terhadap agility pada pemain sepak bola di club …digilib.unisayogya.ac.id/4548/1/naskah publikasi...

16
PERBEDAAN PENGARUH COUNTERMOVEMENT JUMP DAN LADDER DRILL ICKY SHUFFLE TERHADAP AGILITY PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI CLUB PERSECO KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Nama : Afifa Syahida NIM : 201410301002 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2018

Upload: others

Post on 28-Feb-2020

4 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PERBEDAAN PENGARUH COUNTERMOVEMENT

JUMP DAN LADDER DRILL ICKY SHUFFLE TERHADAP AGILITY PADA PEMAIN SEPAK BOLA

DI CLUB PERSECO KULON PROGO

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

Nama : Afifa Syahida

NIM : 201410301002

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

TAHUN 2018

PERBEDAAN PENGARUH COUNTERMOVEMENT JUMP DAN LADDER DRILL ICKY SHUFFLE TERHADAP AGILITY PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI CLUB PERSECO KULON PROGO1

Afifa Syahida2, Nurwahida Pusitasari3

ABSTRAK

Latar belakang: Sepak bola merupakan permainan yang memerlukan agility yang baik untuk menunjang pergerakan yang cepat. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh countermovement jump dan ladder drill icky shuffle terhadap agility pada pemain sepak bola. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini bersifat quasi

experimental dengan menggunakan pre test and post test two group design sebanyak 16 orang pemain sepak bola di Club PERSECO Kulon Progo sebagai sampel yang ditentukan dengan metode Simple Random Sampling. Sampel diambil secara random dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok I mendapat countermovement jump yang dilakukan 2x seminggu selama 6 minggu, kelompok II mendapat ladder drill

icky shuffle yang dilakukan 3x seminggu selama 6 minggu yang diukur menggunakan illionis agilty test. Hasil: Uji kelompok 1 dengan paired sample t-test didapatkan nilai P=0.000 yang berarti ada pengaruh countermovement jump terhadap agility pada pemain sepak bola di club PERSECO Kulon Progo. Pada kelompok II dengan paired sample t-test didapatkan nilai P=0.000 yang berarti ada pengaruh

ladder drill icky shuffle terhadap agility pada pemain sepak bola di club PERSECO Kulon Progo. Uji independent t-test menunjukan nilai P=0.248 dimana p>0.05 yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh countermovement jump dan ladder drill icky

shuffle terhadap agility pada pemain sepak bola di club PERSECO Kulon Progo. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengaruh countermovement jump dan ladder drill

icky shuffle terhadap agility pada pemain sepak bola di club PERSECO Kulon Progo. Saran: Untuk peneliti selanjutnya diharapkan menambah sampel penelitian, mencari referensi terbaru. Kata kunci: Countermovement Jump, Ladder Drill Icky Shuffle, Agility, Pemain sepak bola Daftar pustaka : 38 Referensi (2008-2017) 1Judul Skripsi 2Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Universitas „Aisyiyah Yogyakarta 3Dosen Program Studi Fisioterapi Universitas „Aisyiyah Yogyakarta

DIFFERENCE OF COUNTERMOVEMENT JUMP AND LADDER DRILL ICKY SHUFFLE INFLUENCE TOWARD THE AGILITY OF SOCCER PLAYERS AT PERSECO CLUB KULON

PROGO1

Afifa Syahida2, Nurwahida Pusitasari3

ABSTRACT

Background: Soccer is a game that needs a good agility to support fast movement. Aim: this research aims to reveal the difference of countermovement jump and ladder drill icky shuffle influence toward of agility in soccer players. Research method: This was a quasi experimental with pre test and post test group design. There were 16 soccer players at PERSECO Club who became samples that were decided with simple random sampling. Samples were taken randomly and were divided into two groups. The first group got counter movement jump which was done twice a week for 6 weeks and the second group was given ladder drill icky shuffle which was done 3 times a week for 6 weeks. The result was measured by the illionis agilty test. Result: The result of the first group with paired sample t-test was the p value for 0.000 which meant that there was influence of countermovement jump influence toward the agility of soccer players at PERSECO Kulon Progo club. For the second group, the result with paired sample t-test was P=0.000. This meant that there was influence of ladder drill icky shuffle toward the agility of soccer players at PERSECO club Kulon Progo. The independent t-test showed the p value of = 0.248 where p>0.05, and it meant that there were not any differences between countermovement jump and ladder drill icky shuffle influence to agility for soccer players at PERSECO club Kulon Progo. Conclusion: There were not any diiferences of countermovement jump and ladder drill icky shuffle toward the agility of soccer players at PERSECO club Kulon Progo. Suggestion: For the next researcher, it is expected to add research samples and find the latest reference. Keywords :Countermovement jump, Ladder Drill Icky Shuffle, Agility,

Soccer players Bibliography : 38 references (2008-2017) 1Title of the Thesis 2Student of Physioterapy Study Program, Faculty of Health Sciences, „Aisyiyah University of Yogyakarta. 3Lecturer of Physiotherapy Study Program, „Aisyiyah University of Yogyakarta

A. PENDAHULUAN

Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang dilakukan dengan

tujuan untuk menjaga kesehatan agar tetap sehat dan bugar serta terhindar

dari berbagai penyakit. Tujuan olahraga selain berfungsi untuk menjaga

kesehatan, olahraga juga berfungsi sebagai kegiatan untuk rekreasi atau

hiburan dan sekaligus sebagai sarana untuk mencapai prestasi.

Olahraga juga dianjurkan oleh Nabi Muhammad S.A.W seperti olahraga

berenang, memanah, berlari, berkuda, dan sebagainya. Dari Abu Hurairah

R.A: “Rasulullah S.A.W bersabda: Orang mukmin yang kuat adalah lebih

baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah.

Namun keduanya sama memperoleh kebaikan. Berlombalah untuk

memperoleh apa saja yang memberikan kemanfaatan padamu dan mohonlah

pertolongan hanya kepada Allah dan janganlah merasa lemah.

Adapun ayat Al-Qur‟an yang berkaitan dengan olahraga adalah:

وا هم وأعذ. ا ل ه استطعتم مه ة م هبىن الخيل رباط ومى قىه ه تر للاه عذوه ب

ه وعذوهكم ه وآخري هم م همل دوو علمىو هم للاه ه تىفقىا وما يعلم شيء م

(QS.Al-Anfal 8;60). تظلمىن ل وأوتم إليكم يىفه للاه سبيل في

Artinya :

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang

kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah, musuh kalian

dan orang-orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya, sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kalian nafkahkan pada jalan Allah, niscaya akan dibalasi dengan cukup kepada kalian dan kalian

tidak akan dianiaya.(QS.Al-Anfal/8;60)

Salah satu bentuk olahraga adalah sepak bola. Menurut Chentini dan

Russel (2009) permainan sepak bola dimainkan oleh dua regu yang setiap

regunya terdiri atas 11 orang pemain termasuk penjaga gawang. Permainan

sepak bola dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu dua hakim penjaga

garis. Lama permainan sepak bola adalah 2x45 menit dengan istirahat 15

menit. Menurut Imanudin (2008) seorang pemain sepak bola harus

menguasai teknik dasar permainan yang benar dan juga harus mempunyai

kondisi fisik yang baik. Kondisi fisik dalam sepak bola yang sangat

diperlukan meliputi kekuatan, kecepatan, kelentukan, keseimbangan,

koordinasi, kelincahan, daya tahan, daya ledak, ketepatan dan reaksi. Salah

satu yang diperlukan oleh atlet dalam permainan sepak bola untuk

menunjang pergerakan yang cepat adalah agility (kelincahan).

Menurut Sporis, dkk (2011) agility (kelincahan) sangat penting dalam

futsal dan sepak bola dan itu merupakan karakteristik umum. Agility adalah

kemampuan secara efektif dan efisien mengubah arah, misalnya kemampuan

untuk mengkoordinasikan tugas-tugas olahraga tertentu (seperti menghindari

pemain lawan, membawa bola dan mengevaluasi skema pertahan). Menurut

Ismaryati (2008) agility bukan merupakan komponen fisik tunggal, akan

tetapi tersusun dari komponen koordinasi, kekuatan, kelentukan, waktu reaksi

dan power.

Untuk meningkatkan agility terdapat beberapa jenis latihan,

diantaranya countermovement jump dan ladder drill icky shuffle. Menurut

Thomas, dkk (2009, dalam Abbas, 2012) countermovement jump adalah salah

satu latihan plyomatrik yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

kekuatan otot, fleksibilitas, keseimbangan, berat badan dan IMT (Indeks

Massa Tubuh) dengan melenturkan pinggul, lutut dan pergelangan kaki

(ankle), memungkinkan untuk turun cepat dari tubuh ke pusat gravitasi

sebelum menggunakan aktivitas otot konsentris untuk melompat vertical.

Latihan ladder drill terdapat berbagai macam bentuk metode yang

digunakan, salah satunya yaitu ladder drill icky shuffle. Icky Shuffle adalah

gerakan yang dilakukan dengan awalan dibagian sebelah kiri ladder

kemudian kaki kanan masuk ke dalam ladder dan kaki kiri mengikuti

(Khoiruzzaman, 2016).

B. METODE PENELTIAN

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

eksperimental. Dalam penelitian ini menggunakan pre test and post test two

group design dengan membandingkan antara perlakuan kelompok pertama

(Countermvement Jump) dan kelompok kedua (Ladder Drill Icky Shuffle)

dengan tehnik random sampling.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah countermovement jump dan

ladder drill icky shuffle. Sedangkan Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah kelincahan (agility).

Operasional penelitian ini dimulai dengan pengukuran agility

menggunakan illionis agility test. Illionis agility test adalah salah satu alat

yang digunakan untuk mengukur kelincahan (agility) dengan cara berlari

secepat mungkin dari start dan mengikuti jalur yang telah ditentukan hingga

finish. Hasil pengukuran kelincahan (agility) adalah dalam satuan detik

(second) yang diukur dengan stopwatch. Pengukuran kelincahan (agility) ini

dilakukan sebelum dan setelah diberikan perlakuan countermovement jump

dan ladder drill icky shuffle. Kelompok 1 diberikan perlakuan

countermovement jump dengan melompat yang dimulai dari posisi berdiri

tegak, merenggangkan lutut 90°, kemudian lutut dan pinggul di lenturkan

untuk segera meloncat secara vertikal. Countermovement jump dilakukan

selama 35 menit dengan ketentuan pemanasan 10 menit yang terdiri dari

berlari, stretching dan ballistic exercise dan 20 menit untuk melakukan

countermovement jump dengan ketentuan latihan sebanyak 5 set dengan 20x

repetisi dan istirahat 8 detik untuk setiap loncatan, terakhir adalah

pendinginan selama 5 menit. Latihan ini dilakukan 2x dalam seminggu

selama 6 minggu. Kelompok 2 diberikan perlakuan ladder drill icky shuffle

terdiri dari pemanasan, latihan ladder dan pendinginan. Latihan dilakukan

sebanyak 2 set dengan 20x pengulangan. Istirahat dilakukan 2-3 menit untuk

setiap set. Latihan Ladder drill icky shuffle dilakukan 3x seminggu selama 6

minggu.

Sampel dalam penelitian ini adalah pemain sepak bola Club

PERSECO Kulon Progo, dengan cara menetapkan kriteria inklusi dan

eksklusi. Metode pengambilan sampel secara simple random sampling

didapatkan sampel 16 orang yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu

8 orang kelompok 1 dan 8 orang kelompok 2. Etika dalam penelitian

memperhatikan persetujuan dari responden, kerahasiaan responden,

keamanan responden dan bertindak adil.

C. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini telah dilaksanakan pada pemain sepak bola Club

PERSECO yang berlokasi di Dusun Cekelan, Kecamatan Pengasih,

Kabupaten Kulon Progo. Penelitian dimulai pada tanggal 9 Mei 2018 dan

berakhir pada tanggal 23 Juni 2018.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin sehingga

diperoleh sampel sebanyak 16 orang, sampel di bagi menjadi 2 kelompok

dengan metode simple random sampling dimana perlakuan kelompok 1

sebanyak 8 orang mendapatkan countermovement jump dan kelompok 2

sebanyak 8 orang mendapatkan ladder drill icky shuffle.

1. Karakteristik Sampel

a. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia

Usia responden dalam penelitian ini berkisar antara 16 tahun sampai 20

tahun.

Tabel 1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia Usia

(Tahun) Kel.I (n=8)

% Kel.II (n=8)

%

16 1 12.5 1 12.5 17 1 12.5 1 12.5 18 1 12.5 1 12.5 19 1 12.5 2 25.0 20 4 50.0 3 37.5

Total 8 100.0 8 100.0

b. Distribusi Sampel Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)

Distribusi sampel berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan IMT

IMT Kel I (n=8) % Kel.II

(n=8) % Ket (WHO)

19,00-21,00 4 50.0 6 75.0 Normal 22,00-24,00 4 50.0 2 25.0 Normal

Total 8 100.0 8 100.0

2. Hasil

a. Hasil Uji Normalitas

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Nilai p (Shapiro-Wilk Test)

Pengukuran Agility Kel. I (n=8)

Kel.II (n=8)

Pre-test 0.862 0.976 Post-test 0.114 0.925

b. Hasil Uji Homogenitas

Tabel 4 Hasil Uji Homogenitas

c. Hasil Uji Hipotesis I

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis I

d. Hasil Uji Hipotesis II

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis II

e. Hasil Uji Hipotesis III

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis III

Ilionis Agility Test Kel.I & II (n=16)

Pre-test 0.578

Kelompok N Mean±SD Paired Sample T-Test

P Perlakuan kelompok

I

8

1.0875±0.0641 0.000

Kelompok N Mean±SD Paired Sample T-Test

P Perlakuan kelompok

II

8

1.4625±0.0744 0.000

Ket Mean±SD P

Kelompok I 17.175±0.1389 0.248 Kelompok II 16.812±0.2031

D. PEMBAHASAN

1. Berdasarkan Usia

Berdasarkan tabel 1 yang membahas karakteristik berdasarkan usia

maka didapatkan hasil rentangan usia 16-20 tahun. Pemain pada usia ini

memiliki pertumbuhan fisik dan mental yang lebih lengkap. Semua bagian

dari latihan dapat dikombinasikan dengan tujuan untuk mengembangkan

teknik dengan kecepatan tinggi dan kecepatan ini membantu pemain untuk

bereaksi lebih cepat pada situasi taktis. Tingkat ini sangat penting untuk

memnggabungkan semua bagian dari pelatihan sepak bola dengan tujuan

untuk menyempurnakan pemahaman pemain (Scheunemann, T. S, 2012).

2. Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks Massa Tubuh (IMT) sampel dalam penelitian ini berkisar

antaa 19.00-24.00kg/m3. Untuk pemain sepak bola sangatlah ideal jika

memiliki IMT yang normal itu antara >18.5-25.0, IMT yang normal dapat

mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Akbar, 2014).

3. Ada Pengaruh countermovement jump terhadap agility pada pemain sepak

bola di Club PERSECO Kulon Progo.

Menurut Womsiwor tahun 2014, pada latihan coutermovement

jump, ketika latihan teratur menyebabkan terjadinya hipertrofi fisiologi

otot, dikarenakan jumlah myofibril, ukuran myofibril, kepadatan pembuluh

darah kapiler, saraf tendon dan ligament dan jumlah total kontraktil

terutama protein kontraktil myosin meningkat secara proposional.

Perubahan pada serabut otot tidak semuanya terjadi pada tingkat yang

sama, peningkatan yang lebih besar terjadi pada serabut otot putih (fast

twitch) sehingga terjadi peningkatan kontraksi otot. Sehinga meningkatkan

ukuran serabut otot yang pada akhirnya akan meningkatkan kecepatan

kontraksi otot yang akan berpengaruh terhadap peningkatan agility.

Dalam penelitian oleh Abbas Asadi (2012) yang berjudul “Effects Of

Six Weeks Depth Jump And Countermovement Jump Training On Agility

Performance”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui perbedaan

latihan dept jump dan countermovement jump terhadap agility

(kelincahan), dengan hasil kedua latihan tersebut sama-sama berpengaruh

dalam peningkatan agility yang diukur menggunakan illionis agility test

dan uji T dengan nilai (p<0,05) yang berarti ada pengaruh pemberian

latihan Dept Jump dan Countermovement Jump, namun tidak ada

perbedaan yang signifinkan diantara keduanya.

4. Ada Pengaruh ladder drill icky shuffle terhadap agility pada pemain sepak

bola di Club PERSECO Kulon Progo.

Menurut Giriwijoyo tahun 2012, saat melakukan latihan ladder drill

icky shuffle akan menimbulkan kontraksi otot secara bergantian pada

kelompok otot tertentu dan perubahan sistem saraf dalam kontrol

koordinasi aktivitas otot penggerak. Kontraksi otot secara berulang akan

menimbulakan dan bertambahnya unsur kontraktil actin dan miosin dalam

otot yang menyebabkan bertambahnya kekuatan aktif otot, sarcolema

menjadi tebal dan kuat hingga menyebabkan bertambahnya jumlah

jaringan ikat diantara sel-sel otot yang mengakibatkan bertambahnya

kekuatan pasif otot. Saat latihan berlangsung cerebellum akan

mengkoordinasikan sikap dan gerak sehingga terjadi koordinasi yang

berfungsi untuk meningkatkan ketepatan serta kecepatan pada gerak dan

memelihara keseimbangan, fleksibilitas, kekuatan, kecepatan dan

koordinasi adalah hal-hal yang diperlukan untuk meningkatkan agility,

sehingga jika semua komponen tersebut telah dilatih akan berpengaruh

terhadap peningkatan agility.

Dalam penelitian terdahulu oleh Khoiruzzamn (2016) yang berjudul

“Pengaruh Latihan Ladder Drill Icky Shuffle Terhadap Kelincahan”.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui perbedaan sebelum dan

sesudah latihan ladder drill icky shuffle terhadap agility (kelinchan),

didapatkan hasil bahwa latihan tersebut memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap peningkatan agility (kelincahan).

5. Tidak Ada Perbedaan Pengaruh Countermovement Jump dan Ladder Drill

Icky Shuffle terhadap Agility pada pemain sepak bola di Club PERSECO

Kulon Progo.

Tidak adanya perbedaan pengaruh antara latihan

Countermovement Jump dengan latihan Ladder Drill Icky Shuffle ini di

sebabkan karena kedua jenis latihan ini merupakan jenis latihan plyometric

dimana latiahan Countermovement Jump dan Ladder Drill ini sangat

berperan penting dalam meningkatkan kemampuan fisik atlet salah satunya

adalah untuk meningkatkan agility. Pada dasarnya kedua jenis latihan ini

memiliki gerakan yang berbeda, namun memiliki peran yang sama yaitu

menggunakan kekuatan kontraksi otot atau dengan kata lain melatih

kemampuan sekelompok otot-otot tertentu untuk melakukan kontraksi

khususnya pada otot-otot tungkai, dapat menstimulasi berbagai perubahan

sistem neuromuskuler, dan juga akan menciptakan suatu koordinasi yang

dapat meningkat gerakan yang cepat dan tepat sehingga dapat memelihara

keseimbangan, fleksibilitas, kekuatan, kecepatan, dan koordinasi yang

baik, hal inilah yang dapat menciptakan peningkatkan agility yang

kompleks pada saat melakukan latihan Countermovement Jump dan Ladder

Drill Icky Shuffle.

Dari penjelasan diatas mendukung bahwa latihan Countermovement

Jump dan latihan Ladder Drill Icky Shuffle merupakan latihan yang sama-

sama memiliki pengaruh yang baik terhadap peningkatan agility pada

pemain sepak bola sehingga kecil kemungkinan seseorang untuk

mendapatkan atau menemukan perbedaan pengaruh antara kedua jenis

latihan tersebut, begitu juga dengan hasil pada penelitian ini didapatkan

hasil bahwa tidak ada perbedaan pengaruh antara latihan

Countermovement Jump dengan latihan Ladder Drill Icky Shuffle terhadap

agility pemain sepak bola di Club PERSECO Kulon Progo.

E. SIMPULAN PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh Countermovement jump terhadap agility pada pemain sepak

bola di Club PERSECO Kulon Progo.

2. Ada pengaruh ladder drill icky shuffle terhadap agility pada pemain sepak

bola di Club PERSECO Kulon Progo.

3. Tidak ada perbedaan pengaruh Countermovement jump dan ladder drill

icky shuffle terhadap agility pada pemain sepak bola di Club PERSECO

Kulon Progo.

F. SARAN PENELITIAN

1. Bagi peneliti selanjutnya

a. Menambah sampel penelitian, dan dengan jumlah sampel yang lebih

banyak.

b. mencari banyak refrensi terbaru untuk belajar mengenai faktor-faktor

lain yang dapat mempengaruhi kelincahan agar dapat memperoleh

hasil yang lebih baik, dan lengkap (komprehensif).

2. Bagi fisioterapi

a. Memberikan saran kepada fisioterapis khusus nya fisioterapi olahraga

untuk menerapkan latihan tersebut guna meningkatkan agility pada

atlet.

3. Bagi Pelatih

a. Memberikan saran kepada pelatih untuk menerapkan latihan tersebut

guna meningkatkan agility pada atlet.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, I.I.A. (2014). Hubungan Fleksibilitas dengan Kelincahan Ditinjau dari Indeks Masa Tubuh Pada Atlet Sepakbola Di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar Sulawesi Selatan. Program S1. Fisioterapi. Universitas Hasanudin Makasar.

Assadi A. (2012) Effect of Six Weeks Dept Jump and Countermovement Jump

Training On Agility Performance. Roudbar Branch Islamic Azad University, Roudbar, Sport Science. Volume 5. Nomor 1. hlm. 67-70.

Chentini, Suci dan Russel, Theodora. (2009). Buku Pintar Sepakbola. Jakarta:

Inovasi.

Giriwijoyo, Sdan Zafar Sidik, D. (2012). Ilmu Faal Olahraga.Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.

Imanudin, I. (2008). Ilmu Kepelatihan Olahraga. FPOK, UPI Bandung.

Ismaryanti. (2009). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Khoiruzzaman. (2016). Pengaruh Latihan Ladder Drills icky Shuffle Terhadap

Kelincahan. E-Journal UNESA. Volume 5. hlm. 41

Scheunemann, T. (2012). Kurikulum & Pedoman Dasar Sepakbola Indonesia. PSSI: Jakarta.

Sporis, G., Milanovic, Z., Trajkovic and Joksimovic, A. (2011). Correlation Between Speed, Agility and Quickness (SAQ) in Elite Young Soccer

Players. Acta Kinesiologica. Volume 5. Nomor 2. hlm.36-41. Thomas Kevin, French Duncan, Hayes Philip R. (2009). The Effect Of Two

Plyomatrik Training Tehniques On Muscular Power and Agility in Youth Soccr Players. Volume 23. Nomor 1. hlm. 332-335.

Womsiwor, D. Dan Sandi, I. N. (2014). Pelatihan Lari Sirkuit Halauan Kiri Lebih Baik daripada Halauan Kanan untuk Meningkatkan Kelincahan Pemain Sepakbola Siswa SMK X Denpasar. Sport And Fitnes Journal Volume 2, Nomor 1. hlm. 10 – 17.