asma · web viewpemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil...

35
ASTHMA KONSEP MEDIS I. PENGERTIAN Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trachea dan bronkus terhadap bermacam –macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau bronkhiolus dan sekresi yang berlebih – lebihan dari kelenjar – kelenjar di mukosa bronchus II. ETIOLOGI 1. Faktor Ekstrinsik Asma yang timbul karena reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh adanya IgE yang bereaksi terhadap antigen yang terdapat di udara (antigen – inhalasi ), seperti debu rumah, serbuk – serbuk dan bulu binatang 2. Faktor Intrinsik Infeksi : - virus yang menyebabkan ialah para influenza virus, respiratory syncytial virus (RSV) - bakteri, misalnya pertusis dan streptokokkus - jamur, misalnya aspergillus cuaca : perubahan tekanan udara, suhu udara, angin dan kelembaban dihubungkan dengan percepatan iritan bahan kimia, minyak wangi, asap rokok, polutan udara emosional : takut, cemas dan tegang 1

Upload: phamdan

Post on 20-May-2018

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

ASTHMA

KONSEP MEDISI. PENGERTIAN

Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trachea

dan bronkus terhadap bermacam –macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan

bronkus atau bronkhiolus dan sekresi yang berlebih – lebihan dari kelenjar – kelenjar

di mukosa bronchus

II. ETIOLOGI

1. Faktor Ekstrinsik

Asma yang timbul karena reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh

adanya IgE yang bereaksi terhadap antigen yang terdapat di udara (antigen –

inhalasi ), seperti debu rumah, serbuk – serbuk dan bulu binatang

2. Faktor Intrinsik

Infeksi :

- virus yang menyebabkan ialah para influenza virus, respiratory syncytial virus

(RSV)

- bakteri, misalnya pertusis dan streptokokkus

- jamur, misalnya aspergillus

cuaca :

perubahan tekanan udara, suhu udara, angin dan kelembaban dihubungkan

dengan percepatan

iritan bahan kimia, minyak wangi, asap rokok, polutan udara

emosional : takut, cemas dan tegang

aktifitas yang berlebihan, misalnya berlari

III. PATOLOGI

Asma ialah penyakit paru dengan cirri khas yakni saluran napas sangat mudah

bereaksi terhadap barbagai ransangan atau pencetus dengan manifestasi berupa

serangan asma. Kelainan yang didapatkan adalah:

1. Otot bronkus akan mengkerut ( terjadi penyempitan)

2. Selaput lendir bronkus udema

1

Page 2: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

3. Produksi lendir makin banyak, lengket dan kental, sehingga ketiga hal tersebut

menyebabkan saluran lubang bronkus menjadi sempit dan anak akan batuk

bahkan dapat sampai sesak napas. Serangan tersebut dapat hilang sendiri atau

hilang dengan pertolongan obat.

Pada stadium permulaan serangan terlihat mukosa pucat, terdapat edema dan

sekresi bertambah. Lumen bronkus menyempit akibat spasme. Terlihat kongesti

pembuluh darah, infiltrasi sel eosinofil dalam secret didlam lumen saluran napas. Jika

serangan sering terjadi dan lama atau menahun akan terlihat deskuamasi (mengelupas)

epitel, penebalan membran hialin bosal, hyperplasia serat elastin, juga hyperplasia dan

hipertrofi otot bronkus. Pada serangan yang berat atau pada asma yang menahun

terdapat penyumbatan bronkus oleh mucus yang kental.

Pada asma yang timbul akibat reaksi imunologik, reaksi antigen – antibody

menyebabkan lepasnya mediator kimia yang dapat menimbulkan kelainan patologi

tadi. Mediator kimia tersebut adalah:

a. Histamin

- Kontraksi otot polos

- Dilatasi pembuluh kapiler dan kontraksi pembuluh vena, sehingga terjadi edema

- Bertambahnya sekresi kelenjar dimukosa bronchus, bronkhoilus, mukosaa,

hidung dan mata

b. Bradikinin

- Kontraksi otot polos bronchus

- Meningkatkan permeabilitas pembuluh darah

- Vasodepressor (penurunan tekanan darah)

- Bertambahnya sekresi kelenjar peluh dan ludah

c. Prostaglandin

- bronkokostriksi (terutama prostaglandin F)

IV. MANIFESTASI KLINIK

1. Wheezing

2. Dyspnea dengan lama ekspirasi, penggunaan otot- otot asesori pernapasan

3. pernapasan cuping hidung

4. batuk kering ( tidak produktif) karena secret kental dan lumen jalan napas

sempit

5. diaphoresis

2

Page 3: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

6. sianosis

7. nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan

8. kecemasan, labil dan penurunan tingkat kesadarn

9. tidak toleran terhadap aktifitas : makan, bermain, berjalan, bahkan bicara

V. STADIUM ASMA

1.Stadium I

Waktu terjadinya edema dinding bronkus, batuk proksisimal, karena iritasi dan

batuk kering. Sputum yang kental dan mengumpul merupakan benda asing yang

merangsang batuk

2.Stadium II

Sekresi bronkus bertambah banyak dan batuk dengan dahak yang jernih dan

berbusa. Pada stadium ini anak akan mulai merasa sesak napas berusaha bernapas

lebih dalam. Ekspirasi memanjang dan terdengar bunyi mengi. Tampak otot napas

tambahan turut bekerja. Terdapat retraksi supra sternal, epigastrium dan mungkin

juga sela iga. Anak lebih senang duduk dan membungkuk, tangan menekan pada

tepi tempat tidur atau kursi. Anak tampak gelisah, pucat, sianosisi sekitar mulut,

toraks membungkuk ke depan dan lebih bulat serta bergerak lambat pada

pernapasan. Pada anak yang lebih kecil, cenderung terjadi pernapasan abdominal,

retraksi supra sternal dan interkostal.

3.Stadium III

Obstruksi atau spasme bronkus lebih berat , aliran udara sangat sedikit sehingga

suara napas hampir tidak terdengar.

Stadium ini sangat berbahaya karena sering disangka ada perbaikan. Juga batuk

seperti ditekan. Pernapasan dangkal, tidak teratur dan frekuensi napas yang

mendadak meninggi.

VI. KOMPLIKASI

1. Status asmatikus

2. Bronkhitis kronik, bronkhiolus

3. Ateletaksis : lobari segmental karena obstruksi bronchus oleh lender

4. Pneumo thoraks

Kerja pernapasan meningkat, kebutuhan O2 meningkat. Orang asam tidak sanggup

memenuhi kebutuhan O2 yang sangat tinggi yang dibutuhkan untuk bernapas

3

Page 4: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

melawan spasme bronkhiolus, pembengkakan bronkhiolus, dan m ukus yang

kental. Situasi ioni dapat menimbulkan pneumothoraks akibat besarnya teklanan

untuk melakukan ventilasi

5. Kematian

VII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Riwayat penyakit atau pemeriksaan fisik

2. Foto rontgen dada

3. Pemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil

biasanya meningkat dalam darah dan sputum

4. Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test ; RAST)

5. Analisa gas darah – pada awalnya pH meningkat, PaCO2 dan PaO2 turun

(alkalosis respiratori ringan akibat hiperventilasi ); kemudian penurunan pH,

penurunan PaO2 dan peningkatan PaCO2 (asidosis respiratorik)

VIII. PENATALAKSANAAN

1. Pencegahan terhadap pemajanan alergi

2. Serangan akut dengan oksigen nasal atau masker

3. Terapi cairan parenteral

4. Terapi pengobatan sesuai program

- Beta 2-agonist untuk mengurangi bronkospasme, mendilatasi otot polos

bronchial

Albuterol (proventil, ventolin)

Tarbutalin

Epinefrin

Metaprotenol

- Metilsantin, seperti aminofilin dan teofilin mempunyai efek bronkodilatasi

- Antikolinergik, seperti atropine metilnitrat atau atrovent mempunyai efek

bronchodilator yang sangat baik

- Kortikosteroid diberikan secara IV (hidrokortison), secara oral (mednison),

inhalasi (deksametason)

KONSEP KEPERAWATAN

4

Page 5: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Riwayat asthma atau alergi dan serangan asthma yang lalu, alergi dan masalah

pernapasan

2. Kaji pengetahuan anak dan orang tua tentang penyakit dan pengobatan

3. Riwayat psikososial: factor pencetus, stress, latihan, kebiasaan dan rutinitas,

perawatan sebelumnya

4. Pemeriksaan fisik

a. Pernapasan

- Napas pendek

- Wheezing

- Retraksi

- Takipnea

- Batuk kering

- Ronkhi

b. Kardiovaskuler

- Takikardia

c. Neurologis

- Kelelahan

- Ansietas

- Sulit tidur

d. Muskuloskeletal

- Intolerans aktifitas

e. Integumen

- Sianosis

- pucat

f. Psikososial

- Tidak kooperatif selama perawatan

5. Kaji status hidrasi

- Status membran mukosa

- Turgor kulit

- Output urine

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

5

Page 6: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

1. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan napas b.d.

bronkospasme dan udema mukosa

2. Kelelahan b.d. hipoksia dan peningkatan kerja pernapasan

3. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. distress GI

4. Resiko kekurangan volume cairan b.d. meningkatnya pernapsan dan

menurunnya intake oral

5. Kecemasan b.d. hospitalisasi dan distress pernapasan

6. Perubahan proses keluarga b.d. kondisi kronik

7. Kurang pengetahuan b.d. proses penyakit dan pengobatan]

III. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan napas b.d. bronkospasme

dan udema mukosa

Tujuan :

- anak akan menunjukkan perbaikan pertukaran gas ditandai dengan :

o tidak ada wheezing dan retraksi

o batuk menurun

o warna kulit kemerahan

- anak tidak menunjukkan gangguan ketidakseimbangan asam basa yang

ditandai dengan saturasi oksigen 95 %

Intervensi:

a. Kaji RR, auskultasi bunyi napas

R/: sebagai sumber data adanya pewrubahan sebelum dan sesudah perawatan

diberikan

b. Beri posisi high fowler atau semi-fowler

R/; mengembangkan ekspansi paru

c. Dorong anak untuk latihan napas dalam dan batuk efektif

R/: membantu membersihkan mucus dari p[aru dan napas dalam memperbaiki

oksigenasi

d. Lakukan suction jika perlu

R/: membantu mengeluarkan secret yang tidak dapat dikeluarkan oleh anak

sendiri

e. Lakukan fisioterapi

6

Page 7: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

R/: membantu pengeluaransekresi, menmingkatkan ekspansi paru

f. Berikan oksigen sesuai program

R/ : memperbaiki oksigenasi dan mengurangi sekresi

g.Monitor peningkatn pengeluaran sputum

R/: sebagai indikasi adanya kegagalan pada paru

h. Berikan bronchodilator sesuai indikasi

R/: otot pernapasan menjadi relaks dan steroid mengurangi inflamasi

2. Kelelahan b.d. hipoksia dan peningkatan kerja pernapasan

Tujuan : Anak menunjukkan penurunan kelelahan ditandai dengan tidak iritabel,

dapat berpartisipasi dan peningkatan kemampuan dalam beraktifitas

Intervensi :

a. Kaji tanda – tanda hipoksia / hypercapnea ; kelelahan, agitasi, peningkatan

HR, peningkatan RR

R/: deteksi dini untuk mencegah hipoksia dapat mencegah keletihan lebih

lanjut

b. Hindari seringnya melakukan intervensi yang tidak penting yang dapat

membuat anak lelah, berikan istirahat yang cukup

R/: Istirahat yang cukup dapat menurunkan stress dan meningkatkan

kenyamanan

c. Minta orang tua untuk selalu menemani anak

R/: Menurunkan ketakutan dan kecemasan

d. Berikan istirahat cukup dan tidur 8 – 10 jam tiap malam

R/: istirahat cukup dan tidur cukup menurunkan kelelahan dan meningkatkan

resistensi terhadap infeksi

e. Ajarkan teknik manajemen stress

R/ : Bronkospasme mungkin disebabkan oleh emosional dan stress

3. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. distress GI

Tujuan : Anak akan menunjukkan penurunan distress GI ditandai dengan:

Penurunan nausea dan vomiting, adanya perbaikan nutrisi / intake

Intervensi:

7

Page 8: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

a.Berikan porsi makan kecil tapi sering 5 – 6 kali sehari dengan makanan yang

disukainya

R/: makanan kecil tapi sering menyediakan energi yang dibutuhkan , lambung

tidak terlalu penuh, sehingga memberikan kesempatan untuk penyerapan

makanan. Makanan yang disukai mendporong anak untuk makan dan

meningkatkan intake

b. Berikan makanan halus, rendah lemak, gunakan warna

R/: Makanan berbumbu dan tinggi lemak dapat meningkatkan distress pada

GI sehingga sulit dicerna

c.Anjurkan menghindari makanan yang menyebabkan alergi

R/:Dapat menimbulkan serangan akut pada anak yang sensitive

4. Resiko kekurangan volume cairan b.d. meningkatnya pernapsan dan menurunnya

intake oral

Tujuan :

Anak dapat mempertahankan hidrasi yang adekuat ditandai dengan turgor kulit

elastis, membrane mukosa lembab, intake cairan sesuai dengan usia dan berat

badan, output urine : 1-2 ml/kg BB/jam

Intervensi:

a. Kaji turgor kulit, monitor urine, output tiap 4 jam

R/: untuk mengetahui tingkat hidrasi dan kebutuhan cairannya

b. Pertahankan terapi parenteral sesuai indikasi dan monitor kelebihan cairan

R/: kelebihan cairan dapat menyebabkan udema pulmonar

c. Setelah fase akut, anjurkan anak dan orangtua untuk minum 3-8 gelas / hari,

tergantung usia dan berat badan anak

R/: anak membutuhkan cairan yang cukup untuk mempertahankan hidrasi dan

keseimbangan asam basa untuk mencegah syok

5. Kecemasan b.d. hospitalisasi dan distress pernapasan

Tujuan :

Kecemasan menurun, ditandai dengan anak tenang dan dapat mengekspresikan

perasaannya

Intervensi:

8

Page 9: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

a. Ajarkan teknik relaksasi; latihan napas dalam, imajinasi terbimbing

R/: pengalihan perhatian selama episode asma dapat menurunkan ketakutan

dan kecemasan

b. Berikan terapi bermain sesuai indikasi

R/: terapi bermain dapat menurunkan efek hospitalisasi dan kecemasan

c. Informasikan tentang perawatan, pengobatan dan kondisi anak

R/: menurunkan rasa takut dan kehilangan control akan dirinya

9

Page 10: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

DAFTAR PUSTAKA

Betz L. Cecily. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Penerbit Buku

Kedokteran, EGC. Jakarta. 2002

Dina Dr,dr,. Penatalaksanaan Penyakit Alergi. Airlangga University Press.

Surabaya. 1993

Speer Kathleen Morgan.Pediatric Care Planning Ashwill, third edition. Pediatric

Nurse Practitioner Childrens Medical Center of Dallas. Springhouse

Corporation. Springhouse Pennsylvania. 1999

Ngastiyah. Perawatan anak Sakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1997

Corwin, J. Elizabeth. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.

Jakarta. 2000

Suriadi, SKp., Rita, SKp. Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi 1. CV Sagung

Seto. Jakarta, 2001

10

Page 11: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

PENGKAJIAN DI RUANG PERAWATAN ANAK

I. BIODATA

A. Identitas Klien

1. Nama / Nama panggilan : An. A

2. Tempat tanggal lahir / Usia : 19 April 2004 / 2,3 tahun

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : jl. Kandea II Lr. 118 A

6. Tgl. Masuk RS : 27 Juni 2004

7. Tgl Pengkajian : 29 Juni 2004

8. Diagnosa Medik : Asthma

9. Rencana terapi : -

10. No. Rekam Medik : 021345 / Reg. 58230

B. Identitas Orang Tua

1. Ayah

a. Nama : Tn. M

b. Usia : 30 thn

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan : Buruh harian

e. Agama : Islam

f. Alamat : jl.Kandea II Lr.118 A

2. Ibu

a. Nama : Ny.T

b. Usia : 29 thn

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan : IRT

e. Agama : Islam

f. Alamat : jl.Kandea II Lr.118 A

11

Page 12: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

C. Identitas Saudara Kandung

No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan

1

2

An. F (♂)

An. A (♀)

9 thn

2,3 thn

Kakak

Penderita

Sakit asthma

Sakit asthma

II. KELUHAN UTAMA / ALASAN MASUK RS

Sesak napas hebat

III. RIWAYAT KESEHATAN

a. Riwayat Kesehatan sekarang

Sesak sudah dialami sejak minggu subuh, tidak terus-menerus dan dirasakan lebih

berat sejak paginya (tgl : 27 Juni 2004). Ada riwayat keluarga (kakek dari ayah

klien menderita asma). Kleuhan yang menyertai demam sejak tanggal 26 Juni

2004 dan lebih tinggi pada malam hari. Batuk berlendir jernih sejak kemarin (tgl

27 Juni 2004) dan lebih berat pada subuh hari. Klien sesak dengan menggunakan

otot pernapasan tambahan.

b. Riwayat Kesehatan yang Lalu

1. Prenatal Care

a. Pemeriksaan Kehamilan : 4 kali

b. Tidak ada keluhan selama hamil

c. Tidak ada riwayat terkena sinar dan terapi obat – obatan

d. Kenaikan BB selama hamil : 10 kg

e. Imunisasi TT : lupa

f. Golongan darah ibu : A

Golongan darah ayah : O

2. Natal

a. Tempat melahirkan : BKIA

b. Lama persalinan : 7 jam

c. Jenis Persalinan : spontan

d. Penolong persalinan : bidan

e. Tidak ada komplikasi saat melahirkan

12

Page 13: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

3. Post Natal

a. Kondisi bayi : BB lahir = 3100 gram PB = 50 cm

b. Anak tidak mengalami penyakit kuning, kemerahan, kebiruan, problem

menyusui dan BB stabil.

- Penyakit yang pernah dialami : batuk, demam

- Tidak ada riwayat kecelakaan

- Alergi makanan terutama es batu

- Tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan bebas

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

- ada riwayat penyakit keturunan, asma, stroke

- Genogram :

Keterangan:

= laki – laki = tinggal serumah

= perempuan = klien

= meninggal

IV. RIWAYAT IMUNISASI

13

Page 14: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi

1

2

3

4

5

BCG

DPT I, II, III

Polio I,II, III,IV

Campak

Hepatitis

Lupa

Lupa

Lupa

9 bulan

Lupa

Panas

Panas

Panas

Panas

Panas

V. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

a. Pertumbuhan Fisik

1. BB

- lahir : 3,1 kg

- sekarang : 9 kg

BB Normal : 12 kg (kurang dari normal)

2. TB

- lahir : 50 cm

- sekarang : 85 cm

TB Normal sesuai umur = 87 cm (normal)

3. Waktu tumbuh gigi : 6 bulan

b. Perkembangan tiap tahap

Usia anak saat :

1. berguling : 4 bulan

2. duduk : 8 bulan

3, merangkak : 6 bulan

4. berdiri : 1 tahun

5. berjalan :1,6 tahun

6. senyum kepada orang lain pertama kali : lupa

7. bicara pertama kali : 1 tahun

8. berpakaian tanpa bantuan : belum

VI.RIWAYAT NUTRISI

14

Page 15: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

A. Pemberian Nutrisi

1. Pertama kali disusui : umur 1 hari

2. Cara pemberian : setiap kali menangis

3. Lama pemberian : sekarang

B. Tidak pernah diberikan susu formula

C. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini

No Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian

1

2

3

0 – 4 bulan

4 – 12 bulan

Saat ini

ASI

Bubur

Nasi + ikan + sayur

Sampai sekarang

8 bulan

sekarang

VII.RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Anak tinggal di rumah sendiri , lingkungan berada di setengah kota, dekat

dengan sekolah, ada tempat bermain, klien tidur bersama orang tua, tidak ada

tempat bermain khusus, hubungan antar keluarga harmonis, klien diasuh oleh orang

tua

VIII. RIWAYAT SPIRITUAL

Anak belum mengikuti kegiatan shalat berjamaah maupun mengaji atau ibadah

yang lain

IX. REAKSI HOSPITALISASI

A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

Ibu membawa klien ke RS karena klien mengalami sesak napas yang hebat.

Dokter menceritakan kondisi anak. Perasaan orang tua saat ini cemas. Orang tua

selalu berada di sisi anak dan tidak pernah ditinggalkan sendirian.

B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

Anak belum mampu mengungkapkan mengapa orang tuanya membawanya ke

RS dan penyebab penyakit yang diderita. Klien nampak ketakutan. Saat perawat

mendekati klien menangis menjerit-jerit, terutama saat orang tua meninggalkan

sebentar. Klien sangat gelisah dan tidak kooperatif dengan pengobatannya

X. AKTIFITAS SEHARI – HARI

15

Page 16: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

A. Nutrisi

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1. Selera makan

2. Menu makan

3. Frekuensi makan

4. Makanan yg disukai

5. Makanan pantangan

6. Pembatasan pola makan

7. Cara makan

8. Ritual saat makan

Baik

Nasi + ikan + sayur

4 x

es

es batu, gorengan

-

disuap

bermain

Stop intake oral

Keterangan :

Saat dikaji klien masih status puasa untuk makan

B. Cairan

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

Jenis minuman

Frekuensi minum

Kebutuhan cairan

Cara pemenuhan

air putih

sebanyak anak minta

5-6 gls/hr ( 400-600cc/hr)

minum

Stop intake oral ,

IVFD

1000 cc

IVFD Dextr5 % + Nabic = 4 : 1

( 14 tts/m)

C. Eliminasi b.a.b / b.a.k

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

b.a.k b.a.b b.a.k b.a.b

1. Tempat

pembuangan

2. Frekuensi

3. Konsistensi

4. Kesulitan

5. Obat pencahar

WC

5-6 x/hr

warna kuning

jernih

-

-

WC

1 x/ hari

padat

tidak ada

tidak ada

WC

4-8 x/hr

warna kuning

jernih

-

-

WC

1 x /hari

padat

tidak ada

tidak ada

D. Istirahat / Tidur

16

Page 17: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Jam Tidur :

- siang

- malam

2. Kebiasaan saat tidur

3. Kesulitan tidur

1100 – 1300

19.00 – 07.00

-

-

3 jam

8 jam

-

-

Menurut teori : usia 2 tahun = waktu tidur : malam = 8 – 10 jam

Siang = 2-3 jam

E. Personal Hygiene

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1.Mandi:

- cara

- frekuensi

- alat mandi

2. Cuci rambut

- frekuensi

- cara

3. Gunting kuku

- frekuensi

- cara

4. Gosok gigi

Dimandikan

2 x sehari

sabun

3 x seminggu

memakai sampo

1 x seminggu

memakai gunting kuku

2 x/ hari

Di lap basah

1 x sehari

air hangat

-

tidak pernah (3 hari)

-

1 x seminggu

memakai gunting kuku

tidak pernah ( 3 hari)

F. Aktifitas / Mobilitas Fisik

Kondisi Sebelum Sakit Saat sakit

1. Kegiatan sehari – hari

2. Pengaturan jadwal harian

3. Penggunaan alat bantu aktivitas

4. Kesulitan pergerakan tubuh

Bermain

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

sulit bergerak karena

sesak

XI. PEMERIKSAAN FISIK

17

Page 18: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

A. Keadaan Umum

Klien nampak lemah

B. Tanda – Tanda Vital

TD = tidak diukur karena klien menangis saat disentuh

N = 160 x/ i

RR = 60 x/ i

Sb = 39 C

C. Antropometri

TB = 85 cm

BB = 9 kg

Lingkar lengan atas = 12 cm

Lingkar kepala = 45 cm

Lingkar dada = 46 cm

Lingkar perut = 41 cm

Skin fold = tidak diukur

D. Sistem Pernafasan

- Hidung : simetris kiri – kanan

pernapasan cuping hidung (+)

- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

- Dada

Bentuk dada : normochest

Perbandingan ukuran anterior posterior : transversal = 1: 2

Gerakan dada : mengikuti napas, terdapat retraksi subcostal, intercostal,

substernal, penggunaan otot bantu pernapasan (+)

Suara napas : ronkhi (+) di anterior paru, wheezing (+) di bronkhus

Clubbing finger (+) 150

E. Sistem Kardiovaskuler

- konjungtiva pucat, bibir tidak sianosis, arteri carotis kuat, tekanan vena

jugularis tidak meningkat

- ukuran jantung normal, iktus cordis tidak tampak

- suara jantung I, II normal

18

Page 19: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

- capillary refilling < 2 detik

F. Sistem Pencernaan

Sklera : tidak ikterik

Bibir : kering dan pecah – pecah

Mulut : tidak ada stomatitis

Jumlah gigi : 20 buah, tidak ada caries, kemampuan menelan baik

Gaster : nyeri tekan pada palpasi kuadran kiri atas, gerakan peristaltic : (+),

kesan menurun

Abdomen : hati, ginjal, lien tidak teraba

Anus : tidak ada kelainan

G. Sistem Indera

1. Mata

- kelopak mata tidak udema, bulu mata merata, alis tipis

- lapang pandang : gerakan bola mata mengikuti arah cahaya

- pupil isokor, ukuran 2 mm

- respon pupil mengecil bila ada cahaya

2. Hidung

- penciuman : sulit membedakan bau karena hidung tersumbat

- secret yang menghalangi penciuman kental

3. Telinga

- keadaan daun telinga simetris kiri kanan

- kanal auditorius kotor, ada serumen (warna = kuning)

- fungsi pendengaran : menoleh jika dipanggil

H. Sistem Saraf

1. Fungsi Serebral

a. Status mental : susah dikaji karena anak tidak kooperatif

b. Kesadaran : Eyes = 4, Motorik = 6 , Verbal = 5, GCS = 15

c. Bicara : - ekspresif klien hanya menangis

- resiptif

2. Fungsi Cranial

a. N I : klien dapat membedakan bau walau sulit

19

Page 20: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

b. N II : lapang pandang = gerakan bola mata mengikuti arah cahaya

c. N III, IV, VI : gerakan bola mata = 6 arah

pupil = isokor

refleks kornea = klien menggerakkan mata ke lateral

a. N V : sensorik = dikaji tapi klien tidak memberi jawaban

Motorik = tidak dikaji

e. N VII : sensorik : sulit dikaji

motorik : simetris wajah kiri dan kanan saat klien menangis

otonom : sulit dinilai

f. N VIII : pendengaran = menoleh jika dipanggil

keseimbangan = tidak dikaji

g. N IX : sulit dinilai

h. N X : gerakan uvula sulit dikaji karena klien menangis terus

i. N XI : sternokleidomastoideus = ada tahanan

Trapezius= sulit dikaji karena klien lebih banyak tidur di

tempat tidur

j. N XII : mampu menjulurkan lidah ke semua arah

3. Fungsi Motorik :

Massa otot = normal

Tonus otot = normal

Kekuatan otot = 4, cukup kuat tapi bukan kekuatan penuh

4. Fungsi Sensorik = sulit dinilai, hanya rangsangan nyeri klien dapat memberi respon

5. Fungsi Serebellum : sulit dinilai

6. Refleks : sulit dikaji karena klien menangis jika disentuh

7. Tanda iritasi meningen tidak ditemukan

I. Sistem Muskulo Skeletal

1. Kepala : bentuk mesocephal

2. Vertebra : lurus, tidak ditemukan lordosis, kyposis, scoliosis, ROM : aktif,

fungsi gerak : baik

3. Pelvis : kesan normal

4. Lutut tidak bergerak, tidak kaku, gerakan aktif, Mac Murray test & Ballotement

tes hasil negatif

5. Kaki tidak bergerak, gerakan aktif, kemampuan jalan baik

20

Page 21: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

6. Tangan : tidak bengkak, ROM aktif

J. Sistem Integumen

Rambut : warna hitam, tidak mudah tercabut

Kulit : warna sawo matang, temperatur hangat, kering, tidak ada ruam,

Kuku : warna pucat, tidak mudah patah, kotor

K. Sistem Endokrin

- kelenjar thyroid : tidak nampak dan tidak teraba

- ekskresi urine biasa , tidak ada polidipsi dan poliphagi

- suhu tubuh seimbang, tidak ada keringat berlebihan

- tidak ada riwayat air seni dikelilingi semut

L. Sistem Perkemihan

- tidak ditemukan oedema palpebra

- tidak ada nokturia, disuria, kencing batu, hematuria

M. Sistem Reproduksi

- Perempuan

- Keadaan labia mayora dan minora= bersih, secret tidak ada

N. Sistem Imun

- alergi terhadap cuaca, debu, bulu binatang, makanan

- ada penyakit yang berhubungan dengan cuaca, makanan

X. TERAPI SAAT INI

- IVFD Dextrose 5 % + Nabic = 4 : 1 14 tetes/menit

- Aminofilin : 3 cc

- Dexametasone 2 x 5 mg / IV / 12 jam

- Ampicillin 4 x 200 mg/ IV/ 6 jam

XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Selama dirawat, tidak dilakukan pemeriksaan diagnostik

KLASIFIKASI DATA

21

Page 22: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

Data Subyektif Data Obyektif

- Orang tua klien mengatakan klien :

Sesak napas

Batuk dengan lendir sulit dikeluarkan

- Orang tua klien mengatakan klien sangat

lemah, selalu menangis

- Orang tua mengatakan cemas dengan kondisi

anaknya

- Orang tua klien selalu bertanya tentang

kondisi anaknya

- Sesak napas ( + )

- Penggunaan otot bantu pernapasan

- Ekspirasi lebih panjang dari inspirasi

- Reflaksi subcostal, intercostal,

substernal

- Pernapasan cuping hidung (+)

- Batuk (+)

- Auskultasi : ronkhi (+)

- Wheezing (+)

- TTV :

- N : 160 x/ i

- P : 60 x/ i

- S : 39 C

- Ekspresi wajah : gelisah

- Klien lemah, tonus otot = 4

- Bibir klien kering

- Klien rewel

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

22

Page 23: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi

1

2

3

4

5

Gangguan pertukaran gas b.d.

bronkospasme dan udema

mukosa

Resiko kekurangan volume

cairan b.d. meningkatnya

pernapsan dan menurunnya

intake oral

Intolerans Aktifitas : Kelelahan

b.d. hipoksia dan peningkatan

kerja pernapasan

Kecemasan b.d. hospitalisasi dan

distress pernapasan

Kurang pengetahuan b.d. proses

penyakit dan pengobatan

30- 6- 2004

30- 6- 2004

30- 6- 2004

30- 6- 2004

30- 6- 2004

-

-

-

3-7-2004

3-7-2004

ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah

23

Page 24: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

DS:- orang tua klien

mengatakan klien : sesak napas batuk lendir sulit

dikeluarkan- Orang tua klien

mengatakan klien lemah

DO :- Sesak napas (+)- Retraksi subcostal,

intercostal,substernal- Wheezing (+)- Auskultsi : ronkhi

nyaring (+)- Batuk (+)- Pernapasan cuping

hidung (+)- RR : 60 x / i

DS : -DO : -

DS :- orang tua mengatakan

- intrinsik - ekstrinsik

respon imun yang buruk terhadap lingkungan

meransang produksi antibody Ig E

Ikatan Ag – Ab

Merangsang parasimpatis saluran napas

Degranulasi sel mast

Pelepasan mediator kimia : histamin

Konstriksi bronkus

Spasme bronkus

Udara terperangkap dalam saccus alveolus

Pe ↓ ventilasi alveolus

Gangguan Pertukaran Gas

Sesak napas

Kehilangan kurangnya Cairan mll pernapasan intake oral

Resiko kekurangan volume cairan

Penurunan ventilasi alveolus

Gangguan Pertukaran Gas

Resiko kekurangan volume cairan

Intolerans aktivitas :

24

Page 25: ASMA · Web viewPemeriksaan fungsi paru : menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum Pemeriksaan alergi (radioallergosorbent test

klien sangat lemahDO : - klien lemah - tonus otot : 4

DS :- orang tua klien mengatakan klien selalu menangis- Orang tua mengatakan cemas dengan kondisi anaknyaDO :- ekspresi wajah klien cemas- Klien dan orang tua cemas

DS :Orang tua klien selalu bertanya tentang kondisi anaknyaDO :Ekspresi wajah cemas

Difusi gas terganggu

O2 tidak efektif ke jaringan

Hipoksia

Metabolisme me↓

ATP me↓

Kelelahan

Sesak napas

Hospitalisasi

Perubahan status kesehatan

Koping tidak efektif

Kecemasan

Sesak napas

Informasi tidak adekuat tentang kondisi, perawatan, pengobatan

Kurang pengetahuan

Kelelahan

Kecemasan

Kurang pengetahuan

25