tes alergi obat skin test

8
Skin Test Pemberian obat/ penyuntikkan melalui intracutan (IC) Ns. Sri Utami,, M. Biomed Pendahuluan Skin test merupakan salah satu dari dua macam pengujian reaksi alergi yangdianggap valid dan sudah diterapkan selama bertahun-tahun Skin test adalah suatu pengujian yang dilakukan pada kulit untuk mengidentifikasi substansi alergi (alergen)yang menjadi pemicu timbulnya reaksi alergi Skin test biasanya dilakukan pada pasienyang akan diberikan pengobatan dan dicurigai memiliki alergi terhadap bahan dan obattertentu, misalnya pada penderita rhinitis alergika, asthma, alergi makanan, dan lainsebagainya Alasan mengapa

Upload: setiamega

Post on 23-Nov-2015

243 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Skin TestPemberian obat/ penyuntikkan melalui intracutan (IC)Ns. Sri Utami,, M. BiomedPendahuluanSkin test

merupakan salah satu dari dua macam pengujian reaksi alergi yangdianggap valid dan sudah diterapkan selama bertahun-tahun

Skin test

adalah suatupengujian yang dilakukan pada kulit untuk mengidentifikasi substansi alergi (alergen)yang menjadi pemicu timbulnya reaksi alergi

Skin test

biasanya dilakukan pada pasienyang akan diberikan pengobatan dan dicurigai memiliki alergi terhadap bahan dan obattertentu, misalnya pada penderita rhinitis alergika, asthma, alergi makanan, dan lainsebagainya

Alasan mengapa

skin test

merupakan pengujian yang sering dan harusdilakukan terhadap pasien di rumah sakit maupun klinik adalah bahwa setiap individumemiliki sensitivitas yang berbeda-beda terhadap berbagai macam bahan maupun obat.Selain itu, skin testrelatif mudah dilakukan, nyaman bagi pasien, tidak mahal, dan hasilpemeriksaan bisa didapatkan hanya dalam waktu 15-20 menit

Pengujian dimulai dengan menggores atau menusuk kulit dengan jarum sterilkhusus, dan depositkan sejumlah kecil ekstrak alergen ke dalam kulit. Tunggu 15-20menit, kemudian evaluasi reaksi kulit. Jika pada kulit muncul bentol kemerahan, sepertigigitan nyamuk, artinya hasil pengujian positif dan pasien alergi terhadap bahan yangdiujikan. Jika kulit tidak menimbulkan reaksi, artinya rencana pengobatan aman untukdilanjutkan. Pengujian ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak menyebabkanperdarahan pada pasien karena jarum hanya masuk ke permukaan kulit saja

.Skintest

juga dapat dilakukan dengan cara menginjeksikan alergen ke bawah kulit, ataudengan menempelkan alergen pada kulit dalam periode waktu spesifik (48 jam

PengertianMemberikan obat melalui suntikan intracutan/ intradermal adalah suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan kulit atau intra dermis.

Injeksi ini dilakukan dengan menyuntikkan obat dibawah permukaan kulit antebrachii bagian dalam

Digunakan untuk skin test atau tes tuberculin

Intradermal memiliki sirkulasi darah yang minimal dan obat obat akan diabsorbsi secara perlahan (sangatlambat).

Bermanfaat untuk skin tes karena beberapa klien akan mengalami reaksi anafilaktik jika obat

masuk kedalam tubuh secara cepat

Menggunakan jarum ukuran kecil (1/4-1/2 inci) atau jarum khusus tes tuberculinSudut penyuntikan 5-15oTempat penyuntikan: permukaan kulit yang terang, sedikit rambut, tidak ada lesi dan oedem

Jumlah cairan yang disuntikkan 0,01-0,1 cc

Contoh: 1 gram ampicillin diencerkan 5 cc aquades. Ambil larutan tersebut 0,1 cc kemudian diencerkan himgga 1 cc. Masukkan obat secara intradermal/intracutan 0,01-0,1 cc

Tujuan1. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter.

2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat.

3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes).

4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test).

Prinsip1. Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui diagnosa medis pasien, indikasi pemberian obat, dan efek samping obat, dengan prinsip 10 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu pemberian, benar cara pemberian, benar pemberian keterangan tentang obat pasien, benar tentang riwayat pemakaian obat oleh pasien, benar tentang riwayat alergi obat pada pasien, benar tentang reaksi pemberian beberapa obat yang berlainan bila diberikan bersama-sama, dan benar dokumentasi pemakaian obat.

2.Untuk mantoux tes (pemberian PPD) diberikan 0,1 cc dibaca setelah 2-3 kali 24 jam dari saat penyuntikan obat.

3.Setelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinfektan.

4.Perawat harus memastikan bahwa pasien mendapatkan obatnya, bila ada penolakan pada suatu jenis obat, maka perawat dapat mengkaji penyebab penolakan, dan dapat mengkolaborasikannya dengan dokter yang menangani pasien, bila pasien atau keluarga tetap menolak pengobatan setelah pemberian inform consent, maka pasien maupun keluarga yang bertanggungjawab menandatangani surat penolakan untuk pembuktian penolakan therapi.

5.Injeksi intrakutan yang dilakukan untuk melakukan tes pada jenis antibiotik, dilakukan dengan cara melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya, lalu mengambil 0,1 cc dalam spuit dan menambahkan aquabidest 0,9cc dalam spuit, yang disuntikkan pada pasien hanya 0,1cc.

6. Injeksi yang dilakukan untuk melakukan test mantoux, PPD diambil 0,1 cc dalam spuit, untuk langsung disuntikan pada pasien.

Prosedur1. Persiapan

a. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat

b. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien

c. Alat dan bahan

1) Obat-obatan yang sesuai program pengobatan dokter

2) Daftar obat pasien

3) Spuit 1 cc atau 0,5 cc disposible.

4) Jarum sesuai kebutuhan, gergaji ampul bila perlu.

5) Perlak dan alas

6) Kapas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi NaCl 0,9% dalam tempatnya

7) Handschoen

8)Nierbeken

2. Pelaksanaan

1)Mencuci tangan

2) Berdiri di sebelah kanan/kiri pasien sesuai kebutuhan.

3)Cek daftar obat pasien untuk memberikan obat

4) Membawa obat dan daftar obat ke hadapan pasien sambil mencocokkan nama pada tempat

tidur dengan nama pada daftar obat.

5)Meenginjeksi pasien sesuai dengan nama pada daftar obat

6)Jaga privasi pasien

7)Injeksi intrakutan dilakukan dengan cara spuit diisi oleh obat sesuai dosisnya.

8)Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3 atas lengan bawah bagian dalam.

9) Membersihkan lokasi tusukan dengan kapas normal saline atau kapas alcohol bila diperlukan,

kulit diregangkan tunggu sampai kering.

10) Lubang jarum menghadap keatas dan membuat sudut antara 5-150dari permukaan kulit

11) Memasukan obat perlahan-lahan sampai berbentuk gelembung kecil, dosis yang diberikan 0,1

cc atau sesuai jenis obat.

12) Setelah penyuntikan area penyuntikan tidak boleh didesinfeksi.

13) Bila injeksi intrakutan dilakukan untuk test antibiotik, lakukan penandaan pada area penyutikan dengan melingkari area penyuntikan dengan diameter kira kira 1inchi atau diameter 2,5 cm. Penilaian reaksi dilakukan 15 menit setelah penyuntikan. Nilai positif jika terdapat tanda tanda rubor, dolor, kalor melebihi daerah yang sudah ditandai, artinya pasien alergi dengan antibiotik tersebut.

14) Bila injeksi ditujukan untuk mantoux test tuberkulin test, dapat dinilai hasilnya dalam 2 sampai 3 kali 24 jam, positif bila terdapat rubor dolor kalor melebihi diameter 1 cm pada area penyuntikan.

15) Beri penjelasan pada pasien atau keluarga untuk tentang penilaian pada daerah penyuntikan dan anjurkan untuk tidak menggaruk, memasage atau memberi apapun pada daerah penyutikan. Menyimpan obat obat sisa dan daftar obat pasien ketempatnya

16) Mengobservasi keadaan umum pasien

17) melepaskan handschoen, mencuci tangan.

18) Membuat pendokumentasian mencakup:

Tindakan dan respon pasien

Nama jelas perawat yang melakukan tindakan, waktu penyuntikan dan waktu penilaian, dan

lokasi penyuntikan.