terapi komplementer untuk nyeri pinggang

Upload: jamila-tusesha

Post on 06-Mar-2016

99 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ini

TRANSCRIPT

Terapi komplementer untuk nyeri pinggang1. Terapi masase dinginFisioterapi berupa terapi dingin (cryotherapy) yaitu prosedur yang sederhana dan efektif untukmenurunkan spasme otot sehingga dapatmengurangi nyeri (Sigamani, 2007). Metode terapi dingin yang dapat digunakan yaitu ice massage. Ice massage adalah tindakan pemijatan dengan menggunakan es pada area yang sakit. Tindakan ini merupakan hal sederhana yang dapat dilakukan untukmenghilangkan nyeri. Pemberian ice massage dilakukan selama 5 sampai 10 menit.Secara teoritis menurut Kozier et al (2002) efek-efek fisiologis yang ditimbulkan oleh terapi dingin ini adalah vasoconstriction, merilekskan otot pada otot yang mengalami spasme, menurunkan nyeri, memperlambat perjalanan impuls nyeri dan meningkatkan ambang nyeri, dan memberikan efek anastesi lokal. Diperkirakan 90% low back pain didasari oleh faktor mekanik dan sekitar 60%-70% penyebabnya adalah strain (Mahadewa&Maliawan, 2009). Strain ini merupakan penegangan pada otot akibat akibat sikap tubuh yang salah dan otot yang adekuat. Nyeri yang dirasakan bersifat lokal tanpa penjalaran. Pemberian terapi dingin berupa ice massage ini dapat merilekskan otot pada otot yang spasme danmemberikan efek anastesi lokal sehingga dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk mengurangi nyeri.2. Bekam keringTerapi bekam kering adalah suatu metode pengobatan dengan cup yaitu alat untuk membekam yang menghisap kulit dan jaringan dibawah kulit sehingga menyebabkan komponen darah mengumpul di bawah kulit tanpa pengeluaran darah (Umar, 2010). sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ada beberapa manajemen nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, salah satunya adalah stimulasi kutan yaitu stimulasi pada kulit yang dilakukan untuk menurunkan nyeri (Potter dan Perry, 2005). Terapi bekam kering ini sendiri merupakan teknik yang memberikan stimulus pada saraf tubuh seperti halnya akupuntur (Umar, 2010).Terapi bekam kering menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler pada daerah yang dibekam sehingga dapat memunculkan respon relaksasi. Respon relaksasi ini terjadi apabila dilakukan pembekaman pada satu poin. Kesan relaksasi yang didapatkan dari proses pembekaman lalu diteruskan menuju hypothalamus sehingga dilepaskannya Corticotropin Realising Factor (CRF) serta releasing faktor lainnya oleh adeno hipofise di hipotalamus . CRF ini kemudian memberi rangsangan kepada kelenjar pituary untuk meningkatkan produksi proopioidmelanocortin sehingga produksi enkephalin oleh medulla adrenal juga meningkat . Enkephalin merupakan suatu peptida kecil yang menyebabkan inhibisi prasinaps serabut tipe C dan A- Delta di medulla spinalis sehingga mengurangi penghantaran stimulus nyeri keluar dari medulla spinalis sehingga sensasi nyeri berkurang. CRF juga akan menyebabkan terbentuknya ACTH , kortikotropin , dan kortikosteroid . Senyawa kortikosteroid ini seperti yang sudah diketahui mempunyai khasiat dalam meredakan inflamasi serta menstabilkan permeabilitas sel (Aldjoefri, 2013). Teori gate control juga menjelaskan bahwa sensasi nyeri dapat diblok pada gate-nya dengan memberikan stimulasi pada serat syaraf berdiameter besar A-delta yang membawa sensasi umum. Aplikasi teori gate control untuk mengatasi nyeri adalah dengan menggunakan relaksasi. Hal tersebut dapat menurunkan nyeri dengan cepat karena impuls yang bergerak cepat dari reseptor syaraf perifer mencapai gate terlebih dahulu dan impuls nyeri berjalan lebih lambat sepanjang serat nyeri. Kemudian otak menerima dan menginterpretasikan secara umum sensasi pesan dan tidak menerima pesan nyeri. Endorphin adalah satu jenis neurochemical alami dari nyeri. Endorphin adalah substansi yang diproduksi tubuh ketika mengalami relaksasi mirip morphin yang dapat memblok reseptor narkotik di ujung saraf di otak dan corda spinalis sehingga transmisi sensasi nyeri terhambat (Potter, 2005).

3. AkupunturTerapi akupunktur menggunakan jarum sebagai media terapinya, hal tersebut oleh sebagian besar masyarakat masih menjadi sesuatu hal yang menakutkan dan masih dianggap sebagai pengobatan kuno. Padahal dalam perkembangannya terapi akupunktur sangat efektif sekali dalam penurunan nyeri bahkan mampu mengatasi nyeri bermacam penyakit termasuk nyeri punggung bawah dengan efek samping yang jauh lebih ringan dibandingkan pengobatan medis (Michael,2010).Sesuai dengan teori Michael (2010) yaitu teori gate control dan endorphin theory, bahwa ada sebuah pintu yang menutupi jalan gerak saraf yang ditafsirkan sebagai rasa sakit. Teori endorphin mengutarakan bahwa zat seperti morfin dilepaskan di dalam tubuh melalui pengobatan akupunktur, sehingga dengan pemberian terapi akupunktur tingkat nyeri pasien akan menurun. Teori Potter dan Perry (2006), bahwa lama kerja berpengaruh terhadap nyeri karena faktor keletihan. Terapi akupunktur memberi efek tenang melalui pelepasan hormon endorphin, sehingga tingkat nyeri berkurang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama kerja juga berpengaruh terhadap nyeri. Hal ini dikarenakan keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping, apalagi jika kerja mengangkat beban maka tekanan pada tulang belakang menjadi semakin besar, sehingga kemungkinan terjadinya nyeri juga semakin besar. Menurut Michael (2010), bahwa ada beberapa perubahan pada aktivitas otak setelah akupunktur. Pemberian akupunktur dapat menurunkan gelombang delta dan theta telah dicatat dengan alat electroencephalogram selama menjalani akupunktur. Penurunan gelombang tersebut menyebabkan kondisi tubuh yang rileks. Pemberian terapi akupunktur merangsang tubuh mengeluarkan hormon endorphin, hormon inilah yang menyebabkan kondisi tubuh terasa nyaman, sehingga mengurangi tingkat nyeri pasien Low Back Pain (LBP). Teori yang paling terkenal berkaitan dengan hal ini adalah gate control theory dan endorphin theory yaitu memberikan suatu dalil bahwa ada sebuah pintu yang menutupi jalan gerak saraf yang ditafsirkan sebagai rasa sakit. Teori endorphin mengutarakan bahwa zat yang seperti morfin dilepaskan di dalam tubuh dibawah pengobatan akupunktur. Pemberian akupunktur efektif menurunkan tingkat nyeri pasien, hal ini dikarenakan proses pelaksanaan akupunktur dilakukan pada titik meridian yang sesuai dengan penyakit yang dialami pasien. Pada penelitian ini juga terdapat pasien yang tidak mengalami penurunan tingkat nyeri, dari nyeri tingkat berat setelah diberi terapi tetap ditingkat berat, hal ini dikarenakan faktor psikologi pasien yang cemas dan tegang. Kondisi tersebut meningkatkan adrenalin pasien, menghambat kerja hormon endorphin, sehingga pengaruh terapi akupunktur tidak optimal.

Mizan, Dian Miftahul.2011. Pengaruh Terapi Bekam Kering terhadap PerubahanTingkat Nyeri pada Lansia di Panti Werdha Budi Dharma Yogyakarta. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Kesehatan MadaniNurlis, E. 2012. Pengaruh Terapi Dingin Ice Massage Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Penderita Low Back Pain.Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012Purwanto, dkk. 2012. Pengaruh Terapi Akupunktur Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pasien Low Back Pain (Lbp) Di Polineurologi Rsud Dr. Harjono Ponorogo. Nursing Faculty at STIKES Satria Bhakti Nganjuk