makalah skin care

23
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kecantikan merupakan sebuah kebutuhan primer saat ini bagi kaum wanita. Tampil cantik bagi wanita merupakan sebuah tuntutan untuk menunjang sikap percaya diri dalam setiap aktivitas. Kaum wanita menganggap kecantikan saat ini menjadi suatu barang mewah untuk diperoleh. Pada dasarnya kecantikan dibagi menjadi dua bagian yaitu, kecantikan bersumber dari dalam dan kecantikan bersumber langsung pada bentuk fisik. Kecantikan dari segi bentuk dan fisik kini menjadi populer di masyarakat sehingga menciptakan banyak solusi atau alternatif untuk mendapatkannya. Cara-cara modern banyak disediakan oleh salon-salon kecantikan, yaitu mulai dari menggunakan laser, suntik, dan bahan kimia lainnya. Perawatan wajah atau skin care treatment merupakan usaha dalam memelihara dan memperbaiki kesehatan, keindahan serta menjaga keremajaan kulit wajah. Perawatan kulit wajah terdiri dari pembersih, penipis, pelembab, pemakaian bedak dan pelindung (tabir surya). Perawatan kulit dapat bermakna berbeda pada setiap orang. Pada beberapa orang, terutama pria, perawatan kulit bermakna tidak lebih dari membersihkan dengan air atau scrub disertai sabun seadanya. Di lain pihak orang lain memaknai sebagai suatu hal yang harus dilakukan secara teratur, rutin dan meluangkan waktu khusus serta menggunakan produk kosmetik tertentu. 1 KOSMETOLOGI II

Upload: dini-damayanti

Post on 19-Dec-2015

1.359 views

Category:

Documents


228 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Skin Care

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kecantikan merupakan sebuah kebutuhan primer saat ini bagi kaum wanita. Tampil

cantik bagi wanita merupakan sebuah tuntutan untuk menunjang sikap percaya diri dalam

setiap aktivitas. Kaum wanita menganggap kecantikan saat ini menjadi suatu barang

mewah untuk diperoleh. Pada dasarnya kecantikan dibagi menjadi dua bagian yaitu,

kecantikan bersumber dari dalam dan kecantikan bersumber langsung pada bentuk fisik.

Kecantikan dari segi bentuk dan fisik kini menjadi populer di masyarakat sehingga

menciptakan banyak solusi atau alternatif untuk mendapatkannya. Cara-cara modern

banyak disediakan oleh salon-salon kecantikan, yaitu mulai dari menggunakan laser,

suntik, dan bahan kimia lainnya. Perawatan wajah atau skin care treatment merupakan

usaha dalam memelihara dan memperbaiki kesehatan, keindahan serta menjaga

keremajaan kulit wajah.

Perawatan kulit wajah terdiri dari pembersih, penipis, pelembab, pemakaian

bedak dan pelindung (tabir surya). Perawatan kulit dapat bermakna berbeda pada

setiap orang. Pada beberapa orang, terutama pria, perawatan kulit bermakna tidak

lebih dari membersihkan dengan air atau scrub disertai sabun seadanya. Di lain

pihak orang lain memaknai sebagai suatu hal yang harus dilakukan secara teratur,

rutin dan meluangkan waktu khusus serta menggunakan produk kosmetik tertentu.

Semakin banyaknya produk-produk perawatan kulit wajah, klinik-klinik maupun salon

yang menawarkan keunggulan-keunggulannya sendiri dalam memberikan kemudahan

untuk menunjang perawatan kulit wajah secara maksimal. Namun kembali pada

individu yang memilih perawatan apa dan dimana dilakukan perawatan tersebut.

Sesuai dengan kondisi kulit wajah dan biaya.

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi dari kulit ?

2. Apa saja jenis-jenis dari perawatan kulit ( skin care ) ?

3. Bahan-bahan apa yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam kosmetika ?

4. Bagaimana cara memilih kosmetika (skin care ) ?

1 KOSMETOLOGI II

Page 2: Makalah Skin Care

I.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dasar tentang

anatomi kulit, jenis-jenis dari perawatan kulit (skin care) dan bahan-bahan yang tidak

diizinkan untuk digunakan dalam kosmetika serta untuk mengetahui cara memilih

kosmetik yang baik.

I.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode

pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.

2 KOSMETOLOGI II

Page 3: Makalah Skin Care

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Definisi Kulit

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta

merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan peka.

II.1.1 Struktur Lapisan Kulit

Secara garis besar kulit tersusun atas 3 lapisan :

a. Lapisan epidermis

Lapisan epidermis yaitu lapisan epitel yang berasal dari ekstoderm.

Berdasarkan ketebalan epidermis, dapat dibedakan kulit tebal dan kulit tipis. Turunan

epidermis meliputi rambut, kuku, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Lapisan

epidermis terdiri dari stratum korneum, stratu lusidum, stratum granulosum, stratum

spinosum, stratum basale.

b. Lapisan dermis

Lapisan dermis yaitu suatu lapisan jaringan ikat yang berasal dari mesoderm,

terletak di bawah lapisan epidermis dan jauh lebih tebal dari epidermis. Lapisan ini

terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel

rambut. Secara garis besar, lapisan dermis dibagi menjadi dua bagian yaitu pars

papilare dan pars retikulare. Pada lapisan ini tedapat sel-sel saraf dan pembuluh darah.

c. Lapisan subkutis

Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengikat kulit secara

longgar pada organ-organ di bawahnya, yang memungkinkan kulit di bagian atas

bergeser. Lapisan ini mengandung sel-sel lemak.

II.1.2 Jenis-Jenis Kulit

Kulit digolongkan menjadi tujuh jenis, yaitu : kulit normal, berminyak, berminyak

sensitive (sensitife oily skin), kombinasi (campuran), kering, kering sensitive dan kulit

gersang, yaitu :

3 KOSMETOLOGI II

Page 4: Makalah Skin Care

a. Kulit Normal

Kulit jenis ini merupakan kulit yang sehat dimana kelenjar lemak memproduksi

minyak tidak berlebihan, sehingga tidak menimbulkan penyumbatan pada pori-pori

kulit. Tanda-tanda kulit normal antara lain : kulit lembut, halus, segar, bercahaya,

sehat, pori-pori tidak kelihatan, tonus (daya kenyal) kulit bagus. Kulit normal

biasanya dijumpai pada anak-anak sampai menjelang remaja.

b. Kulit Berminyak

Kulit berminyak disebabkan oleh sekresi kelenjar sebasea yang berlebihan.

Ciri-ciri kulit berminyak adalah kulit kelihatan basah dan mengkilat, pori-pori jelas

terlihat, sering terdapat jerawat atau acne, kulit terlihat pudar dan kusam. Kulit

berminyak umumnya terdapat pada usia remaja dan dewasa.

c. Kulit Berminyak Sensitive (sensitive oily skin)

Kulit jenis ini tanda-tandanya sama dengan kulit berminyak hanya terdapat

pembuluh darah yang melebar dan rusak, sehingga terlihat garis-garis atau

guratanguratan merah disekitar hidung dan pipi. Penyebab kulit berminyak

sensitive adalah kelenjar lemak sangat berlebihan dalam memproduksi lemak

sehingga kadang berkomedo dan bereaksi cepat terhadap panas, dingin dan iritasi.

d. Kulit Kombinasi (Campuran)

Kulit kombinasi merupakan gabungan lebih dari satu jenis kulit seperti kulit

kering dan berminyak. Tanda-tandanya kulit kelihatan mengkilat pada bagian

tengah muka, di sekitar hidung, pipi dan dagu. Kulit jenis ini umumnya terdapat

pada usia dewasa.

e. Kulit Kering

Kulit kering sering terdapat pada orang dewasa dan orang-orang yang telah

lanjut usianya. Penyebabnya adalah akibat ketidakseimbangan sekresi sebum. Ciri-

ciri kulit kering antara lain: bagian tengah muka normal, disekitar pipi dan dahi

kering,tidak lembab dan tidak berminyak, halus, tipis dan rapuh. Kulit kering cepat

menjadi tua karena kelenjar lemak tidak berfungsi dengan baik.

f. Kulit Kering Sensitive

Jenis kulit ini sama dengan kulit kering hanya terdapat pembuluh darah yang

melebar disekitar hidung dan pipi sehingga timbul garis-garis atau guratan didaerah

tersebut.

g. Kulit gersang ( Dehydrated Skin)

4 KOSMETOLOGI II

Page 5: Makalah Skin Care

Kulit gersang adalah kulit yang sangat kering. Penyebabnya zat cair atau

pelembab didalam kulit sangat terbatas. Umumnya terdapat pada usia remaja,

dewasa ataupun usia lanjut.

Berdasarkan perbedaan genetik yang penting dalam hal kemampuan merespon

terhadap radiasi ultraviolet (UV), maka kulit terbagi atas tipe-tipe tertentu, yaitu :

a. Tipe I : selalu terbakar, tak pernah menjadi coklat

b. Tipe II : mudah terbakar, jarang menjadi coklat

c. Tipe III : kadang-kadang terbakar, mudah menjadi coklat

d. Tipe IV : tidak pernah terbakar, mudah menjadi coklat

e. Tipe V : secara genetik coklat ( India atau Mongoloid)

f. Tipe VI : secara genetik hitam (Kongoid dan Negroid)

Respon pertama terhadap radiasi UV adalah peningkatan distribusi melanosom. Hal ini

dengan cepat dapat meningkatkan pigmentasi pada lapisan basal (stratum basalis),

sehingga warna kulit menjadi coklat karena sinar matahari. Bila stimulasi dihentikan,

warna coklat dapat dihentikan, warna coklat cepat menghilang atau mengelupas seiring

dengan pergantian normal epidermis. Bila kulit terpapar dengan sinar matahari lebih lama,

maka produksi melanin meningkat lagi secara permanent.

II.2 Jenis-Jenis Perawatan Kulit

II.2.1 Pemutih kulit wajah (skin bleaching)

A. Definisi

Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat

menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk sehingga akan

memberikan warna kulit yang lebih putih.

B. Bahan yang terkandung dalam pemutih kulit

Sebagian besar pemutih kulit wajah bekerja dengan menghambat

pembentukan melamin melalui jalur inhibisi pada enzim tironase dan bahkan ada

yang bersifat toksik terhadap melamin. Kulit wajah yang lebih putih dan hilangnya

bintik-bintik hitam, bisa diperlihatkan dalam waktu 6 bulan setelah penggunaan.

Efek samping dari penggunaan pemutih kulit, bisa berupa kulit kemerahan dan

iritasi, rasa gatal dan terbakar, pengelupasan kulit dan merangsang terjadinya

5 KOSMETOLOGI II

Page 6: Makalah Skin Care

kanker kulit. Ada beragam jenis bahan aktif pemutih kulit dengan tingkat

efektifitas yang berbeda-beda. Bahan aktif tersebut antara lain :

1. Hidrokuinon

Hidrokuinon (HQ) dapat dijumpai dimana saja dan tersedia dalam berbagai

kosmetik dan bentuk tanpa resep lainnya untuk pemutih kulit wajah. Bahan ini

dipertimbangkan sebagai salah satu penghambat yang paling efektif terhadap

melanogenesis invito dan invivo. HQ menyebabkan hambatan reversible

metabolisme seluler dengan mempengaruhi sintesis DNA dan RNA. Efek sitotoksis

HQ tidak berbatas pada melanosit, tetapi menghambat metabolisme seluler sel non-

melanosit dengan dosis yang lebih tinggi, sehingga HQ dapat dipertimbangkan

sebagai agen sitotoksik melanosit poten dengan sitotoksik melanosit spesifik yang

relative tinggi.

Hidroquinon Bahan ini termasuk golongan obat keras yang hanya dapat

digunakan berdasarkan resep dokter. Hidroquinon yang banyak dipakai sebagai

penghambat pembentukan melamin yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi,

padahal melamin berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet, sehingga

terhindar dari resiko sinar matahari secara langsung, hidroquinon dapat

mengakibatkan noda hitam dan benjolan kekuningan pada kulit yang disebut

sebagai okrosinosis yang sifatnya permanen sebagai akibat terhambatnya produksi

melanin kulit yang berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet. oleh karena itu

Badan POM menetapkan ambang batas kandungan hidroquinon di bawah 2%.

Bahaya pemakaian obat keras ini tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan

iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar juga dapat menyebabkan

kelainan pada ginjal (Nephropaty), kanker darah (Leukimia) dan kanker sel hati

(Hepaoceluller adenoma),

2. Monobenzyl Ether HQ

Monobenzyl Ether Hidroquinon (MBEH) sama dengan HQ yang termasuk

agen kimia golongan fenol atau ketakol. MBEH hamper selalu menyebabkan

depigmentasi ireversibel kulit. Sisa MBEH telah ditemukan dalam desinfektan,

germisida, baki hidangan dari karet, selotif dan apron karet. Dalam dermatologi

seharusnya dipakai untuk menghilangkan daerah yang tersisa selain kulit normal

pada pasien untuk vitiligo umum dan sukar disembuhkan. Mekanisme yang diduga

terjadi pada pigmentasi oleh MBEH adalah dengan penghancuran melanosit

6 KOSMETOLOGI II

Page 7: Makalah Skin Care

selektif melalui pembentukan radikal bebas dan penghambatan kompetitif system

enzim tirosinase.

3. Merkuri

Merkuri (Hg)/air raksa termasuk logam berat berbahaya yang dalam

konsentrasi dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri (Hg) dalam krim pemutih

dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang akhirnya

dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, serta pada

pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanent pada

susunan saraf otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan

jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan

kerusakan ginjal, serta merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada

manusia.

4. Arbutin

Arbutin berasal dari ekstrak tanaman bearberry, yang dulu sering digunakan

oleh bangsa jepang. Jika dibandingkan dengan hidroquinon, maka daya pemutih

arbutin tidak sekuat hidroquinon. Produk yang mengandung arbutin dapat dijual

secara bebas tanpa resep dokter. Selain bearberry, arbutin juga ditemukan pada

tanaman gandum dan kulit buah pear. Bahan ini berfungsi sebagai pemutih kulit

wajah (skin lightening) yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan

melanin dalam kulit yaitu dengan menghambat aktivitas tirosin. Karena arbutin

tidak menghidrolisa HQ bebas, agen selanjutnya tidak bertanggung jawab terhadap

efek inhibitor arbutin pada melanogenesis. Penghambatan sintesis melanin (kira-

kira 39%) terjadi pada konsentrasi 5x105 mol/L. selain bekerja dengan

menghambat tirosin, arbutin juga bekerja dengan mengelupas kulit epidermis

(eksfoliasi). Beberapa pabrik melaporkan arbutin sebagai obat depigmentasi yang

efektif pada konsentrasi 1%.

5. Asam azelaik

Secara alami asam azelaik didapat dari saturasi pityrosporum ovale, asam

azelaik mempunyai efek antiproliferatif dan sitotoksik terhadap melanosit. Efek

selanjutnya terjadi karena penghambatan yang agak kuat dari retioreduksin

reduktase, enzim yang terlibat dalam aktivasi oksireduktase mitokondria dan sintesi

DNA. Walaupun asam azelaik pada awalnya digunakan untuk pengobatan akne,

ternyata juga berhasil pada pengobatan lentiginosis, rosasea dan hiperpigmentasi

paska inflamasi. Selain berfungsi sebagai antibakteri, keratolitik, komedogenik dan

7 KOSMETOLOGI II

Page 8: Makalah Skin Care

anti inflamasi. Asam azelaik juga mampu mengurangi pigmentasi pada kulit

terutama bagi mereka yang berkulit gelap dan bekas jerawat warna coklat atau

untuk kasus melasma. Asam azelaik 20% dilaporkan mempunyai efektivitas yang

sama dengan HQ 4% dalam mengatasi kulit gelap tersebut. Efek samping dari

bahan ini berupa iritasi kulit, rasa gatal, dan terbakar hingga pengelupasan kulit.

6. Asam kojik

Sebelum digunakan sebagai pemutih kulit, asam kojik telah banyak

digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan yang digunakan untuk menjaga

kualitas warna makanan. Asam kojik marupakan metabolit jamur yang biasa

dihasilkan oleh spesies jamur aspergillus, acetobacter, dan penicillium. Asam

kojik menghambat aktivitas katekolase tirosin, yang dibatasi enzim esensial dalam

biosintesis pigmen kulit melanin. Melanosit yang diobati dengan asam kojik

menjadi nondendritik, dengan penurunan jumlah melanin. Kemudian asam kojik

mencari oksigen reaktif yang dilepaskan secara berlebihan dari sel atau yang

dihasilkan dalam jaringan atau darah. Biasanya konsentrasi asam kojik yang

digunakan sebagai kosmetik berkisar antara 1-4%. Kelebihan asam kojik

dibandingkan bahan pemutih lainnya adalah kestabilannya dalam suatu produk

kosmetik. Akan tetapi dari hasil penelitian asam kojik lebih mengiritasi

dibandingkan HQ sehingga lebih baik dikombinasikan dengan kortikosteroid

topical untuk mencegah masalah tersebut. Beberapa penelitian kontroversial

menyimpulkan bahwa penggunaan asam kojik dalam dosis tinggi dapat bersifat

karsinogenik.

7. Licorice ekstract

Glabiridin (glicyrrhia glabra) merupakan kandungan utama dari ekstract

licorice yang mampu memutihkan kulit. Cara kerjanya yaitu menghambat

melanogenesis (pembentukan pigmen kulit) dan juga mencegah terjadinya proses

inflamasi di kulit. Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan glabiridin 0,5%

secara topical dapat menghambat sinar UV-B yang dapat memicu terbentuknya

pigmentasi dan kemerahan pada kulit (James, 2009).

8. Vitamin E

Sebuah literature jepang melaporkan bahwa penggunaan vitamin E

(tocoferol) secara oral ternyata efektif untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi

pada wajah, terutama jika dikombinasikan dengan vitamin C. beberapa riset

lainnya juga menemukan bahwa derivate tokoferol ini merupakan penghambat

8 KOSMETOLOGI II

Page 9: Makalah Skin Care

pembentukan melanin yang lebih kuat jika dibandingkan dengan abutin dan asam

kojik. Derivate vitamin E juga dapat digunakan untuk memeperbaiki dan mencegah

terbentuknya pigmentasi wajah yang dipicu oleh radiasi sinar UV, sebaik cara kerja

vitamin E sebagai antioksidan.

9. Vitamin C

Asam askorbat (vitamin C) merupakan salah satu antioksidan sama seperti

vitamin E. Vitamin ini banyak ditemukan pada jeruk dan sayuran berwarna hijau.

Kandungan vitamin C sangat populer dan banyak digunakan dalam produk

perawatan kulit, namun sayangnya produk vitamin C masih banyak yang belum

stabil. Bentuk vitamin C yang stabil adalah derivat vitamin C yang disebut sebagai

magnesium-Lascorbyl-2-phospate. Salah satu penelitian menyatakan bahwa derivat

vitamin C yang digunakan secara topikal pada pasien melasma dan lentigo senilis

menunjukkan efek mencerahkan yang cukup signifikan. Hanya saja, harga produk

vitamin C yang stabil ini relatif lebih mahal ketimbang vitamin C biasa.

10. Asam Ellagik

Asam Ellagik ditemukan pada rapsberry, strawberry, dan pomegranate.

Berdasarkan suatu hasil riset laboratorium menyatakan asam ellagik dapat

memperlambat pertumbuhan tumor-tumor tertentu. Walaupun hasil riset ini sangat

menjanjikan, namun sampai saat ini belum ada bukti secara medis bahwa bahan ini

mampu mencegah dan mengobati kanker pada manusia. Selain diduga mampu

melawan kanker, asam ellagik juga berguna sebagai pemutih kulit. Pada tahun

1996 dijepang, Asam Ellagik disetujui sebagai bahan aktif yang mampu mencegah

terbentuknya spots dan freckles setelah luka bakar karena paparan sinar matahari.

II.2.2 Kosmetika Pembersih (Cleansing)

Kosmetika pembersih dibedakan menjadi empat macam bentuk yaitu minyak, krim,

cairan kental ( emulsy) dan batang. Kosmetika pembersih dapat digunakan utuk perawatan

sehari-hari maupun perawatan secara berkala. Kosmetika pembersih dibuat dengan bahan-

bahan yang dapat mengangkat kotoran yang bersifat lemak atau minyak maupun debu,

selain itu juga memiliki sifat dapat menetralkan kembali kondisi pH kulit yaitu antara 4,5-

6. Kosmetika pembersih untuk jenis kulit berminyak. Misalnya cleansing milk, sedangkan

untuk jenis kulit kering misalnya cleansing cream . Setiap produk kosmetik biasanya

tertera untuk jenis kulit berminyak, normal, dan kering.

9 KOSMETOLOGI II

Page 10: Makalah Skin Care

II.2.3 Penyegar (Toning)

Penggunaan kosmetika penyegar dilaksanakan setelah pembersih. Fungsinya

adalah memberikan rasa segar pada kulit karena akan menggantikan penguapan yang

terjadi pada kulit, membantu mengangkat sisa-sisa kosmetika pembersih yang masih

tertinggal pada kulit, dan meringkas pori-pori sehingga kembali seperti keada an semula.

Penggunaan kosmetika penyegar juga disesuaikan dengan jenis kulit yaitu untuk kulit

normal, kering dan berminyak. Contoh kosmetika penyegar adalah face tonic dan

astringen.

II.2.4 Kosmetika Pelembab (Moisturizing)

Kosmetika pelembab bertujuan untuk memberikan kelembaban pada kulit yang

dibutuhkan bagi kehidupan sel-sel di bawah kulit. Pada dasarnya kosmetika pelembab

mengandung bahan-bahan yang dapat menarik air dari bawah kulit sambil mencegah

penguapan, ditambah dengan minyak atau lemak hewani dan nabati, serta berbagai jenis

vitamin A, D, F, dan hormon. Pemakaian pelembab secara teratur dapat mempertahankan

kondisi kulit. Kosmetik pelembab terutama untuk kulit kering, tetapi di pasaran juga

terdapat pelembab untuk kulit berminyak.

II.2.5 Kosmetika Pengelupasan Sel Tanduk ( Skin Peeling )

Penggunan kosmetika ini dapat dikatakan sebagai kosmetika pembersih mendalam

(deepth cleansing ), karena dapat mengelupaskan sel tanduk yang sudah mati, sehingga

akan menimbulkan peremajaan pada kulit. Kosmetik skin peeling dapat berbentuk krim

atau pasta yang mengandung butiran-butiran kecil, yang dapat membantu mengelupaskan

kulit sel-sel yang sudah mati dengan cara digosokkan ( facial scrub ). Kosmetik ini

digunakan untuk semua jenis kulit.

II.2.6 Krim Pengurut (Massage Cream)

Penggunaan krim pengurut terutama untuk melicinkan gerakan pada saat

melakukan pengurutan, melunakkan sel tanduk yang sudah mati sehingga sel-sel tersebut

dapat ikut larut pada waktu krim diangkat. Krim pengurut terdiri atas lemak hewani, lemak

pelikan, lemak nabati, air dan parfum. Kosmetik ini sama untuk semua jenis kulit.

10 KOSMETOLOGI II

Page 11: Makalah Skin Care

II.2.7 Topeng Wajah atau Masker ( Face Mask)

Masker adalah kosmetik yang dipergunakan pada tingkat terakhir dalam perawatan

kulit wajah tidak bermasalah. Penggunaannya dilakukan setelah massage, dioleskan pada

seluruh wajah kecuali alis, mata dan bibir sehingga akan tampak memakai topeng wajah.

Masker juga termasuk kosmetik yang berkerja secara mendalam (deepth cleansing )

karena dapat mengangkat sel-sel tanduk yang sudah mati. Kegunaan masker adalah

sebagai berikut :

a) Meningkatkan taraf kebersihan, kesehatan, dan kecantikan kulit, memperbaiki dan

merangsang kembali kegiatan-kegiatan sel kulit.

b) Melenyapkan kesuraman kulit, mengeluarkan sisa-sisa kotoran dan sel-sel tanduk

yang masih melekat pada kulit.

c) Memperbaiki dan mengencangkan tonus (daya bingkas) kulit.

d) Memupuk kulit, memberi makanan kulit, menghaluskan dan melembutkan kulit.

e) Mencegah, menyamarkan, mengurangi keriput-keriput dan hyperpigmentasi.

f) Melancarkan peredaran darah kulit.

g) Melancarkan peredaran cairan limfe (getah bening) dalam membawa sisa sisa zat

pembakar untuk disalurkan ke organ organ ekskresi.

Masker terdiri atas berbagai macam bentuk. Berikut ini adalah macammacam masker

dan penggunaannya :

1. Masker Bubuk

Masker ini terdiri dari bahan serbuk (koalin, titanium, dioksida, magnesium

karbonat), gliserin, air suling, hidrogen peroksida (H2O2). Berfungsi

memutihkan dan mengencangkan kulit. Dalam penggunaannya, bahan bubuk

tersebut dicampurkan dengan aquadestilator atau air mawar, hingga menjadi

adonan kental. Dalam membuat adonan tersebut memerlukan keahlian agar tidak

terlalu cair maupun tidak terlalu kental dan mudah dioleskan pada kulit wajah.

2. Masker Gelatin (Peel of Mask)

Masker ini membentuk tembus terang ( transparant ) pada kulit. Bahan

dasar adalah bersifat jelly dari gum, tragocant , latex dan biasanya

dikemasdalam tube. Penggunaanya langsung diratakan pada kulit wajah. Adapun

cara mengangkatnya dengan cara mengelupas, diangkat pelan-pelan secara utuh

mulai dagu ke atas sampai ke pipi dan berakhir di dahi. Jenis masker yang ada di

11 KOSMETOLOGI II

Page 12: Makalah Skin Care

pasaran biasanya tergantung merk, ada yang untuk semua jenis kulit, ada yang

dibedakan sesuai jenis kulit.

3. Masker Bahan Alami (Biological Mask)

Masker ini dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya ekstrak dari

buahbuahan atau sayur -sayuran, kuning telur, putih telur, kepalu susu, madu,

minyak zaitun, dan sebagainya.

II.3 Beberapa bahan yang tidak diizinkan untuk digunakan pada kosmetika :

1. Arsen dan senyawanya

2. Barium dan senyawanya

3. Hidrokuinon mono benzil eter

4. Perak dan senyawanya

5. Air raksa (merkuri) dan senyawanya, kecuali Fenil raksa nitrat dan tiomersal

yang digunakan sebagai pengawet dalam sediaan tata rias.

6. Selenium dan senyawanya, kecuali selenium disulfida maksimum 2% dalam

sampo.

7. Salisil anilida berhalogen.

8. Timbal dan senyawanya, kecuali timbal asetat maksimum 2% dalam cat

rambut.

II.4 Pemilihan Kosmetik / Skin Care

Sebelum membeli kosmetika sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Kenali jenis kulit dengan tepat

Jenis kulit setiap orang tidak sama, oleh karena itu penting untuk

mengetahui jenis kulit sebelum memutuskan untuk membeli kosmetika yang

cocok. Untuk memastikan jenis kulit seseorang, kulit harus dibersihkan lebih

dahulu dan pemeriksaan harus dilakukan di bawah cahaya yang terang bila

perlu menggunakan kaca pembesar agar tekstur kulit, besarnya pori-pori, aliran

darah, pigmentasi, dan kelainan lain yang terdapat pada permukaan kulit dapat

terlihat. Analisis kulit sangat penting dilakukan untuk menentukan kelainan

atau masalah kulit yang timbul sehingga perlakukan yang tepat dapat diberikan

untuk memperbaikinya.

12 KOSMETOLOGI II

Page 13: Makalah Skin Care

b. Memilih produk kosmetika yang mempunyai nomor registrasi dari Depkes.

Suatu produk kosmetika yang tidak memiliki nomor regristrasi,

kemungkinan memiliki kandungan zat-zat yang tidak diizinkan pemakaiannya

atau memiliki kadar yang melebihi ketentuan, sehingga dapat menimbulkan

efek samping yang berbahaya. Hal yang perlu diperhatikan tersebut adalah

berkaitan dengan kandungan hidroquinon dan merkuri yang terdapat pada

produk kosmetika.

c. Hati-hati dengan produk yang sangat cepat memberikan hasil.

Suatu produk kosmetika yang memberikan hasil yang sangat cepat

(misalnya produk pemutih) tidak menutup kemungkinan produk tersebut

mengandung zat yang melebihi kadar atau standar yang sudah ditetapkan oleh

Depkes dan penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.

d. Membeli kosmetika secukupnya pada tahap awal.

Setiap pertama kali menggunakan produk, tidak bisa diketahui apakah

produk tersebut cocok digunakan atau tidak, oleh karena itu perlu mencobanya

terlebih dahulu dalam jumlah sedikit.

e. Perhatikan keterangan-keterangan yang tercantum pada label atau kemasan.

Perlu diperhatikan informasi yang tertera pada kemasan mengenai unsur

bahan yang digunakan, tanggal kadaluarsa serta nomor registrasinya, karena

tidak semua produsen mencantumkan atau mendaftarkan produknya ke Badan

Pengawasan Obat dan Makanan, sehingga tidak terjamin keamanannya.

Memilih produk kosmetik, terutama kosmetik pemutih, perlu adanya sikap hati-

hati dan teliti, agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Apabila kosmetik yang

sekarang banyak beredar di pasaran, terkadang tidak mencantumkan informasi

yang cukup. Sedangkan kosmetik tersebut banyak diminati oleh masyarakat

pada kalangan menengah ke bawah karena harganya yang murah dan

khasiatnya cepat.

13 KOSMETOLOGI II

Page 14: Makalah Skin Care

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan

dan kehidupan. Kosmetika perawatan kulit (skin care) sehari-hari terdiri atas pemutih,

pembersih, penyegar, dan pelembab. Sedangkan perawatan secara berkala ditambah skin

peeling, pengurut krim, dan masker. Pemilihan Kosmetik / Skin Care meliputi : kenali

jenis kulit dengan tepat, memilih produk kosmetika yang mempunyai nomor registrasi dari

Depkes dan memiliki keterangan-keterangan yang tercantum pada label atau kemasan serta

hati-hati dengan produk yang sangat cepat memberikan hasil.

14 KOSMETOLOGI II

Page 15: Makalah Skin Care

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24965/5/Chapter%20I.pdf

http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab1/2010-2-00152-ds%20bab%202.pdf

http://www.geocities.ws/kurcantik204/halaman_depan_Kulit_Wajah_bel2.pdf

15 KOSMETOLOGI II