tindak pidana korupsi suatu kejahatan luar biasa (extra ordinary...

35
Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary crime) I PUTU RASMADI ARSHA PUTRA, SH., MH RPPS 2017

Upload: others

Post on 20-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan

Luar Biasa (extra ordinary crime)

I PUTU RASMADI ARSHA PUTRA, SH., MH

RPPS

2017

Page 2: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Pengelolaan Keuangan Negara /

Daerah ?????

KKN

Page 3: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

PEMAHAMAN TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI

Tindak pidana korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yangmerusak dan mengancam sendi-sendi kehidupan bangsa. Pelbagai peraturanperaturan perundang-undangan yang dimaksudkan untuk memberantas korupsitelah diterbitkan. Namun, praktik korupsi masih terus berulang dan semakinkompleks dalam realisasinya.

Pada tahun 2010, menurut data Pacific Economic and Risk Consultansy, Indonesiamenempati urutan teratas sebagai negara terkorup di Asia. Jika dilihat dalamkenyataan sehari-hari korupsi hampir terjadi disetiap tingkatan dan aspekkehidupan masyarakat. Mulai dari mengurus Ijin Mendirikan Bangunan (IMB),Proyek Pengadaan Barang/Jasa di instansi pemerintah, sampai prosespenegakkan hukum.

Tanpa disadari, korupsi muncul dari kebiasaan yang dianggap lumrah dan wajaroleh masayarakat umum, seperti memberi hadiah kepada Pejabat / PegawaiNegeri atau keluarganya sebagai imbal jasa sebuah pelayanan. Kebiasaan itudipandang lumrah sebagai kebiasaan dari budaya ketimuran. Kebiasaan koruptif inilama-lama menjadi bibit-bibit korupsi yang nyata.

Page 4: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Kebiasaan berperilaku koruptif yang terus berlangsung di kalangan masyarakat salahsatunya disebabkan karena masih kurangnya pemahaman mereka terhadap pengertiankorupsi. Selama ini, kosakata korupsi sudah populer di Indonesia. Hampir semua orangpernah mendengar kata korupsi. Dari mulai rakyat yang tinggal di pedalaman, mahasiswa,pegawai negeri, orang swasta, aparat penegak hukum sampai pejabat negara. Namun jikaditanya kepada mereka apa itu korupsi, jenis perbuatan apa saja yang bisa dikategorikantindak pidana korupsi? Hampir dipastikan sangat sedikit yang bisa menjawab secara benarbentuk / jenis korupsi sebagaimana dimaksud oleh undang-undang.

Pengertian korupsi sebenarnya telah dimuat secara tegas di dalam Undang-UndangNomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sebagian besarpengertian korupsi didalam undang-undang tersebut dirujuk dari Kitab Undang-UndangHukum Pidana (KUHP) yang lahir sebelum negara ini merdeka. Namun hingga saat inipemahaman masyarakat terhadap pengertian korupsi masih sangat kurang.

Menjadi lebih memahami pengertian korupsi juga bukan sesuatu hal yang mudah.Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, kebiasaan berperilaku koruptif yang selamaini dianggap sebgai hal wajar dan lumrah dapat dinyatakan sebagai Tindak Pidana Korupsi.Seperti Gratifikasi (pemberian hadiah) kepada penyelenggara negara dan berhubungandengan jabatannya, jika tidak dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapatmenjadi salah satu bentuk Tindak Pidana Korupsi.

Mengetahui bentuk / jenis perbuatan yang bisa dikategorikan

sebagai korupsi adalah upaya dini untuk mencegah agar

seseorang tidak melakukan korupsi.

Page 5: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Apa Yang Dimaksud Dengan Korupsi ?

Korupsi bersasal bahasa latin “Corruptio,” atau “Corruptos”

Kata tersebut kemudian diadopsi ke dalam beberapa bahasa, diantaranya yaitu :

Bahasa Inggris : Corruption ( Corrupt )

Bahasa Belanda : Corruptie

Bahasa Indonesia : Korupsi

Korupsi secara harfiah bisa berarti :

1. Kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan, danketidakjujuran

2. Perbuatan yg buruk (penggelapan, uang, penerimaan uang sogok, dsb)

3. Perbuatan yg kenyataan menimbulkan keadaan yg bersifat buruk

Menurut perspektif hukum, definisi korupsi secara gamblang dalam 30 buah Pasaldalam UU No.31 Tahun 1999 jo UU No.20 Tahun 2001. Berdasarkan pasal-pasaltersebut, korupsi dirumuskan ke dalam 7 (tujuh) bentuk / jenis tindak pidanakorupsi. Pasal-pasal tersebut menerangkan secara terperinci mengenai perbuatanyang bisa dikenakan pidana penjara karena korupsi.

Page 6: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

The Lexicon Webster Dictionary : korupsi adalah suatukebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapatdisuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian,kata-kata atau ucapan yang menghina atau menfitnah

Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris korupsi: sebagai kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidakbermoral, kebejatan dan ketidak-jujuran

Kamus Umum Bahasa Indonesia : korupsi sebagaiperbuatan buruk seperti penggelapan uang, penerimaanuang sogok dan sebagainya

Pengertian korupsi sangat luas

Encyclopedia Americana : bahwa korupsi merupakansuatu hal buruk yang memiliki aneka ragam arti, bervariasimenurut waktu, tempat dan bangsa

Page 7: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Ketigapuluh bentuk / jenis tindak pidana korupsi tersebut pada

dasarnya dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Kerugian keuangan negara

2. Suap - Menyuap

3. Penggelapan dalam jabatan

4. Pemerasan

5. Perbuatan curang

6. Benturan kepentingan dalam pengadaan

7. Gratifikasi

Page 8: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

8

KORUPSI

UU NO 31 TH 1999

JO

UU NO 20 TH 2001

KERIGIAN KEUANGAN NEGARAPs 2 & 3

SUAP MENYUAP

Ps 5,6,11,12,13

PENGGELAPAN DLM JABATAN

Ps 8, 9, Ps 10.a,b c

PERBUATAN PEMERASANPs 12, e,g, f

PERBUATAN CURANGPs 7 ayat (1) a,b,C,d

Ps 7 (2) Ps 12.b

Benturan

Kepentingan

Ps 12 i

Gratifikasi

Ps 12 c

TPK UU No 31 th 1999 Jo UU No 20 Th 2001

Page 9: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Selain defenisi tindak pidana korupsi yang sudah dijelaskan diatas, masih ada

tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Jenis tindak

pidana lain tersebut tertuang dalam Pasal 21, 22, 23, dan 24 Bab III UU No.31

Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi.

Janis tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi

terdiri atas :

1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi.

2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar.

3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka.

4. Saksi atau Ahli yang tidak memberika keterangan atau memberi

keterangan palsu.

5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan

atau memberi keterangan palsu.

6. Saksi yang membuka identitas pelapor.

Page 10: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

TINDAK PIDANA KORUPSI SEBAGAI

EKSTRA

ORDINARY

CRIME

TINDAK PIDANA

KORUPSI DAPAT

BERAKIBAT MERUSAK

PEREKONOMIAN

NEGARA

TREND SEMAKIN CANGGIH

CARA YANG DIGUNAKAN

PELAKU

Page 11: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

EKSTRA ORDINARY CRIME (Kejahatan Luar Biasa):

Meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak

terkendali akan membawa bencana yang tidak

saja terhadap kehidupan perekonomian

nasional, tetapi juga pada kehidupan berbangsa

dan bernegara pada umumnya. Tindak pidana

korupsi yang meluas dan sistematis juga

merupakan pelanggaran terhadap hak-hak

sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat, dan

karena itu maka tindak pidana korupsi tidak lagi

dapat digolongkan sebagai kejahatan biasa

melainkan telah menjadi suatu “kejahatan luar

biasa”.

Page 12: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Upaya Penanggulangannya :

Untuk menanggulangi kejahatan yang luar biasa tersebut

diperlukan suatu kebijakan sosial (sosial policy).

Kemudian dijabarkan dalam kebijakan penegakan

hukum (law enforcement policy).

Pada tataran tersebut dirumuskan dan ditegakkan pula

kebijakan pidana (criminal policy).

Dengan demikian tampak bahwa kebijakan pidana

merupakan bagian dari kebijakan penegakan hukum

yang secara keseluruhan berada dalam suatu sistem

kebijakan sosial. Oleh karena itu kebijakan pidana harus

memiliki sinkronisasi dengan kebijakan penegakan

hukum, sedangkan kebijakan penegakan hukum harus

pula searah dan dijiwai oleh kebijakan sosial atau arah

kebijakan penyelenggaraan negara pada umumnya.

Page 13: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Korupsi dapat dilihat dari berbagai aspek

Aspek sosiologis : nepotisme” (memasang keluarga atau teman

dalam posisi pemerintahan tanpa memenuhi persyaratan untuk itu)

Aspek politik : Pemerintahan yang korup berdampak pada wibawa

pemerintah di mata masyarakat. Dukungan terhadap pemerintah

menurun karena hilangnya kepercayaan masyarakat. Selanjutnya

akan berdampak pada legitimasi pemerintah sebagai pengemban

amanat dari masyarakat

Aspek ekonomi: Korupsi pada aspek ekonomi dipandang sebagai

“harga pasar” yang harus dibayar oleh konsumen apabila ingin

“membeli” barang tertentu (keputusan, izin, atau secara lebih tegas

berupa tanda tangan).

Page 14: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Kesimpulan

korupsi memiliki pengertian yang luas tergantung

pada aspek pendekatan dan kondisi di suatu

tempat tertentu.

ada kesepahaman pandangan bahwa korupsi

merupakan suatu perbuatan jahat yang harus

diberantas karena menimbulkan ketidakadilan

Page 15: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi

Korupsi yaitu:

Setiap orang yang melawan hukum melakukan perbuatanmemperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yangdapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atauorang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatanatau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atauperekonomian negara

Melakukan perbuatan pidana menurut pasal 209, 210, 387, 388,415, 416, 417, 418, 419, 420, pasal 423, pasal 425, pasal 435

Setiap orang yang memberikan hadiah atau janji kepada pegawainegeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yangmelekat pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberihadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan ataukedudukan tersebut

Page 16: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Setiap orang yang melanggar ketentuan undang-undang yangsecara tegas menyatakan pelanggaran terhadap ketentuan

undang-undang tersebut sebagai tindak pidana korupsi berlaku

ketentuan yang diatur dalam undang-udang ini

Setiap orang yang melakukan percobaan, pembantuan atau

permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana korupsi,

dipidana dengan pidana yang sama

Setiap orang di luar wilayah Negara Republik Indonesia yang

memberikan bantuan, kesempatan, sarana, atau keterangan

untuk terjadinya tindak pidana korupsi dipidana dengan pidanayang sama sebagai pelaku tindak pidana korupsi

terdakwa dapat dijatuhi pidana tambahan

Page 17: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001

korupsi digolongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya harusdilakukan secara luar biasa.

terdapat perubahan dan tambahan menyangkut rumusan perbuatanmaupun ketentuan perihal pembuktian.

langsung disebutkan unsurnya, tanpa menyebut KUHP

menambahkan perbuatan gratifikasi sebagai tindak pidana korupsi

perluasan mengenai sumber perolehan alat bukti yang sah berupa petunjuk

“pembuktian terbalik” yang bersifat “premium remidium” dan sekaligusmengandung sifat prevensi khusus

Page 18: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Tempat tindak pidana (locus delicti)

1. Teori perbuatan materiil/leer

der lichamelijk daad

(perbuatan jasmaniah)

2. Teori instrumen/leer van

instrument

3. Teori akibat

Page 19: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Unsur-Unsur Tindak Pidana

1. Pandangan Monistis → Simons, Van Hammel, Mezger, Van

Bemmelen dan Wirjono Prodjodikoro.

Unsur strafbaar feit: tinggkah laku, memlawan hukum, kesalahan.

1. Pandangan Dualistis →Pompe, Moeljatno dan Roeslan Saleh.

Unsur strafbaar feit: tinggkah laku dan melawan hukum

Page 20: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

PENYERTAAN DAN PEMBANTUAN

Istilah

Penyertaan atau deelneming atau complicity

“turut campur dalam peristiwa pidana” (Tresna)

”Turut berbuat delik” (Karni)

”Turut Serta” (Utrecht)

Page 21: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Pasal 55 KUHP

Ayat (1) dipidana sebagai pembuat (dader) suatu perbuatan pidana:

Ke-1. mereka yang melakukan, yang menyuruh lakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan;

Ke-2. mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan.

Ayat (2) terhadap penganjur hanya perbuatan yang sengaja dianjurkan sajalah yang diperhitungkan, beserta akibat-akibatnya.

Pasal 56 KUHP

Dipadana sebagai pembantu (medeplichtige) suatu kejahatan:

Ke-1. mereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan;

Ke-2. mereka yang sengaja memberi kesempatan, satana atau keterangan untuk melakukan kejahatan.

Page 22: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Yang dapat dipidana:

1. Pelaku atau Pleger;

2. Orang yang menyuruh lakukan atau Doenpleger;

3. Orang yang turut serta atau Medepleger;

4. Orang yang menganjurkan atau Uitlokker;

1. Pembantu atau medeplichtige

(1) Saat melakukan kejahatan;

(2) Sebelum melakukan kejahatan.

Page 23: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Plegen

Plegen→ yang melakukan

Pleger → Pelaku

Pengertian Luas

Semua orang yang dikualifikasikan dalam pasal 55 KUHP, sebagai pelaku, orang yang menyuruh lakukan, orang yang turut serta melakukan maupun orang yang menggerakkan atau membujuk untuk melakukan suatu tindak pidana.

Pengertian sempit

Seseorang yang memenuhi semua unsur delik.

Page 24: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Doenplegen

Istilah

Doenplegen → menyuruh lakukan.

Deonpleger → orang yang menyuruh lakukan.

Middelijke Daderschap → “seseorang mempunyai kehendak melakukan suatu perbuatan pidana, namum tidak mau melakukannya sendiri dan mempergunakan orang lain yang disuruh melakukan perbuatan pidana tersebut.”

Orang yang menyuruh lakukan = manus domina/middelijke dader.

Orang yang disuruh = manus ministra/onmiddelijke dader.

Adegium: qui per alium facit per seipsum facere videtur → seseorang yang menyuruh orang lain melakukan suatu perbuatan, sama halnya dengan orang tersebut melakukan perbuatan itu sendiri.

Page 25: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Syarat Doenplegen:

1. Alat untuk melakukan perbuatan pidana adalah orang.

2. Orang yang disuruh tidak mempunyai kesengajaan, kealpaan

atau kemampuan bertanggungjawab.

3. Orang yang disuruh melakukan tidak dapat dijatuhi pidana.

Ex: seorang ibu meyuruh anaknya (dibawah umur) melakukan perbuatan

yang mengakibatkan seseorang mengalalmi luka.

Page 26: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Medeplegen

Medeplegen → Turut serta melakukan.

Tiga kemungkinan:

1. Semua pelaku memenuhi unsur dalam rumusan delik.

2. Salah seorang memenuhi unsur delik, sedangkan pelaku yang

lain tidak.

3. Tidak seorang pun memenuhi rumusan delik, namun bersama-

sama mewujudkan delik tersebut.

Ex: A,B dan C melakukan pencurian dengan kekerasan di bank. A dan B masuk ke bank,

menodongkan pistol dan membawa sejumlah uang yang ada di brankas, sedangkan C

hanya menunggu di mobil.

Page 27: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Syarat medeplegen:

1. Kesengajaan untuk mengadakan kerjasama dalam rangka

mewujudkan suatu delik di antara para pelaku (meeting of

mind) → subjectief onrechtselement. Menggunakan istilah

“bersekutu”

2. Kerjasama yang nyata dalam mewujudkan delik tersebut →

objectief onrechtselement. Menggunakan istilah “bersama-sama”

Ex: A dan B sama-sama tidak senang dengan C. A berniat membunuh

sementara B berniat menganiaya. A dan B bersama-sama melakukan

pemukulan, setelah C terjatuh kemudian A melempar kepala C dengan

batu, C mengalami luka-luka dan akhirnya meninggal. A dipersalahkan

melakukan pembunuhan sementara B dipersalahkan melakukan

penganiayaan berat yang mengakibatkan mati.

Page 28: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Medeplegen difungsikan dalam dua hal:

1. Untuk menciptakan dan melekatkan pertanggungjawaban

pada orang-orang yang turut serta melakukan dalam suatu

perbuatan pidana namun yang tidak mungkin dikualifikasikan

sebagai pelaku dengan mengingat tidak memenuhi unsur-unsur

delik yang sifatnya konstitutif.

2. Untuk memperluas pertanggungjawaban orang yang turut serta

dalam perbuatan pidana

Ex: C hanya menunggu di mobil. A dan B melakukan pencurian

dengan kekerasan.

Page 29: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Uitlokking

istilah

Uitlokking → yang menganjurkan atau menggerakkan.

Uitlokker → orang yang menganjurkan atau menggerakkan.

Pengertian: “kesengajaan menggerakkan orang lain yang dapat dipertanggungjawabkan pada dirinya sendiri untuk melakukan suatu perbuatan pidana dengan menggunakan cara-cara yang telah ditentukan oleh undang-undang karena telah tergerak, orang tersebut kemudian dengan sengaja melakukan tindak pidana itu.”

1. Orang yang menganjurkan → auctor intellectualis.

2. Orang yang dianjurkan → auctor materialis atau materieele dader.

Adegium: plus peccat auctor quam actor → orang yang menggerakkan suatu kejahatan dipandang lebih buruk daripada yang melakukannya.

Page 30: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Upaya dalam menganjurkan atau menggerakkan:

1. Memberi atau menjanjikan sesuatu;

2. Menyalahgunakan kekuasaan atau martabat;

3. Dengan kekerasan;

4. Dengan ancaman atau penyesatan;

5. Memberi kesempatan, sarana atau keterangan.

Page 31: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Syarat dalam uitlokking:

1. Kesengajaan untuk menggerakkan atau menganjurkan orang lain melakukan suatu perbuatan pidana;

2. Ada orang lain yang dapat melakukan perbuatan yang digerakkan atau dianjurkan;

3. Orang yang digerakkan atau dianjurkan benar-benar mewujudkan perbuatan pidana atau percobaan perbuatan pidana yang dikehendaki oleh penggerak atau penganjur.

4. Menggerakkan atau menganjurkan harus dengan cara-cara yang telah ditentukan secara limitatif sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP.

5. Orang yang digerakkan atau dianjurkan harus dapat dimintai pertanggungjawaban pidana.

Page 32: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Perbedaan doenplegen dengan uitlokking

Doenplegen Uitlokking

Pelaku materil tidak

dapat dimintai

pertanggungjawaban

pidana

Pelaku materil dapat

dimintai

pertanggungjawaban

pidana

Dapat menggunakan

upaya apapun

Upaya yang dilakukan

bersifat limitatif

Page 33: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Medeplichtige

Medeplichtige → Pembantuan

1. De hoofd dader = pelaku atau pembuat

2. Medeplichtige = pembantu

Bentuk:

1. Pembantuan pada saat kehajatan dilakukan.

2. Pembantuan untuk melakukan kejahatan.

Adegium:

“omne principale trahit ad se accessorium” →dimana ada pelaku utama disitu ada pelaku pembantu.

“Quod non valet in principali, in accessorio seu consequenti non valebit; et quod non valet in magis propinqui, non valebit in magis remoto” → apa yang tidak diberlakukan kepada pelaku utama, maka tidak akan diberlakukan kepada pelaku pembantu; dan apa yang tidak berpengaruh pada perkara pertama, tidak akan berpengaruh kepada perkara kedua.

Page 34: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Prihal Medeplichtige

Pembantuan untuk melakukan pelanggaran tidak dipidana.

Pembantuan haruslah dilakukan dengan kesengajaan.

Pembantuan dapat terjadi pada delik kealpaan (meninggalnya seseorang karena kecelakaan lalu lintas yang mana sebelumnya pelaku meminum alkohol yang dibelikan oleh orang lain)

Pembantuan dalam percobaan untuk melakukan kejahatan dapat dipidana. Sebaliknya, percobaan untuk membantu melakukan suatu kejahatan tidaklah dapat dipidana.

Ilustrasi:

1. A pernah bekerja dirumah B memberi informasi kepada C yang hendak mencuri di rumah B. Pada saat hendak menjalankan aksinya dirumah B, C tertanggkap tangan oleh D dan E. A dapat dipidana karena membantu C dalam percobaan pencurian di rumah B.

2. S tidak senang dengan T dan berniat membunuhnya. S meminta Y untuk menyediakan pistol. Y meminjam pistol dari Z. Karena suatu dan lain hal, S mengurungkan niatnya untuk membunuh T. Y tidak dapat dipidana karena membantu percobaan pembunuhan maupun membantu pembunuhan oleh S terhadap T karena semua perbuatan tidak pernah terwujud.

Page 35: Tindak Pidana Korupsi Suatu Kejahatan Luar Biasa (extra ordinary …erepo.unud.ac.id/.../1/af0bf9ca22a7ea070e0c2272926e2fe6.pdf · 2020. 7. 21. · 1. Semua pelaku memenuhi unsur

Perbedaan Medeplichtige dengan

MedeplegenMedeplegen MedeplichtigePada delik “pelanggaran” dijatuhi

pidana

Pada delik “pelanggaran” tidak

dijatuhi pidana

Harus ada kesengajaan untuk

bekerjasama atau relasi yang

sebanding

Tidak disyaratkan

Harus ada kerjasama yang erat

diantara para pelaku

Hanya melakukan peranan tidak

penting

Harus ada

uitvoeringshandeling/tindakan

pelaksanaan

Cukup melakukan

voorbereidingshandeling/tindakan

persiapan atau

ondersteuningshandeling/tindaka

n dukungan

Pemidanaan sama dengan

pelaku

Dikurangi sepertiga dari pidana

maksimum

Bila ada kerjasama yang erat,

dipandang sebagai pelaku bukan

pembantu meskipun yang

dilakukan bukan perbuatan

penyelesaian

--