tetanus

23
TETANUS

Upload: mon2wjy

Post on 20-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

TETANUS

TETANUS

Latar BelakangTetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekauan otot, spasme tanpa disertai gangguan kesadaran. Gejala ini bukan disebabkan kuman secara langsung, tetapi sebagai dampak eksotoksin (tetanospasmin) yang dihasilkan oleh kuman pada sinaps ganglion sambungan sumsumtulang belakang, sambungan neuromuscular (neuromuscular junction) dan saraf autonomy.Manifestasi sistemik tetanus disebabkan oleh absorbs eksotoksin sangat akut yang dilepaskan oleh Clostridium tetani pada masa pertumbuhan aktif dalam tubuh manusia.

DefinisiTetanus adalah kelainan neurologik, yang ditandai oleh peningkatan tonus dan spasme otot yang disebabkan oleh tetanospasmin, suatu toksin protein kuat yang dihasilkan oleh Clostridium tetani

ETIOLOGIAgen etiologi : Clostridium tetani, kuman gram positif berbentuk batang, anaerob, motil. Spora ini menyerupai bentuk raket tenis atau drum stick. Kuman ini ditemukan di seluruh dunia yaitu pada tanah, lingkungan tanpa binatang, pada feses binatang dan kadang pada feses manusia. Spora dapat hidup bertahu-tahun pada berbagai lingkungan dsan resisten terhadap berbagai disenfektan dan juga jika didihkan selama 20 menit. Meskipun demikian sel vegetatif mudah di inaktifkan dan rentan terhadap beberapa antibiotik. Tetanuspasmin dibentuk pada sel vegetatif dibawah kendali plasmin. Toksin ini merupakan rantai polipeptida tunggal. Pada autolisi, toksin rantai tunggal ini dibeebaskan dan dipecah sebagai bentuk heterodimer yang mengandung rantai berat (berat molekul 100.000) dan rantai ringan (50.000) yang dihubungkan oelh ikatan disulfida. Stuktur asam amino kedua toksin yang dikenal sangat kuat yaitu taoksin botolinum dan tetanus.

EPIDEMIOLOGITetanus terdapat secara sporadik dan hampir selalu meginfeksi orang yang tak kebal atau sebagian kebal, atau orang yang terimuniasasi lengkap tapi gagal mempeertahankan kekkebalan yang adekuat dengan dosisi booster vaksin. Di seluruh dunia diperkirakan 80.000 neonatus meninggal tiap tahun. Di amerika serikat dan negara yang berhasil dengan program imunisasinya, tetatus neonatus jarang sekali terjadi. Kurang dari 100 kasus telah dilaporkan pada CDC setiap tahun : 94% kasusu terjadi pada orang berusia 20 tahun dan 68% pada orang berusia lebih dari 50 tahun.

PATOGENESIS

GEJALA KLINISMasa inkubasi 5-14 hari, tetapi bisa lebih pendek (1 hari atau lebih lama 3 atau beberapa minggu) (Ritarwan, 2004). Ada tiga bentuk tetanus yang dikenal secara klinis, yaitu (Ritarwan, 2004): 1. Localited tetanus ( Tetanus Lokal )2. Cephalic Tetanus3. Generalized tetanus (Tetanus umum)Selain itu ada lagi pembagian berupa neonatal tetanus

Karekteristik dari tetanus adalah sebagau berikut:Kejang bertambah berat selama 3 hari pertama, dan menetap selama 5 -7 hari.Setelah 10 hari kejang mulai berkurang frekuensinyaSetelah 2 minggu kejang mulai hilang.Biasanya didahului dengan ketegangaan otot terutama pada rahang dari leher. Kemudian timbul kesukaran membuka mulut ( trismus, lockjaw ) karena spasme otot masetter.Kejang otot berlanjut ke kaku kuduk ( opistotonus , nuchal rigidity )Risus sardonicus karena spasme otot muka dengan gambaran alis tertarikKe atas, sudut mulut tertarik keluar dan ke bawah, bibir tertekan kuat .Gambaran Umum yang khas berupa badan kaku dengan opistotonus, tungkai dengan eksistensi, lengan kaku dengan mengepal, biasanya kesadaran tetap baik.Karena kontraksi otot yang sangat kuat, dapat terjadi asfiksia dan sianosis, retensi urin, bahkan dapat terjadi fraktur collumna vertebralis ( pada anak ).

1. Tetanus LokalPada lokal tetanus dijumpai adanya kontraksi otot yang persisten, pada daerah tempat dimana luka terjadi (agonis, antagonis, dan fixator). Hal inilah merupakan tanda dari tetanus lokal. Kontraksi otot tersebut biasanya ringan, bisa bertahan dalam beberapa bulan tanpa progressif dan biasanya menghilang secara bertahap.Lokal tetanus ini bisa berlanjut menjadi generalized tetanus, tetapi dalam bentuk yang ringan dan jarang menimbulkan kematian. Bisa juga lokal tetanus ini dijumpai sebagai prodromal dari klasik tetanus atau dijumpai secara terpisah. Hal ini terutama dijumpai sesudah pemberian profilaksis antitoksin.

2. Cephalic tetanusCephalic tetanus adalah bentuk yang jarang dari tetanus. Masa inkubasi berkisar 1 2 hari, yang berasal dari otitis media kronik (seperti dilaporkan di India), luka pada daerah muka dan kepala, termasuk adanya benda asing dalam rongga hidung

3. Generalized TetanusBentuk ini yang paling banyak dikenal. Sering menyebabkan komplikasi yang tidak dikenal beberapa tetanus lokal oleh karena gejala timbul secara diam-diam. Trismus merupakan gejala utama yang sering dijumpai ( 50 %), yang disebabkan oleh kekakuan otot-otot masseter, bersamaan dengan kekakuan otot leher yang menyebabkan terjadinya kaku kuduk dan kesulitan menelan. Gejala lain berupa Risus Sardonicus (Sardonic grin) yakni spasme otot-otot muka, opistotonus ( kekakuan otot punggung), kejang dinding perut. Spasme dari laring dan otot-otot pernafasan bisa menimbulkan sumbatan saluran nafas, sianose asfiksia. Bisa terjadi disuria dan retensi urine,kompressi fraktur dan pendarahan didalam otot. Kenaikan temperatur biasanya hanya sedikit, tetapi begitupun bisa mencapai 40 C. Bila dijumpai hipertermi ataupun hipotermi, tekanan darah tidak stabil dan dijumpai takhikardia, penderita biasanya meninggal. Diagnosa ditegakkan hanya berdasarkan gejala klinis.

4. Neotal tetanusBiasanya disebabkan infeksi C. tetani, yang masuk melalui tali pusat sewaktu proses pertolongan persalinan. Spora yang masuk disebabkan oleh proses pertolongan persalinan yang tidak steril, baik oleh penggunaan alat yang telah terkontaminasi spora C.tetani, maupun penggunaan obat-obatan untuk tali pusat yang telah terkontaminasi.Kebiasaan menggunakan alat pertolongan persalinan dan obat tradisional yang tidak steril, merupakan faktor yang utama dalam terjadinya neonatal tetanus .

DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan temuan klinisRiwayat imunisasi : tidak mungkin terjadi jika diketehui riwayat vaksinasi primer yang tuntas dan telah menerima dosisi booster yang sesuai.Pemeriksaan penunjang :Peningkatan leukosit (leukosit tinggi)Elektromiogran : memperlihatkan adanya lepasan unit motorik secara terus menerus dan pemendekan atau tanpa interval yang tenang, yang biasanya tampak setelah potensial aksi.enzim otot meningkat

DIAGNOSA BANDINGPenyakitGambaran diffeterntialINFEKSIMeningorncephalitisPolioRabies

Lesi oropharyngealPeritonitisDemam, trismus tidak ada, sensorium depresi, abnormal CSF.Trismus tidak ada, paralise tipe flaccid, abnormal CSF.Gigitan binatang, trismus tidak ada, hanya oropharyngeal spasm.Hanya lokal, rigiditas seluruh tubuh atau spasme tidak ada.Trismus atau spamse seluruh tubuh.

KELAINAN METABOLIKTetanyKeracunan StrychnineReaksi PhenothiazinePENYAKIT CNSStatus EpilepticusHemorrhage suatu tumorKELAINAN PSYCHIATRICHisteriaKELAINAN MUSKULOSKELETALTraumaHanya carpopeda dan laryngeal spasm, hypocalcemia.Relaksasi komplit diantara spasme.Dystonia, respon dengan diphenhydramine.Sensorik depresiTrismus tidak ada, sensorium depresi.Trismus inkonstan, relaksasi komplit diantara spasme.Hanya lokal.

TERAPITujuan utama terapi : Menghilangkan sumber toksin Menetralkan toksin yang tidak terikat Mencegah spasme otot Terapi supportif untuk jalan nafas Perawatan luka

TERAPIAntibiotikPenisilin parenteral untuk membunuh sumber toksin (10-12 juta unit perhari) selama sepuluh hari.Klindamisin, eritromisin, atau metronidazol bagi yang alergi penisilinImunisasiImunisasi pasif (TIG): Tetanus Immune Globullin untuk menghilangkan toksin yang tidak berikatan dengan ujung saraf. TIG 3000-5000 unit secara IM.Imunisasi aktif (DPaT, dpaT, DT, dT): Tetanus toxoid dalam bentuk preparat tunggal, atau kombinasi.

Imunisasi aktif Tetanus ToxoidJadwal vaksinasi dan PenggunaanDPaT: untuk anak usia 6 minggu sampai 6 tahun. Diberikan 4x: usia 2,4,6 dan 15-18 bulan. Interval @ 4 minggu, tetapi pada pemberian yang keempat interval 6 bulan.DT: untuk anak yang memiliki kontraindikasi terhadap vaksin pertusis diberi DT. Jika diberi pertama kali saat usia lebih dari 12 bulan, pemberiannya 3x.dT: vaksin pilihan untuk anak-anak yang berusia 7 tahun atau lebih dan riwayat vaksinasi yang tidak jelas. Pemberian diberikan 3x. Tetapi biasanya pada pemberian pertama diberikan dpaT.Booster diberikan setiap 10 tahunKontraindikasi Pemberian Vaksin:Reaksi anaphylaxis terhadap komponen yang terkandung dalam tetanus toxoidPenyakit sedang atau berat yang akutPada pasien yang kontraindikasi untuk vaksin tetanus toxoid, diberikan TIG.

Imunisasi Aktif Tetanus Toxoid

Efek Samping:Efek samping lokal (eritema, indurasi, nyeri pada tempat injeksi) umumnya terjadi tetapi biasanya sembuh sendiri dan tidak memerlukan terapi. Nodul pada tempat injeksi menghilang dalam beberapa minggu. Abses bisa terjadi.Demam dan gejala sistemik tidak lazim.Reaksi lokal yang lebih luas kadang-kadang dilaporkan dengan gejala pembengkakan disertai rasa nyeri yang luas dari bahu ke siku. Ini umumnya mulai dari 2 8 jam setelah injeksi dan sering terjadi pada orang dewasa, terutama meraka yang sering menerima diphteri atau tetanus toxoid. Mereka biasanya memiliki serum antitoksin yang sangat tinggi karena mendapat multiple booster dan mereka sebaiknya hanya diberi booster setiap 10 tahun sekali.Reaksi sistemik yang parah seperti urticaria generalisata, anapylaxis atau komplikasi neurologi pernah dilaporkan seperti periferal neuropati dan Guillain Barre Syndrome (GBS).

TERAPIPengendalian Spasme OtotDiazepam banyak dipakai untuk mengobati spase otot yang menimbulkan rasa nyeri, mengancam ventilasi akibat laringospasme atau kontraksi otot pernapasan. Dosis 250 mg/hari.Lorazepam juga menjadi pilihan terapi dengan masa kerja lebih lamaMidazolam waktu paruhnya lebih singkat.Barbiturat dan KlorpromazinTindakan tambahanHidrasi untuk mengendalikan kehilangan cairan, kebutuhan giziFisioterapi untuk mencegah kontrakturHeparin untuk mencegah emboli paruPerdarahan saluran cerna dan ulkus dekubitus harus dicegah dan infeksi opurtunitis harus diobati

KESIMPULAN

Tetanus (rahang terkunci [lockjaw]) adalah penyakit akut, paralitik yang disebabkan oleh tetanospasmin, neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani. Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot spasme tanpa disertai gangguan kesadaran. Gambaran penyakit ini berupa : trismus (kaku pada rahang~sulit membuka rahang bawah), risus sardonicus (muka seperti monyet meringis), kaku kuduk (leher kaku, tidak bisa untuk mengangguk), opistotonus (badan kaku seperti busur), kaku perut, kejang, dan kemungkinan adanya luka sebagai tempat masuknya kuman. Penyakit tetanus biasanya timbul di daerah yang mudah terkontaminasi dengan tanah dan dengan kebersihan dan perawatan luka yang buruk.

SARANJangan sepelekan luka kecil di tubuh, terutama di bagian kaki atau tangan yang mudah terkena kotoran seperti debu atau tanah. Luka kecil ini bisa menjadi pemicu tetanus, penyakit yang sudah jarang terjadi tapi cukup mematikan. Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri ini akan memproduksi racun yang menyebabkan kejang otot kronis. Tetanus ini sangat berbahaya tapi mudah diatasi jika teliti dan bertindak cepat.