tetap segar dan penuh percaya diri dikala berpuasa

3
Tetap Segar dan Penuh Percaya Diri Dikala Berpuasa Bau mulut saat berpuasa kerap menimbulkan ketidaknyamanan dalam pergaulan. Senyum indah beraroma segar saat berbicara dikala berpuasa merupakan dambaan setiap orang, namun bau mulut kerap terjadi pada semua orang yang menjalankan Ibadah puasa. Tak heran keadaan ini menjadi kendala tersendiri dalam pergaulan dan membuat orang menjadi minder untuk bergaul. Sebenarnya bau mulut saat menjalankan puasa tak perlu dirisaukan, karena saat berpuasa produksi cairan dalam mulut (air liur) dan saluran pencernaan menjadi berkurang. Sehingga mulut tidak terbasuh air liur seperti biasanya. Keadaan ini menyebabkan rongga mulut menjadi lebih kering dari biasanya, sehingga menyebabkan terjadi bau mulut. Ada beberapa hal yang perlu diketahui terjadinya bau mulut atau halitosis saat kita berpuasa. Bau mulut dapat disebabkan oleh penyakit tertentu. Adapun penyakit tersebut merupakan penyakit sistemis dan penyakit gigi mulut itu sendiri. Penyakit sistemis seperti ganguan pencernaan terutama pada lambung (penyakit maag), penyakit liver, penyakit pada saluran pernafasan (radang tonsil, sinus dll), ginjal akut. Sedangkan yang disebabkan karena gigi dan mulut adalah gigi berlubang dan radang gusi. Gigi berlubang dari yang belum mengenai saraf gigi dapat menyebabkan bau mulut, karena sisa-sisa makanan yang terjebak di dalam lubang akan membusuk dan menimbulkan bau. Sampai pada penyakit kronis mengenai saraf gigi yang menyebabkan gigi abses. Abses pada gigi berupa nanah mengandung jaringan nekrosis, kuman dan gas produk kuman yang menimbulkan bau tidak sedap. Sedang radang gusi dari yang paling ringan seperti gingivitis disebabkan karena karang gigi, maupun periodontitis yang sudah menyebabkan kerusakan pada tulang sampai menyebabkan abses di gusi. Keadaan ini dapat menimbulkan bau tidak sedap. Beberapa tips sederhana mencegah bau mulut - Pelihara kesehatan gigi dan mulut dengan cara menggosok gigi secara benar (lihat edisi September 2006). Dan menggosok lidah dengan sikat lidah. - Membersihkan sela-sela gigi dan pinggir gusi dengan benang gigi, dengan tekanan ringan sehingga gusi tidak rusak dan tidak bergeser. Kemudian berkumur dengan cairan penyegar mulut. Jika dipergunakan di luar puasa, gunakan seperlunya. Karena penggunaan yang berlebihan akan mengganggu kuman normal dalam rongga mulut, selain itu cairan kumiu yang mengandung alkohol > 25% akan meningkatkan resiko terjadinya kanker rongga mulut. - Periksa ke dokter gigi Anda minimal 6 bulan sekali, kalau saat puasa, 2 kali dalam satu bulan untuk sekedar melakukan spa gigi, agar gusi dan gigi tetap dalam keadaan sehat. - Mengubah kebiasaan seperti merokok dan minum alkohol. Karena merokok mempunyai efek memperburuk status kebersihan mulut yang memicu terjadinya gingivitis dan periodontitis. Sedang alkohol dapat mengurangi produksi air liur yang akan memperparah bau mulut dan mengiritasi bau mulut. - Mengkonsumsi buah-buahan maupun makanan pengusir bau mulut seperti Apel, bengkuang dan wortel. Teh hijau, mengandung bahan aktif catechins yang dapat

Upload: syah-j-ryan

Post on 09-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Fiqih

TRANSCRIPT

  • Tetap Segar dan Penuh Percaya Diri Dikala Berpuasa Bau mulut saat berpuasa kerap menimbulkan ketidaknyamanan dalam pergaulan. Senyum indah beraroma segar saat berbicara dikala berpuasa merupakan dambaan setiap orang, namun bau mulut kerap terjadi pada semua orang yang menjalankan Ibadah puasa. Tak heran keadaan ini menjadi kendala tersendiri dalam pergaulan dan membuat orang menjadi minder untuk bergaul. Sebenarnya bau mulut saat menjalankan puasa tak perlu dirisaukan, karena saat berpuasa produksi cairan dalam mulut (air liur) dan saluran pencernaan menjadi berkurang. Sehingga mulut tidak terbasuh air liur seperti biasanya. Keadaan ini menyebabkan rongga mulut menjadi lebih kering dari biasanya, sehingga menyebabkan terjadi bau mulut. Ada beberapa hal yang perlu diketahui terjadinya bau mulut atau halitosis saat kita berpuasa. Bau mulut dapat disebabkan oleh penyakit tertentu. Adapun penyakit tersebut merupakan penyakit sistemis dan penyakit gigi mulut itu sendiri. Penyakit sistemis seperti ganguan pencernaan terutama pada lambung (penyakit maag), penyakit liver, penyakit pada saluran pernafasan (radang tonsil, sinus dll), ginjal akut. Sedangkan yang disebabkan karena gigi dan mulut adalah gigi berlubang dan radang gusi. Gigi berlubang dari yang belum mengenai saraf gigi dapat menyebabkan bau mulut, karena sisa-sisa makanan yang terjebak di dalam lubang akan membusuk dan menimbulkan bau. Sampai pada penyakit kronis mengenai saraf gigi yang menyebabkan gigi abses. Abses pada gigi berupa nanah mengandung jaringan nekrosis, kuman dan gas produk kuman yang menimbulkan bau tidak sedap. Sedang radang gusi dari yang paling ringan seperti gingivitis disebabkan karena karang gigi, maupun periodontitis yang sudah menyebabkan kerusakan pada tulang sampai menyebabkan abses di gusi. Keadaan ini dapat menimbulkan bau tidak sedap. Beberapa tips sederhana mencegah bau mulut

    - Pelihara kesehatan gigi dan mulut dengan cara menggosok gigi secara benar (lihat edisi September 2006). Dan menggosok lidah dengan sikat lidah.

    - Membersihkan sela-sela gigi dan pinggir gusi dengan benang gigi, dengan tekanan ringan sehingga gusi tidak rusak dan tidak bergeser. Kemudian berkumur dengan cairan penyegar mulut. Jika dipergunakan di luar puasa, gunakan seperlunya. Karena penggunaan yang berlebihan akan mengganggu kuman normal dalam rongga mulut, selain itu cairan kumiu yang mengandung alkohol > 25% akan meningkatkan resiko terjadinya kanker rongga mulut.

    - Periksa ke dokter gigi Anda minimal 6 bulan sekali, kalau saat puasa, 2 kali dalam satu bulan untuk sekedar melakukan spa gigi, agar gusi dan gigi tetap dalam keadaan sehat.

    - Mengubah kebiasaan seperti merokok dan minum alkohol. Karena merokok mempunyai efek memperburuk status kebersihan mulut yang memicu terjadinya gingivitis dan periodontitis. Sedang alkohol dapat mengurangi produksi air liur yang akan memperparah bau mulut dan mengiritasi bau mulut.

    - Mengkonsumsi buah-buahan maupun makanan pengusir bau mulut seperti Apel, bengkuang dan wortel. Teh hijau, mengandung bahan aktif catechins yang dapat

  • menghilangkan plak, menurunkan kadar gula, dan membunuh bakteri penyebab bau mulut. Minumlah 2-5 cangkir teh hijau sehari, baik murni maupun dengan campuran lain. Keju yang rendah karbohidrat, tinggi kalsium dan mengandung fosfat dapat memperkuat ikatan hidroksi apatit email gigi. Selain itu menambah produksi air liur dan membunuh bakteri timbulnya karang gigi yang berakibat terjadinya radang gusi. Mengkonsumsi air putih minimal 1 liter atau 8 gelas sehari dapat menjaga keseimbangan air dalam tubuh, sehingga menjaga gusi tetap basah. Berkumur-kumur air putih merupakan tindakan merangsang produksi air liur dan mengeluarkan kotoran yang terjebak diantara sela-sela gigi. Makanan probiotik seperti Yogurt acidophilus dapat membantu memelihara kesehatan pencernaan. Dengan sehatnya sistem pencernaan bau mulut dapat dihambat. Tetapi untuk lebih jelasnya konsumsi makan ini sebaiknya dikonsultasikan dengan ahli gizi dan nutrisi. Konsultasi Seputar Gigi Dari: Cargo Cibubur Dok, dulu gusi saya tidak pernah bermasalah, tapi kenapa semenjak memakai sikat gigi ORAL B, lama-kelamaan gusi yang menjorok ke gigi (email) terkikis dan kelihatan banget seluruh permukaan gigi saya, belum lagi jika terkena yang dingin atau panas dan manis, terasa ada sesuatu masuk ke gigi (LINU). Petanyaan saya adalah cara mengatasinya agar tidak sakit dan apa penyebabnya ? Satu lagi, gigi geraham saya yang terakhir sudah tumbuh dan sakit sekali (seperti orang sakit gigi) masa orang seumuran saya masih tumbuh gigi (umur saya 26th), bagaimana mengatasi rasa sakit bila gigi geraham saya kambuh lagi? Jawaban pertanyaan. Terlebih dahulu saya mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan pertanyaan Bapak. Keadaan gigi dan gusi bapak tersebut disebabkan kesalahan dalam menyikat gigi, pemilihan bentuk sikat gigi yang salah, macam pasta gigi yang salah, pola makan yang salah, selain itu dapat disebabkan oleh mall posisi gigi seperti gigi berjejal, gigi extruded (lebih keluar posisinya dari yang lain, akibat gigi lawannya dicabut dan tidak dibuatkan gigi tiruan) dan intruded (gigi lebih tertanam kedalam tulang rahang akibat trauma). Keadaan ini mengakibatkan mall oklusi (kesalahan gigit), sehingga menyebabkan rusaknya email disekitar leher gigi dan mengakibatkan kerusakan gusi sekitar leher gigi. Bila terjadi kerusakan pada email gigi sekitar leher gigi dan kerusakan gusi di sekitar leher gigi, dapat menimbulkan ngilu dan rasa ngilu tersebut akan bertambah intensitasnya saat kena air dingin. Jika keadaan ini dibiarkan, dapat menyebabkan kerusakan pada saraf gigi. Saran saya pada Bapak jangan berpatokan pada merek sikat gigi tertentu tapi pilihlah pasta gigi, bentuk sikat gigi, cara menyikat gigi, serta pola makan yang benar. Jika ada posisi gigi Bapak yang salah letak/mall posisi, sebaiknya diperbaiki oleh dokter gigi yang

  • mengerti memperbaiki mall posisi gigi. Adapun cara menyikat gigi, memilih pasta gigi serta bentuk sikat gigi yang benar sudah dijelaskan pada edisi September 2006. Bila Bapak memerlukan edisi tersebut dapat menghubungi [email protected]. Untuk masalah gigi dan gusi Bapak yang telah rusak, silahkan datang ke dokter gigi spesialis untuk memperbaiki gusi yang rusak dan menambal gigi yang sudah terkikis sehingga tidak menyebabkan kelainan yang lebih parah.