kelompok 6 makalah termodinamika
TRANSCRIPT
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 1/13
MAKALAH TERMODINAMIKA
Sistem Termodinamika
Di Susun oleh :
KELOMPOK VI (Enam)
1. Nia Lestari (06101010010)
2. Reny Marliza (06101010013)
3. Muchlas Ferdian (06101010015)
4. Gustiani (06101010018)
5. Abi Rahmat .H. (06091010020)
6.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MIPA KIMIA
UNIVESITAS SRIWIJAYA
2013
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 2/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas kuliah
kimia fisik sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian semester.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan.
Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik dari
sebelumnya.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Bapak Dr.Effendi
Nawawi, M.Si atas bimbingan,dorongan, dan ilmu yang telah diberikan kepada kami sehingga
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini sebagai tugas akhir semester mata kuliah
kimia fisik tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai dengan yang diharapkan. Kami
mengucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dari semua pihak yang terkait dalam
penyusunan makalah ini.
Pada dasarnya makalah ini kami sajikan khusus untuk membahas tentang Sistem
Terodinamika. Untuk lebih jelas simak pembahasan dalam makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini bias memberikan pengetahuan yang mendalam tentang termodinamika kepada kita
semua.Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak retak. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk memperbaiki makalah
kami selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terimakasih.
Inderalaya,18 Februari 2013
Tim Penyusun
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 3/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................................................ 4
BAB II Sistem Termodinamika ...................................................................................................... 6
2.1.Definisi Sistem Termodinamika ........................................................................................... 6
2.2.Keseimbangan Termodinamika ............................................................................................ 7
2.3.Proses .................................................................................................................................... 7
2.4.Variabel Ekstensif dan Intensif ............................................................................................. 8
2.5.Tekanan ................................................................................................................................. 8
2.6.Hukum ke-nol Termodinamika ............................................................................................. 9
2.7.Skala Suhu dan pengukurannya .......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 4/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika 4
BAB I
PENDAHULUAN
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah
fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat
dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal. Termodinamika
adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Thermodinamika adalah ilmu tentang
energi, yang secara spesificmembahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja.
Sepertitelah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalamberbagai bentuk, selain
energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energilistrik, energi nuklir, energi gelombang
elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk
ke bentuklain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energy di alam
semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan
energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini
disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.
Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan
sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energy gelombang elektromagnetik dari matahari, dan
dibumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses
pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri
manusia juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam
maka nan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat
bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka prinsip alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai
bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Aplikasi
thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu thermodinamika
sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para
ilmuwan thermodinamika seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada
abad ke 19. Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan
pendekatan makroskopik, yaitu sifat thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-
partikel zat yang menjadi media pembawa energi, yang disebut pendekatan thermodinamika
klasik. Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan
partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu
thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik.
Pendekatan thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer,
yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar.
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 5/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika 5
Dalam termodinamika akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan
benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di
luar) sistem disebut lingkungan.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika
klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung).
Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika
setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik,
yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam
termodinamika tak-setimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu,
telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum
termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada
rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di
mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara
mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam
abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 6/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika 6
BAB II
SISTEM TERMODINAMIKA
2.1. Definisi Sistem Termodinamika
Sistem Termodinamika di definisikan sebagai zat atau suatu bidang didalam suatu ruang
yang dipilih untuk dikaji. Massa atau bidang diluar sistem disebut dengan sekeliling
( surrounding ). Sementara permukaan real ataupun imajiner yang memisahkan sistem dengan
sekelilingnya disebut dengan batas sistem (boundary).
Sistem thermodinamika terbagi menjadi dua jenis yakni sistem tertutup dan sistem terbuka.
a). Sistem tertutup (closed system).
Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak
dapat melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas (heat ) maupun usaha
(work ) dapat melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam sistem tertutup, meskipun masssa tidak
dapat berubah selama proses berlangsung, namun volume dapat saja berubah disebabkan adanya
lapis batas yang dapat bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas
sistem tersebut. Sebagaimana gambar sistem tertutup disamping, apabila panas diberikan kepada
sistem (Qin), maka akan terjadi pengembangan pada zat yang berada didalam sistem.
Pengembangan ini akan menyebabkan piston akan terdorong ke atas (terjadi Wout ). Karena
sistem ini tidak mengizinkan adanya keluar masuk massa kedalam sistem (massa selalu konstan)
maka sistem ini disebut juga dengan control mass.
Gambar 2.1. system tertutup
b). Sistem Terbuka (Open System)
Sistem terbuka meliputi peralatan yang melibatkan adanya aliran massa kedalam atau
keluar sistem seperti pada kompresor, turbin atau nozel. Pada sistem terbuka ini, baik massa
maupun energi dapat melintasi batas sistem. Dengan demikian pada sistem ini, volume dari
sistem tidak berubah, sehingga disebut juga dengan control volume.
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 7/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika 7
Gambar 2.2 sistem terbuka
Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem adalah :
Untuk Panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem, dan bernilai negatif bila
keluar dari sistem
Untuk Usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai negatif bila
diberikan (masuk) kedalam sistem.
Yang menjadi catatan penting adalah, persamaan thermodinamika yang akan diterapkan
pada sistem terbuka dan tertutup adalah berbeda. Oleh sebab itu, sangat penting untuk
mengetahui, apakah sistem yang dikaji merupakan sistem terbuka atau sistem tertutup.
2.2. Keseimbangan Termodinamik
Pada umumnya suatu system berada pada keadaan sembarang (arbitrary state). Ini berarti
bahwa dlam system tersebut terdapat perbedaan suhu antara bagian-bagiaannya, variasi tekanan
dan reaksi kimia. Sebuah system dikatakan seimbang dalam pengertian termidinamika, jikaa
memiliki 3 komponen kesimbangan berikut, yakni :
o Keseimbangan mekanika, yaitu adanya keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada
sistem, itu dalam sistem sendiri (bisanya disebut juga sebagai interior) atau antara sistem
dengan lingkungannya. Kesimbangan gaya, bisa dalam bentuk akibat gravitasi, listrik,
dll. Dengan kata yang mudah dapat dikatakan, bahwa semua gaya-2 yang bekerja harus
memiliki resultant sama dengan zero.
o Keseimbangan Kalor, yaitu keseimbagan akan terjadi jika tidak ada perpindahan kalor
dalam interion atau antara sistem dengan lingkungannya. Artinya semua temperatur
dalam sistem harus sama.
o Keseimbangan Kimia, yaitu keseimbangan terjadi jika tidak ada reaksi kimia yang
terjadi lagi dalam system, walau dalam kecepatan yang lambat sekalipun.
2.3. Proses
Proses ialah perubahan system dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Proses kuasistatik
adalah proses yang merupakan rentetan keadaan seimbang tak terhingga banyak; setiap saat
keadaan seimbang itu hanya menimpang sedikit dari keadaan seimbang sebelumnya. Jika hal itu
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 8/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika 8
tak dipenuhi maka proses tersebut dikatakan tidak kuasistatik. (nonkuasistatik). Sebagai
penjelasan contoh sebuah bejana yang dilengkapi dengan penghisap berisi sejumlah gas. Di atas
penghisap diletakkan 2 buah anak timbangan masing-masing dengan massa 1kg. jika satu anak
timbangan diambil, maka tekanan dan volume gas akan berubah. Jadi system ini menjalani suatu proses dan proses ini adalah nonkuasistatik. Proses kuasistatik adalah reversible (terbalikkan),
sebab tak diketahui jalan yang dilalui. Sedangkan proses nonkuasistatik bersifat irreversible (tak
terbalikkan), sebab tak diketahui jalan yang dilalui.
2.4. Variabel Ekstensif dan Intensif
Variabel intensif ialah variabel yang nilainya tak tergantung pada massa system. Misalnya
tekanan (P), suhu (T), massa jenis (ρ). Variable ekstensif adalah variable yang nilainya
tergantung pada massa system, misalnya volume, tenaga dakhil(internal energy), entropi.
Variable ekstensif bila dibagi dengan massa atau jumlah mol system menjadi variable intensif
dan disebut nilai jenis ( specific value). Selanjutnyaakan digunakan lambing huruf besar untuk
variable ekstensif dan huruf keci untuk variable intensif. Pengecualian untuk perjanjian ini ialah
variable suhu walupun intensif akan digunakan lambing huruf T sebagai missal : jika V adalah
volume zat ; m adalah massa zat dan n jumlah mol zat dalam system maka :
v =
volume jenis
v = volume jenis molal
= =
kerapatan atau massa jenis
2.5. Tekanan
Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan
tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Satuan tekanandapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu
tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk
menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di
dataran rendah tekanan lebih tinggi. Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk
menerangkan mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin
kecil luas permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi.
Tekanan merupakan salah satu property yang terpenting dalam thermodinamika, dan
didefinisikan sebagai gaya tekan suatu fluida (cair atau gas) pada satu satuan unit luas area.
Istilah tekanan pada benda padat disebut tegangan ( stress). Satuan tekanan adalah Pa (Pascal),
yang didefinisikan sebagai,
1 Pa = 1 N/m2
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 9/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika 9
Karena satuan Pascal terlalu kecil, maka dalam analisis thermodinamika
seringdigunakan satua kilopascal (1 kPa = 103 Pa), atau megapascal (1 MPa = 106 Pa). Satuan
tekanan yang cukup dikenal adalah satuan bar (barometric), atau atm ( standard atmosphere),
sebagai berikut.1 bar =105 Pa =0,1 Mpa =100kPa
1 atm =101. 325 Pa =101,325 kPa =1, 01325 bar
Alat pengukur tekanan diatas atmosfir adalah manometer, alat pengukur tekanan vakum
disebut manometer vakum, sedang alat pengukur tekanan atmosfir disebut barometer. Terdapat
banyak jenis metode pengukuran tekanan seperti pipa U, manometer pegas, atau transduser
elektronik.
Tekanan di dalam medium kontinu disebut tekanan hidrostatik. Tekanan hidrostatik di suatu
tempat oleh zat air setinggi h bila massa jenisnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
P =
Tekanan seesar 1 atm didefinisikan sebagai tekanan oleh kolom air raksasa setinggi 76 cm
degnan massa jenis 13,595 x 103 kg/m3 disuatu tempat dengan g – 9,80665 m/s2 .
2.6. Hukum ke-nol Termodinamika
Hukum ke-nol termodinamika mengacu pada kesetimbangan termal dari sebuah sistem
kerja dimana sistem kerja tersebut berada dalam keadaan setimbang satu dan yang lainnya.
Seperti diilustrasikan pada gambar berikut:
Gambar 2.3. kesetimbangan termal
Gambar diatas menjelaskan bahwa jika sistem A dan C berada dalam kesetimbangan
dengan B, maka A berada dalam kesetimbangan termal dengan B. Secara praktis ini artinya
ketiga dari sistem itu mempunyai suhu yang sama dan membentuk dasar perbandingan suhu.
Hal ini nantinya dapat dengan jelas diuraikan pada hukum kedua dan ketiga termodinamika.
Hukum ke nol termodinamika berhubungan dengan kesetimbangan termal antara benda benda yang saling bersentuhan. Untuk memahami konsep keseimbangan termal secara lebih
mendalam, mari kita tinjau 3 benda (sebut saja benda A, benda B dan benda C). Benda C bisa
dianggap sebagai termometer. Misalnya benda A dan benda B tidak saling bersentuhan, tetapi
benda A dan benda B bersentuhan dengan benda C. Karena bersentuhan, maka setelah beberapa
saat benda A dan benda C berada dalam keseimbangan termal. Demikian juga benda B dan
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 10/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika 10
benda C berada dalam keseimbangan termal. benda A dan benda B juga berada dalam
keseimbangan termal, sekalipun keduanya tidak bersentuhan. Benda A dan benda C berada
dalam keseimbangan termal, berarti suhu benda A = suhu benda C. Benda B dan benda C juga
berada dalam keseimbangan termal (suhu benda B = suhu benda C). Karena A = C dan B = C,maka A = B. Berdasarkan hasil percobaan, ternyata benda A dan benda B juga berada dalam
keseimbangan termal. Dalam hal ini, suhu benda A = suhu benda B. Jadi walaupun benda A dan
benda B tidak bersentuhan, tapi karena keduanya bersentuhan dengan benda C, maka benda A
dan benda B juga berada dalam keseimbangan termal. Hukum ke nol berbunyi “Jika dua benda
berada dalam keseimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut berada
dalam keseimbangan termal satu sama lain.”
Dalam kehidupan sehari hari hukum ke nol ini banyakan ditemukan atau di gunakan.
Seperti pada saat kita memasukkan es batu kedalam air hangat, yang terjadi yaitu es batu akan
mencair (suhu es meningkat) dan suhu air hangat menjadi turun, kemudian lama kelamaan es
nya mencair semua dan tinggalah air dingin. Air dingin ini menunjukkan campuran antara es
batu dan air hangat yang bersuhu sama atau kata lainnya sudah masuk dalam keadaan
kesetimbangan termal.contoh lainnya yaitu pada saat kita memasak air didalam panci, benda
pertama panci dan benda kedua air. Panci dibakar dengan api sehingga temperaturnya berubah.
Air yang bersentuhan dengan panci juga temperaturnya naik dan akhirnya air mendidih.
Aplikasi lainnya yaitu pengukuran termperatur.
Pengukuran temperatur ini berdasarkan prinsip hukum termodinamika ke nol. Jika kita
ingin mengetahui apakah dua benda memiliki temperatur yang sama, maka kedua benda tersebut
tidak perlu disentuhakan dan diamati perubahan sifatnya. Yang perlu dilakukana adalah
mengamati apakah kedua benda tersebut mengalami kesetimbangan termal dengan benda ketiga.
Benda ketiga tersebut adalah termometer. Biasanya yang digunakan dalam termometer adalah
benda yang mempunyai sifat termometrik yaitu benda apapun yang memiliki sedikitnya satu
sifat yang berubah terhadap perubahan temperatur. Ketika temperatur meningkat, gas memuaisehingga mendorong air raksa dalam tabung terbuka ke atas. Volume gas dipertahankan tetap
dengan menaikkan dan menurunkan reservoir. Deteksi temperatur lainnya yang luas digunakan
adalah termokopel. Termokopel bekerja berdasarkan prinsip apabila ada dua buah metal dari
jenis yang berbeda dilekatkan, maka dalam rangkaian tersebut akan dihasilkan gaya gerak listrik
yang besarnya bergantung terhadap temperatur. Dari semua contoh termometer yang telah
disebutkan, pada dasarnya prinsipnya sama yaitu ketika termometer menyetuh benda dengan
suhu tertentu maka akan terjadi kesetimbangan termal yang ditunjukkan oleh termometer berupa
pemuaian pada termomter kaca, perubahan tekanan pada termometer gas tetap, dan gaya gerak
listrik pada termokopel.
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 11/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika 11
2.7. Skala Suhu dan pengukurannya
Ada empat jenis skala suhu yang sering digunakan di antaranya adalah skala Celsius,
Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Mari mempelajari dan memahami perbedaan perbedaan
termometer fahrenheit, reamur, celcius, kelvin.
a. Skala Celsius
Skala Celsius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Tahukah kamu siapa yang menetapkan skala Celsius? Skala Celsius ditetapkan oleh
seorang fisikawan Swedia yang bernama Andreas Celsius (1701 – 1744). Skala temperatur
Celsius menggunakan satuan 'Derajat Celsius' (simbol °C). Pada skala Celsius, titik beku air
ditetapkan sebagai titik tetap bawah, yaitu sebesar 0 °C dan titik didih air ditetapkan sebagai
titik tetap atas, yaitu sebesar 100 °C. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi menjadi 100
skala.
b. Skala Fahrenheit
Pada skala Fahrenheit, titik beku air ditetapkan sebesar 32 °F dan titik didih air
ditetapkan sebesar 212 °F. Jarak kedua titik tetap ini dibagi dalam 180 skala. Skala
Fahrenheit banyak digunakan di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.
c. Skala Reamur
Pada skala Reamur, titik beku air ditetapkan sebesar 0 °R dan titik didih air ditetapkan
sebesar 80 °R. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi ke dalam 80 skala. Skala Reamur
jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Skala Kelvin
Skala Kelvin ditetapkan oleh fisikawan Inggris Lord Kelvin. Skala Kelvin memiliki
satuan Kelvin (disingkat K, bukan °K). Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena
titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini
berarti suhu 0 K sama dengan – 273 °C. Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Parailmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak, molekulmolekul diam atau tidak bergerak.
Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin
merupakan satuan internasional untuk temperatur.
Skala yang digunakan untuk mengukur suhu dalam satuan Standar Internasional (SI) adalah
skala Celsius, dengan lambangoC. hingga tahun 1954 skala ini didasarkan pada dua titik tetap,
yaitu titik es (ice point ) dan titik uap ( steam point ). Suhu pada titik es didefinisiak
sebagaiTahukah kamu skala termometer apa saja yang sering digunakan? Sampai saat ini ada
Perbandingan skala termometer pada Gambar di bawah ini :
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 12/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika 12
Gambar 2.4. skala suhu
Dari Gambar tersebut, diketahui bahwa 0oC = 32 oF dan 100
oC = 212
oF, serta 100 skala
Celsius = 180 skala Fahrenheit sehingga dapat dinyatakan persamaan sebagai berikut.
Sehingga diperoleh hubungan antara skala Celcius dan skala Fahrenheit sebagai berikut.
Dan juga, Dari Gambar diatas, telah diketahui bahwa titik tetap bawah skala Celsius dan
skala Reamur adalah 0 °C dan 0 °R. Adapun titik tetap atas skala Celsius dan skala Reamur
adalah 100 oC dan 80 °R. Jadi, 100 skala Celsius = 80 skala Reamur. Sehingga dapat
dinyatakan persamaan sebagai berikut.
Sehingga diperoleh hubungan antara skala Celcius dan skala Reamur sebagai berikut:
7/29/2019 KELOMPOK 6 MAKALAH TERMODINAMIKA
http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-6-makalah-termodinamika 13/13
Makalah Termodinamika | Sistem Termodinamika 13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2007. Keseimbangan Termodinamika.http://gudangilmu.org/2007/11/26/keseimbangan-
termodinamika/(diakses pada tanggal 19 februari 2013)
Ahmad Kurnia.2010.Tekanan Hidrostatis.http://akhmadkurnia.blogspot.com/2010/05/tekanan-
hidrostatis-tekanan-p-adalah.html (diakses pada tanggal 19 februari 2013).
Dimsiki Hadi.1993.Termodinamika.Proyek Pendidikan tenaga akademik:Jakarta.