terlibat jaringan terorisme belasan warga...

1
Media Indonesia, 09 Agustus 2017

Upload: ngoquynh

Post on 12-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Terlibat Jaringan Terorisme Belasan Warga Sumbarbigcms.bisnis.com/file-data/1/3020/f3e4349b_Jun17-BankMayora.pdf · Tidak ada satu pun provinsi di Indonesia yang bersih dari ancaman

RABU, 9 AGUSTUS 2017REGIONAL 13

YOSE [email protected]

BADAN Nasional PenanggulanganTeroris (BNPT) melansir belasanwarga asal Sumatra Barat (Sumbar) ditangkap karena diduga terlibat

jaringan dan aksi terorisme.Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi

Alius mengatakan, kebanyakan terduga te-rorisme asal Sumbar melakukan aksi di luar, tetapi masih kerap pulang kampung.

Di hadapan para petinggi Sumbar seperti Gubernur Irwan Prayitno, Kapolda Irjen Fakhrizal, dan Danrem 032 Wirabraja Brigjen Bakti Agus Fadjri dalam acara Duta DamaiDunia Maya di Padang, Senin (7/8) malam,Suhardi membeberkan sejumlah nama warga asal Sumbar yang tertangkap pihak keamanankarena kasus teror dan radikalisme.

“Ada teroris namanya R, alias I, alias Z, alias AZ, di Bukittinggi, Pak. Kemudian ada lagi YS

alias KH, itu di Padang Panjang. Ini teroris semua urusannya,” ungkap Suhardi.

Dia mencontohkan, teror di Masjid Falate-han depan Mabes Polri, juga berasal dariSumbar. Bahkan, sejumlah terduga teroris asal Sumbar, walau masih kecil jika dibandingkan dengan daerah lain, tetapi beberapa nama su-dah bergabung dengan kelompok Islamic State(IS). Dua di antaranya ialah perempuan.

“Di antaranya ada yang masuk jaringan IS. Sebut saja H, A, S yang di Pasaman Barat itu IS. Dua perempuan yang saya sebut tadi juga IS,” tandasnya.

Semua provinsiSelain itu, warga sumbar yang terindikasi

menjadi anggota teroris terdapat ahli merakit bom. Suhardi mengungkapkan, perkem-bangan teknologi informasi melalui internet menjadi salah satu media yang digunakan kelompok teroris untuk merekrut anggota.Tidak ada satu pun provinsi di Indonesia yang bersih dari ancaman terorisme.

Sementara itu, Gubernur Sumbar IrwanPrayitno mengatakan, Pemprov Sumbar terus mewaspadai gerakan dan penyebaran paham-paham radikal dan terorisme. Meski jumlah-nya tidak sampai 1%, pihaknya bersama polda tetap mewaspadai. “Jumlahnya belasan dari jumlah 1.200 warga itu kan tidak sampai 1% dan kejadian tidak terjadi di Sumbar, namun harus tetap waspada,” ujarnya.

Menurutnya, bicara radikalisme, Minang-kabau memiliki kultur atau budaya egaliter dan tidak fanatik sehingga paham radikalsebetulnya sulit berkembang.

Sementara itu, Badan Koordinasi Penga-wasan Aliran dan Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kota Sukabumi, Jabar, menyo-sialisasikan kembali Surat Keputusan Bersama(SKB) Tiga Menteri di Masjid Bilal di Jalan Sriwedari, Kelurahan Selabatu, KecamatanCikole. Mereka menempelkan berbagai alat peraga berisi SKB Tiga Menteri di masjid milikJemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) tersebut.

“Kami menindaklanjuti SKB Tiga Menteri ini agar kegiatan Ahmadiyah di Kota Sukabumi bisa lebih ditahui bentuknya,” papar Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Sukabumi Ganora Zarina.

Pemasangan SKB Tiga Menteri itu, lan-jut Ganora, merupakan bentuk pembinaankepada JAI. Hal itu berdasarkan hasil kese-pakatan rapat yang dilaksanakan di Lantor Kejari Kota Sukabumi. “Kami hanya dalamtahap menyosialisasikan saja,” tambah Ketua Bakorpakem Kota Sukabumi Zarina.

Sementara itu, mubalig JAI Kota Sukabumi Ahmad Ilyas mengapresiasi pemasangan SKB Tiga Menteri. Ia mengimbau agar JAI juga memahami betul substansi SKB Tiga Menteri karena bukan merupakan larangan, pembuba-ran, atau pembekuan. Karena itu, aktivitas JAIberjalan seperti biasanya. (BB/OL-4)

Belasan Warga Sumbar Terlibat Jaringan TerorismeTidak ada satu pun provinsi di Indonesia yang steril dari masalah terorisme. Rekrutmen melalui dunia maya sangat gencar dilakukan.

MI/BENNY BASTIANDY

SPANDUK SKB TIGA MENTERI: Petugas Badan Koordinasi Pengawasan Aliran dan Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) Kota Sukabumi memasang spanduk yang berisi Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri di Masjid Bilal di Selabatu, Cikole, Jawa Barat, kemarin. Pemasangan spanduk tersebut merupakan bentuk pembinaan kepada Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

Media Indonesia, 09 Agustus 2017