tetap dicintai - partainasdem.idpartainasdem.id/doc/jakartakerja2.pdf · bagai ibu kota negara,...
TRANSCRIPT
Edisi 2 14 November 2016 - 27 November 2016Amanah, Lugas, Transparan
Tabloid UmumTerbit Dwi Mingguan
GRATIS
http://ahokdjarot.id
@JakartaKerja
@Jakarta_Kerja
@jakartakerja
TETAP DICINTAI
Tak kenal maka tak sayang, bila tak sayang maka tak akan bisa mencintai. Bagi yang bisa mencintai, sudah bisa dipastikan dia memiliki rasa sayang dan memiliki.
Itulah bukti hubungan Ahok dengan warganya. Saling memiliki dan saling mencintai.
Bahagia Bisa UmrahSelain menutup tempat-tempat maksiat, Ahok juga mengumrahkan penjaga masjid.
RESTORASI 5
Melibas Tempat MaksiatGubernur datang silih berganti. Hanya Ahok yang berani nekat membersihkan tempat-tempat maksiat.
RESTORASI 4
Ahok MaluAhok malu karena Balai Kota tidak punya masjid.
BALAI KOTA 3
Terus BangunMasjidPemprov DKI Jakarta terus merenovasi dan membangun rumah ibadah (masjid) di lima wilayah
POJOK JAKARTA 6
HASIL SURVEI MRC: WARGA JAKARTA PILIH PEMIMPIN TERUJI
2 14 November 2016 - 27 November 2016Edisi 2
Amanah, Lugas, Transparan
Salam sejahtera. Pertama-tama saya mengucap-kan terima kasih kepada seluruh warga Jakarta yang di masa kampanye ini tetap mendukung
saya dan Pak Djarot, sehingga kami dipercaya untuk memimpin dan melayani warga kota megapolitan ini untuk periode 2017-2022. Insya Allah.
Teman-teman di Redaksi Tabloid JAKARTA KERJA dalam edisi ini menurunkan berita-berita bertema pembangunan akhlak. Saya bisa pahami, sebab se-bagai ibu kota negara, warga Jakarta memang harus berakhlak mulia.
Tanpa bermaksud membeda-bedakan, sejak be-berapa tahun terakhir dan ke depan, saya memang lebih fokus mempedulikan warga Jakarta yang Mus-lim karena jumlah mereka lebih besar dibandingkan yang lain. Inilah yang sering saya sebut sebagai keadi-lan sosial.
Otak, Perut, Dompet DAN AKHLAK
MenyapaAHOK
Redaksi TERBIT DWI MINGGUAN
Penanggung JawabWibi Andrino
Pemimpin RedaksiHoney Annisa
Redaktur PelaksanaHariry Anwar
Sekretaris RedaksiFahrudin Mualim
Staf Redaksi/ProduksiKarina Fitri, Naila Saadah
Penata LetakFajrin Fathia
PenerbitDPW NasDem DKI Jakarta
Alamat RedaksiJl. R.P. Soeroso No. 44-46 Gondangdia Lama, Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta 10350 Telp:
@JakartaKerja
@Jakarta_Kerja
@jakartakerja
Salam Dua Jari
Salam dua jari! Para sahabat Ahok, warga Jakarta yang budiman. Selamat berjumpa kembali dalam Tabloid JAKARTA KERJA
edisi kedua di saat kampanye pemilihan guber-nur sudah dimulai. Mari kita semarakkan kampa-nye secara elegan dan menjunjung tinggi sema-ngat persatuan dan perdamaian.
Dilatarbelakangi semangat itulah mengapa dalam edisi ini kami sengaja menyajikan informasi dan fakta-fakta yang telah dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wagub Djarot Saiful Hidayat di bidang keaga-maan.
Insya Allah, keduanya bakal kembali me-mimpin Jakarta periode 2017-2022 mendatang di saat warga kotanya semakin religius lantaran Ahok sangat peduli untuk membangun akhlak warga Jakarta yang ditandai dengan hadirnya bangunan masjid yang makin oke. Semoga di akhir tahun ini, warga Jakarta bisa menikmati Masjid Raya Jakarta yang proses pembangunan-nya telah rampung 90 persen.
Kita tentunya berharap pasangan Ahok-Djarot tetap konsisten dan konsekuen untuk menertibkan tempat-tempat maksiat, sehingga menjadikan Jakarta semakin Islami dan warganya berakhlak mulia. Kita bisa pahami mengapa Ahok peduli dengan hal-hal semacam itu, sebab ia su-dah paham dengan nilai-nilai luhur Islam. Ahok saat kecil belajar Islam. Ia pun punya ibu angkat penganut Islam.
Semoga semangat “salam dua jari” mampu mengantarkan Ahok-Djarot untuk menjadikan Jakarta sebagai kota modern yang tidak mening-galkan semangat Islami.
— Redaksi — Basuki Tjahaja Purnama
PALANG PINTU
Oleh sebab itu, menurut saya, tidak berlebihan jika saya dan Pak Djarot meneruskan apa yang sudah dirintis Pak Jokowi saat beliau menjadi gubernur de-ngan membangun dan merenovasi sejumlah masjid di lima wilayah Jakarta, termasuk Masjid Fatahillah di kompleks Balai Kota.
Dengan hati yang tulus, kami mohon dukungan doa agar pembangunan Masjid Raya Jakarta yang berlokasi di Jakarta Barat bisa segera rampung dan awal tahun 2017 sudah bisa digunakan untuk beriba-dah.
Namun, yang harus diingat, semewah apa pun bangunan tempat ibadah, tidak akan ada artinya kalau warga kota ini tidak sejahtera lahir dan batin. Untuk i tulah kami akan terus melayani warga agar otak, perut dan dompetnya juga sehat. Pun demikian akhlaknya.
Foto
: Med
ia In
do
nesi
a
Sampul Depan Edisi 2
Lokasi: Pejaten Timur, Jakarta Selatan
Foto: Dok. Jakarta Kerja
Disampaikan oleh: Dinas Pertamanan dan PemakamanProvinsi DKI Jakarta
Retribusi Makam: Blok AAI : Rp. 100.000,- Blok AAII : Rp. 80.000,- Blok AI : Rp. 60.000,- Blok AII : Rp. 40.000,- Blok AIII : Rp. 0,-
»»»»»
GRATIS: Jasa Gali-Tutup Lobang Sewa Tenda Sewa Kursi Sewa Sound System Rawat Makam
»»»»»
Semua Transaksi HANYA di BANK DKI | Perijinan Pemakaman & Perpanjangannya HANYA di PTSP Kelurahan
KENA PUNGLI?Hub. 021-548 1037 021-548 4544
imbauanPemakamanimbauanPemakaman
314 November 2016 - 27 November 2016Edisi 2
Ahok Malu Balai Kota TAK PUNYA MASJID
BALAI KOTA
Foto
: Pem
pro
v D
KI J
akar
taIn
fog
rafis
: Do
k. J
akar
ta K
erja
Ada kesungguhan hati menjalankan tugas konstitusionalnya, kami melihat itu. Ada kehendak luar biasa yang dimiliki Ahok untuk Jakarta.
Viktor Laiskodat Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta
“Pemimpin Yang Beda”
Sejak Januari 2016, Balai kota Jakarta sebagai Pusat Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, dilengkapi sebuah masjid besar dengan nama Masjid Fatahillah. Presiden Joko Widodo meresmi
kan masjid tersebut pada akhir Januari, tepatnya Jumat, tanggal 29.
Masjid Fatahillah dibangun sejak pertengahan Desember 2015 dengan dana Rp 18,838 miliar yang bersumber dari APBD DKI Tahun 2015. Masjid itu terdiri dari dua lantai, lantai pertama seluas 410 meter persegi dan lantai kedua (594 meter persegi) dan mampu menampung sekitar 1.513 jemaah.
Pembangunan masjid Fatahillah untuk menggantikan musala Balai Kota yang hanya bisa menampung 300 jemaah. Walau pembangunan Masjid Fatahillah berlangsung di masa pemerintahannya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan pembangunan masjid itu merupakan gagasan Presiden Joko Widodo ketika menjabat gubernur DKI.
Namun Presiden Joko Widodo pun buruburu mengoreksi dengan mengatakan gubernurgubernur DKI sebelumnya juga mempunyai keinginan yang sama agar Balai Kota Jakarta memiliki masjid. “Lalu dilaksanakan sepenuhnya oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama,” kata Presiden.
Masjid Fatahillah di Balai Kota Jakarta itu tampak megah. Dindingdinding berlapiskan marmer berwarna hijau dan krem serta ornamenornamen dinding berwarna putih. Ditambah lagi dengan kubah masjid yang didesain bergaya klasik dan dapat dilihat dari luar Balai Kota, menimbulkan kesan megah di tengah lokasi yang sempit.
Gubernur Ahok berusaha keras mewujudkan berdirinya Masjid Fatahillah agar para pegawainya yang mayoritas beragama Islam dapat menjalankan ibadah.
Ahok mengaku pembangunan masjid Fatahillah Balai Kota terinspirasi ketika melihat masjid di kantorkantor wali kota seJakarta. Ahok malu karena Balai Kota tak punya masjid.
“Pas safari Ramadan ke Kantor Wali Kota Jakarta Barat, masjidnya bagus banget. Lalu saya sadar, oh ya Balai Kota kok enggak ada masjid. Terus waktu saya dipanggil Pak Wapres, masjidnya juga bagus. Dia (JK) bilang ‘kenapa enggak bikin?’,” kata Ahok saat ground breaking pembangunan masjid di Balai Kota itu. Tiga bulan kemudian berdirilah Masjid Fatahillah.
Masjid Fatahillah dibangun hanya dalam tempo tiga bulan. Ahok malu jika Balai Kota tidak punya masjid.
Sumber: http://www.jakarta.go.id
4 14 November 2016 - 27 November 2016Edisi 2
RESTORASI
Gubernur DKI Jakarta datang silih berganti, tetapi sejumlah masalah tidak pernah tersentuh karena dianggap ‘keramat’. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjungkirbalikkan semua itu.
Salah satu yang tidak tersentuh adalah tempat-tempat maksiat yang menjadi kerajaan para beking, preman dan
bandar obat-obat terlarang mendulang duit. Sebut saja Kalijodo di Penjari ngan, Ja-karta Barat, yang merupakan pusat rental seks kelas bawah dan perdagangan miras. Lokasi niaga esek-esek yang sudah berop-erasi puluhan tahun itu ditutup Ahok pada Februari lalu, kemudian disulap menjadi taman.
MELIBAS Tempat Maksiat
Dia pemberani, dia politikus antikorupsi, demi memberikan pelayanan publik. Dia tegas menegakkan konstitusi. Tegas me negakkan aturan sama seperti Gus Dur.
Yenny WahidAnak almarhum Gus Dur
Rencana Ahok menutup lokalisasi prosti-tusi di sana sempat memunculkan penolakan. Namun, Ahok punya prinsip: pemerintah dan aparat negara tidak boleh tunduk pada pre-man. Yang me langgar hukum, yang liar, harus ditertibkan.
Pemprov DKI kemudian menggandeng Polda Metro Jaya yang saat itu dipimpin Irjen Tito Karnavian (sekarang Jenderal Tito Karna-vian, Kapolri) mela kukan penegakan hukum di Kalijodo. Berkat pendekatan persuasif, pemilik klub dan pub pun memilih membongkar sendi-ri bangunan mereka. Para pekerja seks komer-sial (PSK) berangsur mening galkan lokalisasi, kembali ke tempat mereka masing-masing. Ketika alat berat masuk Kalijodo, semuanya lancar, aman dan damai.
Tak hanya itu. Ahok juga menutup pusat-pusat hiburan malam berkelas yang dicurigai menjadi tempat transaksi narkotika. Diskotek Mille’s di THR Lokasari, Taman Sari, Jakarta Barat ditutup pada Oktober 2016. Sebelum-nya, Diskotek Stadium ditutup pada Mei 2014 juga dengan alasan narkotika.
Sejak menutup Diskotik Stadium tahun 2014, sebenarnya Ahok sudah me ngirim ‘alarm’. Bagi tempat hiburan yang sampai dua
kali diketahui atau kedapatan menjadi tem-pat transaksi narkotika, tak ada ampun: di-tutup! Ahok tidak mene rima alasan bahwa pemilik atau manajemen tempat hiburan tidak menge tahui transaksi narkotika di tem patnya. Bagi nya, alasan ini tidak masuk akal.
Dalam setiap penindakan, Ahok meli-batkan Polri dan juga TNI karena tempat-tempat hiburan dibekingi oknum-oknum Polri dan TNI.
Penutupan Kalijodo mendapat dukung-an dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Kami mendukung pemerintah melakukan penggusuran di Kalijodo. Seharusnya itu sudah dilakukan sejak dulu, tapi kenapa baru sekarang?” kata Ketua Umum MUI KH
Ma’ruf Amin saat konferensi pers di Ja-karta pada Februari lalu.
Setiap kali Ahok melakukan aksi pe-negakan moral yang didukung MUI itu, anak buahnya selalu ditakut-takuti bahwa di tempat-tempat prostitusi dan transaksi narkotika itu, ada beking yakni oknum Polri, TNI dan pastinya para preman. Na-mun, Ahok tak peduli. Ia hanya tunduk pada undang-undang. Yang melang gar, ya dilibasnya tanpa kompromi.
Ahok menabuh genderang perang melawan maksiat itu dalam rangka mem-bentuk manusia Jakarta yang berakhlak mulia. Ahok sudah melaksanakan, bukan baru berencana melaksanakan.
Foto
: Med
ia In
do
nesi
aFo
to: M
edia
Ind
one
sia
514 November 2016 - 27 November 2016Edisi 2
RESTORASI
Bahagia Bisa Umrah
Jumlah Penjaga Masjid/Musala (Marbut) & Makam (Kuncen)
2017
YANG DI UMRAHKAN
2
yang meraih Juara Umum Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Tahun 2015
BONUS UNTUKPerwakilan DKI Jakarta
Kalau memperalat Tuhan untuk tujuan politik yang kotor itu tidak bisa dibenarkan. Sepanjang sejarah demokrasi kita, Tuhan dibajak oleh politisi, politisi yang tidak mau naik kelas menjadi negarawan. Seperti dipaksa Tuhan berpihak kepadanya. Ini mungkin bisa dipahami tapi kalau ini hanya untuk sekadar membela kepentingan politik sesaat, ini yang merusak kita. Merusak demokrasi yang sudah kita bangun selama 18 tahun.
Buya Syafii Maarif, Tokoh Muhammadiyah
Foto
: Do
k. J
akar
ta K
erja
Info
gra
fis: D
ok.
Jak
arta
Ker
ja
Selain menutup tempat-tempat maksiat, membangun dan merenovasi masjid, Ahok juga peduli kepada war-ga Jakarta yang rindu melaksanakan ibadah umrah.
Hingga saat ini, Ahok akan terus mengumrahkan pen-jaga masjid atau musala (marbut). Tahun 2014, Pemprov DKI Jakarta mengumrahkan 30 orang marbut; tahun 2015 (40 orang); tahun 2016 (50 orang); dan tahun 2017 rencananya 100 orang.
Sebelum cuti dalam rangka kampanye Pilkada, ia masih sempat memberangkatkan 50 marbut ber umrah. Apa yang dilakukan Ahok tak urung mendapat apresiasi dari para to-koh Islam.
“Pak Ahok memiliki kepedulian yang besar terhadap umat Islam dan prestasi-prestasinya nyata,” ujar tokoh Muda Nahdhatul Ulama (NU), Taufik Damas kepada pers saat Peringatan Nasional Hari Santri dan Deklarasi Pilgub Jakarta Damai Nahdliyin Jakarta dan Relawan Nusantara (RelaNU) di Jakarta belum lama ini.
Menurut pengamatannya, Ahok memiliki prestasi-prestasi yang nyata dalam kepeduliannya kepada umat Is-lam, dan bukan hanya janji.
Meskipun bukan muslim, setiap tahun Ahok menyi-sihkan 2,5% uang pribadinya untuk membayar zakat ke Bazis di Jakarta. Setiap tahun Ahok juga menyumbang hewan kurban saat perayaan Idul Adha. Ahok juga me-nerbitkan SK Gubernur sebagai wujud kepeduliannya ter-hadap umat Islam. SK Gubernur No 2589/2015 misalnya. SK ini mengatur bantuan terhadap 97 musala, masjid, dan majelis taklim dengan kisaran Rp15-100 juta. SK Gub No 308 / 2016, bantuan terhadap 125 musala, masjid, dan ma-jelis taklim dengan kisaran Rp15-100 juta.
Mulai tahun 2016, Kartu Jakarta Pintar juga diberikan kepada madrasah dan sekolah Islam, mulai dari ibtidaiyah atau setingkat SD sampai aliyah atau setingkat SMA. Duh, bahagianya bisa umrah dan belajar gratis.
6 14 November 2016 - 27 November 2016Edisi 2
POJOK JAKARTA
Foto
: Do
k. J
akar
ta K
erja
Foto
: Do
k. J
akar
ta K
erja
Dukungan yang kami berikan justru untuk membangun kebersamaan, sebab Ahok berdasarkan pengamatan kami bisa diterima oleh warga Jakarta yang semakin terbuka dan memilih pemimpin tidak didasarkan atas mayoritas dan minoritas.
Wibi Andrino, Sekretaris DPW Partai NasDem DKI Jakarta
Jakarta Barat: Masjid Jami Al- Ikhlas JI. Peta Selatan-Belimbing III RT. 002/011 Bulak Teko Kel. Kalideres Kec. Kalideres Jakarta BaratSumbangan sebesar: Rp30.000.000
Masjid Raya: Perkembangan pembangunan Masjid Raya Attaubah Daan Mogot, Jakarta Barat
Jakarta Selatan: Masjid Jami Darul ‘Amal Jl. Damai Raya RT. 12 Rw 02 Kel. Cipete Utara Kec. Kebayoran Baru Jakarta SelatanSumbangan sebesar: Rp50.000.000
Jakarta Pusat: Masjid Nurul Kalam JI. Menteng Tenggulun RT. 005/010 Kelurahan Menteng Kecamatan Menteng Jakarta PusatSumbangan sebesar: Rp20.000.000
Jakarta Timur: Masjid Baitul Ma’mur Jl. Taman Kamboja No. 22 RT. 09 Rw 011 Kel. Rawamangun, Kec Pulo Gadung Jakarta TimurSumbangan sebesar: Rp50.000.000
Jakarta Utara: Masjid Jami Al - Hidayah Jl. Ex Pelelangan Ikan, Kalibaru Barat VII No.25 RT. 008/004 Jakarta UtaraSumbangan sebesar: Rp30.000.000
Selain membangun Masjid Fatahillah di Balai Kota, menyelesaikan pembangunan masjid raya dan mengumrahkan penjaga masjid, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah
kepemimpinan Ahok-Djarot juga terus membangun masjid di lima wilayah Jakarta. Mereka rindu warga Jakarta berakhlak mulia.
Terus BangunMASJID
6 14 November 2016 - 27 November 2016Edisi 2
POJOK JAKARTA
Foto
: Do
k. J
akar
ta K
erja
Foto
: Do
k. J
akar
ta K
erja
Dukungan yang kami berikan justru untuk membangun kebersamaan, sebab Ahok berdasarkan pengamatan kami bisa diterima oleh warga Jakarta yang semakin terbuka dan memilih pemimpin tidak didasarkan atas mayoritas dan minoritas.
Wibi Andrino, Sekretaris DPW Partai NasDem DKI Jakarta
Jakarta Barat: Masjid Jami Al- Ikhlas JI. Peta Selatan-Belimbing III RT. 002/011 Bulak Teko Kel. Kalideres Kec. Kalideres Jakarta BaratSumbangan sebesar: Rp30.000.000
Masjid Raya: Perkembangan pembangunan Masjid Raya Attaubah Daan Mogot, Jakarta Barat
Jakarta Selatan: Masjid Jami Darul ‘Amal Jl. Damai Raya RT. 12 Rw 02 Kel. Cipete Utara Kec. Kebayoran Baru Jakarta SelatanSumbangan sebesar: Rp50.000.000
Jakarta Pusat: Masjid Nurul Kalam JI. Menteng Tenggulun RT. 005/010 Kelurahan Menteng Kecamatan Menteng Jakarta PusatSumbangan sebesar: Rp20.000.000
Jakarta Timur: Masjid Baitul Ma’mur Jl. Taman Kamboja No. 22 RT. 09 Rw 011 Kel. Rawamangun, Kec Pulo Gadung Jakarta TimurSumbangan sebesar: Rp50.000.000
Jakarta Utara: Masjid Jami Al - Hidayah Jl. Ex Pelelangan Ikan, Kalibaru Barat VII No.25 RT. 008/004 Jakarta UtaraSumbangan sebesar: Rp30.000.000
Selain membangun Masjid Fatahillah di Balai Kota, menyelesaikan pembangunan masjid raya dan mengumrahkan penjaga masjid, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah
kepemimpinan Ahok-Djarot juga terus membangun masjid di lima wilayah Jakarta. Mereka rindu warga Jakarta berakhlak mulia.
Terus BangunMASJID
714 November 2016 - 27 November 2016Edisi 2
SUARA JAKARTA
UPDATE PILKADA
Benar kata banyak pakar bahwa masyarakat Jakarta sudah dewasa dalam memilih gubernur dan wakil gubernur. Mereka tidak lagi me-milih kepala daerah berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan
(SARA), tapi memilih pemimpin yang telah teruji.
Setidaknya itulah fakta yang ditemukan ketika Media Research Center (MRC) melakukan survei terhadap 410 responden di Jakarta belum lama ini.
Kepada responden tersebut, MRC mengajukan pernyataan: Calon gu-bernur dan wakil gubernur dipilih karena kemampuannya, bukan karena SARA. Hasilnya, 86,9 persen responden menyatakan setuju, dan hanya 12,1 persen yang menyatakan tidak setuju.
Oleh sebab itu bisa dipahami jika kinerja dan program Ahok-Djarot men-jadi daya tarik para pemilih Jakarta, sehingga elektabilitasnya tetap tinggi, karena mereka telah teruji.
Warga Jakarta PilihPEMIMPIN TERUJI
Kalau ahok musuh Islam, kenapa baru pas jaman dia ada merbot masjid dan guru ngaji di umrohkan? Gubernur kemarin-kemarin yang muslim ga ada tuh yang begini
@darariraridumnengherba
Hebat juga Gubernur Ahok: punya inisiatif membangun Masjid Fatahillah megah di Balai Kota agar umat Islam dapat beribadah de ngan nyaman
@RustamIbrahim
Saat Ahok hadiri nikahan OB di Slipi, OB minta bantuan renovasi masjid. Ahok tawarkan dibangun masjidnya,alhamdulillah jadi bagus seperti ini
@nengherba
Waktu saya dapat umrah gratis, fasilitas yang diberikan sangat bagus. Saya beserta jemaah yang mendapat umrah gratis tidak mengeluar-kan uang sepeser pun, termasuk dalam pembuatan paspor dan visa. Pokoknya saya tinggal berangkat. Bahkan, saya juga diberi uang saku Rp 4 juta untuk keperluan di Tanah Suci dan bekal keluarga di rumah. Saya benar-benar diperhatikan oleh Pemprov DKI.
— Nakum (58). Marbut Masjid Jami Darul ‘Amal Jl Damai Raya RT 12 RW 02 Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru
Bagi saya yang tidak memiliki apa-apa, bisa pergi umrah awalnya hanya mimpi. Namun, Alhamdulillah impian saya terkabul. Saya diberangkat-kan umrah oleh Pemprov DKI Jakarta tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun untuk mengurus paspor dan persyaratan lainnya. Bahkan, saya juga diberikan uang saku sekitar 1.500 rial. Tidak hanya itu, sebagai marbut masjid, saya sekarang digaji. Saya senang dan sangat berterima kasih.
— Suweha (65). Marbut Masjid Babutthoyib Jl Papanggo II RT 007/03 Papanggo, Tanjung Priok Jakarta
Pak Ahok orangnya baik walaupun beliau non-muslim. Pak Ahok tetap menghargai perbedaan. Suatu hari Pak Ahok datang ke makam, beliau langsung menawarkan ke saya mau nggak umrah gratis? Akhirnya saya berangkat umrah. Semua biaya kepengurusan administrasi gratis plus diberikan uang saku. Gaji saya sebagai penjaga makam juga naik men-jadi setara UMR. Ketika saya sakit, Pak Ahok juga memberikan bantuan uang.
— Hadi Doyo, penjaga makam Wijaya Kusuma
Info
gra
fis: D
ok.
Med
ia R
esea
rch
Cen
ter
Foto
: Do
k. J
akar
ta K
erja
Hasil Survei MRC
Siapa saja yang mampu dan dipercaya rakyat, pemimpin yang adil meski itu non-Muslim tapi jujur, itu lebih baik daripada pemimpin Muslim tapi dzalim.
Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU
8 14 November 2016 - 27 November 2016Edisi 2
TOKOH
DULU & KINI
Pak Ahok ini cukup bagus dan cukup baik untuk masyarakat beragama Islam. Terbukti dengan apa yang tidak pernah dilakukan oleh Guber-nur DKI Jakarta sebelumnya, namun beliau lakukan. Membangun Mas-
jid Balaikota, membangun Masjid Raya Jakarta di Daan Mogot, lalu mem-berangkatkan marbut dan penjaga makam untuk umrah. Jadi, jika ada yang bilang bahwa Ahok tidak memperhatikan umat Islam, sepertinya kurang pas.
Pak Ahok ini banyak kontribusi-nya terhadap masyarakat Ja-karta yang beragama Islam.
Nah, memang banyak yang tidak tahu, seperti membantu pemban-gunan masjid, perbaikan masjid, be-rangkatkan penjaga masjid umroh lalu memberlakukan jam khusus di Ramadan, ini jelas hal itu mengun-tungkan masyarakat yang beraga-ma Islam. Hal-hal ini saya rasa san-gat esensial bagi Muslim di Jakarta.
H. Hasan Basri Umar
LathifaAl Anshori
Foto
: Do
k. J
akar
ta K
erja
Foto
: Do
k. J
akar
ta K
erja
Lokasi: Kalijodo, Jakarta UtaraFoto: Media Indonesia
Lokasi: Kali Cibubur, Kec. Tambora, Jakarta BaratFoto: Dinas Kebersihan DKI Jakarta
Lokasi: Kali Cantiga, Kec. Kembangan, Jakarta BaratFoto: Dinas Kebersihan DKI Jakarta
DULU
2013
DULU
2015
DULU
2015
KINI
2016
KINI
2016
KINI
2016