tidur fisiologis

13
BAB 1 PENDAHULUAN Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, kebutuhan tidur untuk semua umur berbeda. Tidur merupakan keadaan berkurangnya tanggapan dan interaksi dengan lingkungan yang bersifat reversibel dan berlangsung cepat. Gangguan tidur dapat terjadi pada anak dengan manifestasi kesulitan pada saat mulai tidur, mempertahankan tidur, atau gangguan yang berhubungan dengan pernapasan. Penelitian epidemiologi berbasis sekolah menunjukkan bahwa gangguan tidur sering dijumpai pada anak. Kesulitan untuk memulai tidur atau mempertahankan tidur terjadi pada sekitar 10% hingga 20% anak berusia 8-9 tahun, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernafasan terjadi pada sekitar 1%-3% anak usia sekolah, dan mengantuk yang berlebihan di siang hari tampaknya menyebabkan masalah nyata pada sekitar 10% anak usia sekolah. Penyebab gangguan tidur dapat bersifat internal maupun eksternal. Faktor lingkungan dapat mempengaruhi kualitas tidur pada anak, demikian pula perilaku dan kebiasaan dapat dihubungkan dengan gangguan tidur. Pengukuran kualitas tidur dapat dilakukan menggunakan polisomnografi (PSG) dan aktigrafi (ACG). Cara lain untuk mendeteksi gangguan tidur menggunakan kuesioner atau interview. Masalah tidur pada anak membawa berbagai dampak, yang hingga kini belum dirinci secara lengkap,di antaranya adalah gangguan

Upload: fannysary

Post on 27-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TIDUR FISIOLOGIS

BAB 1

PENDAHULUAN

Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, kebutuhan tidur untuk semua umur

berbeda. Tidur merupakan keadaan berkurangnya tanggapan dan interaksi dengan lingkungan

yang bersifat reversibel dan berlangsung cepat. Gangguan tidur dapat terjadi pada anak dengan

manifestasi kesulitan pada saat mulai tidur, mempertahankan tidur, atau gangguan yang

berhubungan dengan pernapasan. Penelitian epidemiologi berbasis sekolah menunjukkan bahwa

gangguan tidur sering dijumpai pada anak. Kesulitan untuk memulai tidur atau mempertahankan

tidur terjadi pada sekitar 10% hingga 20% anak berusia 8-9 tahun, gangguan tidur yang

berhubungan dengan pernafasan terjadi pada sekitar 1%-3% anak usia sekolah, dan mengantuk

yang berlebihan di siang hari tampaknya menyebabkan masalah nyata pada sekitar 10% anak

usia sekolah.

Penyebab gangguan tidur dapat bersifat internal maupun eksternal. Faktor lingkungan

dapat mempengaruhi kualitas tidur pada anak, demikian pula perilaku dan kebiasaan dapat

dihubungkan dengan gangguan tidur. Pengukuran kualitas tidur dapat dilakukan menggunakan

polisomnografi (PSG) dan aktigrafi (ACG). Cara lain untuk mendeteksi gangguan tidur

menggunakan kuesioner atau interview.

Masalah tidur pada anak membawa berbagai dampak, yang hingga kini belum dirinci

secara lengkap,di antaranya adalah gangguan pertumbuhan, gangguan kardiovaskular, fungsi

kognitif dan perilaku sehari-hari. Beberapa penelitian menyatakan bahwa gangguan perilaku

disruptif, seperti attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), kadang-kadang disebabkan

oleh gangguan tidur yang tidak terdiagnosis. Kemampuan akademik pada berbagai tingkatan usia

juga dapat dipengaruhi oleh gangguan tidur yang tidak terdeteksi. Meskipun dampak gangguan

tidur yang tidak disadari ini telah semakin jelas, namun masih sedikit penelitian yang telah

dilaporkan.Penanganan bersifat multifaktor, kadang - kadang terapi medikamentosa dapat

digunakan pada kasus khusus.

Page 2: TIDUR FISIOLOGIS

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI TIDUR

Beberapa ahli mencoba mendefinisikan tidur sebagai keadaan berkurangnya

tanggapan dan interaksi dengan lingkungan yang bersifat reversibel dan berlangsung

cepat. Dari sudut pandang neurofisiologi, tidur merupakan keadaan khusus dari

kewaspadaan otak.

Tidur merupakan salah satu cara melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan

mental. Dengan tidur semua keluhan hilang atau berkurang dan akan kembali

nmendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang di hadapi.

2.2. KLASIFIKASI TIDUR

Sampai saat ini sistem klasifikasi untuk tingkatan tidur yang diterima adalah

usulan dari Rechtschaffen dan Kales yaitu dengan pemeriksaan EEG, electrooculogram

(EOG) dan electro-myogram (EMG). Gelombang Otak, Mengukur Suatu Tidur Ada 5

tingkatan pola tidur, 4 tingkatan tidur dalam yang disebut non REM (non rapid eye

movement) juga dikenal sebagai slow wave sleep (SWS) dan tingkat ke 5 yang disebut

REM (rapid eye movement) di-sebut juga paradoxical sleep (PS). Pada waktu non REM

sleep gelombang otak makin lambat dan teratur. Tidur makin dalam serta pernafasan

menjadi lambat dan teratur. Mendengkur terjadi pada waktu tidur NREM. 4 tingkatan

NREM dikenal dengan tingkt 1,2,3 dan 4. Tidur yang paling dalam adalah pada tingkat

4, dan aktivitas 1istrik paling dalam.

Tidur REM lebih dangkal, ditandai dengan gerakan bola mata cepat di bawah

kelopak mata yang tertutup. Pada waktu REM, orang tidak lagi mendengkur, nafas

menjadi tak teratur, aliran darah ke otak bertambah dan temperatur tubuh naik, disertai

banyak gerakan tubuh. Gelombang 1istrik tampak seperti tingkat 1 dari tidur. Tiap

proses tidur melewati 5 tahap ini dalam 1 siklus, dan tiap siklus berlangsung kira-kira 90

menit. Orang dewasa yang sehat bila sudah tertidur akan masuk ke dalam tingkat 1,

diikuti tingkat 2, 3 dan 4, kemudian kembali lagi ke tingkat 1 dan setelah 2 periode,

siklus itu akan lengkap setelah diikuti oleh periode REM antara 5 sampai 15 menit.

Page 3: TIDUR FISIOLOGIS

Putaran akan berlangsung 4-5 kali dengan penambahan periode REM pada tahap

berikutnya, disertai pengurangan periode NREM (terutama pada tingkat 3 dan 4). Pada

orang yang tidur selama 8 jam, akan menjalani 2 jam tidur REM dan 6 jam tidur NREM.

Pola tidur NREM dan REM terutama pada siklus 90 menit secara menakjubkan

sama pada semua orang. Peneliti mengambil keuntungan dari orang dengan gangguan

tidur, dengan melihat kelainan pola ini. Misalnya pada orang dengan gangguan tidur

yang disebut narcolepsi, yaitu orang yang tidak dapat menahan untuk jatuh da1am

keadaan tidur, tidak perduli di mana dia berada, tiba-tiba jatuh tertidur, temyata dia pada

malam hari tidur tidak melewati tahapan NREM tapi 1angsung jatuh ke dalam periode

REM. Pada bayi yang baru lahir, tidur berlangsung 16 jam sehari, separuhnya adalah

tidur REM. Pada bayi yang prematur, lama tidur REM temyata lebih lama lagi sampai

mencapai 75 % . Anak kucingi anak anjing, anak tikus dan hamster yang baru lahir

hanya mempunyai tidur REM, sedangkan marmot yang baru lahir mempunyai periode

REM yang singkat saja.

Beberapa peneliti percaya bahwa tidur REM diperlukan oleh otak ma-nusia untuk

berkembang sebelum dan sesudah lahir dan ini yang menerang-kan mengapa bayi butuh

banyak tidur. Hipotesa ini didukung oleh bukti bahwa marmot yang mempunyai REM

sebentar, lebih tidak berdaya dibanding-kan dengan anak kucing dan anjing.

Tidur terdiri dari dua komponen yaitu rapid eye movement (REM) dan non-REM atau

yang disebut dengan tidur gelombang lambat. Pada tahap REM aktivitas korteks cukup

intensif, sedangkan non-REM adalah dengan hilangnya aktifitas korteks yang

digambarkan dengan amplitudo yang besar berfrekuensi rendah pada osilasi

elektroensefalografi (EEG). Satu siklus tidur yang lengkap pada orang dewasa

berlangsung sekitar 90 menit, tetapi pada anak, terlebih bayi berlangsung lebih singkat

lagi.

2.3. Avfab

2.4. Vadab

2.5. TIDUR FISIOLOGIS

Page 4: TIDUR FISIOLOGIS

Tidur merupakan salah satu cara melepaskan kelelahan jasmani dan kelelhan mental.

Dengan tidur semua keluhan hilang atau berkurang dan akan kembali nmendapatkan tenaga serta

semangat untuk menyelesaikan persoalan yang di hadapi.

Semua makhluk hiduo mempunyai irama kehidupan yang sesuai dengan berbdedanya

waktu dalam siklus waktu 24 jam. Irama yang seiring dengan rotasi bola dunia disebut sebagai

irama sirkadian. Pusat control irama sirkadian terletak pada bagian ventral anterior

hypothalamus.

Bagian susunan syaraf pusat yang mengadakan kegiatan sikronisasi terletak pada

substansia ventrikulo retikularis medulo oblongata yang disebut sebagai pusat tidur. Bagian

susunan saraf pusat yang menghilangkan sinkronisasi/desinkronisasi terdapat pada bagian rostral

medulo oblongata disebut sebagai pusat pengugah atau aurosal state.

Tidur dibagi menjadi 2 tipe yaitu :

1. Tipe Rapid Eye Moment (REM)

2. Tipe Non Rapid Eye Moment (NREM)

Pola tidur bayi normal

Bayi baru lahir biasannya tidur selama 16-20 jam yang di bagi menjadi 4-5 periode. Pola tidur

bayi masih belum teratur, hal ini bisa disebabkan karena banyak faktor. Tetapi perlahan-lahan

akan bergeser sehingga lebih banyak waktu tidur di malam hari di bandingkan dengan siang hari.

Kebutuhan tidur normal pada anak

Usia 1-4 bulan : 14 1/2- 151/2 jam per hari

Usia 4-12 bulan : 14 - 15 jam per hari

Usia 1-3 tahun : 12-14 jam per hari

Usia 3-6 tahun : 103/4- 12 jam per hari

Page 5: TIDUR FISIOLOGIS

Usia 7-12 tahun : 10-11 jam per hari

Usia 12-18 tahun: 81/4-91/2 jam per hari

Jam tidur bayi yang berlainan ini sering diinterprestasikan berbagai macam. Dikatan bahwa

orang tua kekurang tidur 2 jam setiap harinya sehingga bayi berusia 5 bulan. Sedangkan mulai

usia 5 bulan sampai 2 tahun, orang tua kehilangan 1 jam waktu tidur setiap malamnya. Sehingga

orang tua pun perlu menyiasati waktu tidur nya sesuai dengan pola tidur bayi. Sebagian

kelompok bayi mulai usia 3 bulan bayi mulai lebih bnayk tidur malam dibanding siang. Di usia

3-6 bulan jumlah tidur siang pun semakin berkurang. Kira-kira 3 kali dan terus berkurang hingga

2 kali pada bayi usia 6-12 bulan. Menjelang usia 1 tahun biasannya ia hanya perlu tidur siang

satu kali saja dengan total jumlah waktu tidur berkisar anta 12-14 jam.

Gangguan Tidur pada Anak

Gangguan tidur pada anak ternyata cukup sering dialami oleh orang tua tetapi sayang nya

kondisi ini ditangani secara serius dan dianmggap biasa. Didiga sekitar 20-40 anak usia dibawah

3 bulan mengalami gangguan tidur. Dalam usia 6 bulan sampai 2 tahun sekitar 30% anak diduga

mengalami gangguan tidur dan sekitar 20% anak usia 2-5 tahun mengalaminya. Bisa gangguan

ini tidak tertangani serius ternyata dapat disertai berbagai gangguan perilaku dan gangguan

belajar di sekolah.

Membedakan apakah pola tidur anak normal atau merupakan ganguan tidur dapat ditemukan

oleh berbagai hal. Untuk mengetahui tidur pada anak sudah bukan merupakan keadaan yang

normal apabila :

Anak bangun selama 3 kali atau lebih dalam satu malam atau bebrapa malam \. Atau sedikitnya

empat kali dalam seminggu gangguan tidur tersebut ada.

Dalam aktifitas tidur diluar biasanya, dimana anak berpindah tidur ke tempat tidur orang

tua. Anak menolak tidur sedikitnya 30 menit disaat waktu tidur, untuk memulai tidur diawali

sedikit tantrum, marah dan gelisah.

Page 6: TIDUR FISIOLOGIS

Dalam memulai tidur harus dibutuhkan bantuan orangtua padahal sebelumnya bisa tidur

sendiri.

Gangguan tidur yang sering terjadi adalah insomnia adalah gangguan untuk memulai tidur dan

mempertahankan tidur yang baik. Gangguan tidur tersebut menimbulkan penderitaan dan

gangguan dalam berbagai fungsi social, pertumbuhan dan perkembangan anak, maupun pada

gangguan fungsi lainnya. Terdapat berbgai jenis insomnia tergantung beberapa kondisi dan

penyakit yang melatarbelakangi gangguan tidur tersebut.

Gangguan tidur pada ankaseperti malam gelisah, tidur bolak balik dari ujung ke ujung, sering

terbangun, rewel dan menggigau lebih sering terjadi pada usia 6 bulan sampai dengan 2 tahun.

Di atas usia 3 hingga 5 tahun semakin berkurang. Sedangkan diatas usia 7 tahun semakin jarang.

Pada beberapa kasus gangguan tidur ini menetap hingga dewasa. Parasomnia seperti ini disebut

night terror,sleep terror, pavor nocturnes atau terror malam. Penderitannya diantara 2-5 tahun,

dan biasaannya hilang dengan sendirinya saat berusia 7 tahun. Insomnia adalah gangguan untuk

memulai tidur dan mempertahankan kualitas tidur yang disebabkan berbagai faktor.

Gejala insomnia pada anak

Sulit untuk memulai tidur:

- Sebelum tidur posis anak bolak-balik mencari posis yang nyaman

- Tidak bisa memejamkan mata

- Menolak untuk tidur

- Rewel atau tantrum sebelum tidur

- Gangguan mempertahnkan kualitas tidur

- Saat tengah malam terbangun duduk kemudian tidur lagi (\seringkali dikira minta minum

atau haus)

- Mengigau menangis berteriak saat tidur

- Bolak-balik tidur dari ujung kasur ke kasur yang lain (lasak)

- Mimpi buruk pada malam hari (nightmare)

- Berjalan saat tidur

Page 7: TIDUR FISIOLOGIS

Penyebab gangguan tidur

Ilmu pengetahuan dan penelitian tidurn berkembang cukup pesat. Meski demikian penelitian

tentang maslah tidur pada anak, maasih belum banyak terungkap. Sehingga masih belum jelas

terungkap penyebab gangguan tidur pada anak. Berbagai dugaan dan asumsi berkembang dalam

menyikapi ganggaun tidur pada anak. Berbagai penyebab sering disebut adalah gangguan

keadaan emosial-psikologi, demam yang tinggi, stress atau posisi tidur yang terganggu.

Insomnia alergi makanan

Menurut penelitian penulis gangguan tidur pada anak seringkali disebbakan oleh insomniaalergi

makanan. Insomnia alergi makanan adalah gangguan untuk memulai tidur dan mempertahankan

kualitas tidur yang disebabkan akibat manifestasi atau respon karena alergi makanan. The

International Classification of Sleep Disorders mencantumkan Foods Allergy Insomnia dengan

klasifikasi ICSD : 780.52-2, sedangkan ICD 10 menggolongkan dalam G47.0+T78.4 sebagai

disorders of Initiating dan mMaintaining Sleep (Insomnia), sedangkan DSM IV menggolongkan

kelompok 780.52sebagai Sleep Disorders Due to a General Medical Condition: Insomnia Type

Angka kejadian insomnia alergi makana masih belum diketahui pasti, ettapi tampaknya

gangguan ini sering dialami terutama pada usia anak dibawah usia 5 tahun terutama usia 2 tahun.

Mifestasi klinis gangguan insomnia karena alergi makanan, masih belum masih belum terungkap

jelas. Beberapa penelitian mengatakan beberapa gangguan tidur lainnya ternayata sering

dikaitkan dengan insomnia alergi makanan.

Penelitian yang telah dilakukan Widodo Judarwanto tahun 2004 yang telah diajukan dalam acara

ilmiah international 24 th International Congress of Pedriatic Cancun Mexico August 15th-20th

2004, menunjukan bahwa dari 64 anak dengan gangguan alergi makanan dan gangguan tidur

setelah dilakukan eliminasi makana akibat alergi salaam 3 minggu didapatkan perbaikan.

Didapatkan 97% anak perbaikan dari pola tidurnya. Didapatkan 42(66%) anak mengalami

insomnia food allergy. 12(19%) anak dengan semnambulisme., 8(13%) anak dengan night terror,

32(50%) anak dengan nocturnal myoclonus.

Page 8: TIDUR FISIOLOGIS

Penyebab gangguan tidur lain yang selama ini diyakini banyak orang sebagai penyebab

gangguan tidur banyak masih diragukan . kondisi tersebut adalah karena siang terlalu lelah

bermain, terlalu keras tertawa dan bersenda gurau, karena kehausan atau sering meminta

minum.ternayta setelah dilakukan penghindaran makan yang beresiko alergi maka gangguan

tersebut menghilang meskipun berbagai penyebab tersebut tidak dilakukan intervensi.

Sejauh ini belum ada penelitian yang memastikan akibat gangguan akibat gangguan tidur bisa

menimbulkan berbagai hal yang berbahaya. Berbagai penelitian menunjukan anak dengan

gangguan tidur sering disertai peningkatan perilaku seperti agresif, gangguan prestasi sekolah,

emosi meningkat, dan gangguan belajar. Sedangkan berbagai laporan ilmiah menunjukan bahwa

penderita alergi makanan juga sering disertai dengan gangguan perilaku meningkat.

Berbagai perilaku meningkat yang sering dilaporkan adalah

- Agresifitas anak

- Emosi meningkat

- Anak tidak bisa aktif tidak bisa diam

- Gangguan konsentrasi

- Gangguan belajar