam wacana pengumuman

tertulis. Katersediaan sumber tuturan pada wacana pengumuman gereja tersebut

memudahkan peneliti untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan tuturan

tersebut berdasarkan jenis, fungsi, dan maksudnya. Oleh karena itu penelitian ini

bermuara pada kajian pragmatik yang berjudul, TINDAK TUTUR ILOKUSI

ASERTIF DALAM WACANA PENGUMUMAN DI GEREJA-GEREJA

KATOLIK KEVIKEPAN YOGYAKARTA PERIODE AGUSTUS-

DESEMBER 2015.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Jenis-jenis tindak tutur ilokusi asertif apa sajakah yang terdapat dalam

wacana pengumuman di Gereja-Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta?

2. Makna pragmatik apa sajakah yang terdapat dalam jenis-jenis tindak tutur

ilokusi asertif pada wacana pengumuman di Gereja-Gereja Katolik

Kevikepan Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

6

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur ilokusi asertif yang digunakan

dalam wacana pengumuman di Gereja-Gereja Katolik Kevikepan

Yogyakarta.

2. Menjelaskan makna pragmatik yang terdapat dalam jenis-jenis tindak tutur

ilokusi asertif pada wacana pengumuman di Gereja-Gereja Katolik

Kevikepan Yogyakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan khazanah pengetahuan

mengenai studi tindak tutur, khususnya tindak tutur ilokusi asertif dalam

wacana pengumuman. Selanjutnya penelitian ini diharapkan juga dapat

memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pragmatik pada

khususnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran

pragmatik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

pemahaman dan pengahayatan akan maksud dan tujuan wacana

pengumuman gereja secara benar. Disamping itu juga hasil penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

7

dapat bermanfaat bagi para peneliti yang berkecimpung dalam bidang

pendidikan bahasa.

1.5 Batasan Istilah

1. Pragmatik

Leech (1993:8) mengartikan pragmatik sebagai studi tentang makna dalam

hubungannya dengan situasi-situasi ujar (speech situations) yang meliputi

unsur-unsur penyapa dan yang disapa, konteks, tujuan, tindak ilokusi,

tuturan, waktu, dan tempat.

2. Tindak Tutur

Austin (1962) menyebutkan bahwa pada dasarnya saat seseorang

mengatakan sesuatu, dia juga melakukan sesuatu. Oleh karena itu tindak

tutur merupakan entitas sentral dalam pragmatik.

3. Konteks

Mey (dalam Nadar, 2009: 3-4) mendefinisikan konteks adalah situasi

lingkungan dalam arti luas yang memungkinkan peserta pertuturan untuk

dapat berinteraksi, dan membuat ujaran mereka dapat dipahami. Bahwa

kegiatan tuturan pertama-tama memperhatikan situasi lingkungan dimana

interaksi itu sedang berlangsung.

4. Tindak Tutur Ilokusi

Rohmadi (2004: 31) mengungkapkan bahwa tindak ilokusi adalah tindak

tutur yang berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

8

dan dipergunakan untuk melakukan sesuatu, disebut juga the act of doing

something.

5. Tindak Tutur Asertif

Tindak Tutur asertif adalah bentuk tuturan yang mengikat penutur pada

kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya menyatakan (stating),

menyarankan (suggesting), membual (boasting), mengeluh (complaining),

dan mengklaim (claiming).

6. Wacana Pengumuman

Wacana pengumuman adalah suatu bentuk penyampaian informasi yang

ditujukan kepada khalayak ramai.

1.6 Sistematika Penyajian

Sistematikan penulisan penelitian ini terdiri atas lima bab. Hal ini

bertujuan untuk mempermudah penulis dan pembaca di dalam memahami

penelitian ini. Bab I adalah bab pendahuluan. Bab ini mengulas tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

batasan istilah, dan sistematika penyajian.

Bab II adalah kajian pustakan. Bab ini berisi seputar tinjauan terhadap

penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian peneliti saat ini. Dan kajian

teoretis yakni teori-teori yang berkaitan langsung dengan penulisan penelitian ini.

Bab III adalah metodologi penelitian. Bab ini membahas seputar

pendekatan penelitian, data dan sumber data, metode dan teknik pengumpulan

data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

9

Bab IV adalah deskripsi data, hasil penelitian, dan pembahasan. Pada bab

empat ini, peneliti berusaha menguraikan data penelitian, mencermati dan

menganalisis data penelitian, serta pembahasan hasil penelitian.

Bab V adalah bab penutup berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian

dan saran-saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

10

BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Penelitian yang Relevan

Kajian mengenai tindak tutur dengan menggunakan ancangan pragmatik

sudah banyak dilakukan, akan tetapi kajian secara khusus tindak tutur ilokusi

asertif dalam hubungan dengan wacana pengumuman belum ada yang

melakukannya. Peneliti sudah berupaya mencari dan menelusuri studi-studi

terdahulu yang berbicara khusus tentang wacana pengumuman tersebut namun

belum ada yang mengulasnya. Oleh sebab itu pada bagian kajian terdahulu ini,

peneliti hanya menampilkan satu atau dua hasil penelitian yang mirip atau serupa

dengan kajian yang akan diteliti oleh peneliti sendiri. Penelitian terdahulu yang

relevan dengan penelitian ini antara lain:

1. Fitri Indriastuti (2007)

Penelitian Fitri Indriastuti yang berjudul Tindak Tutur Asertif Penjual

Pakaian di Pasar Klewer Kota Surakarta, berusaha menganalisis dan

menguraikan tindak tutur ilokusi asertif yang terjadi diantara pedagang dan

pembeli. Fitri Indriastuti berusaha menjawab tiga pertanyaan utama yakni; (a)

bentuk-bentuk tindak tutur asertif yang digunakan penjual pakaian di pasar

Klewer kota Surakarta, (b) strategi pengungkapan tindak tutur asertif penjual

pakaian di pasar Klewer kota Surakarta, (c) faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan tindak tutur asertif penjual pakaian di pasar Klewer kota Surakarta.

Demi menjawab dua permasalahan tersebut, Fitri Indriastuti menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

11

metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data berupa tuturan lisan penjual

pakaian di pasar Klewer kota Surakarta. Teknik penyediaan data dengan metode

simak (penyimakan), yaitu metode pengumpulan data dengan jalan menyimak

penggunaan bahasa. Teknik dasar yang digunakan adalah sadap dan teknik

lanjutannya dipakai teknik rekam dan teknik catat.

Hasil penelitian Fitri Indriastuti terdiri atas: (1) pemakaian bahasa oleh

penjual pakaian di pasar Klewer kota Surakarta lebih banyak menggunakan

tuturan dalam bahasa Jawa, terkadang juga menggunakan bahasa Indonesia yang

terdapat unsur-unsur bahasa Jawa, (2) pemakaian tuturan oleh penjual pakaian di

pasar Klewer kota Surakarta lebih banyak ditemukan kategori jenis tindak tutur

asertif yang meliputi subtindak tutur: meyakinkan, menanyakan, membenarkan,

menyangsikan, menegaskan, memamerkan, memberitahu, menyangkal,

menyatakan, dan membanggakan, (3) strategi pengungkapan tindak tutur asertif

penjual pakaian di pasar Klewer kota Surakarta berdasarkan teknik bertutur

ditemukan tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung, serta

berdasarkan interaksi makna ditemukan tuturan-tuturan literal dan tuturan-tuturan

nonliteral, (4) faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan tindak tutur asertif

penjual pakaian di pasar Klewer kota Surakarta, yaitu: penutur atau mitra tutur, isi

pertuturan, tujuan pertuturan, dan intonasi berbicara.

2. Sulistiyadi (2013)

Penelitian Sulistiyadi yang berjudul Tindak Tutur Asertif Dalam Novel

Pawestri Tanpa Idhentiti Karya Suprato Brata berusaha mengklirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

12

permasalahan yang diangkat yakni; (a) Apa sajakah bentuk tindak tutur asertif

yang terdapat dalam novel Pawestri Tanpa Idhentiti karya Suparto Brata. (b)

Bagaimanakah fungsi tindak tutur asertif yang terdapat dalam novel Pawestri

Tanpa Idhentiti karya Suparto Brata. Peneliti Sulistiyadi menjawab permasalahan

tersebut dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Sumber data

penelitian ini adalah novel Pawestri Tanpa Idhentiti karya Suparto Brata. Data

diperoleh dengan teknik membaca, mencatat, dan pengklasifikasian yang berupa

tuturan. Instrumen dalam penelitian ini adalah manusia, yang dalam hal ini

peneliti untuk mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindak tutur dan

pengetahuan peneliti tentang kebahasaan menjadi alat yang penting, sebagai

instrumen kartu data dan tabel analisis data. Subjek penelitian ini adalah semua

tuturan asertif yang dikelompokkan berdasarkan bentuk tuturan asertif dan fungsi

tuturan asertif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

teknik baca dan catat.

Hasil penelitian Sulistiyadi adalah berupa bentuk tuturan asertif yang

terdiri atas tiga bentuk kalimat yakni bentuk kalimat berita, kalimat tanya, dan

kalimat perintah. Berdasarkan fungsinya data tersebut meliputi: tuturan asertif

kalimat berita yang berfungsi menyatakan, memberitahukan, menyarankan,

membanggakan, mengeluh, menuntut, melaporkan, dan menyombongkan.

Tuturan asertif kalimat tanya yang berfungsi menyatakan, memberitahukan,

menyarankan, dan mengeluh. Tuturan asertif kalimat perintah yang berfungsi

menyatakan, memberitahukan, menyarankan, membanggakan, dan mengeluh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

13

Penelitian “Tindak Tutur Ilokusi Asertif dalam Wacana Pengumuman di

Gereja-Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta” ini berbeda dengan penelitian-

penelitian di atas. Perbedaannya terletak pada sumber data. Penelitian ini

menggunakan sumber data dari tuturan lisan dan tertulis wacana pengumuman

gereja, sedangkan penelitian-penelitian di atas menggunakan sumber data dari

karya sastra novel dan tuturan lisan para pejual pakaian di pasar Klewer kota

Surakarta. Berdasarkan tinjauan kajian penelitian terdahulu tersebut di atas, maka

peneliti merasa tertarik untuk menelaah tindak tutur ilokusi asertif secara spesifik

dalam wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta.

Penelitian ini dimaksudkan untuk melengkapi penelitian-penelitian

sebelumnya, tentunya dengan menggunakan teknik atau metode penelitian yang

berbeda. Penelitian ini menggunakan sumber data yang belum banyak digunakan

yakni wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik. Perhatian peneliti tertuju

kepada wacana pengumuman gereja yang tertulis dan menggunakan bahasa

Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan kajian pada dua hal

pokok yakni jenis tuturan ilokusi asertif dan makna pragmatik dalam tuturan

ilokusi asertif yang ditentukan oleh konteksnya.

Peneliti berusaha menelaah dan mencermati tuturan dalam wacana

pengumuman gereja yang mengisyaratkan adanya jenis tindak tutur asertif,

kemudian menemukan makna pragmatik yang terikat konteks dalam tuturan

pengumuman gereja tersebut. Dengan demikian penelitian ini berbeda dengan

penelitian terdahulu terkhususnya dalam hal sumber data dan teknik

penelitiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

14

2.2 Landasan Teori

Penulisan penelitian ini menggunakan beberapa teori yang dianggap

relevan dengan kajian didalamnya. Dalam landasan teori ini dijabarkan beberapa

teori yang digunakan sebagai acuan peneliti untuk mengkaji tindak tutur ilokusi

asertif dalam wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan

Yogyakarta antara lain: pragmatik, tindak tutur, konteks, tindak tutur ilokusi,

tindak asertif, dan wacana pengumuman. Berikut ini akan dijelaskan teori-teori

yang terkait dengan kajian ilmiah yang mendasarinya.

2.2.1 Pragmatik

Pragmatik merupakan telaah makna tuturan. Tuturan yang disampaikan

kepada mitra tutur memiliki makna sesuai dengan konteks tuturan yang sedang

berlangsung. Secara tegas Leech (1993:8) mengartikan pragmatik sebagai studi

tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar (speech situations)

yang meliputi unsur-unsur penyapa dan yang disapa, konteks, tujuan, tindak

ilokusi, tuturan, waktu, dan tempat. Leech memposisikan studi pragmatik pada

keberadaan penutur, mitra tutur, konteks, dan tujuan dalam proses komunikasi

tersebut. Keberadaan keempat kompenen tersebut di atas sangat penting dalam

menelaah makna tuturan yang sedang berlangsung.

Pengertian yang diungkapkan oleh Leech ini tidak jauh berbeda dengan

pendapat George Yule. Yule (2006: 3-4) menyebut pragmatik itu terdiri atas

empat pengertian yakni; (1) Pragmatik adalah studi tentang maksud penutur.

Belajar pragmatik itu berhubungan dengan telaah mengenai apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

15

dimaksudkan oleh penutur. Penutur menyampaikan sesuatu hal dan pendengar

menafsirkan maksud dibalik tuturan tersebut. (2) Pragmatik adalah studi tentang

makna kontekstual. Makna ini dikaitkan dengan konteks yang sedang berlangsung

misalnya siapa yang diajak bicara, di mana, kapan, dan dalam keadaan apa. Di

dalam suatu pembicaraan konteks itu sangat berpengaruh terhadap apa yang

sedang dikatakan penutur. (3) Pragmatik adalah studi tentang bagaimana agar

lebih banyak yang disampaikan daripada yang dituturkan. Pengertian ini lebih

menekankan cara pendengar memamahi maksud yang disampaikan oleh penutur.

Seorang pendengar atau mitra tutur harus berusaha menggali maksud yang

disampaikan oleh penutur ketimbang sekedar mendengar apa yang dituturkan. (4)

Pragmatik adalah studi tentang ungkapan dari jarak hubungan. Definisi keempat

menurut Yule ini lebih terarah kepada relasi yang mengikat percakapan tertentu.

Sebuah tuturan akan dilakukan jikalau penutur dan mitra tutur sudah saling

mengenal atau sekurang-kurangnya memiliki latar belakang pengalaman yang

sama. Melalui jarak hubungan yang sudah diketahui, maka penutur dan mitra tutur

akan menentukan seberapa banyak hal atau kebutuhan yang dituturkan.

Pragmatik adalah telaah mengenai hubungan antara bentuk bahasa dan

konteksnya (Tarigan, 1990:33). Tarigan secara tegas menyatakan bahwa kajian

pragmatik itu berhubungan dengan konteks penggunaan bahasa di dalam

masyarakat. Konteks menjadi “sumbu” yang mengungkapkan piranti kebahasaan

itu digunakan dalam masyarakat. Ketika seseorang menggunakan bahasa dalam

pergaulan atau percakapan tertentu maka secara serta merta ia bertitik tolak dari

konteks yang dibangunnya secara bersama-sama dalam interaksi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

16

Rahardi (2005: 49) menjelaskan pragmatik adalah ilmu bahasa yang

mempelajari kondisi penggunaan bahasa manusia yang pada dasarnya sangat

ditentukan oleh konteks yang mewadahi dan melatarbelakangi bahasa itu.

Pernyataan ini mencerminkan dua hal pokok dalam pragmatik yakni soal

penggunaan bahasa dan konteks. Setiap kali seseorang membangun interaksi

dengan orang lain pastilah melibatkan bahasa yang memiliki makna dan tujuan

tertentu. Bahasa berwujud dalam rangkaian kata atau kalimat yang merujuk pada

maksud dan tujuan yang hendak dicapai bersama. Dimensi bahasa yang

digunakan dalam proses interaksi itu berfokus pada konteks. Konteks menjadikan

sebuah tuturan atau komunikasi tersebut benar-benar bermakna dan memiliki

tujuan. Oleh sebab itu pragmatik merupakan studi tentang penggunaan bahasa

dalam konteks dan situasi tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pragmatik adalah suatu telaah kebahasaan mengenai bagaimana caranya konteks

mempengaruhi peserta tutur dalam menafsirkan kalimat atau menelaah makna

dalam kaitannya dengan situasi ujaran. Keterkaitan antara bahasa dan konteks

mengindikasikan kesejatian studi pragmatik. Artinya ketika seseorang mengetahui

dan mendalami ranah bahasa atau tuturan dalam bingkai konteks maka seyogianya

ia sedang bergumul dengan ilmu “pragmatik”.

2.2.2 Tindak Tutur

Tindak tutur adalah pengujaran kalimat untuk menyatakan agar suatu

maksud dari pembicara diketahui pendengar. Teori tindak tutur ini dikemukakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

17

pertama kali oleh Austin (dalam Rahardi, 2009: 17) dalam bukunya berjudul

Speech Acts: An Essay in The Philosophy of Language menyatakan bahwa pada

praktik penggunaan bahasa yang sesungguhnya itu terdapat tiga macam tindak

tutur yakni (1) tindak tutur lokusi, (2) tindak ilokusi, dan (3) tindak perlokusi.

Tindak lokusi adalah tindakan menyampaikan informasi yang disampaikan oleh

penutur. Tindak ilokusi merupakan tindak melakukan sesuatu dengan maksud dan

fungsi tertentu di dalam kegiatan bertutur yang sesungguhnya. Tindak perlokusi

adalah tindak menumbuhkan pengaruh kepada sang mitra tutur oleh penutur.

Chaer (2010: 27) menyimpulkan bahwa tindak tutur merupakan tuturan dari

seseorang yang bersifat psikologis dan yang dilihat dari makna tindakan dalam

tuturannya itu. Serangkaian tindak tutur akan membentuk suatu peristiwa tutur

(speech event). Lalu, tindak tutur dan peristiwa tutur ini menjadi dua gejala yang

terdapat pada satu proses, yakni komunikasi. Jadi, tindak tutur adalah kegiatan

seseorang dalam berbahasa pada lawan tutur dalam rangka mengkomunikasikan

sesuatu. Apa makna yang dikomunikasikan tidak hanya dapat dipahami

berdasarkan penggunaan bahasa dalam bertutur tersebut tetapi juga ditentukan

oleh aspek-aspek komunikasi secara komprehensif, termasuk aspek-aspek

situasional komunikasi.

Yule (2006: 82-84) mendefinisikan tindak tutur adalah tindakan-tindakan

yang ditampilkan lewat tuturan. Tindak tutur inilah yang memungkinkan penutur

dan mitra tutur terlibat dalam percakapan sekaligus melakukan suatu tindakan

tertentu. Dalam berkomunikasi, penutur dan mitra tutur menampilkan suatu tindak

tutur khusus yang hanya dimengerti dan dipahami oleh kedua belah pihak. Yule

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

18

menyebut bahwa tindakan yang ditampilkan dengan menghasilkan suatu tuturan

akan mengandung tiga tindakan yang saling berhubungan. Tiga Tindakan itu

antara lain; (1) tindak lokusi merupakan tindak dasar tuturan atau menghasilkan

suatu ungkapan linguistik yang bermakna. (2) Tindak ilokusi adalah tindakan

yang ditampilkan melalui penekanan komunikatif suatu tuturan. Tindak ilokusi ini

membentuk tuturan dengan beberapa fungsi di dalam pikiran. (3) tindak perlokusi

adalah tindak tutur yang menciptakan efek atau akibat dari tuturan itu.

Tindak tutur (speech atcs) adalah ujaran yang dibuat sebagai bagian dari

interaksi sosial. Pranowo (2009: 4) menjelaskan bahwa tindak tutur dibagi

menjadi tiga yaitu; tindak lokusi adalah ujaran yang dihasilkan oleh seorang

penutur. Tindak ilokusi adalah tindak tutur yang menyatakan maksud yang

terkandung dalam ujaran. Tindak perlokusi ialah efek yang ditimbulkan oleh

ujaran.

Berdasarkan pendapat para ahli bahasa tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa tindak tutur adalah pengujaran kata atau kalimat oleh seseorang untuk

menyatakan suatu maksud supaya diketahui oleh orang lain. Tindak tutur

mengaplikasikan penggunaan bahasa secara sistematis dan terstruktur yang

diwujudkan dalam bentuk tuturan.

2.2.3 Konteks

Kesesuaian antara kalimat-kalimat yang diujarkan oleh pengguna bahasa

dengan konteks tuturannya merupakan hal yang penting. Kehadiran konteks

sebagai penentu dalam memahami dan menafsirkan maksud dan tujuan ujaran

yang sedang berlangsung. Konteks dimengerti sebagai situasi yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

19

hubungannya dengan pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penutur

dan mitra tutur. Situasi dan peristiwa bahasa yang sedang terjadi dalam interaksi

antar manusia mengharuskan kehadiran konteks demi mendukung dan menambah

kejelasan makna.

Tuturan dapat dipandang sebagai akibat dari konteks yang

melatarbelakanginya. Di dalam sebuah komunikasi tidak ada pembicaraan tanpa

konteks. Artinya kehadiran konteks membangun dan menandai maksud yang

hendak dipahami dalam sebuah tuturan. Maksud dan tujuan komunikasi itu hanya

dapat diidentifikasi melalui konteks yang membangun percakapan tersebut. Maka

dari itu Mey (dalam Nadar, 2009: 3-4) mendefinisikan konteks sebagai situasi

lingkungan dalam arti luas yang memungkinkan peserta pertuturan untuk dapat

berinteraksi, dan membuat ujaran mereka dapat dipahami. Kegiatan tuturan

pertama-tama memperhatikan situasi lingkungan dimana interaksi itu sedang

berlangsung. Hal ini bertujuan agar makna dan tujuan tuturan itu dapat dimengerti

oleh kedua pihak yakni penutur dan mitra tuturnya.

Konteks dalam sebuah tuturan dibahasakan secara berbeda oleh Leech yaitu

Speech Situation atau situasi tuturan (Rustono, 1999: 27-31). Komponen situasi

tutur meliputi lima hal yaitu: (a) penutur dan mitra tutur. Yakni orang yang

menyatakan fungsi pragmatis tertentu dalam peristiwa komunikasi. Sedangkan

mitra tutur adalah orang yang menjadi sasaran sekaligus kawan penutur di dalam

penuturan. (b) konteks tuturan. Konteks tuturan yakni semua latar belakang

pengetahuan yang dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur. Konteks

mencakup fisik dan sosial. Konteks fisik disebut ko-teks, sedangkan konteks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

20

sosial disebut konteks. (c) tujuan tuturan. Tujuan tuturan adalah sesuatu yang

ingin dicapai penutur dengan melakukan tindakan bertutur. (d) tindak tutur

sebagai bentuk tindakan. Maksudnya menuturkan sebuah tuturan dapat dilihat

sebagai melakukan sebuah tindakan. (e) tuturan merupakan hasil tindakan dalam

bentuk produk verbal. Artinya produk verbal yang dihasilkan dalam tuturan terdiri

atas tindakan verbal dan tindakan non verbal.

Menurut Huang (dalam Rahardi, 2015: 18) konteks merupakan seperangkat

latar belakang asumsi yang dimiliki bersama oleh penutur dan mitra tutur. Atau

dengan kata lain konteks merupakan pengetahuan umum atau pengetahuan

bersama. Pernyataan Huang ini diperjalas lagi oleh Clark (dalam Rahardi, 2015:

18-19) yang mengatakan konteks itu perlu dimaknai dari dua kategori yakni (1)

commmunal common ground dan (2) personal common ground. Latar belakang

pengetahuan yang pertama menunjuk pada seperangkat asumsi pengetahuan yang

sama-sama dimiliki oleh komunitas tertentu sedangkan latar belakang

pengetahuan yang disebut kedua menunjuk pada seperangkat asumsi pengetahuan

yang sama-sama dimiliki oleh individu-individu yang menjadi warga komunitas

tertentu.

Pengetahuan bersama dan individu inilah yang menjadi penentu dalam

memaknai setiap tuturan yang sedang berlangsung. Asumsi-asumsi atau pun latar

belakang pengetahuan harus terlebih dahulu dimiliki bersama-sama oleh penutur

dan mitra tutur. Hal ini bertujuan agar konteks pembicaraan yang sedang

berlangsung dapat diterima dan dipahami oleh kedua belah pihak. Hal mendasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

21

yang perlu diperhatikan oleh penutur dan mitra tutur adalah pembangun konteks

dalam tuturan yakni seperangkat asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa konteks

adalah seperangkat asumsi dan pengetahuan yang sudah dimiliki bersama oleh

penutur dan mitra tutur dalam membangun komunikasi. Kesinambungan

percakapan atau pembicaraan itu tergantung kepada seberaba jauh latar belakang

pengetahuan yang telah dimiliki oleh penutur dan mitra tutur. Konteks memberi

signal yang kuat dalam mencerna maksud yang terkandung dalam penanda

kalimat yang diujarkan.

2.2.4 Tindak Tutur Ilokusi

Tindak tutur adalah pengujaran kalimat untuk menyatakan agar suatu

maksud dari pembicara diketahui pendengar. Teori tindak tutur ini dikemukakan

pertama kali oleh Austin (dalam Rahardi, 2009: 17) dalam bukunya berjudul

Speech Acts: An Essay in The Philosophy of Leanguage menyatakan bahwa pada

praktik penggunaan bahasa yang sesungguhnya itu terdapat tiga macam tindak

tutur yakni (1) tindak tutur lokusi, (2) tindak ilokusi, dan (3) tindak perlokusi.

Tindak lokusi adalah tindakan menyampaikan informasi yang disampaikan oleh

penutur. Tindak ilokusi merupakan tindak melakukan sesuatu dengan maksud dan

fungsi tertentu di dalam kegiatan bertutur yang sesungguhnya. Sedangkan tindak

perlokusi adalah tindak menumbuhkan pengaruh kepada sang mitra tutur oleh

penutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

22

Leech (1993: 21) menjelaskan bahwa tindak tutur ilokusi dalam

komunikasi yang berorientasi pada tujuan atau meneliti makna sebuah tuturan

merupakan usaha untuk merekonstruksi tindakan apa yang menjadi tujuan penutur

ketika ia memproduksi tuturannya. Sesungguhnya Leech ingin menyatakan bahwa

tindak tutur itu mengeskpresikan maksud dan tujuan penutur. Membanyangkan

apa yang dimaksdukan penutur melalui ekspresi bahasanya, dan mengaitkan

makna yang sedang diujarkan. Jikalau sudah mengerti dan memahami apa yang

dibicarakan oleh penutur maka dengan serta merta mitra tutur akan melakukan

tindakan sesuai dengan apa yang dimaksud. Selanjutnya Chaer (2010: 28)

menjelaskan bahwa tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang menyatakan

sesuatu juga menyatakan tindakan melakukan sesuatu. Setiap tuturan yang

dilakukan oleh seseorang bukan saja menyampaikan sesuatu melainkan juga

menyatakan tindakan melakukan sesuatu. Misalnya, “saya baru saja membuat

kopi”. Tuturan ini dapat diidentifikasi antara lain: tindak tutur berfungsi untuk

membuat suatu pernyataan, penjelasan atau maksud-maksud komunikatif saja.

Artinya tuturan tersebut hanya memberi informasi bahwa dia baru saja melakukan

tindakan membuat kopi kepada lawan tuturnya dan penutur memperlihatkan

segelas kopi yang telah tersedia di atas mejanya.

Rohmadi (2004: 31) mengungkapkan bahwa tindak ilokusi adalah tindak

tutur yang berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu dan

dipergunakan untuk melakukan sesuatu, disebut juga the act of doing something.

Selanjutnya Saerle (dalam Leech, 1993: 164-165) mengkalsifikasikan tindak tutur

ilokusi terdiri atas lima kelompok besar yakni (a) tindak tutur asertif adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

23

melibatkan pembicara pada kebenaran proposisi yang diekspresikan, misalnya

menyatakan, memberitahukan, menyarankan, membanggakan, mengeluh,

menuntut, mengumumkan, dan melaporkan. (b) tindak direktif dimaksudkan

untuk menimbulkan beberapa efek melalui tindakan sang penyimak, misalnya

memesan, menganjurkan, memohon, meminta, menyarankan, menganjurkan,

menasihatkan. (c) tindak tutur komisif yakni melibatkan pembicara pada beberapa

tindakan yang akan datang, misalnya menjanjikan, bersumpah, menawarkan,

memanjatkan doa. (d) tindak tutur ekspresif mempunyai fungsi untuk

mengekspresikan, mengungkapkan atau memberitahukan sikap psikologis sang

pembicara menuju suatu pernyataan keadaan yang diperkirakan oleh ilokusi,

misalnya mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memaafkan,

mengampuni, menyalahkan, memuji, dan menyatakan belasungkawa. (e) tindak

tutur deklaratif adalah ilokusi yang bila performansinya berhasil akan

menyebabkan korespondensi yang baik antara isi proporsional dengan realitas,

misalnya menyerahkan diri, memecat, membebaskan, membaptis, memberi nama,

menamai, mengucilkan, mengangkat, dan menunjuk.

Pendapat para pakar linguistik di atas, dapat disimpulkan bahwa tindak

tutur ilokusi adalah tuturan yang menyatakan sesuatu sekaligus mengajak

melakukan tindakan tertentu. Dalam hal ini, penutur tidak hanya menyampaikan

informasi kepada mitra tuturnya melainkan mengajaknya untuk melakukan suatu

tindakan seturut maksud yang disampaikan. Tuturan yang sedang berlangsung

mengarahkan penutur dan mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan yang

menguntungkan kedua belah pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

24

2.2.5 Tindak Tutur Ilokusi Asertif

Menurut Steven dan Howard (Hamzah, 2006: 77) kata asertif berasal dari

kata bahasa Inggris assert yang berarti menyatakan, menegaskan atau sebagai

kemampuan menyatakan secara jelas pikiran dan perasaan individu, membela diri

dan mempertahankan pendapat. Asertif (komunikasi terbuka) menurut

Fensterheim dan Baer (1995: 57) adalah orang yang berpendapat dengan

mengemukan pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut serta dapat

berkomunikasi dengan orang lain secara lancar. Berdasarkan pendapat tersebut

diatas maka dapat disimpulkan bahwa asertif merupakan kemampuan

mengungkapkan atau menyatakan pendapat, pikiran, dan perasaan secara tegas

dalam berkomunikasi.

Tindak tutur asertif merupakan kemampuan pengujaran kalimat untuk

menyatakan secara tegas suatu maksud dan perasaan melalui tuturan agar

diketahui oleh pendengar. Pengungkapan makna atau maksud harus dimaknai

sesuai dengan apa yang tersirat atau terimplikasi di dalam tuturan tersebut.

Artinya makna yang diperoleh hanya dikondisikan dalam wujud konteks atau

situasi yang sedang berlangsung. Oleh karena itu tindak tutur asertif merupakan

tuturan yang menyatakan sesuatu hal yang dipahami secara bersama-sama

mempunyai nilai kebenaran baik penutur dan mitra tuturnya.

Tindak tutur ilokusi asertif memberi arahan akan sesuatu yang

diinformasikan kepada mitra tutur yang dapat dipahami dan tergerak untuk

melakukan sesuatu sesuai dengan tujuannya. Searle (dalam Rahardi, 2009: 17)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

25

mendefinisikan tindak tutur asertif adalah bentuk tutur yang mengikat penutur

pada kebenaran proposisi yang sedang diungkapkannya dalam bentuk tuturan.

Yang termasuk dalam tutur asertif yakni menyatakan, menyarankan, membual,

mengeluh dan mengklaim.

Leech (1993: 327) mengatakan bahwa tindak tutur asertif dapat dibuktikan

dengan kehadiran verba tertentu yang mengikat penutur dan kebenaran proposisi

yang sedang diungkapkannya. Verba Asertif biasanya dipakai mengacu pada

penutur dan proposisi yang diucapkan oleh penutur. Misalnya menguatkan,

menduga, menegaskan, meramalkan, memprediksi, mengumumkan, dan

mendesak. Verba asertif ini kerapkali muncul dalam komunikasi antar penutur

dan mitra tutur pada konteks tertentu.

Pernyataan Leech tersebut disempurnakan lagi oleh Fraser (dalam Nadar,

2009: 16) yang membeberkan kata kerja asertif itu terdiri atas; accuse,

acknowledge, add, admit, advocate, affirm, agree, allege, announce, appriese,

argue, assent, assert, attest, aver, claim, comment, concede, conclude, concur,

confess, confirm, conjecture, declare, deduce, denounce, deny, disagree, dispute,

emphasize, grant, hold, inform, maintain, mention, note, notify, observe, point out,

posyulate, predict, proclaim, profess, protest, reaffirm, recognize, refuse, remark,

remind, repeat, reply, report, respond, retort, say, state, submit, suggest, swear,

tell, verify, dan warn.

Putrayasa (2014: 89) mengatakan tindak tutur ilokusi asertif bermaksud

menyampaikan sesuatu berkaitan dengan kebenaran proposisi atau pernyataan

yang diungkap, misalnya menyatakan menerima atau menolak, mengusulkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

26

membual, mengajukan pendapat, dan melaporkan. Tindak tutur ilokusi asertif ini

merupakan tindak tutur yang diujarkan oleh penutur yang menghendaki lawan

tutur melakukan sesuatu seturut apa yang diungkapkanya.

Berpijak pada persepsi para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

tindak tutur asertif adalah kemampuan penutur mengujarkan kata atau kalimat

untuk menyatakan secara tegas suatu maksud, pikiran, dan perasaan yang

mengikat pendengarnya pada kebenaran proposisi yang dungkapkannya. Setiap

penutur memiliki kemampuan mengkomunikasikan isi atau pesan kepada mitra

tuturnya secara tegas dan mengandung kebenaran supaya maksudnya dapat

dipahami oleh mitra tutut atau pendengarnya.

2.2.6 Wacana Pengumuman

Pada studi linguistik, wacana dimengerti sebagai satuan lingual (linguistic

unit) yang berada di atas tataran kalimat (Baryadi 2002:2). Konstruksi kalimat

lengkap itu merupakan rangkaian kalimat yang satu diikuti oleh kalimat yang lain

membentuk suatu keutuhan makna. Wacana dapat berbentuk karangan, paragraf,

kalimat, frase, atau kata yang menyampaikan amanat lengkap. Dimana di dalam

kalimat tersebut memiliki kandungan makna yang tersembunyi. Hal ini dipertegas

lagi oleh Hasan Alwi (2000: 41) yang menjelaskan pengertian wacana sebagai

rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna yang serasi di antara

kalimat-kalimat itu. Dengan demikian sebuah rentetan kalimat tidak dapat

disebut wacana jika tidak ada keserasian makna. Sebaliknya, rentetan kalimat

membentuk wacana karena dari rentetan tersebut terbentuk makna yang serasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

27

Secara garis besar, dapat disimpulkan pengertian wacana adalah satuan

bahasa terlengkap dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang

berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata,

disampaikan secara lisan atau tertulis ini dapat berupa ucapan lisan dan tulisan

yang mengandung makna tertentu. Wacana memiliki dua unsur utama, yaitu unsur

dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal wacana berkaitan

dengan aspek formal kebahasaan, sedangkan unsur eksternal wacana berkaitan

dengan unsur luar bahasa, seperti latar belakang budaya pengguna bahasa

tersebut. Kedua unsur itu membentuk suatu kepaduan dalam satu struktur yang

utuh dan lengkap (Paina, 2010: 53).

Crystal (1987: 116) menyebutkan adanya dua macam bentuk wacana,

yaitu wacana yang memfokuskan pada bahasa lisan dan teks yang memfokuskan

pada bahasa tulis. Bentuk-bentuk lisan dapat berupa percakapan, wawancara,

komentar dan ucapan-ucapan. Sedangkan bentuk tulis dapat berupa karangan,

pengumuman, tanda-tanda di jalan, dan bab-bab dalam buku. Berdasarkan

pengelompokkan Crystal ini, maka pengumuman gereja-gereja Katolik, baik yang

lisan maupun tertulis dapat disebut sebagai sebuah ”wacana”. Sebab pengumuman

itu identik dengan teks yang berisi mengenai informasi-informasi yang dirangkai

dalam bentuk dan format bahasa yang menandung makna.

Pengumuman merupakan pesan atau informasi yang disampaikan kepada

orang banyak. Pengumuman dibuat untuk mengomunikasikan atau

menginformasikan suatu gagasan, pikiran, dan pesan kepada pihak lain.

Pengumuman adalah salah satu bagian dari surat yang dibedakan berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

28

jumlah sasarannya. Pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan

kepada orang banyak yang perlu diketahui oleh siapa saja yang berkepentingan

sesuai dengan isi pengumuman itu. Pengumuman ini bersifat resmi yang isinya

menyangkut segi-segi kedinasan, baik yang dibuat oleh instansi/organisasi

maupun oleh seseorang (Finoza, 1995: 106).

Menurut KBBI (2009: 615) pengumuman berarti hal mengumumkan,

pemberitahuan kepada orang banyak. Pengumuman itu biasanya dipasang di

papan pengumuman, di koran, atau ditempat-tempat umum lainnya. Oleh karena

itu pengumuman diidentikan dengan papan pengumuman, dan surat pengumuman.

Papan pengumuman adalah papan yang berfungsi untuk mengumumkan hal-hal

yang perlu diketahui oleh orang banyak.

Wacana pengumuman dibuat untuk mengkomunikasikan atau

menginformasikan suatu gagasan, pikiran kepada pihak lain. Pengumuman adalah

salah satu bagian dari surat yang dibedakan berdasarkan jumlah sasarannya.

Pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan kepada orang banyak

dan diperuntukkan bagi siapa saja yang berkepentingan sesuai isi pengumuman

itu. Menurut Baryadi (2002: 110) bahwa wacana tulis adalah wacana yang

diwujudkan secara tertulis. Untuk menerima dan memahaminya si penerima harus

membacanya. Wacana ini sering dikaitkan dengan wacana noninteraktif

(noninteraktive discourse) karena proses pemproduksian wacana ini tidak dapat

langsung ditanggapi oleh komunikan. Contoh jenis wacana ini adalah surat,

telegram, pengumuman tertulis, deskripsi, cerita pendek, novel, puisi, naskah,

undang-undang, iklan tertulis, dan wacana jurnalistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

29

Penjelasan singkat tentang terminologi wacana pengumuman tersebut

diatas dapat disimpulkan bahwa wacana pengumuman adalah satuan bahasa atau

rentetan kata, kalimat yang diujarkan atau ditulis dengan maksud menyampaikan

pikiran, perasaan, pesan dan informasi untuk diketahui oleh orang lain. Wacana

pengumuman itu identik dengan sebuah teks yang berisi informasi-informasi yang

dirangkai dalam bentuk dan format bahasa yang mengandung makna. Wacana

pengumuman bertujuan untuk menyampaikan pesan yang harus segera

ditindaklanjuti oleh pendengarnya.

2.3 Kerangka Berpikir

Penelitian mengenai tindak tutur ilokusi asertif dalam wacana

pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta memiliki kerangka

berpikir. Kerangka berpikir merupakan suatu skema mendasar dan menjadi

fondasi bagi setiap pemikiran dari keseluruhan proses penelitian yang akan

dilakukan. Tujuan dari kerangka berpikir adalah mempermudah peneliti untuk

menguraikan dan menjelaskan alur penelitian tindak tutur asertif dalam wacana

pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta.

Dalam kerangka berpikir ini, peneliti akan berusaha membahas

permasalahan yang diangkat mengenai kesulitan umat atau mitra tutur untuk

mengerti dan memahami makna atau maksud yang ingin disampaikan oleh

penutur dalam membacakan wacana pengumuman gereja. Pembahasan masalah

tersebut akan dijelaskan dengan menggunakan konsep, teori dan metode

penelitian yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. Konsep, teori, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

30

metode penelitian digunakan sebagai pisau analisis untuk membantu menjawab

masalah utama dalam penelitian tersebut.

Pertama-tama peneliti menggunakan teori pragmatik sebagai payung

dalam menjelaskan dan memecahkan permasalahan penelitian tersebut. Wacana

pengumuman gereja merupakan salah satu bentuk ujaran maka sangat relevan dan

tepat menggunakan teori pragmatik sebagai pisau analisis dalam penelitian

tersebut. Komponen penting teori pragmatik yang mendukung proses pemecahan

masalah tersebut yakni tindak tutur ilokusi asertif. Konsep tindak tutur ilokusi

asertif menggarisbawahi pemecahan masalah penelitian ini. Yakni peneliti

berusaha untuk menemukan jenis-jenis tindak tutur ilokusi asertif dan makna atau

maksud pragmatik tindak tutur ilokusi asertif dalam wacana pengumuman gereja.

Penentuan jenis dan makna pragmatik tindak tutur ilokusi asertif dalam

wacana pengumuman gereja berdasarkan metode penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang mengasilkan data deskriptif

berupa kata-kata lisan atau tertulis. Peneliti memberikan gambaran secara

menyeluruh mengenai data penelitian ini tergantung pada proses pengumpulan

dan penganalisisan data.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi data yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan

terdiri atas data primer dan data sekunder. Sumber data yang terkumpul tersebut

selanjutnya dianalisis. Analisis data adalah suatu kegiatan untuk mengatur,

mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan

mengkategorikannya sehingga diperoleh sebuah temuan berdasarkan fokus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

31

masalah yang ingin dijawab. Analisis data ini merupakan cara peneliti berjuang

mengolah data supaya menjawab permasalahan yang berkaitan dengan penelitian.

Kegiatan pengumpulan dan penganalisisan data mengarahkan peneliti

untuk menuliskan hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian merupakan sasaran

yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitiannya. Peneliti menguraikan hasil

penelitian mulai dari proses penelitian dengan menggunakan metodologi tertentu

sampai temuan yang didapat kemudian mendeskripsikan secara singkat dalam

butir-butir yang spesifik.

Alur penelitian tindak tutur ilokusi asertif dalam wacana pengumuman di

gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta memiliki bagan kerangka berpikir

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

32

TINDAK TUTUR

ILOKUSI ASERTIF

PENDEKATAN

PRAGMATIK

JENIS TINDAK TUTUR

ILOKUSI ASERFIT

MAKSUD TINDAK TUTUR

ILOKUSI ASERFTIF

METODE PENELITIAN KUALITATIF

PENGUMPULAN DAN ANALISISI DATA

HASIL PENELITIAN

WACANA PENGUMUMAN DI GEREJA-GEREJA KATOLIK

KEVIKEPAN YOGYAKARTA PERIODE AGUSTUS-DESEMBER 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dikatakan kualitatif karena

penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atapun lisan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor (dalam Meleong, 2002: 3)

yang menyatakan bahwa metodologi-kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati.

Meleong (2007: 6) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai suatu jenis

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

subjek penelitian secara holistik; dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-

kata dan bahasa; pada suatu konteks yang alamiah; serta memanfaatkan berbagai

metode ilmiah. Penelitian kualitatif menggunakan data-data alamiah untuk

menerangkan gejala atau fenomena secara menyeluruh. Penelitian kualitatif

dilakukan pada objek yang alamiah, yaitu objek yang berkembang adanya dan

tidak dimanipulasi peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi

kehadiran pada objek tersebut. Hal ini dipertegas lagi oleh Ratna (2009: 47) yang

menyatakan bahwa jenis penelitian kualitatif ini merupakan pendekatan yang

memberi perhatian terhadap data alamiah, yaitu data dalam hubungan dengan

konteks keberadaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

34

Wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yoyakarta

merupakan salah satu tuturan yang berkembang dalam masyarakat. Peneliti ingin

mendeskripsikan secara jelas realitas tuturan yang berlangsung dalam lingkungan

gereja secara kualitatif. Artinya peneliti berupaya mendata, mengamati, menelaah

tuturan yang digunakan dalam wacana pengumuman gereja dan pada akhirnya

mendeskripsikan penggunaan tuturan tersebut dalam bingkai kajian pragmatik

berupa kata-kata tertulis bukan tabel atau statistik.

Penelitian ini akan mendeskripsikan jenis tindak tutur ilokusi asertif, dan

makna pragmatik yang berkaitan dengan konteks dalam wacana pengumuman di

gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta. Oleh karena hasil dari penelitian ini

berupa deskripsi data dalam bentuk kata-kata tertulis yakni uraian tentang jenis-

jenis tindak tutur ilokusi asertif, dan makna pragmatik dalam jenis-jenis tuturan

ilokusi asertif sesuai dengan konteks yang membentuk setiap tuturan dalam

wacana pengumuman gereja.

3.2 Data dan Sumber Data

Data merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar

kajian. Atau dengan kata lain sumber data adalah segala sesuatu yang dapat

memberikan informasi mengenai data. Moleong (2007: 157) mengatakan bahwa

dalam penelitian kualitatif memiliki data utama berupa kata-kata atau bahasa

sedang data pendukunnya berupa dokumen.

Berdasarkan pendapat Moleong tersebut di atas, maka data dalam

penelitian ini berupa sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

35

data yang dibuat peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang

sedang ditangani. Menurut Sudaryanto (2015: 224) data primer adalah data yang

diperoleh peneliti bahasa itu bersumber langsung pada pertuturan para penutur

bahasa yang diteliti sebagai fenomen lingual. Dengan demikian data primer

tersebut dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau

tempat objek penelitian dilakukan. Data primer dalam penelitian ini adalah

pengumuman gereja baik lisan maupun tertulis. Akan tetapi peneliti lebih banyak

memfokuskan sumber data primer ini pada teks tertulis dari pengumuman di

gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogayakarta.

Sumber data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan untuk

maksud mendukung menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Menurut

Sudaryanto (2015: 224) data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti

bahasa itu tidak bersumberkan langsung pada pertuturan para penutur melainkan

pada tulisan laporan kinerja dan hasil kinerja penganalisis bahasa sejawatnya.

Dengan demikian sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah penelitian-

penelitian yang relevan, literatur, artikel, jurnal, serta situs di internet yang

menambah kompleksitas analisis wacana pengumuman gereja tersebut. Sumber

data semacam itu statusnya bukan fenomen lingual melainkan sebagai data

pelengkap dalam penelitian ini. Sumber data sekunder ini dapat ditemukan secara

cepat sehingga mempermudah peneliti dalam memecahkan permasalahan

penelitian ini.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

36

Data merupakan bahan penting yang digunakan oleh peneliti untuk

menjawab pertanyaan dan mencapai tujuan penelitian. Data dan kualitas data

merupakan pokok penting dalam penelitian. Oleh karena itu penggunaan metode

dan teknik yang tepat dapat menentukan kualitas hasil penelitian.

Metode merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik baca dan teknik catat. Menurut Sudaryanto (1993: 135) teknik baca

dilakukan dengan membaca penggunaan bahasa. Teknik baca meliputi membaca

dan mengamati wacana pengumuman yang digunakan sebagai objek kajian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik baca dengan cara membaca

berkali-kali teks-teks pengumuman gereja. Peneliti membaca dan mencermati

pengunaan bahasa dalam teks tertulis penggumuman gereja, dan selanjutnya

menentukan modus kalimatnya yang menerangkan sekelumit tuturan ilokusi

asertif di dalam wacana pengumuman tertulis tersebut.

Menurut Mahsun (2005: 93) teknik catat adalah mencatat beberapa bentuk

yang relevan bagi penelitiannya dari penggunaan bahasa secara tertulis. Teknik

catat merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mencatat data-

data yang ada hubungannya masalah peneliti, kemudian diseleksi, diatur, dan

diklasifikasikan. Pencatatan dapat dilakukan langsung ketika teknik pertama

selesai dan dengan menggunakan alat tulis tertentu. Teknik catat dilakukan

dengan mencatat hal-hal yang berhubungan dengan maksud dan tujuan penelitian.

Teknik catat dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti mencatat hal-hal

dicurigai mengandung tindak tutur ilokusi asertif dan selanjutnya membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

37

klasifikasi atau pengelompokkan. Klasifikasi tuturan pengumuman gereja ini

digunakan sebagai acuan dalam melakukan analisis tindak tutur ilokusi asertif

tersebut.

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 203) mendefinisikan instrumen penelitian

sebagai fasilitas atau alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

agar pekerjaan penelitian lebih mudah dan hasilnya lebih baik; dalam arti cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen penelitian ini sangat

membantu peneliti dalam mengolah dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

penelitian. Instrumen penelitian dimaknai sebagai semua alat atau fasilitas yang

digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyajikan data

secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu permasalahan.

Instrumen penelitian itu sangat penting dalam sebuah proses penelitian.

Menurut Sugiyono (2011: 222) menyebut peneliti sebagai key instrument. Artinya

peneliti sebagai kunci dalam proses mengumpulkan data sampai pada tahap

analisis data. Peneliti sebagai pusat yang berfungsi menentapkan fokus penelitian,

memilih sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai dan mengalisis data,

membuat kesimpulan, dan pada akhirnya menulis laporan penelitian secara

tertulis.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka instrumen dalam

penelitian ini adalah manusia yakni peneliti itu sendiri. Peneliti melakukan

serangkaian kegiatan dari perencanaan, pengumpulan data, menganalisis data, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

38

penyajian data-data secara tertulis. Peneliti sendiri yang berperan aktif dalam

melakukan penelusuran mengenai jenis dan makna tindak tutur ilokusi asertif

yang terdapat pada wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan

Yogyakarta.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasinya dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian yang jelas.

Proses mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, dan mengorganisasikan data

ini bertujuan menemukan dan memecahkan masalah masalah secara akurat.

Menurut Sudaryanto (2015: 6) teknik analisis data dalam penelitian kualitatif itu

terdiri atas tiga tahap yakni tahap penyediaan data, tahap penganalisisan data,

tahap penyajian hasil analisis data. Ketiga tahap ini sebagai upaya strategis untuk

memecahkan masalah dalam penelitian. Dengan cara ini, diharapkan peneliti

dapat meningkatkan pemahamannya tentang data yang terkumpul dan

memungkinkannya menyajikan data tersebut secara terstruktur guna

menginterpretasikan serta menarik kesimpulan yang benar.

Penelitian tindak tutur ilokusi asertif dalam wacana pengumuman di

gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta inipun menggunakan teknik analisis

data berdasarkan ketiga tahap tersebut. Adanya tahap-tahap analisis data ini

membantu mempermudah peneliti dalam usaha menemukan masalah kebahasaan

yang diteliti secara khusus tentang jenis-jenis tindak tutur ilokusi asertif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

39

makna pragmatik yang terkandung dalam jenis-jenis tindak tutur ilokusi asertif

pada wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta.

1.Tahap Penyediaan Data

Tahap ini merupakan upaya peneliti menyediakan atau mengumpulkan

data secukupnya. Teknik pengumpulan atau penyediaan data dilakukan

dengan teknik baca dan catat. Teknik baca meliputi membaca dan

mengamati wacana pengumuman gereja yang digunakan sebagai objek

kajian. Peneliti membaca dan mencermati pengunaan bahasa dalam teks

tertulis penggumuman gereja, dan selanjutnya menentukan modus

kalimatnya yang menerangkan sekelumit tuturan ilokusi asertif di dalam

wacana pengumuman tertulis tersebut. Selain teknik baca, peneliti juga

menggunakan teknik catat. Dengan teknik catat ini, peneliti mencatat

hal-hal dicurigai mengandung tindak tutur ilokusi asertif pada wacana

pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta.

2.Tahap Penganalisisan Data

Tahap penganalisisan data merupakan upaya peneliti menangani

langsung masalah yang terkandung pada data-data yang telah terhimpun.

Proses penanganan yang dilakukan oleh peneliti nampak pada adanya

tindakan membedah atau mengurai dan memburaikan masalah

bersangkutan dengan cara-cara yang khas. Cara-cara penganalisisan data

tersebut meliputi; cara pertama, mengidentifikasi data. Berdasarkan hasil

pencatatan data berupa jenis dan makna pragmatik tindak tutur ilokusi

asertif dalam wacana pengumuman gereja, selanjutnya peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

40

mengidentifikasi data-data tersebut. Proses identifikasi meliputi

penandaan atau pemisahan terhadap data-data yang masih diperlukan

untuk tahap selanjutnya dan menentukan data mana yang dibuang.

Tahap ini menuntut peneliti memusatkan pemikiran dan perhatian pada

data-data yang mencerminkan jenis dan makna pragmatik tindak tutur

ilokusi asertif. Cara kedua, menyalin data ke dalam tabel data. Data

yang telah diidentifikasi tersebut kemundian di salin dalam tabel data.

Penyalinan data ke dalam tabel data bertujuan untuk mempermudah

peneliti dalam proses analisis data. Cara ketiga, menganalisis data dari

tabel data. Data-data yang telah disalin tersebut dianalisis berdasarkan

jenis dan makna pragmatik tindak tutur ilokusi asertif dalam linguistik.

Dalam proses analisis data, peneliti menggunakan metode yang

dianjurkan oleh Mahsun (2013: 120) yakni metode padan ekstralingual.

Metode padan ekstralingual adalah metode analisis dengan cara

menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa.

Hal-hal yang berada di luar bahasa seperti menyangkut makna,

informasi, dan konteks tuturan. Metode ini digunakan untuk dapat

menjelaskan jenis dan makna pragmatik tindak tutur ilokusi asertif yang

terdapat pada wacana pengumuman gereja. Cara keempat,

menyimpulkan. Cara ini dilakukan peneliti akan menyimpulkan analisis

data penelitian secara keseluruhan. Dengan adanya kesimpulan ini, hasil

dari analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui dengan jelas.

3. Tahap Penyajian Hasil Analisis Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

41

Mengacu pada penjelasan Sudaryanto (Mahsun, 2013: 123), penyajian

hasil analisis data di dalam penelitian ini menggunakan metode informal.

Dengan metode ini, peneliti menyajikan hasil analisis data dalam bentuk

pemaparan dengan kata-kata atau uraian biasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Sumber data dari penelitian ini adalah pengumuman di gereja-gereja

Katolik Kevikepan Yogyakarta. Jumlah gereja Katolik yang dijadikan penelitian

adalah 14 gereja paroki yang tersebar di wilayah Yogyakarta. 14 gereja paroki itu

terdiri dari 2 paroki di kabupaten Gunung Kidul, 2 paroki di kabupaten Bantul, 3

paroki di kabupaten Kulon Progo, 2 paroki di kabupaten kota Yogyakarta, dan 5

paroki di kabupaten Sleman. Kiranya 14 gereja Katolik ini menjadi sumber data

yang akurat dari penelitian ini.

Data pengumuman gereja ini menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa

Jawa. Namun kajian peneliti tertuju kepada pemakaian bahasa Indonesia dalam

setiap pengumuman gereja tersebut. Peneliti lebih banyak mengambil data tertulis

dari pengumuman gereja yang sudah dibacakan pada hari Minggu mulai dari

bulan Agustus-Desember 2015. Fokus penelitian ini berupa tuturan ilokusi asertif

yang terkandung dalam pengumuman gereja yang bersifat tertulis. Jumlah tuturan

yang dianalisis ada 103 tuturan ilokusi asertif, dengan rincian sebagai berikut: 13

jenis tuturan „mengumumkan‟, 11 jenis tuturan „melaporkan‟, 4 jenis tuturan

„menyatakan‟, 23 jenis tuturan „menegaskan‟, 47 jenis tuturan „memberitahukan‟,

dan 5 jenis tuturan „memperingatkan‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

43

Tabel I: Jenis dan Banyaknya Tuturan Ilokusi Asertif dalam Wacana

Pengumuman Gereja Katolik

No Jenis Tuturan Ilokusi Asertif Banyaknya Tuturan Ilokusi

Asertif

1. Mengumumkan 13

2. Melaporkan 11

3. Menyatakan 4

4. Menegaskan 23

5. Memberitahukan 47

6. Memperingatkan 5

Jumlah 103

Tindak tutur ilokusi asertif merupakan kemampuan mengujarkan kata atau

kaliamat oleh penutur dan diterima oleh si mitra tutur sebagai suatu kebenaran

yang menuntut tanggapan berupa melakukan tindakan terntentu. Tanggapan yang

diharapkan timbul dari dalam diri mitra tutur dan penutur sendiri dapat berupa

tanggapan verbal maupun tanggapan nonverbal yang mengisyaratkan sebuah

tindakan. Isyarat tindakan akan terwujud atau terlaksana apabila si mitra tutur

menemukan dan memahami maksud yang sedang diutarakan oleh penutur.

Berkaitan dengan maksud tuturan inipun perlu diidentifikasi seturut konteks yang

melatarbelakanginya. Sebab konteks merupakan seperangkat asumsi atau latar

belakang pengetahuan yang dimiliki bersama oleh penutur dan mitra tutur.

Misalnya tuturan petugas lektor yang menyampaikan pengumuman gereja pada

hari Minggu di gereja Santo Yakobus, Bantul berikut ini:

(1) Panitia Natal 2015 menyediakan Kaos dan Stiker Natal 2015, umat

yang berminat bisa membeli di depan gereja setelah misa.

(Konteks fisik: Tuturan ini disampaikan oleh petugas lektor pada hari

Minggu di Gereja Yakobus Bantul, jam 07 00 pagi, petugas

lektor(laki-laki/perempuan), umat, halaman gereja. Konteks latar

belakang pengetahuan bersama ialah perayaan Natal merupakan hari

raya besar keagamaan Katolik dan setiap tahun gereja St. Yakobus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

44

Bantul menyelenggarakan prayaan Natal dengan kegiatan atau acara

yang unik).

Membaca dan mencermati tuturan yang diucapkan oleh petugas lektor di atas,

maka jelas terlihat bahwa tuturan ilokusi asertif adalah „mengumumkan‟ karena

„mengumumkan‟ merupakan tuturan yang menyampaikan tentang suatu hal yang

akan dilakasanakan. Tentu tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor ini

mengandung nilai kebenarannya.

Tuturan di atas jelas memperlihatkan petugas lektor menyampaikan

informasi kepada mitra tutur (umat yang hadir di dalam gereja) tentang kegiatan

panitia Natal 2015 yang menjual kaos dan stiker di depan halaman gereja. Tujuan

tuturan petugas lektor yakni menyampaikan informasi kepada umat supaya

diketahui bersama akan kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh panitia Natal

2015. Tuturan yang disampaikan tersebut mempunyai maksud yang harus

ditanggapi oleh mitra tutur sesuai dengan konteksnya.

Tuturan diatas memiliki tiga konteks yang sesungguhnya memberi signal

maksud yang dapat dipahami oleh penutur dan mitra tutur. Pertama, konteks fisik

meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja St. Yakobus Bantul, petugas

lektor, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti perayaan ekaristi pada hari

Minggu, dan di halaman gereja telah dipasang stand yang memajang baju kaos

dan stiker Natal 2015. Kedua, konteks linguistik meliputi; ungkapan lisan yang

disampaikan oleh petugas lektor, sedangkan ungkapan tertulis dalam lembaran

teks pengumuman yakni panitia Natal 2015 menyediakan Kaos dan Stiker Natal

2015, umat yang berminat bisa membeli di depan gereja setelah misa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

45

Ketiga, konteks asumsi atau latar belakang pengetahuan bersama ialah

penutur dan mitra tutur juga memiliki asumsi dan latar belakang pengetahuan

yang sama tentang perayaan Natal merupakan hari raya besar keagamaan

terkususnya agama Katolik. Setiap tahun gereja Santo Yakobus, Bantul

menyelenggarakan perayaan Natal dengan kegiatan atau acara yang unik dan

melibatkan partisipasi umat. Asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama

inilah yang menentukan maksud pragmatik yang dapat dimengerti dan diketahui

bersama penutur dan mitra tutur.

Jikalau ditinjau dari segi konteksnya maka makna pragmatik yang

terkandung didalam tuturan tersebut adalah “menawarkan”. Petugas lektor seolah-

olah menawarkan kepada mitra tuturnya untuk mengunjungi stand sekaligus

membelinya. Penanda maksud pragmatik „menawarkan ini terbentuk dari

konteksnya yakni asumsi atau pengetahuan penutur dan mitra tutur terhadap

tuturan yang disampaikan yakni perayaan Natal dan kegiatan panitia Natal yang

dilakasankan di gereja Santo Yakobus, Bantul. Berdasarkan asumsi dan latar

belakang pengetahuan bersama ini menggerakkan mitra tutur untuk turut

berpartisipasi mensukseskan kegiatan atau acara perayaan Natal gereja St.

Yakobus Bantul dengan membeli kaos dan stiker Natal 2015 tersebut.

Pemahaman mengenai konteks ditegaskan oleh Edward T. Hall (dalam

Rahardi, 2015: 19) bahwa dalam sebuah tuturan itu terkandung tiga buah entitas

yang harus ada secara bersama-sama, yakni (1) informasi, (2) Konteks, dan (3)

makna. Dalam hal ini, informasi dimengerti sebagai perihal yang disampaikan

dalam sebuah tuturan yang terikat oleh konteks. Maka konteks merupakan situasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

46

latar belakang pengetahuan yang mempunyai hubungan dengan tuturan yang

sedang berlangsung. Selanjutnya makna merupakan inti pembicaraan yang

menjadi tujuan utamanya. Atau dengan kata lain makna adalah maksud yang

terkandung di dalam pembicaraan tersebut.

Setiap tuturan dalam wacana pengumuman gereja pun mempunyai nilai

informasi, konteks, dan makna. Perihal informasi yang disampaikan dalam sebuah

tuturan pengumuman itu mengandung pesan yang harus dilaksanakan oleh

pendengarnya. Pesan yang disampaikan oleh penutur dalam wacana pengumuman

tersebut sesuai dengan situasi, latar belakang pengetahuan yang sudah diketahui

bersama oleh penutur dan mitra tuturnya, sehingga makna atau maksud wacana

pengumuman yang disampaikan oleh penutur dapat diterima sekaligus

dilaksanakan oleh mitra tuturnya.

4.2 Hasil Analisis Data

Hasil analisis data berikut ini meliputi enam jenis tindak tutur ilokusi

asertif, yaitu tindak tutur ilokusi asertif „mengumumkan‟, tindak tutur ilokusi

asertif „melaporkan‟, tindak tutur ilokusi asertif „menyatakan‟, tindak tutur

ilokusi asertif „menegaskan‟, tindak tutur ilokusi asertif „memberitahukan‟, dan

tindak tutur ilokusi asertif „memperingatkan‟. Keenam tindak tutur ilokusi asertif

tersebut mempunyai makna yang beragam misalnya, menawarkan,

mempersilakan, mengucapkan selamat, perintah, melarang, menyuruh, dan

sebagainya. Hakikat makna yang terkandung dalam tindak tutur asertif ini hanya

dapat dipahami seturut konteks yang membentuk dan melatarbelakangi tuturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

47

tersebut. Penekanan utama untuk mengerti dan memahami maksud pragmatik

dalam sebuah tuturan adalah terletak pada asumsi dan latar belakang pengetahuan

bersama yang sudah dimiliki oleh penutur dan mitra tutur. Artinya setiap tuturan

yang diujarkan harus mengikat penutur dan mitra tutur pada seperangkat asumsi

dan latar belakang pengetahuan bersama mengenai pokok percakapan tersebut.

Agar pemahaman kita semakin jelas mengenai hasil temuan dan kajian sederhana

tersebut, di bawah ini akan diuraikan secara mendetail mengenai jenis tindak tutur

ilokusi asertif di atas.

4.2.1 Jenis Tindak Tutur Asertif dalam Wacana Pengumuman di Gereja-

Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta

Berdasarkan kajian yang dilakukan secara mendalam oleh peneliti,

ditemukan enam jenis tindak tutur ilokusi asertif dalam wacana pengumuman di

gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta. Terdapat begitu banyak tuturan

dalam pengumuman gereja, namun peneliti hanya mampu mengidentifikasi enam

jenis tuturan ilokusi asertif. Keenam jenis tindak tutur ilokusi asertif ini adalah

tindak tutur ilokusi asertif „mengumumkan‟, tindak tutur ilokusi asertif

„melaporkan‟, tindak tutur ilokusi asertif „menyatakan‟, tindak tutur ilokusi asertif

„menegaskan‟, tindak tutur ilokusi asertif „memberitahukan‟, dan tindak tutur

ilokusi asertif „memperingatkan‟.

4.2.1.1 Tindak Tutur Ilokusi Asertif ‘Mengumumkan’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

48

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan 13 tuturan yang teridentifikasi

sebagai tindak tutur ilokusi asertif “mengumumkan”. Mengumumkan adalah

memberitahukan kepada orang banyak, memaklumkan, dan menyebarluaskan

(KBBI, 2009: 615). Tindak tutur „mengumumkan‟ merupakan tuturan yang

disampaikan oleh penutur untuk menyebarluaskan hal yang penting kepada orang

lain supaya diketahui dan dilaksanakan sesuai isinya. Jenis tindak tutur

mengumumkan ini ditentukan oleh konteks yang mewadahinya. 4 dari 13 tindak

tutur ilokusi asertif „mengumumkan‟ tersebut dapat dilihat pada contoh tuturan di

bawah ini:

(2) Lowongan Pekerjaan: Perusahaan Pennyu Group membuka

kesempatan kepada OMK untuk bergabung dan berkarya di

Perusahaan, info selengkapnya bisa di lihat di papan Pengumuman.

(Konteks fisik meliputi, perayaan ibadah dilaksanakan di gereja St.

Petrus dan Paulus Klepu, jam 07.00 pagi, petugas lektor (laki-

laki/perempuan), umat yang hadir mengikuti perayaan ibadah, surat

lowongan pekerjaan sudah ditempelkan di papan pengumuman yang

ada di depan gereja. Konteks asumsi dan latar belekang pengetahuan

bersama yakni perusahan Pennyu Group setiap tahunnya membuka

kesempatan pekerjaan bagi OMK gereja St. Petrus dan Paulus Klepu,

dan beberapa anak OMK sudah diterima bekerja di perusahaan

Pennyu Group).

(3) Dalam rangka ulang tahun ke 49 Gereja Kevikepan, paroki

mengundang seluruh ketua wilayah, ketua lingkungan dan wakil umat

untuk menghadiri ekaristi “syukur atas arah dasar KAS 2011-2015 dan

HUT ke 49 kevikepan DIY”. Undangan dapat diambil di kotak kaca di

depan sekretariat.

(Konteks fisik meliputi, perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Keluarga Kudus Banteng, jam 09.00 pagi, petugas lektor (laki-

laki/perempuan), umat yang hadir mengikuti ibadah, surat undangan

sudah terlebih dahulu diletakan di kotak kaca sekretariat yang ada di

samping pastoran paroki. Konteks asumsi dan latar belakang

pengetahuan bersama yakni setiap tahunnya gereja Keluarga Kudus

Banteng merayakan ekaristi ulang tahun Kevikepan dan sekaligus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

49

mengadakan evaluasi mengenai kehidupan menggereja di Kevikepan

Yogyakarta ).

(4) KTK Lansia menyelenggarakan seminar dengan tema “Sakramen

Minyak Suci/Pengurapan Orang Sakit” hari Minggu, 13 September pk.

10.00 WIB. Keterangan lebih lanjut dapat dibaca di panduan misa.

(Konteks fisik meliputi, perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Kristus Raja Baciro, jam 08.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor(laki-laki/perempuan), panduan misa

yang diletakkan di pintu masuk gereja. Konteks asumsi dan latar

belakang pengetahuan bersama yakni salah satu sakramen gereja

adalah sakramen minyak suci/pengurapan orang sakit, dan sakramen

ini hanya diterimakan kepada umat yang menderita sakit ).

(5) KTK INISIASI membuka pendaftaran bagi calon penerima Komuni

Pertama dan calon Penerima Sakramen Penguatan tahun 2016,

pendaftaran di sekretariat paroki atau dapat melalui ketua-ketua

lingkungan.

(Konteks fisik meliputi, perayaan ibadah dilaksanakan di gereja St.

Perawan Maria Diangkat Ke Surga Pakem, jam 16.30 sore, umat yang

hadir mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-

laki/perempuan), kantor sekretariat berada di samping kiri gereja,

para ketua lingkungan yang terdapat dilingkungan masing-masing.

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama yakni

sakramen penguatan dan komuni pertama merupakan sakramen

penting dalam gereja yang harus diterima oleh semua umat yang

sudah dianggap layak dan telah mengikuti serangkaian pembelajaran

agama Katolik).

Sesuai dengan pandangan Leech (dalam Sudaryat, 2009: 140) yang

mengatakan bahwa kalimat asertif adalah kalimat atau tuturan yang berfungsi

untuk mengekspresikan kebenaran informasi. Dengan demikian tuturan di atas

merupakan tindak tutur ilokusi asertif “mengumumkan” adalah tindak tutur yang

mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diungkapkan.

Tindak tutur ilokusi asertif yang digambarkan dalam tuturan di atas

termasuk dalam tuturan “mengumumkan”. Sebab tuturan mengumumkan berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

50

tuturan yang menginformasikan pesan kepada orang lain untuk diketahui. Hal ini

ditunjukkan pada tuturan (2) yakni “Perusahaan Pennyu Group membuka

kesempatan kepada OMK untuk bergabung dan berkarya di Perusahaan”.

Faktanya bahwa perusahan Pennyu Group ini sudah lama didirikan dan saat ini

sedang mengalami kekurangan tenaga kerja. Dalam hal ini mitra tutur dapat

menerima tawaran dari perusahaan Pennyu Group yang membutuhkan tenaga

kerja. Oleh sebab itu penutur dan mitra tutur memperoleh kebenaran informasi

akan kebutuhan tenaga kerja di perusahaan Pennyu Group.

Tuturan (3) termasuk dalam tindak tutur ilokusi asertif „mengumumkan”

karena dalam tuturan tersebut berisi suatu kebenaran informasi bahwa akan

diadakan perayaan syukuran ulang tahun gereja Kevikepan Yogyakarta 2015.

Pesan yang disampaikan oleh penutur adalah adanya ulang tahun ke 49 Gereja

Kevikepan, sehingga paroki mengundang seluruh ketua wilayah, ketua lingkungan

dan wakil umat untuk menghadiri ekaristi “syukur atas arah dasar KAS 2011-

2015 dan HUT ke 49 kevikepan DIY”. Petugas lektor memaklumkan kepada umat

yang hadir di dalam gereja supaya mengetahui bahwa akan diadakan perayaan

syukuran ulang tahun gereja Kevikepan Yogyakarta ke 49 di gereja Keluarga

Kudus Banteng.

Tuturan (4) termasuk dalam tindak tutur ilokusi asertif „mengumumkan‟

sebab dalam tuturan tersebut berisi pemberitahuan akan kebenaran kegiatan

seminar yang dilakukan oleh KTK Lansia. Tuturan ini disampaikan oleh petugas

lektor kepada umat yang hadir dengan tujuan menginformasikan bahwa KTK

Lansia melaksanakan seminar pada hari Minggu, 13 September 2015, pkl. 10.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

51

WIB. Penutur mengikat mitra tuturnya supaya mengikuti seminar yang

diselenggarakan oleh KTK Lansia dengan tema „Sakramen Minyak

Suci/Pengurapan Orang Sakit,‟ pada hari Minggu, 13 September pkl. 10.00 WIB.

Tuturan (5) merupakan tindak tutur ilokusi asertif „mengumumkan‟ karena

dalam tuturan tersebut berisi pemberitahuan akan kebenaran dilaksanakan

kegiatan KTK INISIASI bagi calon Komuni Pertama dan calon Penerima

Sakramen Penguatan. Informasi yang disampaikan oleh penutur kepada mitra

tutur mengandung kebenaran proposisi sekaligus mengikat mitra tuturnya untuk

mengikutinya. Tuturan ini disampaikan oleh petugas lektor kepada umat yang

hadir untuk menginformasikan bahwa akan dilaksanakan KTK INISIASI bagi

calon penerima Komuni Pertama dan calon Penerima Sakramen Penguatan.

4.2.1.2 Tindak Tutur Ilokusi Asertif ‘Melaporkan’

Tuturan „melaporkan‟ juga termasuk ke dalam tindak tutur ilokusi asertif.

Melaporkan adalah memberitahukan, mengabarkan bahwa tugasnya telah

dilaksanakan (KBBI, 2009: 285). Tindak tutur „melaporkan‟ merupakan tuturan

yang disampaikan oleh penutur dalam mengabarkan sesuatu hal dengan tujuan

untuk „melaporkan‟ kepada mitra tuturnya. Dalam penelitian ini, peneliti

menemukan 11 tuturan yang menggambarkan tindak tutur ilokusi asertif. 4 dari 11

tuturan tersebut dapat dilihat di bawah ini.

(6) Panitia Renovasi Gereja Santa Maria Kartasura mengucapkan terima

kasih kepada seluruh umat dan Dewan Paroki Gereja Santo Yohanes

Rasul Pringwulung atas kemurahan hati dalam memberikan bantuan

dana renovasi gereja. Adapun dana yang terkumpul sejumlah Rp.

29.671.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

52

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja St.

Yohanes Rasul Pringwulung, jam 08.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan, petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks

asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama yaitu kondisi fisik

gereja Santa Maria Kartasura sudah cukup tua, dan rumah gereja

sebagai tempat melaksanakan perayaan ibadah).

(7) Kolekte II tanggal 15-16 Agustus 2015 sebesar Rp. 7.327.100 telah

disetorkan ke keuskupan Agung Semarang untuk kegiatan pastoral.

Terima kasih atas partisipasi dari semua umat.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Keluarga Kudus Banteng, jam 06.30 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan. Konteks asumsi

dan latar belakang pengetahuan bersama yakni kolekte merupakan

salah satu bentuk sumbangan dan partisipasi umat dalam

menghidupkan gereja dan kegiatan pastoral keuskupan Agung

Semarang).

(8) Keluarga Besar SMK Putratama mengucapkan terima kasih atas

partisipasi dan bantuan yang diberikan seluruh umat untuk acara

Tutup Tahun 2015 yang akan kami selenggarakan.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja St.

Yakobus Bantul, jam 08.00 pagi, umat yang hadir mengikuti perayaan

ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan), sekolah SMK

Putratama. Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni

setiap akhir tahun SMK Putratama menyelenggarakan kegiatan tutup

tahun yang melibatkan juga kehadiran orang tua murid, dan ada

beberapa siswa-siswi SMK Putratama berasal dari gereja St. Yakbus

Bantu).

(9) Tim Liturgi mengucapkan terima kasih kepada kelompok koor

Damangjaya-Bandung atas partisipasinya dalam perayaan ekaristi pagi

hari ini dengan koor.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Kristus Raja Baciro, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan), anggota

paduan suara Damangjaya. Konteks asumsi dan latar belakang

pengetahuan yaitu setiap ada perayaan ibadah harus dimeriahkan

oleh koor atau nyanyian lagu-lagu gereja, dan setiap lingkungan

sudah dijadwalkan menanggung koor dalam perayaan ibadah

tersebut).

Berdasarkan pandangan Tarigan (2009: 42) menyatakan bahwa tindak

tutur asertif melibatkan pembicara pada kebenaran preposisi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

53

diekspresikannya. Dengan demikian tindak tutur ilokusi asertif „melaporkan‟

adalah tindak tutur yang melibatkan penuturnya akan kebenaran atas apa yang

disampaikannya kepada mitra tutur. Tindak tutur asertif „melaporkan‟ dimengerti

sebagai kemampuan penutur dalam mengungkapkan sesuatu hal secara tegas

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Maka dari itu tuturan „melaporkan‟

merupakan kemampuan penutur menginformasikan sesuatu secara benar dan jelas

kepada mitra tuturnya.

Tuturan (6) dapat digolongkan sebagai tindak tutur ilokusi asertif

melaporkan. Tuturan ini disampaikan oleh petugas lektor kepada umat yang hadir

dengan tujuan mengabarkan hasil pengumpulan dana sumbangan umat bagi

renovasi gereja. Tujuan informasi yang disampaikan oleh penutur kepada mitra

tutur adalah perihal hasil dana yang terkumpul sejumlah Rp. 29.671.000.

Kebenaran tindak tutur ilokusi asertif „melaporkan‟ ini adalah apa yang dituturkan

sesuai dengan fakta atau kenyataan hasil pengumpulan dana tersebut. Dengan

demikian penutur menyampaikan kepada mitra tutur sesuai dengan konteksnya

yakni dana yang terkumpul sejumlah Rp. 29.671.000.

Tuturan (7) merupakan salah satu jenis tindak tutur ilokusi asertif

melaporkan. Tuturan ini disampaikan oleh petugas lektor kepada umat yang hadir

tentang kolekte II tanggal 15-16 Agustus telah disetorkan ke Keuskupan Agung

Semarang. Tuturan tersebut memberikan informasi atau pesan kepada mitra tutur

mengenai hasil kolekte yang terkumpul sudah disetor ke ekonom Keuskupan

Agung Semarang. Kebenaran tindak tutur ilokusi asertif „melaporkan‟ ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

54

apa yang dituturkan sesuai dengan konteksnya yakni uang kolekte telah disetorkan

ke ekonom keuskupan Agung Semarang.

Tuturan (8) adalah jenis tindak tutur ilokusi asertif melaporkan. Tuturan

yang disampaikan oleh petugas lektor kepada umat yang hadir bertujuan untuk

mengabarkan tentang sumbangan umat yang telah diberikan kepada SMK

Putratama. Tuturan penutur kepada mitra tuturnya ini mengandung kebenaran.

Sebab apa yang diungkapkan oleh penutur sesuai dengan konteksnya bahwa umat

ikut berpartisipasi memberikan sumbangan berupa uang kepada Keluarga Besar

SMK Putratama. Dengan demikian tuturan tersebut mengandung tindak tutur

ilokusi asertif „melaporkan‟ yakni penutur menginformasikan kepada mitra tutur

akan dana yang sudah diserahkan kepada pihak SMK Putratama.

Tuturan (9) teridentifikasi sebagai tindak tutur ilokusi asertif melaporkan.

Tuturan ini disampaikan oleh petugas lektor kepada umat yang hadir bersifat

mengabarkan bahwa kelompok koor yang bertugas hari Minggu itu adalah koor

Damangjaya-Bandung. Kebenaran tindak tutur ilokusi asertif „melaporkan‟ yakni

penutur mengungkapkan sesuai dengan konteksnya bahwa kelompok koor

Damangjaya-Bandung telah memeriahkan perayaan dengan lagu-lagu yang bagus.

Dengan demikian penutur memberikan pesan kepada mitra tutur bahwa kelompok

koor Damangjaya-Bandung seringkali diundang untuk berpartisipasi dalam

perayaan misa di gereja.

4.2.1.3 Tindak Tutur Ilokusi Asertif ‘Menyatakan’

Menyatakan adalah menerangkan, menjelaskan tentang suatu perihal

(KKBI, 2009: 339). Tindak tutur ilokusi asertif „menyatakan‟ merupakan tuturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

55

yang disampaikan oleh penutur untuk memperjelas atau menerangkan sesuatu

perihal kepada mitra tutur untuk diketahui. Dengan demikian tindak tutur ilokusi

asertif „menyatakan‟ dimengerti sebagai tuturan yang memperjelas kebenaran

suatu perihal yang diucapkan kepada mitra tuturnya sehingga dapat dipahami.

Tindak tutur ilokusi asertif yang ditemukan dalam pengumuman gereja itu terdiri

atas 4 tuturan. 3 dari 4 tuturan tersebut akan dijelaskan berikut ini.

(10) Kepada Bapak/Ibu ketua lingkungan yang belum mengumpulkan

usulan calon prodiakon, dimohon segera mengumpulkan ke

sekretariat paroki paling lambat tanggal 13 September 2015.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Yesus Ganjuran, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan),

kantor sekretariat yang berada di samping kanan gereja. Konteks

asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni prodiakon adalah

salah satu petugas gereja yang membantu memperlancar kegiatan

gereja baik dilingkungan maupun di paroki dan proses pemilihan

prodiakon setiap tahun dipercayakan kepada umat).

(11) Latihan koor untuk misa Natal anak, setiap hari Minggu pukul

10.00 di Gereja. Mohon partisipasi orang tua mengajak putra-

putrinya untuk terlibat.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Kristus Raja Baciro, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor(laki-laki/perempuan). Konteks

asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni perayaan Natal

merupakan hari raya besar keagamaan Katolik, dan gereja Kristus

Raja Baciro setiap tahun memberikan kesempatan khusus untuk

misa Natal anak).

(12) Baptisan Bayi bulan November pada hari Jumat; 13 November,

dimohon segera mendaftar di sekretariat paroki paling lambat hari

Selasa; 10 November.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran, jam 07.00 pagi, umat yang

hadir mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-

laki/perempuan), kantor sekretariat yang berada di sebelah Barat

gereja. konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni

sakramen baptis merupakan salah satu sakramen penting dalam

gereja yang wajib diterima oleh semua umat supaya terhitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

56

sebagai anggota resmi gereja, dan setiap tiga bulan gereja Hati

Kudus Tuhan Yesus, Pugeran mengadakan baptisan bayi).

Leech (dalam Sudaryat, 2009: 140) mengatakan bahwa kalimat asertif

adalah kalimat atau tuturan yang berfungsi untuk mengekspresikan kebenaran

informasi. Dengan demikian tuturan di atas merupakan tindak tutur ilokusi asertif

“menyatakan” adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya akan perilah

memperjelas kebenaran atas apa yang diungkapkan.

Tindak tutur ilokusi asertif „menyatakan‟ tersebut ditunjukkan pada

tuturan (10) yakni penutur menginformasikan kepada mitra tutur mengenai

mengumpulkan usulan nama-nama prodiakon. Informasi yang dituturkan penutur

kepada mitra tutur ini mengandung ungkapan kebenaran. Dalam tuturan yang

diungkapkan oleh petugas lektor ini sesuai dengan konteksnya yakni perihal

pemilihan anggota prodiakon paroki Hati Kudus Yesus, Ganjuran. Tuturan yang

disampaikan oleh penutur kepada mitra tuturnya ini ingin memperjelas dan

menerangkan bahwa usulan nama-nama calon prodiakon dikumpulkan ke

sekretariat paroki paling lambat tanggal 13 September 2015.

Tuturan (11) merupakan jenis tindak tutur ilokusi asertif menyatakan.

Tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor kepada umat yang hadir ini

mengandung informasi atau pesan yakni akan diadakan latihan koor pada hari

Minggu untuk misa Natal anak. Tuturan yang diungkapkan oleh penutur ke-

kepada mitra tuturnya ini mengandung kebenaran. Sebab apa yang diungkapkan

oleh penutur sesuai dengan konteksnya bahwa akan diadakan perayaan misa Natal

bersama anak-anak di gereja. Tuturan tersebut mengandung tindak tutur ilokusi

asertif „menyatakan‟ yakni penutur menerangkan dan menjelaskan tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

57

pentingnya peran serta orang tua dalam mengajak anak-anaknya mengikuti latihan

koor.

Tuturan (12) menunjukkan tindak tutur ilokusi asertif „menyatakan‟.

Tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor kepada umat yang hadir bersifat

menerangkan dan menjelaskan bahwa pada bulan November diadakan baptisan

bayi. Kebenaran tindak tutur ilokusi asertif „menyatakan‟ yakni penutur

mengungkapkan sesuai dengan konteksnya bahwa akan diadakan pembaptisan

bayi dan pendaftaran paling lambat 10 November. Tuturan yang diungkapkan

oleh penutur kepada mitra tutur ini inging menyampaikan informasi tentang

kegiatan baptisan anak yang selalu dilaksanakan di gereja setiap tahunnya.

4.2.1.4 Tindak Tutur Ilokusi Asertif ‘Menegaskan’

Menegaskan adalah memastikan, dan mengatakan dengan tegas tentang

sesuatu hal (KBBI, 2009: 540). Tindak tutur ilokusi asertif „menegaskan‟

merupakan kemampuan penutur untuk mengungkapkan sesuatu perihal dengan

tujuan memastikan, dan mengatakan dengan tegas suatu maksud kepada mitra

tuturnya. Tindak tutur ilokusi asertif „menegaskan‟ dimaknai sebagai kemampuan

penutur dalam menyampaikan informasi secara tegas kepada mitra tutur yang

mengandung kebenaran proposisi dari tuturannya sehingga dapat dimengerti dan

dilakukan tindakan oleh mitra tuturnya. Dalam penelitian ini, peneliti mencermati

dan menemukan 23 tindak tutur ilokusi asertif „menegaskan‟. 3 dari 23 tuturan

tersebut akan dijelaskan berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

58

(13) Elisabeth Dian Sulistyowati dengan Teddy Prasetyo Wibowo,

keduanya dari lingkungan St. Matius Penginjil Bintaro. Yang

mengetahui halangannya mohon lapor Romo Paroki.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilakasankan di gereja

Marganingsih Kalasan, Jam 08.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yaitu sakramen

perkawinan adalah salah satu sakramen yang penting dalam

gereja yang akan diterimakan kepada pasangan yang telah

mengikuti kursus persiapan perkawinan serta perkawinan itu suci

dan mulian antara sepasang kekasih yang saling mencintai tanpa

ada halangan apapun).

(14) Pembekalan dan penyegaran Pendamping PIA bersama Romo FX.

Suhanto akan dilaksanakan hari Minggu 13 September pukul 10.00

di gereja. Pendamping PIA lingkungan yang sudah ditujuk harap

hadir dalam acara ini.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Yakobus Bantul, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan), aula yang

ada di samping gereja. konteks asumsi dan latar belakang

pengetahuan yakni pertumbuhan iman anak itu perlu dilestarikan

dengan mengikuti kegiatan rohani maka para petugas gereja

dalam hal ini pendamping PIA membutuhkan pembekalan

pengetahuan mendalam mengenai kehidupan agama Katolik ).

(15) Minggu, 13 September 2015 dilaksanakan pelantikan Misdinar

paroki Boro. Acara tersebut dilaksanakan di dalam perayaan

ekaristi pagi dan yang akan dilantik adalah misdinar yang ikut

pembekalan di Ambarawa. Mohon mengenakan pakaian atas putih

dan bawah gelap. Harap menjadi perhatian bagi seluruh misdinar.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Teresia Lisieux, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks

asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni misdinar merupakan

petugas liturgi yang melayani dan membantu pastor saat perayaan

ekaristi berlangsung dan pada umumnya anggota misdinar adalah

anak-anak pelajar atau SEKAMI).

Sejalan dengan teorinya, Rahardi (2009: 17) menyebut tindak tutur asertif

adalah bentuk tutur yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang sedang

diungkapkannya dalam tuturan. Tindak tutur ilokusi asertif „menegaskan‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

59

merupakan tuturan yang memastikan, dan mengatakan suatu hal dengan tegas

mengenai pesan atau informasi yang sebenarnya. Setiap tuturan yang disampaikan

oleh penutur kepada mitra tutur harus mengandung nilai kebenaran yang

memungkinkan lahirnya sebuah tindakan dari tuturan tersebut.

Tuturan (13) diidentifikasi sebagai tindak tutur ilokusi asertif menegaskan.

Pada tuturan ini petugas lektor memastikan dan mengatakan dengan tegas kepada

mitra tutur (umat yang hadir) sesuai dengan konteksnya bahwa akan menerimakan

sakramen perkawinan antara Elisabeth Dian Sulistyowati dengan Teddy Prasetyo

Wibowo. Penutur menyampaikan informasi atau pesan kepada mitra tuturnya

mengenai kebenaran penerimaan sakramen perkawinan antara Elisabeth Dian

Sulisyowati dan Teddy Prasetyo Wibowo. Penutur ingin memastikan dan

mengatakan dengan tegas bahwa sakramen perkawinan tidak boleh tersandung

halangan-halangan tertentu. Dengan demikian tuturan petugas lektor ini bertujuan

memastikan informasi kepada mitra tutur mengenai penerimaan sakramen

perkawinan oleh Elisabeth Dian Sulistyowati dengan Teddy Prasetyo Wibowo

akan menerima sakramen perkawinan setelah pemberitahuan tersebut.

Tuturan (14) ini merupakan tindak tutur ilokusi asertif „menegaskan‟.

Sebab tuturan ini dituturkan oleh penutur yang memastikan dan mengatakan

secara tegas kepada mitra tutur (para pendamping PIA) mengenai kegiatan

pembekalan pendamping PIA. Tuturan yang disampaikan oleh penutur kepada

mitra tuturnya ini mengandung kebenaran yakni para pendamping PIA sebagai

petugas yang bergerak dalam bidang kerohanian anak membutuhkan pembekalan

rohani dan pelajaran agama Katolik. Tuturan ini sesuai dengan konteksnya bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

60

akan dilaksanakan pembekalan pendamping PIA pada hari Minggu, pukul 10.00

di gereja, sehingga para pendamping PIA wajib mengikutinya.

Tuturan (15) tergolong dalam tindak tutur ilokusi asertif menegaskan.

Sebab tuturan ini disampaikan oleh penutur yang memastikan dan mengatakan

dengan tegas kepada mitra tutur (para misdinar) akan dilaksanakan pelantikan

misdinar di gereja pada hari Minggu. Tuturan yang disampaikan oleh penutur

kepada mitra tuturnya ini mengandung kebenaran yakni informasi mengenai

pelantikan misdinar di gereja Boro. Tuturan ini sesuai dengan konteksnya bahwa

akan dilaksanakan pelantikan para misdinar di gereja dan para misdinar yang akan

dilantik itu hanya kepada mereka yang sudah mengikuti pembekalan di

Ambarawa.

4.2.1.5 Tindak Tutur Ilokusi Asertif ‘Memberitahukan’

Memberitahukan adalah menyampaikan kabar supaya diketahui (KBBI,

2009: 65). Tindak tutur ilokusi asertif „memberitahukan‟ merupakan kemampuan

penutur untuk menyampaikan kabar tentang suatu hal kepada mitra tuturnya

supaya diketahui. Tuturan „memberitahukan‟ digunakan untuk menyampaikan

kabar atau berita tentang suatu hal agar diketahui oleh mitra tutur. Maka dari itu

tindak tutur ilokusi asertif „memberitahukan‟ diartikan sebagai tuturan yang

diungkapkan oleh penutur kepada mitra tutur tentang kabar atau bertita yang

mengandung kebenaran proposisi yang diucapkannya. Tuturan dalam wacana

pengumuman gereja Katolik mengandung tindak tutur ilokusi asertif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

61

„memberitahukan‟. Ditemukan 47 tuturan ilokusi asertif „memberitahukan‟. 5 dari

47 tindak tutur ilokusi asertif „memberitahukan‟ akan dijelaskan berikut ini.

(16) Sosialsasi panduan adven 2015 akan dilaksanakan Minggu 22

November pukul 16.00-18.00 bertempat di aula gereja. Mohon

hadir ketua lingkungan dengan 1 orang pendamping lingkungan, 3

orang pendamping PIA, dan 3 orang pendamping remaja.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Pugeran, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan), aula yang

berada disamping gereja. Konteks asumsi dan latar belakang

pengetahuan yakni masa adven adalah salah satu masa doa, tobat

dan puasa dalam gereja yang bertujuan mempersiapkan umat

untuk menyambut hari kelahiran sang Mesias, dan biasanmya

kegiatan selama masa adven dilaksanakan dengan katekese Natal

di lingkunga).

(17) Minggu, 18 Oktober 2015, setelah misa kedua diadakan pertemuan

prodiakon di aula, mohon membawa Pas Photo dan data diri.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga, jam 16.30 sore, umat

yang hadir mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-

laki/perempuan), para prodiakon. Konteks asumsi dan latar

belakang poengetahuan yakni prodiakon merupakan pelayan

gereja yang membantu imam dalam tugas pewartaan iman dan

para prodiakon sudah memiliki pas photo serta data diri yang

lengkap).

(18) Ada beberapa informasi penting di lembar teks misa, mohon di

perhatikan.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Aloysius Gonzaga Mlati, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor(laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni teks misa

merupakan salah satu buku panduan perayaan liturgi yang

membantu umat mengikuti urutan perayaan ibadah dan

pengumuman penting gereja serta teks misa biasanya diambil umat

sebelum perayaan dimulai yang disediakan di setiap pintu masuk

gereja).

(19) Dimohon bagi bapak/ibu prodiakon atau bapak/ibu ketua

lingkungan paroki Boro yang pada saat ini hadir di gereja untuk

mengambil undangan sehabis misa di sakristi.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Teresia Lisieux, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

62

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan), sakristi

yang berada bersebelahan dengan panti imam. Konteks asumsi

dan latar belakang pengetahuan yaitu sakristi adalah ruangan

atau tempat menyimpan atribut gereja dan sakristi sebagai tempat

imam, dan para petugas liturgi mempersiapkan diri sebelum

perayaan).

(20) Paguyuban Pendukung Panggilan Paroki Pugeran (PAPANCA)

akan menyelenggarakan perayaan Ekaristi khusus untuk

mendoakan arwah para Romo, pada hari Rabu 25 November pukul

15.00 bertempat di Kapel St. Paulus Kentungan. Mohon kehadiran

umat.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Yesus Pugeran, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yaitu perayaan

ekaristi dan mendoakan arwah orang meninggal merupakan salah

satu ajaran agama Katolik yang harus dilaksanakan oleh semua

umat beriman, dan kelompok PAPANCA seringkali mendoakan

arwah umat paroki yang telah meninggal).

Leech (dalam Sudaryat, 2009: 140) mengatakan bahwa kalimat asertif

adalah kalimat atau tuturan yang berfungsi untuk mengekspresikan kebenaran

informasi. Oleh sebab itu tuturan ilokusi asertif „memberitahukan‟ merupakan

kemampuan bertutur oleh penutur kepada mitra tutur untuk menyampaikan kabar

berita supaya diketahui bersama. Tentu tuturan yang disampaikan oleh penutur

kepada mitra tuturnya tersebut mengandung kebenaran yang mengikat penutur

dan mitra tuturnya untuk melakukan suatu tindakan.

Tuturan (16) merupakan tindak tutur ilokusi asertif „memberitahukan‟.

Sebab penutur menyampaikan kabar atau informasi kepada mitra tutur tentang

akan dilaksanakan sosialsasi panduan adven 2015 akan dilaksanakan Minggu 22

November pukul 16.00-18.00 bertempat di aula gereja. Tuturan ini sesuai dengan

konteksnya bahwa kegiatan sosialisasi panduan adven itu selalu dilakasakan

setiap tahunnya dan dihadiri oleh umat yang dipercayakan oleh gereja. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

63

demikian penutur menyampaikan kabar berita atau informasi kepada mitra

tuturnya untuk diketahui yakni mengenai kegiatan sosialisasi panduan adven 2015

bertempat di aula gereja.

Tuturan (17) digolongkan sebagai tindak tutur ilokusi asertif

„memberitahukan.‟ Sebab penutur menyampaikan kabar atau informasi kepada

mitra tutur mengenai pertemuan para prodiakon yang dilaksanakan pada hari

Minggu setelah misa kedua. Penutur menyampaikan informasi atau pesan kepada

mitra tutur tentang pertemuan prodiakon ini mengandung kebenaran. Tuturan

yang disampaikan oleh penutur tersebut sesuai dengan konteksnya bahwa para

prodiakon akan melaksanakan pertemuan di gereja. penutur dan mitra tutur

mempunyai latar belakang pengetahuan yang sama tentang prodiakon.

Tuturan (18) adalah jenis tindak tutur ilokusi asertif „memberitahukan‟.

Sebab penutur menyampaikan kabar atau informasi kepada mitra tutur tentang hal

pengumuman lain sudah tertera dalam lembaran teks misa. Tuturan ini

disampaikan oleh penutur tersebut sesuai dengan konteksnya bahwa setiap umat

telah mengambil lembaran teks misa. Tuturan yang diungkapkan oleh penutur

dalam menyampaikan informasi kepada mitra tutur ini mengandung kebenaran

yakni informasi atau pesan mengenai kegiatan gereja dapat dibaca melalui teks

misa yang sudah dipegang oleh semua umat atau mitra tutur.

Tuturan (19) diidentifikasi sebagai tindak tutur ilokusi asertif

„memberitahukan‟. Sebab tuturan yang diujarkan oleh penutur kepada mitra tutur

ini mengandung kebenaran informasi atau pesan yakni penutur menyampaikan

kabar atau informasi kepada mitra tutur tentang perihal undangan yang ditujukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

64

kepada para bapak/ibu prodiakon dan ketua lingkungan. Tuturan ini disampaikan

oleh penutur tersebut sesuai dengan konteksnya bahwa di ruangan sakristi telah

diletakkan surat undangan. Dengan demikian penutur ingin menyampaikan

kepada mitra tutur bahwa surat undangan sudah disimpan di sakristi sehingga para

ketua lingkungan, dan prodiakon untuk mengambilnya.

Tuturan (20) merupakan tindak tutur ilokusi asertif „memberitahukan‟.

Sebab tuturan yang diungkapkan oleh penutur kepada mitra tuturnya mengandung

kebenaran informasi yaitu penutur menyampaikan kabar atau informasi kepada

mitra tutur mengenai perihal perayaan ekaristi mendoakan para romo yang

diselenggarakan oleh Paguyupan Pendukung Panggilan Paroki Pugeran

(PAPANCA). Tuturan ini disampaikan oleh penutur sesuai dengan konteksnya

bahwa kelompok PAPANCA seringkali mengadakan ekaristi mendoakan arwah

para romo setiap bulannya. Penutur menyampaikan informasi atau pesan kepada

mitra tutur tentang kelompok paguyupan doa yang telah dibentuk di gereja paroki

seringkali mengadakan ekaristi dan mendoakan arwah para romo yang telah

meninggal. Dengan demikian penutur menyampaikan pesan atau informasi

kepada mitra tuturnya supaya mengikuti kegiatan perayaan ekaristi arwah.

4.2.1.6 Tindak Tutur Ilokusi Asertif ‘Memperingatkan’

Memperingatkan adalah memberi ingat, dan memberi nasihat (teguran)

supaya ingat akan kewajibannya (KBBI, 2009: 183). Tindak tutur ilokusi asertif

„memperingatkan‟ merupakan kemampuan penutur dalam menyampaikan maksud

atau pesan kepada mitra tuturnya dengan tujuan memberi ingat, dan memberi

nasihat supaya ingat akan kewajibannya tentang suatu hal tertentu. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

65

demikian tindak tutur ilokusi asertif „memperingatkan‟ bertujuan untuk

memberikan nasihat atau teguran kepada orang lain tentang suatu hal penting

yang harus diingat dan dilaksanakan.

Pada wacana pengumuman gereja katolik terdapat tuturan yang

teridentifikasi sebagai tindak tutur ilokusi asertif „memperingatkan‟. Dalam

penelitian ini, peneliti menemukan 5 tuturan ilokusi asertif „memperingatkan‟. 2

dari 5 tuturan ilokusi asertif „memperingatkan‟ akan dijelaskan berikut ini.

(21) Demi keamanan, kenyamanan, dan ketertiban dimohon kepada

seluruh umat peserta misa untuk tidak memarkirkan Kendaraan di

halaman Sekitar Pos Satpam Gereja. Mohon di Parkir di Tempat

Parkir yang sudah disediakan.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Yesus Ganjuran, jam 08.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan),

pos Satpam. Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yaitu

pos Satpam merupakan tempat untuk memantau dan menjaga

keamanan dan ketertiban gereja, dan rumah pos Satpam berada

disamping gereja).

(22) Demi Keamanan, Kenyamanan dan Ketertiban Lalu Lintas

Kendaraan, maka kepada para peziarah dan seluruh umat peserta

misa dimohon tidak memarkirkan kendraan di tepi jalan atau di

Warung-warung Sekitar Gereja. Mohon di Parkir di Tempat Parkir

yang sudah disediakan.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Yesus Ganjuran, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni menjaga

ketertiban dan keamanan dalam perayaan misa merupakan salah

satu cara berdoan yang baik, dan sudah tersedia area parkir yang

luar di sebelah Barat gereja).

Rahardi (2009: 17) menyebut tindak tutur asertif adalah bentuk tutur yang

mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang sedang diungkapkannya dalam

tuturan. Oleh sebab itu tindak tutur asertif memperingatkan dimaknai sebagai

kemampuan penutur dalam menyampaikan informasi atau pesan dengan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

66

memberikan nasihat dan peringatan kepada mitra tuturnya untuk diketahui

bersama. Tindak tutur ilokusi asertif „memperingatkan‟ merupakan tuturan yang

diucapkan oleh penutur dalam menyampaikan nasihat atau teguran kepada mitra

tuturnya supaya ingat atas kewajibannya melakukan sesuatu hal dengan baik dan

benar. Dalam hal ini tuturan yang disampaikan oleh penutur berupa informasi

yang memberikan teguran atau menyuruh secara tidak langsung kepada mitra

tuturnya.

Tuturan (21) merupakan tindak tutur ilokusi asertif „memperingatkan‟.

Sebab penutur menyampaikan informasi bersifat teguran secara tidak langsung

kepada mitra tuturnya untuk tidak memarkirkan kendaraan di halaman Sekitar pos

Satpam Gereja. Tuturan yang disampaikan oleh penutur tersebut mengandung

kebenaran informasi bahwa kemungkinan selama ini umat kerapkali memarkir

kendaran di pos Satpam gereja yang memanggu perayaan ekaristi. Penutur

menyampaikan informasi kepada mitra tuturnya sesuai dengan konteksnya bahwa

seluruh umat yang mengikuti perayaan misa di gereja memarkir kendaraannya di

pos Satpam sehingga mengganggu perayaan ibadah. Dengan demikian penutur

ingin menyampaikan informasi atau pesan yang bertujuan untuk memberikan

teguran dan menyuruh umat memarkir kendaraannya di tempat parkir yang telah

disediakan di samping Barat gereja.

Tuturan (22) adalah jenis tindak tutur ilokusi asertif „memperingatkan‟. Sebab

penutur menyampaikan informasi bersifat teguran secara tidak langsung kepada

mitra tuturnya untuk tidak memarkirkan kendraan di tepi jalan atau di warung-

warung sekitar gereja. Tuturan yang disampaikan oleh penutur tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

67

mengandung kebenaran informasi bahwa selama ini kebanyakan orang acapkali

memarkirkan kendaraanya di tepi jalan atau di warung-warung gereja, padahal

telah disediakan lahan parkir. Tuturan yang dituturkan oleh penutur ini

berdasarkan konteksnya bahwa umat tidak memarkir mobil di tempat parkir yang

telah disediakan. Dengan demikian penutur ingin menyampaikan informasi atau

pesan kepada mitra tutur tentang tempat parkir kendaraan yang telah disiapkan

oleh gereja.

4.2.2 Makna Pragmatik dalam Wacana Pengumuman di Gereja-Gereja

Katolik Kevikepan Yogyakarta

Hasil penelitian dan analisis terhadap wacana pengumuman di gereja-gereja

Katolik Kevikepan Yogyakarta menunjukkan bahwa tuturan yang diujarkan oleh

petugas lektor tersebut mengandung makna atau maksud pragmatik tertentu.

Makna atau maksud pragmatik yang dapat diidentifikasi adalah menawarkan,

mempersilakan, mengucapkan selamat, perintah, menyarankan, mengaharapkan,

mengundang, mengajak, melarang, dan menyuruh.

4.2.2.1 Tuturan ‘Mengumumkan’ yang Mengandung Makna Pragmatik

‘Menawarkan’

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan 5 tuturan yang menyampaikan

makna atau maksud „menawarkan‟. Penemuan makna pragmatik „menawarkan‟

ini dilandasi atas kehadiran konteks sebagai penentu dalam memahami makna

pada tuturan tersebut. 2 diantaranya dapat dilihat pada tuturan berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

68

(23) KTK Lansia menyelenggarakan seminar dengan tema „Sakramen

Minyak Suci/Pengurapan Orang Sakit” hari Minggu, 13 September

pk. 10.00 WIB. Keterangan lebih lanjut dapat dibaca di panduan

misa.

(Konteks fisik meliputi, perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Kristus Raja Baciro, jam 08.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor(laki-laki/perempuan), panduan

misa yang diletakkan di pintu masuk gereja. Konteks asumsi dan

latar belakang pengetahuan bersama yakni salah satu sakramen

gereja adalah sakramen minyak suci/pengurapan orang sakit, dan

sakramen ini hanya diterimakan kepada umat yang menderita

sakit).

(24) KTK INISIASI membuka pendaftaran bagi calon penerima

Komuni Pertama dan calon penerima Sakramen Penguatan tahun

2016, pendaftaran di sekretariat paroki atau dapat melalui ketua-

ketua lingkungan.

(Konteks fisik meliputi, perayaan ibadah dilaksanakan di gereja St.

Perawan Maria Diangkat Ke Surga Pakem, jam 16.30 sore, umat

yang hadir mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-

laki/perempuan), kantor sekretariat berada di samping kiri gereja,

para ketua lingkungan yang terdapat dilingkungan masing-masing.

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama yakni

sakramen penguatan dan komuni pertama merupakan sakramen

penting dalam gereja yang harus diterima oleh semua umat yang

sudah dianggap layak dan telah mengikuti serangkaian

pembelajaran agama Katolik).

Sejalan dengan teorinya Yule (2006: 3-4) mengatakan bahwa makna suatu

tuturan dikaitkan dengan konteks yang sedang berlangsung. Konteks merupakan

seperangkat asumsi dan latar belakang pengetahuan yang dimiliki oleh penutur

dan mitra tutur dalam sebuah percakapan. Tuturan pengumuman gereja yang

disebutkan di atas memiliki konteksnya yang sudah dimiliki oleh penutur dan

mitra tuturnya. Tuturan tersebut diatas mengandung makna „menawarkan‟.

Tuturan „menawarkan menimbulkan pengaruh kepada mitra tutur untuk

melakukan suatu tindakan sesuai dengan apa yang diujarkan penutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

69

Tuturan (23) …keterangan lebih lanjut dapat dibaca dipanduan misa

mengandung maksud „menawarkan.‟ Tuturan tersebut dituturkan oleh petugas

lektor untuk „menawarkan‟ kepada seluruh umat yang hadir agar membaca

keterangan mengenai seminar sakramen pengurapan orang sakit yang terdapat

dalam panduan teks misa. Tentu tuturan ini dimaknai sesuai dengan konteks yang

membingkai tuturan tersebut. Konteks yang dimaksud adalah seperangkat asumsi

atau latar belakang pengetahuan yang dimiliki bersama oleh penutur dan mitra

tutur yakni sakramen minyak suci atau pengurapan orang sakit itu merupakan

salah satu sakramen penting dalam gereja. Berdasarkan asumsi atau latar belakang

yang dimiliki bersama penutur dan mitra tutur ini dapat dikatakan bahwa makna

pragmatik dalam tuturan tersebut adalah menawarkan. Penutur menyampaikan

informasi atau pesan yang bertujuan menawarkan kepada mitra tutur untuk

mengikuti seminar sehingga menambah pengetahuan tentang sakramen

pengurapan orang sakit tersebut.

Tuturan (24) … pendaftaran di sekretarian paroki atau dapat melalui

ketua-ketua lingkungan. Tuturan tersebut disampaikan oleh petugas lektor pada

hari Minggu untuk „menawarkan‟ kepada umat yang hadir terkhususnya calon

penerima komuni pertama dan sakramen penguatan tahun 2016 supaya segera

mendaftarkan diri ke sekretariat atau ketua lingkungan. Makna pragmatik

menawarkan ini didasarkan pada konteks yang memformat tuturan tersebut.

Konteks yang dimaksud adalah penutur dan mitra tutur memiliki asumsi atau latar

belakang pengetahuan bersama mengenai sakramen penguatan dan komuni

pertama merupakan sakramen-sakramen penting dalam gereja yang harus diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

70

oleh semua umat agar menjadi umat Katolik yang sah. Dengan demikian penutur

menyampaikan informasi atau pesan dengan tujuan mewarkan kepada mitra tutur

untuk segera mendaftarkan diri supaya dapat menerima sakramen komuni pertama

dan sakramen penguatan sudah diagendakan oleh gereja setiap tahunnya.

4.2.2.2 Tuturan ‘Mengumumkan’ yang Mengandung Makna Pragmatik

‘Mempersilakan’

Tuturan pengumuman gereja katolik mengandung makna „mempersilakan‟.

Peneliti menemukan 8 tuturan yang mengandung makna „mempersilakan‟. 4

diantaranya dapat dilihat pada tuturan berikut ini.

(25) Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) paroki Banteng membuka

pendaftaran untuk umat yang berminat. Pendaftaran bisa melalui

kantor sekretariat paroki. Untuk informasi selengkapnya dapat

dibaca di papan pengumuman paroki.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Maria Assumpta Babarsari, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni KEP

merupakan sebuah kursus yang menjadikan seorang mengalami

pembaharuan hidup melalui semangat penginjilan dan pewartaan

ajaran gereja Katolik, dan papan pengumuman gereja terletak di

depan ruang sekretariat paroki yang bisa dilihat setiap saat).

(26) Telah kami bagikan Kuisioner Statistik Lingkungan 2015. Mohon

diisi data lingkungan hingga akhir tahun 2015 kemudian

dikumpulkan pada awal bulan Januari 2016, bagi Ketua lingkungan

yang belum menerima bisa mengambil di loker lingkungan.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Yesus Ganjuran, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni data

pertumbuhan dan perkembangan umat dilaksanakan setiap

tahunnya, dan di ruangan sekretariat yang ada di samping gereja

terdapat loker dan sudah disediakan lembaran kuisioner).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

71

(27) Akan diadakan Seminar Osteoporosis, hari Minggu, 6 September

pk. 10.00 WIB di Panti Paroki Kristus Raja Baciro. Keterangan

lebih lanjut dapat di baca di teks warta paroki.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Kristus Raja Baciro, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks

asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni pentingnya menjaga

dan memelihara kesehatan tubuh khususnya tulang, dan teks misa

merupakan buku panduan yang berisi tentang urutan perayaan

liturgi dan setiap umat telah mengambil teks misa yang diletakkan

di pintu masuk gereja).

(28) Operasi Katarak gratis akan dilaksanakan pada hari Minggu 9

Agustus 2015 di RS. St. Elisabet Ganjuran. Keterangan

selengkapnya dapat dilihat di papan pengumuman atau di

sekretariat gereja pada hari kerja.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Yakobus Bantul, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks

asumsi dan latar belakang pengetahuan yaitu katarak merupakan

salah satu penyakit mata yang dialami oleh umat di Bantul, dan

papan pengumuman berada di depan gereja).

Seturut teorinya Putrayasa (2014: 30) mengatakan makna pragmatik adalah

makna yang terikat konteks. Tuturan pengumuman gereja yang disebutkan di atas

mengandung makna „mempersilakan‟. Penetapan makna pragmatik

„mempersilakan‟ ini berdasarkan kehadiran konteks yang membentuk tuturan

tersebut. Konteks yang dimaksud adalah seprangkat asumsu dan latar belakang

pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dalam

percakapan tersebut. Makna pragmatik „mempersilakan‟ dapat mempengaruhi

mitra tutur atau pendengarnya melakukan sebuah tindakan tertentu sesuai dengan

apa yang diujarkan penuturnya.

Tuturan (25)…untuk informasi selengkapnya dapat dibaca di papan

pengumuman paroki. Tuturan tersebut memiliki makna pragmatik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

72

„mempersilakan‟. Penutur menyampaikan informasi atau pesan kepada mitra tutur

sesuai dengan konteksnya bahwa Kursus Evanggelisasi Pribadi membuka

pendaftaran. Asumsi atau latar belakang pengetahuan penutur dan mitra tutur

mengenai KEP adalah sebuah kursus yang menjadikan seorang mengalami

pembaharuan hidup melalui semangat penginjilan dan pewartaan ajaran gereja

Katolik. Selanjutnya penutur dan mitra tutur memiliki asumsi dan pengetahuan

yang sama mengenai papan pengumuman gereja yang terletak di depan ruangan

sekretariat paroki. Dengan demikian dituturkan petugas lektor pada hari Minggu

bermaksud „mempersilakan‟ kepada seluruh umat atau mitra tutur yang hadir

supaya melihat dan membaca sendiri informasi pendaftaran KEP yang sudah

ditempelkan di papan pengumuman gereja.

Tuturan (26)… Mohon diisi data Lingkungan hingga akhir tahun 2015

kemudian dikumpulkan pada awal bulan Januari 2016, mengandung maksud

prangmatik „mempersilakan‟. Tentu makna pragmatik mempersilakan ini

diidentifikasi seturut konteks yang membentuk tuturan tersebut. Konteks

dimengerti sebagai seperangkat asumsi atau latar belakang pengetahuan bersama

yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur. Dalam hal ini, asumsi atau latar

belakang pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur yakni

kondisi umat yang harus didata setiap tahunnya supaya pertumbuhan dan

perkembangan umat dapat terpantau. Oleh sebab itu tuturan yang disampaikan

oleh petugas lektor pada hari Minggu bermaksud „mempersilakan‟ kepada seluruh

umat yang hadir supaya mengisi data lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

73

Tuturan (27)… Keterangan lebih lanjut dapat di baca di teks warta paroki,

mengandung makna pragmatik „mempersilakan‟. Makna pragmatik

mempersilakan ini didasari pada konteks yang mewadahi tuturan tersebut. Asumsi

atau latar belakang pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra

tutur yakni teks misa merupakan buku panduan yang berisi urutan perayaan

ibadah serta pengumuman yang bisa dibaca oleh setiap umat, dan menjaga dan

memelihara kesehatan tulang itu sangat penting. Maka tuturan yang disampaikan

oleh petugas lektor pada hari Minggu ini bermaksud „mempersilakan‟ kepada

seluruh umat yang hadir supaya membaca sendiri keterangan-keterangan lain

menyangkut seminar di teks misa yang sudah dipegang masin-masing.

Tuturan (28)… Keterangan selengkapnya dapat dilihat di papan

pengumuman atau di sekretariat gereja pada hari kerja, mengandung makna

pragmatik „mempersilakan‟. Makna pragmatik mempersilakan diketahui melalui

kehadiran konteks yang melatarbelakangi tuturan tersebut. Konteks itu berkaitan

dengan asumsi atau latar belakang pengetahuan yang dimiliki bersama oleh

penutur dan mitra tutur yakni katarak merupakan penyakit mata yang banyak

dialami oleh umat Bantul, dan papan pengumuman adalah tempat untuk

menempelkan informasi dan papan pengumuman tersebut ada di depan gereja

sehingga semua orang bisa membacanya. Dengan demikian tuturan yang

disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu bermaksud

„mempersilakan‟ kepada seluruh umat yang hadir supaya membaca sendiri

keterangan selengkapnya di papan pengumuman di depan gereja. Tuturan ini

berkaitan dengan konteks yang sedang berlangsung yakni di papan pengumuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

74

dan sekretariat sudah ditempelkan selebaran mengenai Operasi Katarak Gratis

akan dilaksanakan pada hari Minggu 9 Agustus 2015 di RS. St. Elisabet Ganjuran.

4.2.2.3 Tuturan ‘Melaporkan’ yang Mengandung Makna Pragmatik

‘Mengucapkan Selamat’

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan 11 tuturan yang menyampaikan

makna atau maksud „mengucapkan selamat‟. Penentuan makna pragmatik

mengucapkan selamat ini berdasarkan kehadiran konteks yang melatarbelakangi

tuturan tersebut. Mengucapkan selamat dalam wacana pengumuman gereja itu

berupa ucapan terima kasih, seperti dapat dilihat pada tuturan berikut.

(29) Tim liturgi mengucapkan terima kasih kepada siswa, guru, dan

seluruh staf SMP Johanes Bosco yang sudah berkenan

memeriahkan perayaan ekaristi sore hari ini.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Kristus Raja Baciro, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan), guru dan

siswa-siswi SMP Johanes Bosco. Konteks asumsi dan latar

belakang pengetahuan yakni koor atau paduan suara merupakan

bagian penting dalam memeriahkan prayaan ekaristi, sehingga

lingkungan dan instansi mendapat jadwal tanggungan koor setiap

bulannya).

(30) Dewan paroki Keluarga Kudus Banteng mengucapkan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada umat paroki yang

telah dengan tulus ikhlas menyumbangkan barang-barang

fungsional pantas pakai sebagai wujud bela rasa dan karya kasih.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Keluarga Kudus Banteng, jam 09.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni bersedakah

atau membantu orang miskin merupakan salah satu ajaran agama

Katolik yang harus direalisasikan oleh umat sebagai bentuk

penghayatan iman, dan barang-barang fungsional dan sudah

dikirim ke tempat tujuan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

75

(31) Kolekte minggu ketiga bulan November yakni kolekte umum

sebesar Rp 7.781.000 dan kolekte pembangunan Rp. 3.357.200.

Romo dan dewan Paroki mengucapkan banyak terima kasih.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Marganingsih Kalasan, jam 08.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni kolekte

merupakan persembahan umat yang biasanya dipersembahkan

pada hari minggu saat perayaan ekaristi sebagai bentuk

perwujudan iman).

Sejalan dengan teorinya Yule (2006: 3-4) mengatakan bahwa makna suatu

tuturan dikaitkan dengan konteks yang sedang berlangsung. Tuturan pengumuman

gereja yang disebutkan di atas merupakan tuturan yang mengandung makna

„mengucapkan selamat‟. Penetapan makna pragmatik mengucapkan selamat ini

berdasarkan kehadiran konteks yang membentuk tuturan tersebut. Dengan

demikian tuturan pengumuman gereja diatas bermaksud „mengucapkan selamat”

sehingga menimbulkan pengaruh kepada mitra tutur untuk melakukan suatu

tindakan sesuai dengan apa yang diujarkan penutur.

Tuturan (29) mengandung makna „mengucapkan selamat‟. Makna

pragmatik mengucapkan selamat ini diidentifikasi berdasarkan kehadiran konteks

yang mewadahi tuturan tersebut yakni asumsi atau latar belakang pengetahuan

yang dimiliki bersama oleh penutur dan mitra tutur mengenai koor atau paduan

suara merupakan bagian penting dalam memeriahkan perayaan ekaristi. Dengan

demikian tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu

bermaksud „mengucapkan selamat‟ kepada mitra tutur (terkhusus siswa, guru, dan

staf SMP Johanes Basco) yang telah memeriahkan perayaan ekaristi pada hari

Minggu tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

76

Tuturan (30) memiliki makna pragmatik „mengucapkan selamat. Makna

pragmatik tersebut didasarkan pada keberadaan konteks yang melatarbelakangi

tuturan tersebut. Artinya asumsi atau latar belakang pengetahuan bersama yang

dimiliki oleh penutur dan mitra tutur mengenai bersedekah dan memberi

sumbangan merupakan salah satu ajaran agama Katolik yang harus direalisasikan

oleh semua umat sebagai bentuk penghayatan iman. Berdasarkan asumsi dan latar

belakang pengetahuan ini, maka tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor

pada hari Minggu itu bermaksud „mengucapkan selamat‟ kepada mitra tutur atau

umat yang telah memberikan sumbangan berupa bawang-barang fungsional

pantas pakai.

Tuturan (31) mengandung makna „mengucapkan selamat‟. Makna

pragmatik mengucapkan selamat diketahi berdasarkan kehadiran konteks yang

membentuk tuturan tersebut. Konteks tersebut dimengerti sebagai seperangkat

asumsi atau latar belakang pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan

mitra tutur. Dalam hal ini asumsi atau latar belakang pengetahuan bersama itu

mengenai kolekte merupakan persembahan umat yang biasanya dipersembahkan

pada hari minggu saat perayaan ekaristi sebagai bentuk perwujudan iman. Oleh

karena tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu

bermaksud „mengucapkan selamat‟ kepada umat yang hadir atas kerelaannya

memberikan sumbangan kolekte.

4.2.2.4 Tuturan ‘Menegaskan’ yang Mengandung Makna Pragmatik

‘Perintah’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

77

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan 23 tuturan yang menyampaikan

makna atau maksud „perintah‟. Makna pragmatik perintah ini didasarkan pada

kehadiran konteks dalam membentuk tuturan tersebut. Konteks merupakan

seperangkat asumsi atau latar belakang pengetahuan bersama yang dimiliki oleh

penutur dan mitra tutur dalam percakapan tersebut. 2 dari 23 makna „perintah‟

dalam wacana pengumuman dapat dilihat pada tuturan berikut.

(32) Akan saling menerimakan sakramen perkawinan: Yustinus Bayu

Ari Pranawa dari lingkungan Antonius Semenrejo, Pulutan dengan

Maria Tyas Palupi dari Kuasi Paroki St. Yusup Bandung. Umat

yang mengetahui halangan dari rencana pernikahan tersebut, wajib

lapor pada pastor paroki.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Yusup Bandung, jam 08.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks

asumsi atau latar belakang pengetahuan yakni sakramen

perkawinan adalah salah satu sakramen yang penting dalam

gereja yang akan diterimakan kepada pasangan yang telah

mengikuti kursus persiapan perkawinan serta perkawinan itu suci

dan mulian antara sepasang kekasih yang saling mencintai tanpa

ada halangan apapun).

(33) Dewan paroki Marganingsih Kalasan telah memasang daftar calon

prodiakon periode 2016-2018 di papan pengumuman gereja. Umat

diharap membaca dan memberi masukan serta usulan yang

disampaikan langsung kepada pastor paroki.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Marganingsih Kalasan, jam 08.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yaitu prodiakon

adalah salah satu petugas gereja yang membantu memperlancar

kegiatan gereja baik dilingkungan maupun di paroki dan proses

pemilihan prodiakon setiap tahun dipercayakan kepada umat).

Seturut teorinya Putrayasa (2014: 30) mengatakan makna pragmatik

adalah makna yang terikat konteks. Tuturan pengumuman gereja yang disebutkan

di atas merupakan tuturan yang mengandung makna pragmatik „perintah‟.

Penetapan makna pragmatik perintah itu didasarkan pada kehadiran konteks yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

78

membentuk tuturan tersebut. Makna pragmatik „perintah‟ dapat mempengaruhi

mitra tutur atau pendengarnya melakukan sebuah tindakan tertentu sesuia dengan

apa yang diujarkan penuturnya.

Tuturan (32) mengandung makna pragmatik „perintah‟. Makna pragmatik

perintah ini diketahui melalui kehadiran konteks yang melatarbelakangi tuturan

tersebut. Konteks itu dipahami sebagai seperangkat asumsi atau latar belakang

pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dalam

komunikasi. Dalam hal ini asumsi atau latar belakang pengetahuan bersama

penutur dan mitra tutur mengenai sakramen perkawinan adalah salah satu

sakramen yang penting dalam gereja yang akan diterimakan kepada pasangan

yang telah mengikuti kursus persiapan perkawinan serta perkawinan itu suci dan

mulian antara sepasang kekasih yang saling mencintai tanpa ada halangan apapun.

Oleh karena itu tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu

ini bermaksud memberi „perintah‟ kepada umat yang hadir supaya mencaritahu

kondisi hubungan dari kedua calon pasangan nikah tersebut dan apabila

menemukan halangan langsung melapor kepada romo paroki.

Tuturan (33) memiliki makna pragmatik „perintah‟. Makna pragmatik

perintah memberikan signal kepada penutur dan mitra tutur untuk melakukan

sebuah tindakan sesuai dengan tuturan tersebut. Makna pragmatik perintah ini

didasarkan pada kehadiran konteks yang menjadi pusat tuturan tersebut. Konteks

merupakan seperangkat asumsi atau latar belakang pengetahuan bersama yang

dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dalam tuturannya. Asumsi atau latar

belakang pengetahuan bersama penutur dan mitra tutur yakni mengenai prodiakon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

79

adalah salah satu petugas gereja yang membantu memperlancar kegiatan gereja

baik dilingkungan maupun di paroki dan proses pemilihan prodiakon setiap tahun

dipercayakan kepada umat. Dengan demikian tuturan yang disampaikan oleh

petugas lektor pada hari Minggu itu bermaksud memberi „perintah‟ kepada umat

yang hadir supaya membaca dan memberikan masukan terhadap calon prodiakon

yang sudah terdaftar di papan pengumuman gereja.

4.2.2.5 Tuturan ‘Menyatakan’ yang Mengandung Makna Pragmatik

‘Menyarankan’

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan 4 tuturan yang menyampaikan

makna atau maksud „menyarankan‟. Penentuan makna pragmatik menyarankan

ini berdasarkan kehadiran konteks yang membentuk tuturan tersebut. Makna

„menyarankan‟ dalam wacana pengumuman dapat dilihat pada tuturan berikut.

(34) Untuk semua kegiatan calon peserta PIA dapat mendaftarkan diri

di sekretariat kantor paroki setiap jam kerja. Keterangan lebih

lanjut harap dibaca pada teks warta paroki.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Petrus dan Paulus Babadan, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, patugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yaitu teks misa

merupakan buku panduan yang berisi tentang urutan perayaan

liturgi dan setiap umat telah mengambil teks misa yang diletakkan

di pintu masuk gereja, dan PIA adalah kelompok kategorial dalam

gereja yang menangi pertumbuhan iman anak).

(35) Kepada Bapak/Ibu ketua lingkungan yang belum mengumpulkan

usulan calon prodiakon, dimohon segera mengumpulkan ke

sekretariat paroki paling lambat tanggal 13 September 2015.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Bantul, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks

asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni prodiakon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

80

merupakan pelayan gereja yang membantu imam dalam tugas

pewartaan iman, dan kantor sekretariat paroki berada di samping

gereja).

(36) Baptisan bayi bulan November pada hari Jumat, 13 November

2015. Dimohon segera mendaftarkan diri di sekretariat paroki

paling lambat hari Selasa, 10 November.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran, jam 07.00 pagi, umat yang

hadir mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-

laki/perempuan), kantor sekretariat yang berada di sebelah Barat

gereja. konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni

sakramen baptis merupakan salah satu sakramen penting dalam

gereja yang wajib diterima oleh semua umat supaya terhitung

sebagai anggota resmi gereja, dan setiap tiga bulan gereja Hati

Kudus Tuhan Yesus, Pugeran mengadakan baptisan bayi).

Sejalan dengan teorinya Yule (2006: 3-4) mengatakan bahwa makna suatu

tuturan dikaitkan dengan konteks yang sedang berlangsung. Tuturan pengumuman

gereja yang disebutkan di atas merupakan tuturan yang mengandung makna

„menyarankan‟. Makna pragmatik menyarankan ini sesuai dengan keberadaan

konteks yang membentuk tuturan penutur dan mitra tutur. Tuturan „menyarankan‟

menimbulkan pengaruh kepada mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan sesuai

dengan apa yang diujarkan penutur.

Tuturan (34) mengandung makna „menyarankan‟. Makna pragmatik

menyarankan diketahui berdasarkan kehadiran konteks yang mewadahi tuturan

penutur dan mitra tutur. Konteks dimengerti sebagai seperangkat asumsi dan latar

belakang pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dalam

komunikasi yang sedang berlangsung. Dalam hal ini, asumsi dan latar belakang

pengetahuan bersama yang dimiliki penutur dan mitra tutur adalah teks misa

merupakan buku panduan yang berisi tentang urutan perayaan liturgi dan setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

81

umat telah mengambil teks misa yang diletakkan di pintu masuk gereja, dan PIA

adalah kelompok kategorial dalam gereja yang menangi pertumbuhan iman anak.

Oleh karena itu tuturan yang dituturkan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu

bermaksud „memberi saran‟ kepada mitra tutur supaya membaca keterangan

mengenai kegiatan PIA di teks misa yang sedang dipegang. Makna pragmatik

menyarankan ini mengikat penutur dan mitra tutur untuk melakukan tindakan.

Tuturan (35) memiliki makna pragmatik „menyarankan‟. Makna pragmatik

menyarankan ini diketahui berdasarkan kehadiran konteks yang membentuk

tuturan penutur dan mitra tutur. Konteks adalah seperangkat asumsi atau latar

belakang pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dalam

percakapan tersebut. Dalam hal ini, asumsi dan latar belakan pengetahuan

bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur yaitu prodiakon merupakan

pelayan gereja yang membantu imam dalam tugas pewartaan iman, dan kantor

sekretariat paroki berada di samping gereja. Bercermin pada keberadaan konteks

tersebut maka tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu

bermaksud „memberi saran‟ kepada umat yang hadir (ketua linkungan) supaya

menuliskan nama-nama calon prodiakon dan segera menyerahkan ke sekretariat

paroki.

Tuturan (36) mengandung makna pragmatik „menyarankan‟. Makna

pragmatik menyarankan didasarkan pada kehadiran konteks yang membentuk

tuturan penutur dan mitra tutur. Konteks dipahami sebagai seperangkat asumsi

atau latar belakang pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra

tutur dalam berkomunikasi. Asumsi dan latar belakang pengetahuan penutur dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

82

mitra tutur pada tuturan (36) yakni sakramen baptis merupakan salah satu

sakramen penting dalam gereja yang wajib diterima oleh semua umat supaya

terhitung sebagai anggota resmi gereja, dan setiap tiga bulan gereja Hati Kudus

Tuhan Yesus, Pugeran mengadakan baptisan bayi. Dengan demikian tuturan yang

disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu bermaksud „memberi saran‟

kepada mitra tutur agar segera mendaftarkan diri ke sekretariat paroki.

4.2.2.6 Tuturan ‘Memberitahukan’ yang Mengandung Makna Pragmatik

‘Mengharapkan’

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan 18 tuturan yang menyampaikan

makna atau maksud „mengharapkan‟. Makna pragmatik mengharapkan disesuai

dengan kehadiran konteks yang membentuk tuturan penutur dan mitra tutur.

Konteks merupakan seprangkat asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama

yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dalam percakapan tersebut. Makna

„mengharapkan‟ dalam wacana pengumuman dapat dilihat pada tuturan berikut.

(37) Dalam rangka Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) selama bulan

September, umat dimohon membawa, Kitab Suci pada saat

mengikuti perayaan ekaristi. Selama bulan September, isi bacaan

tidak akan disertakan dalam panduan.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Kristus Raja Baciro, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks

asumsi dan latar belakang pengetahuan yaitu kitab suci adalah

buku yang berisi firman Tuhan dan bulan September merupakan

bulan kitab suci yang ditetapkan oleh agama Katolik supaya

semakin rajin membaca dan menghayati firman Tuhan).

(38) Kepada lingkungan-lingkungan yang belum mengumpulkan daftar

calon prodiakon periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31

Desember 2018, dimohon segera mengumpulkan ke sekretariat

kantor paroki, ditunggu paling lambat tanggal 11 Oktober 2015.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Noda Asal Nanggulan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

83

jam 08.00 pagi, umat yang hadir mengikuti perayaan ibadah,

petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks asumsi dan latar

belakang pengetahuan yakni prodiakon merupakan pelayan gereja

yang membantu imam dalam tugas pewartaan iman, dan kantor

sekretariat paroki berada di samping gereja).

(39) Demi kelancaran perayaan Natal 2015, kami mohon semua petugas

liturgi mengikuti gladi kotor dan gladi bersih sesuai jadwal yang

tercantum di papan pengumuman gereja.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Yohanes Rasul Pringwulung, jam 08.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni perayaan

Natal merupakan hari raya besar keagamaan Katolik dan setiap

tahun gereja St. Yohanes Rasul Pringwulung menyelenggarakan

prayaan Natal dengan mempersiapkan petugas liturgi secara

baik).

Seturut teorinya Putrayasa (2014: 30) mengatakan makna pragmatik

adalah makna yang terikat konteks. Konteks adalah seperangkat asumsi atau latar

belakang pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dalam

komunikasi yang sedang berlangsung. Tuturan pengumuman gereja yang

disebutkan di atas merupakan tuturan yang mengandung makna „mengharapkan‟.

Makna pragmatik „mengharapkan‟ dapat mempengaruhi mitra tutur atau

pendengarnya melakukan sebuah tindakan tertentu sesuai dengan apa yang

diujarkan penuturnya.

Tuturan (37) mengandung makna pragmatik „mengaharapkan‟. Makna

pragmatik mengharapkan diketahui berdasarkan kehadiran konteks dalam

membentuk tuturan tersebut. Seperangkat asumsi dan latar belakang pengetahuan

bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur adalah kitab suci adalah buku

yang berisi firman Tuhan, dan bulan September merupakan bulan kitab suci yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

84

ditetapkan oleh agama Katolik supaya semakin rajin membaca dan menghayati

firman Tuhan. Dengan demikian tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor

pada hari Minggu itu bermaksud „mengharapkan‟ supaya umat yang hadir

membawa Kitab Suci saat perayaan ekaristi sehingga bisa membaca dan

menghayati firman Tuhan secara pribadi.

Tuturan (38) memiliki makna pragmatik „mengharapkan‟. Makna

pragmatik mengharapkan ini didasarkan para kehadiran konteks yang membentuk

tuturan penutur dan mitra tutur. Seperangkat asumsi dan latar belakang

pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur adalah

prodiakon merupakan pelayan gereja yang membantu imam dalam tugas

pewartaan iman, dan kantor sekretariat paroki berada di samping gereja. Oleh

karena itu tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu

bermaksud „mengharapkan‟ agar umat yang hadir mengumpulkan daftar nama

calon prodiakon sesuai jadwal yang ditentukan oleh gereja. Makna pragmatik

mengharapkan mengikat penutur dan mitra tutur untuk melakukan tindakan sesuai

dengan tuturan tersebut.

Tuturan (39) memperlihatkan makna pragmatik „mengharapkan‟. Makna

pragmatik mengharapkan diketahui berdasarkan kehadiran konteks yang

mewadahi tuturan penutur dan mitra tutur. Seperangkat asumsi dan latar belakang

pengetahuan penutur dan mitra tutur adalah perayaan Natal merupakan hari raya

besar keagamaan Katolik dan setiap tahun gereja St. Yohanes Rasul Pringwulung

menyelenggarakan prayaan Natal dengan mempersiapkan petugas liturgi secara

baik. Oleh karena itu tuturan yang diujarkan oleh petugas lektor pada hari Minggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

85

itu bermaksud „mengharapkan‟ umat yang hadir (petugas liturgi) mengikuti gladi

kotor dan gladi bersih di gereja supaya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik

pada hari raya Natal. Makna pragmatik mengharapkan mengikat penutur dan

mitra tutur untuk melakukan tindakan sesuai dengan tuturan tersebut.

4.2.2.7 Tuturan ‘Memberitahukan’ yang Mengandung Makna Pragmatik

‘Mengundang’

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan 14 tuturan yang menyampaikan

makna atau maksud „mengundang‟. Makna pragmatik mengundang ini

disesuaikan dengan kehadiran konteks dalam membentuk tuturan penutur dan

mitra tutur. Konteks adalah seperangkat asumsi atau latar belakang pengetahuan

bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dalam berkomunikasi. Makna

„mengundang‟ dalam wacana pengumuman dapat dilihat pada tuturan berikut.

(40) Novena di makam Romo Prenttaler, hari Kamis, 24 September jam

18.00, petugas koor Nanggulan, mohon partisipasi umat untuk

hadir.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Noda Asal Nanggulan,

jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti perayaan ibadah,

petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks asumsi dan latar

belakang pengetahuan yakni novena adalah bentuk doa Katolik

dengan suatu permohonan atau permintaan tertentu, dan makan

Romo Prenttaler itu terdapat di belakang paroki Boro).

(41) Rabu, 30 Desember pukul 17.00 ekaristi penyegaran Janji

Perkawinan untuk pasutri yang berulang tahun perkawinan bulan

desember akan dilaksanakan dalam ekaristi syukur keluarga Kudus

bertempat di aula paroki. Umat dan pasutri yang berulang tahun

bulan Desember dimohon partisipasinya.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Yohanes Rasul Pringwulung, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan),

aula paroki. Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan

yakni ujud sykur merupakan salah satu ungkapan terima kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

86

kepada Tuhan atas segala rahmat kesehatan, kesuksesan dan

kehidupan yang diterima oleh umat, dan sakramen perkawinan

adalah salah satu sakramen yang meneguhkan dan mengukuhkan

ikatan kasih suami istri yang patut disyukuri).

(42) Minggu, 16 Agustus pukul 10.00 WIB bertempat di Aula Pastoran

ada sosialisasi bahan BKSN 2015. Mohon tiap wilayah/stasi

mewakilkan 3 orang.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Marganingsih Kalasan, jam 08.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni kitab suci

adalah buku yang berisi firman Tuhan dan bulan September

merupakan bulan kitab suci yang ditetapkan oleh agama Katolik

supaya semakin rajin membaca dan menghayati firman Tuhan, dan

pertemuan biasanya di aula pastoran yang ada di belakang gereja

paroki).

Sejalan dengan teorinya Yule (2006: 3-4) mengatakan bahwa makna suatu

tuturan dikaitkan dengan konteks yang sedang berlangsung. Tuturan

pengumuman gereja yang disebutkan di atas merupakan tuturan yang

mengandung makna pragmatik „mengundang‟. Penetapan makna pragmatik

mengundang ini disesuaikan dengan kehadiran konteks yang membentuk tuturan

penutur dan mitra tutur. Makna pragmatik „mengundang‟ menimbulkan pengaruh

kepada mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan apa yang

diujarkan penutur.

Tuturan (40) mengandung makna pragmatik „mengundang‟. Makna

pragmatik mengundang ditetapkan berdasarkan kehadiran konteks yang

melatarbelakangi tuturan penutur dan mitra tutur. Artinya penutur dan mitra tutur

memiliki asumsi atau latar belakang pengetahuan bersama yakni novena adalah

bentuk doa Katolik dengan suatu permohonan atau permintaan tertentu, dan

makan Romo Prenttaler itu terdapat di belakang paroki Boro. Dengan demikian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

87

tuturan yang diujarkan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu bermaksud

„mengundang‟ umat yang hadir (ketua lingkungan) untuk menngikuti kegiatan

doa novena di makam Romo Prenttaler. Makna pragmatik mengundang ini

menuntut mitra tutur dan penutur untuk melakukan tindakan sesuai tuturan yakni

pada hari Kamis sore diadakan doa bersama di makam Romo Prenttaler.

Tuturan (41) memiliki makna pragmatik „mengundang‟. Makna pragmatik

mengundang ini diidentifikasi berdasarkan kehadiran konteks yang mewadahi

tuturan penutur dan mitra tutur. Artinya penutur dan mitra tutur memiliki asumsi

dan latar belakang pengetahuan bersama mengenai ujud sykur merupakan salah

satu ungkapan terima kasih kepada Tuhan atas segala rahmat kesehatan,

kesuksesan dan kehidupan yang diterima oleh umat, dan sakramen perkawinan

adalah salah satu sakramen yang meneguhkan dan mengukuhkan ikatan kasih

suami istri yang patut disyukuri. Oleh sebab itu tuturan yang disampaikan oleh

petugas lektor pada hari Minggu itu bermaksud „mengundang‟ umat yang hadir

terkhususnya pasangan suami istri yang berulang tahun untuk mengikuti perayaan

penyegaran janji perkawinan.

Tuturan (42) memperlihatkan makna pragmatik „mengundang‟. Makna

pragmatik mengundang ditentukan berdasarkan eksistensi konteks yang

membentuk tuturan penutur dan mitra tutur. Kehadiran konteks tersebut mengikat

penutur dan mitra tutur untuk memiliki asumsi dan latar belakang pengetahuan

bersama mengenai kitab suci adalah buku yang berisi firman Tuhan dan bulan

September merupakan bulan kitab suci yang ditetapkan oleh agama Katolik

supaya semakin rajin membaca dan menghayati firman Tuhan, dan pertemuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

88

biasanya di aula pastoran yang ada di belakang gereja paroki. Dengan demikian

tuturan yang diucapkan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu bermaksud

„mengundang‟ umat yang hadir (wakil wilayah/stasi) untuk mengikuti pertemuan

sosialisasi BKSN di aula gereja. Makna pragmatik „mengundang‟ menuntut

penutur dan mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan yakni mengikuti

sosialisasi BKSN di aula gereja supaya menjadi pemandu atau fasilitator kegiatan

katekese BKSN di lingkungan dengan baik dan benar.

4.2.2.8 Tuturan ‘Memberitahukan’ yang Mengandung Makna Pragmatik

‘Mengajak’

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan 15 tuturan yang menyampaikan

makna atau maksud „mengajak‟. Makna pragmatik mengajak ini ditetapkan sesuai

dengan kehadiran konteks yang melatarbelakangi tuturan penutur dan mitra tutur.

Konteks merupakan seperangkat asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama

yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dalam berkomunikasi. Makna

„mengajak‟ dalam wacana pengumuman dapat dilihat pada tuturan berikut.

(43) Komunitas Tritunggal Mahakudus Daerah Istimewa Yogyakarta

akan menyelenggarakan Retret " Mengatasi Kelemahan ". Bersama

para Suster Putri Karmel dari Malang. Pada tgl. 30 Oktober-01

November 2015 Tempat Wisma Retret Syantikara Yogyakarta.

Umat yang berminat silahkan mendaftar di 0857-2966-6888.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Aloysius Gonzaga Mlati, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni ret-ret

merupakan salah satu cara menepi atau mencari ketenangan

supaya membangun kehidupan rohani menjadi lebih baik).

(44) Yayasan Tarakanita telah membuka pendaftaran siswa baru tahun

pelajaran 2016/2017 untuk semua sekolah-sekolah yang di bawah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

89

Yayasan Tarakanita. Informasi lebih lengkap silahkan baca di

papan pengumuman/sepanduk depan gereja.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Aloysius Gonzaga Mlati, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni yayasan

Tarakanita merupakan salah satu bentuk pelayanan kongregasi

suster Carolus Boromeus dalam bidang pendidikan dan

pengajaran yang sudah teruji kualitasnya, dan papan

pengumuman gereja ada di depan gereja tepat di pintu masuk

gereja).

(45) Dalam rangka Bulan Kitab Suci ini komunitas lektor paroki Klepu

akan mengadakan Lomba Membaca Kitab Suci: Minggu, 27

September 2015 di Gereja Klepu dengan 2 kategori : SMP-SMA

dan Dewasa (19-50 tahun) bagi yang berminat silahkan mengambil

formulir pendaftaran di Sekretariat Paroki.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Petrus dan Paulus Klepu, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni kitab suci

adalah buku yang berisi firman Tuhan dan bulan September

merupakan bulan kitab suci yang ditetapkan oleh agama Katolik

supaya semakin rajin membaca dan menghayati firman Tuhan, dan

formulir telah disediakan di meja sekretariat yang ada di belakang

gereja).

Seturut teorinya Putrayasa (2014: 30) mengatakan makna pragmatik

adalah makna yang terikat konteks. Tuturan pengumuman gereja yang disebutkan

di atas merupakan tuturan yang mengandung makna pragmatik „mengajak‟.

Makna pragmatik mengajak ditentukan berdasarkan kehadiran konteks yang

membentuk tuturan penutur dan mitra tutur dalam berkomunikasi. Konteks

merupakan seperangkat asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama yang

dimiliki oleh penutur dan mitra tutur. Makna pragmatik „mengajak‟ dapat

mempengaruhi mitra tutur atau pendengarnya melakukan sebuah tindakan tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

90

sesuai dengan apa yang diujarkan penuturnya. Makna pragmatik mengajak

mengikat penutur dan mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan tertentu.

Tuturan (43) mengandung makna pragmatik mengajak. Makna pragmatik

ditetapkan berdasarkan kehadiran konteks yang membentuk tuturan penutur dan

mitra tutur. Artinya asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama yang dimiliki

oleh penutur dan mitra tutur mengenai ret-ret merupakan salah satu cara menepi

atau mencari ketenangan supaya membangun kehidupan rohani menjadi lebih

baik. Oleh karena itu tuturan yang diujarkan oleh petugas lektor pada hari Minggu

itu bermaksud „mengajak‟ umat yang hadir untuk mengikuti kegiatan rohani

berupa ret-ret dengan tema „mengatasi kelemahan‟. Makna pragmatik „mengajak‟

ini mengikat penutur dan mitra tuturnya untuk melakukan suatu tindakan yakni

mengikuti ret-ret supaya menambah wawasan dalam kehidupan rohani.

Tuturan (44) memiliki makna pragmatik „mengajak‟. Makna pragmatik

mengajak ini ditetapkan berdasarkan kehadiran konteks yang membentuk tuturan

penutur dan mitra tutur dalam berkomunikasi. Artinya asumsi dan latar belakang

pengetahuan bersama yang harus dimiliki oleh penutur dan mitra tutur mengenai

yayasan Tarakanita merupakan salah satu bentuk pelayanan kongregasi suster

Carolus Boromeus dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang sudah teruji

kualitasnya, dan papan pengumuman gereja ada di depan gereja tepat di pintu

masuk gereja. Oleh karena itu tuturan yang diungkapkan oleh petugas lektor pada

hari Minggu itu bermaksud „mengajak‟ umat untuk mendaftarkan anak-anaknya

ke sekolah yang dikelolah Yayasan Tarakanita‟. Makna pragmatik „mengajak‟

mengikat penutur dan mitra tutur supaya segera membaca pengumuman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

91

mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah yang dikelolah oleh yayasan

Tarakanita, sebab sekolah-sekolah Tarakanita merupakan sekolah favorit dan

unggulan.

Tuturan (45) memperlihatkan makna pragmatik „mengajak‟. Makna

pragmatik mengajak diidentifikasi berdasarkan kehadiran konteks yang

membentuk tuturan penutur dan mitra tutur. Hal ini terlihat pada kondisi asumsi

dan latar belakang pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra

tutur mengenai kitab suci adalah buku yang berisi firman Tuhan dan bulan

September merupakan bulan kitab suci yang ditetapkan oleh agama Katolik

supaya semakin rajin membaca dan menghayati firman Tuhan, dan formulir telah

disediakan di meja sekretariat yang ada di belakang gereja. Dengan demikian

tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu bermaksud

‟mengajak‟ umat yang hadir untuk mengikuti lomba membaca kitab suci. Makna

pragmatik ‟mengajak‟ mengikat penutur dan mitra tuturnya untuk melakukan

tindakan yakni mendaftarkan diri supaya dapat mengiuti lomba baca kitab suci.

4.2.2.9 Tuturan ‘Memperingatkan’ yang Mengandung Makna Pragmatik

‘Melarang’

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan 2 tuturan yang menyampaikan

makna atau maksud „melarang‟. Makna pragmatik melarang ini ditentukan

berdasarkan kehadiran konteks yang membentuk tuturan penutur dan mitra tutur

dalam berkomunikasi. Konteks merupakan seperangkat asumsi dan latar belakang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

92

pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur. Makna

„melarang‟ dalam wacana pengumuman dapat dilihat pada tuturan berikut.

(46) Demi Keamanan, Kenyamanan dan Ketertiban dimohon kepada

Seluruh Umat Peserta Misa untuk tidak memarkirkan Kendaraan di

halaman Sekitar Pos Satpam Gereja. Mohon di Parkir di Tempat

Parkir yang sudah disediakan.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Yesus Ganjuran, jam 08.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan),

pos Satpam. Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yaitu

pos Satpam merupakan tempat untuk memantau dan menjaga

keamanan dan ketertiban gereja, dan rumah pos Satpam berada

disamping gereja).

(47) Demi Keamanan, Kenyamanan dan Ketertiban Lalu Lintas

Kendaraan, maka kepada Para Peziarah dan Seluruh Umat Peserta

Misa dimohon tidak memarkirkan Kendraan di Tepi Jalan atau di

Warung-warung Sekitar Gereja. Mohon di Parkir di Tempat Parkir

yang sudah disediakan.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Yesus Ganjuran, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni menjaga

ketertiban dan keamanan dalam perayaan misa merupakan salah

satu cara menghargai orang lain yang sedang berdoa, dan sudah

tersedia area parkir yang luar di sebelah Barat gereja).

Sejalan dengan teorinya Yule (2006: 3-4) mengatakan bahwa makna suatu

tuturan dikaitkan dengan konteks yang sedang berlangsung. Tuturan pengumuman

gereja yang disebutkan di atas merupakan tuturan yang mengandung makna

pragmatik „melarang‟. Penentuan makna pragmatik melarang ini sesuai dengan

keberadaan konteks yang membentuk tuturan penutur dan mitra tutur dalam

berkomunikasi. Konteks merupakan seperangkat asumsi dan latar belakang

pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur. Tuturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

93

„melarang‟ menimbulkan pengaruh kepada mitra tutur untuk melakukan suatu

tindakan sesuai dengan apa yang diujarkan penutur.

Tuturan (46) mengandung makna pragmatik „melarang‟. Makna pragmatik

melarang ini ditentukan berdasarkan kehadiran konteks yang membentuk tuturan

penutur dan mitra tutur. Artinya asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama

yang dimiliki oleh penutur dan mitra tutur mengenai pos Satpam merupakan

tempat untuk memantau dan menjaga keamanan dan ketertiban gereja, dan rumah

pos Satpam berada disamping gereja. Dengan demikian tuturan yang disampaikan

oleh petugas lektor pada hari Minggu itu bermaksudv„melarang‟ umat yang hadir

supaya tidak memarkirkan kendaraannya di halaman sekitar pos satpam. Makna

pragmatik „melarang‟ mengikat penutur dan mitra tutur agar memiliki kesadaran

untuk tidak memarkir kendaraannya di depan pos Satpam sehingga tidak

,mengganggu perayaan ibadah.

Tuturan (47) memiliki makna pragmatik „melarang‟. Makna pragmatik

melarang diidentifikasi berdasarkan kehadiran konteks yang membentuk tuturan

penutur dan mitra tutur. Artinya asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama

yang dimiliki penutur dan mitra tutur tentang menjaga ketertiban dan keamanan

dalam perayaan misa merupakan salah satu cara menghargai orang lain yang

sedang berdoa, dan sudah tersedia area parkir yang luar di sebelah Barat gereja.

Dengan demikian tuturan yang diujarkan oleh petugas lektor pada hari Minggu

itu bermaksud „melarang‟ umat yang hadir untuk tidak memarkirkan

kendaraannya di tepi jalan atau di warung-warung gereja. Makna pragmatik

„melarang‟ mengikat penutur dan mitra tutur supaya menjaga keamanan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

94

ketertiban selama perayaan ibadah dengan tidak memarkirkan kendaraannya di

tepi jalan dan dekat warung-warung.

4.2.2.10 Tuturan ‘Memperingatkan’ yang Mengandung Makna ‘Menyuruh’

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan 3 tuturan yang menyampaikan

makna atau maksud „menyuruh‟. Makna „menyuruh‟ dalam wacana pengumuman

dapat dilihat pada tuturan berikut.

(48) Mohon di Parkir di tempat parkir yang sudah disediakan.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Yesus Ganjuran, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni tempat

parkir merupakan area atau lahan yang disediakan untuk

memarkir kendaraan yang bersifat sementara, dan tempat parkir

berada di sebelah Barat gereja).

Seturut teorinya Putrayasa (2014: 30) mengatakan makna pragmatik

adalah makna yang terikat konteks. Tuturan pengumuman gereja yang disebutkan

di atas merupakan tuturan yang mengandung makna pragmatik „menyuruh‟.

Makna pragmatik menyuruh ditetapkan berdasarkan kehadiran konteks yang

membentuk tuturan penutur dan mitra tutur. Konteks merupakan seperangkat

asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama yang dimiliki oleh penutur dan

mitra tutur. Makna pragmatik „menyuruh‟ dapat mempengaruhi mitra tutur atau

pendengarnya melakukan sebuah tindakan tertentu sesuai dengan apa yang

diujarkan penuturnya.

Tuturan (48) mengandung makna pragmatik „menyuruh‟. Makna pragmatik

menyuruh ditentukan sesuai dengan keberadaan konteks dalam membentuk

tuturan penutur dan mitra tutur. Artinya asumsi dan latar belakang pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

95

bersama yang dimiliki penutur dan mitra tutur mengenai tempat parkir merupakan

area atau lahan yang disediakan untuk memarkir kendaraan yang bersifat

sementara, dan tempat parkir berada di sebelah Barat gereja. Dengan demikian

tuturan yang diujarkan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu bermaksud

„menyuruh‟ mitra tutur atau umat untuk memarkirkan kendaraannya di tempat

parkir yang telah disediakan oleh pihak gereja. Makna pragmatik „menyuruh‟

mengikat penutur dan mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan yakni

memarkirkan kendaraannya di tempat parkir yang berada di sebelah Barat gereja.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Jenis Tuturan Ilokusi Asertif dalam Wacana Pengumuman di Gereja-

Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta

Searle (dalam Rahardi, 2009: 17) mendefinisikan tuturan asertif adalah

bentuk tutur yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang sedang

diungkapkan dalam bentuk tuturan. Tindak tutur ilokusi asertif ini muncul dengan

dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan bahwa penutur ingin menyampaikan

kebenaran pernyataan dari apa yang diujarkannya. Tuturan yang diucapkan oleh

penutur ketika ingin mewujudkan tindak ilokusi aserif ini cenderung

dilatarbelakangi oleh konteks yang membentuk tuturan tersebut. Tuturan yang

diungkapkan oleh penutur itu mengikat penutur itu sendiri akan kebenaran dari

apa yang diujarkan kepada mitra tutur. Sedangkan mitra tutur yang mendengar

tuturan tersebut juga menerimanya sebagai sebuah ujaran yang mengandung

kebenaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

96

Tindak tutur ilokusi asertif merupakan kemampuan penutur

mengungkapkan suatu hal secara tegas yang mengandung maksud dan daya

kebenaran dalam setiap tuturan. Tindak tutur ilokusi asertif ini tidak mundah

diidentifikasi, karena tindak tutur ilokusi asertif ini berkaitan langsun dengan tiga

hal utama yakni konteks, makna, dan informasi yang disampaikan. Oleh karena

itu tindak tutur ilokusi asertif hanya dapat ditemukan dalam sebuah tuturan yang

berfungsi untuk menginformasikan sesuatu sekaligus melakukan suatu tindakan.

Terdapat 103 data tuturan yang dapat diidentifikasi sebagai tindak tutur

ilokusi asertif dalam penelitian ini. 13 tuturan merupakan jenis tuturan ilokusi

asertif „mengumumkan‟, 11 tuturan merupakan jenis tuturan ilokusi asertif

„melaporkan‟, 23 tuturan merupakan jenis tuturan ilokusi asertif „menegaskan‟, 4

tuturan merupakan jenis tuturan ilokusi asertif „menyatakan‟, 47 tuturan

merupakan jenis tuturan ilokusi asertif „memberitahukan‟, dan 5 tuturan

merupakan jenis tuturan ilokusi asertif „memperingatkan‟. Jenis tuturan ilokusi

asertif yan ditemukan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk lebih memahami

maksud dari tuturan yang ada dalam wacana pengumuman gereja Katolik dilihat

dari segi pramatik, khususnya dalam kajian tindak tutur. Hal ini dikarenakan,

tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor tersebut sebenarnya bukan hanya

sekedar tuturan yang digunakan untuk berinteraksi dan menyampaikan

pengumuman kepada umat yang hadir, melainkan juga mempunyai makna atau

maksud yang harus ditanggapi oleh pendengar atau pembaca pengumuman gereja

tersebut. Tanggapan itu berupa tindakan verbal dan nonverbal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

97

Tindak tutur ilokusi asertif kerapkali muncul dalam komunikasi antar

penutur dan mitra tutur pada konteks tertentu. Kemunculan keenam jenis tindak

tutur ilokusi asertif tersebut tentu memiliki alasan atau latar belakangnya masing-

masing. Alasan atau latar belakang yang dimaksud bersumber dari konteks yang

sudah diketahui secara bersama-sama antara penutur dan mitra tutur. Dalam hal

ini konteks yang ingin diketahui adalah asumsi dan latar belakang pengetahuan

bersama mengenai perihal apa yang menjadi dasar atau alasan penutur

menuturkan suatu tuturan.

Jenis tuturan ilokusi asertif pertama yang ditemukan dalam penelitian ini

adalah tindak tutur ilokusi asertif „mengumumkan‟. Tindak tutur „mengumumkan‟

merupakan tuturan yang disampaikan oleh penutur untuk menyebarluaskan hal

yang penting kepada orang lain supaya diketahui dan dilaksanakan sesuai isinya.

Setiap tuturan yang diungkapkan oleh penutur mengikat kebenaran bagi penutur

sendiri dan mitra tuturnya.

(49) Panitia Natal 2015 menyediakan Kaos dan Stiker Natal 2015,

umat yang berminat bisa membeli di depan gereja setelah misa.

(Konteks fisik: Tuturan ini disampaikan oleh petugas lektor pada

hari Minggu di Gereja Yakobus Bantul, jam 07 00 pagi, petugas

lektor(laki-laki/perempuan), umat, halaman gereja. Konteks latar

belakang pengetahuan bersama ialah perayaan Natal merupakan

hari raya besar keagamaan Katolik dan setiap tahun gereja St.

Yakobus Bantul menyelenggarakan prayaan Natal dengan

kegiatan atau acara yang unik).

Tuturan di atas jelas memperlihatkan petugas lektor menyampaikan

informasi kepada mitra tutur (umat yang hadir di dalam gereja) tentang kegiatan

panitia Natal 2015 yang menjual kaos dan stiker di depan halaman gereja. Tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

98

tuturan petugas lektor yakni menyampaikan informasi kepada umat supaya

diketahui bersama akan kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh panitia Natal

2015. Tuturan yang disampaikan tersebut mempunyai maksud yang harus

ditanggapi oleh mitra tutur sesuai dengan konteksnya.

Jenis tuturan ilokusi asertif kedua adalah tuturan ilokusi asertif

„melaporkan‟. Tindak tutur ilokusi asertif „melaporkan‟ merupakan tuturan yang

disampaikan oleh penutur dalam mengabarkan sesuatu hal dengan tujuan untuk

melaporkan kepada mitra tuturnya. Dalam tindak tutur ilokusi asertif „melaporkan

ini bermula dari latar belakang atau alasan bahwa penutur memiliki maksud agar

mitra tutur melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang menjadi isi tuturannya.

Tuturan ilokusi asertif „melaporkan‟ dapat dilihat pada contoh berikut.

(50) Kolekte Minggu yang lalu, kolekte pertama Rp. 8.940.700 dan

kolekte kedua Rp. 4.257.800. Gereja mengucapkan terima kasih

atas partisipasi dan kemurahan hati seluruh umat.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Yohanes Rasul Pringwulung, jam 06.30 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan.

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama yakni

kolekte merupakan salah satu bentuk sumbangan dan partisipasi

umat dalam menghidupkan gereja dan kegiatan pastoral paroki

dankeuskupan Agung Semarang).

Tuturan (50) merupakan tindak tutur ilokusi asertif „melaporkan‟. Tuturan

ini disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu untuk menyatakan

kebenaran kepada mitra tuturnya (umat yang hadir) bahwa kolekte pada hari

Minggu yang lalu terkumpul cukup banyak. Kebenaran tuturan ilokusi asertif

„melaporkan‟ terbukti jika apa yang dituturkan sesuai dengan fakta bahwa umat

telah memberi kolekte dan pada saat itu baru mengetahui hasil kolekte pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

99

Minggu yang lalu. Oleh karena itu tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor

pada hari Minggu itu berjenis „melaporkan‟. Penutur „melaporkan‟ bahwa Kolekte

Minggu yang lalu, kolekte pertama Rp. 8.940.700 dan kolekte kedua Rp.

4.257.800.

Jenis tindak tutur ilokusi asertif ketiga yang ditemukan dari hasil analisis

terhadap data yang ada adalah tindak tutur ilokusi asertif „menyatakan‟. Tindak

tutur ilokusi asertif „menyatakan‟ merupakan tuturan yang disampaikan oleh

penutur untuk memperjelas atau menerangkan sesuatu kepada mitra tutur. Tuturan

ini disampaikan oleh penutur supaya memperjelas dan menerangkan kebenaran

informasi kepada mitra tuturnya. Kebenaran informasi yang disampaikan oleh

penutur menimbulkan mitra tutur melakukan suatu tindakan sesuai dengan isi

tuturan. Tindak tutur ilokusi asertif „menyatakan‟ dapat dilihat pada contoh

dibawah ini.

(51) Bidang Pewartaan Paroki akan mengadakan Sosialisasi Refleksi

Iman yang akan diselenggara pada hari Selasa, 13 Oktober pukul

16.00-18.00 tempat Aula Paroki. Untuk acara tersebut Ketua

Lingkungan dimohon mengambil undangan di Bp. Purwo Hartono

setelah Misa.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Yakobus Bantul, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks

asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni refleksi iman

merupakan salah satu cara mengerti dan menghayati nilai-nilai

keagamaan secara mendalam, dan surat undangan sudah ada dan

dipegang oleh Bapak Purwo yang berdiri dimuka pintu gereja).

Tuturan (51) merupakan tindak tutur ilokusi asertif „menyatakan‟. Tuturan

ini disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu untuk menunjukkan

kebenaran kepada mitra tuturnya (umat yang hadir) bahwa Bidang Pewartaan

Paroki akan mengadakan Sosialisasi Refleksi Iman. Kebenaran tuturan ilokusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

100

asertif „menyatakan‟ terbukti jika apa yang dituturkan sesuai dengan fakta bahwa

umat belum mengetahui kegiatan sosialisasi refleksi iman tersebut. Oleh karena

itu tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu berjenis

„menyatakan‟ informasi yang jelas tentang kegiatan tersebut. Penutur

„menyatakan‟ bahwa Sosialisasi Refleksi Iman yang akan diselenggarakan pada

hari Selasa, 13 Oktober pukul 16.00-18.00 tempat Aula Paroki. Lewat tuturan ini

penutur mengikat mitra tutur untuk melakukan apa yang diungkapkan dalam

tuturannya tersebut.

Jenis tindak tutur ilokusi asertif yang keempat adalah tuturan ilokusi

asertif „menegaskan‟. Tindak tutur ilokusi asertif „menegaskan‟ merupakan

tuturan yang dilakukan oleh si penutur dengan tujuan memastikan, dan

mengatakan dengan tegas suatu hal kepada mitra tuturnya. Latar belakang

kemunculan tindak tutur ilokusi asertif „menegaskan‟ adalah penutur ingin

memastikan dan mengatakan dengan tegas akan hal yang penting demi

diperhatikan bersama. Kebenaran informasi yang disampaikan oleh penutur

menimbulkan mitra tutur melakukan suatu tindakan sesuai dengan isi tuturan.

Tindak tutur ilokusi asertif „menegaskan‟ dapat dilihat pada contoh dibawah ini.

(52) Akan menerimakan sakramen perkawinan Sdr. Cornelius Yudha

Prawira Purna Atmaja dari lingkungan Yohanes Minor Peni

dengan Sdri.Agustina Sumarjiyem dari lingkungan Fransiskus

Asisi Kauman-Tambalan. Bagi yang mengetahui adanya halangan

pernikahan, hendaknya segera melapor kepada romo Paroki.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilakasankan di gereja

Hati Kudus Yesus Ganjuran, Jam 08.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yaitu sakramen

perkawinan adalah salah satu sakramen yang penting dalam

gereja yang akan diterimakan kepada pasangan yang telah

mengikuti kursus persiapan perkawinan serta perkawinan itu suci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

101

dan mulian antara sepasang kekasih yang saling mencintai tanpa

ada halangan apapun).

Tuturan (52) merupakan tindak tutur ilokusi asertif „menegaskan‟. Tuturan

ini disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu untuk menegaskan

kebenaran kepada mitra tuturnya (umat yang hadir) bahwa akan menerimakan

sakramen perkawinan Sdr. Cornelius Yudha Prawira Purna Atmaja dari

Lingk.Yohanes Minor Peni dengan Sdri. Agustina Sumarjiyem dari Lingk.

Fransiskus Asisi Kauman-Tambalan. Kebenaran tuturan ilokusi asertif

„menegaskan‟ terbukti jika apa yang dituturkan sesuai dengan fakta bahwa umat

belum mengetahui siapa saja yang akan menerima sakramen perkawinan. Oleh

karena itu tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu

berjenis „menegaskan‟ yakni memperjelas informasi tentang siapa yang akan

menerima sakramen perkawinan tersebut.

Jenis tindak tutur ilokusi asertif yang kelima adalah tuturan ilokusi asertif

„memberitahukan‟. Tindak tutur ilokusi asertif „memberitahukan‟ merupakan

tuturan yang menyampaikan kabar tentang suatu hal kepada mitra tuturnya.. Latar

belakang kemunculan tindak tutur ilokusi asertif „memberitahukan‟ adalah

penutur ingin menyampaikan kabar tentang suatu hal yang penting demi

diperhatikan bersama oleh penutur dan mitra tutur. Kebenaran informasi yang

disampaikan oleh penutur menimbulkan mitra tutur melakukan suatu tindakan

sesuai dengan isi tuturan.

(53) Novena di makan Romo Prenttaler, hari Kamis, 24 September jam

18.00, petugas koor Nanggulan, mohon partisipasi umat untuk

hadir.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

St. Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Noda Asal Nanggulan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

102

jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti perayaan ibadah,

petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks asumsi dan latar

belakang pengetahuan yakni novena adalah bentuk doa Katolik

dengan suatu permohonan atau permintaan tertentu, dan makan

Romo Prenttaler itu terdapat di belakang paroki Boro).

Tuturan (53) merupakan tindak tutur ilokusi asertif „memberitahukan‟.

Tuturan ini disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu untuk

menyampaikan kebenaran kabar kepada mitra tuturnya (umat yang hadir) bahwa

akan diadakan novena di makam Romo Prenttaler. Kebenaran tuturan ilokusi

asertif „memberitahukan‟ terbukti jika apa yang dituturkan sesuai dengan fakta

bahwa umat belum mengetahui kapan diadakan novena di makam Romo

Prenttaler. Oleh karena itu tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor pada hari

Minggu itu berjenis „memberitahukan‟ informasi mengenai Novena di makan

Romo Prenttaler, hari Kamis, 24 September jam 18.00, dan petugas koornya dari

Nanggulan.

Jenis tindak tutur ilokusi asertif keenam yang ditemukan dari hasil analisis

terhadap data yang ada adalah tindak tutur ilokusi asertif „memperingatkan‟.

Tindak tutur „memperingatkan‟ merupakan tuturan yang disampaikan oleh

penutur kepada mitra tuturnya dengan tujuan memberi ingat, dan memberi nasihat

suapaya ingat akan kewajibannya tentang suatu hal tertentu. Tuturan ini

disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur tentang kebenaran informasi berupa

nasihat supaya ingat akan kewajiban mengenai perihal tertentu. Kebenaran

informasi yang disampaikan oleh penutur menimbulkan mitra tutur melakukan

suatu tindakan sesuai dengan isi tuturan. Tindakan yang dilakukan oleh mitra tutur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

103

itu dapat berupa tanggapan verbal dan nonverbal. Tindak tutur ilokusi asertif

„memperingatkan‟ dapat dilihat pada contoh dibawah ini.

(54) Demi keamanan, kenyamanan dan ketertiban Lalu Lintas

kendaraan, maka kepada para peziarah dan seluruh umat peserta

misa dimohon tidak memarkirkan kendraan di tepi jalan atau di

warung-warung sekitar gereja. Mohon di parkir di tempat parkir

yang sudah disediakan.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Hati Kudus Yesus Ganjuran, jam 07.00 pagi, umat yang hadir

mengikuti perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan).

Konteks asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni menjaga

ketertiban dan keamanan dalam perayaan misa merupakan salah

satu cara menghargai orang lain yang sedang berdoa, dan sudah

tersedia area parkir yang luar di sebelah Barat gereja).

Tuturan (54) merupakan tindak tutur ilokusi asertif „memperinatkan‟.

Tuturan ini disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu untuk

menyampaikan kebenaran kabar kepada mitra tuturnya (umat yang hadir) bahwa

Para Peziarah dan Seluruh Umat Peserta Misa dimohon tidak memarkirkan

Kendraan di Tepi Jalan atau di Warung-warung Sekitar Gereja. Kebenaran tuturan

ilokusi asertif „memperingatkan‟ terbukti jika apa yang dituturkan sesuai dengan

fakta bahwa umat sudah mengetahui tempat parkir kendaraan namun seringkali

memarkirkan kendaraannya di tepi jalan dan warung gereja. Oleh karena itu

tuturan yang disampaikan oleh petugas lektor pada hari Minggu itu berjenis

„memperingatkan‟ supaya umat memarkir kendaraannya di tempat parkir yang

telah disediakan.

4.3.2 Makna Pragmatik dalam Wacana Pengumuman di Gereja-Gereja

Katolik Kevikepan Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

104

Manusia dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan linkungannya

selalu menggunakan bahasa. Wujud bahasa dalam berkomunikasi dengan orang

lain adalah berupa tuturan. Tiap tuturan mempunyai makna atau maksud yang

hendak disampaikan kepada lawan bicaranya. Lawan bicara akan mengerti

maksud yang diujarakan penutur apabila ia benar-benar mengonsentrasikan diri

pada tuturan serta latar belakang konteks yang membentuk tuturan tersebut. Oleh

Austin (dalam Putrayasa, 2014: 86) menyatakan bahwa kajian tentang makna

haruslah tidak hanya mengonsentrasikan diri pada pernyataan-pernyataan kosong,

lepas dari konteks, melainkan bahasa itu benar-benar dipakai dalam bentuk tutur,

dalam berbagai fungsi atau dalam berbagai maksud dan tujuan itu terpikat pada

konteksnya.

Setiap makna atau maksud yang terungkap dalam percapakan itu dilandasi

oleh konteks. Konteks membangun dan menandai makna atau maksud dari sebuah

tuturan. Leech (1993: 20) mendefinisikan konteks sebagai aspek-aspek yang gayut

dengan lingkungan fisik dan sosial dalam sebuah tuturan. Leech juga

menambahkan dalam definisinya tentang konteks yaitu sebagai suatu pengetahuan

latar belakang yang sama-sama dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dalam

membantu keduanya menafsirkan atau menginterpretasikan maksud tuturan

tersebut. Konstruksi konteks yang awal mula didalilkan oleh Leech itu terdiri atas

tiga bagian penting yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan pengetahuan

yang sama atas tuturan tersebut. Ketiga entitas konteks inilah yang menimbulkan

dan menentukan kehadiran makna atau maksud tuturan yang sedang

dipercakapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

105

Tuturan merupakan produk linguistik yang konkret dalam sebuah

komunikasi. Setiap komunikasi yang dilakukan berorientasi pada maksud atau

makna tertentu. Menangkap makna sebuah tuturan merupakan usaha untuk

merekonstruksi konteks yang menjadi alasan atau latar belakang munculnya

tuturan tersebut. Berpatokan pada pengertian ini, maka makna atau maksud

sebuah tuturan dapat dicerna hanya dalam dan melalui konteks.

Eksistensi konteks sangat fundamental dalam menentukan makna atau

maksud sebuah ujaran. Yan Huang (2007: 13-14) mengartikan konteks sebagai

pengacuan terhadap ciri-ciri yang relevan dari latar yang dinamis atau dalam

lingkungan tempat unit linguistik dipergunakan secara sistematis. Baginya

konteks disusun atas tiga jenis yaitu konteks fisik, konteks linguistik, dan konteks

pengetahuan umum. Konteks fisik mengacu pada latar fisik sebuah tuturan,

misalnya tempat, waktu, kapan, dimana, dengan siapa, dan sebagainya. Konteks

linguistik menunjuk pada tuturan yang sedang digunakan, misalnya bahasa lisan

dan tertulis. Sedangkan konteks pengetahuan umum meliputi sejumlah asumsi,

latar belakang pengetahuan yang dimiliki bersama antara penutur dan mitra tutur.

Konteks pengetahuan ini diperinci lagi oleh Clark (dalam Rahardi, 2015:

18-19) menjadi dua kateori penting yakni (1) communal common ground, dan (2)

personal common ground. Commumal common ground dimengerti sebagai

seperangkat asumsi pengetahuan yang sama-sama dimiliki oleh komunitas

tertentu. Sedangkan personal common ground dipahami sebagai seperangkat

asumsi penetahuan yang sama-sama dimiliki oleh individu-individu yang menjadi

warga komunitas tertentu. Kehadiran kedua konteks common ground dalam diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

106

penutur dan mitra tutur akan memudahkan dalam penerimaan maksud atau makna

sebuah tuturan.

Wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta

dinilai sebagai salah satu bentuk tuturan. Peneliti mengkaji tuturan dalam

pengumuman gereja ini dengan menitikberatkan pada jenis tindak tutur ilokusi

asertif. Searle (dalam Putrayasa, 2014: 89) mendefinisikian tindak tutur ilokusi

asertif bermaksud menyampaikan sesuatu berkaitan dengan kebenaran proposisi

atau pernyataan yang diungkapkan. Berdasarkan pandangan Searle ini, maka

wacana pengumuman gereja merupakan salah satu bentuk tuturan yang

menyampaikan kebenaran proposisi kepada mitra tutur sesuai dengan apa yang

dituturkannya. Setiap tuturan yang disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur

ini bukan saja memberikan informasi atau kebenaran pernyataan melainkan

sekaligus menimbulkan sebuah tindakan melakukan sesuatu. Tuturan yang

dituturkan oleh penutur mempunyai maksud atau makna yang disampaikan

kepada mitra tutur. Namun maksud atau makna yang tersampaikan kepada mitra

tutur tersebut berada di dalam koridor konteks.

Campur tangan konteks dalam menentukan maksud sebuah ujaran dapat

dibuktikan melalui contoh tuturan dalam wacana pengumuman gereja berikut ini.

(55) Panitia Natal 2015 menyediakan Kaos dan Stiker Natal 2015, umat

yang berminat bisa membeli di depan gereja setelah misa.

(Konteks fisik: Tuturan ini disampaikan oleh petugas lektor pada

hari Minggu di Gereja Yakobus Bantul, jam 07 00 pagi, petugas

lektor(laki-laki/perempuan), umat, halaman gereja. Konteks latar

belakang pengetahuan bersama ialah perayaan Natal merupakan

hari raya besar keagamaan Katolik dan setiap tahun gereja St.

Yakobus Bantul menyelenggarakan prayaan Natal dengan kegiatan

atau acara yang unik).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

107

Tuturan diatas jelas memperlihatkan petugas lektor menyampaikan

informasi kepada mitra tutur (umat yang hadir di dalam gereja) tentang kegiatan

panitia Natal 2015 yang menjual kaos dan stiker di depan halaman gereja. Tujuan

tuturan petugas lektor yakni menyampaikan informasi kepada umat supaya

diketahui bersama akan kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh panitia Natal

2015. Tuturan yang disampaikan tersebut mempunyai maksud yang harus

ditanggapi oleh mitra tutur sesuai dengan konteksnya.

Tuturan diatas memiliki tiga konteks yang sesungguhnya memberi signal

maksud yang dapat dipahami oleh penutur dan mitra tutur. Pertama, konteks fisik

meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja St. Yakobus Bantul, petugas

lektor, jam 07.00 pagi, umat yang hadir mengikuti perayaan ekaristi pada hari

Minggu, dan di halaman gereja telah dipasang stand yang memajang baju kaos

dan stiker Natal 2015. Kedua, konteks linguistik meliputi; ungkapan lisan yang

disampaikan oleh petugas lektor, sedangkan ungkapan tertulis dalam lembaran

teks pengumuman yakni panitia Natal 2015 menyediakan Kaos dan Stiker Natal

2015, umat yang berminat bisa membeli di depan gereja setelah misa.

Ketiga, konteks asumsi atau latar belakang pengetahuan bersama ialah

penutur dan mitra tutur juga memiliki asumsi dan latar belakang pengetahuan

yang sama tentang perayaan Natal merupakan hari raya besar keagamaan

terkususnya agama Katolik. Setiap tahun gereja Santo Yakobus, Bantul

menyelenggarakan perayaan Natal dengan kegiatan atau acara yang unik dan

melibatkan partisipasi umat. Asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

108

inilah yang menentukan maksud pragmatik yang dapat dimengerti dan diketahui

bersama penutur dan mitra tutur.

Asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama yang dimiliki penutur

dan mitra tutur inilah yang menjadi sumber penentu makna pragmatik dalam

sebuah tuturan. Hal ini berdasarkan asumsi peneliti yang searah dengan teori

konteks Huang dan Clark (dalam Rahardi, 2015: 18-19) yang telah dipaparkan

pada bagian awal. Bahwa makna atau maksud tuturan itu harus dilihat dari

konteks. Maka tuturan (55) diidentifikasi sebagai tuturan yang mengandung

makna pragmatik menawarkan. Petugas lektor seolah-olah menawarkan kepada

mitra tuturnya untuk mengunjungi stand sekaligus membelinya. Penanda maksud

pragmatik „menawarkan ini terbentuk dari konteksnya yakni asumsi atau

pengetahuan penutur dan mitra tutur terhadap tuturan yang disampaikan yakni

perayaan Natal dan kegiatan panitia Natal yang dilakasankan di gereja Santo

Yakobus, Bantul. Berdasarkan asumsi dan latar belakang pengetahuan bersama

ini menggerakkan mitra tutur untuk turut berpartisipasi mensukseskan kegiatan

atau acara perayaan Natal gereja St. Yakobus Bantul dengan membeli kaos dan

stiker Natal 2015 tersebut. Dengan mempertimbangkan konteks tersebut nampak

jelas bahwa tindak tutur asertif „mengumumkan‟ bukan hanya sekedar

menyampaikan kebenaran pernyataan kepada mitra tutur melainkan juga

bermakna „menawarkan‟ supaya mendapat action yang konkret.

Berpijak pada contoh tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa entitas

konteks merupakan hal yang sangat mendasar dalam sebuah tuturan. Konteks

seolah-olah menjadi garda terdepan dalam menginterpretasikan makna atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

109

maksud dari sebuah ujaran. Penutur mengujarkan sesuatu, maka penutur percaya

bahwa telah menyampaikan maksud yang harus dicerna oleh mitra tutur sesuai

dengan konteks yang melatarbelakangi munculnya tuturan tersebut. Kehadiran

konteks dalam sebuah tuturan itu menjadi sebuah keharusan.

Berkaitan dengan konteks, Kidalaksana (2011: 134) menyatakan konteks

merupakan aspek-aspek lingkungan fisik atau sosial yang kait mengait dengan

ujaran tertentu atau pengetahuan yang sama antara penutur dan mitra tutur

sehingga memiliki pemahaman yang sama dan mengerti yang dimaksud oleh

penutur. Pendapat Kridalaksana ini mengukuhkan konteks sebagai awal dan

penentu maksud tuturan. Artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan tuturan

yang berkaitan dengan arti, maksud, maupun informasinya sangat bergantung

pada konteks yang melatarbelakangi peristiwa tuturan itu.

Pernyataan Kridalaksana ini dapat dibuktikan pada contoh tuturan dalam

wacana pengumuman gereja berikut ini.

(56) Tim Liturgi mengucapkan terima kasih kepada PSM Universitas

Atmajaya yang telah memeriahkan perayaan Ekaristi sore ini

dengan paduan suara.

(Konteks fisik meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja

Kristus Raja Baciro, jam 16.30 sore, umat yang hadir mengikuti

perayaan ibadah, petugas lektor (laki-laki/perempuan). Konteks

asumsi dan latar belakang pengetahuan yakni setiap perayaan

ibadah harus dimeriahkan oleh koor atau nyanyian lagu-lagu

gereja, dan Universita Atmajaya adalah salah satu Perguruan

Tinggi di Yogyakarta memiliki PSM yang terkenal).

Tuturan diatas jelas memperlihatkan petugas lektor menyampaikan

informasi kepada mitra tutur (umat yang hadir di dalam gereja) tentang koor yang

indah dari PSM Universitas Atmajaya yang telah berpartisipasi memeriahkan

perayaan ibadah hari Minggu ini. Tujuan tuturan petugas lektor yakni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

110

menyampaikan informasi kepada umat supaya diketahui bersama akan kehadiran

koor PSM Universitas Atmajaya yang telah memeriahkan perayaan ibadah hari

Minggu ini. Tuturan yang disampaikan tersebut mempunyai maksud yang harus

ditanggapi oleh mitra tutur sesuai dengan konteksnya.

Tuturan diatas memiliki tiga konteks yang sesungguhnya memberi signal

maksud yang dapat dipahami oleh penutur dan mitra tutur. Pertama, konteks fisik

meliputi; perayaan ibadah dilaksanakan di gereja Kristus Raja Baciro, petugas

lektor, jam 16.30 sore, umat yang hadir mengikuti perayaan ekaristi pada hari

Minggu, dan di dalam gereja telah hadir PSM Universitas Atamajaya yang duduk

dibangku koor. Kedua, konteks linguistik meliputi; ungkapan lisan yang

disampaikan oleh petugas lektor, sedangkan ungkapan tertulis dalam lembaran

teks pengumuman yakni Tim Liturgi mengucapkan terima kasih kepada PSM

Universitas Atmajaya yang telah memeriahkan perayaan Ekaristi sore ini dengan

paduan suara.

Ketiga, konteks asumsi atau latar belakang pengetahuan bersama ialah

penutur dan mitra tutur juga memiliki asumsi dan latar belakang pengetahuan

yang sama tentang setiap perayaan ibadah harus dimeriahkan oleh koor atau

nyanyian lagu-lagu gereja, dan Universita Atmajaya adalah salah satu

Perguruan Tinggi di Yogyakarta memiliki PSM yang sudah terkenal. Asumsi

dan latar belakang pengetahuan bersama inilah yang menjadi sumber penentu

maksud pragmatik yang dapat dimengerti dan diketahui bersama penutur dan

mitra tutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

111

Hal ini berdasarkan asumsi peneliti yang searah dengan teori konteks

Huang dan Clark (dalam Rahardi, 2015: 18-19) yang telah dipaparkan pada

bagian awal. Bahwa makna atau maksud tuturan itu harus dilihat dari konteks.

Maka tuturan (56) diidentifikasi sebagai tuturan yang mengandung makna

pragmatik mengucapkan selamat. Petugas lektor mengucapkan selamat kepada

mitra tuturnya terkhususnya PSM Universitas Atmajaya yang telah memeriahkan

perayaan ibadah dengan suara yang merdu dan lagu-lagu yang bagus. Penanda

maksud pragmatik „mengaucapkan selamat‟ ini terbentuk dari konteksnya yakni

asumsi atau pengetahuan penutur dan mitra tutur terhadap tuturan yang

disampaikan yakni PSM Universitas Atmajaya telah membawakan koor yang

bagus dan membuat perayaan ibadah meriah. Berdasarkan asumsi dan latar

belakang pengetahuan bersama ini menggerakkan mitra tutur untuk turut

berpartisipasi mengucapkan selamat kepada PSM Universitas Atmajaya dengan

memberikan tepuk tangan. Dengan mempertimbangkan konteks tersebut nampak

jelas bahwa tindak tutur asertif „melaporkan‟ bukan hanya sekedar mengabarkan

kebenaran pernyataan kepada mitra tutur melainkan juga bermakna

„mengucapkan selamat‟ supaya mendapat action yang konkret.

Hakikat konteks sebagai penentu maksud sesungguhnya adalah

seperangkat asumsi dan latar belakang pengetahuan yang sama baik yang bersifat

personal maupun komunal antara penutur dan mitra tutur. Hal ini semakin

mempertegas bahwa setiap rentetan kalimat yang diujarkan oleh penutur harus

bertali-temali dengan konteks tuturan. Maksud percakapan penutur dan mitra tutur

tersebut dapat dimengerti dan menimbulkan tindakan untuk melakukan sesuatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

112

apabila memiliki asumsi atau pengetahuan bersama tentang isi percakapannya. Di

sinilah unsur konteks mampu mendeskripsikan maksud dan makna penutur yang

dapat dipahami oleh penutur dan mitra tuturnya. Dengan demikian konteks

merupakan “sumbu” yang menghadirkan maksud dalam sebuah percakapan antara

penutur dan mitra tutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

113

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sebuah tuturan melahirkan tujuan dan maksud yang ingin disampaikan

kepada orang lain. Tentu tujuan dan maksud yang disampaikan selaras dengan

konteks pembicaraan atau percapakan tersebut. Hal ini berarti konteks hadir

sebagai potret yang menerjemahkan makna atau maksud dari penutur kepada

mitra tuturnya. Karena itu, tak dapat dipungkiri bahwa konteks memainkan peran

yang sangat fundamental dalam sebuah percakapan atau pembicaraan antara

penutur dan mitra tutur.

Wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta

merupakan salah satu bentuk tuturan. Wacana pengumuman gereja tidak sekedar

diapahami sebagai ujaran dalam rentetan kalimat yang panjang, melainkan

sebagai kasanah informasi yang mempunyai makna atau maksud yang mengikat

individu untuk melakukan sebuah tindakan kongkret. Hal ini dimaknai dalam ilmu

pragmatik sebagai sebuah tindak tutur ilokusi asertif. Artinya kemampuan

mengungkapkan kata atau kalimat secara tegas oleh penutur kepada mitra tutur

yang mengandung kebenaran pernyataan, sekaligus melakukan suatu tindakan

sesuai isi tuturannya. Realisasi suatu tindakan atas tuturan yang diujarkan bermula

dari rekonstruksi konteks yang telah mengikat penutur dan mitra tuturnya. Dengan

demikian konstruksi konteks menjadi pilar utama dalam menangkap makna atau

maksud yang terdapat dalam sebuah tuturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

114

Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Jenis tindak tutur asertif dalam wacana pengumuman di gereja-gereja

Katolik Kevikepan Yogyakarta ada enam jenis yaitu tindak tutur ilokusi

asertif mengumumkan, tindak tutur ilokusi asertif melaporkan, tindak tutur

ilokusi asertif menyatakan, tindak tutur ilokusi menegaskan, tindak tutur

ilokusi asertif memberitahukan, dan tindak tutur ilokusi asertif

memperingatkan. Dari keenam jenis tindak tutur ilokusi asertif tersebut,

yang paling dominan muncul dalam tuturan wacana pengumuman di

gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta adalah tindak tutur ilokusi

asertif memberitahu yang terdiri dari 47 tuturan, 13 tuturan ilokusi asertif

mengumumkan, 11 tuturan ilokusi asertif melaporkan, 4 tuturan ilokusi

asertif menyatatakan, 23 tuturan ilokusi asertif menegaskan, dan 5 tuturan

ilokusi asertif memperingatkan.

2. Ditemukan pula sepuluh makna pragmatik yang terkandung dalam setiap

tuturan ilokusi asertif pada wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik

Kevikepan Yogyakarta. Kesepuluh makna pragmatik itu antara lain,

menawarkan, mempersilakan, mengucapkan selamat, perintah,

menyarankan, mengharapkan, mengundang, mengajak, melarang, dan

menyuruh. Makna pragmatik yang paling menonjol dalam tuturan wacana

pengumuman di gereja-gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta adalah

makna pragmatik menegaskan yang terdiri dari 23 tuturan. Selanjutnya 18

makna pragmatik mengharapkan, 15 makna pragmatik mengajak, 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

115

makna pragmatik mengundang, 11 makna pragmatik mengucapkan

selamat, 8 makna pragmatik mempersilakan, 5 makna pragmatik

menawarkan, 4 makna pragmatik menyarankan, 3 makna pragmatik

menyuruh, dan 2 makna pragmatik melarang.

3. Acuan atau referen untuk menentukan jenis dan makna atu maksud tuturan

ilokusi asertif pada wacana pengumuman di gereja-gereja Katolik

Kevikepan Yogyakarta adalah pertama-tama konteks yang

melatarbelakangi tuturan tersebut. Konteks berfungsi memberi rambu-

rambu lahirnya makna atau maksud sesungguhnya dari sebuah tuturan

yang diujarkan oleh penutur kepada mitra tuturnya. Setiap jenis dan makna

tuturan yang terdapat pada wacana pengumuman gereja lahir dari telaah

mendalam yang disesuaikan dengan konteks tuturannya. Konteks akan

menjadi „batu penjuru‟ yang siap mendesain sebuah tuturan yang

menghasilkan makna atau maksud yang gampang dipahami dan

dimengerti sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu tindakan konkret.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa, khusus mahasiswa jurusan bahasa sastra Indonesia

disarankan supaya melakukan penelitian sejenis yang bermuatan bidang

kajian pragmatik dengan berbagai aspeknya agar eksistensi linguistik

semakin bersaing dengan ilmu-ilmu lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

116

2. Bagi para pengajar, disarankan supaya menyampaikan pengetahuan

pragmatik dalam sebuah pengajaran bahasa guna mendiskusikan dan

mempelajari secara sunguh-sungguh bagaimana menangkap sebuah makna

yang terkandung dalam sebuah tuturan tanpa meninggalkan konteks yang

mengikatnya.

3. Bagi gereja dan masyarakat, disampaikan supaya memperhatikan secara

sungguh konten-konten tuturan yang tepat dalam menyampaikan informasi

atau pengumuman yang penting di lingkup gereja, dan masyarakat. Setiap

pengumuman gereja yang disampaikan harus benar-benar memakai

tuturan yang menyiratkan maksud yang sebenarnya.

4. Bagi para pembaca dan peneliti lain. Diharapkan penelitian ini memberi

tambahan wawasan pengetahuan bagi pembaca dalam mempelajari ilmu

pragmatik secara khusus jenis dan makna tindak tutur ilokusi asertif. Para

pembaca dan peneliti lain dapat mendalami dan menyempurnakan

penelitian ini serta bisa dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya

terutama yang berkaitan erat dengan tindak tutur ilokusi asertif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

117

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Baryadi, Praptomo. 2002. Dasar-Dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa.

Yogyakarta: Pustaka Gondhosuli.

Crystal, David. 1987. The Cambridge Encyclopedia of Language. Cambridge:

Cambridge University Press.

Dardjowidjojo, Soenjono. 2012. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa

Manusia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Fensterheim & J. Baer. 1995. Jangan Bilang Ya Bila Anda Akan Mengatakan

Tidak. Jakarta: Gunung Jati.

Finoza, Lamuddin. 1995. Aneka Surat Statuta, Laporan, dan Notula: Seri

Korespondensi Indonesia 2. Jakarta: Mawar Gempita.

Hamzah, B. Uno. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:

Bumi Aksara.

Hasan Alwi, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Indriastuti, Fitri. 2007. “Tindak Tutur Asertif Penjual Pakaian di Pasar Klewer

Kota Surakarta”, Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kridalaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Kushartanti, dkk. 2009. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mahsun. 2013. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan

Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Moleong, Lexy. J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

118

Paina. 2010. “Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa: Kajian Sosiopragmatik”.

Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Pranowo. 2009. Berbahasa secara santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putrayasa, Ida Bagus. 2014. Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imeratif Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

______________. 2009. Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga.

______________. 2015. “Prosiding Seminar Nasional Prasasti II, Kajian

Pragmatik dalam Berbagai Bidang.”, Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Ratna, Kutha Nyoman. 2006. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra: dari

Strukturalisme Perspektif Wacana Naratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohmadi, Muhammad. 2004. Pragmatik: Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar

Media Jogja.

Rustono, 1999. Pokok-pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Suharso dan Retnoningsih, Ana. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Semarang: CV. Widya Karya.

Sulistiyadi. 2013. “Tindak Tutur Asertif Dalam Novels Pawestri Tanpa Indentiti

Karya Suprato Brata.”, Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Syamsuddin & Damaianti, Vismaia. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung: Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Wibowo, Wahyu. 2003. Manajemen Bahasa: Pengorganisasian Karangan

Pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

119

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

1

Tabel 1 Data Jenis dan Makna Pragmatik Tuturan Ilokusi Asertif Dalam Wacana Pengumuman Gereja

No Tuturan Konteks Jenis

Tuturan

Makna

Pragmatik

Keterangan

Linguistik Non Linguistik

1. Panitia Natal 2015

menyediakan Kaos dan

Stiker Natal 2015, umat

yang berminat bisa

membeli di depan gereja

setelah misa.

Bisa Perayaan ibadah di

gereja St. Yakobus

Bantul, umat,

petugas lektor,

halaman gereja.

Perayaan Natal

adalah hari raya

keagamaan Katolik

yang dirayakan

setiap tahun.

Mengumumkan Menawarkan

2. Lowongan Pekerjaan :

Perusahaan Pennyu Group

membuka kesempatan

kepada OMK untuk

bergabung dan berkarya di

Perusahaan, Info

selengkapnya bisa di lihat

di papan Pengumuman.

Bisa Perayaan ibadah di

gereja St. Petrus dan

Paulus Klepu, umat,

petugas lektor, jam

07.00 pagi. surat

lowongan pekerjaan

di tempel pada

papan pengumuman

yang ada di depan

gereja.

Mengumumkan Menawarkan

3. Dalam rangka ulang tahun

ke 49 Gereja Kevikepan,

paroki mengundang seluruh

ketua wilayah, ketua

lingkungan dan wakil umat

untuk menghadiri ekaristi

“syukur atas arah dasar

KAS 2011-2015 dan HUT

ke 49 kevikepan DIY”.

Dapat Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Keluarga

Kudus, Banteng.

Sedangkan surat

undangan sudah

terlebih dahulu

Mengumumkan Menawarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

2

Undangan dapat diambil di

kotak kaca di depan

sekretariat.

diletakan di kotak

kaca sekretariat

yang ada di samping

pastoran paroki.

4. KTK Lansia

menyelenggarakan seminar

dengan tema „Sakramen

Minyak Suci/Pengurapan

Orang Sakit” hari Minggu,

13 September pk. 10.00

WIB. Keterangan lebih

lanjut dapat dibaca di

panduan misa.

Dapat Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Kristus Raja,

Baciro. Setiap umat

telah mengambil

panduan misa yang

diletakkan di pintu

masuk gereja.

Mengumumkan

Menawarkan

5. KTK INISIASI membuka

pendaftaran bagi calon

penerima Komuni Pertama

dan calon Penerima

Sakramen Penguatan tahun

2016, pendaftaran di

sekretariat paroki atau dapat

melalui ketua-ketua

lingkungan

Dapat Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Perawan

Maria Diangkat Ke

Surga Pakem.

Bahwa ada ketua

lingkungan yang

merupakan salah

satu pelayan gereja

yang dekat dengan

umat.

Mengumumkan

Menawarkan

6. Amplop persembahan

bulanan dari lingkungan

Petrus Jaranmati, Yusup

Jaranmati, dan Aloysius

Ngunut bisa diambil di

sekretariat kantor paroki

Bisa Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St Perawan

Maria yang

Mengumumkan Mempersilahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

3

setelah ekaristi pagi ini. Dikandung Tanpa

Noda Asal,

Nanggulan. Amplop

diletakkan di meja

sekretariat yang ada

di samping gereja.

7. Kepada ketua-ketua

lingkungan setelah ekaristi

pagi ini bisa mengambil

jadwal ekaristi arwah bulan

November di sekretariat

kantor paroki.

Bisa Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Perawan

Maria Yang

Diakandung Tanpa

Noda Asal,

Nanggulan.

Sekretariat terdapat

di samping gereja.

Mendoakan orang

yang sudah

meninggal sudah

menjadi rutinitas

pelayanan gereja.

Mengumumkan Mempersilakan

8. Operasi Katarak Gratis

akan dilaksanakan pada hari

Minggu 9 Agustus 2015 di

RS. St. Elisabet Ganjuran.

Keterangan selengkapnya

dapat dilihat di papan

pengumuman atau di

sekretariat gereja pada hari

kerja.

Dapat Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yakobus,

Bantul. Lembaran

pengumuman

ditempelkan di

papan pengumuman

di depan gereja.

Mengumumkan Mempersilakan

9. Akan diadakan Seminar Dapat Tuturan ini Mengumumkan Mempersilakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

4

Osteoporosis, hari Minggu,

6 September pk. 10.00 WIB

di Panti Paroki Kristus

Raja, Baciro. Keterangan

lebih lanjut dapat di baca di

teks warta paroki.

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Kristus Raja,

Baciro. Setiap umat

telah mengambil

teks misa yang

diletakkan di pintu

masuk gereja.

10. Jadwal Petugas Kolektan

bagi Calon Krisma, bisa

dilihat di Papan

Pengumuman Paroki.

Bisa Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Hati Kudus

Yesus, Ganjuran.

Papan pengumuman

terdapat di depan

gereja dan

sekretariat.

Mengumumkan Mempersilakan

11. Sudah dibuka Pendaftaran

Calon Semianris Baru di

seminari Menengah ST.

PETRUS CANISIUS

Mertoyudan Tahun

Pelajaran 2016/2017. Syarat

-syarat bisa dilihat di papan

pengumuman gereja, atau

menghubungi Sekretariat

Gereja.

Bisa Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Yakobus,

Bantul. Di depan

pintu masuk gereja

ada papan

pengumuman yang

dapat dilihat setiap

saat.

Mengumumkan Mempersilahkan

12. Telah kami bagikan

Kuisioner Statistik

Lingkungan 2015. Mohon

Bisa Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

Mengumumkan Mempersilakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

5

diisi data Lingkungan

hingga akhir tahun 2015

kemudian dikumpulkan

pada awal bulan Januari

2016, bagi Ketua

Lingkungan yang belum

menerima bisa mengambil

di Loker Lingkungan.

hari Minggu di

gereja Hati Kudus

Yesus, Ganjuran. Di

ruangan sekretariat

terdapat loker dan

sudah disediakan

lembaran kuisioner.

13 Kursus Evangelisasi Pribadi

Paroki Banteng membuka

pendaftaran untuk umat

yang berminat. Pendaftaran

bisa melalui kantor

sekretariat paroki. Untuk

informasi selengkapnya

dapat dibaca di papan

pengumuman paroki.

Dapat Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Maria

Assumpta

Babarsari. Papan

pengumuman gereja

terletak di depan

ruang sekretariat

paroki yang bisa

dilihat setiap saat

Mengumumkan Mempersilakan

14. Panitia Renovasi Gereja

Santa maria Kartasura

mengucapkan terima kasih

kepada seluruh umat dan

Dewan Paroki Gereja Santo

Yohanes Rasul,

Pringwulung atas

kemurahan hati dalam

memberikan bantuan dana

renovasi gereja. Adapun

dana yang terkumpul

sejumlah Rp. 29.671.000.

Terima kasih Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yohanes

Rasul Pringwulung.

Partisipasi umat

membantu sangat

tinggi dengan

terkumpulnya dana

yang cukup besar.

Melaporkan Mengucapkan

Selamat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

6

15. Kolekte II tanggal 15-16

Agustus 2015 Sebesar Rp.

7.327.100 telah disetorkan

ke keuskupan Agung

Semarang untuk kegiatan

pastoral. Terima kasih atas

partisipasi semua umat.

Terima kasih Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Keluarga

Kudus, Banteng.

Sumbangan umat

untuk kegiatan

pastoral diberikan

melalui kolekte.

Melaporkan Mengucapkan

Selamat

16. Keluarga besar SMK

Putratama mengucapkan

terima kasih atas partisipasi

dan bantuan yang diberikan

seluruh umat untuk acara

tutup tahun 2015 yang akan

kami selenggarakan.

Terima kasih Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yakobus,

Bantul. Bantuan

berupa uang sudah

diberikan kepada

keluarga besar SMK

Putratama.

Melaporkan Mengucapkan

selamat

17. Tim liturgi mengucapkan

terima kasih kepada

kelompok koor

Damangjaya, Bandung atas

partisipasinya dalam

perayaan ekaristi pagi hari

ini dengan koor.

Terima kasih Tuturan ini

disampaikan oleh

patugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Kristus Raja,

Baciro. Paduan

suara Damangjaya

telah memeriahkan

perayaan ekaristi

dengan lagu-lagu

yang indah.

Melaporkan Mengucapkan

selamat

18. Tim liturgi mengucapkan

terima kasih kepada siswa,

Terima kasih Tuturan ini

dsampaikan oleh

Melaporkan Mengucapkan

selamat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

7

guru, dan seluruh staf SMP

Johanes Bosco yang sudah

berkenan memeriahkan

perayaan ekaristi sore hari

ini.

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Kristus Raja

Baciro. Para siswa-

siswi telah

menyanyi.

19. Dewan Paroki Keluarga

Kudus Banteng

mengucapkan terima kasih

dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada

umat paroki yang dengan

tulus ikhlas

menyumbangkan barang-

barang fungsional pantas

pakai sebagai wujud bela

rasa dan karya kasih.

Terima kasih Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Keluarga

Kudus Banteng.

Barang-barang

fungsional pantas

pakai sudah

terkumpul dan telah

dikirim ke tempat

tujuan.

Melaporkan Mengucapkan

selamat

20 Tim liturgi mengucapkan

terima kasih kepada PSM

Universitas Atmajaya yang

telah memeriahkan

perayaan ekaristi sore ini

dengan paduan suara.

Terima kasih Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Kristus Raja,

Baciro. Pada hari

Minggu itu telah

hadir PSM

Universitas

Atmajaya yang

membawakan koor

saat perayaan

ekaristi

berlangsung. Semua

umat memberikan

Melaporkan Mengucapkan

selamat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

8

tepukan tangan.

21. Atas nama seluruh

keluarga, kami

mengucapkan berlimpah

terima kasih atas perhatian

dan doa seluruh umat

kepada bapak kami

terkasih; Albertus Haryono

yang telah menghadap

Tuhan beberapa hari yang

lalu.

Terima kasih Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Partisipasi umat

yang melayat dan

mengikuti acara

penguburan bapak

Albertus Haryono

yang merupakan

umat paroki

setempat.

Melaporkan Mengucapkan

selamat

22. Kolekte Minggu ketiga

bulan November yakni

kolekte umum sebesar Rp.

7.781.000 dan kolekte

pembangunan Rp.

3.357.200. Romo dan

dewan paroki mengucapkan

banyak terima kasih.

Terima kasih Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Marganingsih

Kalasan. Kolekte

merupakan

persembahan umat

yang biasanya

diberikan pada saat

perayaan ekaristi

pada hari Minggu.

Melaporkan Mengucapkan

selamat

23. Kolekte Minggu yang lalu,

kolekte pertama Rp.

8.940.700 dan kolekte

kedua Rp. 4.257.800.

Gereja mengucapkan terima

kasih banyak atas

Terima kasih Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yohanes

Rasul, Pringwulung.

Melaporkan Mengucapkan

selamat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

9

partisipasi dan kemurahan

hati seluruh umat.

Umat yang hadir

telah memberikan

persembahan berupa

uang pada perayaan

ekaristi hari

Minggu.

24 Sumbangan untuk renovasi

gereja Klepu dan

pemeliharaan gedung pada

hari Minggu ini dan

sumbangan sampai saat ini

Rp. 674.431.600. Para

Romo, Dewan Paroki dan

Panitia Pembangunan

mengucapkan banyak

terima kasih atas partisipasi

umat dalam pendanaan

pelaksanaan tahap awal

pembangunan gereja Klepu.

Terima kasih Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Kesadaran umat

untuk

memperhatikan

pembangunan

gereja sangat tinggi

yang dibuktikan

dengan memberikan

sumbangan berupa

uang setiap kolekte

pada hari Minggu.

Melaporkan Mengucapkan

selamat

25. Latihan koor untuk misa

Natal Anak, setiap hari

Minggu pukul 10.00 di

gereja. Mohon partisipasi

orang tua mengajak putra-

putrinya untuk terlibat.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Kristus Raja

Baciro. Para orang

tua enggan

memberikan

kebebasan kepada

anak-anaknya untuk

mengikuti kegiatan

Menyatakan Menyarankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

10

koor di gereja.

26. Baptisan bayi bulan

November pada hari Jumat,

13 November 2015.

Dimohon segera

mendaftarkan diri di

sekretariat paroki paling

lambat hari Selasa, 10

November.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Hati Kudus

Tuhan Yesus,

Pugeran. Ruang

sekretariat ada

disebelah Barat

gereja. Jam buka

sekretariat pada

pukul 7.00-13.00.

Menyatakan Menyarankan

27. Kepada Bapak/Ibu Ketua

Lingkungan yang belum

mengumpulkan usulan

calon Prodiakon, dimohon

segera mengumpulkan ke

sekretariat paroki paling

lambat tanggal 13

September 2015.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Hati Kudus

Yesus, Ganjuran.

Pemilihan para

prodiakon itu

dipercayakan

kepada umat

sendiri.

Menyatakan Menyarankan

28. Untuk semua kegiatan

calon peserta PIA dapat

mendaftarkan diri di

sekretariat kantor paroki

setiap jam kerja.

Keterangan lebih lanjut

harap dibaca pada teks

warta paroki.

Harap Tuturan ini

disampaikan oleh

patugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus Babadan.

Perihal kegiatan

PIA tertera pada

teks misa yang

Menyatakan Menyarankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

11

sudah diambil oleh

umat.

29. Elisabet Dian Sulistyowati

dengan Teddy Prasetyo

Wibowo, keduanya dari

lingkungan St. matius

Penginjil Bintaro. Yang

mengetahui halangannya

mohon lapor Romo paroki.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Marganingsih

Kalasan.

Perkawinan itu

mulia sehingga

pasangan harus

bebas dari halangan,

maka umat diminta

melapor bila ada

halangan diantara

pasangan tersebut.

Menegaskan Perintah

30. Pembekalan dan

penyegaran pendamping

PIA bersama Romo FX.

Suhanto akan dilaksanakan

hari Minggu 13 September

pukul 10.00 di gereja.

pendamping PIA

lingkungan yang sudah

ditunjuk harap hadir dalam

acara ini.

Harap Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yakobus

Bantul. Setiap

lingkungan

memiliki

pendamping PIA,

demi menambah

bekal pengetahuan

tentang PIA maka

diadakan

pembekalan bagi

pendamping PIA.

Menegaskan Perintah

31. Minggu, 13 September

2015 dilaksankan

Mohon

Harap

Tuturan ini

disampaikan oleh

Menegaskan Perintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

12

pelantikan Misdinar paroki

Boro. Acara tersebut

dilaksanakan di dalam

perayaan ekaristi pagi dan

yang akan dilantik adalah

misdinar yang ikut

pembekalan di Ambarawa.

Mohon mengenakan

pakaian atas putih dan

bawah gelap. Harap

menjadi perhatian bagi

seluruh misdinar.

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Teresia

Lisieux, Boro.

Misdinar

merupakan petugas

liturgi yang

melayani dan

membantu imam

saat perayaan

ekaristi

berlangsung.

32. Sdr. Cornelius Yudha

Prawira Purna Atmaja dari

lingkungan Yohanes Minor

Peni dengan Sdri.

Sumarjiyen dari lingkungan

Fransiskus Asisi Kauman-

Tambalan. Bagi yang

mengetahui adanya

halangan pernikahan,

hendaknya segera melapor

kepada Romo paroki.

Segera Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Hati Kudus

Yesus, Ganjuran.

Perkawinan antara

keduanya akan

segera dilaksanakan

sehingga

membutuhkan

informasi yang

akurat untuk

keduanya.

Menegaskan Perintah

33. Paguyupan doa St. Monica

akan mengikuti Misa

Syukur Bersama di gereja

Hati Kudus Tuhan Yesus,

Ganjuran, pada hari Minggu

6 Desember, pukul 07.30

berangkat dari gereja Santo

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yakobus,

Bantul. Paroki

Bantul mempunyai

Menegaskan Perintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

13

Yakobus, Bantul. Mohon

anggota memakai seragam

batik warna hijau.

perkumpulan doa

yang aktif dalam

kegiatan gereja. Dan

komunitas doa St.

Monica ini memiliki

struktur yang jelas,

bahkan mempunyai

seragam sendiri.

34. Akan saling menerimakan

sakramen perkawinan:

Yustinus Bayu Ari Pranawa

dari lingkungan Antonius

Semenrejo, Pulutan dengan

Maria Tyas Palupi dari

Kuasi Paroki St. Yusup

Bandung. Umat yang

mengetahui halangan dari

rencana pernikahan

tersebut, wajib lapor pada

pastor paroki.

Wajib Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yusup

Bandung, Wonosari.

Pasangan yang akan

menikah harus

bebas dari segala

macam halangan.

Umat mengetahui

keberadaan kedua

calon nikah.

Menegaskan Perintah

35. Akan menerimakan

Tahbisan Imam Diosesan

dari Uskup Keuskupan

Agung Semarang Bapak

Mgr. Johanes Pujasumarta

di kapel Seminari Tinggi St.

Paulus Kentungan

Yogyakarta pada hari Senin

tanggal 12 Oktober 2015,

Diakon Fransiskus Xaverius

El Tara dari paroki Hati

Santa Maria Tak Bercela

Wajib Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor di

gereja St. Perawan

Maria Yang

Dikandung Tanpa

Noda Asal,

Nanggulan. Imam

adalah pelayan

Tuhan yang tertabis

dan menjadi

seorang imam itu

Menegaskan Perintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

14

Kemutiran Yogyakarta.

Kepada Bapak/Ibu yang

mengetahui adanya

halangan untuk menerima

tahbisan Imam wajib

menghubungi pastor paroki.

harus bebas dari

segala masa

halangan. Semua

umat mengetahui

acara pentabisan

tersebut.

36 Bidang pewartaan paroki

akan mengadakan

sosialisasi Refleksi Iman

yang akan diselenggarakan

pada hari Selasa, 13

Oktober pukul 16.00-18.00

bertempat diaula paroki.

Ketua lingkungan dimohon

mengambil undangan di

Bpk. Purwo Hartono setelah

misa.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yakobus,

Bantul. Surat

undangan sudah ada

dan dipegang oleh

bapak Purwo

Hartono yang

berdiri di muka

pintu gereja.

Menegaskan Perintah

37. Ketua dan pengurus

lingkungan St. Yohanes

Pembaptis, St. Yohanes

Bosko, St. Ambrosius, dan

St. ignatius Loyola

dimohon mengambil buku

Adven setelah misa,

menemui bpk. Purwo

Hartono di depan gereja.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

lektor pada hari

Minggu di gereja St.

Yakobus, Bantul.

Selama masa adven

diadakan

pendalaman iman

yang sudah disusun

oleh TIM KWI.

Buku panduan

sudah ada dan di

depan pintu gereja

sudah berdiri bapak

Purwo Hartono

Menegaskan Perintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

15

yang siap

membagikan buku

panduan tersebut

38. Ketua lingkungan dimohon

mengambil Amplop

Persembahan Natal. Setelah

misa mohon menemui

bapak Purwo Hartono di

depan gereja.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas Lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yakobus,

Bantul. Di depan

pintu gereja telah

tersedia amplop

yang diletakkan di

atas meja dan bapak

Purwo Hartono

sedang berdiri

menjaganya.

Menegaskan Perintah

39. Paguyuban Mina Bakti

akan mengadakan pelatihan

budidaya Lele hari Minggu,

8 dan 15 November pukul

10.00 pagi. Setiap

lingkungan harap mengirim

peserta 2 orang, kontribusi

Rp. 15.000, peserta akan

mendapatkan

pendampingan

berkelanjutan dari Mina

Bakti. Pendaftaran melalui

ketua lingkungan atau

sekretariat paroki.

Harap Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus Klepu.

Pemberdayaan umat

dalam bidang usaha

kecil sedang

digalakan oleh

paguyuban Mina

Bakti.

Menegaskan Perintah

40. OMK, Tim Kerja

Kerawam, dan Litbang

paroki Klepu berkolaborasi

Mohon

Harap

Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

Menegaskan Perintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

16

dalam mengadakan

Sarasehan “Ngankring

Bareng Menuju Indonesia

Cerdas” dalam rangka

membangun kesadaran

umat berpolitik sebagai

cerminan 100% Katolik

100% Indonesia dengan

narasumber Rm. Mateus

Mali, CSsR, dan bapak

Suryo Adi Pranomo, S.IP.

pada Minggu 18 Oktober

2015 pukul 6 sore di aula

pastoran. Dimohon setiap

lingkungan mengirim 2

peserta. Para ketua

lingkungan diharap

mengambil undangan

disebelah Timur gereja

Klepu setelah misa.

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Kegiatan ini

seringkali diadakan

setiap tahunnya.

Surat undangan

telah diletakkan di

atas meja yang

tersedia disebelah

Timur gereja.

41. Sosialisasi panduan adven

2015 akan dilaksankan

Minggu, 22 November

pukul 16.00-18.00

bertempat di gereja. Mohon

hadir ketua lingkungan

dengan 1 orang

pendamping, 3 orang

pendamping PIA, dan 3

orang pendamping remaja.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Hati Kudus

Yesus, Pugeran.

Mengingat masa

adven sudah dekat

maka dibutuhkan

para pendamping

dalam pendalaman

iman pada masa

adven di setiap

Menegaskan Perintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

17

lingkungan. Tempat

pertemuan di aula

pastoran.

42. Tim persiapan Bdan

Akselerasi Paroki Pugeran

akan mengadakan

Sarasehan OMK dengan

tema: “Menjadi Kaum

Muda yang Bergembira dan

Siap Diutus” pada hari

Minggu, 20 Desember

pukul 10.00 s/d 13.00

bertempat di wisma rosari.

Mohon setiap lingkungan

mengirim 2 wakil OMK.

Kontribusi Rp. 10.000

(sepuluh ribu rupiah).

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Hati Kudus

Yesus, Pugeran.

Bahwa OMK akan

menyelenggarakan

sarasehan dan

jumlah OMK di

setiap lingkungan

cukup banyak maka

dibutuhkan 2 orang

untuk mewakili

setiap lingkungan.

Menegaskan Perintah

43. Minggu, 18 Oktober 2015,

setelah misa kedua

diadakan pertemuan

prodiakon di Aula, mohon

membawa Pas Photo dan

data diri.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Santa

Perawan Maria

Diangkat Ke Surga,

Pakem. Para

prodiakon telah

terpilih dan siap

menjadi pelayan

gereja. Pertemuan

diadakan di aula

gereja yang berada

disamping gereja.

Menegaskan Perintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

18

44. Ketua lingkungan dimohon

mengambil kuesioner

lingkungan tahun 2015 di

tempat bapak Purwo

Hartono setelah misa.

Kuesioner lingkungan diisi

dan dikumpulkan ke

sekretariat gereja paling

lambat 31 Januari 2016.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yakobus,

Bantul. Bapak

Purwo Hartono

adalah koordinasi

pengurush

lingkungan.

Rumahnya tidak

jauh dari paroki.

Menegaskan Perintah

45. Minggu, 11 Oktober 2015,

setelah misa kedua pada

jam 10.00 diadakan

pembekalan pemandu

Sarasehan HPS di rumah

bpk. Kidi, Pandanpuro.

Setiap lingkungan dimohon

mengirimkan 2 orang.

Mohon Tuturan ini

disampaikan

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Santa Maria

Diangkat Ke Surga,

Pakem. Di rumah

bapk. Kidi sudah

ada tenaga ahli

untuk memberikan

pembekalan

pemandu sarasehan

HPS. Pak Kidi

dikenal sebagai

pengurus gereja

bagian kerawam.

Menegaskan Perintah

46. Minggu, 23 Agustus 2015

setelah misa kedua akan

diadakan sarasehan

kesehatan dengan tema

“Hidup Sehat dengan

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Santa Maria

Menegaskan Perintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

19

mencegah Stroke” di aula

paroki. Tiap lingkungan

dimohon mengirim 2 orang.

Diangkat Ke Surga,

Pakem. Menjaga

kesehatan itu paling

penting maka seksi

kesehatan paroki

mengadakan

sarasehan demi

membangun

kesadaran umat

untuk hidup sehat.

Pertemuan

dilaksanakan di aula

disamping gereja

dan telah hadir

petugas kesehatan.

47. Bapak/ibu ketua lingkungan

dimohon untuk segera

mengumpulkan hasil

pemilihan prodiakon ke

sekretariat paroki.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Pemilihan

prodiakon sudah

dilaksanakan pada

setiap lingkungan.

Di sekretariat telah

disediakan kotak

pengumpulan surat

suara.

Menegaskan Perintah

48. Bagi lingkungan yang

belum mengambil Celengan

untuk siswa-siswi TK, SD,

dan SMP Sekolah Negeri,

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

Menegaskan Perintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

20

dimohon segera mengambil

di sekretariat paroki.

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Sekretariat paroki

terdapat di belakang

gereja paroki.

Celengan ini setiap

tahun biasanya

diedarkan ke setiap

sekolah negeri.

49. Pembagian dan Sosialisasi

Buku Panduan Adven akan

diselenggarakan hari

Minggu, 22 November

pukul 10 pagi di aula

pastoran. Mohon semua

ketua lingkungan di paroki

Klepu kecuali stasi Pojik

mengutus 1 orang calon

pemandu pendalaman

adven dengan kontribusi

Rp. 15.000,-/lingkungan.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Masa adven dan

kegiatan

pendalaman iman

selalu dilaksanakan

dilingkungan

masing-masing, dan

setiap lingkungan

memiliki 2 orang

pemandunya.

Menegaskan Perintah

50. Misa pembukaan KEP

(Kursus Evangelisasi

Pribadi) besok Senin, 07

September pukul 16. 30

WIB bertempat di gereja

Marganingsih, Kalasan.

Dimohon para peserta yang

sudah mendaftar datang

tepat waktu.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja

Marganingsih,

Kalasan. KEP

merupakan salah

satu bentuk

Menegaskan Perintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

21

pendalaman iman

yang sangat berguna

bagi prodiakon

dalam tugas

pelayanan gereja.

51. Misa jam 16.00, koor

lingkungan Theodorus

dengan bahasa Indonesia.

Misa diajukan untuk

pembukaan kegiatan HPS

2015. Ketua atau pengurus

wilayah dimohon hadir

untuk menerima benih.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Santa

Perawan Maria

Diangkat Ke Surga,

Pakem. Setiap tahun

biasanya diadakan

misa pemberkatan

benih.

Menegaskan Perintah

52. Dalam rangka Bulan Kitab

Suci Nasional (BKSN) selama bulan September,

umat dimohon membawa,

Kitab Suci pada saat

mengikuti perayaan

ekaristi. Selama bulan

September, isi bacaan tidak

akan disertakan dalam

panduan.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Kristus Raja,

Baciro. Biasanya

umat tidak

membawa kitab suci

pada saat perayaan

ekaristi.

Memberitahukan Mengharapkan

53. Kepada lingkungan-

lingkungan yang belum

mengumpulkan daftar calon

Prodiakon Periode 1 Januari

2016 sampai dengan 31

Desember 2018, dimohon

segera mengumpulkan ke

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St Perawan

Maria yang

Dikandung Tanpa

Memberitahukan Mengharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

22

sekretariat koantor paroki,

ditunggu paling lambat

tanggal 11 Oktober 2015.

Noda Asal,

Nanggulan. Tempat

sekretariat terdapat

disamping gereja,

ada pegawainya dan

sekretariat buka

setiap hari jam 8.00-

14.00 WIB.

54. Demi kelancaran perayaan

Natal 2015, kami mohon

semua petugas liturgi

mengikuti gladi kotor dan

gladi bersih sesuai jadwal

yang tercantum di papan

pengumuman gereja.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yohanes

Rasul Pringwulung.

Perayaan Natal

semakin dekat maka

dibutuhkan latihan

dan persiapan

liturgi sesuai jadwal

yang ditempelkan di

papan pengumuman

di depan ruang

sekretariat gereja.

Memberitahukan Mengharapkan

55. Akan diterimakan Tahbisan

Imam dari tangan Mgr.

Johanes Pujasumarta, pada

hari Senin, 12 Oktober

2015, di Kapel Seminari

Tinggi St. Paulus

Kentungan: Frater Diakon

Fransisco el Tara; Frater

Diosesan Keuskupan

Agung semarang dari

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St Perawan

Maria Diangkat ke

Surga, Pakem.

Imam adalah

pelayan umat dan

tahbisan sebagai

Memberitahukan Mengharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

23

paroki Hati Santa Maria

Tak Bercela Kumetiran,

Yogyakarta. Mohon

dukungan doa seluruh umat

peristiwa puncak

pengukuhan diri

yang layak di

hadapan Tuhan.

Seminari Tinggi

merupakan tempat

pembinaan para

calon imam.

56. Ada beberapa informasi

penting di lembar teks misa,

mohon di perhatikan.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Aloysius

Gonzaga, Mlati.

Setiap umat

mendapat teks misa

yang didalamnya

juga di sertakan

beberapa

pengumuman

gereja.

Memberitahukan Mengharapkan

57. Pertemuan Misdinar hari

Minggu pukul 10.00

bertempat di gereja. Mohon

anggota yang belum daftar

ulang segera mendaftarkan

diri dalam rangka

pendaftaran ulang anggota.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Yakobus

Bantul. Semangat

menjadi misdinar

cukup banyak maka

dibuka pendaftaran

ulang

Memberitahukan Mengharapkan

58. Mohon kehadiran Dewan

harian paroki

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

Memberitahukan Mengharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

24

Marganisngsih Kalasan

pada rapat programasi di

Pastoran pada hari minggu,

13 Desember 2015 pkl.

18.00 WIB.

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Marganingsih

Kalasan. Kegiatan

evaluasi program

pastoral

dilaksanakan di

ruang pertemuan

pastoran yang ada di

belakang gereja.

59. Mohon kehadiran seluruh

Tim Kerja Bidang

Pelayanan Kemasyarakatan

pada hari Senin, 21

Desember pukul.17.00 WIB

di pastoran.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Marganingsih

Kalasan. Akan ada

pelayanan kepada

masyarakat berupa

pelayanan

kesehatan.

Memberitahukan Mengharapkan

60. Minggu, 22 November

2015, pkl. 10.00 WIB

bertempat dipastoran Baru

ada pembekalan Bahan

Adven 2015. Mohon

kehadiran tim pewarta

paroki, wilayah/stasi,

perwakilan wilayah/stasi,

dan peserta KEP

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Marganisngsi

Kalasan. Akan ada

kegiatan

pendalaman iman

pada masa adven,

maka perlu

pembelakan

pendamping bagi

setiap wilayah.

Memberitahukan Mengharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

25

61. Misa lansia di paroki

Marganingsih Kalasan akan

dilaksanakan pada hari

Minggu, 22 November pkl.

10.00 WIB di gereja

Marganingsih Kalasan.

Dimohon pengurus

lingkungan/wlayah/stasi

mendaftarkan anggota

lansianya yang akan ikut

misa ke sekretariat paroki

paling lambat Senin, 16

November 2015.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Marganingsih

Kalasan. Biasanya

pastor paroki

memberikan

Pelayanan sakramen

ekaristi khusus bagi

para lansia.

Memberitahukan Mengharapkan

62. Buku Tata Cara

Nguntapake Layon dan

memelu arwah terbaru,

sudah tersedia di Sekretariat

Paroki. Mohon perhatian

Lingkungan-lingkungan

untuk memudahkan

pelayanan, setiap

Lingkungan diwajibkan

mengambil 9 buku

Nguntapake dan 2 buku

memule.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu. Di

meja sekretariat

yang ada di

belakang gereja

telah disediakan

buku.

Memberitahukan Mengharapkan

63. Akan diadakan Perayaan

Hari Pangan Sedunia

tingkat Paroki Klepu

Minggu, 25 Oktober di

seputaran Gereja Klepu.

Perayaan akan berupa

Sarasehan, Pesta Rakyat

dan Misa Syukur. Dimohon

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Setiap tahun

diadakan perayaan

Memberitahukan Mengarapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

26

tiap-tiap Lingkungan untuk

berpartisipasi dengan

mengirim 2 jenis makanan

berbahan singkong dan

pisang masing-masing 25

bungkus dan Aqua 1 Dus.

syukuran atas hasil

panen yang

bertepatan dengan

hari pangan sedunia

tingkat paroki.

64. Untuk pembangunan Gereja

St. Maria Assumpta

Gamping Yogyakarta,

Dewan Paroki Keluarga

Kudus Banteng mengetuk

hati dan kerelaan umat

untuk mendonasi bagi

renovasi pembangunan

gereja. Semoga donasi

umat, menjadi saluran

berkat bagi kita semua.

Semoga Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Keluarga

Kudus Banteng.

Pembangunan

gereja sangat

membutuhkan

sumbangan umat

dan gereja yang

akan dibangun

terdapat di

Gamping.

Memberitahukan Mengharapkan

65. Telah menghadap Bapa di

surga, ibu Maria Magdalena

Sarijah, 18 September 2015

dari lingkungan St.

Agustinus Sengkan.

Semoga mendapat

kedamaian abadi di surga.

Semoga Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Keluarga

Kudus Banteng. Ibu

Maria Magdalena

merupakan umat

paroki Banteng

yang aktif dalam

kegiatan rohani di

gereja dan

lingkungan

Memberitahukan Mengharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

27

66. Hari ini diselenggarakan

penggalangan Dana untuk

Gereja St. Petrus

Donoharho Utara, Paroko

Mlati. Seluruh umat

dimohon untuk terlibat.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Kristus Raja,

Baciro. Telah hadir

anggota koor paroki

Mlati yang akan

memeriahkan

perayaan ekaristi di

gereja sebagai

wujud

penggalangan dana.

Memberitahukan Mengharapkan

67. Dalam rangka usaha dana,

OMK juga menjual susu

segar di sekitar gereja

setelah ekaristi. Mohon

perhatian dan dukungan

umat.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu. Pada

hari itu dihalaman

gereja terdapat

Stand yang

menyediakan

kemasan susu segar

dan beberapa OMK

berdiri menjaganya.

Memberitahukan Mengharapkan

68. Panitia HUT gereja Santa

Maria Brosot ke-85 akan

mengadakan kegiatan jalan

sehat dilanjutkan pentas

seni dan bagi doorprize,

yang akan dilaksankan

Minggu, 20 September

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yakobus,

Bantul. Di halaman

gereja terdapat meja

Memberitahukan Mengharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

28

pukul 07.00-selesai,

bertembat di gereja St.

Theresia Brosot. Mohon

dukungan seluruh umat

untuk berpartisipasi dalam

acara ini dengan membeli

tiket @ Rp. 5.000, yang

akan dilayani petugas di

depan gereja setelah usai

misa.

yang diatasnya ada

tumpukan tiket dan

dijaga oleh OMK.

69. Ada beberapa umat

mengusulkan adanya

perubahan jadwal misa hari

Sabtu sore untuk agenda

tahun 2016. Untuk itu

setelah misa seluruh umat

yang hadir dimohon

menulis pilihan waktu pada

kertas yang telah disediakan

petugas, apakah tetap puluk

16.00 atau 16.30, atau

pukul 17.00, kemudian

memasukan ke dalam kotak

sesuai dengan pilihan.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yakobus,

Bantul. Di depan

pintu masuk gereja

telah disediakan

kertas dan sebuah

kotak suara.

Memberitahukan Mengharapkan

70 Novena di makam Romo

Prenttaler, hari Kamis, 24

September jam 18.00,

petugas koor Nanggulan,

mohon partisipasi umat

untuk hadir.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Perawan

Marian yang

Dikandung Tanpa

Noda Asal,

Nanggulan.

Memberitahukan Mengundang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

29

Kegiatan doa

novena seringkali

dilakukan umat

guna mendapatkan

berkat. Makam itu

terdapat di belakang

paroki Boro.

71. Rabu, 30 Desember pukul

17.00 ekaristi penyegaran

Janji Perkawinan untuk

pasutri yang berulang tahun

perkawinan bulan desember

akan dilaksanakan dalam

ekaristi syukur keluarga

Kudus bertempat di aula

paroki. Umat dan pasutri

yang berulang tahun bulan

Desember dimohon

partisipasinya.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St Yohanes

Rasul, Pringwulung.

Ujud syukur

perkawinan ini

penting demi

mempererat tali

perkawinan pasutri.

Dilaksanakan di

aula paroki yang

ada di depan

sekretariat paroki.

Memberitahukan Mengundang

72. Minggu, 16 Agustus pukul

10.00 WIB bertempat di

Aula Pastoran ada

sosialisasi bahan BKSN

2015. Mohon tiap

wilayah/stasi mewakilkan 3

orang.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja

Marganingsih,

Kalasan. Katekese

bulan kitab suci

nasional biasanya

dipandu oleh

petugas liturgi

Memberitahukan Mengundang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

30

lingkungan yang

dipercayakan.

Pertemuan biasanya

di aula pastoran

yang ada di

belakang gereja

paroki

73. Panitia Temu Unio Imam

Diosesan Regio Jawa akan

mengadakan ekaristi syukur

tahun hidup bakti sekaligus

aksi panggilan pada Selasa,

8 September 2015 pukul

15.00 di kompleks

peziarahan sendangsono,

dipimpin oleh Mgr. Joannes

Pujasumarta bersama para

imam diosesan keuskupan

di Jawa, dan para Bruder

serta suster yang berkarya

di keuskupan Agung

Semarang. Mohon

keterlibatan umat dalam

perayaan ekaristi syukur

tersebut.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Teresia

Lisieux, Boro.

Panggilan menjadi

imam, bruder, dan

suster sebagai

pelayan Tuhan

makin berkurang di

pulau Jawa. Ekaristi

dilaksanakan di Gua

Sedangsono.

Memberitahukan Mengundang

74. Pertemuan Misdinar hari

Minggu pukul 16.00

bertempat di gereja. Acara

latihan terakhir persiapan

tugas Natal, mohon

kehadiran seluruh anggota.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yakobus,

Bantul. Perayaan

Natal sudah dekat

dan persiapan

Memberitahukan Mengundang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

31

perayaan perlu

dilatih secara rutin

di gereja.

75. Panitia Natal Gereja Klepu

akan mengadakan rapat

koordinasi dengan para

Ketua Lingkungan dan

Ketua Wilayah dari

Sumberagung, Sumberarum

Lor, Sendangmulyo Wetan

dan Sendangmulyo Kulon

Minggu, 15 November

pukul 10 pagi dirumah

Bapak FX. Wijiyono Ketua

Lingkungan Herman

Yoseph Balan, dimohon

kehadirannya.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Perayaan Natal

semakin dekat maka

diperluakan

persiapan yang

matang dari setiap

lingkungan yang

akan bertugas.

Memberitahukan Mengundang

76. Hari Selasa jam 17.00 (lima

sore) di gereja ada Astuti,

mohon kehadiran umat.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Perawan

maria yang

Dikandung Tanpa

Noda Asal,

Nanggulan.

Kegiatan rohani ini

sangat mendukung

kedewasaan iman

umat.

Memberitahukan Mengundang

77. Tim Perpustakaan Paroki

Klepu akan mengadakan

acara nonton film bareng

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

Memberitahukan Mengundang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

32

hari Minggu, 22 November

pukul 3 sore di Gereja

Pojok. Mohon kehadiran

PIA dan PIR Paroki Klepu.

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Setiap bulannya

selalu diadakan

nonton film rohani

untuk PIA dan PIR

78. Paguyuban Pendukung

Panggilan Paroki Pugeran

(PAPANCA) akan

menyelenggarakan

perayaan Ekaristi khusus

untuk mendoakan arwah

para Romo, pada hari Rabu

25 November pukul 15.00

bertempat di Kapel St.

Paulus Kentungan. Mohon

kehadiran umat

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Hati Kudus

Yesus, Pugeran.

Perayaan ekaristi

medoakan arwah

orang meninggal itu

sudah seringkali

dilakukan oleh

PAPANCA.

Memberitahukan Mengundang

79. Demi kelancaran perayaan

Natal 2015, kami mohon

semua petugas liturgi

mengikuti Gladi kotor dan

Galdi bersih sesuai jadwal

yang tercantum di papan

pengumuman gereja.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yohanes

Rasul, Pringwulung.

Perayaan Natal

merupakan

perayaan besar dan

meriah. Papan

pengumuman gereja

terdapat di depan

pintu masuk gereja.

Memberitahukan Mengundang

80. Dimohon tiap wilayah/stasi Mohon Tuturan ini Memberitahukan Mengundang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

33

mengirimkan daftar nama

peserta kursus evangelisasi

pribadi 3 orang paling

lambat 16 Agustus

bersamaan pertemuan rutin

tim pewarta.

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja

Marganingsih,

Kalasan. KEP

sangat penting

dalam usaha

palayanan dan

pewartaan iman

81. Akan diadakan penyegaran

musik liturgi pada Minggu,

27 September 2015 pk 16

s/d 20 bertempat di Aula

Pastoran Nara Sumber Bpk

Paul Widyawan dan Rm.

Karld Edmund Prier, SJ

dari Pusat Musik Liturgi

Yogyakarta. Dimohon tiap

Lingkungan mengirimkan 2

(dua) peserta.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Pengetahuan

tentang musik

liturgi gereja itu

penting demi

kemeriahan

perayaan.

Memberitahukan Mengundang

82. Akan diadakan Perayaan

Ekaristi Sadran Agung di

gereja Hati Kudus Tuhan

Yesus Ganjuran, Pada:

Senin, 09 Nov 2015, pukul

15.00. Bagi umat yang

mempunyai

keluarga/leluhur dan di

makamkan di makam

Tobias komplek gereja

Ganjuran, dimohon

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Aloysius

Gonzaga, Mlati.

Misa syukur dan

mendoakan arwah

yang sudah

meninggal itu

merupakan bentuk

Memberitahukan Mengundang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

34

kehadirannya. penghormatan.

83. Misa Hari Pahlawan akan

diadakan pada Hari Selasa

Tgl 10 Nopember Pkl.

15.00 WiB di Taman

Makam Pahlawan

Kusumanegara Yogyakarta,

Umat di mohon

Partisipasinya.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Kristus Raja,

Baciro. Setiap tahun

diadakan perayaan

ekaristi bagi para

pahlawan di taman

makam.

Memberitahukan Mengundang

84. Komunitas Tritunggal

Mahakudus Daerah

Istimewa Yogyakarta akan

menyelenggarakan Retret "

Mengatasi Kelemahan ".

Bersama para Suster Putri

Karmel dari Malang. Pada

tgl. 30 Oktober - 1

November 2015 Ttempat

Wisma Retret Syantikara

Yogyakarta. Umat yang

berminat silahkan

mendaftar di 0857-2966-

6888.

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Aoysius

Gonzaga, Mlati.

Ret-ret merupakan

salah satu cara

menepi membangun

kehidupan rohani

secara pribadi.

Memberitahukan Mengajak

85. Yayasan Tarakanita telah

membuka pendaftaran

siswa baru tahun pelajaran

2016/2017 untuk semua

sekolah-sekolah yang di

bawah Yayasan Tarakanita.

Informasi lebih lengkap

silahkan baca di papan

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St Aloysius

Gonzaga, Mlati.

Papan pengumuman

gereja ada di depan

Memberitahukan Mengajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

35

pengumuman/sepanduk

depan gereja.

gereja tepat di pintu

masuk gereja.

86. Dalam Rangka Bulan Kitab

Suci Komunitas Lektor

Paroki Klepu akan

mengadakan Lomba

Membaca Kitab Suci :

Minggu, 27 September

2015 di Gereja Klepu

dengan 2 kategori : SMP-

SMA dan Dewasa (19-50

tahun) bagi yang berminat

silahkan mengambil

formulir pendaftaran di

Sekretariat Paroki

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Formulir telah

disediakan di meja

sekretariat yang ada

di belakang gereja.

Memberitahukan Mengajak

87. Tim Kerja Koor Paroki

Klepu bersama panitia

Natal 2015 membuka

kesempatan untuk

bergabung dalam petugas

koor misa malam Natal dan

Natal pagi, Malam Natal

dewasa, natal pagi anak-

anak. Yang berminat

silakan mendaftarkan di

sekretariat Patoki

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St.Petrus dan

Paulus Klepu. Di

sekretariat telah

sudah disediakan

lembaran

pendaftaran untuk

diisi.

Memberitahukan Mengajak

88. Di teras panti bawah sedang

diadakan pameran buku

dari Pohon Cahaya, umat

yang bermnat silakan

mengunjungi pameran

tersebut.

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Perawan

Maria Yang Tak

Bernoda Kumetiran.

Memberitahukan Mengajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

36

Pada hari itu telah

dibuka stand

pemeran buku-buku

rohani

89. Jadwal koor tahun 2016

telah tersedia. Bagi yang

berkepentingan silakan

mengambil di sekretariat

paroki.

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja

Marganisngsih

Kalasan. Di meja

sekretariat sudah

disediakan lembaran

jadwal dan para

pengurus

lingkungan atau

seksi koor

lingkungan dapat

mengambilnya.

Memberitahukan Mengajak

90. Telah dibuka pendaftaran

masuk seminari Menengah

Mertoyudan. Untuk

gelombang I pendaftaran

ditutup tanggal 20 Januari

2016. Yang berminat

silakan menghubungi Romo

Paroki.

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja

Marganisngsih

kalasan. Promosi

panggilan menjadi

imam khsusus buat

anak-anak lulusan

SMP.

Memberitahukan Mengajak

91. Siswa/siswi SMK

Putratama akan bernyanyi

menghibur umat setelah

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

Memberitahukan Mengajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

37

misa untuk menggalang

dana, dalam rangka acara

tutup tahun 2015. Kegiatan

yang akan diselenggarakan

antara lain; Classmeeting,

Bakti Sosial, Bazar, dan

pentas seni. Mohon

partisipasi seluruh umat.

hari Minggu di

gereja St. Yakobus,

Bantul. Di halaman

gereja telah tersedia

stand dan panggung

yang akan

digunakan oleh

siswa-siswi SMK

Putratama.

92. Paroki Marganingsih

Kalasan membuka

lowongan pekerjaan untuk

tugas sebagai koster.

Diutamakan yang mau

menginap/tinggal di

pastoran. Yang berminat

silakan langsung

menghubungi Romo Paroki.

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja

Marganisngsih

Kalasan. Bahwa

Petugas koster

gereja sangat

berperan dalamu

mempersiapkan

kelengkapan

perayaan ekaristi.

Memberitahukan Mengajak

93. Rabu Pukul.19.30 Latihan

Maca Pat di Pendopo

Ganjuran, kepada para

anggota, simpatisan dan

siapa saja yang berminat

dipersilakan hadir pada saat

tersebut.

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Hati Kudus

Yesus, Ganjuran.

Semua jenis

kegiatan

dilaksanakan di

pendopo yang

berada di depan

Memberitahukan Mengajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

38

gereja.

94. Pendampingan Iman

Remaja Separoki

Marganingsih Kalasan akan

mengadakan latihan

gamelan dan Angklung

yang akan dimulai tanggal

23 Agustus pukul 16.00

WIB. Bagi yang berminat

silakan daftar di depan

sekretariat atau datang

langsung ke Gereja

Kalasan.

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja

Marganingsih,

Kalasan. Musik

gamelan dan

angklung

merupakan alat

musik tradisional

yang banyak

diminati oleh anak

remaja. Sekretariat

paroki ada di

belakang gereja.

Memberitahukan Mengajak

95. Telah tersedia Majalah

Salam Damai Edisi bulan

Juli di kantor sekretariat

paroki dengan harga Rp.

10.000, umat yang berminat

silakan membeli.

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Maria

Assumpta

Babarsari. Buku

tersebut di letakkan

di depan pintu

sekretariat.

Memberitahukan Mengajak

96. Paguyuban Doa St. Petrus

dan Paroki St. Mikael

Pangkalan Adisutjipto,

mengadakan Perayaan

Ekaristi dan Doa Bagi

Orang Sakit, hari Minggu

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Kristus Raja,

Baciro. Telah

Memberitahukan Mengajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

39

Tgl 27 September 2015

Pk.08.00 – 09.30 WIB.

Informasi lebih lanjut

silahkan mengambil

undangan didepan gereja

setelah misa.

disediakan di depan

pintu gereja surat

undangan yang

diletakkan di atas

meja.

97. Kelompok koor Para Priya

Paroki Klepu akan bertemu

dan berlatih bernyanyi pada

Minggu, 13 September

2015 pukul 19.30 wib di

Gereja, untuk anggota lama

dan yang berminat

dipersilahkan hadir.

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Petrus dan

Paulus, Klepu.

Anggota koor yang

baru sangat sedikit

sehingga masih

dibuka kesempatan

untuk anggota lama.

Memberitahukan Mengajak

98. Dewan paroki

Marganingsih, Kalasan

telah memasang daftar

calon prodiakon periode

2016-2018 di papan

pengumuman gereja. Umat

diharap membaca dan

memberi masukan serta

usulan yang disampaikan

langsung kepada pastor

paroki.

Harap Tuturan ini

disampaikan oleh

patugas lektor pada

hari Minggu di

gereja

Marganingsih,

Kalasan. Pemilihan

prodiakon sudah

dilaksanakan dan

beberapa nama telah

terpilih dan sudah

ditempelkan di

papan pengumuman

gereja.

Memberitahukan Mengajak

99. Demi Keamanan,

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

Memperingatkan Larangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

40

Kenyamanan dan

Ketertiban dimohon kepada

Seluruh Umat Peserta Misa

untuk tidak memarkirkan

Kendaraan di halaman

Sekitar Pos Satpam Gereja.

Mohon di Parkir di Tempat

Parkir yang sudah

disediakan.

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja hati Kudus

Yesus, Ganjuran.

Seringkali umat

memarkirkan

kendaraannya di

seputaran halaman

pos satpam.

100. Demi Keamanan,

Kenyamanan dan

Ketertiban Lalu Lintas

Kendaraan, maka kepada

Para Peziarah dan Seluruh

Umat Peserta Misa

dimohon tidak

memarkirkan Kendaraan di

Tepi Jalan atau di Warung-

warung Sekitar Gereja.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja Hati Kudus

Yesus, Ganjuran.

Sudah disediakan

tempat parkir

namun masih ada

sebagian umat yang

parkir kendaraan di

tepi jalan.

Memperingatkan Larangan

101. Mohon di Parkir di Tempat

Parkir yang sudah

disediakan.

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja hati Kudus

Yesus, Ganjuran.

Seringkali umat

memarkirkan

kendaraannya di

seputaran

Memperingatkan Menyuruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: TINDAK TUTUR ILOKUSI ASERTIF DALAM WACANA … six assertive illocutionary speech act have pragmatic meaning in accordance to the context that binds each ... dalam kerangka mengkaji

41

102. Rabu, 16 Desember pukul

17.00 akan diadakan

lokakarya Monev dan

programasi 2016. Para

ketua bidang dan

koordinator tim kerja

dewan paroki Pringwulung

seilakan mengambil

undangan di loker.

Silakan Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St. Yohanes

Rasul, Pringwulung.

Surat undangan

sudah diletakkan di

loker yang ada di

depan pintu

sekretariat gereja.

Memperingatkan Menyuruh

103. Dimohon bagi bapak/ibu

prodiakon atau bapak/ibu

ketua lingkungan paroki

Boro yang pada saat ini

hadir di gereja untuk

mengambil undangan

sehabis misa di sakristi

Mohon Tuturan ini

disampaikan oleh

petugas lektor pada

hari Minggu di

gereja St Teresia

Lisieux, Boro.

Sakristi merupakan

tempat imam, dan

para petugas liturgi

mempersiapkan diri

sebelum perayaan.

Tempat ini berada

bersebelahan

dengan panti imam.

Memperingatkan Menyuruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI