tim kementerian lh nilai program adiwiyata di sma setia

43
Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Menurutnya, program untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup jangan hanya penilaian saja harus berkesinambungan dan melibatkan semua elemen yang ada di lingkungan sekolah ini. Untuk itu dia minta pihak sekolah menyusun program untuk terus membangkitkan kesadaran dan menyelamatkan lingkungan. Selain itu Teddy minta para guru bisa menjelaskan kepada para siswa seperti terjadinya pemanasan global dalam bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti untuk menimbulkan kesadaran serta kepedulian mereka untuk menjaga lingkungan. “Kita tidak usah berpikir tentang Global Warning, hal itu nanti saja, cukup kita berbuat lokal tetapi berimbas untuk kepentingan global artinya kita berbuat lokal tetapi bersifat global, untuk kepentingan kita semua mahluk hidup yang ada di dunia ini,” pedan Teddy. Sementara itu Kepala SMA Setia Budi Sungailiat Fadilah Imam SE, menjelaskan selayang pandang keberadaan serta sejarah pekerbangan SMA Setia Budi Sungailiat. Menurutnya visi dan misi SMA Setia Budi berorentasi pada mutu, berbudaya cinta dan peduli lingkungan serta mampu mengasilkan lulusan yang berwawasan lokal dan global, berbudaya bangsa dengan model sekolah yang multi budaya ini. SMA SETIA BUDI mewakili babel SMA Setia Budi Sungailiat berhasil terpilih menjadi wakil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mengikuti Perkemahan Hijau di Cisarua Bogor pada tanggal 6 hingga 10 November 2012 yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Terpilihnya SMA Setia Budi Sungailiat menjadi Duta Babel karena sekolah ini berhasil meraih penghargaan sekolah adiwiyata.

Upload: aqodir-smandung

Post on 05-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

klh

TRANSCRIPT

Page 1: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Menurutnya, program untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup jangan hanya  penilaian saja harus berkesinambungan dan  melibatkan semua elemen yang ada di  lingkungan sekolah ini.

Untuk itu dia minta pihak sekolah menyusun program untuk terus membangkitkan kesadaran dan menyelamatkan lingkungan.

Selain itu Teddy minta para guru bisa menjelaskan kepada para siswa seperti terjadinya pemanasan global  dalam bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti untuk menimbulkan kesadaran serta kepedulian mereka untuk menjaga lingkungan.

“Kita tidak usah berpikir tentang Global Warning, hal itu nanti saja, cukup kita berbuat lokal tetapi berimbas untuk kepentingan global artinya kita berbuat lokal tetapi bersifat global, untuk kepentingan kita semua mahluk hidup yang ada di dunia ini,” pedan Teddy.

Sementara itu Kepala SMA Setia Budi Sungailiat Fadilah Imam SE, menjelaskan selayang pandang keberadaan serta sejarah pekerbangan SMA Setia Budi Sungailiat.

Menurutnya visi dan misi SMA Setia Budi berorentasi pada mutu, berbudaya cinta dan peduli lingkungan serta mampu mengasilkan lulusan  yang berwawasan lokal dan global, berbudaya bangsa dengan model sekolah yang multi budaya ini.

 

SMA SETIA BUDI mewakili babel

SMA Setia Budi Sungailiat berhasil terpilih menjadi wakil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mengikuti Perkemahan Hijau di Cisarua Bogor pada tanggal 6 hingga 10 November 2012 yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

Terpilihnya SMA Setia Budi Sungailiat menjadi Duta Babel karena sekolah ini berhasil meraih penghargaan sekolah adiwiyata.

“Perkemahan hijau ini diikuti sebanyak 23 provinsi. Dari kita mendapat kuota empat siswa, dari Jawa Timur dan Irian Jaya yang banyak tergantung berapa sekolah adiwiyata nasionalnya,” jelas Ketua Sekolah Adiwiyata SMA Setia Budi Sungailiat, Dian Rossana Anggraini, Senin (5/11/2012) kepada SMA Setia Budi Sungailiat.

Menurutnya, empat siswa yang mengikuti perkemahan ini yakni Anastasia Anisalian, Nisa Ulmufidah, M Fersi Pratama dan Windri Priatama.Para siswa yang mengikuti perkemahan ini akan dibekali ilmu lingkungan, kepemimpinan, penjagaan sumber daya alam, dan lain-lain. “Tujuannya penyebaran tetesan ‘minyak’ ke sekolah-sekolah yang menjadi adiwiyata nasional. Adiwiyata ini harus sebenarnya, belajar sambil berada di ruang yang nyaman,” kata Dian.Keempat siswa dari SMA Setia Budi ini pada kegiatan perkemahan hijau akan menampilkan seni budaya berupa musikalisasi kerusakan lingkungan di Babel, memaparkan kondisi lingkungan di Babel, apa yang sudah lakukan sekolah untuk upaya perbaikan lingkungan. Selain itu para duta

Page 2: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

lingkungan Babel ini akan menampilkan film dokumenter kondisi alam di Babel.“Mereka berempat dipilih karena mau presentasi, kelompok cinta lingkungan yang dibagi ada dari IPS dan IPA dan berkecimpung di bidang lingkungan. Mereka harus menguasai isu lokal apalagi sudah buat film dokumenter jadi otomatis sudah melihat ke lapangan,” jelas Dian.Ia mengatakan para duta lingkungan Babel ini akan belajar banyak mengenai lingkungan yang akan ditularkan ke sekolah maupun siswa lainnya.Sementara itu Anastasia Anisalian siswi SMA Setia Budi Sungailiat merasa senang bisa mengikuti perkemahan hijau ini. “Saya senang bisa mengikuti perkemahan ini namun ada beban karena membawa nama sekolah dan daerah,”ungkap Anastasia.

Sma setia budi gelar festival budaya

Masih dalam suasana perayaan Imlek 2564, SMA Setia Budi Sungailiat akan melaksanakan kegiatan Festival Budaya Ketika Imlek Menyapa, yang akan dilaksanakan di Kampus SMA Setia Budi Sungailiat, Selasa (19/2).

Tujuan Festival Budaya Ketika Imlek Menyapa, adalah sebuah bentuk pembelajaran yang diberikan kepada siswa SMA Setia Budi Sungailiat tentang bagaimana kerekatan budaya di Bangka. “Saat saudara kita warga Tiong Hoa merayakan Kongian atau Imlek ada momen pertemuan semua suku saat perayaan hari raya tersebut dan begitu pula sebaliknya ketika warga Melayu merayakan perayaan hari raya. Hal ini menunjukkan masyarakat Bangka adalah masyarakat majemuk mempunyai tingkat tolenransi yang tinggi dan diharapkan kondisi tersebut tetap terjaga,” ungkap Kepala SMA Setia Budi Sungailiat, Fadillah Imam SE didampingi Ketua Panitia Festival Budaya Ketika Imlek Menyapa, Reven Augustian kepada Radar Bangka di Kampus SMA Setia Budi Sungailiat, Jum’at (15/2).

Lanjutnya, kegiatan Festival Budaya Ketika Imlek Menyapa akan diisi dengan Kegiatan Kirab Budaya, Festival Tari Nusantara dengan menampilkan tarian Kolosal Budaya Nusantara yang mengetengahkan kebersamaan dalam keragaman dengan melibatkan semua siswa yang berbeda suku. “Kita berharap dengan kegiatan ini, nilai-nilai turun menurun tersebut menjadi bagian memberikan rasa kebangsaan para siswa serta menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap daerahnya

Sekolah Adiwiyata Membentuk Pribadi Yang Peduli Lingkungan

Page 3: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

Masih belum lepas dari benak kita teriakan   yang penuh semangat dari siswa-siswa SMATOR Kec. Torjun Kab. Sampang-Madura. Slogan-slogan serta sambutan yang penuh senyum  dari semua pihak ketika tim penilai Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional datang di sekolah yang ramah lingkungan pada  hari Kamis, 28 April 2011 lalu. Tarian serta alunan musik tradisonal selalu mengiringi langkah tim penilai memasuki pintu gerbang SMATOR. Tanaman hijau serta  bunga yang sedang mekar  membuatnya terpesona seakan-akan tak mau melangkahkan kakinya menuju taman sekolah.  Keramahan guru dan siswa SMATOR selalu membuat hati tim penilai menjadi sejuk, sesejuk rindangnya tanaman di Taman Belajar.  Amazing and Surprising   selalu  mengiringi  tatapan wajahnya disaat melihat kesuburan dan keindahan tanaman di SMATOR yang daerahnya gersang dan kering. Why can it be ……?  begitulah perasaan semua orang yang  menginjak kakinya di SMATOR.Al-hasil, Kerja keras serta iringan do’a dari semua pihak akhirnya berbuah hasil maksimal. SMA Negeri 1 Torjun akhirnya mendapat penghargaan  Sekolah Adiwiyata Tingkat SMA. Satu-satunya sekolah tingkat SMA se Madura yang meraih pengharagaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional. Congratulation…! Beginalah sapaan kegembiran yang tak henti-hentinya dari semua pihak kepada warga sekolah SMATOR atas keberhasilannya.

Mengapa SMATOR jadi Sekolah Adiwiyata ?

Lingkungan yang bersih dan sehat tentunya menjadi dambaan institusi pendidikan kapanpun dan dimanapun. Lingkungan  sekolah yang bersih dan sehat juga mencerminkan keberadaan warga sekolah yang ada mulai dari siswa , guru,  staf, karyawan, unsur pimpinan sekolah bahkan sampai orang tua siswa.  Sangatlah tepat , himbaun yang mengatakan bahwa tanggung jawab penciptaan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan kewajiban dan tangggungjawab bersama. Bagi SMATOR hal ini telah benar-benar dibuktikan melalui kerjasama yang terprogram dengan baik antara pihak sekolah, pihak orang tua, serta instansi terkait.  Pembelajaran dilakukan secara active learning dan  joyfull  learning di luar kelas. Dengan kegiatan diluar kelas,  siswa diharapkan memiliki kualitas keimanan yang meningkat, akhlaq mulia, kesadaran lingkungan yang terwujud melalui perilaku ramah lingkungan untuk meningkatkan kualitas hidup. Nilai-nilai ini diharapkan akan t erbentuk melalui pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup yang terintegrasi  ke semua mata pelajajan.  Pendidikan ini merupakan sistem pembelajaran yang menjadikan alam dan lingkungan sekitarnya sebagai media dengan tema-tema alam dan lingkungan.

Pembelajaran yang mengintegrasikan tema lingkungan merupakan suatu proses yang disengaja dan berkesinambungan dalam mengembangkan fitrah dan fungsi manusia dengan pendekatan guru sebagai Uswatun Hasanah, maka salah satu pendekatan yang digunakan memberikan pengajaran leaning by doing yang mengkondisikan siswa pada alam sekitar dan kehidupan nyata, dengan suasana menyenangkan untuk mengembangkan kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ)  untuk mempersiapkan anak menjadi kholifatul fil ardh.

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

         Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan upaya untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat  yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan. Semua itu pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan generasi sekarang dan yang akan datang.

Page 4: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) secara khusus memiliki 5 tujuan.  Pertama, Kesadaran. Ini untuk membantu peserta didik memperoleh sebuah kesadaran dan kepekaan terhadap  lingkungan dan berbagai permasalahannya, membangun kemampuan untuk merasakan dan membedakan diantara stimulus, mengulah, menyaring dan memperluas pandangan-pandangan dan menggunakan dalam berbagai   konteks. Kedua, Pengetahuan. Dimaksudkan membantu peserta didik untuk memperoleh sebuah pengertian mendasar tentang bagaimana fungsi lingkungan , bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan, dan  bagimana timbulnya isu-isu dan masalah berkaitan dengan lingkungan dan bagaimana cara penyelesainnya. Ketiga.  Sikap.  Ini untuk membantu peserta didik memperoleh seperangkat  nilai dan perasaan-perasaan kepedulaian, motivasi dan komitmen terhadap lingkungan. Keempat, Keterampilan. Membantu peserta didik memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menyelidiki permasalahan lingkungan dan berkontribusi untuk pemecahan masalah tersebut. Kelima,  Partisipasi.  Dimaksudkan  untuk membantu peserta didik memperoleh pengalaman dalam menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh dan keterrampilan dalam pengambilan keputusan, tindakan-tindakan positif yang mengarah pada pemecahan isu-isu dan permasalah lingkungan.

Pendidikan Lingkungan Hidup PLH) dan peranannya dalam membentuk manusia yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan adalah suatu keniscayaan, Dalam pengertian  Pendidikan Lingkungan Hidup PLH)  terdapat unsur pendidikan. Sementara  pendidikan memiliki pengertian suatu proses yang dapat mengubah perilaku seseorang untuk lebih bersikap dan memiliki tata laku dan berakhlak dan cerdas melalui upaya pengajaran dan latihan. Dalam konteks ini, memiliki sikap dan tata laku yang berakhlak dan cerdas dalam memanfaatkan dan mengelola lingkungan.

Bagaimana membentuk pribadi yang sadar dan peduli lingkungan bagi Peserta Didik di Sekolah Adiwiyata  ?

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yang terintegrasi ke semua mata pelajaran di SMATOR sebagai sekolah adiwiyata dapat dikategorikan sebagai pendidikan karakter karena memiliki sasaran untuk membentuk individu yang memiliki pengetahuan, pemahaman. sikap, nilai, keterampilan dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Pendidikan karakter membutuhkan intervensi dan habituasi agar efektif menghasilkan peserta didik yang tak hanya cerdas , tetapi berperilaku santun terhadap lingkungan dengan cara mengimplementasikan rasa cinta dan peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon, hemat energy dan air dsb. Sedangkan habituasi atau pembiasaan perlu dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan merupakan salah satu cara untuk mencetak manusia pada umumnya dan generasi muda khususnya untuk lebih peduli dan mencintai alam. Dengan penanaman  nilai-nilai cinta lingkungan/pola hidup untuk bersih dan sehat  sejak dini diharapkan nantinya sudah merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tidak asing lagi untuk dillakukan baik dilingkungan sekolah, di rumah maupun di masyarakat.   (by:  Drs. Mursid_Smator)

Kita adalah bagian dari alam dimanapun kita tinggal. Sejak lahir, kehidupan manusia tak terlepas dari alam sebagai penyuplai kebutuhan. Betapa baiknya alam  telah menyediakan segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia, mulai udara yang sejuk, sinar matahari, air, buah-buahan, sampai hasil tambang. Namun, alam memiliki keterbatasan untuk dimanfaatkan terus oleh manusia. Sama seperti manusia, alam memiliki umur, maka manfatkanlah alam dengan bijak dan hati-hati.

Page 5: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

SEKOLAH ADIWIYATAPosted on Juli 29, 2010 by arumsuci

ADIWIYATA :MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

ADIWIYATA merupakan program terhadap sekolah yang mewujudkan sekolah berwawasan dan peduli lingkunganApa ADIWIYATA itu?Adiwiyata adalah tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan, norma, dan etika yang dapat menjadi dasar manusia dalam berkehidupan sosial

TUJUAN PROGRAM ADIWIYATAMenciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah sehingga di kemudian hari warga sekolah dapat turut bertanggung jawab dalam upaya penyeamatan hidup dan pembangunan berkelanjutan

Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Selain itu pengembangan norma-norma dasar seperti kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah teribat dalam manajemen sekoah yang meliputi keseluruhan proses perencanaaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus.

INDIKATOR DAN KRITERIA PROGRAM ADIWIYATA

A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya LingkunganUntuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata_yaitu_partisipatif_dan_berkelanjutan. .

Pengembangan kebijakan sekolah tersebut antara lain:1. Visi dan misi sekoah yang peduli dan berbudaya lingkungan2. Kebijakan sekolah daam mengembangkan pelajaran pendidikan lingkungan hidup3. Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga kependidikan dan non kependidikan) di bidang lingkungan hidup4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat6. Kebijakan sekoah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup

B. Pengembangan Kurikulum Berbasis LingkunganPenyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari (isu_local).

C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif

Page 6: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

D. Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah

B. Pengembangan Kurikulum Berbasis LingkunganPenyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari (isu local).

Pengembangan kurikulum tersebut dapat dilakukan antara lain:1. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran.2. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar.3. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.4. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.

C. Pengembangan Kegiatan Berbasis PartisipatifUntuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya.

Kegiatan-kegiatan tersebutantara lain:1. Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis patisipatif di sekolah.2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.3. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.

D. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung SekolahDalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana dan prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup, antara lain meliputi:

1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup.2. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.3. Penghematan sumberdaya alam (listrik, air, dan ATK).4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

PENGHARGAAN ADIWIYATAPada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penghargaan diberikan pada tahapan pemberdayaan (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun).

Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas 2 (dua) kategori, yaitu:1. Sekolah Adiwiyata adalah, sekolah yang dinilai telah berhasil dalam melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup.2. Calon Sekolah Adiwiyata adalah. Sekolah yang dinilai telah berhasil dalam Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.

Page 7: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

Pada tahun 2007 kuesioner yang diterima oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup dari seluruh Indonesia sebanyak 146 sekolah yang berasal dari 17 propinsi. Setelah melalui tahaptahap seleksi penilaian, maka ditetapkanlah 30 sekolah sebagai calon model sekolah Adiwiyata tahun 2007. Sedangkan 10 sekolah yang telah terseleksi sebelumnya di tahun 2006 (meliputi ruang lingkup Pulau Jawa) ditetapkan sebagai sekolah penerima penghargaan Adiwiyata sesuai dengan kategori pencapaiannya.

TATA CARA PENGUSULAN CALON PENERIMA PENGHARGAAN ADIWIYATASetiap Sekolah dapat diajukan oleh Pemerintah Daerah sebagai calon Sekolah Adiwiyata sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Pengajuan calon sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan mengisi kuesioner dan menyertai lampiran yang diperlukan sesuai dengan formulir yang telah disediakan oleh Kantor Negara Lingkungan Hidup.

Calon sekolah Adiwiyata dan sekolah Adiwiyata akan diteliti lebih lanjut oleh Dewan Pertimbangan Adiwiyata.

Penerima penghargaan calon dan sekolah Adiwiyata ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup.

MEKANISME PENILAIAN PROGRAM ADIWIYATAPada dasarnya peluang mengikuti program Adiwiyata terbuka bagi seluruh sekolah di tanah air Indonesia. Mengingat keterbatasan yang ada dan kepentingan dari semua pihak terkait, maka dalam proses seleksi dan peni laian, Kementerian Negara Lingkungan Hidup dibantu oleh berbagai pihak, antara lain: Pemerintah Daerah setempat (dalam hal ini dikoordinir oleh BPLHD/Bapedalda Propinsi), bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi dan pihak swasta lainnya.

Tim Penilai Adiwiyata pun terdiri dari berbagai pemangku kepentingan yaitu: Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Departemen Pendidikan Nasional, LSM yang bergerak di bidang lingkungan, Jaringan Pendidikan Lingkungan, Perguruan Tinggi, Swasta dll. Sedangkan Dewan Pengesahan Adiwiyata terdiri dari Pakar Lingkungan, Pakar Pendidikan Lingkungan, wakil dari Perguruan Tinggi dlsbnya.

Gambar : Mekanisme Proses Seleksi Adiwiyata

Sumber : MenLH RI/Litbang Majalah Komunitas

Pengertian Lingkungan HidupLINGKUNGAN HIDUPSecara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:1. Unsur Hayati (Biotik)Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka

Page 8: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.2. Unsur Sosial BudayaUnsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.3. Unsur Fisik (Abiotik)Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

MAKALAH

PERILAKU WARGA SEKOLAH &

CONTOH SEKOLAH ADIYATADibuat oleh      :

1. Atmadary Laksana / 01

2. Dwi Chandra         / 08

KATA PENGANTAR

Page 9: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat

dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini

yang kami buat untuk melengkapi tugas oleh guru kami. Kami sebagai penulis

menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh

sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan

semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Penulis         

1. Atmadari Laksana

2. Dwi Chandra         

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar isi

Page 10: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang

Tujuan

Metode Penulisan

Bab II Pembahasan

Dasar Pemikiran

Pengertian Sekolah Adiwiyata

Tujuan Sekolah Adiwiyata

Perilaku Warga Sekolah Adiwiyata

Model Sekolah Adiwiyata

Alasn Menjadi Sekolah Adiwiyata

Bab III Penutup

Kesimpulan

Saran

BAB I

PENDAHULUAN

Page 11: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

A.  Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus. Selain daripada itu kita sebagai makhluk Tuhan juga harus menjaga dan memanfaatkan apa yang telah diberikan oleh tuhan YME kepada kita berupa alam semesta ini dll.

B. Tujuan Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang sekolah adiyata itu sendiri dan imu lainnya baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam makalah ini.

C. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan metode kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data dari internet dan membacanya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar Pemikiran

Page 12: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

Kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan (khalifullah) di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam.

B. Pengertian Sekolah Adiwiyata

          Program Adiwiyata adalah program pengelolaan lingkungan hidup di sekolah. Program ini merupakan tindak lanjut dari Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Kep. 07/MENLH/06/2005 dan Nomor 05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup.

Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal tempat diperolehnya segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Sekolah adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Atau Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang mempunyai lingkungan hidup dan melakukan pengelolaan lingkungan hidup di sekolah itu sendiri.

C. Tujuan Sekolah Adiwiyata

Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas

Page 13: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komperensif.

D. Perilaku Warga Sekolah

Dalam hal ini, semua warga sekolah dilibatkan untuk menerapkan usaha-usaha tersebut tanpa terkecuali. Begitu juga seluruh warga sekolahpun menjalankan usaha usahanya sesuai wewenang dan fungsinya masing-masing.

Untuk siswanya sendiri dapat ikut berpartisispasi dalam hal ini dengan melakukan hal-hal kecil tapi mempunyai manfaat besar seperti menjaga kebersihan sekolah dan menjaga lingkungan hidup sekolah yang ada sekaligus turut bertnggung jawab dalam upaya-upaya menyelamatkan alam.

E. Model Sekolah Adiwiyata

Sekolah Model Adiwiyata adalah suatu program pendidikan lingkungan hidup yang ditujukan bagi pemberdayaan sekolah di tingkat SD, SMP, dan SMA. Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan model pengelolaan sekolah yang mendukung dilaksanakannya pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yakni Partisipatif dan Berkelanjutan. 

Indikator   keberhasilan   program   Adiwiyata   ada   4   faktor   meliputi   : 

1.     Pengembangan   Kebijakan   Sekolah   yang   diperlukan   untuk   mewujudkan Sekolah   Peduli   dan   Berbudaya   Lingkungan         Dalam hal ini antara lain : Visi dan Misi Sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan, Kebijakan Sekolah tentang pengembangan PLH, peningkatan pendidikan SDM, penghematan SDA,pola hidup bersih dan sehat(PHBS) pengalokasian dana kegiatan LH.(disesuaikan kondisi wilayah/sekolah masing-masing)

Page 14: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

2.   Pengembangan   Kurikulum   Berbasis   Lingkungan. Dalam hai ini antar lain: Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran, Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar, Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya,Pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup. Pendidikan Lingkungan Hidup bisa dilakukan dalam 2 cara: monolitik yakni menjadi satu mapel khusus, dan atau integratif yakni masuk ke dalam sub-sub materi di pelajaran lain. (disesuaikan kondisi wilayah/sekolah masing-masing)

3.   Pengembangan   Kegiatan   Berbasis   Parsitipatif.Dalam hal ini antara lain : Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah, mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar,Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah. (disesuaikan kondisi wilayah/sekolah masing-masing)

4.   Pengelolaan   dan   atau   pengembangan   Sarana   Pendukung   Sekolah.Dalam hal ini antara lain : Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup, Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah,Penghematan sumberdaya alam (listrik, air dan ATK),Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat,Pengembangan sistem pengelolaan sampah. (disesuaikan kondisi wilayah/sekolah masing-masing)

Jadi idealnya sekolah-sekolah yang sudah menerapkan ke 4 indikator tersebut, sudah tergolong kriteria sekolah adiwiyata disesuaikan dengan kondisi sekolah/daerah masing-masing. Jadi belum tentu semua kebijakan di sekolah satu sama dengan kebijakan di sekolah/daerah lain.

F. Alasan Menjadi Sekolah Adiwiyata

Lingkungan yang bersih dan sehat tentunya menjadi dambaan institusi pendidikan kapanpun dan dimanapun. Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat

Page 15: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

juga mencerminkan keberadaan warga sekolah yang ada mulai dari siswa , guru, staf, karyawan, unsur pimpinan sekolah bahkan sampai orang tua siswa. Sangatlah tepat , himbaun yang mengatakan bahwa tanggung jawab penciptaan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan kewajiban dan tangggungjawab bersama. Pembelajaran dilakukan secara active learning dan joyfull   learning  di luar kelas. Dengan kegiatan diluar kelas, siswa diharapkan memiliki kualitas keimanan yang meningkat, akhlaq mulia, kesadaran lingkungan yang terwujud melalui perilaku ramah lingkungan untuk meningkatkan kualitas hidup. Nilai-nilai ini diharapkan akan t erbentuk melalui pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup yang terintegrasi ke semua mata pelajajan. Pendidikan ini merupakan sistem pembelajaran yang menjadikan alam dan lingkungan sekitarnya sebagai media dengan tema-tema alam dan lingkungan.

Pembelajaran yang mengintegrasikan tema lingkungan merupakan suatu proses yang disengaja dan berkesinambungan dalam mengembangkan fitrah dan fungsi manusia dengan pendekatan guru sebagai Uswatun  Hasanah, maka salah satu pendekatan yang digunakan memberikan pengajaran leaning by doing  yang mengkondisikan siswa pada alam sekitar dan kehidupan nyata, dengan suasana menyenangkan untuk mengembangkan kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) untuk mempersiapkan anak menjadi kholifatul fil ardh. 

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

          Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan upaya untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan. Semua itu pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan generasi sekarang dan yang akan datang.

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) secara khusus memiliki 5 tujuan. Pertama, Kesadaran. Ini untuk membantu peserta didik memperoleh sebuah kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan berbagai permasalahannya, membangun kemampuan untuk merasakan dan membedakan diantara stimulus, mengulah, menyaring dan memperluas pandangan-pandangan dan menggunakan dalam berbagai konteks. Kedua, Pengetahuan. Dimaksudkan membantu peserta

Page 16: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

didik untuk memperoleh sebuah pengertian mendasar tentang bagaimana fungsi lingkungan , bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan, dan bagimana timbulnya isu-isu dan masalah berkaitan dengan lingkungan dan bagaimana cara penyelesainnya. Ketiga.   Sikap.   Ini untuk membantu peserta didik memperoleh seperangkat nilai dan perasaan-perasaan kepedulaian, motivasi dan komitmen terhadap lingkungan. Keempat, Keterampilan. Membantu peserta didik memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menyelidiki permasalahan lingkungan dan berkontribusi untuk pemecahan masalah tersebut. Kelima, Partisipasi. Dimaksudkan untuk membantu peserta didik memperoleh pengalaman dalam menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh dan keterrampilan dalam pengambilan keputusan, tindakan-tindakan positif yang mengarah pada pemecahan isu-isu dan permasalah lingkungan.

Pendidikan Lingkungan Hidup PLH) dan peranannya dalam membentuk manusia yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan adalah suatu keniscayaan, Dalam pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup PLH) terdapat unsur pendidikan. Sementara pendidikan memiliki pengertian suatu proses yang dapat mengubah perilaku seseorang untuk lebih bersikap dan memiliki tata laku dan berakhlak dan cerdas melalui upaya pengajaran dan latihan. Dalam konteks ini, memiliki sikap dan tata laku yang berakhlak dan cerdas dalam memanfaatkan dan mengelola lingkungan.

Page 17: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sekolah Adiwiyata dan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan merupakan salah satu cara untuk mencetak manusia pada umumnya dan generasi muda khususnya untuk lebih peduli dan mencintai alam. Dengan penanaman nilai-nilai cinta lingkungan/pola hidup untuk bersih dan sehat sejak dini diharapkan nantinya sudah merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tidak asing lagi untuk dillakukan baik dilingkungan sekolah, di rumah maupun di masyarakat.

B. Saran

          Sekolah-sekolah yang ada harus secara bertahap menuju ke Sekolah Adiwiyata, karena dengan begitu generasi muda akan ikut serta dalam usaha menjaga seklaigus menyelamatkan alam ini.

Page 18: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

Pelatihan Tim Pembina ADIWIYATA Propinsi Se-IndonesiaCategories: Berita, Kajian, Komunikasi Lingkungan

Pembukaan oleh ; Djoko Sutrisno,Kepala BLH Provinsi Jawa Tengah (kiri) Chairuddin Hasyim, KLH (tengah) Ulrich Klingshirn, HSF (kanan)

Solo, 16-18 Februari 2012. Program Adiwiyata yang telah dilaksanakan sejak tahun 2006, bertujuan untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Dalam waktu 6 tahun ada lebih dari 1500 sekolah yang berpartisipasi dalam program tersebut. Dari sekitar 1500 sekolah tersebut, hanya sekitar 250 sekolah yang mencapai kriteria yang ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata. Namun dengan jumlah seluruh sekolah di Indonesia yang mencapai lebih dari 250 ribu sekolah, dampak yang ditimbulkan dari sekolah Adiwiyata tersebut masih belum terasa signifikansinya.

Untuk itulah maka dirasa perlu untuk mengembangkan konsep program Adiwiyata, agar dapat terjadi akselerasi pembentukan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan dan pemerataan propinsi yang memiliki sekolah Adwiyata. Pada konsep Adiwiyata 2012 aspek pembinaan dan pelibatan pemda secara aktif menjadi unsur terpenting dalam membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Penghargaan akan diberikan sesuai dengan pencapaian dari masing-masing sekolah. Untuk pencapaian 70 % dari kriteria akan diberi penghargaan Sekolah Adiwiyata Kabupaten/Kota, pencapaian  80 %  akan memperoleh penghargaan sekolah Adiwiyata Propinsi, dan pencapaian 90 % akan memperoleh penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional. Sedangkan bagi sekolah yang akan menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri untuk membina paling tidak 10 sekolah yang dapat mencapai Adiwiyata kabupaten/kota.

Terkait dengan pengembangan konsep tersebut maka Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat bekerjasama dengan Hanns Seidel Foundation, melaksanakan pelatihan

Page 19: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

(Training of Trainers) bagi Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan Propinsi se Indonesia, yang merupakan tindak lanjut dari Sosialisasi Adiwiyata yang dilaksanakan di Surabaya pada Desember 2011.

Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan Propinsi adalah unsur utama dalam Tim Pembina Propinsi Adiwiyata. Selain kedua instansi tersebut, tim Pembina Propinsi Adiwiyata terdiri dari unsur Kanwil Agama, LSM lingkungan/pendidikan lingkungan, media massa, dunia usaha, Perguruan Tinggi dengan dikukuhkan oleh Surat Keputusan Gubernur.

Dr Ulrich Klingshirn, Director Hanns Seidel Foundation Indonesia dan Gubernur Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala BLH Jawa Tengah memberikan sambutan pada ToT ini dihadiri oleh Badan Lingkungan Hidup dan Dinas  Pendidikan Propinsi dari seluruh Indonesia kecuali propinsi Bengkulu dan NTT,  sedangkan pembukaan dilakukan oleh Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat yang diwakili oleh Asdep Penguatan Inisiatif Masyarakat.

Pelatihan dilaksanakan oleh tim fasilitator yang merupakan mitra KLH dalam pengembangan program Adiwiyata. Sebagai penguatan, Prof. Dr. Arief Rahman, MPd, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Kemdikbud yang  merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Adiwiyata menyampaikan materi “Pendidikan Lingkungan dan Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia” sedangkan Ir. Ilyas Asaad, MP., MH Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan  Pemberdayaan Masyarakat, KLH menyampaikan materi  “Perkembangan Pendidikan Lingkungan di Indonesia dan Gambaran Umum Adiwiyata 2012”.

Para peserta pelatihan juga melakukan kunjungan lapangan untuk melakukan simulasi kajian lingkungan sekolah dan melakukan evaluasi sekolah. Dalam 3 (tiga) hari pelatihan ini, diharapkan BLH dan Dinas Pendidikan Propinsi dapat memberikan ToT kepada BLH dan Dinas Pendidikan Kabupaten/kota.

Keterangan lebih lanjut hubungi :

Kurikulum Adiwiyata (Sekolah Berwawasan Lingkungan)

PANDUAN ADIWIYATA

“Sekolah Peduli dan

Berbudaya Lingkungan” 

Download Lengkap Disini

Page 20: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

TIM ADIWIYATA TINGKAT NASIONAL

PELINDUNG

1. Prof. Dr. Balthasar M. Ba, Kambuaya,Menteri Negara Lingkungan Hidup

2. Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA ,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

DEWAN PERTIMBANGAN ADIWIYATA 

1. Prof. Dr. Arief Rachman, M. Ed, Wakil pelaksana harian Unseco, Kemdiknas

2. Ir. Ilyas Asaad, MP Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, KLH

3. Ir. Hermien Rosita, MM, Sekretaris Menteri Negara LH

4. Prof. Suyanto, Ph. D, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar

5. Hamid Muhammad, Ph. D, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah

6. Dibjo Sartono, Wetlands International

7. Prof. Rukaesih, Universitas Negeri Jakarta

8. Ir. Dana A.Kartakusuma,Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Berkelanjutan, KLH

9. Dr. Eka Budiyanta,

TIM PEMBINA ADIWIYATA

1. Chaerudin Chasyim, Asdep Penguatan Inisiatif Masyarakat, KLH (Koordinator)

2. Prof, Dr. Ibrahim Bafadal. M. Pd, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Kemdikbud

3. Didik Suhardi, Ph.D, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Kemdikbud

4. Toto Supriyanto. Ph.D, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kemdikbud

5. Dr. Joko Sutrisno, Direktur Pembinaan Sekolah Menenga Kejuruan, Kemdikbud

TIM TEKNIS ADIWIYATA

1. Susi H.R.Sadikin, SE, Kabid Pendidikan Lingkungan Hidup, KLH ( Wakil koordinator)

Page 21: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

2. Drs. Samino, M. Pd, Kasubdit Sarana Prasarana, Dit. Pembinaan SD, Kemdikbud

3. Susetyo Widiasmoro, M. Ed. Kasubdit Sarana Prasarana, Dit Pembinaan SMP , Kemdikbud

4. Dr. Muchlis Catio, M. Ed, Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik, Dit. Pembinaan SMA, Kemdikbud

5. Ir. Teguh Widodo, Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik, Dit. Pembinaan SMK, Kemdikbud

6. Sasmita Nugroho, SE Kasubid Pembinaan, Asdep Penguatan Inisiatif Masyarakat, KLH

7. Drs. Parus, M.Si Kasubid Evaluasi, Asdep Penguatan Inisiatif Masyarakat, KLH

8. Noor Indrastuti, Puskurbuk, Kemdikbud

9. Supartono, Staf Direktorat Pembinaan SD, Kemdikbud

10. Wiyono, Staf Direktorat Pembinaan SMP, Kemdikbud

11. Endar Rusmano, Staf Direktorat Pembinaan SMA, Kemdikbud

12. Triasmono, Staf Direktorat Pembinaan SMK, Kemdikbud

13. Dr. dr. Tri Edhi Budi Susilo. M.Si, Universitas Indonesia

14. Drs. Agusti Thamrin, M. Pd, Universitas Negeri Sebelas Maret

15. Koen Setyawan, LSM, Jaringan Pendidikan Lingkungan

16. Triyaka, LP3ES

17. Stien Mat akupang, sampoerna School Education

Page 22: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia
Page 23: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

TABEL 4 KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Standar Implementasi Keterangan

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat kebijakan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

1. Visi, Misi dan Tujuan sekolah yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (dokumen 1) memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Visi, misi dan tujuan sekolah secara jelas mencerminkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, antara lain dengan mengeluarkan kebijakan terkait dengan : pelestarian fungsi lingkungan hidup, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, peningkatan kualitas lingkungan hidup, dll.

2. Struktur kurikulum memuat muatan lokal, pengembangan diri terkait kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Lembar struktur kurikulum pada KTSP (dokumen 1) memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, misalnya ada mulok/ mata pelajaran Pendidkan LH atau ada materi upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pengembangan diri

3. Mulok PLH dilengkapi dengan Ketuntasan minimal belajar atau Ketuntasan minimal belajar indikator untuk integrasi

Ada Lembar penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (untuk mulok) atau Lembar penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal pada indikator (untuk Integrasi)

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Rencana kegiatan dan anggaran sekolah memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, meliputi :

Ada rencana kegiatan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan alokasi anggaran sekolah untuk :

1. Kesiswaan siswa; melaksananakan kegiatan ekstrakurikuler bidang lingkungan hidup

2. kurikulum dan kegiatan pembelajaran

Pendidik/ guru; pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran Pendidikan LH

3. Peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan

Pendidik dan tenaga pendidik; mengikuti seminar lingkungan hidup, training lingkungan hidup, workshop lingkungan hidup, pendidikan LH, dll

4. Tersedianya sarana dan prasarana

Sarana-prasarana terkait upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup antara lain : penyediaan air bersih, sarana pengelolaan sampah (3R), saluran air limbah/ drainase, penghijauan, green house, hutan sekolah, kantin ramah lingkungan, sarana hemat energi, dll

5. budaya dan lingkungan sekolah

Pembudayaan lingkungan; pola hidup bersih, efisiensi pemanfaatan sumberdaya, dll

6. peran serta masyarakat dan kemitraan

Pelibatan masyarakat sekitar dan menjalin kemitraan dengan pihak terkait.

7. peningkatan dan pengembangan mutu

Peningkatan dan pengembangan mutu lingkungan sekolah antara lain; manajemen pengelolaan sekolah

Page 24: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

TABEL 5 PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN

Standar Implementasi Keterangan

A. Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup

1. Menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran (Pakem/belajar aktif/partisipatif);

Metode pembelajaran yang dimaksud adalah cara belajar aktif yang berfokus pada peserta didik antara lain : demonstrasi, diskusi, simulasi, bermain peran, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, dialog, simposium, dll

2. Mengembangkan isu lokal dan atau isu global sebagai materi pembelajaran LH sesuai dengan jenjang pendidikan;

Buku panduan/ringkasan materi ajar/modul isu lokal mencakup isu lingkungan hidup yang ada di wilayah

sekitar sekolah, yang merupakan potensi ketersedian sumberdaya alam dan kearifan lingkungan terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Sedangkan isu dampak antara lain; banjir, longsor, kekeringan, pencemaran sampah, pencemaran air/udara/tanah, penggundulan hutan, kabut asap dan kebakaran hutan, dll.

isu LH global mencakup isu lingkungan hidup yang sudah diatur dalam konvensi internasional, antara lain : energy, ozon, perubahan iklim, keanekaragaman hayati, bahan berbahaya dan beracun, tumpahan minyak di laut, dll.

3. Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian pembelajaran LH

Pembelajaran LH baik secara integrasi maupun monolitik harus dilengkapi dengan indikator penilaian tingkat keberhasilan (Kisi-kisi penilaian)

4. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun di luar kelas.

Rencana Program Pembelajaran mencakup : SMP & SMA/SMK: 3 RPP (di dalam kelas, laboratorium, dan

di luar kelas) SD: 2 RPP (di dalam dan di luar kelas)

5. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran LH

Tenaga pendidik/ guru melakukan pembelajaran LH melalui keterlibatan masyarakat dengan materi antara lain; penyediaan air bersih, sarana pengelolaan sampah (3R), saluran air limbah/ drainase, penghijauan, kantin ramah lingkungan dan materi lainnya sesuai kebutuhan masyarakat

6. Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran LH.

Tenaga pendidik menyampaian hasil inovasi pembelajaran LH kepada warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah melalui ; Nara sumber, media elektronik, media cetak, lingkungan alam sekitar, dll

7. Mengkaitkan pengetahuan konseptual

Tenaga pendidik melakukan proses perubahan perilaku yang berbudaya lingkungan melalui upaya peningkatan

Page 25: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

dan prosedural dalam pemecahan masalah LH, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

pengetahuan, ketertarikan, mengaplikasikan dan akhirnya diharapkan menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan.

B. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

1. Menghasilkan karya yang berkaitan dengan pelestarian fungsi LH, pengendalian pencemaran dan kerusakan LH

Hasil pembelajaran dalam bentuk karya siswa, Lembar Karya Siswa/ laporan Kegiatan siswa, Laporan aksi nyata yang terkait dengan LH antara lain : makalah, Puisi/ Sajak, Artikel, Lagu, Laporan Penelitian, gambar, seni tari, dll

2. Menerapkan pengetahuan LH yang diperoleh untuk memecahkan masalah LH dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik melakukan proses perubahan perilaku yang berbudaya lingkungan melalui upaya peningkatan pengetahuan, ketertarikan, dan menindaklanjuti pembelajaran dari guru dan akhirnya menjadi kebutuhan dalam kehidupannya.

3. Mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH dengan berbagai cara dan media.

Peserta didik menyampaikan hasil inovasi pembelajaran LH kepada masyarakat melalui ; Nara sumber, media elektronik, media cetak, lingkungan alam sekitar, dll

Page 26: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

TABEL 6 KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF

Standar Implementasi Keterangan

A. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi warga sekolah

1. Memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh warga sekolah

Warga sekolah melakukan kegiatan pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah sekolah antara lain; piket kebersihan kelas, Jumat Bersih, lomba kebersihan kelas, kegiatan pemeliharaan taman oleh masing masing kelas, dll.

2. Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah perlindungan dan pengelolaan LH (dampak yang diakibatkan oleh aktivitas sekolah)

Kegiatan warga sekolah yang memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah antara lain : disesuaikan dengan penataan lahan, penataan ruang bangunan dan penanaman pohon serta penempatan sarana pendukung lainnya (tempat parkir, taman, dll)

3. Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Melakukan kegiatan terkait dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup antara lain : pengomposan, tanaman toga, biopori, daur ulang, pertanian organik, dll pada kegiatan ekstrakurikuler seperti : pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll,

4. Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Upaya kreativitas dan inovasi warga sekolah melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup antara lain : membuat buletin lingkungan, melakukan pengamatan lingkungan, melakukan kampanye lingkungan, membuat publikasi di jejaring sosial, seminar lingkungan hidup, lomba-lomba lingkungan, dll

5. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar

Kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai oleh pihak luar (instansi pemerintah, pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat) antara lain: penelitian lingkungan hidup, lomba sekolah sehat (UKS), lomba kebersihan sekolah, lomba menggambar, lomba cipta lagu lingkungan, seni tari lingkungan, lomba debat/pidato/orasi bertema lingkungan hidup dan aksi-aksi lingkungan hidup lainnya. Kegiatan ini diikuti oleh warga sekolah baik secara kelompok maupun individu

B. Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan

1. Memanfaatkan nara sumber untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup

Kegiatan yang dilakukan sekolah dengan memanfaatkan pihak luar antara lain : orang tua, alumni, LSM, Media (pers), dunia usaha, Konsultan, instansi pemerintah daerah terkait, sekolah lain, dll sebagai nara sumber dalam pengembangan Pendidikan

Page 27: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain).

LH.

2. Mendapatkan dukungan dari kalangan yang terkait dengan sekolah (orang tua, alumni, Media (pers), dunia usaha, pemerintah, LSM, Perguruan tinggi, sekolah lain) untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sekolah

Mendapat dukungan untuk PPLH misalnya : pelatihan yang terkait PPLH, pengadaan sarana ramah lingkungan, pembinaan dalam upaya PPLH, dll

3. Meningkatkan peran komite sekolah dalam membangun kemitraan untuk pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Mendorong komite Sekolah melakukan kemitraan dalam rangka peningkatan pembelajaran lingkungan hidup

4. Menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup

Sekolah menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup misalnya : bagi sekolah lain, alumni, Media (pers), dunia usaha, pemerintah, LSM, Perguruan tinggi, dll

5. Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan LH

Dukungan yang diberikan sekolah misalnya : bimbingan teknis pembuatan biopori, pengelolaan sampah, pertanian organik, bio gas, dll

TABEL 7 PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN

Standar Implementasi Keterangan

A. Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan

Menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah

Sekolah menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi persoalan lingkungan sekolah, antara lain: sumur resapan, biopori, paving block, embung/ water trat, tempat sampah terpisah, tempat daur ulang, dll.

Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah

Sekolah menyediakan sarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup, antara lain; komposter untuk pengomposan, penjernihan air sederhana, penghijauan, hutan sekolah, green house, toga/ kebun sekolah, kolam ikan, biopori, sumur resapan, dll)

B. Peningkatan kualitas pengelolaan dan

1. Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan

Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan hidup, antara lain:

Page 28: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

pemanfaatan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan

Ruang memiliki pengaturan cahaya dan ventilasi udara secara alami.

Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh dan penghijauan

2. Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah

Pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sekolah antara lain; sarana air bersih, sarana WC/ jamban sekolah, sarana pengolah sampah (3R), saluran air limbah/ drainase,

3. Memanfaatkan listrik, air dan ATK secara efisien

Penghematan penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, dan bahan lainnya.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan

Upaya peningkatan kantin sehat dan ramah lingkungan dapat dicapai melalui antara lain:

Penempatan lokasi kantin yang memenuhi syarat kebersihan (tidak dekat dari WC/TPS).

Pemeriksaan berkala kualitas makanan kantin (pemeriksaan Penggunaan bahan baku, pewarna dan bahan pengawet).

Penggunaan kemasan yang ramah lingkungan hidup.

Pemberian pemahaman/penyuluhan kepada pedagang/pegawai kantin.

Penyediaan tempat sampah terpisah

Penyediaan tempat pencucian dan saluran pembuangan

Pengawasan makanan kantin melibatkan guru dan peserta didik

Himbauan makanan sehat dan ramah lingkungan

Artikel Terkait

Rabu, 09 Januari 2013

Pengertian dan Tujuan Adiwiyata Adiwiyata sebagai program sekolah yang peduli lingkungan hidup akan menciptakan warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah.

Pengertian Adiwiyata 

Page 29: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita cita pembangunan berkelanjutan.‐

Tujuan Adiwiyata

Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan

Prinsip prinsip Dasar Program Adiwiyata‐

Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar berikut ini;

1. Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.

2. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif

Komponen Adiwiyata Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat) komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat komponen tersebut adalah;

1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata

1. Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompertensi dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.

2. meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi.

3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif.

4. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup‐ yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.

5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah.

Sumber: http://www.menlh.go.id/informasi-mengenai-adiwiyata/

Page 30: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

 

Pengerian Lingkungan HidupLingkungan hidup meliputi dataran, bukit, pegunungan, laut, langit yang disinari oleh matahari. Lingkungan merupakan bagian dari lingkungan hidup.  Apa  pengertian dari   Lingkungan hidup ?  Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainya. Lingkungan hidup mencakup segi lingkungan fisik, lingkungan biologis, dan lingkungan sosial budaya.

Ruang dalam pengertian lingkungan hidup tersebut di atas merupakan tempat berkumpulnya komponen lingkungan hidup. Dengan demikian dimana ada komponen komponen lingkungan hidup maka disitu ada ruang. Pada ruang ini berlangsung ekosistem, yaitu suatu susunan organisme hidup dimana antara lingkungan abiotik dan organisme tersebut terjalin interaksi yang harmonis dan stabil, saling memberi dan menerima kehidupan.

Bentuk ekosistem yang terbesar ialah bumi (biosfer). Lingkungan biosfer bisa dibagi menjadi ekosistem yang lebih kecil, seperti ekosistem laut, danau, sungai, pulau, hutan, padang rumput, kota, sawah dan lain lain. Semua komponen ekosistem baik biotik maupun abiotik saling berinteraksi dengan hasil bisa positif dan bisa negatif.

Unsur Unsur Lingkungan Hidup1. Unsur fisik/abiotikApa yang dimaksud Unsur fisik? Unsur fisik atau abiotik adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita, yang berwujud benda mati dan merupakan bentukan dari alam, contoh : air, tanah, udara, gunung, laut, sinar matahari.

2. Unsur biotik/hayatiApa yang dimaksud Unsur biotik? Unsur biotik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang merupakan makhluk hidup (organisme), contoh : manusia, hewan, tumbuhan dan jasad renik.

3. Unsur sosial budayaApa yang dimaksud Unsur sosial budaya? Unsur soosial budaya adalah segala sesuatu yang disekitar kita yang merupakan buatan manusia atau segala sesuatu yang berasal dari hasil pikiran dan akal budi ciptaan manusia, Contoh : gedung, jalan, jembatan, kendaraan, ilmu pengetahuan, teknologi dan lain lain.

Arti Penting manfaat Lingkungan Bagi KehidupanPentingnya lingkungan bagi kehidupan antara lain:1. Lingkungan sebagai wahana atau tempat bagi kelanjutan kehidupan.2. Lingkungan sebagai tempat tinggal (habitat)3. Lingkungan sebagai tempat mencari makan.4. Lingkungan sebagai aktivitas sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain lain.

Page 31: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

Unsur-Unsur Lingkungan Hidup Lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain,yaitu unsur

biotik,unsur abiotik, dan unsur sosial budaya.

1.Unsur Biotik

Unsur biotik adalah unsur-unsur makhluk hidup atau benda yang dapat menunjukkan ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, berkembang biak, dan tumbuh.Unsur biotik terdiri dari dari manusia,tumbuhan, dan hewan. Secara umum, unsur biotik meliputi produsen, konsumen, dan pengurai.

a.Produsen

Produsen adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri. Pada umumnya produsen adalah tumbuhan hijau yang dapat membuat bahan makanan dari fotosintesis.

b.Konsumen

Konsumen adalah organisme yang tidak mampu membuat makanannya sendiri.Konsumen memperoleh makannya dari organisme yang lain.

c.Pengurai (dekomposer)

Pengurai adalah organisme yang mampu mengurai kan zat organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai terdiri atas jamur dan bakteri.

2.Unsur Abiotik

Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam yang berupa benda mati yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Yang termasuk unsur abiotik dalah antara lain: air, tanah, angin,cuaca,sinar matahari,dll.

3.Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya adalah merupakan penggabungan dari cipta, rasa, dan karsa manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi alam setempat. Yang termasuk unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai penemuan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bentuk-Bentuk Kerusakan   Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya

Lingkungan mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor,yaitu dikarenakan proses alam dan aktivitas manusia.

1.Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam 

Page 32: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi akibat dari pristiwa atau gejala alam yang luar biasa. Peristiwa-peristiwa alam yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan , antara lain.

a.Letusan gunung api

b.Gempa bumi

c.Banjir

d.Angin topan/badai

e.Tanah longsor

f.Kemarau panjang

2.Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Aktivitas Manusia

a.Degradasi Lahan

Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk dari pemanfaatan lahan yang dilakukan oleh manusia yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan memperhatika keseimbangan lingkungan.

b.Pencemaran Lingkungan

Pencemaran disebut juga dengan polusi ,ini terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Berdasarkan jenisnya pencemaran dibagi menjadi 4, yaitu pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.

Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup Usaha pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab manusia.Berikut adalah beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah,antara lain.

1.Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2.Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.

3.Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

4.Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun1991.

Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.

1.Melakukan Pengelolaan tanah sesuai dengan kemampuan dan kondisi lahan.

2.Melakukan reboisasi pada lahan ynag kritis.

3.Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum di buang agar tidak mencemari lingkungan.

Page 33: Tim Kementerian LH Nilai Program Adiwiyata Di SMA Setia

4.Menciptakan dan menggunakan barang hasil dari industri ramah lingkungan .

5.Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak terjadi eksploitasi hutan secara besar-besaraan.