termodinamika makalah
DESCRIPTION
termodinamika tugasTRANSCRIPT
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
1/14
TERMODINAMIKA
Oleh:
Anita Nugrah Hasanah
XI IPA 2
SMA Darul Hikam Bandung
2013-2014
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
2/14
KATA PENGANTAR
Asslamualaikum wr, wb.
Segala puji bagiAllah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah kepada kami
penyusun makalah fisika yang berjudul Termodinamika tanpa halangan suatu apapun
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang berjudul Termodinamika ini berisi tantang definisi termodin amika,
sejarah perkembangan termodinamika, tokoh penemu termodinamaika, system
termodinamika, hukum termodinamika,faktor-faktor yang mempengaruhi termodinamika dan
contoh soal tenteng termodinamika.
Maklah ini kami susun selain untuk memenuhi tugas dari guru pembimbing mata
pelajaran Fisika juga bertujuan agar kami lebih memahami tentang termodinamika dan bisa
digunakan sebagai refrensi para pembaca agar lebih mengetahui tentang termodinamika.
Dalam pembuatan makalah ini kami sadari bahwa masih banyak kekurangan
jadi kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat baik bagi diri kita sendiri maupun bagi semua pihak
yang membaca makalah ini. Terimakasih.
Wassalamualaikum wr, wb.
Bandung, Juni 2013
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
3/14
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................1
1.3 Manfaat.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Termodinamika.......................................................................2
2.2 Sejarah Perkembangan Termodinamika...............................................2
2.3 Usaha Luar dan Energi Dalam.............................................................3
2.4 Hukum-hukun Dasar Termodinamika..................................................4
2.5 Faktor-Faltor yang Mempengaruhi Termodinamika...........................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
4/14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Thermodinamika adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas atau
kalor dengan kerja mekanis, usaha dan panas serta energi dan kalor yang mengangkut dan
berkaitan dengan sifat sifat benda merupakan besaran yang kita kenal dengan besaran
makroskopis (besaran-besaran yang bisa diukur atau diamati.
Teori Kinetik zat adalah cabang dinamika membahas hubungan antara gaya dan gerak.
Pada tahun 1778, Thomas Alfa Edison memperkenalkan mesin uap pertama yang
mengkonvesi panas menjadi kerja mekanik. Mesin tersebut disempurnakan oleh Sardi Carnot
(1824). Saat itu, dia berupaya menemukan hubungan antara panas yang digunakan dan kerja
mekanik yang dihasilkan. Hasil pemikirannya merupakan titik awal perkembangan ilmu
termodinamika klasik dan beliau dianggap sebagai Bapak Termodinamika.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi termodinamika
2. Untuk megetahui sejarah perembangan termodinamika
3. Untuk mengetahui sistem termodinamika
4. Untuk mengetahui cara perhitungan termodinamika
1.3 Manfaat
Dengan adanya perkembangan termodinamika, kita bisa mengetahui dari mana asal mula
perkembangan dan kita bisa paham betul bagaimana perhitungan termodinamika yang di
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kita tidak bisa mengikuti arus
peradaban dunia pada masa ini dengan tidak ketinggalan jaman untuk pembalajaran dan
pengembangan dimasa mendatang.
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
5/14
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Termodinamika
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yaitu thermos yang berarti panas dan dari
bahasa Inggris yaitu dynamic yang artinya perubahan(perubahan fisika energi, panas, kerja,
entropi dan kespontanan proses). Thermofisika adalah ilmu pengetahuan yang mencakup
semua cabang ilmu yang mempelajari dan menjelaskan sifat zat dibawah penarah kalor atau
pengaruh perubahan perubahan yang menyertainya.
Thermodinamika adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas atau
kalor dengan kerja mekanis, usaha dan panas serta energi dan kalor yang mengangkut dan
berkaitan dengan sifat sifat benda merupakan besaran yang kita kenal dengan besaran
makroskopis (besaran-besaran yang bisa diukur atau diamati.
Teori Kinetik zat adalah cabang dinamika membahas hubungan antara gaya dan gerak.
2.2 Sejarah Perkembangan Termodinamika
Orang yang pertama kali menemukannya adalah Aristoteles (350 SM). Dia mengatakan
bahwa panas adalah bagian dari materi atau materi tersusun dari panas.
Penalaran yang dilakukan oleh Aristoteles diteruskan oleh Galileo Galilei (1593) yang
menganggap bahwa panas adalah sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya berupa
termometer air. Beberapa abad setelahnya Sir Humphrey Davy dan Count Rumford (1799)
menegaskan bahwa panas adalah sesuatu yang mengalir. Kesimpulan ini mendukung prinsip
kerja termometer, tapi membantah pernyataan Aristoteles. Seharusnya hukum ke-nol
termodinamika dirumuskan saat itu, tapi karena termodinamika belum berkembang sebagai
ilmu, maka belum terpikirkan oleh para ilmuwan. dua sistem dalam keadaan setimbang
dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
Pada tahun 1778, Thomas Alfa Edison memperkenalkan mesin uap pertama yang
mengkonvesi panas menjadi kerja mekanik. Mesin tersebut disempurnakan oleh Sardi Carnot
(1824). Saat itu, dia berupaya menemukan hubungan antara panas yang digunakan dan kerja
mekanik yang dihasilkan. Hasil pemikirannya merupakan titik awal perkembangan ilmu
termodinamika klasik dan beliau dianggap sebagai Bapak Termodinamika.
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
6/14
2.3 Usaha Luar dan Energi Dalam
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi
(didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan
perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan
oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan
pkonstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.
W =pV=p(V2V1)
Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap
perubahan volume yang ditulis sebagai
Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik pV. jika perubahan tekanan dan
volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik pV, usaha yang dilakukan gas merupakan luas
daerah di bawah grafik p V. hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen dengan
luas daerah di bawah grafik.
Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau
mengembang) dan V2 > V1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha
dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai
negatif.
Energi dalam, suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi
dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat
mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut
dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya
dapat ditinjau secara mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam
keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari
seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi,
energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang
terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala
mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu,
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
7/14
perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan energi dalam gas. Secara matematis,
perubahan energi dalam gas dinyatakan sebagai untuk gas monoatomik.
Untuk gas diatonik
Dimana Uadalah perubahan energi dalam gas, nadalah jumlah mol gas, Radalah
konstanta umum gas ( R = 8,31 J mol1 K1, dan T adalah perubahan suhu gas
(dalam kelvin).
2.4 Hukum-Hukum Dasar Termodinamika
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidakbergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat
diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer
energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein
tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda
hitam.
HUKUM I TERMODINAMIKA
Hukum I Termodinamika berbunyi Energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan tetapi dapat dikonversi dari suatu bentu ke bentuk yang lain. Hukum I
adalah prinsip kekekalan energi yang memasukankalor sebagai m odel
pe rpind ah an en ergi . Menu ru t huku m I ,e ne rgi didalam suatu benda dapat ditingkatkan
dengan cara menambahkan kalor ke benda atau dengan melakukan usaha pada benda. Hukum
I tidak membatasi arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan
terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem,
volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin).
Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan
energi.
Hukum I Termodinamika menyatakan tentang kekekalan energy, bahwa energy adalah
kekal, tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.Hukum Termodinamika berbunyi bahwa :
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
8/14
Untuk setiap proses, apabila kalor diberikan pada system dan system melakukan usaha,
maka selisih kalor adalah penjumlahan antara usaha dengan energy dalam
W + DU = Q
Perjanjian tanda untuk Q dan W adalah sebagai berikut :
Jika sistem melakukan usaha maka nilai W positif
Jika system menerima usaha maka nilai W negatif
Jika system menerima kalor maka nilai Q positif
Jika sistem melepas kalor maka nilai Q negative
Sehingga
Usaha system (w) = 0 jika v 1 = v2
Usaha system (w) = + jika v 1 < v2
Usaha system (w) = - jika v 1 > v2
DARI PERSAMAAN TERMODINAMIKA I DAPAT DIJABARKAN :
1. Pada proses isobarik (tekanan tetap) DP = 0; sehingga,
DW = P . DV = P (V 2 - V 1) P. DV = n .R DT
DQ = n . C p. DT maka C p= 5/2 R ( kalor jenis pada tekanan tetap )
DU-= 3/2 n . R . DT
2. Pada proses isokhorik (V olu me tetap) DV =O; sehingga,
DW = 0 DQ = DU
DQ = n . C v. DT maka C v= 3/2 R (kalor jenis pada volume tetap)
AU = 3/2 n . R . DT
3. Pada proses isotermik ( temperatur tetap): DT = 0 ;sehingga,
DU = 0 DQ = DW = nRT ln (V 2/V1)
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
9/14
4. Pada proses adiabatik (tidak ada per tuk aran kalor antara sistem dengan
sekelilingnya) DQ = 0 Berlaku hubungan::
PVg
= konstan g = Cp
/Cv
,disebut konstanta Laplace
5. Cara lain u ntuk menghi tung usaha adalah menghi tung l uas daerah di bawah gari s
pr oses.
6. Usaha pada proses a b adalah luas abb*a*a
Perhatikan perbedaan grafik isotermik dan adiabatik penurunan adiabatik lebih
curam dan mengikuti persamaan PVg= C.
7. Jadi:
1. jika DP > DV, maka grafik adiabatik.
2. jika DP = DV, maka grafik isotermik.
Catatan:
1. Jika sistem menerima panas, maka sistem akan melakukan kerja dan energi akan naik.Sehingga DQ, DW (+) .
2. Jika sistem menerima kerja, maka sistem akan mengeluarkan panas dan energi dalam
akan turun. Sehingga DQ, DW (-) .
3. Untuk gas monoatomik (He, Ne, dll), energi dalam (U) gas adalah
U = E k = 3/2 nRT g = 1,67
4. Untuk gas diatomik (H 2, N 2, dll), energi dalam (U) gas adalah
Suhu rendah
(T 100K)
U = E k= 3/2 nRT g = 1,67
Cp-CV=R
Suhu sedang U = E k=5/2 nRT g = 1,67
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
10/14
Suhu tinggi
(T > 5000K)
U = E k= 7/2 nRT g = 1,67
Tidak mungkin membuat suatu mesin yang bekerja secara terus-menerus serta rnengubah
semua kalor yang diserap menjadi usaha mekanis.
T1> T2, maka usaha mekanis:
W = Q 1- Q 2
h = W/Q 1= 1 - Q 2/Q 1= 1 - T 2/T 1
T1= reservoir suhu tinggi
T2= reservoir suhu rendah
Q1= kalor yang masuk
Q2=kalor yang dilepas
W = usaha yang dilakukan
h = efesiensi mesin
Untuk mesin pendingin:
h = W/Q 2= Q 1/Q 2-1 = T 1/T 2- 1
Koefisien Kinerja = 1/h
HUKUM II TERMODINAMIKAA
Hukum II Termodinamika merupakan batasan bagi Hukum I Termodinamika tidak
semua bentuk energy bisa dengan mudah diubah bentuknya. Jadi secara sederhana hokum II
termodinamika membatasi perubahan energy yang dapat berlangsung atau perubahan energi
mana yang tidak dapat berlangsung.
Bunyi Hukum II Termodinamika :
Entropi (ketidakteraturan suatu sistem ) dalam sistem tertutup dari masa ke masa makin
mendekati maksimal
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
11/14
Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa kondisi-kondisi
alamselalu mengarah kepada ketidak aturan atau hilangnya informasi.Hukum ini
juga dikenalsebagai Hukum Entropi.Entropi adalah selang ketidakteraturan
dalamsuatu sistem.Entropi sistem meningkat ketika suatu keadaan yang teratur,tersususndan
terencana menjadi lebih tidak teratur,tersebar dan tidak terencana.Semakintidak
teratur,semakin tinggi pula entropinya.Hukum entropi menyatakan bahwaseluruh
alam semesta bergerak menuju keadaan yang semakin tidak
teratur,t idak terencana,dan tidak terorganisir. H u k u m i n i
d i s e m p u r n a k a n p a d a t a h u n 1 8 7 7 o l e h
L u d w i g B oi t zm a nn .D al a m v er s in ya , en t ro pi na mp a k s e ba ga i f un gs i
p e l u a n g d a r i s a t u k e a d a a n , s e m a k i n t i n g g i p e l u a n g s u a t u
k e a d a a n , s e m a k i n t i n g g i p u l a e n t r o p i n y a . D a l a m v e r s i
i n i , s e m u a s i s t e m c e n d e r u n g m e n u j u s a t u k e a d a a n s e t i m b a n g . D e n g a n
demikia,ketika suatu benda panas ditempatkan berdampingan de n g a n s eb u a h b e n d a
d in g i n , en e rg i a k an m en ga l i r d a r i yan g p a n as ke yan g d in gin, samp ai
mereka mencapai keadaan setimbang,yaitu memiliki suhu yangsama.
SIKLUS CARNOT
Siklus Carnot adalah sebuah siklus reversibel, yang pertama kali dikemukakan oleh
Sadi Carnot pada tahun 1824, seorang insinyur Perancis. Mesin teoritis yang menggunakan
siklus Carnot disebut dengan Mesin Kalor Carnot. Siklus Carnot yang dibalik dinamakan
dengan siklus Carnot terbalik dan mesin yang menggunakan siklus carnot terbalik disebut
dengan Mesin refrigerasi Carnot
Urutan proses pada siklus Carnot adalah sebagai berikut :
1. Ekspansi isotermal reversibel.
2. Ekspansi adiabatis reversibel
3. Kompresi isotermal reversibel
4. Kompresi adiabatis reversibel
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
12/14
PRINSIP CARNOT
Hukum termo kedua meletakkan pembatasan pada operasi peralatan siklus
seperti yang diekspresikan oleh Kelvin-Plank dan Clausius.
Sebuah mesin kalor tidak dapat beroperasi dengan menukarkan panas hanya dengan reservoir
tunggal, dan refrigerator tidak dapat beroperasi tanpa adanya input kerja dari sebuah sumber
luar.
MESIN KALOR CARNOT
Efisiensi termal dari semua mesin kalor reversibel atau irreversibel dapat
dituliskan sebagai berikut :
hth = 1 -
QL
(5-11)QH
dimana QH adalah panas yang ditransfer ke mesin kalor pada temperatur TH, dan QL adalah
panas yang diteransfer ke mesin kalor pada temperatur TL.
Hubungan di atas adalah hubungan yang mengacu pada efisiensi Carnot, karena mesin kalor
Carnot adalah mesin reversibel yang baik. Perlu dicatat bahwa TL dan TH adalah temperatur
absolut. PenggunaanoC atau
oF akan sering menimbulkan kesalahan.
Efisiensi termal dari suatu mesin kalor aktual dan reversibel yang beroperasi pada batas
temperatur yang sama adalah sebagai berikut
mesin kalor irreversibel
mesin kalor revesibel
mesin kalor impossible
Hampir semua mesin kalor mempunyai efisiensi termal dibawah 40 persen, yang sebenarnya
relatif rendah jika dibandingkan dengan 100 persen. Tetapi bagaimanapun, ketika
performance dari mesin kalor diperoleh tidak harus dibandingkan dengan 100 persen, tetapi
harus dibandingkan dengan efisiensi sebuah mesin kalor reversibel yang beroperasi diantara
batas temperatur yang sama.
h
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
13/14
KUALITAS ENERGI
Sebuah mesin kalor Carnot jika menerima panas dari sebuah sumber pada temperatur
925 K dan mengubahnya 67,2 persen menjadi kerja, kemudian membuang sisanya (32,8
persent) ke si nk pada 303 K. Sekarang jika dievaluasi bagaimana efisiensi termal jika
sumbertemperatur bervairiasi dengan temperatur sink dijaga konstan.
Jika suplai panas dari temperatur sumber 500 K (bandingkan dengan 925 K), maka
efisiensi termal turun drastis menjadi dari 67,2 ke 39,4 persen. Dan jika temperatur sumber
sebesar 350 K, maka fraksi panas yang dikonversi hanya 13,4 persen.
Harga efisiensi menunjukkan bahwa energi mempunyai kualitas sama seperti
mempunyai kunatitas. Semakin tinggi temperatur, semakin tinggi kualitas energi.
Contoh misalnya, jumlah yang besar dari energi matahari , jika disimpan dalam
sebuah benda (body) yang disebut solar pond akan mempunyai temperatur kurang lebih 350
K. Jika hal ini disuplaikan ke sebuah mesin kalor , maka efisiensinya hanya kurang lebih 5
persen.
2.5 Faktor Faktor yang mempengaruhi proses termodinamika
Sistem dan lingkungan
Kesetimbangan
Kalor
Usaha
Energy
Kapasitas kalor
Kalor jenis
Kapasitas kalor molar
-
5/24/2018 TERMODINAMIKA makalah
14/14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada makalah di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Suatu sistem termodinamika adalah suatu masa atau daerah yang dipilih untuk
dijadikan obyek analisis dan daerah sekitar sistem tersebut sebagai
lingkungan.
2. Ada tiga jenis sisitem termodinamika berdasarkan jenis pertukaran yang
terjadi antara sistem dan lingkungan, antara lain sistem terbuka dan sisitem
terisolasi.
3. Hukum pertama adalah prinsip kekekalan energi yang memasukan kalor
sebagai model perpindahan energi.
4. Hukum pertama termodinamika dalam empat proses, yaitu: proses isotermal,
proses isokhorik, proses isobarik, dan proses adiabatik.
5. Penerapan hukum I termodinamika pada manusia dapat dilihat pada saat
manusia makan untuk memenuhi kebutuhan energi guna mendukung segala
aktivitas yang dilakukan.
6. Aplikasi hukum termodinamika pada kehidupan sehari-hari dapat dijumpai
pada sisitem kendaraan bermotor dan termos.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat memberikan saran kepada pembaca
sebagai berikut:
1. Sebagai generasi muda hendaknya kita memiliki pengetahuan yang
luas dengan banyak membaca referensi-referensi yang akurat dan dapat
dipercaya.
2. Sebagai generasi penerus bangsa hendaknya kita mampu dan mau
menyalurkan ilmu yang dimiliki untuk dibagi kepada sesama sehingga
bermanfaat dan tercipta kelestarian lingkungan hidup.