the 1st inacc 2014: sebuah evolusi dalam bidang ... · e-mail: [email protected] /...

6
e-mail: [email protected] / [email protected]; kardiovk; @kardio_vaskuler; tpkindonesia.blogspot.com ISSN : 0853-8344 Perangko Berlangganan No.11/PRKB/JKP/DIVRE IV/2013 Harga eceran Rp.9.000,- 202/Thn. XIX/Januari-Pebruari 2014 Sebuah Evolusi dalam Bidang Cardiovascular Intensive Care GAGAL jantung merupakan masalah kese- hatan publik yang utama dan akan berkem- bang besar dimana dihubungkan dengan mortalitas dan morbiditas yang subtansial. Secara klasik, gagal jantung dihubungkan dengan kontraktilitas kardiak yang ter- ganggu dan dilatasi kardiak. Pada dekade terakhir ini, telah menjadi bukti kuat bahwa beberapa pasien memper- lihatkan gejala gagal jantung tetapi memi- liki LVEF yang normal. Beberapa studi melaporkan prevalensnya sekitar 50%. Entitas ini sering kali dinamakan gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang normal (HFNEF), beberapa juga menyebutnya gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang tetap (HFPEF). Walau dengan pemahaman yang meningkat mengenai mekanisme yang mendasari penyakit tersebut, tetapi meka- nisme yang pasti dan klasifikasi HFNEF masih tetap diperdebatkan. Hipotesis sindroma tunggal, HFNEF dan HFREF dilihat sebagai dua spektrum akhir dari satu gagal jantung, perbedaan utama dari derajat dilatasi LV dan bentuk remodeling LV. Walau HFNEF merupakan karakteristik yang tipikal dari adanya dis- fungsi diastolik. HFREF dihubungkan dengan penurunan kecepatan tissue Doppler miokard, dimana menyokong hipotesis sindroma gagal jan- tung tunggal. Sisi lainnya, teori yang di- kemukakan berupa gagal jantung secara klinis Nampak dan berkembang bukan seperti sindroma tunggal tapi sebagai dua sindroma, satu dengan LVEF terdepresi dan lainnya denagn LVEF yang normal serta mekanisme spesifik yang bertanggung jawab untuk terjadinya disfungsi diastolik, dimana teori ini didukung dengan penda- pat struktural, fungsional dan biologi mo- lekuler. Walau ekokardiografi merupakan me- tode diagnostik non invasif yang sangat berguna dalam mengevaluasi disfungsi sis- tolik dan diastolik, namun seni penilaian berdasarkan ekokardiografi yang terbaru memiliki nilai prognostik yang terbatas pada gagal jantung. Gagal jantung terjadi akibat peranan yang kompleks dari genetik, neurohormon- al, inflamasi dan perubahan biokimiapada miosit dan interstitium kardiak. Walau kumpulan kejadian yang menuju ke arah perubahan ventrikel bermula pada tingkat seluler, penilaian fenomena ini memiliki nilai yang besar dalam memperbaiki prog- nostik. Biomarker mungkin dapat memberikan informasi penting pada patogenesis gagal jantung, teapai mungkin memiliki nilai pe- meriksaan klinis yang bermakna untuk mengidentifikasi pasien-pasien yang memi- liki risiko gagal jantung, penegakan diag- nosis gagal jantung, stratifikasi risiko dan monitoring terapi. Walaupun banyak studi yang mengin- vestigasi nilai diagnostic dan prognostic biomarker baru dalam gagal jantung, ke- banyakan studi tersebut hanya mengguna- kan pasien dengan HFREF saja. Dilakukan- lah review sistematis dari studi epidemi- ologi pada asosiasi dari biomarker dengan kejadian HFNEF dan prognosis pasien HF- NEF. Biomarker yang utama diperiksa pada pasien HFNEF adalah stres miosit, inflama- si dan remodeling matriks ekstraseluler. Biomarker-biomarker tersebut menunjuk- kan peningkatan yang berbeda pada HFNEF dibandingkan dengan HFREF. Beberapa biomarker, termasuk penanda stress mios- it, inflamasi, remodeling matriks ekstrase- luler, faktor diferensiasi perteumbuhan 15 (GDF-15), cystatin C, resistin dan galectin 3, dimana kesemua biomarker tersebut di- hubungkan dengan perkembangan HFNEF MULAI 31 Januari sampai 1 Februari 2014, bertempat di Ritz Carlton Hotel, Mega Ku- ningan Jakarta, telah diselenggarakan The 1st Indonesian Intensive and Acute Cardiovas- cular Meeting atau 1st INACC Meeting 2014. Suatu pertemuan yang menitikberatkan pada penatalaksanaan kasus-kasus kardio- vaskular di bidang intensive care, acara semacam ini merupakan kali pertamanya diselenggarakan. Sesuai dengan temanya, evolution in in- tensive and acute cardiovascular care, acara yang diketuai oleh dr. Daniel P.L. Tobing, SpJP(K), FIHA ini mencoba mengupas mengenai penatalaksanaan terbaru dan termutakhir seiring berkembangnya ilmu dan teknolo- gi alat kesehatan, terutama dalam bidang cardiovascular critical care. Acara INACC diselenggarakan dengan meriah selama dua hari. Di hari pertama, terdapat enam workshop yang dilaksana- kan secara paralel di tiga ruangan dan di- bagi dalam dua waktu, 07.30 - 12.00 dan 13.30 - 17.00. Keenam workshop tersebut adalah intra aortic balloon pump (IABP), Shock and acute heart failure, antiocagulant in critical care unit, hemodynamic monitoring, and ABC of mecha- nical ventilation in ICCU. Workshop dilak- sanakan dengan baik dan setiap ruangan workshop selalu dipadati oleh peserta yang berjumlah antara 30-40 orang. Para penye- lenggara workshop pun senantiasa berse- mangat dan menarik dalam menyeleng- garakan acara, seperti saat mempraktekkan pemasangan central venous catheter, atau menghadirkan alat ventilator dan IABP un- tuk dipraktekkan. Hari kedua diisi dengan symposium yang diselenggarakan di Ballroom II Hotel Ritz Carlton sejak pukul 07.30 hingga 17.30. Symposium mengangkat topik-topik yang menarik dan ilmu-ilmu baru yang berman- faat. Dibuka dengan Evidence in Primary PCI: Procedure, Techniques, and Management, aca- ra dilanjutkan dengan plenary session yang membahas evolusi dalam bidang kardio- vaskular intensif serta perkembangan ilmu ini sejak dahulu hingga masa kini. Selain itu, dibahas pula perkembangan pendidik- The 1st INACC 2014: Biomarker untuk Gagal Jantung dengan Fraksi Ejeksi yang Normal (Bersambung ke hal.4) (Bersambung ke hal.6) Pemukulan gong oleh dr. Irmalita, SpJP(K), FIHA tanda dibukanya acara 1st INACC Meeting 2014 di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, didampingi Ketua Perki Pusat, Prof.DR.Dr. Rochmad Romdoni, SpPD, SpJP(K), FIHA, FAsCC dan Ketua Panitia, dr. Daniel P.L. Tobing, SpJP(K), FIHA.

Upload: lethuan

Post on 03-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: The 1st INACC 2014: Sebuah Evolusi dalam Bidang ... · e-mail: kardiovk@yahoo.co.id / tabloidkardiovaskular@gmail.com; kardiovk; @kardio_vaskuler; tpkindonesia.blogspot.com ISSN :

e-mail: [email protected] / [email protected]; kardiovk; @kardio_vaskuler; tpkindonesia.blogspot.com

ISSN

: 085

3-83

44Perangko Berlangganan No.11/PRKB/JKP/DIVRE IV/2013

Harga eceran Rp.9.000,-

202/Thn. XIX/Januari-Pebruari 2014

Sebuah Evolusi dalam Bidang CardiovascularIntensive Care

GAGAL jantung merupakan masalah kese-hatan publik yang utama dan akan berkem-bang besar dimana dihubungkan denganmortalitas dan morbiditas yang subtansial.Secara klasik, gagal jantung dihubungkandengan kontraktilitas kardiak yang ter-ganggu dan dilatasi kardiak.

Pada dekade terakhir ini, telah menjadibukti kuat bahwa beberapa pasien memper-lihatkan gejala gagal jantung tetapi memi-liki LVEF yang normal. Beberapa studimelaporkan prevalensnya sekitar 50%.

Entitas ini sering kali dinamakan gagaljantung dengan fraksi ejeksi yang normal(HFNEF), beberapa juga menyebutnya gagaljantung dengan fraksi ejeksi yang tetap(HFPEF). Walau dengan pemahaman yangmeningkat mengenai mekanisme yangmendasari penyakit tersebut, tetapi meka-nisme yang pasti dan klasifikasi HFNEFmasih tetap diperdebatkan.

Hipotesis sindroma tunggal, HFNEF

dan HFREF dilihat sebagai dua spektrumakhir dari satu gagal jantung, perbedaanutama dari derajat dilatasi LV dan bentukremodeling LV. Walau HFNEF merupakankarakteristik yang tipikal dari adanya dis-fungsi diastolik.

HFREF dihubungkan dengan penurunankecepatan tissue Doppler miokard, dimanamenyokong hipotesis sindroma gagal jan-tung tunggal. Sisi lainnya, teori yang di-kemukakan berupa gagal jantung secaraklinis Nampak dan berkembang bukanseperti sindroma tunggal tapi sebagai duasindroma, satu dengan LVEF terdepresi danlainnya denagn LVEF yang normal sertamekanisme spesifik yang bertanggungjawab untuk terjadinya disfungsi diastolik,dimana teori ini didukung dengan penda-pat struktural, fungsional dan biologi mo-lekuler.

Walau ekokardiografi merupakan me-tode diagnostik non invasif yang sangat

berguna dalam mengevaluasi disfungsi sis-tolik dan diastolik, namun seni penilaianberdasarkan ekokardiografi yang terbarumemiliki nilai prognostik yang terbataspada gagal jantung.

Gagal jantung terjadi akibat perananyang kompleks dari genetik, neurohormon-al, inflamasi dan perubahan biokimiapadamiosit dan interstitium kardiak. Walaukumpulan kejadian yang menuju ke arahperubahan ventrikel bermula pada tingkatseluler, penilaian fenomena ini memilikinilai yang besar dalam memperbaiki prog-nostik.

Biomarker mungkin dapat memberikaninformasi penting pada patogenesis gagaljantung, teapai mungkin memiliki nilai pe-meriksaan klinis yang bermakna untukmengidentifikasi pasien-pasien yang memi-liki risiko gagal jantung, penegakan diag-nosis gagal jantung, stratifikasi risiko danmonitoring terapi.

Walaupun banyak studi yang mengin-vestigasi nilai diagnostic dan prognosticbiomarker baru dalam gagal jantung, ke-banyakan studi tersebut hanya mengguna-kan pasien dengan HFREF saja. Dilakukan-lah review sistematis dari studi epidemi-ologi pada asosiasi dari biomarker dengankejadian HFNEF dan prognosis pasien HF-NEF.

Biomarker yang utama diperiksa padapasien HFNEF adalah stres miosit, inflama-si dan remodeling matriks ekstraseluler.Biomarker-biomarker tersebut menunjuk-kan peningkatan yang berbeda pada HFNEFdibandingkan dengan HFREF. Beberapabiomarker, termasuk penanda stress mios-it, inflamasi, remodeling matriks ekstrase-luler, faktor diferensiasi perteumbuhan 15(GDF-15), cystatin C, resistin dan galectin 3,dimana kesemua biomarker tersebut di-hubungkan dengan perkembangan HFNEF

MULAI 31 Januari sampai 1 Februari 2014,bertempat di Ritz Carlton Hotel, Mega Ku-ningan Jakarta, telah diselenggarakan The1st Indonesian Intensive and Acute Cardiovas-cular Meeting atau 1st INACC Meeting 2014.Suatu pertemuan yang menitikberatkanpada penatalaksanaan kasus-kasus kardio-vaskular di bidang intensive care, acarasemacam ini merupakan kali pertamanyadiselenggarakan.

Sesuai dengan temanya, evolution in in-tensive and acute cardiovascular care, acara yangdiketuai oleh dr. Daniel P.L. Tobing, SpJP(K),FIHA ini mencoba mengupas mengenaipenatalaksanaan terbaru dan termutakhirseiring berkembangnya ilmu dan teknolo-gi alat kesehatan, terutama dalam bidangcardiovascular critical care.

Acara INACC diselenggarakan denganmeriah selama dua hari. Di hari pertama,terdapat enam workshop yang dilaksana-kan secara paralel di tiga ruangan dan di-bagi dalam dua waktu, 07.30 - 12.00 dan 13.30- 17.00. Keenam workshop tersebut adalahintra aortic balloon pump (IABP), Shock and acute

heart failure, antiocagulant in critical care unit,hemodynamic monitoring, and ABC of mecha-nical ventilation in ICCU. Workshop dilak-sanakan dengan baik dan setiap ruanganworkshop selalu dipadati oleh peserta yangberjumlah antara 30-40 orang. Para penye-lenggara workshop pun senantiasa berse-mangat dan menarik dalam menyeleng-garakan acara, seperti saat mempraktekkanpemasangan central venous catheter, ataumenghadirkan alat ventilator dan IABP un-tuk dipraktekkan.

Hari kedua diisi dengan symposiumyang diselenggarakan di Ballroom II HotelRitz Carlton sejak pukul 07.30 hingga 17.30.Symposium mengangkat topik-topik yangmenarik dan ilmu-ilmu baru yang berman-faat. Dibuka dengan Evidence in Primary PCI:Procedure, Techniques, and Management, aca-ra dilanjutkan dengan plenary session yangmembahas evolusi dalam bidang kardio-vaskular intensif serta perkembangan ilmuini sejak dahulu hingga masa kini. Selainitu, dibahas pula perkembangan pendidik-

The 1st INACC 2014:

Biomarker untuk Gagal Jantung dengan Fraksi Ejeksi yang Normal

(Bersambung ke hal.4)

(Bersambung ke hal.6)

Pemukulan gong oleh dr. Irmalita, SpJP(K), FIHA tanda dibukanya acara 1st INACCMeeting 2014 di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, didampingi Ketua Perki Pusat,

Prof.DR.Dr. Rochmad Romdoni, SpPD, SpJP(K), FIHA, FAsCC dan Ketua Panitia,dr. Daniel P.L. Tobing, SpJP(K), FIHA.

Page 2: The 1st INACC 2014: Sebuah Evolusi dalam Bidang ... · e-mail: kardiovk@yahoo.co.id / tabloidkardiovaskular@gmail.com; kardiovk; @kardio_vaskuler; tpkindonesia.blogspot.com ISSN :

2

Tabloid ProfesiKARDIOVASKULER

STT no. 2143/SK/Ditjen PPG/STT/1995tanggal 30 Oktober 1995

ISSN : 0853-8344

SUSUNAN REDAKSIKetua Pengarah:

Prof.DR.Dr. Budhi Setianto, SpJP(K), FIHAPemimpin Redaksi:

Dr. Sony Hilal Wicaksono, SpJPRedaksi Konsulen:

Dr. Anna Ulfah Rahajoe, SpJP(K)Prof.DR. Haris Hasan, SpPD, SpJP(K)

Dr. Budi Bhakti Yasa, SpJP(K)Dr. Fauzi Yahya, SpJP(K)

Dr. Antonia A. Lukito, SpJP(K)Tim Redaksi:

Bidang Cardiology Prevention & RehabilitationDr. Basuni Radi, SpJP(K)Dr. Dyana Sarvasti, SpJP

Bidang Pediatric CardiologyDr. Indriwanto, SpJP(K)

Dr. Radityo Prakoso, SpJPBidang Cardiovascular Emergency

Dr. Noel Oepangat, SpJP(K)Dr. Isman Firdaus, SpJP

Bidang Clinical CardiologyDr. Sari Mumpuni, SpJP(K)Dr. Rarsari Soerarso, SpJP

Bidang Interventional CardiologyDr. Doni Firman, SpJP(K)

Dr. Isfanudin, SpJP(K)Bidang Echocardiography

Dr. Erwan Martanto, SpPD, SpJP(K)Dr. BRM. Ario Soeryo K., SpJP

Bidang Cardiovascular Intensive CareDr. Sodiqur Rifqi, SpJP(K)Dr. Siska Suridanda, SpJP

Bidang Cardiovascular ImagingDr. Manoefris Kasim, SpJP(K)Dr. Saskia D. Handari, SpJP

Bidang Cardiac Surgery & Post-op CareDr. Bono Aji, SpBTKV

Dr. Pribadi Boesroh, SpBTKVDr. Rita Zahara, SpJP

Bidang Vascular MedicineDr. Iwan Dakota, SpJP(K)

Dr. Suko Ardiarto, PhD, SpJPTim Editor:

Dr. Sidhi Laksono PurwowiyotoFotografer:

Dr. M. Barri Fahmi HarmaniSekretaris/Keuangan:

Endah MuhariniBagian Iklan:

Bimo SukandarBagian Perwajahan:

Asep SuhendarAlamat Redaksi dan Tata Usaha:

Wisma Harapan Kita Bidakara, Lt.2,RS Jantung Harapan Kita,

Jln. S Parman Kav. 87, Jakarta 11420,Telp: 02170211013 atau Telp/Fax.: 5602475

atau 5684085-93 pes. 5011e-mail : [email protected] [email protected]

Penerbit:H&B

Heart & Beyond PERKI(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia)

Manajemen:Yayasan PERKI

Pencetak:PT. Oscar Karya Mandiri, Jakarta

Diedarkan terbatas khusus untuk dokter Indonesia.Infak ongkos cetak/kirim Rp150.000/tahun,

transfer melalui Bank Mandiri acc:Tabloid Profesi Kardiovaskuler,

RK no. 116-0095028024, Sandi Kliring: 008-1304KK. Harapan Kita, Cab. S. Parman, Jakarta.

Tabloid Profesi KARDIOVASKULER diterbitkanoleh Perhimpunan Dokter Spesialis

Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Tabloid unikini memang bereda dengan media kedokteran

lainnya. Tata letaknya sedikit konservatiftapi enak dipandang. Bukan media

yang berkesan ilmiah, tetapi media ilmiahyang sangat terjaga akurasinya, ditulis

dengan bahasa tutur yang enak dibaca.Tabloid KARDIOVASKULER memang

merupakan sarana untuk menyampaikansetiap informasi kedokteran mutakhir

--khususnya terkait bidang kardiovaskuler--bagi seluruh dokter Indonesia.

Di era globalisasi, dikenal pemeo "so manyjournals, but so little time". Untuk itulah

Tabloid KARDIOVASKULER hadir, membawaberita ilmiah kardiovaskuler terkini.

202/Thn. XIX/Januari-Pebruari 2014

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.Salam SejahteraPembaca Tabloid Profesi

Kardiovaskuler yang kami hormati, edisi iniadalah edisi pertama tahun 2014 ini. Jadi bagipembaca setia yang bertanya-tanya apakahketinggalan edisi Januari 2014, tenang sajakarena edisi Januari 2014 kemarin tidak terbitkarena alasan teknis.

Pada edisi Februari 2014 ini, tabloidmemasuki edisi ke 202. Kami dapat bertahanselama ini berkat dukungan pengurus PERKIPusat, para pembaca setia dan sponsor, seluruhjajaran redaksi Tabloid Profesi Kardiovaskulermengucapkan banyak terima kasih.

Banyak event yang terjadi sejak Januari2014 yang menarik untuk kami sajikan,diantaranya seminar perdana INACC yangdiselenggarakan pada tanggal 31 Januarihingga 1 Februari 2014 di Hotel Ritz CarltonMega Kuningan, Jakarta. Liputannya kami

Transcendence to The Depth of The Heartand Beyond, adalah benang merah yangmenghubungkan antara profesi penulissebagai guru besar, dokter ahli jantung danpembuluh darah dengan buku yangditulisnya tentang Candra Jiwa Indonesia.

Candra Jiwa Indonesia (CJI) adalahwarisan ilmiah kepada dunia tentang jiwamanusia serta peta perjalanannya menujucandra ideal sebagai batas akhir dariperkembangan kesadaran manusia. Konseptersebut telah dibandingkan secara ilmiah(disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso:Indonesisch Mensbeeld als Basis ener Psyco-therapie) dengan Candra Jiwa Freud, Adler,dan Jung di Rijkuniversiteit di Leiden (1956),Nederland; memang kandungan asli daribumi Indonesia, dari bangsa Indonesia, dandipertahankan oleh orang Indonesia pula.

Dua orang putra Indonesia R. SoenartoMertowardojo dan Dr. SoemantriHardjoprakoso telah membuktikanhipotesis Jung tentang intuisi. Sejak ituCandra Jiwa Indonesia (Soenarto) berdirisejajar bahkan lebih lengkap dari candrajiwa sebelumnya dari Sigmund Freud, AlfredAdler, dan Carl Gustav Jung.

Penulisnya berharap, buku ini dapatmembantu memperluas pengetahuan kitatentang candra manusia dan candra dunia,karena dapat ’merangkum’ dari yang telahada sebelumnya. Walaupun sedikit-banyakmenyentuh masalah keyakinan dankepercayaan justru memberikan dasarpendidikan budi pekerti, pembinaan mentalspiritual dan mempertajam empati secaraluas kepada siapa saja terutama paramahasiswa.

Penulis : Budhi SetiantoPurwowiyoto

Penyunting : Puji SantosaPenerbit : H&B / Heart and

Beyond PERKISize : 143 x 205 mmTebal : xvii (dwi halaman) +

102 (dwi halaman)Kertas : Book paper BWCover : Art Carton 310 gr F/CHarga : Rp. 75.000,- (belum termasuk ongkos kirim)

UNTUK TAHAP AWAL PENJUALANHANYA DENGAN PIHAK KANTOR KAMI.

dapatkan HARGA KHUSUS bila Andadatang membeli langsung di alamat:

Redaksi dan Tata UsahaTabloid Profesi KARDIOVASKULER

Dr. Sony Hilal Wicaksono, SpJPPemimpin Redaksi

The 1st Indonesian Intensive and Acute Cardiovascular Meeting (1st INACC) 2014,31 Januari - 1 Februari 2014, Ritz Carlton Hotel, Jakarta.

sajikan sebagai Headline edisi kali inidisertai foto-fotonya yang kami tempatkansebagai Galeri Foto di halaman 2.

Kemudian Ulangtahun pertama RSJantung Hasna Medika Cirebon yangdinakhodai oleh dr. Gugun IskandarHadiyat, SpJP(FIHA) pada tanggal 5 Januari2014.

Dan Pengukuhan Prof. Dr. dr. BambangBudi Siswanto, SpJP(K), FIHA sebagai GuruBesar FKUI pada tanggal 1 Februari 2014.

Kardiologi Kuantum yang ditempatkandi halaman 3, kali ini mengangkat temaRuh Pendidikan Tinggi. Ada yang istimewalagi, dari dr. Manoefris Kasim, SpJP(K),FIHA, yang pertama kali mengangkat isuCardio-Neuro-Science dalam bentukpublikasi tabloid layak untuk kita simak.

Akhirnya, kami ucapkan selamatmembaca.

Wassalaamu'alaikum wr,wb.*

Page 3: The 1st INACC 2014: Sebuah Evolusi dalam Bidang ... · e-mail: kardiovk@yahoo.co.id / tabloidkardiovaskular@gmail.com; kardiovk; @kardio_vaskuler; tpkindonesia.blogspot.com ISSN :

202/Thn. XIX/Januari-Pebruari 2014 3

Kardiologi Kuantum (25)

Ruh Pendidikan Tinggi“Tidak akan ada bom dan reaktor nuklir

jika tidak ada teori kuantum.”~ Presiden Cina Jiang Zemin~

Salam Kardio, semangat, cita-cita, jiwa,dan ruh sering diungkapkan secara tertulisbukanlah sesuatu wujud fisik dan tidakjarang disebut sebagai ‘abstrak.’ Tentu sajabanyak orang yang merasa kurang nyamandengan sifat yang tidak konkret, kabur danmudah menimbulkan multipersepsi terse-but. Apakah benar demikian? Ada baiknyakita renungkan juga kata-kata berikut ini:jiwa patriot, jiwa pendidikan, dan jiwa pene-litian. Maka yang sedang dibicarakan se-benarnya adalah sifat-sifat tertentu yangdapat berubah, berkembang dan ada pasangsurutnya.

Sesuai namanya, pendidikan tinggimengajarkan (dan mengembangkan) ilmuyang paling tinggi, lebih atas tingkatannyadari pendidikan menengah, apalagi dasar,apa yang ditekuni benar-benar teratas danterbaru, diramu dari penemuan para ilmuanbesar, merupakan jejak dari akal budi danpuncak-puncak peradaban manusia. Apakahkata jiwa dapat menggantikan kata ruhdalam rangkaian kata-kata ruh-pendidikantinggi yang beberapa kali dimuat di surat-surat kabar terkemuka di Indonesia? Kardio-logi Kuantum akan menjawab “ya” dengancatatan: ruh dalam ruh-pendidikan tinggiadalah jiwa pendidikan tinggi yang ideal,suatu “hati nurani” pendidikan tinggi yangdapat dimiliki oleh siapa saja dosen, maha-siswa dan penyelenggara pendidikan ting-gi lainnya. Bedakan juga dengan ruh, roh,dan spirit yang imateri, tidak berkembang,serta tidak terikat ruang dan waktu tetapiomnipotensi adalah jati dirinya manusiayang hakiki.

Baru-baru ini Perki-IDI menyelenggara-kan program pelatihan menulis publikasiilmiah dan meningkatkan kemampuan “in-duksi” statistik terhadap suatu metodologipenelitian. “Publication and Statistic SkillTraining Program-CME IHA (8-9/2/2014 diBandung)” yang dimotori oleh DR. Dr. An-tonia A. Lukito, SpJP (K), FIHA dan sederetsingkatan lainnya dinilai telah melakukanupaya yang eksotis untuk mengaktualisa-sikan Ruh Pendidikan Tinggi. Seperti dike-tahui, publikasi ilmiah di jurnal interna-sional yang memiliki dampak perubahanmasyarakat yang tinggi termasuk peneli-tian-penelitian novel meningkatkan posisitawar bangsa Indonesia. Di tengah-tengahkeprihatinan berpartisipasi dalam programpemerintah untuk menaikkan martabatkesehatan seluruh rakyat Indonesia, masihada kelompok ilmuwan yang memeliharajiwa-ideal, hati nurani yang dikenal khala-yak ilmiah sebagai Ruh Pendidikan Tinggiitu, salam hormat bagi penyelenggaranya.

Tidak mudah menumbuhkan Jiwa-ideal (ruh) Pendidikan Tinggi apalagi un-tuk mendapatkan hadiah Nobel. Khususnyadi negeri kita penghargaan berupa gaji yangmencukupi bagi penelitinya saja belum ter-pikirkan, atau sudah terpikir-kan tetapi ter-lupakan. Bukan rahasia lagi bila sebagianpeneliti lebih sibuk mencari penghasilantambahan daripada tekun, teliti dan ber-lama-lama di laboratorium. Menumbuh-kembangkan iklim penelitian untuk men-cetak pemenang Noble tidaklah gampang.Kelihatannya mudah, perhatikan syaratyang diajukan oleh Prof Dr Ryoji Noyori,pemenang Nobel bidang kimia tahun 2001dari Jepang hanyalah keberadaan guru,murid, dan sistem yang baik. Suatu hal yangsudah dimiliki oleh negara maju sejak lama.

Dalam tulisannya di Kompas , Kamis (5/2/2004), Dr Terry Mart, staf pengajar danpeneliti pada Jurusan Fisika, FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam(FMIPA) di Universitas Indonesia, mencon-tohkan Cina. Negeri ini berani mengem-bangkan penelitian dasar dengan memba-ngun instalasi penelitian modern skala be-sar sekaligus menciptakan iklim kondusifbagi para peneliti yang kembali dari bela-jar di luar negeri. Semua bisa diwujudkankarena Presiden Cina Jiang Zemin punyavisi jauh ke depan. Ia rupanya sadar betul,teori adalah dasar suatu penelitian. MakaJiang Zemin selalu menekankan, “Tidakakan ada bom dan reaktor nuklir jika tidakada teori kuantum.”

Di Jepang, anak-anak diajak menjawabkeingintahuan mereka lewat riset sejak dini,selain itu juga diajari mendokumentasikansetiap proses secara sistematis dan ilmiah.Dijamin, tidak ada alur pikir yang menju-rus ke arah jawaban “magis” atau “tuyul”terhadap fenomena yang terjadi. Imbalanuntuk guru memadai, sementara buat parapenelitinya fasilitas yang tersedia mudahdiakses. “Pemerintah Jepang itu memba-ngun pusat-pusat penelitian lengkap yangboleh diakses setiap peneliti dari seluruhJepang tanpa bayar. Bahkan, biaya transpor-tasi mereka dibayari,” kata Dr Zeily Nu-rachman dari Jurusan Kimia ITB. Ditambahdengan tiadanya lagi permasalahan kebu-tuhan dasar serta laboratorium dan per-pustakaannya serba ada, membuat hasilpenelitian berkualitas Nobel selalu dihasil-kan.

“Jadi, doktor lulusan Indonesia itu he-bat. Mereka bisa mengatasi keterbatasanlaboratorium, perpustakaan, maupun pem-bimbing yang sibuk terus,” ujar Ridwan.Menurut Ines Irene Caterina AtmosukartoPhD, peneliti biologi molekuler dari Lem-baga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),dosen di tempatnya belajar di UniversitasAdelaide, Australia, hanya punya bebanmengajar 20-30 persen. Sisanya meneliti.“Makanya dosen itu dari pagi hingga sorehari ada di universitas. Kalau tidak di kelaspasti ia di laboratorium.” HASILNYA...,orang menjadi sangat fokus. Inilah yang jugadiamati Zeily saat mengambil postdoctoral-nya di Pusat Penelitian Kanker Jerman diHeidelberg tahun 2003. “Sebenarnya yangdilakukan tidak istimewa, tetapi karenatopiknya fokus dan dijalani konsisten, hasil-nya jadi berbeda,” katanya. Peneliti jugatinggal memilih topik, tidak perlu dibebaniberbagai urusan lain mulai dari cari danasampai beli bahan. “Sistem di Indonesiatidak mendukung. Peneliti tidak punya oto-nomi mengelola biaya penelitian sehinggadananya sering dipotong,” papar Ines.

Tak ada jalan lain. Perubahan mendasardalam sistem yang ada di Indonesia harusdilakukan kalau mau bersaing di bidang

penelitian, apalagi bila menargetkan No-bel. Sekali lagi, yang dibutuhkan memangkomitmen dan dukungan penuh pemerin-tah. Seperti pemerintah Cina. Pada akhir-nya, salah satu kata kunci dalam pengem-bangan riset kita adalah komunikasi yangbaik antara peneliti dan pengambil keputus-an di bidang penelitian (yang di dalamnyaterdapat para peneliti juga). Dan kita semuasadar bahwa ini tidak mudah. Jangankan ter-hadap mereka yang awam terhadap suatutopik tertentu di dunia penelitian, dengansesama peneliti pun kadang hal ini sulit di-lakukan. Leo Esaki penerima kehormatanNobel Fisika 1973, telah mengalami kesulit-an dalam mengomunikasikan teorinya.Dalam kata pengantar sebuah bukunya, diabercerita tentang makalahnya mengenaiproposal teoretis terhadap superstruktursemikonduktor. Makalah ini ditolak olehyuri (yang dia sebut tidak imajinatif) di se-buah jurnal Fisika yang terkenal, PhysicalReview, dengan alasan terlalu spekulatif.Makalah itu akhirnya hanya berhasil diter-bitkan dalam sebuah laporan teknis IBM.Belakangan, Esaki secara teknis mampumembuktikan bahwa idenya itu bisa diwu-judkan dan dia menjadi pelopor di bidangtersebut. Dengan demikian, perlu kiranyaditambahkan satu lagi kriteria yang harusturut dipertim-bangkan oleh pengambilkeputusan sebuah kriteria tambahan selainkomunikasi dan membumi yaitu eksisten-si, setidaknya menurut Hasanudin DosenFakultas Teknik Universitas Tanjungpura,Pontianak beberapa tahun yang lalu.

Epilog. Tampak kardiolog-kardiologsenior dan para profesor yang kesemuanyasudah pensiun dari Departemen Kardiolo-gi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Ke-dokteran UI di belakang Auditorium R.S.Jantung dan Pembuluh Darah. Merekaduduk pada deretan kursi terdepan padasetiap hari konferensi ilmiah dan diskusipenelitian para PPDS jantung agar mutupendidikan, penelitian dan cara berpikirmereka setara dengan rekan-rekannya yangberada di negara-negara penerima Kehor-matan Nobel. Tokoh-tokoh senior tersebutpantas disebut telah memiliki Ruh Pendid-ikan Tinggi karena mereka sesungguhnyanyaris tidak menerima imbalan apapun,bahkan mengeluarkan ongkosnya pribadiuntuk datang dan membeli sepiring nasiuntuk makan siangnya sendiri. “May The-Force be with you.” Salam Kuantum dari alamkenyataan serta jagatnya Star Wars.

Budhi S. Purwowiyoto

SEJARAH DEPARTEMEN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR FK UNIVERSITAS INDONESIA, JAKARTA (3)Sebelum tahun 1962 bedah jantung

terbuka dengan mesin dimulai olehdr.Eri Sudewo dan dr.Iwan Santoso de-ngan Tim dari Swedia dan kemudianpada tahun 1968 bedah jantung terbukadilakukan kembali dengan bantuan Prof.Sakakibara dari Jepang. Karena Lemba-ga Kardiologi Nasional secara operasio-nal hanya bergerak diluar RSCM, makapada tanggal 12 Juli 1972, Direktur Jen-deral Pembinaan Kesehatan Prof. dr.Dradjat D Prawiranegara mengeluarkanSurat Keputusan no. 862/P.Kes/D/72tentang pembentukan Bagian Kardiolo-gi RSCM (sebagai fungsional dari RS Dr.Cipto Mangunkusumo) dengan tujuan“untuk lebih menertibkan prosedur ker-ja serta meningkatkan effisiensi peng-gunaan fasilitas serta peralatan kardiolo-gi yang ada didalam RSCM, demi untukmeningkatkan pelayanan kepada masya-

rakat”. Sedangkan Direktur RSCM Prof. Dr.O. Odang diangkat sebagai Kepala Bagian-nya. Pada tanggal 29 Juli 1972, Surat Kepu-tusan Dirjen Kes nomor 862 tersebut dilam-pirkan tugas dan tanggung jawab yangditandatangani dr. R.Brotoseno Pjs Sekre-taris jenderal Depkes, Prof.Dr. R.O.OdangDirektur RSCM dan Prof. Dr. Mahar Mar-djono Dekan FKUI .

Pada tanggal 12 Agustus 1967, denganSurat Keputusan nomor 1202/Peg.,DirekturRSCM menetapkan dr. Sukaman, dr. LutfiUsman dan dr. Tagor G.M.Siregar diserah-kan/ diperbantukan penuh di Lakarnas,walaupun saat itu secara administrativemasih di Bagian Ilmu Penyakit DalamRSCM. Dengan adanya Lakarnas pada tahun1967, pendidikan Dokter Spesialis Jantungdan Pembuluh darah langsung dari dokterumum di FKUI/RSCM dimulai. PendidikanKardiologi pada saat itu mencakup 6 bulan

masing-masing di Bagian Ilmu KesehatanAnak dan Bagian Ilmu Penyakit Dalam,sedangkan untuk stase modul penyakitjantung untuk asisten kesehatan anak danpenyakit dalam, juga dilakukan di Lakar-nas, demikian pula pendidikan kardiologiuntuk mahasiswa kedokteran FKUI. Sebe-lum tahun 1962 bedah jantung terbukadengan mesin dimulai oleh dr.Eri Sudewodan dr.Iwan Santoso dengan Tim dariSwedia dan kemudian pada tahun 1968bedah jantung terbuka dilakukan kembalidengan bantuan Prof. Sakakibara dariJepang. Karena Lembaga Kardiologi Na-sional secara operasional hanya bergerakdiluar RSCM, maka pada tanggal 12 Juli 1972,Direktur Jenderal Pembinaan KesehatanProf.dr Dradjat D Prawiranegara mengelu-arkan Surat Keputusan no. 862/P.Kes/D/72 tentang pembentukan Bagian Kardiolo-gi RSCM (sebagai fungsional dari RS Dr.

Cipto Mangunkusumo) dengan tujuan“untuk lebih menertibkan prosedur ker-ja serta meningkatkan effisiensi peng-gunaan fasilitas serta peralatan kardiolo-gi yang ada didalam RSCM, demi untukmeningkatkan pelayanan kepada ma-syarakat”. Sedangkan Direktur RSCMProf. Dr. O. Odang diangkat sebagai Ke-pala Bagiannya.

Pembentukan Bagian Kardiologi inijuga ditentang oleh dr. A Halim (Inspek-tur Jenderal RSCM) dan dari Bagian IlmuPenyakit Dalam RSCM/FKUI yang tidakdapat menerima rencana pembentukantersebut sehingga peresmian Bagian Kar-diologi RSCM yang direncanakan tang-gal 15 Juli 1972 ditangguhkan. Untukpenyelesaian dan implementasi lampi-ran SK Dirjen tersebut, pada tanggal 11September 1972 dibuat suatu ..................

(BERSAMBUNG)

Page 4: The 1st INACC 2014: Sebuah Evolusi dalam Bidang ... · e-mail: kardiovk@yahoo.co.id / tabloidkardiovaskular@gmail.com; kardiovk; @kardio_vaskuler; tpkindonesia.blogspot.com ISSN :

202/Thn. XIX/Januari-Pebruari 2014 4

dan keluaran klinis HFNEF berupa morbi-ditas dan mortalitas.

Biomarker stress miosit yang palingsering diteliti adalah BNP. ProBNP diben-tuk di jantung sebagai akibat dari reaksipelebaran dan distensi dinding kardiakserta aktivasi neurohormonal. Peningkatankonsentrasi BNP aktif di plasma akan me-nyebabkan natriuresis, vasodilatasi, in-hibisi sistem renin angiotensin, aktivitasadrenergic dan memperbaiki relaksasimiokard.

Tingginya kadar NT-proBNP plasmadihubungkan dengan keparahan disfungsidiastolic pasien HFNEF. Beberapa studimemperlihatkan tingkat peptide natriure-tic plasma sebagai prediktor kuat mortali-tas dan hospitalisasi baik pada pasienHFREF dan pasien dengan HFNEF.

Biomarker stress miosit lainnya adalahadrenomedulin. Adrenomedulin merupa-kan hormone yang menurunkan resistensivaskuler sistemik dan bersifat natriuresisserta memiliki efek diuresis. Dibentuk dibeberapa organ, seperti jantung, paru danginjal.

Studi oleh Yu et al. menunjukkan bah-wa konsentrasi tinggi plasma adrenome-dulin ditemukan pada pasien HFNEF diban-dingkan kelompok kontrol. Namun, tidakterdapat perbedaan bermakna kadaradrenomedulin Antara HFNEF denganHFREF.

Biomarker inflamasi merupakan yangpertama kali dihubungkan dengan gagaljantung. Studi terdahulu menggunakanTNFá, IL6 dan CRP. Sitokin proinflamasitersebut mungkin berperan dalam terjadi-nya sindroma klinis gagal jantung danperkembangan penyakit melalui efek yangtidak diinginkan pada endotel vaskuler,apoptosis miosit, induksi hipertrofi (IL6)dan dilatasi LV (TNFα). CRP berkorelasidengan tingkat keparahan dan prognosisgagal jantung.

Matriks ekstraseluler memberikan ske-leton untuk miosit dan mempengaruhiukuran dan bentuk. Perubahan pada matriksekstraseluler mungkin akan berhubungandengan remodeling ventrikel dengan hasilakhir perburukan gagal jantung. Perubah-an kolagen diatur oleh matriks metallo-proteinase (MMP) dan inhibitor metalloprotein-ase jaringan (TIMP). MMP merupakan familiendopeptidase yang dapat mengurai kan-dungan interstitial.

Frantz et al. melaporkan terdapat pe-ningkatan yang sama pada TIMP-1 pasienHFNEF dan HFREF. Naito et al. juga mene-mukan peningkatan yang sama padaMMP-2 pasien HFNEF dan HFREF.

Homosistein secara tradisional diper-caya memiliki efek pro oksidatif, pro infla-masi dan vasokonstriksi serta menyebab-kan disfungsi vaskuler endothelial. Studieksperimental menunjukkan peningkatankadar homositein mungkin berefek padamiokardium, menuju terjadinya hipertrofiventrikel yang patologis dengan pening-katan kolagen yang tidak merata.

Konsentrasi homosistein secara signi-fikan meningkat pada pasien HFNEF. Na-mun, mekanisme patologis dan efek homo-sistein dari gagal jantung masih belumdapat dijelaskan.

Faktor diferensiasi pertumbuhan 15(GDF15) diduga sebagai penanda indikatifyang berbeda dari jalur stress miokard daninflamasi. Beberapa studi menunjukkankadar GDF-15 lebih tinggi pada pasienHFNEF dibandingkan kontrol. Studi terse-but menjelaskan bahwa GDF-15 sama baik-nya dalam diagnostik dengan NT-proBNPdan kombinasinya secara signifikan akanmemperpaiki diagmosis akurasi.

Fungsi renal dipercaya mempunyai pe-ran penting dalam evolusi gagal jantung.Cystatin C merupakan marker fungsi gin-jal. Cystatin C merupakan prediktor kuatpada mortalitas atau hospitalisasi, juga tetapsebai prediktor independen yang kuat.

Resistin nampaknya diproduksi dandilepaskan dari jaringan lemak. Walau, fung-si pastinya belum diketahui, dihubungkandengan resistensi insulin dan respon infla-masi. Konsentrasi resistin dikorelasikandengan risiko CAD, disfungsi renal dankeluaran yang tidak baik pada pasien stroke.Resistin dihubungkan dengan insiden baikHFNEF dan HFREF.

Galectin 3 merupakan protein yang ber-hubungan dengan adesi sel, aktivasi sel,kemaatraktan, pertumbuhan sel, diferensiasisel, aktivasi fibroblast dan apoptosis. Ga-lectin 3 telah diperkenalkan sebagai bio-marker baru dalam gagal jantung. Dihu-bungkan dengan peningkatan insiden gagaljantung dan mortalitas. Namun, kadar ga-lectin 3 tidak berbeda bermakna Antarapasien HFNEF dengan HFPEF.

Biomarker-biomarker tersebut nampak-nya menjanjikan sebagai alat diagnostic danprognostic pasien dengan HFNEF. (Eur JHeart Fail 2013; 15: 1350-62) SL Purwo

TRANSPLANTASI Jantung telah dirintisoleh Dr. Christian Barnard dari Afrika Sela-tan pada tahun 1967. Salah satu pasiennya,Dirk van Zyl yang mendapatkan transplan-tasi Jantung melalui tangan beliau (1971),dapat hidup sampai 23 tahun.

Kurang lebih 21% pasien yang menda-patkan jantung baru ini mengalami peru-bahan-perubahan personaliti dan emosiparalel dengan riwayat emosi dan perso-naliti dari donornya.(1,2) Tahun 1995 seorangpasien namanya Sonny Graham mendapat-kan jantung baru dari Terry Cottle usia 33thn yang meninggal bunuh diri denganmenembak kepalanya dengan pistol (Athe-ist, committed suicide). Satu tahun kemudianSonny Graham ingin memberikan ungkap-an terima kasih kepada Cheryl janda dariTerry Cottle yang telah menyelamatkan hi-dupnya ini. Ketika Sonny bertemu denganCheryl langsung jatuh cinta. Gayung ber-sambut akhirnya mereka menikah. Trage-di, sebelas tahun menjalani hidup denganCheryl, akhirnya Sonny Graham mengakhi-ri hidupnya dengan bunuh diri menembakkepalanya dengan pistol, persis dengan carayang sama seperti yang dilakukan TerryCottle untuk mengakhiri hidupnya.(3)

Antrian untuk mendapatkan donor tidakmudah, sementara penyakit jantung pasienmakin memburuk untuk segera mendapat-kan donor transplantasi. Dikembangkanlahjantung buatan dari bahan Titanium, nama-nya Jantung buatan ‘ JARVIK ’, yang salahsatunya ditanamkan pada Peter Houghtonpada tahun 2000, dan berfungsi dengan baik.Dia melaporkan perubahan personalitinyadengan jantung buatan ini. "Saya menjadikurang mempunyai sifat simpati/empati,seperti ‘COLD HEARTED’ , tidak bisa lagi

merasa dekat dengan orang-orang yang se-lama ini dekat dengan saya. Aneh,.. tapi sayatidak bisa mengelakannya, saya tidak lagipunya rasa cinta/love, tidak juga punya rasabenci, emosi saya berubah… tidak tahukenapa. Saya tidak bisa kendalikan ini",ungkapnya… "Saya ini part man, part ma-chine… seperti model 'CYBORG'. Akhirnyadia meninggal, setelah 7 tahun lamanya dite-mani dengan jantung buatan ini.(4)

Marilah kita kembali pada petunjuk AlQuran: "Nantilah Ku-perlihatkan kepadamereka ayat-ayat-Ku di alam semesta inidan didalam dirimu, sehingga jelaslah bagimereka,.. Aku lah yang HAQ/benar" (Fushs-hilat (41): 53). Dengan berjalannya waktumelalui penelitian dari saintis kebenaranAllah akan selalu kita buktikan, baik di alamsemesta seperti baru-baru ini (Agustus2013), Peter Higgs dari UK mendapatkanNOBEL prize dalam bidang ASTRO FISIKAmodern yang berhasil membuktikan ada-nya partikel sub atom yg mempunyai mas-sa, dimana alam semesta ini, planet, mata-hari, dan bumi serta isinya termasuk manu-sia diciptakan dari unsur sub atom tersebut.Teori sub atom ini tentang adanya GODPARTICLE, sudah dituangkan oleh AbdusSalam tahun 1970 yang lalu, dia seorangsaintis ASTRO FISIKA dari Pakistan yangterilhami Al Quran, surat Al MULK (67): 3-4, tentang keteraturan keseimbangan alamsemesta beserta planet dan mataharinyayang dikendalikan oleh Allah yang berse-mayam di ARSY. Yang akhirnya membawadia mendapatkan NOBEL PRIZE thn 1979ketika dua ahli astro fisika dari USA danItaly berhasil membuktikan teori AbdusSalam Standard Particle of Physics, dikenaldengan teori gaya lemah dan gaya kuat-

nya.(5)

Nah bagaimana pula di dalam dirimanusia, ayat-ayat apa yang merupakanbukti-bukti kebenaran Allah? Banyak seka-li, ini area dari ilmu kedoteran dan tubuhmanusia.

Marilah kita kembali pada pokok ba-hasan kita, berkenaan dengan QALBu,…perhatikan Al Quran surat Al-Araf (7): 179ketika Allah berfirman, "Aku jadikan nerakajahanam dari kebanyakan Jin dan manusia,mereka punya QALBu tapi tidak mema-hami, punya mata tapi tidak melihat, pu-nya telinga tapi tidak mendengar. Itulahmereka hewan bahkan lebih sesat lagi, itu-lah mereka yang lalai." Arti QALBU dari AlQalb yang artinya Jantung. Bukankah hadismengatakan, "Dalam tubuh ada segumpaldaging, bila dia baik baiklah seluruh tubuh,dan apabila dia buruk maka buruklah selu-ruh tubuh, itulah Qalb (jantung)". Coba per-hatikan surat Al-Hajj (22): 46 , ketika Allahberfirman, "Tidakkah kamu melakukan per-jalanan di muka bumi ini, mereka punyaQALBu (Jantung) tapi tidak berfikir/mema-hami, punya telinga tapi tidak mendengar,bukanlah mata itu yang buta, tapi QALBu(jantung) itu buta yang berada di dalamdadamu". Jelas sudah bahwa arti QALBuadalah organ Jantung, bukan hati/liver atau-pun sesuatu yang abstrak tidak berwujud,

bukan,.. bukan itu. Pertanyaannya sekarangada apa didalam jantung? Selama ini kitahanya tahu kalau jantung itu alat untukmemompakan darah keseluruh tubuh. Se-perti yang diceritakan oleh Claire Sylvia (47thn) wanita yang mendapatkan donor jan-tung dari seorang anak laki-laki remaja usia18 thn meninggal karena kecelakaan sepe-da motor. Segera setelah operasi transplan-tasi jantung, personaliti dan emosinyaberubah, dia heran tapi tidak bisa melawanitu. Kini dia jadi suka makan kentucky friedchicken, minum-minum beer, dan perilakulebih maskulin cara berjalannya seperti laki-laki. Tidak tertarik pada pria, ia lebih ter-tarik pada wanita. Ia selalu mimpi bahwadonor jantungnya bernama TIM L, akhir-nya ia menemukan keluarga donor jantung-nya, dan benar namanya adalah TIM L.(6)

Adanya perubahan-perubahan ..........

(Biomarker.................... hal.1)

(BERSAMBUNG)

Qalbu dalam Perspektif Cardio Neuro Science :Spiritualitas berbasis Tauhid Mengaktifkan Otak Kanan

Manoefris Kasim

Page 5: The 1st INACC 2014: Sebuah Evolusi dalam Bidang ... · e-mail: kardiovk@yahoo.co.id / tabloidkardiovaskular@gmail.com; kardiovk; @kardio_vaskuler; tpkindonesia.blogspot.com ISSN :

202/Thn. XIX/Januari-Pebruari 2014 5

Sejarah Kardiologi (Bagian Ketujuh)

(BERSAMBUNG)

PEMBANGUNAN fisik telah selesai, namununtuk memulai operasionalnya perlu semuakomponen kardiologi mendukung, sedang-kan pada saat transisi masih ada 2 tempat diRSCM dan RS.Jantung (Cardiac Center).Pendidikan PPDS masih terpusat di RSCMkarena saat itu Prof.Asikin Hanafiah masihmempertimbangkan kelancaran pendi-dikan.

Tentunya untuk berjalannya Rumah Sa-kit Jantung ini, pihak Yayasan Harapan Kita(Ibu Tien Suharto) dan yang berkepentingandalam pembangunan Rumah Sakit Jantungmenginginkan semua aktivitas kardiologidi RSCM dipindahkan ke RSJHK sehinggauntuk memulai operasionalnya berjalanlancar, berarti memerlukan bantuan Insti-tusional dari FKUI.

Dengan Surat Keputusan Dekan Fakul-tas Kedokteran Universitas Indonesianomor 2908/II.A/FK/1985 tanggal 1 Agus-tus 1985 resmilah pemindahan lokasi dankegiatan Bagian Kardiologi Fakultas Ke-dokteran Universitas Indonesia dari RumahSakit Dr. Cipto Mangunkusumo ke RumahSakit Jantung Harapan Kita dengan pertim-bangan sebagai berikut :1. Utuk memulai kegiatan operasional

Rumah Sakit jantung Harapan Kita me-merlukan bantuan secara institusional

dari FKUI khususnya dari bagian kardio-logi.

2. FKUI mendapat kepercayaan dan sekali-gus merasa berkewajiban membantuRumah Sakit Jantung Harapan Kita agarrumah sakit tersebut dapat berfungsidengan baik.

3. Fasilitas dan sarana yang dimiliki olehRSJHK dapat dan perlu dimanfaatkansecara optimal untuk pendidikan, pene-litian dan pengabdian masyarakat, khu-susnya dalam bidang penyakit jantung.

4. Untuk mencapai hasilguna dan daya-guna yang setinggi-tingginya dirasakanperlu mendekatkan lokasi kegiatan Bagi-an Kardiologi FKUI dengan RSJHK.

Menindak lanjuti SK Dekan tersebutpada tanggal 5 September 1985 diadakanrapat pihak Dekan FKUI, Direktur RSCMdan Bagian Kardiologi FKUI yang diwakilioleh dr. Loethfi Oesman dan dr. Dede Kus-mana dengan keputusan “untuk sementarapelaksanaan pemindahan masih perlu di-tunda sambil menunggu persiapan-per-siapan fasilitas RSCC”. Keputusan inidiperkuat dengan surat Dekan FKUI danDirektur RSCM tanggal 7 September 1985.

Program Studi Ilmu Penyakit Jantungdan Pembuluh Darah PPDS-I FKUI, pada

saat itu juga dr.Asikin Hanafiah sebagaiKPS belum memindahkan aktivitas pendi-dikannya.

Untuk sementara Kepala Bagian Kardi-ologi FKUI dr. Sukaman mengangkat dr.Tagor G.M. Siregar sebagai pejabat KepalaSMF Kardiologi RSCM yang ditindak lan-juti mengangkat staf sebagai berikut:- Dokter di Poli Dewasa: dr. Edi Hartanuh- Dokter di Poli Anak: dr. Irmalita- Dokter di Pav VB & Pav V Astra: dr. Mu-

hammad Yusak- Supervisor ICCU/Emergency: dr. Much-

tar Hanafy- Dokter di ICCU: dr. Dedi Affandi WK dan

dr. Barita S- Dokter di Emergency: dr. Aulia Sani- Dokter di Eko. dan Stress Test: dr. Idris

Idham- Dokter di Invasif/Ket: dr. Nurharyono- Dokter di Post Op Bedah Jantung: dr. Bu-

dhi Setianto.

Diawal kegiatan tidak hanya Kardiologidari Bagian Kardiologi FKUI saja yang ikutke RSJHK, tetapi Kardiolog dari BagianIlmu Penyakit Dalam-pun yang diantaranyadr. Nurhay Abdurahman ikut ke RSCC se-bagai Kepala UPF Rawat Dewasa RSCC.Namun karena alasan kegiatan pendidikanmahasiswa terlantar, yang bersangkutankembali ke RSCM dan diikuti dengan yanglainnya.

Setelah itu maka pada tanggal 9 Nopem-ber 1985 Rumah Sakit Jantung (Nasional Car-diac Center) pun diresmikan.

Sedikit demi sedikit kegiatanpun dipin-dah ke RSCC, dan akhirnya pada tanggal 28Nopember 1985 dr. Sukaman menyerahkanruangan dan inventaris kantor di RSCMkepada Direktur RSCM. “BEDOL DESA” punterjadi.

Pada tanggal 3 Mei 1986, Papan NamaBagian Kardiologi FKUI di RSCC diresmi-kan oleh Dekan FKUI.

PERKEMBANGAN PENDIDIKANPada saat perhatian yang terarah kepada

ilmu kardiovaskular baik di dalam maupundi luar negeri, dr. Sukaman adalah Staf yangpertama kali mendapat pendidikan di luarnegeri pada bulan September 1959 s/d Juni1960 yaitu Post Graduate Course Cardiology diMass General Hospital, Boston-Amerika dandilanjutkan dari bulan Juni 1960 s/d Juni1961 bidang Pediatric Cardiology dan Sur-gical cardiology di Univ. Hospital of Vir-ginia, Charlottes Vile Va.

Pada tahun 1961-1962 dr.Asikin Hanafi-ah dikirim ke London untuk mengikuti “PostGraduate British Councill Fellow in PediatricCardiology and Adult Cardiology”, sedangkandr. Tagor G.M.Siregar dan dr.Loethfi Oes-man memperdalam ilmu kardiovaskular-nya dikirim ke Mc Gill University, Kanada

365 hari layar telah dikembangkandengan dipacu semangat untuk memberi-kan yang terbaik untuk sesama, dilalui de-ngan komitmen dan dedikasi. Tepat pada5 Januari 2014, RS. Jantung Hasna MedikaCirebon genap berusia satu tahun, suatumasa yang sangat belia untuk sebuah la-yanan publik yang melayani kesehatan disebuah Kabupaten bernama Cirebon.

Rumah Sakit Jantung Hasna Medika,dinakhodai oleh seorang dokter SpesialisJantung dan Pembuluh Darah, dr. GugunIskandar Hadiyat SpJP(FIHA) yang mem-punyai Visi dan Misi serta komitmen ter-hadap mutu layanan kepada semua pasiendan keinginan untuk mengembangkanRumah Sakit yang berorientasi pada Patientsafety telah menjadi sebuah layanan pilihan

masyarakat untuk pengobatan penyakitjantung dan pembuluh darah terutamamasyarakat yang berasal dari Kabupatendan Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka,Kuningan, Subang, Sumedang, Ciamis,Tegal, Slawi, Brebes dan sekitarnya. Hal inimenjadi salah satu faktor pemicu semangatpara awak Rumah Sakit untuk berkembangdan terus maju untuk tetap melayani.

Pelayanan Medis spesialistik Jantungdan Pembuluh Darah merupakan fokuspelayanan medis RS. Jantung Hasna Medi-ka, fasilitas medis spesialistik sebagaipenunjang seperti Electrocardiography,Echocardiography, Treadmill test, untukpenegakan diagnostik yang lebih akurat,pelayanan farmasi yang berorientasi padaPatient Safety,Laboratorium 24 jam, Instala-

si Radiologi, Instalasi GawatDarurat 24 jam, Ruang rawatpasien VIP, kelas 1, kelas 2, dankelas 3, Ruang Intensive Care Unit,didukung oleh 5 dokter SpesialisJantung dan Pembuluh Darahyaitu: dr. Gugun Iskandar HadiyatSpJP (FIHA), dr. Chaerul AchmadSpJP (FIHA), dr. Armand RonaldRuhukail SpJP (FIHA), dr. H.Hizbullah A.J.S. SpJP (FIHA), dr.Fanny Fauziah Abdullah M.Kes.,Sp.JP (FIHA), Dokter SpesialisPenyakit Dalam, Dokter SpesialisRadiologi, Dokter Spesialis Anak,Dokter Spesialis Rehabilitasi Me-dis, Dokter Umum, selain itu Kli-nik Gigi yang memberikan pela-yanan penyakit gigi dan gusi serta estetikagigi melengkapi pelayanan medis di RS. Jan-tung Hasna Medika.

Pelayanan Rehabilitasi Medis dileng-kapi dengan Mesin Enhanced External CounterPulsation (EECP) adalah pelayanan noninvasiv untuk pasien yang mengalamimasalah dengan chronic stable angina, coro-nary arterial diseases. Selain itu Mesin Ozondan Laser medis menjadi penambah ke-lengkapan penunjang terapi untuk pasienyang mengalami masalah tersebut diatas.

RS. Jantung Hasna Medika yang berlo-kasi di Jalan Rd. Gilap No.8 PalimananCirebon, kurang lebih 50 meter dari lampumerah Palimanan ke arah selatan memberi-

RS JANTUNG HASNA MEDIKA CIREBONCollaboration between science and art

kan layanan hotline 24 jam dengan nomoryang disediakan yaitu 089 699 23 24 25, me-lengkapi fasilitas medisnya dengan Cath-Lab. Selama 10 bulan berjalan RS. JantungHasna Medika telah berhasil melakukanCor-angiography + PTCA sebanyak 120pasien, dan 2 pasien dilakukan Permanen PaceMaker.

RS. Jantung Hasna Medika dalam meng-awali kiprahnya telah bekerjasama denganberbagai asuransi yang tergabung padaPT.Administrasi Medika (AdMedika) sepertiPT.A.J Central Asia Raya, BNI Life, YayasanKesehatan Bank Indonesia, Allianz, AXA,

AVIVA, Jiwasraya, Yakes Telkom, AJB Bu-miputera, Equity, Sinarmas dan lain-lain,selain itu beberapa Institusi Pemerintah danswasta telah menjadi rekanan RS. JantungHasna Medika seperti BANK INDONESIA,PT. PLN (Persero), Indonesian Power, PT.BNI, PT. SAT dan lain-lain. Seiring denganprogram yang dicanangkan pemerintah diEra BPJS RS. Jantung Hasna Medika telahmenyiapkan diri untuk menjadi rekanan dandapat berpartisipasi secara aktif di programtersebut, semoga hal itu dapat segera ter-laksana.*

Page 6: The 1st INACC 2014: Sebuah Evolusi dalam Bidang ... · e-mail: kardiovk@yahoo.co.id / tabloidkardiovaskular@gmail.com; kardiovk; @kardio_vaskuler; tpkindonesia.blogspot.com ISSN :

202/Thn. XIX/Januari-Pebruari 2014 6

Penulis : Ns. Titi Nurhayati, CTRN, S.PdNs. Ade Priyanto, S.Kep, SpKV

Editor : Ns. Altje J. Tulandi, BSN, SpKVDr.dr. Faisal Baraas, SpJP(K), FIHA

Tebal : viii + 96 halamanUkuran : 153 mm x 209 mmPenerbit : H & B/Heart and Beyond PERKI

(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)Kertas : HVS 100grCover : ArtPaper 310Harga : Rp. 60.000,- (belum termasuk ongkos kirim)

Berbekal dari pengalaman hampir seperempat abad memberikanpelatihan elektrokardiografi (EKG) bagi kalangan keperawatan baikmahasiswa ataupun para praktisi keperawatan khususnya paraperawat yang bekerja di area keperawatan kardiovaskular, penulismencoba membuat buku panduan ini untuk peserta pelatihan EKGdengan maksud untuk mempermudah para peserta pelatihan dalammempelajari EKG dan menjadikan buku ini sebagai salah satu acuanbagi peserta pelatihan. Selain itu, buku ini juga bisa dipergunakan olehsemua kalangan baik perawat maupun mahasiswa keperawatan, bahkan maha-siswa lain dibidang medis.

Buku materi pelatihan ini dibuat dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengertiserta dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik. Dan tidak lupa pula penulis menampil-kan beberapa contoh latihan dalam menginterpretasikan gambaran EKG, terutama gambaranaritmia, sehingga peserta pelatihan akan dapat mengasah diri dengan melakukan latihan sendiri.

BISA ANDA DAPATKAN DI BAGIAN DIKLAT RS JANTUNG HARAPAN KITA (PUSAT JANTUNG NASIONAL)DAN REDAKSI TABLOID PROFESI KARDIOVASKULER

an dan pelatihan dalam bidang cardiovascu-lar critical care unit.

Contoh topik-topik yang hadir adalah;Reperfusion Strategy in Non PCI Capable Hos-pitals, Biomarker in ACS, Step by Step Manage-ment of Acute Heart Failure, Ventilation Strate-gy in Cardiogenic Respiratory Failure, Peri-operative Care for Patients Undergoing CardiacSurgery, Circulatory Failure in Intensive Care:How to use Inotropics and Vasopressors, Bleed-ing Risk Assessment and Management in Car-diac Intensive Care, Arrhythmia in ICCU, Cur-rent Use of Intra-Aortic Balloon Pump in Car-diogenic Shock: Pros and Cons, Acute KidneyInjury in Intensive Care: Focused on Contrast-induced Nephropathy and CVVH, The role ofEchocardiography in Differentiating the Etiologyof Circulatory Failure, The Management of Hy-pertensive Emergency, The Indispensable Role

of Ultrasound in Emergency and Modern CCU.INACC diikuti oleh kurang lebih 302

peserta dari berbagai pelosok di Indonesia.Sesuai dengan tujuan awal INACC yangberusaha merangkul tenaga medis profe-sional dari berbagai kalangan, peserta aca-ra ini pun sangat beragam, mulai dari dok-ter spesialis jantung, para residen kardiolo-gi dari berbagai FK di Indonesia, dokterumum (terutama yang bekerja di bagianrawat intensif), perawat, dan mahasiswakedokteran.

Untuk penyelenggaraannya yang perta-ma, INACC tergolong sukses dan meriah.Berkat dukungan dari PERKI, para sejawatkardiologi, dan mitra sponsor, acara ini ber-hasil menghadirkan suatu terobosan barudalam misi memperkenalkan dan memaju-kan dunia kardiovaskular intensif, sehing-ga penanganan pasien ke depannya akanlebih baik lagi. (Dwita Rian Desandri)

(Sebuah.................... hal.1)

KETIKA Perhimpunan Kardiologi Indo-nesia (PerKI) didirikan pada tahun 1957,alm Dr.Gan Tjong Bing, pendiri PerKI,telah memperkirakan bahwa masalahkesehatan jantung dan pembuluh darahakan terus meningkat di Indonesia.Disamping itu ilmu dan teknologidalam bidang ini ternyata berkembangsangat pesat. Pada tahun 1960-an pera-watan koroner intensif (ICCU) mulaidikembangkan dan teknik resusitasidan pertolongan terhadap henti jantungdiaplikasikan secara terpadu di dalamsuatu fasilitas oleh tenaga-tenaga terlatih.

Henti jantung, renjatan (syok), dan gagaljantung akut adalah penyulit yang menye-babkan angka kematian yang tinggi padapenderita sindrom koroner akut, khususnyainfark miokard akut. Kematian ini bisa ter-jadi di luar rumah sakit maupun setelahmasuk perawatan di rumah sakit. Antisipasidan tindakan yang cepat yang tepat dalammenit-menit pertama oleh tenaga-tenagaterlatih akan mengurangi kemungkinan ter-jadinya henti jantung, renjatan, dan gagaljantung akut. Edukasi penderita penyakit

jantung dan pembuluh darah dan publikakan membuat mereka lebih cepat mencu-rigai dan menyadari kemungkinan serang-an jantung sehingga lebih cepat mencaripertolongan.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardio-vaskuler Indonesia (PERKI) menyadaribahwa upaya ini tidak mungkin dilakukansemata-mata oleh para dokter spesialis jan-tung dan pembuluh darah (kardiologis).Sejak tahun 1997 PERKI telah mulai me-lancarkan program pelatihan BantuanHidup Jantung Dasar (Basic Cardiac Life

Support) dan Bantuan Hidup JantungLanjut (Advanced Cardac Life Support),dengan terlebih dahulu menyiapkantenaga-tenaga pelatih dan sarana.Pengembangan program ini ternyatamemerlukan dana yang besar. Prioritasdiberikan terlebih dahulu kepada paradokter umum dan non-kardiologismengingat bahwa kompetensi dalambidang ini yang diterima selama dalampendidikan di fakultas kedokteranmasih kurang. Meskipun demikiandiberikan juga kesempatan bagi per-sonil medik yang bekerja di perawatan in-tensif dan gawat darurat sesuai ketersedi-aan tempat. PERKI mengadaptasi dan men-gadopsi Konsensus Pedoman ACLS yangdikembangkan oleh AHA-ACC yang terusdiperbaharui.

Pelatihan ACLS-PERKI bersertifikat inidilakukan bersama cabang-cabang PERKI diberbagai tempat di seluruh Indonesia,antara lain di Medan, Batam, Palembang,Padang, Jakarta dan sekitarnya, Bandung,Semarang, Jogya, Semarang, Surabaya, Bali,Makasar, dan bahkan di Papua. PERKI telahmelatih ribuan dokter di seluruh Indonesia.PERKI juga bekerja sama dengan Depar-temen Kesehatan R.I. dalam pelatihan pro-

gram penanggulangan gawat darurat.Pelatihan ACLS-PERKI berlangsung se-

cara intensif selama 3 hari dengan melaluikuliah terarah, diskusi interaktif, dan kerjatim, serta pelatihan keterampilan dalam skillstation dan megacode dengan menggunakanalat-alat simulator yang paling modern.Untuk memudahkan mereka yang inginmengetahui lebih banyak tentang programpelatihan ACLS dan BCLS serta untukmendaftar, portal ACLS-PERKI ini diba-ngun dan akan terus disempurnakan.

Program Pelatihan ACLS-PERKI adalahsalah satu komitmen PERKI bagi penang-gulangan masalah kesehatan jantung danpembuluh darah di Indonesia.*

Bantuan Hidup Jantung Lanjut (ACLS)PERKI HOUSE

Sekretariat : Jl. Danau Toba No.139A-C, Bendungan HIlir,Jakarta Pusat

Telp : 021 - 57852940Fax : 021 - 57852941Email :

[email protected] :

http://www.acls-indonesia.com