terapi target

2
16 Harapan Baru Pengobatan kanker paru yang selama ini kita kenal adalah operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Mungkinkah ada obat kanker paru yang cukup ampuh tapi juga cukup nyaman bagi penderitanya, lepas dari efek samping atas semua cara pengobatan di atas? ENGOBATAN KANKER ME- LALUI PEMBEDA- HAN ATAU OPER- ASI pada pasien kanker paru biasanya dilakukan di masa awal, yaitu stage 1 dan 2. Pilihan operasi memang dikatakan dapat memberikan kesembu- han 100%. Tapi sayangnya, di seluruh dunia termasuk di negara maju, dari semua pasien kanker paru, yang masih bisa dioperasi hanya 10-20%. Dengan demikian, 80-90% pasien dengan kanker paru datang ke rumah sakit sudah mema- suki stage 3 dan 4. Artinya, harus dilaku- kan pengobatan pali- atif berupa kemoterapi dan radioterapi. Kedua cara ini sudah dikenal memberi efek samping yang tidak sedikit, se- perti mual, muntah, dan rambut rontok. Selain itu, muncul efek sam- ping penurunan kadar hemoglobin yang beraki- bat anemia, penurunan kadar leukosit yang memudahkan infeksi, dan penurunan kadar trombosit. OBAT BARU, HARAPAN BARU Kini, ada harapan baru dengan munculnya obat baru untuk kanker paru. Obat ini termasuk kelompok ”terapi target” yang banyak memberi keuntungan bagi pasien pengidap kanker. Terapi ini tidak seperti kemoterapi yang dikenal bersifat sitotoksik dan tidak selektif, yang menyebabkan sel-sel normal ikut mengalami kerusakan. Pada terapi target, karena bersifat selektif, maka sel-sel normal tidak akan terpe- ngaruh sehingga efek samping sistemik pada kemoterapi dapat dihindari. Generasi baru obat anti kanker ini dikembangkan dengan melihat proses pertumbuhan pada tingkat molekuler sel kanker. Sehingga pengobatannya diarahkan sebagai ‘peng- hambat-pertumbuhan’ sel tumor ganas tersebut. PASIEN KANKER PARU NON- PEROKOK NOTA SEHAT Berhubung obat ini relatif baru, belum ada indikasi penggunaan yang definitif berdasar “evidence based medicine”.

Upload: rahmah-martiyasih

Post on 06-Aug-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

referensi untuk makalah terapi terget pada kanker paru

TRANSCRIPT

Page 1: terapi target

16

Harapan Baru

Pengobatan kanker paru yang selama ini kita kenal adalah operasi,

kemoterapi, dan radioterapi. Mungkinkah ada obat kanker paru yang cukup ampuh tapi juga cukup nyaman bagi penderitanya, lepas

dari efek samping atas semua cara pengobatan di atas?

engobatan kanker me-lalui pembeda-han atau oper-

asi pada pasien kanker paru biasanya

dilakukan di masa awal, yaitu stage 1 dan 2. pilihan

operasi memang dikatakan dapat memberikan kesembu-han 100%. tapi sayangnya, di seluruh dunia termasuk di negara maju, dari semua pasien kanker paru, yang masih bisa dioperasi hanya 10-20%. dengan demikian, 80-90% pasien dengan kanker paru datang ke rumah sakit sudah mema-suki stage 3 dan 4. artinya, harus dilaku-kan pengobatan pali-atif berupa kemoterapi dan radioterapi. kedua cara ini sudah dikenal memberi efek samping

yang tidak sedikit, se-perti mual, muntah, dan rambut rontok. selain itu, muncul efek sam-ping penurunan kadar hemoglobin yang beraki-bat anemia, penurunan kadar leukosit yang memudahkan infeksi, dan penurunan kadar trombosit.

OBat Baru, Harapan Barukini, ada harapan baru dengan munculnya obat baru untuk kanker paru. obat ini termasuk kelompok ”terapi target” yang banyak memberi keuntungan bagi pasien pengidap kanker. terapi ini tidak seperti kemoterapi yang dikenal bersifat sitotoksik dan tidak selektif, yang menyebabkan sel-sel normal ikut mengalami kerusakan. pada terapi target, karena bersifat selektif, maka sel-sel normal tidak akan terpe-

ngaruh sehingga efek samping sistemik pada kemoterapi

dapat dihindari.

generasi baru obat anti kanker ini dikembangkan dengan melihat proses pertumbuhan pada tingkat molekuler sel kanker.

sehingga pengobatannya diarahkan sebagai ‘peng-

hambat-pertumbuhan’ sel tumor ganas tersebut.

Pasien KanKer Paru non-PeroKoK

noTa seHaT

Berhubung obat ini relatif baru, belum ada indikasi penggunaan yang definitif

berdasar “evidence based

medicine”.

Page 2: terapi target

17

beberapa jenis obat telah dikembangkan sebagai terapi target, yaitu: erlotinib, gefitinib, Cetuximab, panitu-mumab, lapatinib, baY43-9006, dan tapifarnib.

dari penelitian invitro (dalam laboratorium) dan invivo (dalam kehidupan) diketahui, terapi target bisa

noTa seHaT

dimanfaatkan juga untuk beberapa jenis kanker lain, seperti kanker pankreas, kanker payudara, kanker kolorektal, karsinoma sel skuamosa kepala dan leher. dari berbagai jenis kanker tersebut, kanker paru terutama jenis adenokarsinoma memberi respon paling baik.

Dua jagOan kita: gefitiniB Dan erlOtiniBdi indonesia telah dipasarkan dua macam obat terapi target berben-tuk tablet untuk kanker, yaitu: 1. gefitinib (Zd-1839, iressa), tablet oral dengan dosis yang dian-jurkan 250 mg per hari. 2. erlotinib (osi-774, tarceva), tablet oral dengan dosis yang dian-jurkan 150mg per hari.

baik gefitinib maupun erlotinib ditoleransi dengan baik oleh pasien paru sebagai pengobatan lini ke-2 dan lini ke-3 setelah pemberian kemoterapi, dan cukup aman. efek samping yang kerap dijumpai berupa ’rash’ di kulit dan diare mudah diatasi. tidak dijumpai efek samping hematologik (gangguan

Syarat mudah terapi target

Perhimpunan Dokter Paru in-donesia (PDPi) memberi reko-mendasi penggunaan erlotinib (Tarceva 150mg/tablet) dan gefitinib (iressa 250mg/tablet) sebagai berikut:1. pasien yang akan diterapi harus diketahui terlebih dahulu diagnosis pastinya berdasar histopatologik/sitologik se-bagai kanker paru jenis bukan karsinoma sel kecil2. pasien dengan penyakit kanker stage iii / iV atau yang tidak dapat dioperasi l

darah), mual, muntah, atau rambut rontok seperti pada kemoterapi sitostatika.

beberapa uji klinik yang lebih luas dari berbagai negara menunjukkan, kedua obat tersebut memberi respon obyektif (tumor jadi mengecil atau menghilang) maupun respon subyektif (keluhan berkurang atau menghilang dan kenaikan berat badan) yang jauh lebih baik pada sub-set (kelompok) tertentu, yaitu:• perempuan• tidak merokok• ras/bangsa Asia• jenis kanker paru adeno-karsinoma.

indikasi penggunaan erotinib dan gefitinib masih berdasar rekomendasi dari masing-ma-sing pusat studi dan komite ahli yang terkait.

Dr. Achmad Hudoyo, Sp.P(K)Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, RS Pondok Indah

Keterangan:1. Hasil rongten kanker paru 2. Erlotinib

1

2

3. pengobatan terapi target diberikan setelah mendapat terapi modaliti sebelumnya, baik dengan kemoterapi atau kemo-radioterapi4. pengobatan lini ke-1 diperbolehkan bila pasien menolak atau tidak memenuhi syarat terapi modaliti lain sebelumnya5. tidak diperlukan syarat khusus seperti syarat-syarat dengan obat sito-statika

6. tampilan atau ’physical status’ tidak menjadi bahan pertimbangan7. lama pemberian: diberikan sampai obat tidak memberi respon lagi

Meskipun terapi target sangat berbeda dengan kemoterapi sitostatika, efek sampingnya tetap ada dan perlu diperhatikan, se-perti kemerahan di kulit, je-rawat, kulit kering, fatig (mudah lelah) dan gatal-gatal.