thinkfree329909511.tugas aspk

16
Nama : Ridwan Fachrudin Dosen : Prof. Dr. Marimin, M.Sc. NRP : F34120042 Kelas : K1 TUGAS ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN KEPUTUSAN BAB 1 Soal Latihan Bagian C.1 1. Filosofi sistem mencakup tiga substansi utama yaitu Jawab : c. Pencapaian tujuan, holistik dan efektif 2. Tahapan dalam kajian yang menggunakan pendekatan sistem adalah Jawab : a. Identifikasi dan analisis kebutuhan, perumusan tujuan, formulasi permasalahan, identifikasi sistem, dan pemodelanuntuk alternatif solusi 3. Berdasarkan kejelasan komponen input, proses, output dan lingkup bahasanya, terdapat empat jenis sistem, yaitu Jawab : c. Sistem analisis, sistem sintetis, sistem desain, dan sistem kontrol 4. Pengambilan keputusan dapat dikelompokan dalam dua cara, yaitu pengambilan keputusan secara rasional (normatif) dan pengambilan keputusan secara intuisi. Pembeda antara kedua tipe pengambilan keputusan tersebut utamanya adalah: Jawab : c. Kedua tipe pengambilan keputusan memperhatikan aspek ketidakpastian. keputusan rasional didasarkan pada pertimbangan logis dan terukur dalam merumuskan keputusannya, sedangkan keputusan intuitif lebih didasarkan pada intuisi pengambilan keputusan sehingga sulit ditelusuri. 5. Yang membedakan sistem sintetis dan sistem desain adalah

Upload: bagas-ari-wicaksono

Post on 21-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

contoh

TRANSCRIPT

Page 1: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

Nama: Ridwan Fachrudin Dosen : Prof. Dr. Marimin, M.Sc.

NRP : F34120042

Kelas : K1

TUGAS ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN KEPUTUSAN

BAB 1

Soal Latihan Bagian C.1

1. Filosofi sistem mencakup tiga substansi utama yaituJawab : c. Pencapaian tujuan, holistik dan efektif

2. Tahapan dalam kajian yang menggunakan pendekatan sistem adalahJawab : a. Identifikasi dan analisis kebutuhan, perumusan tujuan, formulasi permasalahan, identifikasi sistem, dan pemodelanuntuk alternatif solusi

3. Berdasarkan kejelasan komponen input, proses, output dan lingkup bahasanya, terdapat empat jenis sistem, yaituJawab : c. Sistem analisis, sistem sintetis, sistem desain, dan sistem kontrol

4. Pengambilan keputusan dapat dikelompokan dalam dua cara, yaitu pengambilan keputusan secara rasional (normatif) dan pengambilan keputusan secara intuisi. Pembeda antara kedua tipe pengambilan keputusan tersebut utamanya adalah:Jawab : c. Kedua tipe pengambilan keputusan memperhatikan aspek ketidakpastian. keputusan rasional didasarkan pada pertimbangan logis dan terukur dalam merumuskan keputusannya, sedangkan keputusan intuitif lebih didasarkan pada intuisi pengambilan keputusan sehingga sulit ditelusuri.

5. Yang membedakan sistem sintetis dan sistem desain adalahJawab : a. Input, proses pada sistem sintesis sudah jelas, sedangkan outputnya tergantung dari perubahan nilai input dan kondisi prosesnya

Soal Latihan Bagian C.2

1. Sebutkan komponen yang menyusun definisi sistem!Jawab : elemen-elemen, interaksi dan tujuan atau sub tujuan

2. Sebutkan empat jenjang dalam pengambilan keputusan manajerial!Jawab : direktif, strategis, taktis, dan operasional

3. Sebutkan ciri khas dari keputusan yang bersifat sinergis!

Page 2: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

Jawab : jangka panjang, lingkungan dinamis dan mempengaruhi faktor-faktor dengan tingkat kepastian rendah, sifatnya tidak bisa diprogram karena preferensi pengambil keputusan perlu masuk secara utuh

4. Sebutkan komponen utama dari suatu sistem!Jawab : input, prose, output

5. Menurut saudara, pada kondisi yang bagaimana pendekatan sistem akan sesuai diterapkan?Jawab : pendekatan sistem akan sesuai diterapkan jika semua elemen (stakeholder) belum mencapai tujuan bersama.

Nama: Ridwan Fachrudin Dosen : Prof. Dr. Marimin, M.Sc.

NRP : F34120042

Kelas : K1

TUGAS ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN KEPUTUSAN

BAB 3

Soal Latihan Bagian A

1. Berikut ini adalah parameter yang dapat diukur dari sifat fisik sayuran, kecuali :Jawab : b. vitamin

2. Pengukuran dalam penelitian mencakup aspek berikut ini, kecuali :Jawab : d. penggunaan intuisi

3. Berikut ini yang termasuk contoh skala pengukuran rasio adalah :Jawab : d. volume, berat, harga

4. Jika ada 5 faktor yang dibandingkan tingkat kepentingannya, maka jumlah nilai perbandingan berpasangannya yang harus disini adalah :Jawab : d. 10

5. Berikut ini adalah pernyataan yang benar, kecuali :Jawab : b. Suatu pengukuran yang valid adalah andal, tetapi suatu pengukuran yang andal belum tentu valid

Soal Latihan Bagian B

1. Objek berikut ini dapat diukur dengan :a. The : aroma, warna seduhanb. Minyak goreng : kekentalan, warnac. Daging : keempukan, warna, abu

Page 3: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

2. Skala nominal, ordinal, interval, dan perbandingan berpasangan memiliki perbedaan yang pokok yaitu pada :Makna skor yang diberikan saat penilaian. Adapun perbedaan makna skor tersebut dapat dilihat :a. skala nominal : skor yang diberikan hanya bersifat nominal, yaitu tidak mengandung unsure jarak atau nilai lebih dari skor yang ada di bawahnya.b. skala ordinal : skor pada skala ordinal adalah skor yang memiliki makna peringkatc. skala interval : skor pada skala interval memiliki unsur jarak, misal antara skor 1 dan 2 memiliki selisih yang sama dengan skor 2 dan 3.d. skala perbandingan berpasangan : skor pada skala interval memiliki rasio yang menunjukkan jumlah-jumlah sebenarnya dari suatu variable.

3. Desain penilaian perbandingan berpasangan dari faktor-faktor yang mempengaruhi mutu produk sayuran :Mutu produk sayuran dapat dilihat dengan menganalisis dari aspek kesegaran dan warna.a. Kesegaran

Jenis Sayuran Sayuran A Sayuran BSayuran A (X) SX/SX = 1 SX/SY = 3Sayuran B (Y) SY/SX = 1/3 SY/SY = 1

Sayuran A 2x lebih segar daripada sayuran B b. Warna

Jenis Sayuran Sayuran A Sayuran BSayuran A (X) WX/WX = 1 WX/WY = 3Sayuran B (Y) WY/SX = 1/3 WY/WY = 1

Warna sayuran A 3x lebih cerah daripada sayuran BKarena sayuran A lebih segar dan memiliki warna leboh cerah daripada sayuran B, maka sayuran A memiliki daya tahan 3x lebih lama dari sayuran B.

4. Suatu alat ukur dikatakan baik jika :a. Alat tersebut merupakan indicator yang tepat untuk objek yang akan diukurb. Alat tersebut mudah dan efisien bila digunakanc. Alat tersebut memiliki ketepatan dan kecermatan tinggi saat digunakand. Alat tersebut memberikan hasil pengukuran yang konsistene. Alat tersebut praktis saat digunakan

5. Setuju, Karena saat alat yang digunakan memberikan hasil yang tepat dan cermat maka sudah pasti alat tersebut

Page 4: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

dapat diandalkan untuk memberikan hasil pengukuran. Hasil pengukuran yang tepat sudah pasti akan memberikan data yang valid dan andal. Akan tetapi, hasil pengukuran yang valid belum tentu andal. Karena jika pada pengukuran pertama terjadi kesalahan, maka pengukuran selanjutnya kesalahan akan berlanjut (tidak presisi)

Nama: Ridwan Fachrudin Dosen : Prof. Dr. Marimin, M.Sc.

NRP : F34120042

Kelas : K1

TUGAS ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN KEPUTUSAN

BAB 5

Soal Latihan Bagian F.1

1. Kriteria dan alternatif merupakan komponen penting dalam pengambilan keputusan. Yang membedakan kriteria dan alternatif utamanya adalah :Jawab : b. alternatif merupakan komponen yang akan dipilih dengan mempertimbangkan kriteria yang tersedia

2. Penilaian alternatif pada setiap kriteria dapat dilakukan dengan cara :Jawab : c. keduanya benar

Page 5: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

3. Terdapat tiga teknik utama dalam pengambilan keputusan berbasis indeks kinerja, yaitu :Jawab : a. bayes, metode perbandingan eksponensial, dan composite performance index

4. Apabila persoalan keputusan yang dihadapi dapat dirumuskan pada penilaian matrik keputusan yang bersifat seragam dan penilaiannya dalam skala ordinal, maka teknik yang tepat untuk menyelesaikannya adalah :Jawab : c. metode perbandingan eksponensial

5. Apabila persoalan keputusan yang dihadapi dapat dirumuskan pada penilaian matrik keputusan yang bersifat seragam dan penilaiannya dalam skala terukur nyata, maka teknik yang tepat untuk menyelesaikannya adalah Jawab : a. bayes

Soal Latihan Bagian F.2

1. Dalam pemilihan alternatif lokasi industri, terdapat tiga alternatif yang strategis letaknya. Tiga alternatif lokasi industri untuk mendirikan pabrik kelapa sawit beserta penilaiannya dapat dilihat seperti berikut :

AlternatifKriteria

PasarBahan Baku

Infrastruktur

SDM

Medan 4 3 4 3Pekanbaru 4 5 3 3Palembang

4 4 3 3

Bobot 2 3 3 2a. Metode yang tepat untuk pemilihan lokasi industry tersebut adalah MPEb. Nilai alternatif untuk medan dengan metode MPE adalah 116 42+33+43+32 = 116c. Alternatif yang menduduki rangking pertama adalah Pekanbaru Medan : 42+33+43+32 = 116 Pekanbaru : 42+53+33+32 = 177 Palembang : 42+43+33+32 = 116

2. Dalam upaya pengembangan produk berbasis kelapa sawit terdapat tiga kriteria produk pilihan. Kriteria pemilihan dapat dilihat pada tabel berikut :

Alternatif KriteriaPasar IRR (+) Prospek Bisnis Resiko

Page 6: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

(+) (+) (-)CPO 5 20 4 3Minyak Goreng

4 25 3 4

Biodiesel 4 20 5 4Bobot 0,4 0,3 0,1 0,2

a. karena kriteria penilaian tidak seragam, maka pemilihan alternatif cocok dilakukan dengan metode CPIb. Penyelesaian dengan CPI : CPO : (5/4(0,4)+20/20(0,3)+4/3(0,1)+3/3(0,2))*100 = 113,33 Minyak Goreng : (4/4(0,4)+25/20(0,3)+3/3(0,1)+3/4(0,2))*100 = 102,5 Biodiesel : (4/4(0,4)+25/20(0,3)+5/3(0,1)+3/4(0,2))*100 = 109,167Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa produk yang paling potensial unruk dikembangkan adalah CPO.

Page 7: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

Nama: Ridwan Fachrudin Dosen : Prof. Dr. Marimin, M.Sc.

NRP : F34120042

Kelas : K1

Tugas Analisis Sistem dan Pengendalian Keputusan

Membuat Contoh Alternatif dengan Metode Bayes dan MPE

1. Fokus : Pemilihan tempat kos

Alternatif: a. Cibanteng

b. Badoneng

c. Bara

Kriteria : a. Biaya

b. Air

c. Jarak

Matriks Keputusan

Alternatif

Kriteria Nilai KeputusanBiaya Air Jarak Bayes MPE

Cibanteng

3 5 2 3,4 (2) 372

Badoneng

4 3 5 3,9 (1) 1055

Bara 2 2 5 2,6 (3) 65Bayes 0,5 0,3 0,2 BadonengMPE 5 3 2 Badoneng

Metode Bayes :a. Cibanteng : (3(0,5)+5(0,3)+2(0,2)) = 3,4b. Badoneng : (4(0,4)+3(0,3)+5(0,2)) = 3,9c. Bara : (2(0,4)+2(0,3)+5(0,2)) = 2,6Metode MPE :a. Cibanteng : (35+53+22) = 372b. Badoneng : (44+33+52) = 1055c. Bara : (24+23+52) = 65

Page 8: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

Nama: Ridwan Fachrudin Dosen : Prof. Dr. Marimin, M.Sc.

NRP : F34120042

Kelas : K1

TUGAS ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN KEPUTUSAN

Membuat Penyelesaian Pemilihan Alternatif dengan Metode yang Tepat

1. Jurnal Agritech meneliti tentang indikator titrasi asam-basa yang biasanya digunakan dalam reaksi kimia suatu senyawa. Indiator asam-basa dapat diperoleh dari dua sumber yang berbeda, yaitu dari bahan alami dan bahan sintetik. Salah satu kajian yang dilakukan adalah dengan penggunaan ekstrak bunga sepatu sebagai indicator asam-basa alami lalu dibandingkan dengan indicator asam-basa sintetis yaitu metil oranye pada titrasi basa lemah dengan basa kuat. Alternatif tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan dengan kriteria ramah lingkungan, harga, dan ketersediaan. Adapun nilai untuk keramahan lingkungan untuk ekstrak bunga sepatu adalah 5 dan untuk metil oranye 3. Kriteria harga untuk ekstrak bunga sepatu adalah 4 dan metil oranye 2. Sedangkan kriteria ketersediaan untuk ekstrak bunga sepatu adalah 2 dan metil oranye 4. Bobot masing-masing kriteria secara berurutan adalah 0.5, 0.2, dan 0.3.a. Metode yang tepat untuk menentukan pilihan alternatif adalah bayesb. Penyelesaian dengan metode bayes

AlternatifKriteria

Ramah Lingkungan

Harga Ketersediaan

Ekstrak bunga sepatu

5 4 2

metil oranye 3 2 4bobot 0.5 0.2 0.3

Jawab :Ekstrak bunga sepatu : (5(0.5)+4(0.4)+2(0.3)) = 4.7

Page 9: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

Metil oranye : (3(0.5)+2(0.2)+4(0.3)) = 3.1Berdasarkan perhitungan dengan metode bayes dapat dipilih alternatif ekstrak bunga sepatu sebagai indicator titrasi asam-basa untuk titrasi basa lemah dengan asam kuat.

Sumber : Jurnal Agritech, Vol. 30, No.3, Agustus 2010 dengan judul Indikator Titrasi Asam-basa dari Ekstrak Bunga Sepatu (Hibiscus rosasinensis L)

TUGAS ANALISIS SISTEM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSANRidwan Fachrudin / F34120042

“Pemanfaatan Chitosan sebagai Bahan Edible Coating untuk Mempertahankan Mutu Keju Selama Proses Pematangan”

Sinopsis Skripsi

Keju merupakan salah satu produk hasil fermentasi berbahan dasar susu dan diproduksi dengan berbagai rasa dan bentuk. Radiati (2010) menyatakan bahwa keju adalah protein susu yang digumpalkan dimana penggumpalan ini terjadi karena adanya enzim rennet (enzim lain yang cocok) atau melalui fermentasi asam laktat. Komponen-komponen yang menyusun keju adalah lemak, air, protein, laktosa, kalsium dan phospor yang komposisinya tergantung pada jenis keju. Semakin lama proses pematangan keju, cita rasa keju akan semakin baik. Akan tetapi hal ini akan berdampak negatif jika tidak ada lapisan pelindung pada keju. Oleh karena itu dibutuhkan suatu lapisan berupa edible coating material alami agar keju tetap dapat dikonsumsi dengan aman. Edible film dapat melindungi makanan dari kerusakan mikrobiologi, kimia, dan fisik. Keuntungan penggunaan edible film sebagai kemasan bahan pangan berfungsi untuk memperpanjang umur simpan produk serta tidak mencemari lingkungan karena edible film ini dapat dimakan dengan produk yang dikemasnya (Dangaran et. al., 2004). Edible film dibuat dari bahan dasar yang dapat dimakan seperti protein, lipid, dan polisakarida. Edible film memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas pangan, keamanan pangan, daya simpan produk, dan melawan difusi massa (kelembaban, gas, dan volatil).

Page 10: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

Chitosan adalah modifikasi dari senyawa chitin yang banyak terdapat dalam kulit luar hewan golongan Crustaceae seperti udang dan kepiting. Chitosan merupakan zat antibakteri, efektif dalam menghambat pertumbuhanbakteri, hal ini disebabkan karena chitosan memiliki polikation alami yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan kapang Khasiat chitosan sebagai bahan antibakteri dan kemampuannya untuk mengimobilisasi bakteri tampaknya menjadikan chitosan dapat digunakan sebagai pengawet makanan. Daya hambat chitosan terhadap bakteri tergantung dari konsentrasi pelarutan chitosan.

Bahan untuk membuat chitosan yaitu kulit udang, NaOH 2% dan 60%, HCl 10%, asam asetat, aqudes, keju muda. sedangkan alat-alat yang digunakan adalah panci stainless steel, pH meter, oven, gelas beker, gelas ukur, blender. Prosedur penelitian meliputi pembuatan edible coating dari chitosan dan pelapisan keju muda dengan edible film dari chitosan. Studi mengenai konsentrasi chitosan yang tepat diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam aplikasi edible coating pada keju menggunakan chitosan.

Tahapan pendekatan sistem :

Analisis kebutuhan dari penyediaan edible coating keju adalah :a. Produsen keju : sebagai pelaku bisnis utama yang menjadi

kunci dalam penyediaan keju sebagai bahan dasar industry selanjutnya

b. Pelaku bisnis pengolahan keju : pelaku bisnis pengolahan keju sangat tergantung dengan pasokan bahan baku keju dari produsen keju. Mutu keju yang baik akan mendorong produktivitas dan keuntungan dari pelaku bisnis pengolahan keju.

c. Konsumen : selain diolah menjadi produk lain, keju juga dapat dikonsumsi langsung sebagai bahan makanan siap saji bagi konsumen

Siklus informasi :

Angka umur simpan

Informasi daya simpan keju

Data umur simpan baru Alternatif berbagai Konsentrasi chitosan

Page 11: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

SIM SPK

POB

Siklus informasi yang terjadi :

1. Angka umur simpan yang ada diperoleh dari produsen keju2. Angka dari produsen keju kemudian diolah untuk

mengetahui umur simpan keju sebelum penambahan edible coating

3. Alternatif berbagai konsentrasi chitosan dipertimbangkan dengan cara melakukan pengujian terhadap umur simpan

4. Keputusan efektif diperoleh dengan mengambil data umur simpan terbaik dan dikombinasikan dengan konsentrasi chitosan yang terbaik

5. Aksi yang dilakukan adalah dengan pengaplikasian edible coating chitosan dengan konsentrasi yang paling tepat terhadap keju

Hirarki keputusan :

1. Direktif : keputusan direktif didasarkan pad aide awal untuk mencapai tujuan yang bermanfaat dan menghasilkan keuntungan. Kebutuhan akan keju sangat besar, untuk tetap menjaga kualitas mutu maka perlu suatu inovasi untuk memperpanjang umur simpan

2. Strategis : Strategi yang diambil adalah dengan memilih lokasi penelitian yang tepat dan sesuai dengan kriteria produksi keju yang baik

3. Taktis : Skala yang digunakan adalah skala laboratorium

Page 12: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

waktu

Ketersediaan alat

Produsen keju

Kondisi lingkunganTeknik pelapisan

Produksi larutan chitosan

Bahan baku

4. Operasional : sistem penyediaan bahan baku dan metode pengujian yang tepat akan menghemat biaya.

Diagram Lingkar sebab-akibat :

Diagram Input-output :

Input tak terkendali :1. Faktor lingkungan2. Reaksi sebelum penelitian dilakukan

Pemanfaatan Chitosan sebagai Bahan Edible

Coating untuk Mempertahankan Mutu

Keju Selama Proses

Output dikehendaki :1. mutu keju tetap baik2. umur simpan lebih lama

Input lingkungan :1. Suhu2. Kelembaban

Page 13: thinkfree329909511.TUGAS ASPK

Analisis sistem :

Sistem yang digunakan dalam pembuatan sinopsis skripsi Pemanfaatan Chitosan sebagai Bahan Edible Coating untuk Mempertahankan Mutu Keju Selama Proses Pematangan adalah dengan model penghitungan. Penghitungan konsentrasi chitosan yang paling tepat didapatkan setelah pengujian dilakukan.

Manajemen bahan baku, waktu, dan biaya dalam melakukan penelitian