tesis -...

119
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI MADRASAH ALIYAH SE-KABUPATEN LOMBOK TIMUR NTB Oleh: HIMSONADI, S.Pd NIM: 1420410207 TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Bimbingan dan Konseling Islam YOGYAKARTA 2016

Upload: ngodat

Post on 30-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

DI MADRASAH ALIYAH SE-KABUPATEN LOMBOK TIMUR NTB

Oleh:HIMSONADI, S.PdNIM: 1420410207

TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister Pendidikan Islam

Program Studi Pendidikan Islam

Konsentrasi Bimbingan dan Konseling Islam

YOGYAKARTA2016

Page 2: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 3: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 4: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 5: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 6: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 7: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

vii

MOTTO

Sesungguhnya Allah Tidak Akan Mengubah Keadaan Suatu Kaum

Sebelum Mereka Mengubah Keadaan Diri Mereka Sendiri

(Qur’an Surat Ar-Ra’ad Ayat 11 )

Page 8: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

viii

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini penulis

persembahkan kepada a lmamater tercinta

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Program Pascasarjana

Page 9: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

ix

ABSTRAK

Himsonadi, NIM: 1420410207, Kompetensi Profesional Guru Bimbingan danKonseling (BK) Madrasah Aliyah Se-Kabupaten Lombok Timur, Program StudiPendidikan Islam, Konsentrasi Bimbingan dan Konseling Islam, ProgramPascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 2016.

Mutu kualitas layanan bimbingan dan konseling diruang lingkuppendidikan sangat dipengaruhi oleh kompetensi profesioanal. Kompetensiprofesional merupakan penguasaan kiat penyelenggaraan layanan bimbingan dankonseling yang memandirikan, yang ditumbuhkan serta diasah melalui latihan danpenerapan secara berkelanjutan (Permendiknas No. 27 Tahun 2008)

Sampai saat ini guru BK MA yang ada di Kabupaten Lombok Timurbelum menguasai komepetensi profesional sepenuhnya. Oleh karena itu,penelitian ini bertujuan; 1) Untuk mengetahui kompetensi profesional gurubimbingan dan konseling di Madrasah Aliyah Kabupaten Lombok Timur; 2)Melihat upaya-upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengembangkankompetensi keprofesionalannya; dan 3) Melihat hambatan-hambatan gurubimbingan dan konseling dalam mengembangkan kompetensi keprofesionalannya.

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengansubyek penelitian pengurus MGBK dan guru BK MA yang menjadi anggotaMGBK di Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan wawancara,observasi, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Artinya, telahdilakukan wawancara pada pengurus MGBK dan guru BK MA, serta observasidan dokumentasi pada guru BK MA. Semua data yang didapat akan dianalisisdengan tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan.

Hasil yang ditemukan adalah guru BK MA yang menjadi anggota MGBKsecara keseluruhan sudah memiliki latar belakang Sarjana Pendidikan (S.1) padabidang bimbingan dan konseling, serta memiliki pengalaman kerja minimal 5tahun. Kendati demikian, guru BK MA tersebut belum menguasai semua rumusankompetensi profesional yang ada pada Permendiknas No. 27 Tahun 2008. Adapunindikator yang belum dimiliki adalah: 1) Menguasai pendekatan-pendekatanpraksis bimbingan dan konseling dan 2) Menguasai konsep dan praksis penelitiandalam bimbingan dan konseling. Upaya peningkatan kompetensi profesional yangtelah dilakukan berbentuk kegiatan-kegiatan rutin MGBK yang selalu melibatkanguru BK yang menjadi anggota MGBK. Adapun hambatan guru BK MA diantaranya; Tidak adanya jadwal masuk kelas guru BK; Kurangnya dukunganbiaya yang diberikan pihak sekolah kepada guru BK; Kurang penguasaanmengenai teori-teori pendekatan yang digunakan, seperti pendekatanpsikoanalisis, pendekatan behavior, pendekatan eksistensial humanistik, sertapendekatan-pendekatan lainya.

Kata Kunci: Kompetensi Profesional, Guru BK, Madrasah Aliyah (MA).

Page 10: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Berdasarkan surat keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22

Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

ب ba’ B Be

ت ta’ T Te

ث śa’ Ś es (dengan titik di atas)

ج Jim J Je

ح Ĥ Ĥ ha (dengan titik di atas)

خ Kha Kh ka dan ha

د Dal D De

ذ Żal Ż zet (dengan titik di atas)

ر ra’ R Er

ز Zai Z Zet

س Sin S Es

ش Syin Sy es dan ye

ص Şad Ş es (dengan titi di bawah)

ض Ď Ď de (dengan titik di bawah)

ط ta’ Ţ te (dengan titik di bawah)

Page 11: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

xi

ظ ża’ Ż zet (dengan titik di atas)

ع ‘ain ‘ koma terbalik di atas

غ Gain G Ge

ف fa’ F Ef

ق Qaf Q Qi

ك Kaf K Ka

ل Lam L El

م Mim M Em

ن Nun N En

و Wawu W We

ه ha’ H Ha

ء Hamzah ‘ Apostrof

ى ya’ Y ye

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkapمتعقد ین

ditulis muta’aqqidĭn

عدةditulis ‘iddah

C. Ta’ Marbutah1. Bila dimatikan ditulis h

ھبةditulis Hibbah

جزیةditulis Jizyah

(keterangan ini tidak diberlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah

terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali

Page 12: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

xii

bila dikehandaki lafal aslinya. Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan

kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.

ھبةditulis karāmah al-auliyā’

2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, dan dammahditulis t.

زكاه الفطرditulis zakātul fitri

D. Vocal Pendek____________________________________

Kasrahfathah

dammah

ditulisditulisditulis

Iau

E. Vocal Panjang

fathah + alifجاھلیة

fathah + ya’ matiیسعى

kasrah + ya’ matiكریم

dammah + wawu matiفروض

ditulisditulisditulisditulisditulisditulisditulisditulis

Ajāhiliyyah

ayas’ā

ĭkarĭm

ufurūd

F. Vocal Panjang

fathaf + ya’ matiبینكم

fathah + wawu matiقول

ditulisditulisditulisditulis

aibainakum

auqaulum

Page 13: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

xiii

G. Vocal Pendek Yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan denganApostrop

أأنتمأعدت

لئن شكرتم

ditulisditulisditulis

a’antumu’idat

la’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf Qamariyah

القرأنالقیاس

ditulisditulis

al-qur’ānal-qiyās

2. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggandakan hurufSyamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf I (el)-nya.

السماءالشمس

ditulisditulis

as-samāasy-syams

3. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

وي الفروضذاھل السنة

ditulisditulis

żawĭ al-furūďahl as-sunnah

Page 14: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

xiv

KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan

Semesta Alam, yang telah mencurahkan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya,

sehingga peneliti mampu menyelesaikan tugas ini semaksimal mungkin.

Shalawat serta salam, tidak lupa tercurah kepada junjungan alam; Nabi

Besar Muhammad SAW, kepada keluarga dan sahabat-sahabat beliau serta para

pejuang Islam yang turut menemami dalam memperjuangkan agama Islam hingga

berkembang sampai saat sekarang ini; dialah Nabi akhir zaman, yang memiliki

akhlak mulia, menjadi suri tauladan bagi seluruh ummat manusia di muka bumi

ini.

Peneliti menyadari, bahwa dalam penulisan tesis dengan judul Kompetensi

Profesional Guru Bimbingan dan Konseling Madrasah Aliyah Se-Kabupaten

Lombok Timur ini masih jauh dari kesempurnaan. Meski pun begitu, peneliti juga

menyadari bahwa penelitian ini tidak akan mungkin selesai tanpa ada bantuan,

arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itulah peneliti ingin

mengucapkan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang sudi membantu,

mengarahkan, serta membimbing guna menyempurnakan dan menyelesaikan tesis

ini. Sejalan dengan itu, penulis tidak mungkin menyampaikan rasa terima kasih

kepada kolega secara menyeluruh, akan tetapi peneliti coba rangkum ucapan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi, MA. Ph.D Selaku Rektor UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Page 15: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

xv

2. Bapak Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D. sekalu Direktur Pasca

Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta pada dosen yang telah

memberikan sumbangsih pemikiran serta membagikan ilmu pengetahuannya

selama proses pendidikan di bangku kuliah kepada peneliti yang menjadi

tolok ukur atas bahan dasar penelitian tesis ini dan berbagi ilmu dengan

sesama.

3. Ibu Rof’ah, BSW. M.A., Ph.D. selaku ketua prodi Pendidikan Islam UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Ibu Dr. Nurus Sa’adah, S.Psi., M.Si., Psi. yang bersedia membimbing,

mengarahkan, serta membagi ilmu pengetahuannya kepada peneliti, sehingga

tesis ini bisa selesai. Meski disela kesibukan beliau yang sunggguh padat.

5. Ibu Dr. Casmini, M.Si yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

menjadi menguji tesis ini.

6. Ibu Dr. Hj.Marhumah, M.Pd yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

menjadi ketua sidang dalam ujian tesis ini.

7. Segenap Pengurus MGBK SMA/MA dan Guru BK MA yang ada di

Kabupaten Lombok Timur

8. Teman-teman BKI kelas B reguler angkatan 2014 yang telah banyak

membagikan ilmu pengetahuan (sharing) selama berada di bangku kuliah,

sehingga menjadi semangat baru bagi peneliti dalam menekuni khususnya

materi bimbingan dan konseling Islam.

9. Teman-teman satu tim bimbingan yang selalu berbagai imformasi, untuk

memperjuangkan hingga akhirnya tesis ini selesai.

Page 16: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

xvi

Page 17: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

HALAMAN TIM PERSETUJUAN UJIAN TESIS ........................................... v

NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................... vi

MOTTO .............................................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... viii

ABSTRAK............................................................................................................ ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN................................................. x

KATA PENGANTAR.......................................................................................... xiv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xvii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xx

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xxi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 8

D. Kajian Pustaka ................................................................................ 9

E. Kerangka Teoritik ........................................................................... 15

F. Metode Penelitian ........................................................................... 22

G. Sistematika Pembahasan ................................................................. 33

Page 18: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

xviii

BAB II : LANDASAN TEORITIS

A. Guru Bimbingan dan Konseling (BK).............................................. 35

1. Pengertian Guru Bimbingan dan Konseling ............................... 35

2. Tugas dan Fungsi Guru Bimbingan dan Konseling .................... 37

3. Kualifikasi Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor Sekolah .. 42

B. Konsep Dasar Kompetensi Profesinal Guru ................................... 48

1. Pengertian Profesional ............................................................... 48

2. Guru Profesional ....................................................................... 50

3. Kompetensi Guru ...................................................................... 54

4. Kompetensi Profesional Guru .................................................... 59

5. Pentingnya Kompetensi Profesional Guru .................................. 63

C. Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling ............... 68

1. Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling ............................. 68

2. Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling ........... 75

3. Guru Bimbingan dan Konseling Profesional .............................. 84

D. Tugas Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Tingkat

SMA/MA ....................................................................................... 94

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN MELALUI MGBK

SMA/MA

A. Sejarah Terbentuknya MGBK di Kabupaten Lombok Timur ......... 100

B. Program Kerja MGBK Kabupaten Lombok Timur ....................... 104

C. Struktur Organisasi MGBK Kabupaten Lombok Timur ................. 108

D. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan MGBK Kabupaten Lombok Timur . 114

E. Pembiayaan ................................................................................... 116

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 119

B. Pembahasan ................................................................................. 145

C. Upaya Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan

Konseling di Madrasah Aliyah Kabupaten Lombok Timur .......... 156

Page 19: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

xix

D. Hambatan dalam Mengembangkan Kompetensi Profesional Guru

Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah Kabupaten Lombok

Timur .......................................................................................... 162

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 167

B. Saran ............................................................................................. 169

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 171

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................

Page 20: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 01. Unjuk Kerja Guru BK/Konselor .......................................................... 45

Tabel 02. Kompetensi Guru BK/Konselor (Permendiknas No. 27 Tahun 2008) ... 69

Tabel 03. Struktur organisasi MGBK SMA/MA Kabupaten Lombok Timur ...... 112

Tabel 04. Daftar Guru BK SMA/MA yang menjadi anggota MGBK .................. 114

Tabel 05. Daftar MA sebagai perwakilan yang memakai instrumen .................... 125

Tabel 06. Daftar keberadaan program pada masing-masing MA ......................... 125

Tabel 07. Jumlah siswa asuh Guru BK pada masing-masing MA ....................... 135

Page 21: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Instrumen Pedoman Penelitian

Lamipran 01. Pedoman wawancara dengan pengurus MGBK

Lampiran 02. Pedoman wawancara dengan guru BK MA

Lampiran 03. Pedoman observasi

Lampiran 04. Pedoman dokumentasi

Data Hasil Penelitian

Lampiran 01. Hasil wawancara dengan pengurus MGBK SMA/MA

Lampiran 02. Hasil wawancara dengan Guru BK MA

Lampiran 03. Hasil observasi

Lampiran 04. Hasil dokumentasi

Lampiran 05. Gambar

Lampiran 06. Surat keterangan penelitian

Lampiran 07. Daftar riwayat hidup

Page 22: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia memasuki era profesional.

Peraturan Perundangan-undangan banyak memberikan arah bagi

pengembangan dan pembinaan pendidik menjadi tenaga profesional untuk

menghindarkan terjadinya PENTIP (Pendidikan Tanpa Ilmu Pendidikan) dan

sebaliknya, memperkuat PENDIP (Pendidikan Dengan Ilmu Pendidikan).1

Dimana salah satu komponen penunjang pendidikan adalah adanya pelayanan

bimbingan dan konseling. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 6 menegaskan bahwa guru

Bimbingan dan Konseling (BK)/Konselor adalah pendidik, sebagaimana juga

guru, dosen, pamong belajar, widiyaiswara, tutor, instruktur, dan fasilitator.

Karena guru bimbingan dan konseling (BK)/konselor adalah pendidik, maka

konseling adalah pendidikan.2 Pelayanan konseling adalah pelayanan

pendidikan.

Namun sering terjadi kerancuan dalam pemahaman fungsi dan tugas

guru Bimbingan dan Konseling (BK) pada masing-masing lembaga

pendidikan, khususnya pemahaman kepala sekolah terhadap konteks tugas guru

bimbingan dan konseling (BK), itu merupakan tolak ukur bagi guru

1 Prayitno, Modul Pendidikan Profesi Guru (PPG), (Padang: Universitas Negeri Padang,2010), hlm. 1

2 Ibid…, hlm. 2

Page 23: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

2

Bimbingan dan Konseling (BK) dalam mengembangkan kompetensi

keprofesionalan. Dengan demikian, perlu kiranya untuk dilakukan langkah-

langkah upaya memberikan pemahaman secara komprehensif kepada kepala

sekolah, guru bidang studi, wali kelas, serta staf lainya, yaitu suatu sikap

memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan

Konseling (BK). Dengan demikian, akan berdampak pada kebijakan yang

bersifat mendukung, pemberian tanggung jawab sesuai dengan konteks tugas,

dan personil-personil (staf-staf) yang akan dijadikan sebagai tim work dalam

menjalankan program bimbingan dan konseling.

Mutu kualitas layanan bimbingan dan konseling di ruang lingkup

pendidikan sangat dipengaruhi oleh kompetensi guru Bimbingan dan Konseling

(BK) yang menggambarkan sikap profesionalitas dalam menjalankan

perananya. Di sisi lain, pemahaman mengenai ruang gerak dan tanggung jawab

professional seorang guru Bimbingan dan Konseling (BK)/konselor akan

berimplikasi signifikan terhadap mutu kualitas pelaksanaan pelayanan

bimbingan dan konseling. Keberadaan layanan bimbingan dan konseling pada

satuan pendidikan menjadi suatu yang penting untuk terus dikembangkan.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu penunjang

keberhasilan program pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terdapat pada

landasan bimbingan dan konseling yaitu landasan paedagogis, pada landasan

ini pendidikan ditinjau dari tiga segi: pertama, pendidikan sebagai upaya

pengembangan manusia dan bimbingan merupakan salah satu bentuk kegiatan

pendidikan, kedua, pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling,

Page 24: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

3

dan ketiga, pendidikan lebih lanjut sebagi inti tujuan pelayanan bimbingan

dan konseling.3

Namun yang perlu diketahui di sini adalah guru Bimbingan dan

Konseling (BK) dengan Konselor memiliki Kualifikasi akademik yang sama,

yaitu sama-sama memiliki kualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S.1)

Program Bimbingan dan Konseling, oleh sebab itu, kualifikasi akademik

Konselor termasuk juga kualifikasi akademik guru Bimbingan dan Konseling

(BK), begitu juga dengan kompetensi-kompetensi yang ada, seperti yang

tertuang dalam Permendiknas No. 27 Tahun 2008 Tentang Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Konselor. Kompetensi guru Bimbingan dan

Konseling (BK)/Konselor mencakup kompetensi akademik dan profesional

sebagai satu keutuhan. Kompetensi akademik merupakan landasan ilmiah dari

kiat pelaksanaan pelayanan profesional bimbingan dan konseling.

Profesionalitas tenaga pendidik, baik guru mata pelajaran maupun guru

Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki kedudukan strategis dalam

meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Sebagaimana yang disampaikan

oleh Syamsu Yusuf bahwa, guru dipandang sebagai faktor determinan dalam

terhadap pencapaian mutu hasil belajar prestasi peserta didik.4 Sedangkan

Syariful Bahri menjelaskan bahwa:

“Guru merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan dalam prosespembelajaran dan salah satu unsur pokok utama dalam pendidikan, sertamerupakan ujung tombak keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan,

3 Prayitno & Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT RinekaCipta, 2013), hlm. 181

4 Syamsu Yusuf, fam Nani M. Sughandi, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2011), hlm. 139

Page 25: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

4

maka sudah seyogyanya seorang guru sudah memperhatikan danmengembangkan kompetensi profesionalnya, supaya dalam menjalankantugas yang mulia ini mempunyai prodiktivitas yang tinggi danbertanggung jawab” 5

Demikian juga yang terdapat pada UU No. 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen pasal 1 butir 1; Guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Dari kedua kutipan di atas dapat dipahami bahwa guru memiliki

peranan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan, serta guru juga dituntut

untuk mengembangkan kompetensi profesionalnya dalam menjalankan tugas

sesuai dengan bidangnya masing-masing. Terkait dengan tugas guru

Bimbingan dan Konseling (BK) di berbagai jenjang pendidikan khususnya

pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) dengan

diterapkannya implementasi Kurikulum 2013 ataupun kurikulum KTSP, tugas

guru Bimbingan dan Konseling (BK) sangatlah tidak ringan, di mana pada

Kurikulum 2013 terdapat istilah peminatan dan Kurikulum KTSP terdapat

program penjurusan, sebagaimana yang tertuang pada Permendikbud No. 64

Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah pasal 2 butir 1;

Peminatan pada Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik

mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi

keterampilan yang sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik

5 Syariful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 72

Page 26: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

5

dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan. Dan kurikulum KTSP yang

terdapat pada Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; Kelas XI dan XII merupakan

program penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu

Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa,

dan (4) Program Keagamaan, khusus untuk Madrasah Aliyah (MA).

Dilihat dari konteks di atas, guru Bimbingan dan Konseling (BK)

/Konselor sekolah sangat berperan penting dalam membantu peserta

didik/konseli dalam menentukan bakat dan minat mereka masing-masing,

supaya dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan keperluan untuk

memilih sekelompok mata pelajaran sesuai dengan potensi dan keterampilan

yang mereka miliki. Selain itu, peserta didik yang berada pada jenjang

pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madarsah Aliyah (MA), di mana

peserta didik digolongan sebagai usia remaja, dengan rentang umur antara 16-

19 tahun, yang meliputi sebagian besar dari masa remaja merupakan masa yang

sangat berarti bagi perkembangan kepribadian seseorang.6 Mabey dan

Sorensen, 1995, menyatakan; remaja sebagai sebuah tahapan dalam kehidupan

seseorang yang berada diantara tahap kanak-kanak dengan tahap dewasa.

Periode ini adalah ketika seorang anak muda harus beranjak dari

ketergantungan menuju kemandirian, otonomi, dan kematangan. Seseorang

yang ada pada tahap ini akan bergerak dari sebagai bagian suatu kelompok

6 W.S. Winkel & M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,(Yogyakarta: Media Abadi, 2013), hlm. 146

Page 27: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

6

keluarga menuju menjadi bagian dari suatu kelompok teman sebaya hingga

akhirnya mampu berdiri sendiri sebagai seorang dewasa.7

Mengingat pentingnya pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

dijenjang pendidikan, Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

tentunya memerlukan perhatian karena dalam proses pertumbuhan dan

perkembangan siswa membutuhkan arahan atau bimbingan yang dilakukan

oleh guru, salah satunya adalah guru Bimbingan dan Konseling (BK)/Konselor

sekolah. Dengan demikian, guru Bimbingan dan Konseling (BK)/Konselor

dituntut untuk mengembangkan kompetensi keprofesionalannya.

Sehubungan dengan penjelasan-penjelasan di atas, ada fenomena

menarik yang ditemukan oleh penelitian ini saat melakukan observasi awal di

Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejak

dikerluarkannya Permendiknas No 20 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Konselor, pada saat itu juga pengawas sekolah

baik pengawas dari Dinas Pendidikan maupun dari Depag (Departemen

Agama) Kabupaten Lombok Timur mulai memberikan penekanan terhadap

Madrasah-Madrasah swasta untuk segera mengadakan guru BK pada masing-

masing Madrasah.

Untuk memenuhi himbauan tersebut, pada tahun 2008 Musawarah

Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) untuk tingkat SMA/MA dan

SMK/MAK resmi dipisahkan. Pemisahan tersebut dilakukan karena jumlah

anggota yang terlalu banyak dan tidak efektif dalam pembinaan serta

7 Kathryn Geldard & David Geldard, Konseling Remaja, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2011), hlm. 5

Page 28: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

7

pemantauan untuk sekolah-sekolah yang ada di Lombok Timur. MGBK

SMA/MA dan SMK/MAK memisahkan diri sesuai dengan jenis

pengelompokan masing-masing, yaitu SMA dengan MA, baik negeri maupun

swasta dan SMK dengan MAK, baik negeri maupun swasta, sehingga

memudahkan pembina dalam memberikan pembinaan kepada guru BK.

Berdasar pada hasil observasi awal tersebut, penelitian ini tertarik

untuk melakukan pengkajian lebih mendalam pada salah satu kompetensi guru

Bimbingan dan Konseling (BK)/Konselor, yaitu pada kompetensi profesional

guru Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah se-Kabupaten Lombok

Timur NTB. Dengan harapan, hasil dari penelitian ini dapat menjadi

pertimbangan dan solusi atas permasalahan dan pengembangan yang berkaitan

dengan kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling (BK) pada

level Madrasah Aliyah (MA).

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling (BK) di

Madrasah Aliyah se-Kabupaten Lombok Timur ?

2. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengembangkan

kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling (BK) di Madrasah

Aliyah se-Kabupaten Lombok Timur ?

Page 29: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

8

3. Apa saja hambatan-hambatan yang ditempuh dalam mengembangkan

kompetensi professional guru Bimbingan dan Konseling (BK) di Madrasah

Aliyah se-Kabupaten Lombok Timur ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dirumuskan, adapun

tujuan yang ingin dicapai antara lain:

a. Mengetahui kompetensi professional guru Bimbingan dan Konseling

(BK) di Madrasah Aliyah se-Kabupaten Lombok Timur.

b. Mengetahui upaya-upaya dalam mengembangkan kompetensi

professional guru Bimbingan dan Konseling (BK) di Madrasah Aliyah

se-Kabupaten Lombok Timur.

c. Mengetahui hambatan-hambatan yang ditempuh dalam

mengembangkan kompetensi professional guru Bimbingan dan

Konseling (BK) di Madrasah Aliyah se-Kabupaten Lombok Timur

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

a. Dari segi teoritis

1) Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan kompetensi

akademik dan professional guru Bimbingan dan Konseling di

Madrasah Aliyah se-Kabupaten Lombok Timur, sebagai acuan

dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi professional

Page 30: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

9

guru Bimbingan dan Konseling (BK) dilevel sekolah Menengah

Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

2) Hasil penelitian ini juga dapat diharapkan menjadi acuan dalam

mengembangkan mekanisme (tata-cara) pengembangan kompetensi

professional guru Bimbigan dan Konseling, khususnya bagi guru

BK di level Madrasah Aliyah.

b. Dari segi praktis

1) Secara operasional, peneliti berharap agar hasil penelitian ini dapat

dijadikan sebagai acuan bagi sekolah-sekolah lainnya, khususnya di

Kabupaten Lombok Timur, dalam mengembangkan kompetensi

professional guru Bimbingan dan Konseling (BK) di level Madrasah

Aliyah.

2) Bagi peneliti selanjutnya, peneliti berharap agar hasil penelitian ini

dapat merangsang dan mengembangkan profesionalisme dalam

menjalankan konteks tugas guru BK di Madrasah Aliyah.

D. Kajian Pustaka

Berdasarkan hasil penelusuran peneliti, sejauh ini peneliti

menemukan beberapa penelitian yang senada dan terdapat kemiripan. Akan

tetapi, yang membedakannya adalah posisi substansi permasalahan yang

diangkat dan lokasi penelitian yang berbeda. Berikut pemaparan penelitian-

penelitian yang berkaitan, yaitu:

Page 31: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

10

Tesis yang disusun oleh Wifayatun Nuroniyah dengan judul

“Kompetensi Profesional Konselor Madrasah Tsanawiyah di DIY”.8 Penelitian

ini menjelaskan tentang bagiamana kompetensi profesional konselor MTs di

DIY, faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi profesional konselor, dan

upaya-upaya yang dilakukan dalam mengembangkan kompetensi profesional

konselor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif

deskriptif. Kemudian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konselor MTs di

DIY telah memenuhi standar professional, masa kerja sudah mencapai 10-15

tahun, dan sudah bisa menunjukkan sikap keprofesionalan dalam melaksanakan

tuganya. Persamaan dalam yaitu sama-sama mengungkap kompetensi

profesional konselor/guru BK baik yang terkait dengan upaya peningkatan

maupun hambatan-hambatan dalam mengembangakan kompetensi profesional

yang dimiliki oleh konselor/guru BK. Adapun letak perbedaan dengan

penelitian ini adalah pada subyek penelitian, peneliti tidak membatasi subyek

penelitian dengan sertifikasi guru, ruang lingkup penelitian, tempat penelitian

dan hasil yang diperoleh dalam penelitian.

Tesis yang disusun Syifaun Nikmah, dengan judul Profesionalisme

Guru-Guru PAI Pasca Sertifikasi (Studi Kasus Guru PAI Madrasah Aliyah

Kabupaten Cilacap). Penelitian ini menjelaskan profesionalisme guru-guru PAI

sebelum sertifikasi, profesionalisme guru-guru PAI pacsa sertifikasi, dan

factor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat profesionalisme guru-

guru PAI pasca sertifikasi di Madrasah Aliyah Kabupaten Cilacap. Metode

8 Wifayatun Nuroniyah, Kompetensi Profesional Konselor Madrasah Tsanawiyah di DIY,(Yogyakarta: PPs UIN Sunan Kalijaga, 2015)

Page 32: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

11

penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kualitatif dengan metode

deskriptif analitik. 9 selajutnya hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

profesionalisme guru-guru PAI pasca sertifikasi sudah cukup efektif dalam

mengingkatkan profesionalismenya yang dipersiapkan dengan pemamfaatan

media pembelajaran. Guru PAI juga variatif dalam menerapkan strategi dan

metode pebelajaran. Persamaan dalam dalam penelitian ini yaitu sama-sama

mengungkap kompetensi profesional guru baik yang terkait dengan upaya

peningkatan maupun hambatan-hambatan dalam mengembangakan kompetensi

profesional yang dimiliki oleh guru. Adapun letak perbedaan dengan penelitian

ini adalah pada subyek penelitian guru PAI dengan guru BK, teori yang

digunakan untuk menganalisis, tempat penelitian, dan hasil yang diperoleh

dalam penelitian.

Mugi Lestari, Indonesia journal of guindance and counseling: theory

and application 2(4) (2013), Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan

Konseling dalam Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling.10

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi profesional guru

bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan

konseling di SMP Negeri Se-Kota Cilacap. jenis penelitian yang digunakan

adalah jenis penelitian survey dengan metode deskriptif pendekatan kuantitatif.

Subyek penelitian adalah seluruh guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri

9 Syifaun Nikmah, Profesinalisme Guru-Guru PAI Pasca Sertifikasi di Madrasah AliyahKabupaten Cilacap, (Yogyakarta: PPs UIN Sunan Kalijaga, 2014)

10 Mugi Lestari, Indonesia journal of guindance and counseling: theory andapplication 2(4) (2013), Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling dalamPelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri se-Kota Cilacap, (Cilacap:Universitas Negeri Semarang, 2013), akses 01 Februari 2016

Page 33: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

12

se-Kota Cilacap dengan jumlah 24 guru bimbingan dan konseling. Hasil

analisis deskriptif persentase diperoleh data kompetensi profesional guru

bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan

konseling tergolong tinggi (78.71%). Adapun persamaan dan perbedaan dalam

penilitian ini ialah memiliki kesamaan subyek yaitu mengungkap kompetensi

profesional guru BK dan penggunaan alat analisis yang sama yaitu kompetensi

profesional yang ada pada Permendiknas No. 27 Tahun 2008 Tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Perbedaannya adalah

terdapat pada ruang lingkup penelitian, tempat penelitian, jenis penelitian, dan

metode yang mempengaruhi hasil penelitian.

Skripsi yang disusun oleh M. Agus Slamet Wahyudi dengan judul

profesionalisme guru BK di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta.11

Penelitian ini menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru

BK dalam meningkatkan profesionalisme dirinya dan dukungan civitas

akademika dalam meningkatkan profesinalisme guru BK. Jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research),

dengan sifat penelitian adalah deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian

menunjukkan guru BK yang ada di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta

sudah mampu meningkatkan profesionalisme dirinya dengan berbagai jenis

kegiatan yang dilakukan dan sudah mendapat dukungan dan kerja sama yang

baik dengan pihak-pihak terkait seperti kepala sekolah, wali kelas, guru maple,

dan siswa. Persamaan dengan penelitian ini terletak pada kompetensi

11 M. Agus Slamet Wahyudi, Profesionalisme guru BK di SMP Negeri 3 Depaok SlemanYogyakarta, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014)

Page 34: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

13

profesional guru BK yang menjadi subyek dalam penelitian dan metode

penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Adapun perbedaan dalam

penelitian ini yaitu terletak pada ruang lingkup penelitian, dan pendekatan

yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian. Penelitian di atas tidak

sepenuhnya mengacu pada kompetensi profesional yang ada pada

Permendiknas No. 27 Tahun 2008, sedangkan dalam penelitian yang peneliti

lakukan sepenuhnya mengacu pada kompetensi profesional yang ada

Permendiknas No. 27 Tahun 2008.

Jurnal dengan judul, Analisis Kesenjangan Kompetensi Profesional

Guru BK Berbasis Permendiknas No. 27 Tahun 2008 (Studi pada Para guru K

SMA Se-Kabupaten Tabanan Tahun 2013).12 Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat kesenjangan pelaksanaan kompetensi profesional guru BK

SMA sesuai dengan Permendiknas No. 27 Tahun 2008 se-Kabupaten Tabanan.

Penelitian ini termasuk penelitian evaluative dengan menggunakan model

kesenjangan (Descrepancy Model). Hasil penelitian menunjukkan dari ke 7

berdasarkan indikator kompetensi profesional yang ada pada Permendiknas No.

27 Tahun 2008, terdapatnya kesenjangan yang sangat signifikan mengenai

kompetensi profesional guru BK. Adapaun persamaan dan perbedaan dalam

penelitian ini adalah terletak pada pendekatan yang digunakan yaitu

kompetensi profesional guru BK yang ada pada Permendiknas No. 27 Tahun

12 Ni Luh Putu Suastini,,, Analisis Kesenjangan Kompetensi Profesional Guru BKBerbasis Permendiknas No. 27 Tahun 2008, ( journal Program Pascasarjana Universitas GaneshaProgram Studi Administrasi Pendidikan volume 4 Tahun 2013). Akses tanggal 03 Juni 2016

Page 35: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

14

2008. Namun untuk perbedaan dalam penelitian ini terdapat pada judul

penelitian, metode penelitian, tempat penelitian dan hasil penelitian.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Marta Eko Eriyono

dengan judul Penerapan Kompetensi Professional Guru BK Pasca Sertifikasi

(Studi Deskriptif guru BK SMP Negeri Se-Kabupaten Rembang Tahun Ajaran

2012/2013).13 Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana penerapan

kompetensi professional guru BK yang telah mendapatkan sertifikasi. Metode

penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian guru

BK yang telah mendapatkan sertifikasi masih juga belum menunjukkan hasil

yang maksimal sebagaimana yang di harapkan. Persamaan dan perbedaan

dalam penelitian ini, adapun persamaan dalam penelitan ini terletak pada

subyek penelitian yaitu guru BK dalam rangka mengungkap kompetensi

profesional yang dimilikinya dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini sama dengan pendekatan yang peneliti gunakan yaitu kompetensi

profesional yang ada pada Permendiknas No. 27 Tahun 2008. Kemudian

perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada ruang lingkup penelitian, tempat

penelitian, dan pembatasan subyek penelitian peneliti tidak memfokuskan pada

guru BK yang sudah sertifikasi melaikan ke semua guru BK.

Berangkat dari beberapa penelitian di atas, peneliti memfokuskan

pada kompetensi professional guru Bimbingan dan Konseling (BK) se-

Kabupaten Lombok Timur. Kompetensi professional yang dimaksud dalam

13 Marta Eko Eriyono, Penerapan Kompetensi professional guru BK pasca sertifikasi(Studi Deskriptif guru BK SMP Negeri Se-Kabupaten RembangTtahun Pelajaran 2012/2013,(Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2013)

Page 36: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

15

penelitian ini adalah kompetensi profesional dalam pelaksanaan pelayanan

bimbingan dan konseling yang meliputi:. (1) Menguasai konsep dan praksis

asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseling, (2)

Menguasai kerangka teoretik dan praksis BK, (3) Merancang program BK, (4)

Mengimplementasikan program BK yang komprehensif, (5) Menilai proses dan

hasil kegiatan BK, (6) Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika

profesional, (7) Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam BK.

Sebagaimana rumusan kompetensi profesional yang tertuang dalam

Permendiknas No. 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Konselor.

E. Kerangka Teoritik

Kompetensi berasal dari bahasa inggris yaitu competence yang berarti

kecakapan dan kemampuan.14 Kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak.15 UU No. 14 Tahun 2005 dan PP No. 74 Tahun 2008; Kompetensi

merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalannya.16 Hal tersebut di atas menunjukkan

bahwa kompetensi merupakan suatu kecakapan atau kemampuan seseorang

14 J.M. Echols dan Shadily, Kamus Ingris Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT GramediaJakarta, 2010), hlm. 132

15 Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm.70

16 UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Butir 10 & PP. No 74 Tahun2008 Tentang Guru pasal 3 butir 1

Page 37: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

16

dari hasil perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang harus

dimiliki, dihayati serta dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas

profesionalnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, kompetensi sangatlah penting dalam

proses pelayanan yang profesional, terutama bagi guru bimbingan dan

konseling (BK) dalam menjalankan tugasnya yaitu membantu peserta

didik/konseli dalam mengembangkan potensinya secara optimal dengan tujuan

untuk memandirikan peserta didik/konseli.

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan

keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma

tertentu serta memerlukan pendidikan khusus (UU No. 14 Tahun 2005).17

Pekerjaan profesional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang

hanya mungkin diperoleh dari lembaga pendidikan yang sesuai, sehingga

kinerjanya didasarkan kepada keilmuan yang dimilikinya yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.18 Adapun mengenai tenaga-tenaga

profesional adalah orang-orang yang telah di didik untuk membantu kegiatan

pertolongan dalam tingkat preventif dan remedial. Penolong yang termasuk

dalam kategori ini salah satunya ialah guru bimbingan dan konseling (BK)/

konselor. Penolong dalam tingkatan ini telah menjalani jenjang pendidikan

17 UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1 butir 418 Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan…,

hlm.15

Page 38: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

17

tingkat tinggi, dan sudah dipersiapkan untuk menghadapi situasi-situasi yang

tidak umum. 19

Dari uraian di atas dapat dipaparkan bahwa profesional adalah suatu

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dengan kemampuan dan kecakapan

yang dimiliki dan ditunjang dengan dasar keilmuan tertentu, yang sudah

dipersiapkan secara mendalam dan diperoleh dari lembaga pendidikan yang

sesuai, serta mampu memberikan pertolongan dalam tingkat preventif dan

remedial kepada peserta didik/konseling yang membutuhkan.

UU No. 14 Tahun 2005 menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaann materi pembelajaran

secara luas dan mendalam dan PP No. 74 Tahun 2008 juga memaparkan,

kompetensi profesional merupakan kemampuan Guru dalam menguasai

pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya

yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan; (1) materi

pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan

pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan

diampu; dan (2) konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni

yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program

satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang

akan diampu.20

19 Samuel T. Gladding, Konseling Profesi yang Menyeluruh, (Jakarta: PT Indeks, 2013),hlm. 45

20 Penejalasan UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 10 ayat 1 dan PPNo. 74 Tahun 2008 Tentang Guru Pasal 3 Ayat 7

Page 39: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

18

Kompetensi profesional guru adalah seperangkat kemampuan yang

dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya

dengan berhasil.21 Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan

yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini

merupakan kompetensi yang sangat penting, sebab langsung berhubungan

dengan kinerja yang ditampilkan.22 Kompotesi professional merupakan

seperangkat kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk menyelesaikan

tugas-tugas keguruannya khususnya pada pelaksanaan pengajaran.

Kompetensi professional juga merupakan salah satu dari rumusan

standar kompetensi guru Bimbingan dan Konseling (BK)/Konselor yang telah

dikembangkan dan dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang menegaskan

konteks tugas dan ekspektasi kinerja konselor. Namun bila ditata ke dalam

empat kompetensi pendidik sebagaimana yang tertuang dalam PP 19/2005,

maka kompetensi akademik dan professional konselor dapat dipetakan dan

dirumuskan ke dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan

professional.

Sesuai Permendiknas No. 27 Tahun 2008; Menjelaskan bahwa salah

satu kompetensi guru bimbingan dan konseling (BK)/konselor ialah

kompetensi profesional yang meliputi : (1) Menguasai konsep dan praksis

asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli, (2)

Menguasai kerangka teoretik dan praksis BK, (3) Merancang program BK, (4)

21 Wifayatun Nuroniyah, Kompetensi Profesional Konselor MTs di DIY…, hlm. 1222 Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan…, hlm.

18

Page 40: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

19

Mengimplementasikan program BK yang komprehensif, (5) Menilai proses dan

hasil kegiatan BK, (6) Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika

profesional, (7) Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam BK. Tuntutan

kompetensi yang harus dikuasai oleh guru bimbingan dan konseling

(BK)/konselor di atas dimaksudkan, agar dapat menunjukkan kinerja

professional dalam mengimplementasikan layanan bimbingan dan konseling,

baik diseting pendidikan, lembaga-lembaga swasta yang melaksanakan layanan

bimbingan dan konseling, maupun konselor yang membuka layanan konseling

di tengah-tengah masyarakat.

Guru bimbingan dan konseling (BK) adalah pendidik yang

berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang

bimbingan dan konseling dan memiliki kompetensi di bidang bimbingan dan

konseling.23 Petugas bimbingan dan konseling profesional adalah mereka yang

direkrut atau diangkat atas dasar kepemilikan ijazah atau latar belakang

pendidikan profesi dan melaksanakan tugas khusus sebagai guru bimbingan

dan konseling (BK) (tidak mengajar) dan mencurahkan waktunya sepenuhnya

pada pelayanan bimbingan dan konseling.24 Arifin dan Eti Kartikawati

(1994/1995) menyatakan bahwa: petugas bimbingan dan konseling di sekolah

(termasuk madrasah) dipilih atas dasar kualifikasi: (1) kepribadian, (2)

pendidikan, (3) pengalaman, dan (4) kemampuan.25 Dari penjelasan di atas

23 Permendibud No. 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada PendidikanDasar dan Menengah, pasal 1 butir 4.

24 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada), hlm. 115

25 Ibid…, hlm 117

Page 41: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

20

menjadi sosok guru bimbingan dan konseling (BK) profesional atau petugas

bimbingan dan konseling professional di sekolah dan madrasah harus

memikili kualifikasi sarjana pendidikan (S.1) pada bidang bimbingan dan

konseling, memenuhi syarat-syarat yang bekaitan dengan : kepribadian,

pendidikan, pengalaman dan kemampuan dan melaksanakan tugas khusus

sebagai guru bimbingan dan konseling (BK) (tidak mengajarkan matapelajaran

yang lain).

Madrasah Aliyah yang selanjutnya disingkat MA adalah salah satu

bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang

menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada

jenjang Pendidikan Menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk

lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara

SMP atau MTs.26 Sekolah dan Madrasah memiliki tanggung jawab yang besar

membantu peserta didik/konseli agar berhasil dalam belajar. Untuk itu Sekolah

dan Madrasah hendaknya memberikan bantuan kepada peserta didik/konseli

untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa.

Dalam kondisi seperti ini, pelayanan bimbingan dan konseling Sekolah dan

Madrasah sangat penting untuk dilaksanakan guna membantu siswa mengatasi

berbagai masalah yang dihadapinya.27

Adapun konteks tugas guru Bimbingan dan Konseling (BK)/Konselor

disatuan pendidikan bertugas sebagai; melakukan analisis kebutuhan,

26 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru pasal 1 butir 20.27 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi)…,

hlm. 12

Page 42: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

21

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, pelaporan dan melakukan

tindaklanjut pengembangan program layanan bimbingan dan konseling.28 Pada

jenjang Sekolah Menengah merupakan niche yang paling subur bagi guru

Bimbingan dan Konseling (BK)/Konselor karena dijenjang itulah guru

bimbingan dan konseling (BK)/konselor dapat berperan secara maksimal

dalam memfasilitasi perserta didik mengaktualisasikan segala potensi yang

dimilikinya.29

Dalam hal ini, kita dapat mengetahui tugas guru Bimbingan dan

Konseling (BK)/Konselor pada Sekolah dan Madrasah bertugas untuk

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut

dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling untuk membantu dan

memfasilitasi perserta didik/konseli dalam mengaktualisasikan segala potensi

yang dimilikinya. Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah dan

Madrasah adalah tiap-tiap pribadi siswa secara perorangan; dalam arti

mengembangkan apa yang ada pada diri tiap-tiap individu (peserta

didik/konseli) secara optimal agar masing-masing individu dapat sebesar-

besarnya berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya dan masyarakat pada

umumnya.30

28 Permendikbud No 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling padaPendidikan Dasar Menengah, pasal 8 ayat 2

29 ABKIN, Panduan Umum Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada SatuanPendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB danSMK/MAK, 2013), hlm. 32

30 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),…hlm 59

Page 43: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

22

Kegiatan layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan

profesional, yang hanya bisa dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling

(BK)/Konselor yang sudah terlatih dan menguasai secara teoritis dan praksis

tentang bimbingan dan konseling. Sifat layanan profesional mensyaratkan guru

Bimbingan dan Konseling (BK)/Konselor dalam memberikan layanan bantuan

kepada peserta didik/konseli, harus menguasai term-term mengenai kepribadian

dan tugas-tugas perkembangan dan mampu mengoperasionalkan kegiatan

instrumentasi sebagai langkah awal dalam memberikan layanan bimbingan dan

konseling.

F. Metode Penelitian

Metode adalah suatu prosedur untuk mengetahui sesuatu yang

mempunyai langkah-langkah sistematis.31 Sedangkan metode penelitian

merupakan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.32 Data-data yang digali dalam penelitian ini bersifat

deskriptif. Sedangkan maksud dalam penelitian ini adalah ingin menjelaskan

tentang bagaimana kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling di

Madrasah Aliyah Se-Kabupaten Lombok Timur.

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian lapangan (field research), karna penulis terjun langung ke

31 Husain Usman & Purnomo Setiyady Akbar, Metodelogi Penelitian Sosial, (Jakarta: PTBumi Aksara, 2000), hlm. 47

32 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 3

Page 44: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

23

lapangan, dan terlibat langsung sebagai angota MGBK. Sedangkan sifat

dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif, Sukmadinata menjelaskan

bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian deskriptif yang dapat

digambarkan dalam bentuk lisan dan tulisan dari individu atau kelompok

terhadap perilaku yang sedang diamati,33 yang mana metode penelitiannya

berusaha mengungkap fakta atau kejadian, objek, aktivitas, proses dan

manusia dengan “apa adanya” pada waktu sekarang atau jangka waktu yang

masih memungkinkan dalam ingatan resonden.34

Oleh karena itu, penelitian ini akan mendeskripsikan keadaan atau

gambaran-gambaran fakta-fakta yang terjadi, terutama yang berhubungan

dengan kompetensi profesional guru BK MA yang menjadi anggota MGBK

yang ada di Kabupaten Lombok Timur NTB.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang menjadi

sumber imformasi yang dapat memberikan data sesuai dengan masalah yang

sedang diteliti.35 Subjek adalah sumber tempat memperoleh keterangan

penelitian.36 Untuk itu, subjek yang akan peneliti gunakan dalam

memperoleh data dalam penelitian adalah ini ada 17 guru BK MA yang

menjadi anggota MGBK, baik Madrasah Aliyah negeri maupun swasta dan

33 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: UPI & PTRemaja Rosda Karya, 2005), hlm. 96

34 Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian: suatu tinjauan teoritis danpraktis, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 203

35 Tatang Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1998), hlm. 135

36 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Tekhnik, (Bandung:Tarsito, 1990), hlm. 143

Page 45: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

24

pengurus MGBK yang ada di Kabupaten Lombok Timur untuk tingkat

SMA/MA. adapun kegiatan penelitian dilakukan pada saat kegiatan MGBK

berlangsung.

Untuk memperkuat hasil penelitian peneliti melakukan kunjungan

langsung ke 5 (lima) Madrasah Aliyah yang berbeda kecamatan diantaranya:

MAN 1 Selong Kecamatan Selong yang terletak pada pusat kota, MAN 2

Wanasaba yang terletak di pelosok desa, MA NW Kotaraja Kecamatan

Sikur terletak pada bagian barat, MA NW Ijobalit Kecamatan Labuan Haji

terletak pada bagian utara, dan MA NW Ketangga terletak pada bagian

timur, dan MA UF NW Paok Lombok Kecamatan Suralaga terletak pada

posisi di tengah.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang hendak diteliti dalam suatu

penelitian.37 Dengan demikian, fokus atau arah secara umum dalam

penelitian ini ingin mengamati bagaimana kompetensi profesional guru BK

MA baik yang terkait dengan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan

kompetensi profesional yang dimilikinya, dan hambatan yang ditempuh

dalam mengembangkan kompetensi profesionalnya, sebagaimana

kompetensi profesional yang telah dirumuskan dalam Permendiknas No. 27

Tahun 2008. Penelitian ini berlangsung pada forum MGBK, yang dilibatkan

hanya guru BK MA yang menjadi anggota MGBK dan pengurus MGBK

yang ada di Kabupaten Lombok Timur

37 Husain Usman & Purnomo Setiyady Akbar, Metodelogi Penelitian Sosial, (Jakarta: PTBumi Aksara, 2000), hlm. 100

Page 46: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

25

4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang valid, akurat dan mendalam,

diperlukan adanya pengalian data yang mendalam, sehingga mampu

mengungkap permasalahan yang hendak diteliti. Selain penelitian yang

peneliti lakukan pada saat kegiatan MGBK, peneliti juga langsung terjun ke

lapangan sekaligus sebagai instrument penelitian. Adapun metode

pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang

bersumber pada tulisan-tulisan.38 Sedangkan Suharsimi Arikunto

menjelaskan metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data

dalam bentuk catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapat,

leger, agenda dan lain sebagainya.39 Dalam penelitian ini dokumen-

dokumen administarsi BK yang akan dilihat antara lain:

1) Dokumen-dokumen yang terkait dengan hasil pelaksanaan need

asesmen baik tes maupun non tes.

2) Dokumen perencanaan layanan seperti SATLAN, SATKUNG, dan

refrensi mengenai pendekatan, tehnik-tehnik konseling dan jenis

pelayanan bimbingan dan konseling.

3) Dokumen program bimbingan dan konseling yang sudah dibuat oleh

guru BK, baik program kerja maupun perangkat pembelajaran

bimbingan dan konseling.

38 Sutrisno Hadi, Metodelogi Riseatch II, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), hlm. 13639 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1996), hlm. 202

Page 47: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

26

4) Dokumen hasil pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada

peserta didik baik terkait pada bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar,

dan karier

5) Dokumen hasil pelaksanaan penilaian layanan bimbingan dan konseling

6) Dukumen laporan yang dibuat oleh guru BK, serat kerjasama yang

dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait

7) Dokumen hasil karya ilmiah yang merupakan hasil penelitian yang

pernah dilakukan oleh guru BK MA tentang bimbingan dan konseling

b.Metode wawancara (Interview)

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara

tanya jawab secara sepihak yang dilakukan secara sistematis dan

berdasarkan pada tujuan penelitian.40 Sudijono menjelaskan metode

wawancara merupakan metode pengumpulan data yang diperoleh secara

langsung.41 Dengan demikian, peneliti melakukan wawancara langsung

kepada subjek penelitian yaitu guru BK MA yang menjadi anggota MGBK

dan pengurus MGBK yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Adapun

tekhnis yang digunakan peneliti dalam melakukan wawancara adalah

dengan mengkombinasikan antara wawancara terstruktur dan non

terstruktur. Wawancara terstruktur yang peneliti maksudkan adalah

sebelum peneliti terjun ke lapangan peneliti sudah menyiapkan bahan

wawancara yang sudah jelas ditujukan kepada subyek penelitian dan

begitu pula sebaliknya.

40 Sutrisno Hadi, Metodelogi Risearch, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas PsikologiUGM, 1987,), hlm. 193

41 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali , 1996), hlm. 35

Page 48: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

27

Adapun imformasi yang peneliti hendak himpun dengan metode

wawancara guna untuk mengetahui tingkat keprofesionalan guru BK MA

antara lain sebagai berikut:

1) Kompotensi prfesional guru BK MA dengan mengacu pada rumusan

kompetensi profesional yang ada pada Permendiknas No. 27 Tahun

2008.

2) Upaya yang dilakukan oleh guru BK MA dalam mengembangkan

kompetensi keprofesionalannya.

3) Hambatan yang ditempuh oleh guru BK MA dalam mengembangkan

kompetensi keprofesionalannya.

c. Metode Observasi

Metode observasi menjadi salah satu metode yang biasanya

digunakan dalam penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengamati

secara langsung dinamika atau fenomena subjek dan objek penelitian.

Pengamatan ini dilaksanakan secara sengaja dan terencana serta memuat

tujuan-tujuan tertentu. Sutrisno Hadi menjelaskan bahwa observasi

dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung pencatatan

secara sistematis terhadap fokus permasalahan yang diteliti.42 Dengan

demikian, yang menjadi fokus pengamatan dalam penelitian ini adalah:

1) Instrumen-instrumen bimbingan dan konseling

2) Program bimbingan dan konseling

3) Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

4) Jenis kegiatan layanan dan satuan pendukung

42 Sutrisno Hadi, Metodelogi Risearch, (Yogyakarta: Andi Offset, 1998), hlm. 193

Page 49: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

28

5) Pendekatan model layanan bimbingan dan konseling

6) Administari hasil penilaian, baik penilaian proses maupun hasil

7) Pembagaian tugas/pembagian siswa asuh guru BK dan struktur yang

dimiliki yang ada di ruang BK

8) Fasilitas dan prasarana yang dimiliki oleh guru BK

Adapun pelaksanaan observasi ini, peneliti menggunakan jenis

observasi non partisipan. Artinya peneliti tidak secara langsung terjun

dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Akan tetapi peneliti

hanya melakukan pengamatan tentang dinamika yang terjadi di lapangan

terkait dengan sikap profesionalisme guru BK dalam menjalankan kontek

tugas layanan bimbingan dan konseling di Madrasah Aliyah di Kabupaten

Lombok Timur. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Hadari Nawawi bahwa

pengamatan dapat dilakukan secara tidak langsung terhadap obyek yang

diteliti.43

5. Metode Analisis data

Data-data mentah yang terkumpul melalui dokumentasi, wawancara,

dan observasi akan dianalisis dengan cara mengatur data tersebut secara

berurutan, kategorisasi, dan mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, dan

satuan, serta uraian dasar.44 Dalam melakukan analisis data, peneliti

menggunakan metode induktif. Secara operasional, peneliti tidak berangkat

dari fakta empiris. Akan tetapi, peneliti secara mendalam melakukan

penelitian langsung di lapangan dengan mengamati, mempelajari,

43 Hadari Nawawi, Metodelogi Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: GajahmadaUniverrsity Pres, 2000), hlm. 100

44 Ibid…, hlm. 202

Page 50: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

29

menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan terhadap fenomena

obyek penelitian.

Analisis data dilakukan sebagai proses penyederhanaan data ke

dalam bentuk bacaan dan dapat diinterpretasikan.45 Tujuan dari analisis data

adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya

menjadi informasi yang lebih sederhana, dan lebih mudah dipahami, serta

menarik kesimpulan penelitian yang telah dilaksanakan.46 Adapun data

yang akan dianalisis yaitu data diperoleh dengan tehnik pengumpulan data

baik dengan dokumnetasi, wawancara, dan observasi, yang kesemua data

tersebut dapat digunakan untuk menggali kompetensi profesional guru BK

MA yang ada di Kabupaten Lombok Timur.

Adapun langkah-langkah peneliti dalam melakukan analisis data

adalah:

a. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data yang dimaksud dalam penelitian ini sebagai upaya

melakukan pemilihan, pemusatan perhatian atau penyederhanaan data.

Sugiyono menjelaskan bahwa, mereduksi data berarti memilih hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya, serta

membuang yang dianggap tidak perlu.47 Dengan demikian, data yang

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan

45 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metodelogi Penelitian Survey, (Jakarta:LP3ES, 1987), hlm. 263

46 Hermawan Warsito, Pengantar Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Gramedia PustakaUtama, 1992), hlm. 89

47 Sugiyono, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 247

Page 51: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

30

mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya serta

mencari data tambahan jika diperlukan. John W. Creswell juga

menyatakan, dalam menganalisa data, peneliti perlu “memisahkan” data

(Guest MacQueen & Namey, 2012), yaitu suatu proses memfokuskan

pada sebagian data dan mengabaikan bagian-bagian lainnya.48

Secara sederhana, ilustrasi reduksi data dapat digambarkan

sebagai berikut:49

Adapun data-data yang terkait dengan penelitian ini, sebagai

acuan dalam mereduksi data penelitian antara lain: data yang terkait

dengan instrumen need asesmen (analisis kebutuhan siswa) baik tes

maupun non tes, mengenai penguasaan teori dan praksis bimbingan dan

konseling, program bimbingan dan konseling, pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling, hasil pelaksanaan penilaian layanan bimbingan

dan konseling, bentuk kesadaran dan tanggung jawab guru BK dalam

pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, dan data yang terkait

48 John W. Creswell, Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014,), Edisi ke-4, hlm. 261

49 Sugiyono, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D…, hlm. 248

CATATANLAPANGAN

2!1d2#3$4Ab%5cA%BE&aC*eD*E

AABECDEdbcae

HASILREDUKSIREDUKSI

Reduksi

212345

Page 52: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

31

dengan hasil karya ilmiah yang merupakan hasil penelitian yang pernah

dilakukan oleh guru BK MA

b. Penyajian data (data display)

Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah

menyajikan data. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi

terorganisir, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin mudah

dipahami dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Sugiyono

menyatakan bahwa, penyajian data merupakan proses pengumpulan

informasi yang disusun berdasarkan kategori atau pengelompokan-

pengelompokan yang diperlukan.50 Pada langkah ini peneliti berusaha

menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat

disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan

dengan cara menampilkan data, membuat hubungan antar fenomena

untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu

ditindaklanjuti untuk mencapi tujuan penelitian.51 Penyajian data yang

baik merupakan satu langkah penting menuju tercapainya analisis

kualitatif yang valid dan handal.

Secara sederhana, ilustrasi penyajian data dapat digambarkan

sebagai berikut:52

50 Sugiyono, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D…, hlm. 249

51 Tim Pengawas Sekolah Pendidikan Menengah, Pengolahan dan Analsis DataPenelitian, (http:// gurupembaharu.com), akses tangal 08 Juni 2016

52 Sugiyono, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D…, hlm. 248

Page 53: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

32

Dari table di atas dapat dilihat adanya perbedaan antara hasil

reduksi data dengan display data. Penyajian data dalam suatu pola

tertentu akan memberikan kemudahan bagi peneliti untuk mendapatkan

temuan sehingga yang dapat dijadikan landasan dalam mengambil

kesimpulan.

c. Penarikan kesimpulan (Conclusion/verification)

Kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir dalam melakukan

analisis data, setelah melalui kegiatan reduksi data dan penyajjian data.

Penarikan kesimpulan ini dilakukan secara deskriptif, singkat, padat dan

jelas. Penarikan kesimpulan tersebut dilakukan berlandaskan pada pokok-

pokok pembahasan dalam obyek penelitian. Langkah ketiga dalam

analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi.53 Dengan demikian penarikan kesimpulan

dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah

yang ditetapkan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti

53 Sugiyono, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D…, hlm. 252

ABCDEabcde

DISPLAYDATA

Display

12345

AABECDEdbcae

HASILREDUKSI

212345

Page 54: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

33

rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan

akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.54

Secara sederhana, ilustrasi Conclusion/verification data dapat

igambarkan sebagai berikut:55

G.Sistematika Pembahasan

Dalam rangka mempermudah dalam memahami langkah-langkah

penyusunan tesis ini, peneliti memaparkan secara ringkas sistematika

penyusunan tesis ini yang terdari dari 5 (lima) bab, yaitu:

1. Bab I. Pada bab ini terdiri dari pendahuluan sebagai gambaran sekilas

mengenai esensi permasalahan dalam penelitian ini. Item-item yang

termuat dalam pendahuluan ini adalah latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode penelitian,

dan sistematika pembahasan.

2. Bab II. Landasan Teori, pada bab ini peneliti memaparkan secara teoritis

mengenai esensi-esensi fokus kajian dalam penelitian ini. Teori-teori atau

konsep-konsep tersebut peneliti jadikan sebagai kacamata peneliti dalam

54 Ibid…, hlm 25355 Ibid…, hlm. 248

abcde

12345

DISPLAYDATA

ABCDEConclusion Penarikan

kesimpulan/makna

CONCLUSIONDATA

Page 55: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

34

melakukan pengamatan terhadap obyek penelitian di lapangan, sekaligus

sebagai acuan peneliti dalam memberikan solusi terhadap persoalan di

lapangan.

3. Bab III. Paparan data dan temuan, pada bab ini peneliti mendeskripsikan

lokasi penelitian secara mendetail yang berkaitan dengan obyek penelitian.

Selain itu, peneliti juga memaparkan data-data mentah sebagai jawaban

terhadap fokus permasalahan dalam penelitian ini.

4. Bab IV. Pembahasan, pada bab ini peneliti berusaha membahas data-data

mentah yang berikaitan dengan ob

5. yek penelitian dengan menggunakan teori-teori dan konsep-konsep yang

ada dalam kerangka teoritik. Selain itu, peneliti juga melakukan analisis

terhadap obyek penelitian dengan memanfaatkan teori-teori dan konsep-

konsep yang tertuang dalam kerangka teoritik.

6. Bab V. Penutup, pada bab ini terdiri dari dua pokok pembahasan, yaitu (1)

kesimpulan, pada pembahasan ini peneliti menyimpulkan pokok persoalan

yang berlandaskan pada Item-item yang terdapat dalam rumusan masalah

dan (2) saran, langkah ini sebagai langkah terakhir peneliti dalam

penyusunan tesis. Pada tahap terakhir ini peneliti mencoba memberikan

saran kepada lembaga-lembaga terkait yang melaksanakan bimbingan dan

konseling, khususnya di lingkungan pendidikan.

Page 56: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

167

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti lakukan,

guru BK MA yang menjadi anggota MGBK sudah memiliki kualifikasi

akademik Sarjana Pendidikan (S.1) pada bidang bimbingan dan konseling dan

sudah memiliki pengalaman kerja 5 tahun. Kemudian untuk kompetensi

profesional yang dimiliki oleh guru BK MA, yang di analisis dengan

mengunakan Permendiknas No. 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Konselor. Hasil dari analisis, peneliti menemukan

dari ketujuh poin yang ada pada kompetensi profesioanl (Permendiknas No.

27 Tahun 2008) hanya ada 5 poin sudah bisa dijalankan oleh guru BK MA

yang menjadi anggota MGBK dan ada 2 poin yang masih belum dijalankan

diantaranya:

1. Guru BK MA yang menjadi anggota MGBK sudah bisa melaksanakan

kegiatan need assessment untuk menganalisis kebutuhan peserta didik

dengan menggunakan instrumen tes dan non tes.

2. Menguasai kerangka teoretik dan praksis bimbingan dan konseling. Hal itu

dilihat dari penyusunan program kerja dan perangkat pembelajaran yang

dimiliki oleh guru BK, namun yang masih belum pada point ini yaitu

penguasaan pendekatan sesuai dengan prosedur BK.

Page 57: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

168

3. Merancang program bimbingan dan konseling. Dapat dilihat dari

kemampuan guru BK dalam melaksanakan need assessment sebagai

langkah awal sampai dengan penyusunan SATLAN.

4. Mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang

komprehensif. Dilihat dari jumlah layanan yang diberikan kepada peserta

didiik dalam satu semester, selajutnya adanya struktur dan pembagian

tugas dan pembagian siswa asuh sudah jelas

5. Menilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling.

Dilihat dari adanya laporan pelaksanaan program (Lapelprog) yang

mencakup penilaian dengan laiseg, laijapen, dan penilaian laijapan.

6. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional. Hal itu

ditunjukkan dengan adanya kesadaran guru BK dalam mensosialisasikan

program bimbingan dan konseling kepada pihak-pihak terkait, serta adanya

rasa tanggung jawab terhadap pelaksanaan layanan.

7. Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan konseling.

Untuk tahapan ini peneliti tidak menemukan karya ilmiah yang merupakan

hasil dari guru BK, baik dalam bentuk jurnal, artikel, serta lainnya.

Upaya peningkatan kompetensi profesional guru BK MA Kabupaten

Lombok Timur. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan upaya guru BK

MA dalam meningkatkan kompetensi profesional dapat dilihat dari adanya

kegiatan-kegiatan rutin MGBK yang selalu melibatkan guru BK yang menjadi

anggota MGBK. Dengan adanya kegiatan rutin MGBK diharapkan dapat

meningkatkan kompetensi guru BK khususnya pada kemampuan profesional

dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik.

Page 58: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

169

Hambatan dalam mengembangkan kompetensi profesional guru BK

MA Kabupaten Lombok Timur. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

peneliti dapat jabarkan hambatan-hambatan yang dialami oleh guru BK di

antaranya :

1. Tidak adanya jadwal masuk kelas guru BK MA sehingga dalam

penyampaian materi layanan merasa kesulitan melainkan hanya dilakukan

pada saat jam kosong dan diluar kelas.

2. Kurangnya dukungan biaya yang diberikan pihak sekolah kepada guru BK,

dimana kebutuhan guru BK berbeda dengan guru mata pelajaran.

3. Kurang penguasaan mengenai teori-teori pendekatan yang digunakan,

seperti pendekatan psikoanalisis, pendekatan behavior, pendekatan

eksistensial humanistik, serta pendekatan-pendekatan lainya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan di

atas, maka beberapa saran yang perlu dipertimbangkan untuk peningkatan

kompetensi profesionalitas guru Bimbingan dan Konseling pada level

pendidikan MA sebagai berikut :

1. Melaksanakan atau membentuk kelompok-kelompok diskusi kecil yang

aktif seperti, melaksanakan layanan bimbingan dan kelompok, melatih

siswa untuk peer counseling (konseling teman sebaya).

2. Untuk guru BK mengalami kekurangan biaya diharap guru BK selalu

mencari solusi dan jangan dijadikan sebagai hambatan dalam

melaksanakan tugas keprofesionalannya.

Page 59: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

170

3. Mengenai penguasaan teori pendekatan konseling, diharapkan para senior

atau yang sudah menyandang gelar S.2 pada bimbingan dan konseling

dapat membantu guru BK yang ada.

4. Kepada pengurus MGBK diharapkan selalau mengembangkan organisasi

dan menambah personil anggota. Organisasi MGBK merupakan salah

wadah tempat menambah pengetahuan bimbingan dan konseling yang

digunakan untuk meningkatkan kompetensi profesional dalam

menjalankan profesi BK.

Page 60: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

171

DAFTAR PUSTAKA

ABKIN, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Kode etikBimbingan dan Konseling, Standar Kompetensi Konselor, 2005.

ABKIN, Panduan Umum Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada SatuanPendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK), 2013.

Amin, Samsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: AMZAH, 2010.

Amirin Tatang, Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 1998.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta, 1996.

Daryanto, Standar Kompotensi dan Penilian Kinerja Guru Profesional,Yogyakarta: Gava Media, 2013.

Eriyono, Marta Eko, Penerapan Kompetensi professional guru BK pascasertifikasi (Studi Deskriptif guru BK SMP Negeri Se-KabupatenRembang. Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2013.

Geldard, Kathryn dan David Geldard, Konseling Remaja. Yogyakarta: PustakaPelajar, 2011.

Gibson, Robert L., dan Marianne H. Mitchell, Bimbingan dan Konseling,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Gladding, Samuel T., Konseling Profesi yang Menyeluruh, Jakarta: PT INDEKS,2012.

Hadi, Sutrisno, Metodelogi Risearch, Yogyakarta: Yayasan Penerbit FakultasPsikologi UGM, 1987.

Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompotensi, Cet.Ke-4. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

IKAPI, Anggota, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar danMenengah, dan Umum, Bandung: PT Sarana Pancakarya Nusa, 2013.

Janawi, Kompotensi Guru Citra Guru Profesional, Bandung: Alfabeta, 2012.

Page 61: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

172

Creswell John W., Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, Edisi ke-4

Khoiri, Hoyyima, Jitu dan Mudah Lulus Sertifikasi Guru, Yogyakarta:Bening, 2010.

Kunandar, Guru Profesional, Jakarta : PT Raja Grafindo, 2007.

Kurniawan, Luky, Pengembangan Program Layanan Bimbingan dan KonselingKomprehensif di SMA, Jurnal Psikologi Pendidikan & Konselin UNY,Vol. 1 No. 1 Juni 2015.

Kusnandar. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PTRaja Grafindo, 2007.

Lesmana, Jeanette Murad. Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: UPI Press, 2007

Lestari, Mugi, Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling dalamPelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri se-Kota Cilacap, Universitas Negeri Semarang, 2013.

Maleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 1994.

Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2007.

Marno dan M. Idris, Strategi dan Metode Pengajaran, Yogyakarta: Ar-ruzzMedia, 2009.

Mulyasa, E., Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2002.

Nawawi, Hadari, Metodelogi Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: GajahMadaUniverrsity Pres, 2000.

Nikmah, Syifaun, Profesinalisme Guru-Guru PAI Pasca Sertifikasi di MadrasahAliyah Kabupaten Cilacap, Yogyakarta: PPS UIN Sunan Kalijaga, 2014.

Nuroniyah, Wifayatun, Kompetensi Profesional Konselor Madrasah Tsanawiyahdi DIY, Yogyakarta: PPS UIN Sunan Kalijaga, 2015.

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar BImbingan dan Konseling, Jakarta: PTRineka Cipta, 2013.

Page 62: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

173

Prayitno, Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Umum (SMU),Padang: PT Bina Sumber Daya MIPA, 1997.

Prayitno, Unjuk kerja Guru BK Berbasis Permendiknas No. 27 Tahun 2008,Universitas Negeri Padang, 2012.

Prastowo, Andi Memahami Metode-Metode Penelitian: suatu tinjauan teoritisdan praktis, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan dan konseling di Sekolah, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2008.

Ridwan, Psikologi Transformasi untuk Guru dan Konselor Islami(Pengembangan Insan Guru), Selong: Bintang Timur, 2010.

Sahertian, Piet A, Profil Pendidik Profesional, Yogyakarta: Andi Offset, 1994.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta: Kencana, 2009.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. RajagrafindoPersada, 2011.

Saudagar, Fahrudin dan Idrus, Ali, Pengembangan Profesionalitas Guru.Jakarta: Garuda Persada, 2009.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metodelogi Penelitian Survey, Jakarta:LP3ES, 1987.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali, 1996.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D, Bandung: Alfabeta, 2007.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D, Bandung: Alfabeta, 2014.

Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Layanan Bimbingan danKonseling (Buku Panduan untuk Guru Pembimbing/Konseling diSLTP/Sekolah Menengah), Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.

Sukardi, Dewa Ketut, Proses Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta, 2008.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, UPI Bandung: PTRemaja Rosda Karya, 2005.

Page 63: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

174

Supriatna, Mamat. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi(Orientasi Dasar Pengembangan Profesi Konselor). Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2011.

Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Tekhnik,Bandung: Tarsito, 1990.

Tohirin, Bimbingan dan Konseling Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi).Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2011.

Triyanto, Titik, Tinjauan Yuridis Hak Serta Kewajiban Pendidik menurutUUGD, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006.

Usman, Husain, dan Purnomo Setiyady Akbar, Metodelogi Penelitian Sosial,Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000.

Uzer Usman, Moh, Menjadi Guru Profesional, Bandung: RemajaRosdakarya,2009

Wahyudi, M. Agus Slamet, Profesionalisme guru BK di SMP Negeri 3 DepaokSleman Yogyakarta, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014.

Warsito, Hermawan, Pengantar Metodelogi Penelitian, Jakarta: GramediaPustaka Utama, 1992.

Winkel, W.S., dan M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di InstitusiPendidikan, Yogyakarta: Media Abadi, 2013.

Yusuf, Syamsu & Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling,Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional

Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan PendidikanDasar dan Menengah

Permendiknas No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik danKompotensi Guru

PP No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru

Page 64: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

175

Permendiknas No. 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik danKompotensi Konselor

Permenpan No. 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan AngkaKreditnya

Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru danPengawas Satuan Pendidikan

PP No.17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

Permendikbud No. 81ATahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, LampiranIV Bab VIII.

Permendikbud No. 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling PadaPendidikan Dasar dan Menengah

INTERNET

Sudrajat, Akhmad, evyandika.blogspot.co.id/2012/02/tugasfungsi-dan-peran-bimbingan-dan.html, akses tanggal 12 Maret 2016

Lestari, Mungi, Indonesian Journal Of Guidance and Counseling; Theory andAplication 2 (4) (2013), (UNNES, Jurusan Pendidikan, Fakultas IlmuPendidikan), akses tanggal 14 Maret 2016.

Atang, GhofarMu’alim, Makalah Supervisi Standar Pendidik dan TenagaKependidikanhttps://www.academia.edu/8820869/Standar_Pendidik_Dan_Tenaga_Kependidikan, akses tanggal 14 Maret 2016

Nurmelly, Nelly, Penyusunan Program BK Berbasis Sekolah, Widyaiswara MudaBalai Diklat Keagamaan Palembang, akses tanggal 24 Februari 2016

Thompson, Victor A, http://www.informasiahli.com/2015/08/pengertian-organisasi-tujuan-dan.html, akses 01 Maret 2016

http://www.artikelsiana.com/2015/04/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-ciri-manfat -unsur-unsur-organisasi.html, akses 01 Maret 2016

Page 65: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

LAMPIRAN

Page 66: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Lampiran 01

PEDOMAN WAWANCARA

PENGURUS MGBK SMA/MA KABUPATEN LOMBOK TIMUR NTB.1

Tujuan Wawancara : Mengetahui profil MGBK SMA/MA di Kabupaten

Lombok Timur Provinsi NTB

Identitas Subjek Penelitian

Nara Sumber :

Jabatan :

Hari/tgl :

Tempat :

No Pertanyaan Ket

1. Kapan berdirinya MGBK di Kabupaten Lombok Timur ?

2. Bagaimana proses terbentuknya MGBK di Kabupaten

Lombok Timur ?

3. Apa Visi dan Misi MGBK di Kabupaten Lombok ?

4. Apa tujuan dibentuk MGBK ?

5. Tempat sekretariat MGBK berada dimana ?

6. Struktur organisasi terdiri dari ?

7. Apa saja kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh

MGBK di Kabupaten Lombok ?

8. Berapa jumlah anggota MGBK ?

9. Apa saja program jangka panjang MGBK di Kabupaten

Lombok Timur ?

10. Apa saja fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki ?

1 Terdapat beberapa item dalam penyusunan instrument penelitian ini yang peneliti kutipdari instrumen penelitian tesisnya Wifayatun Nuroniyah, Kompetensi Profesional KonselorMadrasah Tsanawiyah di DIY, (Yogyakarta: PPs UIN Sunan Kalijaga, 2015). Dan yang lainnyapeneliti kembangkan sendiri.

Page 67: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

11. Sumber pembiayaan MGBK dari ?

12. Berapa jumlah Sekolah/ Madrasah yang menjadi anggota

MGBK di Kabupaten Lombok Timur ini ?

Lombok Timur,.........................2016Peneliti,

HIMSONADINM: 1420410207

Page 68: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Lampiran 02

PEDOMAN WAWANCARA

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

DI MADRASAH ALIYAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NTB.2

Tujuan : Mengetahui Kompetensi Professional Guru

Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah

Kabupaten Lombok Timur.

Identitas Subjek Peneliti

Nama :

Pendidikan Terakhir :

Jabatan :

Instansi/Tempat Mengajar :

Kompetensi Sub Kompetensi Item Wawancara Ket

Kompetensi

Profesional

Guru BK

Menguasai konsep dan

praksis asessmen untuk

memahami kebutuhan dan

masalah konseli

1. Apa saja instrument non tes

yang Ibu/Bapak gunakan dalam

memahami kebutuhan dan

kondisi konseli ?

2. Bagaimana cara Ibu/Bapak

melaksanakan deskripsi

kebutuhan peserta didik ?

3. Apa saja yang Ibu/Bapak

persiapkan dalam merencanakan

dan mengimplementasikan

program BK ?

4. Bagaimana cara Ibu/Bapak

2 Terdapat beberapa item dalam penyusunan instrument penelitian ini yang peneliti kutipdari instrumen penelitian tesisnya Wifayatun Nuroniyah, Kompetensi Profesional KonselorMadrasah Tsanawiyah di DIY, (Yogyakarta: PPs UIN Sunan Kalijaga, 2015). Dan yang lainnyapeneliti kembangkan sendiri.

Page 69: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

merumuskan tujuan program

BK di sekolah ?

5. Bagaimana cara Ibu/Bapak

mendokumentasikan hasil

asessmen konseli ?

6. Bagaiaman cara Ibu/Bapak

mengukur keberhasilan suatu

layanan BK bagi peserta didik ?

7. Apa saja kesulitan yang

Ibu/Bapak alami dalam

memahami kebutuhan peserta

didik ?

8. Apa saja masalah-masalah yang

dihadapi oleh peserta didik, dan

bagaimana cara penaganannya ?

9. Menurut Ibu/Bapak, apa saja

yang menjadi faktor

penghambat peserta didik

mengalami gangguan atau

lamban dalam

perkembangannya, khususnya

dalam 4 bidang layanan (belajar,

pribadi, sosial, dan karir)

Menguasai kerangka

teoritik dan praksis

bimbingan dan konseling

1. Apa saja pendekatan yang

Ibu/Bapak pernah gunakan

dalam melaksanakan layanan

BK bagi konseli ?

2. Berapakah rata-rata waktu yang

diperlukan dalam pelaksanaan

layanan BK bagi peserta didik,

khususnya dalam

Page 70: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

mengimplementasikan 4

(empat) bidang bimbingan

(pribadi, sosial, belajar, dan

karir) ?

3. Bagaimana strategi Ibu/Bapak

dalam mengoptimalkan

perkembangan peserta didik

dalam bidang pribadi-sosial,

belajar, dan karir ?

4. Apa saja bentuk-bentuk layanan

BK yang diberikan kepada

peserta didik ?

5. Bagaimana pola kolaborasi guru

BK dengan wali murid dalam

membantu menyelesaikan

masalah peserta didik ?

Merancang program

bimbingan dan konseling

1. Bagaimana model

pengadministrasian proses dan

hasil program BK yang

Ibu/Bapak terapkan ?

2. Bagaimana model (bentuk)

program tahunan, semesteran,

bulanan, mingguan, harian dan

lapelprog ?

3. Bagaimana sistematika

penyusunan program layanan

bimbingan dan konseling yang

Bapak/Ibu peruntukan kepada

peserta didik ?

4. Apa saja fasilitas yang tersedia

dalam menyokong pelaksanaan

Page 71: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

layanan bimbingan dan

konseling ?

5. Apakah semua peserta didik

diberikan kesempatan layanan

dalam mengoptimalkan

perkembangan emosional,

mental, dan psikis peserta didik

serta potensinya ?

Mengimplementasikan

program bimbingan dan

konseling yang

komprehensif

1. Bagaimana cara Ibu/Bapak

mengimplementasikan program

tahunan, bulanan, mingguan,

harian, dan lapelprog ?

2. Apa saja strategi yang

Ibu/Bapak terapkan dalam

mengimplementasikan masing-

masing bidang layanan (pribadi,

sosial, belajar dan karir) ?

3. Apa saja layanan-layanan BK

yang telah Ibu/Bapak berikan

kepada peserta didik. Jelaskan ?

4. Berapa presentase waktu

layanan yang dibutuhkan dalam

implementasi program layanan

BK ?

5. Bagaimana cara Ibu/Bapak

melaksanakan kegiatan refral

dan home visit. Jelaskan ?

Menilai proses dan hasil

progam bimbingan dan

konseling

1. Bagaimana cara Ibu/Bapak

melaksanakan kegiatan

Lapelprog ?

Page 72: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

2. Bagaimana cara Ibu/Bapak

melaksanakan evaluasi evaluasi

proses, dan evaluasi hasil ?

3. Bagaimana cara Ibu/Bapak

melaksanakan kegiatan follow

up. Jelaskan?

Memiliki kesadaran dan

komitmen tentang etika

professional

1. Apakah Ibu/Bapak memiliki

beban kerja di luar kegiatan

pelayanan bimbingan dan

konseling di sekolah tempat

mengabdi ?

2. Bagaimana partisipasi kepala

sekolah, wali kelas, dan guru

maple dalam meningkatkan

kualitas layanan dan BK ?

3. Apakah Ibu/Bapak aktif

mengikuti seminar, workshop,

dan pelatihan ?

4. Bagaimana antusias peserta

didik terhadap pelaksanaan

layanan bimbingan dan

konseling ?

5. Apa saja upaya-upaya yang

dilakukan dalam rangka

meningkatkan profesionalitas

pelaksanaan layanan BK ?

6. Apakah selama ini peserta didik

merasa puas dengan layanan BK

yg diberikan. Jelaskan ?

7. Apa yang Ibu/Bapak

prioritaskan dalam pelaksanaan

Page 73: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

layanan BK bagi peserta didik ?

8. Apakah Bapak/Ibu telah

menjalin kerja sama dengan

tenaga profesi lainnya dalam

rangka memenuhi kebutuhan

peserta didik ?

Menguasai konsep dan

praksis penelitian dalam

bimbingan dan konseling

1. Apa saja penelitian-penelitian

yang telah Ibu/Bapak

laksanakan guna meningkatkan

kualitas layanan BK ?

2. Apa saja karya (jurnal, buku

pedoman, artikel) yang telah

Ibu/Bapak susun ?

3. Apakah ada tindak lanjut dari

hasil penelitian yang telah

Ibu/Bapak laksanakan ?

Lombok Timur,…………………..2016Peneliti,

HIMSONADINM: 1420410207

Page 74: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Lampiran 03

PEDOMAN OBSERVASI

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI MADRASAH ALIYAH KABUPATEN

LOMBOK TIMUR NTB.3

Tujuan : Mengetahui kompetensi professional guru bimbingan dan konseling di Madrasah Aliyah Kabupaten

Lombok Timur.

Identitas Subjek Peneliti

Nama :

Pendidikan Terakhir :

Jabatan :

Instansi/Tempat Mengajar :

3 Terdapat beberapa item dalam penyusunan instrument penelitian ini yang peneliti kutip dari instrumen penelitian tesisnya Wifayatun Nuroniyah,Kompetensi Profesional Konselor Madrasah Tsanawiyah di DIY, (Yogyakarta: PPs UIN Sunan Kalijaga, 2015). Dan yang lainnya peneliti kembangkan sendiri

Variable Sub Variable Aspek Dokumentasi Hasil Observasi Ada Tidak Ket

Kompetensi

Profesional

Guru BK

1. Menguasai konsep dan praksis

asesmen untuk memahami

kondisi kebutuhan dan masalah

Instrument bimbingan

dan konseling

AUM, IKMS, ITP,

DCM, SOSIOMETRI,

angket bakat dan minat,

Page 75: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

konseli dll

2. Menguasai kerangka teoritik

dan praksis bimbingan dan

konseling

Program bimbingan dan

konseling

Program tahunan

Program semesteran

Program bulanan

Program mingguan

Program harian

Pelaksanaan bimbingan

dan konseling

Satuan layanan

Satuan pendukung

Materi layanan

Jadwal kegiatan

Jenis kegiatan layanan Layanan orientasi

Layanan informasi

Layanan konseling

Individual

Layanan bimbingan

kelompok

Layanan konseling

Page 76: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

kelompok

Layanan penyaluran

dan penempatan

Layanan konsultasi

Layanan mediasi

Layanan advokasi

Jenis kegiatan

pendukung

Aplikasi instrumen

Himpunan data

Konfrensi kasus

Kunjungan rumah

Alih tangan kasus

Tampilan kepustakaan

Pendekatan model

layanan bimbingan dan

konseling

Trait Faktor

Rasional Emotif

Therapy

Psikoanalisa

Konseling Behavior

Terapi Gestalt

Page 77: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Pendekatan

Eksistennsial

Humanistis

Pendekatan Client-

Centered

Terapi Realitas

Terapi Eklektik

3. Merancang Program bimbingan

dan konseling

Administrasi penilaian Hasil analisis

kebutuhan

Data catatan pribadi

Hasil evaluasi belajar

Hasil psikotes

Peta siswa

Catatan wali kelas

Catatan guru maple

4. Mengimplementasikan program

bimbingan dan konseling secara

komprehensif

Data pendekatan

kolaboratif

Struktur organisasi

BK

Pembagian tugas dan

Page 78: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

siswa asuh

Kegiatan harian guru

BK

5. Menilai proses dan hasil

kegiatan bimbingan dan

konseling

Hasil evaluasi yang

mencakup tiga bagian

yaitu evaluasi program,

proses, dan hasil

Laiseg

Laijapen

Laijapan

Lapelprog

Follow up

6. Memiliki kesadaran dan

komitmen terhadap etika

professional

Hasil evaluasi

pelaksanaan kegiatan

layanan

Pelaporan

Fasilitas, sarana dan

prasarana

Ruang BK Individual

Ruang BK

Kelompok

Almari

Rak Buku

Box File Berisi

Brosur informasi

Page 79: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Lombok Timur,…………………..2016Peneliti,

HIMSONADINM: 1420410207

Kursi dan meja tamu

Ruang kerja guru

Komputer

Papan bimbingan

Rancangan

Anggaran

7. Menguasai konsep dan praksis

penelitian dalam bimbingan dan

konseling

Laporan kegiatan PKB

(pengembangan

keprofesian

berkelanjutan)

Jurnal

Artikel

Karya ilmiah

Modul

Page 80: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Lampiran 04

PEDOMAN DOKUMENTASI

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

DI MADRASAH ALIYAH SE-KABUPATEN LOMBOK TIMUR.4

Tujuan : Mengetahui kompetensi profesional guru bimbingan dan

konseling di Madrasah Aliyah di Kabupaten Lombok

Timur.

Identitas Subjek Penelitian

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Nara Sumber :

Jabatan :

Hari/Tanggal :

No SAPRAS ADA TIDAK

1. Ruang bimbingan dan konseling

2. Ruang bimbingan kelompok/konseling kelompok

3. Ruang konseling individual

4. Lemari tempat penyimpanan data

5. Komputer

6. Kotak masalah

7. Filling kabinet

8. Papan bimbingan

9. Mading tempat pengumuman

4 Terdapat beberapa item dalam penyusunan instrument penelitian ini yang peneliti kutipdari instrumen penelitian tesisnya Wifayatun Nuroniyah, Kompetensi Profesional KonselorMadrasah Tsanawiyah di DIY, (Yogyakarta: PPs UIN Sunan Kalijaga, 2015). Dan yang lainnyapeneliti kembangkan sendiri.

Page 81: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

10. Peralatan meja dan kursi di ruang BK

11. Struktur bimbingan dan konseling

12. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk: map,

box file, dan buku pribadi siswa

13. Blangko/Agenda Surat

14. Buku catatan konseling (catatsis)

15. Agenda harian guru BK

16. Buku tamu

17. Leger BK

18. Kartu disposisi/surat izin siswa

19. Catatan konsultasi

20. Buku panduan / Modul BK

21. Perangkat bimbingan dan konseling yang mencakup:

program tahunan, program semester, program

bulanan, program mingguan, dan program harian.

22. Brosur

23. Leaflet

24. Daftar rekapitulasi kehadiran siswa

25. Peta siswa

26. Catatan observasi siswa

27. LCD

28. CD pembelajaran dalam layanan BK

Lombok Timur, ............................ 2016Peneliti,

HIMSONADINM: 1420410207

Page 82: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

LAMPIRANHASIL

PENELITIAN

Page 83: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Lampiran 01

HASIL WAWANCARA

PENGURUS MGBK SMA/MA KABUPATEN LOMBOK TIMUR NTB

Tujuan Wawancara : Mengetahui profil MGBK SMA/MA di Kabupaten

Lombok Timur Provinsi NTB

Pelaksanaan

Nara Sumber : Pengurus MGBK SMA/MA

Jabatan :

Hari/tgl : 15 s/d 17 Februari 2016

Tempat : Acara kegiatan dan Sekretariat MGBK

No Pertanyaan Jawaban

13. Kapan berdirinya MGBK di

Kabupaten Lombok Timur ?

Tahun 2008

14. Bagaimana proses terbentuknya

MGBK di Kabupaten Lombok

Timur ?

Sekolah/madrasah swasta dulunya tidak

terlalu di tekan dengan keberadaan guru

BK, namun seiring berjalannya waktu

semua sekolah swasta harus memiliki guru

BK, yang pada akhirnya semua sekolah

baik negeri maupun swasta wajib memiliki

guru BK. Dengan mengigat keberadaan

guru BK yang semakin banyak maka guru

BK/konselor sekolah berinisiatif

mendirikan oraganisasi MGBK sebagai

bentuk perkumpulan dengan guru BK

yang ada.

15. Apa Visi dan Misi MGBK di

Kabupaten Lombok ?

Visi

Untuk meningkatkan kompotensi guru BK

Misi

Melaksanakan kegiatan-kegiatan MGBK

Page 84: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

yang terkait dengan pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling di sekolah.

16. Apa tujuan dibentuk MGBK ? Memperluas wawasan dan pengetahuan

guru BK/konselor dalam penguasaaan

subtansi pelayanan bimbingan dan

konseling di sekolah.

Memberikan kesempatan kepada anggota

untuk berbagi pengalaman, serta saling

memberikan bantuan dan umpan balik.

17. Tempat sekretariat MGBK

berada dimana ?

SMAN 1 Suralaga kabupaten Lombok

Timur

18. Struktur organisasi terdiri dari ? Terdiri dari :

Pembina

Penanggung Jawab

Ketua

Sekertaris

Bendahara

Anggota

19. Apa saja kegiatan-kegiatan yang

sudah dilaksanakan oleh MGBK

di Kabupaten Lombok ?

Kegiatan yang dilakukan berupa

pelatihan-pelatihan mengenai kegiatan

pelaksanaan layanan bimbingan dan

konseling dan melaksanakan kegaitan

pertemuan MGBK secara berpindah-

pindah di setiap sekolah

20. Berapa jumlah anggota MGBK ? Kurang lebih 40 orang guru BK baik dari

SMA maupun MA

21. Apa saja program jangka panjang

MGBK di Kabupaten Lombok

Timur ?

Terjalinnya kerjasama yang baik antar

guru BK dan terwujudnya kompotensi

profesional guru BK dalam menjalankan

profesinya

Page 85: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

22. Apa saja fasilitas, sarana dan

prasarana yang dimiliki ?

LCD Proyektor, lemari tempat

penyimpanan data, dan ada juga yang

lainya

23. Sumber pembiayaan MGBK dari

?

Dari anggota MGBK sendiri yaitu setiap

kali pertemuan MGBK masing-masing

angota/setiap guru BK SMA maupun MA

mengeluarkan Rp. 25000

24. Berapa jumlah Sekolah/

Madrasah yang menjadi anggota

MGBK di Kabupaten Lombok

Timur ini ?

Seluruh SMA dan MA baik negeri

maupun swasta yang ada di Kabupaten.

Lombok Timur, bagi siapa saja guru BK

yang mau bergabung akan tetap diterima

menjadi anggota MGBK

Lombok Timur,.........................2016Peneliti,

HIMSONADINM: 1420410207

Page 86: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Lampiran 02

HASIL WAWANCARA

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI MADRASAH ALIYAH KABUPATEN

LOMBOK TIMUR

Tujuan : Mengetahui Kompetensi Professional Guru Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah di

Kabupaten Lombok Timur.

Identitas Subjek Penelitian

Nama : Drs. H. Ahmad Syuja’i

Pendidikan Terakhir : Sarjana Pendidikan (S.1) Bimbingan dan Konseling

Jabatan : Koordinator BK

Instansi/Tempat Mengajar : MAN 1 Selong Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur

Kompetensi Sub Kompetensi Item Wawancara Jawaban

Kompetensi

Profesional

Guru BK

Menguasai konsep dan

praksis asessmen untuk

memahami kondisi

1. Apa saja instrument nontes

yang Ibu/Bapak gunakan

dalam memahami kebutuhan

dan kondisi konseli.?

Intrsumen non tes yang biasa kami gunakan adalah

AUM, DCM, dan Sosimentri. Angket seperti angket

menentukan bakat minat siswa, angket gaya belajar,

angket penjurusan.

Page 87: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

kebutuhan dan masalah

konseli

2. Bagaimana cara Ibu/Bapak

melaksanakan deskripsi

kebutuhan peserta didik.?

Dengan melakukan analisis kebutuhan peserta didik

baik dengan menggunakan instrumen tes maupun non

tes serta angket,kemudian hasil dari kegiatan itu kami

deskripsikan.

3. Apa saja yang Ibu/Bapak

persiapkan dalam

merencanakan dan

mengimplementasikan

program BK.?

Ya….. sama dengan guru-guru yang lain sebelum

proses belajar mengajar berlangsung, guru BK juga

harus mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

isinya program BK, seperti program tahunan, program

semester, program bulan, serta jadwal kegiatan

pelaksanaan layanan.

4. Bagaimana cara Ibu/Bapak

merumuskan tujuan program

BK di sekolah.?

Merumuskan tujuan program kita sesuaikan dengan

kebutuhan peserta didik dan fasilitas yang menunjang

pelaksanaan layanan

5. Bagaimana cara Ibu/Bapak

mendokumentasikan hasil

asessmen konseli.?

Setelah melakukan need asesmen kepada peserta

didik, kemudian hasil need asesmen itu kita olah

dengan sebaik mungkin. Hasil asesmen tersebutlah

yang kita simpan baik dalam berbentuk dokumenttasi.

6. Bagaiaman cara Ibu/Bapak Mengukur keberhasilan layanan yang berikan kepada

Page 88: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

mengukur keberhasilan suatu

layanan BK bagi peserta

didik.?

peserta didik dapat dilakukan dengan observasi

tentang perubahan peserta didik, dan penilaian Laiseg,

Laijapen, Laijapan, dan hasil penilian itu sebagai

acuan dalam melakukan tindak lanjut layanan.

7. Apa saja kesulitan yang

Ibu/Bapak alami dalam

memahami kebutuhan peserta

didik.?

Adapun kesulitan yang kami alami sebagai guru BK

dalam memahami peserta didik, kadang beberapa

peserta didik susah untuk dideketi, melainkan hanya

selalu menjauh, mungkin karna takut dengan guru BK

atau bagaimana.

8. Apa saja masalah-masalah

yang dihadapi oleh peserta

didik, dan bagaimana cara

penaganannya.?

Masalah yang dihadapi oleh peserta didik di antaranya

perkelahian di dalam sekolah yang biasa dilakukan

anak remaja usia SMA, kami langsung melakukan

pemanggilan kepada peserta kemudian memberikan

konseling individual/kelompok, apabila mereka mau

saling memaafkan dengan temanya kami tidak

memberikan surat pernyataan, tapi apabila masalahnya

terlalu berat kami dari pihak sekolah harus melibatkan

orang tua dan memberikan pernyataan.

Page 89: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

9. Menurut Ibu/Bapak, apa saja

yang menjadi _faktor

penghambat peserta didik

mengalami gangguan atau

lamban dalam

perkembangannya ?

Misalnuya dalam belajar, yang menjadi penghambat

kadang lingkungan siswa di rumah tidak mendukung,

kebanyakan siswa bergaul dengan anak tidak sekolah

dan sering juga saya lihat gumpul dengan geng-geng

motor padahal tetep saya perhatikan.

Menguasai kerangka

teoritik dan praksis

bimbingan dan konseling

1. Apa saja pendekatan yang

Ibu/Bapak pernah gunakan

dalam melaksanakan layanan

bimbingan dan konseling bagi

konseli.?

Masalah pedekatan-pendekatan yang ada dalam

bimbingan dan konseling kami tidak terlalu

mengetahui, melainkan hanya menggunakan

pendekatan yang kami bisa, dengan catatan masalah

peserta didik terselesaikan.

2. Berapakah rata-rata waktu

yang diperlukan dalam

pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling bagi

peserta didik ?

Untuk layanan biasa kami hanya menggunakan 1 jam

pelajaran, tapi untuk layanan konseling baik

individual maupun kelompok mungkin 1 jam tidak

cukup.

3. Bagaimana strategi Ibu/Bapak

dalam mengoptimalkan

Cara kami mengoptimal perkembangan peserta didik

yaitu dengan memberikan berbagai jenis layanan

Page 90: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

perkembangan peserta didik ? dengan materi yang beraneka ragam yang sesuai

dengan kebutuhan peserta didik, minimal dalam satu

semester 10 kali layanan.

4. Apa saja bentuk-bentuk

layanan bimbingan dan

konseling yang diberikan

kepada peserta didik.?

Jenis-jenis layanan dan satuan pendukung yang ada

pada pola 17 plus. Namun yang sering kami gunakan

adalah layanan imformasi, orientasi, layanan klasikal,

layanan konseling individual, dan layanan konseling

kelompok/bimbingan kelompok.

5. Bagaimana pola kolaborasi

guru BK dengan wali murid

dalam membantu

menyelesaikan masalah

peserta didik.?

Apabila ada masalah siswa yang tidak kami bisa

selesaikan dengan sendiri atau sudah kami coba tapi

tidak bisa, dari itu kami memintak bantuan orang tua

agar ikut dalam membantu menyelesaikan masalah

siswa seperti sering terlambat datang ke sekolah.

Merancang Program BK 1. Bagaimana model

pengadministrasian proses

dan hasil program BK yang

Ibu/Bapak terapkan.?

Dalam melakukan pengadministrasian program

bimbingan dan konseling kami hanya

mendokumentasikan hasil-hasil dari pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling yang berbentuk

Page 91: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

dokumen.

2. Bagaimana model (bentuk)

program tahunan, semesteran,

bulanan, mingguan, harian

dan lapelprog.?

Program tahuan, program semester, dan program

bulanan isinya seperi tahap persiapan, tahap

pelaksanaan, evaluasi, analisis, tindak lanjut, serta

pelaporan……..hanya itu…..

3. Bagaimana sistematika

penyusunan program layanan

bimbingan dan konseling

yang Bapak/Ibu peruntukan

kepada peserta didik.?

Adapun sistematika penyusunan program diantaranya:

need asesmen, menetapkan tujuan, menetapkan isi

program, mengidentifikasi sumber-sumber,

pengaturan waktu pelayanan, melibatkan personil lain

apabila perlu, dan seterusnya.

4. Apa saja fasilitas yang

tersedia dalam menyokong

pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling.?

Untuk masalah fasilitas. Fasiltas yang utama dan

pertama adalah adanya raung kerja BK dan ruang

konseling, kemudian fasilitas yang lain akan sebagai

pendukung saja.

5. Apakah semua peserta didik

diberikan kesempatan layanan

dalam mengoptimalkan

perkembangan emosional,

Ya semua peserta didik diberikan kesempatan tanpa

terkecuali.

Page 92: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

mental, dan psikis peserta

didik serta potensinya.?

Mengimplementasikan

program BK yang

komprehensif

1. Bagaimana cara Ibu/Bapak

mengimplementasikan

program tahunan, bulanan,

mingguan, harian, dan

lapelprog?

Bukti program layanan bimbingan dan konseling

diterapkannya dengan adanya SATLAN yang dibuat

oleh guru BK. pembuatan SATLAN akan mengacu

pada program tahunan, program semester, serta

silabus. Di dalam SATLAN kadang memakai sampai

2 jenis layanan dan 2 kegiatan pendukung.

2. Apa saja strategi yang

Ibu/Bapak terapkan dalam

mengimplementasikan layanan

bimbingan dan konseling

Adapun mengenai strategi layanan kami hanya

berpaduan pada layanan dan satuan pendukung yang

ada pada pola 17 plus.

3. Apa saja layanan-layanan

bimbingan dan konseling yang

telah Ibu/Bapak berikan

kepada peserta didik,

jelaskan.?

Layanan-layanan bimbingan dan konseling yang

diberikan kepada peserta didik yaitu jenis-jenis

layanan dan satuan pendukung yang ada pada pola 17

plus. Namun yang sering kami gunakan adalah

layanan imformasi, orientasi, layanan klasikal,

layanan konseling individual, dan layanan

Page 93: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

konseling/bimbingan kelompok.

4. Berapa presentase waktu

layanan yang dibutuhkan

dalam implementasi program

layanan BK.?

Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

kami menggunakan waktu tidak tertentu melainkan

hanya berfokus pada terselesaikannya masalah

konseli, tapi apabila belum terselesaikan kami

lansung meninjaklanjutinya besok harinya.

5. Bagaimana cara Ibu/Bapak

melaksanakan kegiatan refral

dan home visit, Jelaskan?

Dalam melakukan alih tangan kasus kami sebagai

guru BK sebelum mengirimkan peserta didik, kami

harus mengirimkan surat rekomendasi dulu kemudian

apabila surat sudah dibalas, dengan catatan siap

menerima, maka siswa akan kami refral. Terkecuali

sudah berlangganan seperti petugas kesehatan siswa

cukup membawa buku berobat dari sekolah.

Menilai proses dan hasil

progam BK

1. Bagaimana cara Ibu/Bapak

melaksanakan kegiatan

lapelprog ?

Lapelprog akan dibuat apabila penilaian LAISEG,

LAIJAPEN, dan LAIJAPAN sudah dilakukan.

Page 94: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

2. Bagaimana cara Ibu/Bapak

melaksanakan evaluasi

evaluasi proses, dan evaluasi

hasil ?

Dalam evaluasi program dilakukan dengan melihat

kesuaian program dengan kebutuhan peserta didik,

tujuan program dan sasaran program. Evluasi proses

untuk kegiatan, dilakukan dengan menilai

kesenjangan antara perencanaan dan kenyataan,

menilai partisipasi dan keaktipan subjek mengikuti

dan melaksanakan pembimbingan, kemudian evaluasi

hasil dilakukan dengaan kegiatan Laiseg, Laiapen,

Laipan yang kesemua terhimpun pada Lapelprog.

3. Bagaimana cara Ibu/Bapak

melaksanakan kegiatan follow

up, jelaskan?

Kegiatan follow uf kami lakukan apabila ada yang

perlu atau yang belum terselesaikan

Memiliki kesadaran dan

komitmen tentang etika

professional

1. Apakah Ibu/Bapak memiliki

beban kerja di luar kegiatan

pelayanan bimbingan dan

konseling di sekolah tempat

Pembagaian tugas untuk sekolah tempat kami ini

Alhamdulillah masih tersusun dan tertata rapi, artinya

masing-masing guru sudah dibagikan tugas masing-

masing sesuai dengan mata pelajaran yang di ampu.

Page 95: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

mengabdi.?

2. Bagaimana partisipasi kepala

sekolah, wali kelas, dan guru

mapel dalam meningkatkan

kualitas layanan dan

profesionalisme guru BK.?

Partsipasi kepala sekolah dalam pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling seperti pengadaan kebutuhan

layanan, wali kelas akan menyerahkan catatan penting

mengenai peserta didik catatan sendiri maupun catatan

dari guru maple.

3. Apakah Ibu/Bapak aktif

mengikuti seminar, workshop,

dan pelatihan ?

Apabila ada kegiatan-kegiatan seminar yang di adakan

oleh kampus STKIP Hamzanwadi Selong, semua guru

BK yang menjadi anggota MGBK semua di undang.

4. Bagaimana antusias peserta

didik terhadap pelaksanaan

layanan bimbingan dan

konseling?

Antusias peserta dalam pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling sesuai dengan situasi dan

kondisi serta tersesuainya materi layanan dengan

kebutuhan peserta didik .

5. Apa saja upaya-upaya yang

dilakukan dalam rangka

meningkatkan profesionalitas

pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling.?

Upaya yang dilakuan seperti mengikuti kegiatan

MGBK, mengikuti seminar/workshop, serta kegiatan-

kegiatan lainya, selama itu menyangkut kegiatan

bimbingan dan konseling.

Page 96: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

6. Apakah selama ini peserta

didik merasa puas dengan

layanan BK yg diberikan.?

Jelaskan.?

Tingkat kepuasan peserta didik dengan layanan yang

diberikan tergantung dengan materi yang diberikan

apakah sesuai dak dengan kebutuhan peserta didik atau

tidak, hal tersebut sangat besar pengaruhnya.

7. Apa yang Ibu/Bapak

prioritaskan dalam

pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling bagi

peserta didik.?

Yang menjadi prioritaskan yaitu terselesaikannya

permasalahan peserta didik, dan peserta didik bisa

merasa ada perubahan

8. Apakah Bapak/Ibu (guru BK)

telah menjalin kerja sama

dengan tenaga profesi lainnya

dalam rangka memenuhi

kebutuhan peserta didik.?

Kami hanya melakukan kerjasama dengan orang tua

siswa dan petugas kesehatan, mengigat siswa yang

sakit pada saat jam sekolah.

Menguasai konsep dan

praksis penelitian dalam

BK

1. Apa saja penelitian-penelitian

yang telah Ibu/Bapak

laksanakan guna meningkatkan

kualitas layanan BK.?

Untuk kegiatan penelitian kami masih belum

melakukannya serta untuk penulisan jurnal juga

masih juga belum. Melainkan kami hanya disibukkan

Page 97: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

dengan tugas-tugas sekolah yang menghadapi peserta

didik cukup banyak dan yang memiliki sikap dan

prilaku yang berbeda, apabila usia remaja, usia

remaja merupakan masa yang sangat labil atau masa

dimana sedang proses pencarian jati diri.

2. Apa saja karya (jurnal, buku

pedoman, artikel) yang telah

Ibu/Bapak susun.?

3. Apakah ada tindak lanjut dari

hasil penelitian yang telah

Ibu/Bapak laksanakan.?

Lombok Timur,...............................2016Peneliti,

HIMSONADINM: 1420410207

Page 98: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Lampiran 03

HASIL OBSERVASI

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MADRASAH ALIYAH KABUPATEN

LOMBOK TIMUR NTB

Tujuan : Mengetahui kompetensi professional guru bimbingan dan konseling di Madrasah Aliyah di

Kabupaten Lombok Timur.

Identitas Subjek Penelitian

Nama : Drs. H. Ahmad Syuja’i

Pendidikan Terakhir : Sarjana Pendidikan (S.1) Bimbingan dan Konseling

Jabatan : Koordinator BK

Instansi/Tempat Mengajar : MA Negeri 1 Selong Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur

Variable Sub Variable Aspek Dokumentasi Hasil Observasi Ada Tidak Ket

Kompetensi

Profesional

Guru BK

1. Menguasai konsep dan praksis

asesmen untuk memahami

kondisi kebutuhan dan masalah

konseli

Instrument bimbingan

dan konseling

AUM, IKMS, ITP,

DCM, SOSIOMETRI,

angket bakat dan minat,

dll

V

2. Menguasai kerangka teoritik dan Program bimbingan dan Program tahunan V

Page 99: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

praksis bimbingan dan

konseling

konseling Program semesteran

Program bulanan

Program mingguan

Program harian

V

V

V

V

Pelaksanaan bimbingan

dan konseling

Satuan layanan

Satuan pendukung

Materi layanan

Jadwal kegiatan

V

V

V

V

Jenis kegiatan layanan Layanan orientasi

Layanan informasi

Layanan konseling

Individual

Layanan bimbingan

kelompok

Layanan konseling

kelompok

Layanan penyaluran

V

V

V

V

V

Page 100: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

dan penempatan

Layanan konsultasi

Layanan mediasi

V

V

V

Jenis kegiatan

pendukung

Aplikasi instrumen

Himpunan data

Konfrensi kasus

Kunjungan rumah

Alih tangan kasus

Tampilan

kepustakaan

V

V

V

V

V

V

Pendekatan model

layanan bimbingan dan

konseling

Trait Faktor

Rasional Emotif

Therapy

Psikoanalisa

Konseling Behavior

Terapi Gestalt

Pendekatan

Eksistennsial

V

V

V

V

V

V

Page 101: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Humanistis

Pendekatan Client-

Centered

Terapi Realitas

Terapi Eklektik

V

V

V

3. Merancang Program bimbingan

dan konseling

Administrasi penilaian Hasil analisis

kebutuhan

Data catatan pribadi

Hasil evaluasi belajar

Hasil psikotes

Peta siswa

Catatan wali kelas

Catatan guru maple

V

V

V

V

V

V

V

4. Mengimplementasikan program

bimbingan dan konseling secara

komprehensif

Data pendekatan

kolaboratif

Struktur organisasi

BK

Pembagian tugas dan

siswa asuh

Kegiatan harian guru

V

V

Page 102: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

BK V

5. Menilai proses dan hasil

kegiatan bimbingan dan

konseling

Hasil evaluasi yang

mencakup tiga bagian

yaitu evaluasi program,

proses, dan hasil

Laiseg

Laijapen

Laijapan

Lapelprog

Follow up

V

V

V

V

V

6. Memiliki kesadaran dan

komitmen terhadap etika

professional

Hasil evaluasi

pelaksanaan kegiatan

layanan

Pelaporan V

Fasilitas, sarana dan

prasarana

Ruang BK

Individual

Ruang BK

Kelompok

Almari

Rak buku

Box file berisi

Brosur informasi

Kursi dan meja tamu

V

V

V

V

V

V

V

Page 103: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Ruang kerja guru

Komputer

Papan bimbingan

Rancangan

Anggaran

V

V

V

V

V

7. Menguasai konsep dan praksis

penelitian dalam bimbingan dan

konseling

Laporan kegiatan PKB

(pengembangan

keprofesian

berkelanjutan)

Jurnal

Artikel

Karya ilmiah

Modul

V

V

V

V

Lombok Timur,.........................2016Peneliti,

HIMSONADINM: 1420410207

Page 104: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Lampiran 04

HASIL DOKUMENTASI

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

DI MADRASAH ALIYAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NTB

Tujuan : Mengetahui kompetensi profesional guru bimbingan dan

konseling di Madrasah Aliyah Kabupaten Lombok Timur.

Identitas Subjek Penelitian

Nama Sekolah : MA Negeri 1 Selong

Alamat Sekolah : Selong Kabupaten Lombok Timur

Nara Sumber : Drs. H. Ahmad Syuja’I

Jabatan : Koordinator BK

Hari/Tanggal : 22 s/d 29 Februari 2016

NO SAPRAS ADA TIDAK

1. Ruang bimbingan dan konseling V

2. Ruang bimbingan kelompok/konseling kelompok V

3. Ruang konseling individual V

4. Lemari tempat penyimpanan data V

5. Komputer V

6. Kotak masalah V

7. Filling kabinet V

8. Papan bimbingan V

9. Mading tempat pengumuman V

10. Peralatan meja dan kursi di ruang BK V

11. Struktur bimbingan dan konseling V

12. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk:

map, box file, dan buku pribadi siswaV

Page 105: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

13. Blangko/ Agenda Surat V

14. Buku catatan konseling (catatsis) V

15. Agenda harian guru BK V

16. Buku tamu V

17. Leger BK V

18. Kartu disposisi/Surat izin siswa V

19. Catatan konsultasi V

20. Buku panduan / Modul BK V

21. Perangkat bimbingan dan konseling yang

mencakup: program tahunan, program semester,

program bulanan, program mingguan, dan program

harian.

V

22. Brosur V

23. Leaflet V

24. Daftar rekapitulasi kehadiran siswa V

25. Peta siswa V

26. Catatan observasi siswa V

27. LCD V

28. CD pembelajaran dalam layanan BK V

Lombok Timur,.........................2016Peneliti,

HIMSONADINM: 1420410207

Page 106: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Lampiran 05.

Lampiran Gambar

Acara MGBK Tingkat SMA/MA Kabupaten Lombok Timur NTB.

Acara dilaksanakan pada tanggal 15 Februari tahun 2016 yang dihadiri olehpengawas BK SMA/MA Kabupaten Lombok Timur dan Dr. Ridwan, M.Pd,sekalu pembina MGBK sebagai utusan Perguruan Tinggi STKIP HamzanwadiSelong.

Page 107: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Wawancara dengan ketua MGBK SMA/MA Kabupaten Lombok Timur.

Wawancara dengan Sekertaris MGBK SMA/MA Kabupaten Lombok Timur

Page 108: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Wawancara dengan Guru BK Madrasah Aliyah Negeri 1 Selong KabupatenLombok Timur

Page 109: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Wawancara dengan Guru BK Madrasah Aliyah Negeri Wanasaba KabupatenLombok Timur

Ruang Konseling

Page 110: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Surat Keterangan Penelitian

Page 111: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 112: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 113: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 114: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 115: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 116: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 117: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 118: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Page 119: TESIS - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/21424/2/1420410207_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · memberikan pemahaman terkait ekspektasi kinerja guru Bimbingan dan Konseling (BK)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

Nama : HIMSONADI

Tempat Tangggal Lahir : Paok Lombok, 01 Desember 1987

Alamat Rumah : Paok Lombok Desa Paok Lombok Kecamatan

Suralaga Kabupaten Lombok Timur NTB

No Hp : 085 205 060 800

Email/Gmail : [email protected]/[email protected]

Pendidikan Terakhir : Sarjana Pendidikan (S.1) Program Studi

Bimbingan dan Konseling

Nama Ayah : H. Mahyudin (Alm)

Nama Ibu : Hj. Hamdah (Alm)

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN 1 Tebaban Kec. Suralaga Kab. Lombok Timur Lulus Tahun 2001

2. SMP 2 Suralaga Kab. Lombok Timur Lulus Tahun 2004

3. MAN 1 Selong Ka. Lombok Timur Lulus Tahun 2007

4. STKIP Hamzanwadi Selong Kab. Lombok Timur, Lulus Tahun 2011

C. Riwayat Pekerjaan

1. Guru BK di Madrasah Aliyah Unwanul Falah NW Paok Lombok Kec.

Suralaga Kab. Lombok Timur Tahun 2011-2014.

2. Guru BK SMK UF NW Paok Lombok Kec. Suralaga Kab. Lombok Timur

Tahun 2015

Yogyakarta, 09 Mei 2016

HIMSONADI