termoregulasi.ppt
DESCRIPTION
Presentasi ini membahas tentang regulasi hormonal serta homeostasis yang berhubungan dengan pengaturan suhu tubuh pada mamaliaTRANSCRIPT
![Page 1: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/1.jpg)
TERMOREGULASI
![Page 2: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/2.jpg)
Pendahuluan
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.
Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh.
Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus.
![Page 3: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/3.jpg)
Definisi
Termo : PanasRegulasi : PengaturanTermoregulasi adalah Suatu pengaturan
fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan
![Page 4: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/4.jpg)
Asal Panas Pada Tubuh Manusia
Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan. mahluk berdarah panas
Suhu tubuh dihasilkan dari :1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR)2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi otot akibat menggigil).3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan testosteron).4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel.5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun.
![Page 5: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/5.jpg)
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh
Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C.
Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point).
Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang memungkinkan tubuh menghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan.
![Page 6: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/6.jpg)
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C).
Selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 30°C sampai 40°C.
![Page 7: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/7.jpg)
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
Lokasi pengukuran temperatur tubuh : ketiak (aksila), sub lingual (dibawah lidah) atau rektal (dubur)
Temperatur dubur lebih tinggi 0,3 – 0,5 oC daripada temperatur aksila
Suhu rektal agak konstan bila dibandingkan dengan suhu-suhu di daerah lain
![Page 8: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/8.jpg)
Tabel Perbedaan derajat suhu normal pada berbagai kelompok usia
Usia Suhu (oC)
3 bulan 37,5
6 bulan 37,7
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
11 tahun 36,7
13 tahun 36,6
Dewasa 36,4
> 70 tahun 36,0
•Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C •Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5°C • Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40°C •Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C
(Tamsuri Anas, 2007)
![Page 9: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/9.jpg)
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
1. Kecepatan metabolisme basal2. Demam ( peradangan )3. Aktivitas4. Gangguan organ5. Lingkungan
![Page 10: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/10.jpg)
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah
1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat :a. Vasodilatasi disebabkan oleh hambatan dari pusat
simpatis pada hipotalamus posterior (penyebab vasokontriksi) sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.
b.Berkeringat pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.
c. Penurunan pembentukan panas Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat.
![Page 11: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/11.jpg)
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah
2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun :
a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior.
b. Piloereksi Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut berdiri.
c. Peningkatan pembentukan panas sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.
![Page 12: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/12.jpg)
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi,
1. RadiasiRadiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 – 20 mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.
![Page 13: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/13.jpg)
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
2. KonduksiProses perpindahan kalor secara konduksi bila dilihat
secara atomik merupakan pertukaran energi kinetik antar molekul (atom), dimana partikel yang energinya rendah dapat meningkat dengan menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi.
Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan elektron bebas.
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh.
![Page 14: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/14.jpg)
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
3. KonveksiApabila seceret kopi diletakkan di atas kompor
listrik yang panas maka enegi dalam ceret akan meningkat yang disebabkan oleh konveksi
Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan partikel yang telah dipanaskan dikatakan perpindahan kalor secara konveksi
Aliran konveksi dapat terjadi dikarenakan massa jenis udara panas sangat ringan dibandingkan massa jenis udara dingin
![Page 15: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/15.jpg)
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
4. EvaporasiEvaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat
memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori.
Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 – 16 kalori per jam.
Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.
![Page 16: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/16.jpg)
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi) kemudian akan menghilang didalam jaringan yang lebih dalam berupa panas, panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh, dan energi panas akan dikeluarkan melalui evaporasi (keringat)
![Page 17: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/17.jpg)
Efek Panas
Efek panas terbagi dalam 3 bagian :1.Fisik, Panas menyebabkan zat cair, padat dan gas
mengalami pemuaian ke segala arah2.Kimia, kecepatan reaksi kimia akan meningkat
dengan peningkatan temperatur reaksi oksidasi Permeabilitas membran sel akan meningkat sesuai dengan peningkatan suhu pada jaringan akan terjadi peningkatan metabolisme peningkatan pertukaran zat kimia tubuh dalam cairan tubuh
3.Biologis, sumasi dari efek panas terhadap fisik dan kimia peningkatan sel darah putih, peradangan & dilatasi pembuluh darah peningkatan sirkulasi darah dan peningkatan tekanan kapiler & pH darah menurun
![Page 18: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/18.jpg)
Referensi
1. Gabriel, J.F, Fisika Kedokteran, EGC, Jakarta, 1996.
2. Cameron, J.R, dkk, Fisika Tubuh Manusia, EGC, Jakarta, 2006.
3. Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 9, EGC, Jakarta, 1997.
![Page 19: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/19.jpg)
Palpasi KulitUkur TTVObservasi penampilan dan perilaku klien saat
berbicara dan beristirahat.Observasi kekeringan membran
mukosamulut,hidung,mata dan kulit.Kaji turgor kulit>Kaji keseimbangan intake & output
![Page 20: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/20.jpg)
Hipertermi b/d aktivitas yang berlebihanTermoregulasi tidak efektif b/d :
Imaturitas Perub fisiologis penuaan Cedera SSP Suhu lingkungan
Hipotermi berhubungan /dengan: Penurunan kecepatan metabolisme Pakaian tidak adekuat Paparan thdp ling dingin
![Page 21: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/21.jpg)
Hipertermi berhubungan dengan: Peningkatan laju metabolik Paparan terhadap lingk panas Tidak dapat berkeringat Proses infeksi
Resiko perubahan suhu tubuh (hipertermi) b/d:
Cedera sistem syaraf pusat Paparan thd lingkungan Kerusakan termoregulasi
![Page 22: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/22.jpg)
PERENCANAAN
Keseimbangan cairan : pantau intake & output cairan Insisible water loss (IWL) Rehidrasi
Pendidikan kesehatan penanganan demam dirumah: Kompres hangat Rehidrasi cairan
Pertahankan suhu ruangan pada 21ºc kec jika klien menggigil
Anjurkan cairan per oral tiap 4jamBatasi aktivitas fisik dan sumber yang menyebabkan
stress emosi bila terjadi hipertermiaJaga supaya pakaian dan alas tidur tetap kering.
![Page 23: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/23.jpg)
Periksa kultur darah Batasi aktivitas fisikKurangi penutup eksternal:selimut,pakaian
yang terlalu tebalBeri terapi oksigen eksternal.Berikan tindakan untuk menstimulasi nafsu
makan
![Page 24: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/24.jpg)
Contoh
Tujuan 1. Setelah dilakukan tindakan kep selama:…
Suhu tubuh kembali normal2. Setelah dilakukan tindakan kep selama:…
keseimbangan cairan dan elektrolit akan dipertahankan
3. Setelah dilakukan tindakan kep selama:…kebutuhan ristirahat terpenuhi
![Page 25: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/25.jpg)
Kriteria Hasil
1. Suhu tubuh turun paling sedikit 1ºc setelah dilakukan terapi
2. Cairan yang masuk = haluaran (seimbang)3. Klien menyatakan adanya peningkatan
kepuasan terhadap istirahat dan pola tidur
![Page 26: Termoregulasi.ppt](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052312/55cf9e06550346d033b059b4/html5/thumbnails/26.jpg)