tes dan interpretasi cairan pleura transudat - eksudat

16
TES DAN INTERPRETASI CAIRAN PLEURA TRANSUDAT-EKSUDAT Normal : rongga rongga serosa dalam tubuh mengandung sejumlah kecil cairan  pelumas Misal : rongga perikardium, pleura dan rongga perut Rongga pleura normal : 1-10 mL c airan (antara pleura visceralis dan parietalis) Efusi pleura : Suatu keadaan dimana terjadi akumulasi cairan pleura yang abnormal dalam rongga pleura  Terbagi 2 proses 1. Proses transudasi 2. Proses eksudasi

Upload: nurul-hidayati

Post on 14-Oct-2015

473 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • TES DAN INTERPRETASI CAIRAN PLEURATRANSUDAT-EKSUDAT

    Normal: rongga rongga serosa dalam tubuh mengandung sejumlah kecil cairan pelumas

    Misal: rongga perikardium, pleura dan rongga perut Rongga pleura normal : 1-10 mL cairan (antara pleura visceralis dan parietalis)

    Efusi pleura:Suatu keadaan dimana terjadi akumulasi cairan pleura yang abnormal dalam rongga pleuraTerbagi 2 proses

    1. Proses transudasi2. Proses eksudasi

  • Transudasi adalah :Akumulasi cairan akibat proses non inflamasi (bukan radang) dalam rongga pleura, ditandai adanya perubahan tekanan hidrostatik dan koloid

    Proses eksudasi adalah:Akumulasi cairan dalam rongga pleura akibat proses inflamasi dalam rongga serosa, ditandai perubahan permeabilitas membran pada permukaan pleuraSifat cairan eksudat :serous, fibrinous, purulen dan hemoragik

  • Penyebab efusi pleura:

    Peninggian permeabilitas kapiler karena inflamasi seperti pneumonia dan pleuritis

    2.Penurunan tekanan koloid osmotik karena hipoproteinemia

    3.Peninggian tekanan hidrostatik akibat peningkatan tekanan venamisal : payah jantung kongestif

    Hambatan aliran limfe karena tumor , inflamasi atau fibrosis

    Peningkatan tekanan negatif intrapleura seperti atelektasis

    6.Perpindahan cairan dari ronga peritoneum ke rongga pleura

  • Indikasi pengambilan transudat/eksudat

    Untuk mengetahui etiologiUntuk mengurangi gejala klinik seperti sesak nafas dllUntuk menghindari terjadinya kumpulan darah atau nanah misal empiema Untuk memasukkan obat ke dalam rongga pleura

    Komplikasi pengambilan cairan pleura:Perdarahan (tertusuk pembuluh darah atau organ)Edema organ tubuh akibat perubahan protein dan elektrolit < 1000 mL/x

  • Pemeriksaan yang dilakukan terhadap cairan pleura adalah:Pemeriksaan makroskopiKimiaPemeriksaan mikroskopiTes mikrobiologiPetanda tumor

    Tujuan pemeriksaan:

    Menentukan diagnosis kelainan pleura dan diagnosis bandingMenentukan interpretasi hasil hasil pemeriksaan yang dilakukan

  • Prosedur punksi cairan pleura (Torakosentesis)Penderita dimasukkan ke dalam ruangan tindakan khususPenderita duduk posisi tegak atau bahu disandarkan ke bantal atau memeluk bantalLakukan perkusi dinding torak untuk menentukan tinggi cairan pleuraTempat melakukan punksi ialah RIC 6, 7 atau 8 pada linea aksilaris posteriorLakukan desinfeksi pada tempat yang akan di punksi dengan alkohol 70% dan betadineDengan menggunakan sarung tangan steril, tusukkan jarum (abbocath) no 16 ke dinding torak aspirasi 50 mL cairan pleura masukkan dalam botol steril (tanpa antikoagulan) atau dengan antikoagulan (heparin atau Na sitrat 20%)

  • Pemeriksaan makroskopi:

    Volume- Alat: gelas ukur- Cara: lihat banyaknya cairan pleura- Interpretasi: Makin banyak cairan berarti makin besar kerusakanWarna dan kejernihan- Alat: Tabung yang jernih- cara: Lihat warna dan kejernihan sampel- Nilai rujukan: tidak berwarna dan jernih- Interpretasi: transudat : kekuning-kuningan dan jernih eksudat :kuning bilirubin merah/coklat darahputih-kuning dan keruh pusputih susu dan keruh chyluskehijauan pyocyaneus

  • Berat jenis- Alat:urinometer (bila cairan banyak)refraktometer (bila cairan sedikit)- Nilai rujukan: < 1,018 transudat > 1,018 eksudatBau- Transudat maupun eksudat tidak mempunyai bau bermakna kecuali terdapat pembusukan protein,Busuk: infeksi kuman anaerob atau E. coliBekuan- Cara kerja: biarkan sampel selama 1 jam lihat ada bekuan atau tidak- Interpretasi:bekuan + ada proses radangMakin besar bekuan, makin berat peradangannya

  • Pemeriksaan Kimia

    Protein - Persiapan sampel : cairan pleura disentrifus terlebih dahulu ambil supernatan - Alat: Fotometer (manual atau otomatis) - Interpretasi: Bila kadar protein < 3 g/dL transudat Bila kadar protein > 3 g/dL eksudat

    Rivalta - Tujuan pemeriksaan: Membedakan transudat dengan eksudat - Persiapan sampel: tidak ada perdsiapan khusus - Prinsip pemeriksaan: Adanya seromusin akan membentuk awan putih - Alat dan bahan: gelas ukur, aguadest dan asam asetat glasial

  • - cara kerja:- Campurkan 2 tetes asam asetat glasial ke dalam 100 mL aquadest dalam gelas ukur- jatuhkan setetes cairan pleura yang akan diperiksa ke dalam campuran tersebut, kira kira 1 cm dari atas permukaan- Perhatikan tetesan tersebut bercampur dan bereaksi ada 3 kemungkinan- Tetes tersebut bercampur dengan larutan asam asetat tanpa menimbulkan kekeruhan sama sekali negatif- Timbul kekeruhan yang sangat ringan berupa kabut halus positif lemah- Kekeruhan yang nyata seperti kabut tebal positif- Interpretasi: Bila tidak ada kekeruhan, hasil tes negatif transudat Bila ada kekeruhan, hasil tes positif eksudat

  • Glukosa- Persiapan sampel: cairan pleura disentrifus terlebih dahulu ambil supernatan- Alat: fotometer (manual atau otomatis)- Metoda: Hexokinase- Interpretasi: - Kadar glukosa transudat sama dengan kadar glukosa darah - Kadar glukosa eksudat lebih rendah - Kadar glukosa < 60 mg% sangat menyokong etiologi Tb paru

    Laktik Dehidrogenase (LDH)- persiapan sampel: tidak ada persiapan khusus- Metoda: kinetik UV- Alat: fotometer (manual atau otomatis)

  • Interpretasi: Transudat < 200 IU eksudat > 200 IU

    Lemak- Transudat tidak mengandung lemak kecuali bila tercampur dengan chylus- Eksudat mungkin mengandung lemak

    Pemeriksaan MikroskopiSel yang dihitung hanya lekosit, menghitung jumlah eritrosit jarang dilakukan karena tidak bermaknaJumlah lekosit- Metoda : manual- Alat dan bahan: -Larutan turk atau NaCl0,9% -Kamar hitung improved neubauer atau fuch rosenthal - Pipet lekosit dan mikroskop

  • Cara kerja:- Isap sampel kedalam pipet lekosit sampai tanda 0,5- Isap larutan turk atau NaCl sampai tanda 11 kocok dengan baik- Siapkan kamar hitung dengan kaca penutup diatasnya- Buang 4-5 tetes isis pipet, kemudian isi kamar hitung dengan perlahan lahan- Hitung jumlah lekosit pada keempat kamar hitung lekosit hasil dikali 50 Catatan : Kalau cairan purulen tidak ada guna menghitung lekosit hanya dilakukan bila cairan jernih atau agak keruh Kalau jernih pengenceran seperti menghitung lekosit darah atau LCS Kalau agak keruh sesuaikan pengencerannnya Bahan pengenceran sebaik NaCl, jangan turk

    Interpretasi: Transudat < 500 sel/uL Eksudat > 500 sel/uL

  • Menghitung jenis sel- Hanya membedakan 2 golongan jenis sel PMN dan MN- Perbandingan kedua jenis sel petunjuk jenis radang pada eksudat

    - Persiapan sampel: sampel harus diperiksa paling lambat 1 jam setelah pengambilan untuk mencegah degenarasi sel. Sampel dapat langsung dari cairan aspirasi atau dari sedimen cairan pleura yang telah disentrifus- Alat dan bahan : pewarnaan wright atau giemsa- Cara: hitung persentase masing masing sel (%PMN dan MN)

  • Interpretasi:- radang akut PMN- radang kronikMN- PMN < 25% normal- Eosinofilia penyakit alergi

    Catatan:Pemeriksaan sitologi terhadap adanya sel sel abnormal terutama sel ganas sangat penting Papanicolau

    Pemeriksaan mikrobiologi : pewarnaan gramPemeriksaan BTA: Ziehl Neelsen

  • Perbedaan cairan transudat dan eksudat

    ParameterTransudatEksudatCairanWarnaBerat jenisBauBekuanpHProteinGlukosaKadar LDHRivaltaJumlah selHitung sel PMNJernihKuning muda< 1,018Tidak berbau(-) bekuan> 7,31< 3 g/dL= plasma darah< 200 IUNegatif< 500/uLsedikitKeruhKuning- hijau>1,018Berbau+ bekuan< 7,31>3 g/dL< plasma darah> 200 IU+ kekeruhan> 500/uLBanyak