tht

Upload: jelita-sihombing

Post on 09-Mar-2016

229 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Macam gangguan pendengaran pada telinga.

TRANSCRIPT

PresbikusisDefinisi Tuli sensorineural frekuensi tinggi, umumnya terjadi mulai usia 65 tahun, simetris pada telinga kiri dan kanan.EtiologiProses degenerasi. Diduga mempunyai hubungan dengan faktor herediter, pola makanan, metabolisme, arteriosklerosis, infeksi, bising, gaya hidup atau bersifat multifaktor.Progresifitas penurunan pendengaran dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin, pada laki-laki lebih cepat dibandingkan dengan perempuan.PatologiProses degenerasi menyebabkan perubahan struktur koklea dan N.VIII. Pada koklea perubahan yang mencolok ialah atrofi dan degenerasi sel sel rambut penunjang pada organ corti. Selain itu terdapat pula perubahan berupa berkurangnya jumlah dan ukuran sel sel ganglion dan saraf.Klasifikasi Menurut Schuknecht menggolongkan presbikusis menjadi 4 jenis :1. Sensorik 11.9%Lesi terbatas pada koklea. Atrofi organ corti, jumlah sel rambut dan sel penunjang berkurang.2. Neural 30.7%Sel-sel neuron pada koklea dan jaras auditorik berkurang.

3. Metabolik (strial presbycusis) 34.6%Atrofi stria vaskularis. Potensial mikrofonik menurun. Fungsi sel dan keseimbangan biokimia koklea berkurang.

4. Mekanik (cochlear presbycusis) 22.8%Terjadi perubahan gerakan mekanik duktus koklearis. Atrofi ligamentum spiralis. Membran basalis lebih kaku.Gejala klinikKeluhan utama berupa berkurangnya pendengaran secara perlahan-lahan dan progresif, simetris pada kedua telinga. Keluhan lain adalah telinga berdenging (tinitus). Dapat mendengar suara percakapan namun sulit untuk memahaminya terutama bila diucapkan dengan cepat ditempat dengan latar belakang yang bising (cocktail party deafness). Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di telinga, hal ini disebabkan oleh faktor kelelahan saraf (recruitment).DiagnosisPemeriksaan otoskopik, tampak membran timpani suram, mobilitasnya berkurang. Pada tes penala didapatkan tuli sensori neural. Pemeriksaan audiometri nada murni menunjukkan suatu tuli saraf nada tinggi, bilateral dan simetris.Pada tahap awal terdapat penurunan yang tajam (sloping) setelah frekuensi 2000 Hz. Gambaran ini khas pada presbikusis jenis sensorik dan neural.Pada jenis metabolik dan mekanik, garis ambang dengar pada audiogram lebih mendatar kemudian berangsur terjadi penurunan.Sedangkan pada jenis neural dan koklear pada pemeriksaan audiometri tutur menunjukkan adanya gangguan diskriminasi wicara (speech discrimination).Penatalaksanaan Rehabilitasi sebagai upaya mengembalikan fungsi pendengaran dilakukan dengan pemasangan alat bantu dengar (hearing aid)Perlu dikombinasikan dengan latihan membaca ujaran (speech reading) dan latihan mendengar (auditory training) prosedur pelatihan tersebut dilakukan bersama ahli terapi wicara.Gangguan pendengaran akibat bising (Noise induced hearing loss)DefinisiGangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja.Sifat ketuliannya adalah tuli sensori neural koklea, dan umumnya terjadi pada kedua telinga.Gejala klinikKurang pendengaran disertai tinitus. Bila cukup berat disertai keluhan sukar menangkap percakapan dengan bunyi suara kekerasan biasa. 1. Reaksi adaptasi merupakan respon kelelahan akibat rangsangan oleh bunyi. 2. Peningkatan ambang dengar sementara, merupakan keadaan terdapatnya peningkatan ambang dengar akibat pajanan bising dengan intensitas yang cukup tinggi. Pemulihan dapat terjadi dalam beberapa menit atau jam.3. Peningkatan ambang dengar menetap, merupakan keadaan dimana terjadi peningkatan ambang dengar menetap akibat pajanan bising dengan intensitas sangat tinggi berlangsung singkat atau berlangsung lama yang menyebabkan kerusakan pada berbagai struktur koklea, antara lain kerusakan organ corti sel-sel rambut dll.Pengaruh bising pada pekerja 1. Pengaruh auditorial berupa tuli akibat bising (Noise Induced Hearing Loss) dan umumnya terjadi dalam lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan yang tinggi.2. Pengaruh Non Auditorial dapat bermacam-macam misalnya gangguan komunikasi, gelisah, rasa tidak nyaman, gangguan tidur, peningkatan tekanan darah dll.PatologiBising dapat menimbulkan kerusakan di telinga dalam. Lesinya sangat bervariasi dari disosiasi organ corti, ruptur membran, perubahan stereosilia dan organel subseluler. Bising juga dapat menimbulkan efek pada sel ganglion, saraf, membran tektoria, pembuluh darah dan stria vaskularis.Jenis kerusakan pada struktur organ tertentu yang ditimbulkan bergantung pada intensitas, lama pajanan dan frekuensi bising.DiagnosisDiagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, riwayat pekerjaan, pemeriksaan fisik dan otoskopi serta pemeriksaan penunjang untuk pendengaran seperti audiometri.Anamnesis pernah bekerja atau sedang bekerja dilingkungan bising dalam jangka waktu yang cukup lama biasanya lima tahun atau lebih. Pada pemeriksaan audiologi tes penala didapatkan hasil Rinne positif, Weber lateralisasi ke telinga yang pendengarannya lebih baik dan Schwabach memendek. Rekrutmen adalah suatu fenomena pada tuli sensorineural koklea, dimana telinga yang tuli menjadi lebih sensitif terhadap kenaikan intensitas bunyi yang kecil pada frekuensi tertentu setelah terlampaui ambang dengarnya. PenatalaksanaanSesuai dengan penyebab ketulian, penderita sebaiknya dipindahkan kerjanya dari lingkungan bising. Bila tidak mungkin dipindahkan dapat dipergunakan alat pelindung telinga terhadap bising seperti sumbat telinga (ear plug), tutup telinga (ear muff), dan pelindung kepala (helmet).Oleh karena tuli akibat bising adalah tuli sensori neural koklea yang bersifat menetap (irreversible) bila gangguan pendengaran sudah mengakibatkan kesulitan berkomunikasi dengan volume percakapan biasa, dapat dicoba pemasangan alat bantu dengar. Apabila pendengarannya telah sedemikian buruk, sehingga dengan pemakaian ABD pun tidak dapat berkomunikasi dengan baik perlu dilakukan psikoterapi agar dapat menerima keadaanya. Latihan pendengaran agar dapat menggunakan sisa pendengaran ABD secara efisien dibantu dengan membaca ucapan bibir, mimik dan gerakan anggota badan, serta bahasa isyarat untuk dapat berkomunikasi. Disamping itu, oleh karena pasien mendengar suaranya sendiri sangat lemah, rehabilitasi suara juga diperlukan agar dapat mengendalikan volume, tinggi rendah dan irama percakapan.Pada pasien yang telah mengalami tuli total bilateral dapat dipertimbangkan untuk pemasangan implan koklea.PrognosisOleh karena jenis ketulian akibat terpapar bising adalah tuli sensorineural koklea yang sifatnya menetap, dan tidak dapat diobati dengan obat maupun pembedahan, maka prognosisnya kurang baik. Oleh karena itu yang terpenting adalah pencegahan terjadinya ketulian.PencegahanJika bising ditimbulkan oleh alat-alat seperti mesin, maka pekerja tersebut yang harus dilindungi dengan alat pelindung bising seperti sumbat telinga, tutup telinga dan pelindung kepala. Kombinasi antara sumbat telinga dan tutup telinga memberikan proteksi yang terbaik.

Tuli mendadakDefinisiTuli mendadak atau sudden deafness adalah tuli yang terjadi secara tiba-tiba. Jenis ketuliannya ialah sensorineural, penyebabnya tidak langsung diketahui biasanya terjadi pada satu telinga. Beberapa ahli mendefinisikan tuli mendadak sebagai penurunan pendengaran sensorineural 30dB atau lebih, paling sedikit tiga frekuensi berturut-turut pada pemeriksaan audiometri dan berlangsung dalam waktu kurang dari 3 hari.EtiologiTuli mendadak dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain iskemia koklea, infeksi virus, trauma kepala, trauma bising yang keras, perubahan tekanan atmosfir, autoimun, obat ototoksik, penyakit meniere dan neuroma akustik. Tetapi yang biasanya dianggap sebagai etiologi dan sesuai dengan definisi diatas adalah iskemia koklea dan infeksi virus.Iskemia koklea merupakan penyebab utama tuli mendadak. Keadaan ini dapat disebabkan oleh karena spasme, trombosis atau perdarahan arteri auditiva interna. Pembuluh darah ini merupakan arteri ujung sehingga bila terjadi gangguan pada pembuluh darah ini koklea sangat mudah mengalami kerusakan. Beberapa jenis virus, seperti virus parotis, virus campak, virus influensa B dan mononukleosis menyebabkan kerusakan pada organ corti, membran tektoria dan selubung myelin saraf akustik. Ketulian yang terjadi biasanya berat, terutama pada frekuensi sedang dan tinggi.GejalaTimbulnya tuli pada iskemia koklea dapat bersifat mendadak atau menahun secara tidak jelas. Kadang-kadang bersifat sementara atau berulang dalam serangan tetapi biasanya menetap. Tuli yang bersifat sementara biasanya tidak berat dan tidak berlangsung lama. Tuli dapat unilateral atau bilateral dapat disertai dengan tinitus dan vertigo.Pada infeksi virus, timbulnya tuli mendadak biasanya pada satu telinga dapat disertai dengan tinitus dan vertigo. DiagnosisDiagnosis tuli mendadak ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan THT, audiologi, laboratorium serta pemeriksaan penunjang lain. Anamnesis yang teliti mengenai proses terjadinya ketulian, gejala yang menyertai serta faktor presdisposisi penting untuk mengarahkan diagnosis. Pemeriksaan fisik termasuk tekanan darah sangat diperlukan. Pada pemeriksaan audiologi tes penala : Rinne positif, Weber lateralisasi ke telinga yang sehat, Schwabach memendek dengan kesan tuli sensorineural.Penatalaksanaan1. Tirah baring sempurna istirahat fisik dan mental selama dua minggu untuk menghilangkan atau mengurangi stress yang besar pengaruhnya pada keadaan kegagalan neurovaskular.2. Vasodilatansia injeksi yang cukup kuat disertai dengan pemberian tablet vasodilator oral tiap hari.3. Prednison (kortikosteroid) 4 x 10 mg (2 tab) tappering off tiap 3 hari 4. Vitamin C 500 mg 1 x 1 tab/hr, vitamin E 1 x 1 tab.5. Neurobion 3 x 1 tab/hr6. Diet rendah garam dan rendah kolesterol7. Inhalasi oksigen 4 x 15 menit (2L/menit)8. Obat antivirus sesuai dengan virus penyebabnyaPrognosis Prognosis tuli mendadak tergantung pada beberapa faktor yaitu, kecepatan pemberian obat , respon 2 minggu pengobatan pertama, usia, derajat tuli saraf dan adanya faktor predisposisi.Pada umunya makin cepat diberikan pengobatan makin besar kemungkinan untuk sembuh, bila sudah lebih dari 2 minggu kemungkinan sembuh menjadi lebih kecil. Pasien yang cepat mendapat pemberian kortikosteroid dan atau vasodilator mempunyai angka kesembuhan yang lebih tinggi. Usia muda mempunyai angka perbaikan yang lebih besar dibandingkan dengan yang usia tua. Tuli sensorineural berat dan sangat berat mempunyai prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan tuli sensorineural nada rendah dan menengah. Penyakit MeniereDefinisiPenyakit ini ditemukan oleh Meniere pada tahun 1861 dan dia yakin bahwa penyakit ini berada didalam telinga, sedangkan pada waktu para ahli banyak menduga bahwa penyakit itu berada pada otak. Pendapat Meniere dibuktikan Hallpike dan Cairn tahun 1938 dengan ditemukannya hidrops endolimfa setelah memeriksa tulang temporal pasien Meniere. PatofisiologiPenyakit Meniere disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa pada koklea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi mendadak dan hilang timbul diduga disebabkan oleh :1. Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri2. Berkurangnya tekanan osmotik didalam kapiler3. Meningkatnya tekanan osmotik ruang ekstrakapiler4. Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat, sehingga terjadi penimbunan cairan endolimfa.Etiologi Penyebab pasti penyakit Meniere belum diketahui. Penambahan volume endolimfa diperkirakan oleh adanya gangguan biokimia cairan endolimfa dan gangguan klinik pada membran labirin.Gejala klinikTerdapat trias atau sindrom Meniere yaitu vertigo, tinutis dan tuli sensorineural terutama nada rendah. Serangan pertama sangat berat, yaitu vertigo disertai muntah. Hal ini berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu, meskipun keadaanya berangsur baik. Penyakit ini bisa sembuh tanpa obat dan gejala penyakit bisa hilang sama sekali. Pada serangan kedua kalinya dirasakan lebih ringan tidak seperti serangan pertama kali. Pada setiap serangan biasanya disertai dengan gangguan pendengaran dan dalam keadaan tidak ada serangan pendengaran dirasakan baik kembali. Gejala yang lain menyertai serangan adalah tinitus, yang kadang-kadang menetap meskipun diluar serangan. Gejala lain yang menjadi tanda khusus adalah perasaan penuh didalam telinga. Diagnosis Penyakit Meniere1. Vertigo hilang timbul2. Fluktuasi gangugan pendengaran berupa tuli saraf3. Menyingkirkan kemungkinan penyebab dari sentralBila gejala khas penyakit Meniere pada anamnesis ditemukan maka diagnosis dapat ditegakkan.PengobatanPada saat datang biasanya diberikan obat simtomatik, seperti sedatif, dan bila diperlukan dapat diberikan anti muntah. Bila didiagnosis telah ditemukan, pengobatan yang paling baik adalah sesuai dengan penyebabnya.Khusus untuk Meniere diberikan obat-obat vasodilator perifer untuk mengurangi tekanan hidrops endolimfa. Dapat pula tekanan endolimfa ini disalurkan ke tempat lain dengan jalan operasi membuat shunt.Obat-obatan antiiskemia dapat pula diberikan sebagai obat alternatif dan juga diberikan obat neurotonik untuk menguatkan sarafnya.