pengaruh ekspektasi dan transparansi terhadap …repository.uinjambi.ac.id/1279/1/ees150725_lilis...

116
PENGARUH EKSPEKTASI DAN TRANSPARANSI TERHADAP MINAT MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKAT DI BAZNAS KOTA JAMBI S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Disusun oleh: LILIS HELDA SAPUTRI NIM: EES.150725 Pembimbing I : Ambok Pangiuk, S.Ag.,M.SI Pembimbing II : Mohammad Orinaldi, SE.,M.S.Ak PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019 M/144

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH EKSPEKTASI DAN TRANSPARANSI TERHADAP MINAT

    MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKAT DI BAZNAS KOTA JAMBI

    S K R I P S I

    Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

    Dalam Ilmu Ekonomi Syariah

    Disusun oleh:

    LILIS HELDA SAPUTRI

    NIM: EES.150725

    Pembimbing I : Ambok Pangiuk, S.Ag.,M.SI

    Pembimbing II : Mohammad Orinaldi, SE.,M.S.Ak

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    2019 M/144

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    “Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum

    mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah

    telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada

    Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetaahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-

    Mujadallah 58:13)

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Rasa syukur yang mendalam atas semua proses yang sudah saya lalui untuk

    mempersembahkan karya sederhana ini dengan penuh cinta, kasih sayang, do‟a, harapan dan

    ketulusan

    Melalui proses, do‟a, usaha dan kerja keras, saya persembahkan karya sederhana ini untuk:

    Allah SWT. yang karena kehendak dan izin-Nya lah saya bisa melampaui tahap demi tahap

    hingga skripsi ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya.

    Teruntuk Ayah dan Ibu tercinta, lewat kalianlah Allah menitipkan keridhoan-Nya untukku.

    Terimakasih atas do‟a, usaha dan kepercayaan yang kalian amanahkan kepadaku selama

    anakmu ini pergi merantau untuk beribadah thalabul „ilmi (mencari ilmu) di manapun

    tempatnya. Terimakasih sudah mempercayakan cita-cita ayah kepadaku.

    Tak terlupa untuk Bapak dan Ibu dosen pembimbing, pengarah, pengajar dan Pembimbing

    Akademik yang selama ini telah tulus ikhlas meluangkan waktu dan pikirannya untuk

    menuntun dan mengarahkan saya guna mengenal dan mempelajari banyak hal di kampus ini,

    memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai harganya agar saya menjadi lebih

    baik lagi kedepannya.

    Teruntuk saudara, sahabat-sahabat terdekat dan yang jauh di Pulau Jawa, teman-teman

    yang terus memberi dukungan serta semangat baik moril ataupun materil, dan khususnya

    ucapan terimakasih untuk rekan Dewan Racana, Kakak demisioner Dewan serta Kakak-

    kakak dan adik-adik Racana STS-SS UIN STS Jambi yang selalu menjadi pemacu

    penyemangat dalam penyelesaian skripsi ini.

    Terakhir, teruntuk semua pihak yang sudah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini,

    saya ucapkan terimakasih.

  • vii

    ABSTRAK

    Lilis Helda Saputri; EES150725; “Pengaruh Ekspektasi dan Transparansi

    terhadap Minat Muzakki dalam Membayar Zakat di BAZNAS Kota Jambi”

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh ekspektasi

    dan transparansi terhadap minat muzakki dalam membayar zakat di BAZNAS

    Kota Jambi. Variabel dependen pada penelitian ini adalah minat muzakki.

    Sedangkan variabel independennya adalah ekspektasi dan transparansi. Populasi

    dalam penelitian ini adalah muzakki yang menyetor zakat ke BAZNAS Kota

    Jambi. Metode sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan didapat

    sebanyak 100 responden. Data dalam penelitian ini diambil menggunakan

    kuesioner yang disebarkan kepada muzakki yang membayar zakat di BAZNAS

    Kota Jambi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

    linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi berpengaruh

    secara positif dan signifikan terhadap minat muzakki dalam membayar zakat di

    BAZNAS Kota Jambi. Transparansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

    minat muzakki dalam membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi. Ekspektsi dan

    transparansi secara simultan tidak berpengaruh terhadap minat muzakki dalam

    membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi.

    Kata Kunci : Ekspektasi, Transparansi dan Minat Muzakki.

  • viii

    ABSTRACT

    Lilis Helda Saputri; EES150725; “The Influence of Expectations and

    Transparency on Muzakki‟s Interest in Paying Zakat at BAZNAS Jambi City”

    This study aims to empirically examine the effect of expectations and

    transparency on yhe interest of Muzakki on paying zakat at BAZNAS Jambi City.

    The dependent variable in this study is Muzakki‟s interest. While the independent

    variables are expectations and transparency. The population in this study was

    Muzakki who deposited zakat in the BAZNAS of Jamby City. The sample method

    used was puropsive sampling and obtained as many as 100 respondents. The data

    in this study were taken using a questonnaire distributed to muzakki who paid

    zakat at BAZNAS Jambi City. The analytical method used in this reserch is

    multiple linear regression. The results of the study showed that expectations had a

    positive and significant effect on muzakki‟s in paying zakat at BAZNAS Jambi

    City. Transparency does not significantly influence the interest of muzakki in

    paying zakat at BAZNAS Jambi City. Simultaneous expectations and transparency

    do not affect muzakki‟s interest in payig zakat at BAZNAS Jambi City.

    Keywords : Expectations, Transparency and Interest in Muzakki

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Assalamu‟alaikum,Wr.Wb.

    Segala puji bagi Allah SWT. atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga

    skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya guna memenuhi salah satu

    syarat memperoleh gelar Strata Satu (S1) pada Program Jurusan Ekonomi Syariah

    di Fakutas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

    Shalawat dan salam juga penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. beserta

    sahabat dan keluarganya yang telah membawa umat manusia dari kehidupan yang

    tidak berperadaban menuju kepada masyarakat yang penuh dengan ilmu

    pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

    Peneliti menyadari dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

    berbagai pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini, peneliti mengucapkan

    terimakasih kepada:

    1. Prof. Dr. H. Sua‟idi, MA.,Ph.D, Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin

    Jambi.

    2. Prof. Dr. Subhan, M.Ag, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

    3. Dr. Rafidah, SE.,M.EI, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

    4. Novi Mubriyanto, SE.,ME. Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

  • x

    5. Dr. Halimah Dja‟far, M.Fil.I, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

    6. Dr. Sucipto, S.Ag.,MA dan G.W.I Awal Habibah, SE.,M.E, Ketua dan

    Sekretaris jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan

    Thaha Saifuddin Jambi.

    7. Ambok Pangiuk, S.Ag.,M.SI (Pembimbing I) dan Mohammad

    Orinaldi, SE.,M.S.Ak (Pembimbing II) yang telah mendidik peneliti

    sehingga terselesaikannya naskah skripsi ini.

    8. Yth. Bapak/Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam yang telah mengajarkan dan memberikan ilmunya kepada

    peneliti sehingga peneliti menjadi lebih dewasa dalam bersikap,

    berpikir, dan bertindak.

    9. Yth. Bapak / Ibu pejabat dan para staf akademik Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang telah

    memberikan pelayanan administrasi secara profesional sehinga

    lancarnya proses penyelesaian studi peneliti.

    10. Yth. Pejabat dan para pustakawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    UIN Sultan Thaha saifuddin Jambi, Perpustakaan Wilayah Provinsi

    Jambi, dan Perpustakaan Kota Jambi yang telah memberikan

    pelayanan profesional sehingga memudahkan peneliti dalam

    memperoleh beberapa literatur.

  • xi

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN DEPAN .................................................................................... i

    SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................. ii

    NOTA DINAS ............................................................................................... iii

    PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................. iv

    MOTTO ........................................................................................................ v

    PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi

    ABSTRAK .................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

    DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

    DAFTAR TABEL......................................................................................... xiv

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

    DAFTAR CHART (GRAFIK) ..................................................................... xvi

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .............................................................................. 11

    C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 11

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 12

    E. Kerangka Teori................................................................................... 13

    F. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 21

    G. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 23

    H. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 24

    BAB II METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 25

    B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 25

    C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 26

    D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 27

  • xiii

    E. Populasi dan Sampel .......................................................................... 28

    F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................. 33

    G. Metode Analisis Data ......................................................................... 34

    H. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 35

    I. Teknik Analisa Data ........................................................................... 37

    J. Jadwal Penelitian ................................................................................ 38

    K. Sistematika Penulisan......................................................................... 38

    BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Sejarah BAZNAS Kota Jambi .......................................................... 39

    B. Visi dan Misi BAZNAS Kota Jambi .................................................. 40

    C. Dasar Hukum BAZNAS Kota Jambi ................................................. 41

    D. Struktur Organisasi dan Personalia BAZNAS Kota Jambi ................ 48

    E. Penghimpunan Dana Zakat BAZNAS Kota Jambi ............................ 52

    BAB IV PEMBAHASAN

    A. Karakterstik Data Responden ............................................................. 54

    B. Uji Instrumen Penelitian .................................................................... 57

    C. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 60

    D. Teknik Analisa Data ........................................................................... 64

    E. Pembahasan ........................................................................................ 67

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ........................................................................................ 71

    B. Saran ................................................................................................... 72

    C. Kata Penutup ...................................................................................... 72

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    RIWAYAT HIDUP PENULIS

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Jumlah Muzakki di BAZNAS Kota Jambi ..................................... 5

    Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 21

    Tabel 2.1 Data Responden Sebagai Muzakki ................................................. 30

    Tabel 2.2 Data Operasional Variabel ............................................................. 33

    Tabel 4.1 Karakterstik Responden Berdasarkan Usia .................................... 54

    Tabel 4.2 Karakterstik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 55

    Tabel 4.3 Karakterstik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......... 55

    Tabel 4.4 Karakterstik Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................... 56

    Tabel 4.5 Karakterstik Responden Berdasarkan Penghasilan ........................ 57

    Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Ekspektasi ....................................................... 57

    Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Tranparansi...................................................... 58

    Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Minat Muzakki................................................. 59

    Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel ....................................................... 59

    Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 61

    Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 62

    Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan (Uji F) ............................................................ 64

    Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 65

    Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 66

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 23

    Gambar 3.1 Struktur BAZNAS Kota Jambi .................................................. 50

  • xvi

    DAFTAR CHART (GRAFIK)

    Chart 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas........................................................... 63

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Koesioner

    Lampiran 2 Surat Keterangan Riset/penelitian

    Lampiran 3 Hasil Uji Karakteristik Responden

    Lampiran 4 Data Validitas dan Reliabilitas

    Lampiran 5 Data Regresi Linier Berganda

    Lampiran 6 Hasil Uji Validitas

    Lampiran 7 Hasil Uji Reliabiitas

    Lampiran 8 Hasil Uji Asumsi Klasik

    Lampiran 9 Hasil Analisis Data

    Lampiran 10 Jadwal Penelitian

    Lampiran 11 Dokumentasi

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Zakat merupakan salah satu pilar dari lima yang terdapat di dalam rukun

    Islam dan menjadi salah satu ibadah yang diharuskan serta dibutuhkan oleh

    umat Muslim, yang ditunaikan sesuai dengan syarat-syarat tertentu. Allah SWT

    berfirman berkaitan dengan perintah zakat sebagaimana dalam al-Qur‟an ayat

    43 surah al-Baqarah yang berbunyi:

    َوأَِقْيُمواْ الصََّلوَة َوءَاُتواْ الزَّكوَة َوارَْكُعواْ َمَع الرَِّكِعْْيَ Artinya:

    “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku‟lah beserta

    orang-orang yang ruku”.1

    Begitu pula dalam hadits yang menunjukkan bahwa wajib atas perkara zakat, di

    mana haditsnya berbunyi:

    ىلَّ صَ اهللِ لُ وْ سُ رَ عن أيب عبد الرمحن عبداهلل بن عمربن ااخلطاب رضي اهلل عنهما قال : مسعت اهللِ لُ وْ سُ رَّ لاد مَّ مَُ نَّ أَ وَ اهللِ لَّ إِ وَ َـ لإِ َل نْ أَ ةِ ادَ هَ شَ س ى خَْ لَ عَ مُ َل سْ لِ اْ ِنَ : بُ يقول مَ لَّ سَ وَ وِ يْ لَ عَ اهللُ (مْ لِ سْ مُ وَ ىارِ خَ لبُ اْ اهُ وَ )رَ انَ ضَ مَ رَ مِ وْ صَ وَ اْلبَـْيتِ ج حَ وَ ةِ كاَ الزَّ اءِ تَ يْـ إِ وَ ةِ لَ الصَّ امِ قَ إِ وَ

    Artinya:

    Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khattab Radhiyallahu

    „anhu berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah Sallallahu „Alaihi

    Wasallam bersabda, Islam dibangun di atas lima perkara: (1)Bersaksi

    bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah;

    (2) Mendirikan shalat; (3) Mengeluarkan zakat; (4)Menunaikan haji;

    dan (5) Berpuasa di bulan ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).2

    1 Al-Baqarah (2): 43.

    2 Shahihul Bukhari, Kitabul Iman: Bab al-Iman wa Qaulin Nabiyyi Shallahu „alaihi wa

    Sallam, No. 8.

  • 2

    Hadits lain menjelaskan bahwa:

    – نِ مَ ليَ اْ َل ا إِ اذ عَ مُ ثَ عَ بَـ مَ لَّ سَ وَ وِ يْ لَ عَ ى اهللُ لَّ صَ ِبَّ النَّ نَّ ا : أَ مَ هُ نْـ عَ اهللُ ىَ ضِ رَ اس بَّ عَ نِ بْ آ نْ عَ ، مْ هِ ائِ يَ نِ غْ أَ نْ مِ ذُ خَ ؤْ تُـ مْ الِِ وَ مْ أَ ِف ة قَ دَ صَ مْ هِ يْ لَ . عَ ضَ رْ تَـ افْـ دِ قَ اهللَ نَّ )) إِ وِ يْ فِ وَ – ثَ يْ دِ لَ اْ رَ كَ ذَ فَ . ى ارِ خَ بُ لْ لِ ظُ لفْ الَّ ، وَ وِ يْ لَ عَ ق فَ تـَّ (( مُ مْ هِ ائِ رَ قَ فُـ ِف د رَ تُـ فَـ

    Artinya:

    Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu‟anhu bahwa Nabi Shallalahu „alaihi

    wa sallam mengutus Mu‟adz ke negeri Yaman – ia meneruskan hadits

    itu – dan di dalamnya (beliau berkata): “sesungguhnya Allah telah

    mewajibkan mereka zakat dari harta mereka yang diambil dari orang-

    orang kaya di antara mereka dan dibagikan kepada orang-orang fakir

    di antara mereka.” (Muttafaqun „Alaihi dan lafadznya menurut

    Bukhari).3

    Zakat yang berfungsi untuk mendistribusikan suatu kekayaan yang

    didapat dari orang/golongan kaya untuk orang-orang yang tidak mampu/miskin

    atau yang ditujukan untuk delapan asnaf, menjadikan salah satu manfaat zakat

    sebagai instrument people to people transfer dan solusi untuk mengentaskan

    kemiskinan yang ada di Indonesia ini.4

    Selain itu, pemikiran ekonomi modern yang tujuannya untuk

    meningkatkan pertumbuhan yang cepat telah dikembangkan dalam Islam

    semasa Nabi Muhammad SAW. Islam memberikan solusi yang tepat dalam

    meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan terhadap orang miskin.

    Konsep ekonomi modern dan Islam mempunyai pandangan yang sama, yaitu

    melalui peningkatan permintaan (daya beli masyarakat).5 Zakat mempunyai

    3 Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulughul Maram, (Indonesia: Ahyaaul kitab al

    „arabiyyah, 773H-852H), No.621, hlm. 118. 4 Desi Retnowati, Analisis Kinerja dan Efisiensi Organisasi Pengelola Zakat Menggunakan

    Pendekatan Indeks Zakat Nasional (IZN) dan Data Envelopment Analysis (DEA) Studi Kasus

    Provinsi Jambi, (Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen ITB, 2017), hlm. 1. 5 Heryanto, Zakat: Harapan dan Realita (Expectation and Reality), (Samarinda: Jurnal

    Dinar Ekonomi Syariah, Vol. 1, No. 1, Agustus 2016), hlm. 1.

  • 3

    kedudukan utama dalam kebijakan fiskal dan keuangan publik pada masa awal

    Islam. Di samping sebagai sumber pendapatan negara Islam yang utama pada

    masa itu, zakat juga mampu menunjang pengeluaran negara baik dalam bentuk

    goverment expenditure maupun goverment transfer. Zakat juga mampu

    mempengaruhi kebijakan ekonomi pemerintah Islam untuk meningkatkan

    kesejahteraan rakyat terutama kaum lemah.6 Perbedaan pandangan terletak

    pada sumber dana, goverment transfer mengutamakan pajak sebagai sumber

    pemasukan, sedangkan goverment expenditure mengkhususkan pada zakat,

    infaq dan sedekah.

    Sebenarnya pemerintah menaruh perhatian yang besar terhadap

    pengelolaan zakat. Undang Undang (UU) RI Nomor 23 Tahun 2011 tentang

    Pengelolaan Zakat yang menggantikan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999

    oleh pemerintah memberikan bukti bahwa pengelolaan zakat harus dilakukan

    secara profesional sehingga memberikan manfaat atau kemaslahatan bagi

    bangsa dan negara.

    Mengenai potensi zakat di Indonesia terdapat beberapa studi yang

    membahasnya yaitu: pertama, studi PIRAC menunjukkan bahwa potensi zakat di

    Indonesia memiliki kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan survei

    ke 10 kota besar di Indonesia, PIRAC menunjukkan bahwa potensi rata-rata zakat

    per muzakki mencapai Rp 684.550,00 pada tahun 2007, meningkat dari

    sebelumnya yaitu Rp 416.000,00 pada tahun 2004. Kedua, PEBS FEUI

    menggunakan pendekatan jumlah muzakki dari populasi muslim Indonesia dengan

    6 Mustofa, Sistem Ekonomi Keuangan Publik Berbasis Zakat, (Jurnal Madani, Vol. 4, No.

    1:28-42, Juni 2014), hlm. 29-30.

  • 4

    asumsi 95% muzakki yang membayar zakat, maka dapat diproyeksikan potensi

    penghimpunan dana zakat pada tahun 2009 mencapai Rp 12,7 triliun. Ketiga,

    penelitian yang dilakukan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan

    bahwa potensi zakat nasional dapat mencapai Rp 19,3 triliun. Keempat, penelitian

    Firdaus et al menyebutkan bahwa potensi zakat nasional pada tahun 2011

    mencapai angka 3,4% dari total PDB, atau dengan kata lain potensi zakat di

    Indonesia diperkirakan mencapai Rp 217 triliun. Jumlah ini meliputi potensi

    penerimaan zakat dari berbagai area, seperti zakat di rumah tangga, perusahaan

    swasta, BUMN, serta deposito dan tabungan. Kelima, menurut penelitian

    BAZNAS, potensi zakat nasional pada tahun 2015 sudah mencapai Rp 286

    triliun.7

    Namun, potensi zakat di Indonesia yang digambarkan oleh berbagai studi

    tersebut, belum didukung oleh penghimpunan dana zakat di lapangan. Data

    terdahulu menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang cukup tinggi antara

    potensi zakat dengan penghimpunan dana zakatnya. Hal ini dapat dilihat dari

    data aktual penghimpunan zakat, infaq dan sedekah nasional oleh OPZ resmi

    pada tahun 2015 yang baru mencapai Rp 3,7 triliun atau kurang dari 1,3 persen

    potensinya.8 Peranan zakat sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat miskin

    di Indonesia yang masih membutuhkan berbagai macam layanan bantuan,

    namun masih kesulitan dalam memperoleh layanan bantuan tersebut guna

    meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.9

    7 BAZNAS, Outlook Zakat Indonesia 2017,(Jakarta Pusat: Pusat Kajian Strategis, 2016),

    hlm. 6. 8 Ibid.

    9 Rusti Rahayu, Thesis: Faktor-faktor Determinan Motivasi Muzakki Membayar Zakat Ke

    Lembaga Zakat, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015), hlm. 1-2.

  • 5

    Dalam UU RI No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat pasal 15

    ayat (1) dinyatakan bahwa:

    “Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan zakat pada tingkat provinsi dan

    kabupaten/kota di bentuk BAZNAS provinsi dan BAZNAS

    Kabupaten/kota.”10

    Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang berada di Kota Jambi

    sendiri sudah berjalan namun eksistensi dari lembaga ini belum seberapa kuat

    dan belum mendapat kepercayaan secara penuh oleh masyarakatnya. Berikut

    perkembangan muzakki yang membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi dari

    beberapa instansi yang berada di Kota Jambi:

    Tabel 1.1

    Jumlah Muzakki di BAZNAS Kota Jambi11

    No. Muzakki Tahun 2016 Tahun

    2017

    Tahun

    2018

    1

    BPAKD (Badan Pemeriksa

    Keuangan dan Aset Daerah

    Kota Jambi

    45 Orang 45 Orang 45 Orang

    2 Badan Pengelola Pajak dan

    Retribusi Daerah 68 Orang 67 Orang 68 Orang

    3 Dinas Pemuda dan Olahraga 29 Orang 29 Orang 29 Orang

    4

    Dinas Penanaman Modal

    dan Pelayanan Terpadu Satu

    Pintu (DPMPTSP)

    39 Orang 39 Orang 39 Orang

    5 Dinas Sosial 37 Orang 35 Orang 37 Orang

    6 Dinas Tenaga Kerja

    Koperasi dan UKM 36 Orang 36 Orang 32 Orang

    7 Dinas Pariwisata dan

    Kebudayaan 30 Orang 29 Orang 30 Orang

    8 Dinas Perdagangan dan

    Perindustrian 32 Orang 32 Orang 32 Orang

    9 Badan Kesbang dan Politik 8 Orang 10 Orang 19 Orang

    10 Kesra Setda Kota Jambi 101 Orang 101 Orang 101 Orang

    Jumlah Keseluruhan Muzakki 425 Orang 423 Orang 432 Orang

    10

    Azy Athoillah Yazid, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Muzakki Dalam

    Menunaikan Zakat Di Nurul Hayat Cabang Jember, (Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, Vol. 8,

    No. 2, 2017), hlm. 174. 11

    Sumber diperoleh dari Kantor Sekretariat BAZNAS Kota Jambi Tahun 2016-2017.

  • 6

    Dari data yang diperoleh di atas menunjukkan bahwa adanya fluktuasi

    jumlah muzakki yang membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi di tahun 2017.

    Hal tersebut menunjukkan adanya ketidakstabilan muzakki dalam membayar

    zakat dan selain itu, data UPTD belum terdata serta tersusun secara

    keseluruhan dan rapi di BAZNAS kota Jambi.

    Dari ketentuan yang telah ditetapkan di dalam Undang-undang RI No. 23

    tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Pasal 4 ayat (2) poin h12

    , bahwasannya:

    “Pendapatan juga termasuk harta yang harus dizakatkan ketika sudah

    mencapai penghitungannya.”

    Pembayaran zakat dari pendapatan masyarakat ataupun dari Aparat Sipil

    Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) khususnya di BAZNAS Kota

    Jambi sendiri sudah berjalan dan telah ditetapkan sesuai dengan adanya

    intruksi Walikota Jambi No. 451 tahun 2015 yaitu Aparat Sipil Negara (ASN)

    diwajibkan untuk membayar zakat bagi yang gajinya mencapai nishab atau Rp

    3.7 juta. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan penyerapan

    zakat.13

    Ditetapkannya peraturan walikota tersebut berarti adanya keharusan

    untuk membayar zakat pada setiap pekerja ASN ataupun PNS. Sehingga

    muncul beberapa persoalan dari pihak muzakki yang mengeluarkan zakat, yaitu

    salah salah satunya adanya harapan berupa balasan yang diinginkan oleh setiap

    muzakki yang mampu memberikan efek positif dari pihak BAZNAS Kota

    Jambi, misalnya harapan kepuasan yang diberikan BAZNAS kepada setiap

    12

    Www.djpp.kemenkumham.go.id, UU RI No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

    Zakat,Jakarta, 2011. 13

    Hadyan Asraafi, Analisis Kinerja BAZNAS Kota Jambi, (Departemen Ilmu Ekonomi

    Syariah Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB; Bogor, 2018), Hlm. 3.

    http://www.djpp.kemenkumham.go.id/

  • 7

    muzakki berupa tersalurkannya dana zakat dengan baik dan tepat, ataupun

    harapan lain berupa balasan yang tidak dalam bentuk materi14

    , dan juga ada

    keinginan muzakki untuk mendapatkan suatu tindakan pertanggung jawaban

    ataupun keterbukaan/transparansi sehingga dapat muncul rasa aman dan

    kepuasan serta kepercayaan muzakki terhadap lembaga pengelola zakat yang

    ada.

    Berdasarkan teori harapan, dapat dipahami bahwa harapan merupakan

    sesuatu yang dapat dibentuk dan dapat digunakan sebagai langkah untuk

    perubahan. Perubahan yang menguntungkan dapat menyebabkan individu

    mencapai hidup yang lebih baik. Setiap individu memiliki kemampuan untuk

    membentuk harapan, karena disetiap individu memiliki komponen dasar dalam

    kemampuan kognitif yang diperlukan untuk menghasilkan pemikiran-

    pemikiran yang berhubungan dengan harapan. Menurut teori Synder,

    perubahan yang berkaitan dengan harapan tersebut membutuhkan

    pembentukan dan pemeliharaan kekuatan pribadi dalam konteks yang suportif

    atau saling membantu. Sedangkan keterbukaan/transparan terhadap

    pengelolaan zakat sangat diperlukan oleh muzakki agar dapat terciptanya suatu

    sistem kontrol yang baik bagi BAZNAS Kota Jambi, karena hal tersebut

    melibatkan pihak intern organisasi dan pihak muzakki maupun masyarakat luas.

    Namun, hal tersebebut belum dapat dirasakan dan memberikan efek

    kepada sebagian besar muzakki untuk dapat membayar zakat kepada lembaga

    pengelola zakat yang ada.

    14

    M.Republika, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembayaran Zakat: Studi Kasus Kabupaten Dharmasraya Sumbar, diakses pada tanggal 6 September 2018, pukul 10.41 WIB.

  • 8

    Di samping alasan di atas, peneliti juga tertarik utuk melakukan

    penelitian ini karena didukung oleh beberapa literature terdahulu. Misalnya

    penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rusti Rahayu yang berjudul “Faktor-

    faktor Determinan Motivasi Muzakki Membayar Zakat ke Lembaga Zakat”

    diketahui bahwa beberapa pola Derma masyarakat tentang berzakat di Kota

    Jambi, yaitu:15

    1. Pengetahuan tentang zakat

    Semua responden (100%) mengetahui arti zakat dan tahu bahwa zakat

    itu wajib dibayar. Sebagian besar dari mereka (94%) tahu cara menghitung

    zakat fitrah. Namun sebaliknya, sedikit sekali yang tahu cara menghitung

    zakat maal (1,33%), zakat profesi (28,67%) dan zakat perdagangan (1,33%).

    2. Pengetahuan tentang Undang-undang Zakat No. 38 Tahun 1999

    Sedikit sekali responden yang pernah mendengar tentang UU zakat

    (19,33%), sehingga sangat sedikit yang mengetahui UU tersebut (4,67%).

    3. Pengetahuan tentang lembaga zakat

    Umumnya masyarakat pernah mendengar tentang lembaga

    pengumpulan zakat (82%), mereka juga mengetahui tentang keberadaan

    BAZDA melalui Dinas PDK dan kantor walikota, poster dan juga kegiatan

    pemberian zakat fitrah setiap tahun di Masjid Al falah. Namun sangat

    sedikit sekali masyarakat yang tahu letak kantor LAZ dan BAZDA, hanya

    14% yang tahu letak kantor LAZ dan 34% yang tahu letak kantor BAZDA.

    15

    Besse Wediawati, Revitalisasi Filantropi Islam di Kota Jambi; Studi pada Lembaga

    Zakat dan Masyarakat Muslim Pemberi Derma di Kota Jambi, (Jurnal Penelitian Universitas

    Jambi Seri Humaniora, ISSN 0852-8349, Vol. 14 No. 1, Januari-Juni 2012), hlm. 50-51.

  • 9

    4. Kepercayaan terhadap lembaga pengumpulan zakat

    Umumnya masyarakat Muslim masih ragu-ragu (42%) dan tidak

    mempercayai (40,67%) akuntabilitas LPZ dengan alasan laporan keuangan

    jarang dilaporkan, sedikit (26%) percaya dengan alasan spiritual bahwa

    orang yang menjadi amil adalah orang yang mengerti tentang zakat dan

    memahami akan berdosa bila menyalahgunakan dana ini.

    5. Pola berderma

    Umumnya responden menyalurkan zakatnya secara langsung kepada

    keluarga dan kerabat (46%), ke panti asuhan (18,67%), ke pengemis di

    jalanan (13,33%) dan kekotak amal (5,33%), hanya 11,33% yang

    menyalurkan zakatnya melalui lembaga zakat, itupun sebagian di antaranya

    karena PNS (ke BAZDA melalui potongan gaji langsung dan karyaawan

    yang mempunyai kerjasama dengan lembaga zakat.

    6. Harapan tentang daya guna zakat

    Umumnya masyarakat menyadari bahwa dana yang mereka berikan

    hanya dapat digunakan untuk kegiatan konsumtif (92%) sedikit sekali

    (4,67%) yang berorentasi pada pemberian dana untuk tujuan ekonomi

    produktif dalam bentuk bantuan modal usaha.

    Tuntutan agar publik diberi akses untuk melakukan pengawasan terhadap

    dana yang dikelola (90%), pemuatan laporan keuangan di media masa (92%),

    perlunya mendata para donatur (88%), dan keengganan masyarakat

    menyalurkan yang tidak dikenal akuntabilitasnya sebesar (75%), bahkan

    mereka ingin memastikan bahwa dana publik yang disalurkan memang kepada

  • 10

    yang berhak sebesar (63%). Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa

    masyarakat merasa Lembaga Amil Zakat belum mampu memberikan kepuasan

    bagi muzakkinya. Muzakki menghendaki Lembaga Amil Zakat yang mampu

    memberikan kapasitas pelayanan yang paripurna, yaitu Lembaga Amil Zakat

    yang memberikan akses kepada muzakki untuk mengawasi dana yang dikelola,

    Lembaga Amil Zakat yang memberikan informasi laporan keuangan, Lembaga

    Amil Zakat yang mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi

    muzakki dalam membayarkan zakatnya.16

    Selain mendesaknya tuntutan masyarakat agar Lemabga Amil Zakat

    dikelola secara accountable dan transparan, hasil survei tesebut juga

    membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan

    informasi mengenai pengelolaan dana dan informasi tentang zakat secara

    keseluruhan.17

    Minimnya minat muzakki untuk menyalurkan zakat ke lembaga

    pengelola zakat menjadi penyebab kesenjangan antara besaran potensi zakat

    dan nominal zakat yang diterima. Sebagian masyarakat khususnya umat Islam

    masih enggan dan ataupun belum memiliki kesadaran yang tinggi dalam

    berzakat walaupun hal tersebut sudah menjadi kewajiban. Pada umumnya

    masih banyak masyarakat yang menunaikan zakat secara langsung memberikan

    kepada mustahik daripada menyalurkan kepada lembaga pengelola zakat, dan

    biasanya zakat yang diterima mustahik hanya untuk kebutuhan konsumtif yang

    habis dalam hitungan hari saja.

    16

    Ahmad Jaelani, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Social Marketing Lembaga Amil

    Zakat (LAZ) terhadap Keputusan Berxakat Muzakki, (Thesis, Universitas Indonesia, 2008), hlm 7. 17

    Ibid., hlm 8.

  • 11

    Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian dan mengetahui secara mendalam dan mengangkat judul

    tentang “Pengaruh Ekspektasi dan Transparansi terhadap Minat Muzakki

    dalam Membayar Zakat di BAZNAS Kota Jambi”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian data, maka penulis merumuskan permasalahan,

    sebagai berikut:

    1. Sejauhmana pengaruh ekspektasi terhadap minat muzakki dalam membayar

    zakat di BAZNAS Kota Jambi?

    2. Sejauhmana pengaruh transparansi terhadap minat muzakki dalam

    membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi?

    3. Bagaimana pengaruh ekspektasi dan transparansi terhadap minat muzakki

    secara simultan dalam membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi?

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian yang penulis ingin sampaikan yaitu:

    1. Untuk mengetahui dan mengukur sejauhmana pengaruh ekspektasi terhadap

    minat muzakki dalam membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi.

    2. Untuk mengetahui dan mengukur sejauhmana pengaruh transparansi

    terhadap minat muzakki dalam membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi.

    3. Untuk mengetahui pengaruh ekspektasi dan transparansi terhadap minat

    muzakki secara simultan dalam membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi.

  • 12

    D. Manfaat Penelitian

    Dari penelitian ini, penulis berharap penelitian akan menghasilkan dua

    macam manfaat, yaitu:

    1. Manfaat Praktis

    Bagi penulis, manfaat praktis yang diharapkan yaitu seluruh tahapan

    dan hasil penelitian yang diperoleh dapat memperluas wawasan dan

    sekaligus memperoleh pengetahuan empirik. Selain itu juga bagi penulis

    penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

    Strata Satu (S1) pada jenjang perguruan tinggi dijurusan Ekonomi Syariah,

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Universitas Islam Negeri

    Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Bagi pihak-bihak yang ikut berpartisipasi

    dan membantu, serta pihak yang berkepentingan, dengan hasil penelitian ini,

    penulis berharap hasil penelitian ini dapat diterima sebagai kontribusi untuk

    dapat meningkatkan kinerja aparat ataupun sebuah lembaga dengan gaya

    kepemimpinan yang normatif, efektif dan efisien.

    2. Manfaat Teoritis

    Manfaat teoritis yang penulis harapkan dari hasil penelitian ini yaitu,

    agar dapat dijadikan sebagai rujukan dan agar dapat menjadi referensi bagi

    mahasiswa yang melakukan kajian ataupun penelitian selanjutnya yang

    berhubungan tentang minat muzakki dalam membayar zakat di lembaga

    pengelola zakat.

  • 13

    E. Kerangka Teori

    1. Ekspektasi18

    Kata ekspektasi diadaptasi dari bahasa inggris, yaitu expectation yang

    mana kata dasanya adalah expect yang memiliki arti

    mengharapkan/menduga/menyangka. Pada dasarnya ekspektasi adalah

    harapan atau sesuatu yang diinginkan terjadi. Namun tidak semua

    ekspektasi dapat menjadi kenyataan meskipun sudah diupayakan

    semaksimal mungkin. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekspektasi

    adalah harapan yang dibebankan pada sesuatu yang dianggap akan mampu

    membawa dampak yang baik atau lebih baik.19

    Menurut beberapa ahli mengartikan eksepktasi sebagai berikut:20

    a) Menurut Sutisna, ekspektasi adalah suatu keyakinan atau kepercayaan

    individual sebelumnya mengenai hal-hal apa saja yang sebenarnya terjadi

    pada situasi tertentu.

    b) Menurut Boeree, ekspektasi adalah harapan kesenangan yang tidak

    konstan, yang timbul dari gagasan tentang sesuatu hal di masa depan.

    c) Menurut Fleming dan Levie, ekspektasi adalah segenap keinginan,

    harapan dan cita-cita terhadap sesuatu hal yang ingin diraih dengan

    tingkah laku serta tindakan yang nyata.

    18

    Synde, C. R dkk, Handbook of Positive Psychology, (Oxford: Oxford University Press,

    2005). 19

    Kamus Besar Bahsa Indonesia Online.com, Pengertian Ekspektasi, diakses pada tanggal

    12 Desember 2018, pukul 10.28 WIB. 20

    Menurut Para Ahli.com, Pengertian Ekspektasi, diakses pada tanggal 12 Desember 2018,

    pukul 10.40 WIB.

  • 14

    Penelitian yang dilakukan Weil, mengemukakan bahwa terdapat

    beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat harapan, yaitu:21

    a) Dukungan sosial

    b) Kepercayaan religius

    c) Kontrol

    Harapan yang ditanamkan dalam suatu kehidupan individu memiliki

    beberapa aspek. Menurut Snyder, aspek-aspek yang terkandung dalam teori

    harapan yaitu:22

    a) Tujuan (goals)

    Tujuan merupakan obyek, pengalaman atau hasil yang dibayangkan dan

    diinginkan dalam pikiran individu.

    b) Keinginan kuat (willpower)

    Willpower merupakan energi mental yang menggerakkan individu untuk

    berfikir penuh dengan harapan dan mengarahkan individu menuju tujuan

    yang ingin dicapai.

    c) Jalan keluar (waypower)

    Waypower merupakan rencana mental atau peta jalan yang dapat

    mengarahkan cara individu untuk dapat berfikir penuh dengan harapan.

    2. Transparansi

    Dalam KK.SAP, transparansi adalah pemberian informasi kepada

    masyarakat dengan alasan bahwa masyarakat juga berhak untuk mengetahui

    21

    Anggun Hajar Safitri, Teori Harapan, (Fakultas Pikologi UMP, 2013), hlm. 7 22

    Ibid, hlm. 9.

  • 15

    kemana saja aliran dana yang telah dibayarkan, sebagai bentuk pertanggung

    jawaban.23

    Indikator-indikator transparansi menurut Matdiasmo, yaitu:24

    a) Terdapat pengumuman kebijakan mengenai pendapatan, pengelolaan

    keuangan dan asset.

    b) Tersedia laporan mengenai pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset

    yang mudah diakses.

    c) Tersedia laporan pertanggungjawaban yang tepat waktu.

    d) Tersedianya sarana untuk suara dan usulan rakyat.

    e) Terdapat sistem pemberian informasi kepada publik.

    3. Minat

    Menurut Kamus Bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai

    kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, atau keinginan.25

    Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa

    yang mereka inginkan ketika mereka bebas memilih. Setiap minat akan

    memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan fungsinya kehendak itu

    berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Dapat disimpulkan bahwa

    minat adalah suatu keinginan individu baik yang berasal dari dorongan atau

    23

    Arim Nasim dan Muhammad Rizqi Syahri Romdhon, “Pengaruh Transparansi Laporan

    Keuangan, Pengelolaan Zakat dan Sikap Pengelola terhadap Tingkat Kepercayaan Muzakki,”

    Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, Vol. 2. No. 3 (2014), hlm. 551. 24

    Ibid. 25

    Pusat Bahasa, Kamus Besar Indonesia, ed. Ke-4, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

    2008), hlm. 6.

  • 16

    motivasi dari dalam diri sendiri ataupun dorongan dari kecenderungan yang

    lain berasal dari luar individu.26

    Lucas dan Britt menyatakan bahwa aspek-aspek yang terdapat dalam

    minat adalah sebagai berikut:27

    a) Ketertarikan (interest) yang merupakan adanya pemutusan perhatian dan

    perasaan senang.

    b) Keinnginan (desire), ditunjukkan dengan adanya dorongan untuk

    memiliki.

    c) Keyakinan (cinviction), ditunjukkan dengan adanya perasaan percaya diri

    individu terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan dari produk yang

    akan dibeli.

    4. Zakat

    Secara epistimologi, zakat berasal dari kata (al zakah), yang berarti

    tumbuh, baik, suci dan berkah. Menurut Aziz dan Solikhah terdapat dua

    makna yang terkandung pada zakat. Pertama, melalui zakat, pahala yang

    diterima seseorang akan semain subur. Kedua, membayar zakat adalah

    sebuah perwujudan kesucian jiwa manusia dari sifat kikir dan dosa yang

    telah diperbuat.28

    Adapun pengertian lain secara bahasa, zakat berarti

    tumbuh (nummuw) dan bertambah (zidayah). Jika diucapkan, zaka al-zar

    26

    Nailul Hidayatil Azimah, Pengaruh Religiusitas, Gaji dan Kepercayaan terhadap

    Minat Muzakki Membayar Zakat di BAZNAS Kabupaten Gresik, digilib.uinsby.ac.id, 2016, hlm.

    26. 27

    Shelia Aulia Eka Larasati, Pengaruh Kepercayaan, Religiusitas dan Pendapatan

    Terhadap Rendahnya Minat Masyarakat Muslim Berzakat Melalui Badan Amil Zakat Nasional

    (BAZNAS) Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Studi Kasus Masyarakat Desa Sisumut), (Program

    Studi Ekonomi Islam, FEBI UIN Sumatera Utara, Medan, 2017), hlm.24. 28

    Fery Setiawan, Pengaruh Religiusitas, Kepercayaan Dan Reputasi Terhadap Minat

    Muzakki Dalam Membayar Zakat Profesi, (Skripsi, 2017).

  • 17

    artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Jika diucapkan zakat al-

    nafaqah, artinya nafkah tumbuh dan bertambah jika diberkati. Adapun zakat

    menurut syara‟, berarti hak yang wajib (dikeluarkan dari harta).29

    Zakat dari segi istilah fiqih berarti sejumlah harta tertentu yang

    diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak disamping

    berarti mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri. Jumlah yang dikeluarkan

    dari kekayaan itu disebut zakat karena yang dikeluarkan itu menambah

    banyak, membuat lebih berarti, dan melindungi kekayaan itu dari

    kebinasaan”.30

    Menurut Undang-undang No. 38 tahun 1998 tentang Pengelolaan

    Zakat, pengertian zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang

    muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai ketentuan agama

    untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.31

    Menurut penulis sendiri zakat diartikan sebagai penyaluran

    dana/kekayaan dari orang yang mampu kepada orang yang tidak

    mampu/miskin sesuai dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan.

    Zakat secara kesuluruhan memiliki fungsi sebagai salah satu sarana

    komunikasi antara masyarakat yang kekurangan dengan masyarakat yang

    memiliki harta yang lebih. Terlepas dari fungsinya yang sama, zakat juga

    memiliki klasifikasi-klasifikasi tertentu. Seperti yang disebutkan dalam

    29

    Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

    1995), hlm. 83. 30

    Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, (Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 1999), hlm. 35.

    Lihat skripsi: Shelia Aulia Eka Larasati. 31

    Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah, (Jakarta: Kencana Prenadamedia

    Group, 2013), hlm. 345-346.

  • 18

    banyak buku-buku fiqh, klasifikasi zakat secara garis besar dibedakan

    menjadi dua macam:32

    1) Zakat fitrah/jiwa

    Sering disebut zakat fitrah, yakni zakat yang dibayarkan oleh orang

    muslim laki-laki dan perempuan sebelum melaksanakan shalat idul fitri

    sebesar 3.1 liter makanan yang mengenyangkan.

    2) Zakat maal (harta)

    Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang

    diinginkan sekali oleh manusia untuk dimiliki, disimpan, dan diambil

    manfaatnya. Menurut syara, harta adalah segala sesuatu yang dapat

    dimiliki, dikuasai dan dapat digunakan atau dimanfaatkan menurut

    ghalibnya (lazimnya).

    a) Rukun Zakat

    Rukun zakat ialah mengeluarkan sebagian dari nishab (harta), dengan

    melepaskan kepemilikannya terhadapnya, menjadikannya sebagai milik

    orang fakir, dan menyerahkannya kepadanya atau harta tersebut diserahkan

    kepada wakilnya, yakni imam atau orang bertugas untuk memungut zakat.

    Adapun yang termasuk rukun zakat adalah33

    :

    1) Pelepasan atau pengeluaran hak milik pada sebagaian harta yang

    dikenakan wajib zakat.

    32

    Eko Satrio & Dodik Siswantoro, Analisis Faktor Pendapatan, Kepercayaan dan

    Religiusitas Dalam Mepengaruhi Minat Muzakki Untuk Membayar Zakat Penghasilan Melalui

    LAZ, (Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung, 2016), hlm. 3-4. 33

    Shelia Aulia Eka Larasati, Ibid.

  • 19

    2) Penyerahan sebagian harta tersebut dari orang yang mempunyai harta

    kepada orang yang bertugas atau orang yang mengurusi zakat (amil

    zakat).

    3) Penyerahan amil kepada orang yang berhak menerima zakat sebagai

    milik.

    b) Syarat Zakat

    Terdapat dua macam syarat zakat, yaitu syarat wajib dan syarat sah

    zakat. Menurut kesepakatan ulama, syarat wajib zakat adalah merdeka,

    muslim, baligh, berakal, kepemilikan harta penuh dan mencapai nisab, serta

    mencapai hawl. Sedangkan syarat sahnya yaitu, niat yang menyertai

    pelaksanaan zakat dan tamlik (memindahkan kepemilikan harta kepada

    penerimanya34

    .

    Adapun syarat harta yang wajib dizakati yaitu, kepemilikan harta

    penuh, aset produktif/berkembang, melebihi kebutuhan pokok, mencapai

    nisabnya dan mencapai hawl.

    c) Jenis-jenis Harta yang Wajib Dizakati

    Adapun jenis-jenis harta yang wajib untuk dizakatkan, yaitu:

    1) Emas dan perak, emas dan perak merupakan hasil dari dalam bumi dan

    termasuk dalam barang tambang yang memiliki nilai jual tinggi. Syariat

    memandang emas dan perak sebagai suatu kekayaan alam yang hidup.

    Jadi, siapapun yang memiliki kekayaan dari emas ataupun perak yang

    34

    Shelia Aulia Eka Larasati, ibid, hlm. 15-16.

  • 20

    menjadi simpanan maka wajib untuk dikeluarkan zakatnya sesuai dengan

    syarat yang telah ditentukan.

    2) Binatang ternak, syarat pertama ternak yang wajib dizakati adalah telah

    sampai nisab, yaitu mencapai kuantitas tertentu yang ditetapkan hukum

    syarat. Kemudian hewan yang dipelihara selama setahun dan juga harus

    hewan yang digembala. Meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan

    kecil (kambing, domba) dan unggas (ayam, itik, burung).

    3) Pertanian, hasil pertanian yang wajib dizakati adalah tumbuh-tumbuhan

    atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian,

    sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan lain sebagainya.

    4) Harta perniagaan, Harta perniagaan adalah semua yang dapat

    diperjualbelikan untuk meraih keuntungan dari berbagai jenisnya, baik

    berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan, perhiasan dan lainnya.

    5) Barang tambang dan hasil laut, hasil tambang (ma‟din) adalah benda-

    benda yang terdapat di dalam perut bumi selain emas dan perak yang

    memiliki nilai ekonomis.

    6) Pendapatan/profesi, zakat profesi dapat diambil zakatnya bila sudah

    setahun dan cukup nisabnya.

    7) Kekayaan yang bersifat umum, di dalamnya termasuk pada saham,

    obligasi, undian dan lain sebagainya.

  • 21

    F. Tinjauan Pustaka

    Tabel 1.2

    Penelitian Terdahulu

    No. Peneliti Judul Penelitian Metode

    Penelitian Hasil Penelitian

    1. Triyas Wendah

    Ningrum, 2016.

    Pengaruh Ekspektasi,

    Ekspektasi Usaha,

    Faktor Sosial,

    Kesesuaian Tugas dan

    Kondisi yang

    Memfasilitasi Pemakai

    Terhadap Minat

    Pemanfaatan Sistem

    Informasi.

    Kuantitatif Ekspektasi, ekspektasi usaha,

    faktor sosial, kesesuaian tugas

    dan kondisi yang memfasilitasi

    pemakai berpengaruh terhadap

    minat pemanfaat sistem

    informasi.35

    2. Muhammad

    Munirul

    Hakim,

    2014.

    Pengaruh Transparansi

    dan Akuntabilitas

    Pengelolaan Zakat

    Terhadap Minat Muzakki

    di Rumah Zakat Cabang

    Semarang.

    Kuantitatif Pengaruh antara transparansi

    terhadap minat muzakki

    menunjukkan nilai t hitung

    3,760 dan p value (sig) sebesar

    0,000

  • 22

    2016.

    Pengelolaan Zakat

    Terhadap Minat Muzakki

    Membayar Zakat (Studi

    pada BAZNAS Kota

    Makssar Ruang Lingkup

    UPZ Kantor Kementrian

    Agama Kota Makassar.

    positif dan signifikan terhadap

    minat muzakki membayar

    zakat di BAZNAS Kota

    Makassar.

    Akuntabilitas secara parsial

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap minat

    muzakki membayar zakat di

    BAZNAS Kota Makassar. 37

    4. Mohammad

    Fahmi

    Ikhwandha,

    2018.

    Pengaruh Transparansi,

    Akuntabilitas,

    Kepercayaan Afektif

    dan Kognitif Terhadap

    Minat Bayar Zakat

    Melalui Lembaga Zakat

    Pendekatan

    kuantitatif.

    Kepercayaan afektif dan

    kognitif berpengaruh positif

    terhadap minat bayar zakat

    melalui lembaga zakat.

    Akuntabilitas berpengaruh

    positif terhadap kepercayaan

    afektif dan kognitif.

    Transparansi tidak

    berpengaruh terhadap

    kepercayaan afektif dan

    kognitif.38

    5. Nica Siswi Ayu

    Adiningrum,

    2018.

    Pengaruh Manajemen

    Zakat, Transparansi

    Laporan Keuangan dan

    Kualitas Pelayanan

    Terhadap Kepercayaan

    Muzakki pada Lembaga

    Amil Zakat (Studi pada

    LAZISMU Solo).

    Kuantitatif. Manajemen zakat berpengaruh

    secara signifikan terhadap

    kepercayaan muzakki.

    Transparansi laporan keuangan

    berpengaruh secara signifikan

    terhadap kepercayaan muzakki.

    Kualitas pelayanan secara

    signifikan berpengaruh

    terhadap kepercayaan

    muzakki.39

    37

    Muh. Ashari Assaggaf, Pengaruh Akuntabilita dan Transparansi Pengelolaan Zakat

    terhadap Minat Muzakki Membayar Zakat, Skripsi (Makassar: UIN Alauddin, 2016). 38

    Mohammad Fahmi Ikhwandha, Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas, Kepercayaan

    Afektif dam Kognitif terhadap Minat Bayar Zakat Melalui Lembaga Zakat, skripsi (Yogyakarta:

    UII, 2018). 39

    Nica Siswi Ayu Adiningrum, Pengaruh Manajemen Zakat, Transparansi Laporan

    Keuangan, dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepercayaan Muzakki Pada Lembagaa Amil Zakat

    (Studi pada LAZISMU Solo), Skripsi (Surakarta: IAIN, 2018).

  • 23

    Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya yaitu

    terletak di variabel X, di mana peneliatan sekarang menggunakan variabel X1

    ekspektasi dan X2 transparansi. Selain itu juga terdapat persamaan di variabel

    X namun berbeda di variabel Y. Penelitian sekarang menggunakan metode

    kuantitatif.

    G. Kerangka Pemikiran

    Berdasarkan pada teori-teori yang telah di paparkan, dan pada tinjauan

    pustaka, maka kerangka pemikiran teori yang disajikan dalam penelitian ini

    antara hubungan variabel-variabel X dan Y, yaitu:

    Gambar 1.1

    Kerangka Pemikiran

    H1

    H2

    H3

    Keterangan:

    = Pengaruh secara parsial

    = Pengaruh secara simultan

    Ekspektasi (X1)

    Minat Muzakki (Y)

    Transparansi (X2)

  • 24

    H. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

    didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

    yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis adalah kesimpulan

    sementara yang harus dibuktikan kebenarannya atau dapat dikatakan proporsi

    tentatif tentang hubungan antara dua variabel atau lebih40

    . Penulis mengajukan

    hipotesis alternatif dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

    1. H1 : Ada pengaruh yang positif signifikan antara ekspektasi terhadap

    minat muzakki dalam membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi.

    2. H2 : Ada pengaruh yang positif antara transparansi terhadap minat

    muzakki dalam membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi.

    3. H3 : Ekspektasi dan transparansi berpengaruh positif secara simultan

    terhadap minat muzakki dalam membayar zakat di BAZNAS

    Kota Jambi.

    40

    Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif,

    (Bandung: Refika Aditama, 2011), hlm. 142.

  • 25

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelititan

    Penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan terapan (action

    reserch), yaitu penelitian untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru

    atau cara pendekatan baru untuk memecahkan masalah di dunia kerja atau

    dunia aktual yang lain.41

    Penelitian deskriptif artinya penelitian yang benar-

    benar memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah lapangan atau

    wilayah tertentu.42

    Berdasarkan pengertian tersebut, maka penelitian ini

    merupakan data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian deskriptif

    kuantitatif. Data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian diolah dan

    dianalisis menggunakan metode statistik yang kemudian diinterpretasikan

    dengan angka dan kata-kata.

    B. Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Jl. H. Zainir Hafiz Paal Lima Kota Baru

    (rumah dinas wakil ketua DPRD Kota Jambi) Kota Jambi. Waktu penelitian

    dilakukan pada tanggal 30 Juni- 31 Juli tahun 2019.

    41

    Masyhuri dan Zainuddin, Ibid, hlm. 48. 42

    Suhsarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT

    Rineka Cipta, 2010), hlm. 3.

  • 26

    C. Jenis dan Sumber Data

    1. Jenis Penelitian

    Untuk memperoleh data maka perlu adanya sebuah cara untuk

    memperolehnya. Setelah penelitian selesai, maka data yang diperoleh terlebih

    dahulu diseleksi menurut kelompok-kelompok variabel-variabel tertentu dan

    dianalisa melalui jenis penelitian dari segi deskriptif kuantitatif.

    2. Sumber Data Penelitian

    Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dua data, yaitu :

    a) Data Primer

    Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung

    dari sumber utamanya.43

    Data primer di sini merupakan data yang

    diperoleh atau dikumpulkan langsung dengan menyebar kuesioner dan

    hasil wawancara dari responden atau dari lapangan oleh orang yang

    melakukan penelitian atau orang yang bersangkutan dan memerlukannya.

    Responden merupakan orang yang dapat memberikan informasi-

    informasi kepada peneliti yang dibutuhkan mengenai topik yang akan

    diteliti.

    b) Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan

    atau pengeolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaah

    terhadap dokumentasi pribadi, sebuah kelembagaan resmi, referensi atau

    literature laporan yang memiliki relevansi dengan fokus permasalahan

    43

    Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PPM,

    2007). Hlm. 182.

  • 27

    penelitian.44

    Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari suatu

    lembaga ataupun perusahaan. Sumber data atau informasi, baik jumlah

    maupun keragamannya harus diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan

    atau dasar dalam menentukan isi, bahasa dan sistematika item dalam

    instrumen penelitian.45

    Sumber data dalam penelitian ini yaitu subjek

    data yang diperoleh melalui wawancara dengan pimpinan dan staf atau

    karyawan dan karyawati yang bekerja di Lembaga Zakat Nasional kota

    Jambi serta data berupa angket/kuesioner yang berkaitan dengan

    penelitian.

    D. Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data merupakan suatu alat yang digunakan

    untuk mengumpulkan data dan fakta peneltian. Adapun instrumen utama yang

    mendukung penelitian ini yaitu:

    a) Observasi

    Observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan kegiatan

    pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh indera.46

    Yang

    dilakukan waktu pengamatan adalah mengamati gejala-gejala sosial dalam

    kategori yang tepat, mengamati berkali-kali dan dicatat dengan memakai alat

    bantu, seperti alat pencatat, formulir dan alat mekanik. Dalam pelaksanaannya

    digunakan alat bantu seperti cheklist, skala penilaian atau alat mekanik seperti

    44

    Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif), (Jakarta:

    Gaung Persada Pers, 2008), hlm. 77. 45

    Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm 155. 46

    Suharsimi Arikunto, Ibid, hlm. 156.

  • 28

    tape recorder dan lain sebagainya. Observasi dalam penelitian ini digunakan

    untuk memperoleh data primer.

    b) Wawancara

    Metode waawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan

    pertanyaan-pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden

    dan jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.47

    Wawancara merupakan cara untuk memperoleh informasi secara langsung

    melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden yang

    dipandang dapat memberikan keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan

    yang diajukan.

    c) Angket/Kuesioner

    Angket atau kuesioner adalah salah satu instrumen penelitian yang dibuat

    dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

    memproleh informasi dari responden berupa laporan tentang pribadinya, atau

    hal-hal yang ia ketahui. Penyebaran angket bertujuan untuk mengetahui

    informasi mengenai suatu masalah di mana responden dapat memberikan

    jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.

    E. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah sekumpulan karakteristik dari orang, binatang,

    tanaman, atau suatu benda yang akan diobservasi48

    . Dalam metode

    penelitian kata populasi, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau

    47

    Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011),

    hlm 67-68. 48

    Sukestiyarno, Statistika Dasar, (Yogyakarta: Andi Offset, 2014), hlm. 142.

  • 29

    sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian. Oleh

    karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari

    objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,

    udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-

    objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.49

    Populasi dalam penelitian

    ini adalah para muzakki yang melakukan pembayaran zakat di BAZNAS

    Kota Jambi.

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian dari populasi yang sengaja dipilih secara

    representatif (mewakili)50

    . Sampel dimunculkan oleh peneliti pada suatu

    penelitian disebabkan karena: (1) peneliti ingin mereduksi (memotong)

    objek yang akan diteliti. Peneliti tidak melakukan penyelidikannya pada

    semua objek atau gejala atau kejadian maupun peristiwa, tetapi hanya

    sebagian saja. Sebagian inilah disebut dengan sampel; dan (2) peneliti ingin

    melakukan generalisasi dari hasil penelitiannya, artinya mengenakan

    kesimpulannya kepada objek, kejadian, gejala, atau peristiwa yang lebih

    luas51

    . Sampel yang diambil pada penelitian ini yaitu sebanyak 100 muzakki.

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus slovin dengan

    tingkat kesalahan 10%, dengan rumus sebagai berikut:

    n =

    ( )

    49

    Masyhuri dan M. Zainuddin, Ibid, hlm. 157. 50

    Sukestiyarno, Ibid, hlm. 142. 51

    Masyhuri dan M. Zainuddin, Ibid, hlm. 159.

  • 30

    Keterangan :

    n = Jumlah Sampel

    N = Jumlah Populasi

    e = Tingkat Kesalahan/Standar Error

    n =

    ( )

    n =

    ( )

    n =

    99,7 (100)

    Tabel 2.1

    Data Responden Sebagai muzakki

    Responden Nama Usia Pendidikan Jenis Kelamin

    1 Sy 50 S1 Pria

    2 Sr 40 S1 Pria

    3 FI 45 S1 Wanita

    4 TA 50 S1 Wanita

    5 Sd 35 S1 Wanita

    6 LS 47 S1 Pria

    7 Ms 33 S1 Wanita

    8 HS 42 SMA Wanita

    9 RS 42 S1 Wanita

    10 ES 46 S1 Wanita

    11 Sk 40 D3 Wanita

    12 NS 40 S1 Wanita

    13 Ym 46 S1 Wanita

    14 St 37 S1 Wanita

    15 NA 42 S1 Wanita

    16 RD 47 S1 Pria

    17 Ms 23 SMA Pria

    18 SA 24 SMA Pria

    19 Mz 30 S1 Wanita

    20 MY 43 S1 Pria

    21 MM 39 S1 Pria

    22 AM 35 D3 Wanita

  • 31

    23 FE 45 S1 Wanita

    24 Ma 47 S1 Pria

    25 Dd 33 S1 Wanita

    26 IJ 36 S1 Wanita

    27 MJ 48 D3 Wanita

    28 AH 50 S1 Pria

    29 PI 49 S1 Pria

    30 AP 35 S1 Wanita

    31 AF 35 SMA Pria

    32 AI 40 SMA Pria

    33 SN 43 S1 Wanita

    34 NK 45 S1 Wanita

    35 NH 30 S1 Wanita

    36 RH 27 SMA Pria

    37 AL 37 S1 Wanita

    38 ZQ 25 SMA Wanita

    39 AM 26 SMK Wanita

    40 Mm 28 SMK Wanita

    41 As 26 SMA Wanita

    42 KF 30 S1 Wanita

    43 An 31 S1 Wanita

    44 NK 33 S1 Wanita

    45 Al 30 S1 Wanita

    46 Ai 37 S1 Pria

    47 Fo 35 S1 Pria

    48 AF 34 S1 Pria

    49 MM 28 SMA Wanita

    50 Mh 40 S1 Pria

    51 IH 40 S1 Pria

    52 Mr 29 S1 Wanita

    53 DK 30 S1 Wanita

    54 Nh 40 S1 Pria

    55 Lr 42 D3 Wanita

    56 AF 50 S1 Wanita

    57 Rd 34 S1 Wanita

    58 Jn 35 S1 Pria

    59 AH 36 S1 Pria

    60 Es 34 S1 Wanita

    61 Ha 30 SMA Pria

  • 32

    62 DA 28 SMK Pria

    63 Wt 27 SMK Wanita

    64 DK 30 S1 Wanita

    65 FS 33 S1 Wanita

    66 Am 30 D3 Pria

    67 SR 33 S1 Wanita

    68 HS 35 S1 Wanita

    69 Hl 37 S1 Wanita

    70 Md 38 S1 Wanita

    71 RN 35 D3 Wanita

    72 Jh 40 S1 Wanita

    73 WG 40 S1 Wanita

    74 TF 42 S1 Wanita

    75 YS 45 SMA Wanita

    76 Rh 48 SMA Pria

    77 Sd 50 S1 Pria

    78 Mi 52 S1 Pria

    79 MA 51 S1 Wanita

    80 NH 40 SMA Pria

    81 Ds 47 S1 Pria

    82 MW 40 SMA Wanita

    83 SA 49 SMK Wanita

    84 AR 38 SMK Pria

    85 Ri 39 SMA Wanita

    86 IP 56 S1 Wanita

    87 LJ 54 S1 Wanita

    88 SA 52 S1 Pria

    89 Pn 51 S1 Pria

    90 Md 50 S1 Wanita

    91 Sw 46 S1 Pria

    92 Mn 34 D3 Pria

    93 Pn 49 S1 Pria

    94 Mt 35 S1 Pria

    95 Sw 39 S1 Wanita

    96 Sa 35 S1 Wanita

    97 RG 37 D3 Pria

    98 Si 40 S1 Pria

    99 Mw 39 S1 Pria

    100 ET 37 S1 Pria

  • 33

    F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

    Variabel penelitian adalah karekteristik atau sifat dari objek yang diteliti

    atau yang menjadi kajian penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel

    penelitian, yaitu:

    1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

    Variabel dalam penelitian ini adalah minat muzakki (Y).

    2. Variabel Bebas (Independent Variable)

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekspektasi dan transparansi (X).

    Definisi operasional varibel dijabarkan sebagai berikut:

    Tabel 2.2

    Data Operasional Variabel

    Nama Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel

    Ekspektasi (X1) Menurut Kamus Besar Bahasa

    Indonesia, ekspektasi adalah

    harapan yang dibebankan pada

    sesuatu yang dianggap akan

    mampu membawa dampak yang

    baik atau lebih baik.

    1. Tujuan (goals) 2. Keinginan kuat (willpower) 3. Jalan keluar (waypower)

    Transparansi (X2) Dalam KK.SAP, transparansi

    adalah pemberian informasi

    kepada masyarakat dengan

    alasan bahwa masyarakat juga

    berhak untuk mengetahui

    kemana saja aliran dana yang

    telah dibayarkan, sebagai

    bentuk pertanggung jawaban.

    1. Pengumuman kebijakan pendapatan, pengelolaan

    keuangan dan asset.

    2. Laporan pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset

    yang mudah diakses.

    3. Laporan pertanggungjawaban yang tepat waktu.

    4. Sarana untuk suara dan usulan rakyat.

    5. Sistem pemberian informasi kepada publik.

  • 34

    Minat Muzakki (Y) Menurut Kamus Bahasa

    Indonesia, minat diartikan

    sebagai kecenderungan hati

    yang tinggi terhadap sesuatu,

    gairah, atau keinginan.

    Minat muzakki disini ditujukan

    kepada para muzakki Aparatur

    Sipil Negara (ASN) Kota Jambi.

    1. Ketertarikan (interest) 2. Keinginan (desire) 3. Keyakinan (cinviction)

    G. Metode Analisis Data

    Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya

    kedalam satu pola, kategori dan satuan uraian dasar yang membedakan dengan

    penafsiran, yaitu memberi arti yang signifikan terhadap hasil analisis,

    menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan antara dimensi-dimensi uraian.

    Untuk menguji kebenaran atau ketidakbenaran suatu hipotesis dan menjawab

    rumusan masalah, maka dilakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian

    ini dilakukan dengan langkah-langkah:

    1. Uji Validitas

    Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu

    mengukur apa yang akan diukur.52

    Uji validitas digunakan untuk mengukur

    valid atau tidaknya suatu kuesioner. Jadi, uji validitas ini ingin mengukur

    apakah pertanyaan atau kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat

    mengukur apa yang akan diukur.53

    Untuk menentukan nilai r hitung dibantu

    dengan program SPSS yang dinyatakan dengan nilai corrected item total

    corelation.

    52

    Suharsimi Arikunto, ibid, hlm.131 53

    Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013),

    hlm. 46.

  • 35

    2. Uji Reliabilitas

    Realiabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

    tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

    gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.54

    Pengujian yang populer dan sering digunakan dalam mengukur validitas dan

    reliabilitas suatu konsep instrumen adalah teknik cronbach alpha dengan

    nilai 0,60 sering digunakan sebagai nilai reliabilitas dalam suatu peneltian.

    Maka dari itu peneliti menggunakan alpha cronbach, untuk menentukan

    apakah instrumen reliable atau tidak menggunakan batasa 0,6.

    H. Uji Asumsi Klasik

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas adalah utuk melihat apakah nilai residual terdistribusi

    normal atau tidak.55

    Model regresi yang baik dan layak digunakan dalam

    penelitian adalah memiliki nilai residul yang berdistribusi normal. Uji

    normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji kolomogorov smirnov

    untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini merupakan jenis data

    yang berdistribusi normal.

    2. Uji Multikolinieritas

    Uji Multikolinieritas bertujuan untuk melihat apakah ada atau

    tidaknya korelasi yang tinggi antara variable-variabel bebas dalam suatu

    model regresi linier berganda.56

    Model regresi yang baik seharusnya tidak

    54

    Syofyan Siregar, ibid, hlm 55. 55

    Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta,

    2014), hlm 156. 56

    Ibid, hlm. 157

  • 36

    terjadi korelasi di antara variabel bebas (indepeden). Uji multikolinieritas

    dilakukan juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam pengambilan

    kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing- masing variabel

    independen terhadap variabel dependen.57

    Salah satu cara mengukur

    multikolinieritas adalah menggunakan varience inflation factor (VIF). VIF

    akan terlihat sejauh mana sebuah variabel penjelas dapat dijelaskan oleh

    variabel penjelas lainnya.

    3. Uji Heterokedastisitas

    Uji heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat

    ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

    lain.58

    Permasalahan heteroskedastisitas terletak pada varian residul yang

    bersifat tidak konstan ataupun tidak sama. Dalam model penelitian regresi

    linier berganda yang baik adalah tidak terdeteksi adanya

    heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, pendektesian terhadap

    heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot yang

    memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai

    residualnya).

    57

    Ibid, hlm.157. 58

    Ibid, hlm.158.

  • 37

    I. Teknik Analisi Data

    1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

    Koefisien determinasi adalah bagian variasi total dari variabel

    dependen (Y) yang dijelaskan oleh garis regresi.59

    Determinasi 0

    menunjukkan tidak adanya hubungan antar variabel bebas (independen) dan

    variabel terikat (dependen).

    2. Uji Simultan (Uji F)

    Uji f atau disebut juga dengan uji simultan digunakan untuk

    mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan

    mempengaruhi variabel dependen.

    3. Uji Regresi Linier Berganda (Pengaruh)

    Analisis regresi merupakan analisis yang mengukur pengaruh variabel

    terikat. Pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan

    variabel terikat (Y). Untuk menghitung regresi linier berganda, maka

    digunakan rumus berikut:

    Y = a + β1X1 + β2X2 + e

    Keterangan:

    Y = minat muzakki membayar zakat X2 = jaminan

    a = elemen konstanta e = error term

    β1= koefisien regresi 1

    β2 = koefisien regresi 2

    X1= ekspektasi

    59

    Noegroho Boedijoewono, Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Imu Manajemen YKPN, 2016) hlm. 277.

  • 38

    J. Jadwal Penelitian

    Terlampir

    K. Sistematika Penulisan

    Agar lebih mudah memahami skripsi penelitian ini dan penulisannya

    lebih sistematis, maka penulis membaginya menjadi beberapa sub bab dengan

    sistematika penulisan sebagai berikut:

    BAB I : Pendahuluan, Penulis Memaparkan Latar Belakang Masalah,

    Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Tinjauan

    Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesa.

    BAB II : Metode Penelitian, Penulis Memaparkan tentang metode-metode

    statistik yang digunakan dalam penelitian ini.

    BAB III : Gambaran Umum Baznas Kota Jambi, berisikan pembahasan

    secara singkat mengenai sejarah Badan Amil Zakat Nasional, visi dan misi

    serta struktur organisasi.

    BAB IV : Hasil dan Pembahasan, berisikan Analisis dan Interpretasi Hasil.

    BAB V : Penutup, berisikan Kesimpulan dan Saran dari penelitian ini

    Daftar Pustaka

    Lampiran

  • 39

    BAB III

    GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Sejarah BAZNAS Kota Jambi

    Badan Amil Zakat Nasional Kota Jambi beralamat di kantor Jl. H. Zainir

    Hafiz Paal Lima Kota Baru (Rumah Dinas Wakil Ketua DPRD Kota Jambi).

    BAZNAS Kota Jambi mulai didirikan yaitu tahun 2001 yang masih bernama

    BAZIS. Berdirinya atau dibentuknya Bazda Kota Jambi berdasarkan Surat

    Keputusan Wali Kota Nomor 29 Tahun 2001. Pembentukan Bazda ini sendiri

    merupakan suatu langkah yang sangat strategis untuk mengumpulkan dan

    mengkoordinir orang-orang yang mau berzakat dan berinfak. BAZNAS Kota

    Jambi mulai aktif dan berkembang pada tanggal 16 Maret 2001, pada awal

    pembentukannya bernama BAZIS daerah tingkat I Jambi, kemudian berubah

    menjadi Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA). Perubahan nama tersebut, bukan

    berdasarkan kemauan dari pemerintah Provinsi atau Kota Jambi, akan tetapi

    berdasarkan peraturan pemerintah pusat, yaitu berdasarkan Undang-Undang

    Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan Zakat, dalam arti bahwa BAZDA

    merupakan kelanjutan dari BAZIZ. Kemudian nama tersebut berubah lagi

    menjadi BAZNAS hingga saat ini, perubahan tersebut berdasarkan Surat

    Keputusan Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ,II/568 Tahun 2014

    tentang pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/kota se-

    Indonesia. Secara konstitusi Bazda Kota Jambi sudah berubah nama yaitu

    menjadi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).60

    60

    Dokumentasi Baznas Kota Jambi 2014.

  • 40

    Perubahan nama BAZDA menjadi BAZNAS dimulai dari tahun 2011 menurut

    Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat sebagai

    pembaharuan dari Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999, namun kenyataan

    BAZNAS Kota Jambi baru di resmikan atau diputuskan tahun 2014.61

    Berdasarkan SK Walikota Jambi No. 334 Tahun 2015 tanggal 17 Juni

    2015 tentang Penunjukkan Pemimpin Badan Amil Zakat Nasional Kota Jambi

    Pada Tanggal 22 Juni 2015 Kepengurusan BAZNAS Kota Jambi secara resmi

    dilantik oleh Bapak Walikota Jambi.62

    Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan Zakat di

    antaranya berisi pembentukan Badan Amil Zakat Daerah Kota Jambi, dan

    berdasarkan wawancara, bahwa :

    di Kota Jambi telah terbentuk Badan Amil Zakat di lapangan Kecamatan di

    lingkungan Kota Jambi. Pembentukan ini dengan harapan dapat

    mengumpulkan orang-orang yang mau berzakat di Kota Jambi. 63

    Kota Jambi yang berpendudukan mayoritas Islam sangat berpeluang

    untuk mengembangkan dan mengumpulkan para fukaha-fukaha untuk

    membayar zakatnya melalui BAZNAS.

    B. Visi dan Misi BAZNAS Kota Jambi

    Dalam rangka membantu dan melaksanakan kegiatan Badan Amil Zakat

    Nasional Kota Jambi, maka BAZNAS harus mempunyai visi dan misi, karena

    suatu organisasi yang berkembang dan maju itu adalah organisasi yang

    didukung serta mempunyai visi dan misi yang baik. Adapun visi dan misi

    BAZNAS Kota Jambi adalah sebagai berikut:

    61

    Wawancara dengan Ketua Baznas kota Jambi. 62

    Dokumentasi Baznas Kota Jambi, 2016. 63

    Wawancara dengan Ketua BAZNAS Kota Jambi.

  • 41

    1. Visi :

    Terwujudnya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai organisasi

    pengelola zakat yang amanah, profesional, terbuka, dan bertanggung jawab.

    2. Misi :

    1) Mewujudkan organisasi BAZNAS sebagai simpul pranata keagamaan dalam

    meningkatkan kesejahteraan umat dan keadilan sosial

    2) Mewujudkan organisasi BAZNAS yang terpercaya di tengah-tengah

    masyarakat

    3) Menggali potensi dana umat secara bertahap, terencana, realistis, dan

    teruktur sebagai salah satu instrumen pemberdayaan ekonomi umat yang

    bermoral

    4) Membantu pemerintah dan masyarakat secara berkelanjutan untuk

    mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan

    C. Dasar Hukum BAZNAS Kota Jambi

    BAZNAS Kota Jambi, merupakan sebuah organisasi resmi langsung di

    bawah pimpinan pemerintah Kota Jambi. Karena organisasi tersebut dipimpin

    langsung oleh pemerintah daerah, maka BAZNAS harus ada payung yang

    melindunginya. Artinya harus ada yang memperkuat BAZNAS, sehingga

    masyarakat tidak bertanya-tanya tentang keeksisistensian BAZNAS. Adapun

    yang menjadi dasar atau payung hukum BAZNAS Kota Jambi yaitu sebagai

    berikut:

  • 42

    1. Nash Al-Qur’an dan Hadits

    a) ِ ِ كِ سِ مِ إم ِوِ ِآ ءِ رِ ق ِفِ ل ِن ِِتِ ق ِدِ اِإمصِ مِ ه ِإ ِ لِ مِ عِ إم ِوِ ِي ِوِ ِمِ ب ِوِ ل ِق ِِةِ فِ م ِؤِ مِ إم ِاِوِ ي ِل ِع ِِي ِرق ِإم ِ ِف ِ م ِر ِمغ إ ِوِ ِاب ِوِ ِي َِ ف ِلِ ي ِبِ ِ

    لِ ي ِبِ إمسِ ِنِ إب ِوِ ِللاِ للاِ ِنِ م ِ ِةِ ضِ ي ِر ِف ِِصىل

    قىلِمل ِع ِِللاِ وِ ِ ِمكِ حِ ِي ِ.ي

    Artinya:

    Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang

    fakir, orang-orang miskin, pengurus zakat (amil), para muallaf

    yang dibujuk hatinya untuk (memerdekan) budak (Riqab),

    orang yang berhutang di jalan Allah (gharim), sabililah, dan

    orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil), sebagai

    suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha

    Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. At-Taubah 9:60).

    b) Zakat mempunyai fungsi sosial dalam masyarakat. Keserakahan dan

    kezaliman seseorang tidak bisa ditolerir apabila ia telah memakan dan

    menguasai hak untuk anak yatim.

    c) ِم ِع ل ي ل ص ِب اِو م ي ك ت ز ِو ُه ه ر ِث ط ق ة د ِص إم ه م و َِآم ن ِم ذ خ

    Artinya:

    Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

    kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo‟alah

    untuk mereka (At-Taubah 103).

    d) Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah bertanya: bagaimanakah

    jika seroang lelaki memberikan zakat hartanya? Jawaban Rasulullah:

    barang siapa memberikan zakat hartanya, maka hilanglah kejelekannya

    (Al-Hadtis).

    e) Orang kaya yang syukur lebih baik dari pada orang miskin yang sabar

    (Al-Hadits).

  • 43

    f) Tangan di atas (pemberi) lebih baik dari di bawah (penerima) (Al-

    Hadits).

    2. Undang-Undang BAZNAS Kota Jambi

    a) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan Zakat

    pengganti dari Keputusan Menteri Agama No. 581 Tahun1999 tentang

    pelaksanaan UU. No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

    b) Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014 tentang pengelolaan Zakat.

    c) Pasal 18 Kepetusan Dirjen Bimas Islam Nomor D-291 Tahun 2000

    tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.

    d) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 451. 12/1728/SJ tanggal 7

    Agustus 2002 tentang Pemberdayaan Badan Amil Zakat (BAZDA) di

    daerah.

    e) Keputusan bersama Menteri Dalam Negri dan Mentri Agama Nomor 29

    dan 47 Tahun 1991 tentang Pembinaan Badan Amil Zakat, Infaq dan

    Shadaqah.

    f) Peraturan pemerintah No. 17/2000 dan Kep Dirjen Pajak No.

    163/PJ/2003 tentang pemberlakuan Zakat atas penghasilan kena Pajak.

    g) Surat Edaran Walikota Jambi No. 377/2007 tentang Himbuan Zakat,

    Infaq dan Shadaqah.64

    3. Program Kerja BAZNAS Kota Jambi

    Potensi muzakki yang menjadi ruang lingkup Kerja BAZNAS Kota

    Jambi yang meliputi PNS muslim SKPD Pemda Kota Jambi. Instansi

    64

    Dokumentasi BAZNAS Kota Jambi, 2016.

  • 44

    vertikal Kota Jambi dan masyarakat umum serta pimpinan dan karyawan

    perusahaan swasta sangat memberikan harapan jika terealisasi melalui

    BAZNAS Kota Jambi.

    Adapun rencana program kerja BAZNAS kota Jambi dapat

    dikelompokkan sebagai berikut, di antaranya:65

    a) Pengelolaan Manajemen Badan Pelaksana BAZNAS Kota Jambi:

    I. Rapat Evaluasi pelaksanaan program kerja tahun 2017

    II. Rapat pemantapan program kerja tahun 2018

    III. Kesekretariatan:

    i. Tata kerja badan pelaksana

    ii. Tata kerja dan uraian tugas sekretariat

    iii. Penyusunan jadwal rapat badan pelaksana dan sekretariat

    iv. Pemberdayaan SDM dan kesejahteaan staf sekretariat

    v. Penataan ADM dan pembukuan keuangan ZIS dan dana hibah

    serta pelaporan

    vi. Pengawasan eksternal (independent) satu kali dalam satu

    tahun.

    IV. Pembinaan organisasi dan manajemen UPZ:

    i. Penyiapan SK UPZ yang belum diproses pada SKPD dan

    lembaga

    ii. Pembinaan ADM dan kinerja UPZ

    65

    File BAZNAS Kota Jambi.

  • 45

    iii. Penambahan tenaga sekretariat yang dibiayai oleh pemerintah

    Kota Jambi

    iv. Melaksanakan studi banding bagi pengurus BAZNAS Kota

    Jambi

    b) Penyuluhan dan Motivasi

    Penyuluhan dan motivasi ini merupakan rencana program pokok

    BAZNAS Kota Jambi, di antaranya:

    I. Kerjasama kemitraan dengan RRI, TVRI dan TV swasta lainnya

    II. Kerjasama dengan bagian humas infokom Setda Kota Jambi dan

    dengan media cetak tentang kegiatan BAZNAS dan pelaporan

    III. Kerjasama dalam bidang pendataan dan penyuluhan dengan

    penyuluh Kecamatan

    IV. Penyuluhan ZIS kepada SKPD/instansi/BUMN/sekolah/madrasah

    c) Pengelolaan Data/pendataan:

    I. Pendataan muzakki, munfiq dan mustahik (data base) di setiap

    SKPD/UPZ dan masyarakat

    II. Pendataan Lembaga Unit Pengumpul Zakat (UPZ)

    III. Data lembaga BUMD/BUMN/perusahaan/perkebunan/rumah

    makan/hotel/rumah sakit daerah dan swasta dalam Kota Jambi

    d) Perencanaan Pendistribusian /pendayagunaan ZIS:

    I. Data base delapan asnaf pe SKPD/UPZ/lembaga/RT/RW/

    keluarahan dalam Kota Jambi

  • 46

    II. Data base lembaga/badan/kelompok/organisasi yang akan

    diberikan bantuan

    e) Pendistribusian dan Pendayagunaan

    I. Penyaluran sembako kepada mustahik pada bulan Ramadhan tahun

    1439 H. Target 4.000 orang mustahik x @Rp 200.000,00 (sembako

    Rp 100.000,00 dan uang Rp 100.000,00)

    II. Memberikan penghargaan berupa plakat kepada UPZ/muzakki

    perorangan, SKPD, satuan kerja, BUMD, BUMN dan perusahaan

    yang aktif menunaikan zakat ke BAZNAS Kota Jambi sebesar Rp

    5.000.000,00

    III. Mengadakan penyuluhan dan monitoring evaluasi ke SKPD,

    BUMN BUMD, lembaga, organisasi,perusahaan swasta dan

    perorangan dalam Kota Jambi

    Selain program kerja di atas terdapat juga program kemasyaraatan

    sosial yang disebut dengan enam pilar program BAZNAS Kota Jmabi,

    yaitu:

    a) Jambi Kota Sehat:

    Memberikan bantuan transportasi kepada masyarakat yang tidak

    mampu membayar biaya berobat dalam daerah maupun keluar daerah

    sebesar Rp 30.000.000,00

    b) Jambi Peduli:

    I. Memberi bantuan renovasi rumah tidak layak huni (bedah rumah)

    sebanyak 5 unit x @Rp 12.500.000,00

  • 47

    II. Memberikan bantuan insidentil transportasi untuk musafir/orang

    yang kesulitan dalam perjalanan Rp 10.000.000,00

    III. Memberikan bantuan bencana alam, kebakaran , banjir dan gempa

    bumi secara insidentil dalam Kota Jambi, koordinasi dengan

    Cakmat, Lurah, RT setempat sebesar Rp100.000.000,00

    IV. Memberikan bantuan kepada penyandang cacat

    V. Memberikan santunan anak yatim sebanyak 600 orang x @Rp

    250.000,00

    VI. Memberikan bantuan kepada petugas memandikan jenazah

    sebanyak 75 orang x @Rp 1.000.000,00

    VII. Mengadakan sunat masal bagi 100 warga yang tidak mampu x @

    Rp 400.000,00

    VIII. Memberikan bantuan untuk organisasi yang bersifat islami

    c) Jambi Kota Bersih

    Memberikan bantuan dana bagi petugas harian lepas dinas kebersihan

    yang beragama Islam sebanyak 1.000 orang x @Rp 300.000,00

    d) Jambi Kota Takwa

    I. Memberika bantuan renovasi/rehab masjid/mushalla, madrasah dan

    TPA seceara selektif sejumlah 20 unit x @Rp 5.000.000,00

    II. Memberikan bantuan kepada pegawai Syara‟ masjid yang didata

    oleh pengurus BAZNAS Kota Jambi sejumlah 100 orang x @Rp

    500.000,00

  • 48

    III. Bantuan untuk guru mengaji non PAMI s