terapi keluarga

2
Terapi keluarga 1. Definisi terapi keluarga Suatu metode terapi dimana anggota keluarga memperoleh pemahaman terhadap permasalahannya, mengembangkan komunikasi, dan meningkatkan fungsi dari setiap individu dalam keluarga. Family Conseling/Therapy dapat didefinisikan sebagai suatu proses interaktif yang berupaya membantu keluarga memperoleh keseimbangan homeostasis, sehingga setiap anggota keluarga dapat merasa nyaman (comfortable). Famili Conseling/Therapy merupakan satu bentuk intervensi yang ditujukan bagi penyelesaian masalah keluarga. Pendekatan pada intervensi ini sangat concerned dengan struktur keluarga (baik dalam bentuk dyad maupun triad). Yang dimaksud dengan dyad adalah 2 orang yang diamati dan diperlakukan sebagai 1 unit, biasanya parental dyad. Sedangkan triad adalah 3 orang yang diamati sebagai 1 unit. Yang diobservasi adalah bagaimana para anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang menjadi focus dari Famili Conseling/Therapy, yaitu : - Mengubah sekuen perilaku diantara anggota keluarga. - Memberanikan anggota keluarga untuk berpendapat beda dari yang lain. - Mengusulkan beberapa alliance (persekutuan atau perserikatan) dan melemahkan beberapa yang lain. Jadi, focus dari Family Conseling/Therapy lebih pada outcome dan perubahan, bukan pada metodenya itu sendiri. Ukuran dari keberhasilan konseling/terapi adalah bila ada perubahan dalam family construct. 2. Prinsip prinsip terapi keluarga Secara garis besar, prinsip yang penting dalam pendekatan ini adalah : a. Bukan metode baru untuk mengatasi human problem. b. Setiap anggota adalah sejajar, tidak ada satu yang lebih penting dari yang lain. c. Situasi saat ini merupakan penyebab dari masalah keluarga dan prosesnyalah yang harus diubah. d. Tidak perlu memperhatikan diagnostik dari permasalahan keluarga, karena hal ini hanya membuang waktu saja untuk ditelusuri. e. Selama intervensi berlangsung, konselor/terapist merupakan bagian penting dalam dinamika keluarga, jadi melibatkan dirinya sendiri. f. Konselor/terapist memberanikan anggota keluarga untuk mengutarakan dan berinteraksi dengan setiap anggota keluarga dan menjadi “intra family involved”. g. Relasi antara konselor/terapist merupakan hal yang sementara. Relasi yang permanen merupakan penyelesaian yang buruk.

Upload: bella-abbellargobel-tralala

Post on 18-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

terapi keluarga

TRANSCRIPT

Terapi keluarga1. Definisi terapi keluarga Suatu metode terapi dimana anggota keluarga memperoleh pemahaman terhadap permasalahannya, mengembangkan komunikasi, dan meningkatkan fungsi dari setiap individu dalam keluarga. Family Conseling/Therapy dapat didefinisikan sebagai suatu proses interaktif yang berupaya membantu keluarga memperoleh keseimbangan homeostasis, sehingga setiap anggota keluarga dapat merasa nyaman (comfortable). Famili Conseling/Therapy merupakan satu bentuk intervensi yang ditujukan bagi penyelesaian masalah keluarga. Pendekatan pada intervensi ini sangat concerned dengan struktur keluarga (baik dalam bentuk dyad maupun triad). Yang dimaksud dengan dyad adalah 2 orang yang diamati dan diperlakukan sebagai 1 unit, biasanya parental dyad. Sedangkan triad adalah 3 orang yang diamati sebagai 1 unit. Yang diobservasi adalah bagaimana para anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang menjadi focus dari Famili Conseling/Therapy, yaitu :- Mengubah sekuen perilaku diantara anggota keluarga.- Memberanikan anggota keluarga untuk berpendapat beda dari yang lain.- Mengusulkan beberapa alliance (persekutuan atau perserikatan) dan melemahkan beberapa yang lain.Jadi, focus dari Family Conseling/Therapy lebih pada outcome dan perubahan, bukan pada metodenya itu sendiri. Ukuran dari keberhasilan konseling/terapi adalah bila ada perubahan dalam family construct.

2. Prinsip prinsip terapi keluargaSecara garis besar, prinsip yang penting dalam pendekatan ini adalah :a. Bukan metode baru untuk mengatasi human problem.b. Setiap anggota adalah sejajar, tidak ada satu yang lebih penting dari yang lain.c. Situasi saat ini merupakan penyebab dari masalah keluarga dan prosesnyalah yang harus diubah.d. Tidak perlu memperhatikan diagnostik dari permasalahan keluarga, karena hal ini hanya membuang waktu saja untuk ditelusuri.e. Selama intervensi berlangsung, konselor/terapist merupakan bagian penting dalam dinamika keluarga, jadi melibatkan dirinya sendiri.f. Konselor/terapist memberanikan anggota keluarga untuk mengutarakan dan berinteraksi dengan setiap anggota keluarga dan menjadi intra family involved.g. Relasi antara konselor/terapist merupakan hal yang sementara. Relasi yang permanen merupakan penyelesaian yang buruk.8. Supervisi3. Tujuan terapi keluargaa. meningkatkan keterampilan interpersonal dan perilakub. mengembangkan komunikasi secara terbuka c. meningkatkan fungsi keluarga secara optimal d. memfasilitasi perubahan positif dalam keluarga.4. Tahap terapi keluarga1. Initial interview Terapis membuat kontrak pertemuan dengan keluarga dan mengumpulkan data. Selama tahap ini terapis memfasilitasi proses penentuan masalah yang diidentifikasi oleh keluarga. Proses ini meliputi :a. Engagement stage : pertemuan keluarga dan menjelaskan apa yang mereka inginkanb. Assessment stage : identifikasi masalah yang menjadi perhatian keluargac. Exploration stage : terapis dan keluarga mengeksplorasi masalah lain yang berkaitan dengan masalah utamad. Goal-setting stage : terapis mensistesis semua informasi, dan anggota keluarga menetapkan apa yang ingin mereka ubahe. Termination stage : akhir fase initial review, menetapkan kontrak untuk pertemuan berikutnya dan siapa saja anggota keluarga yang harus hadir dalam pertemuan tersebut.2. Fase KerjaTujuan dari fase ini adalah untuk membantu keluarga menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Selama fase ini terapis mengidentifikasi kekuatan dan permasalahan keluarga. Kekuatan keluarga berguna dalam membantu keluarga untuk tetap stabil. Biasanya setiap sesi dilakukan 1xseminggu dengan waktu lebih kurang 1 jam.3. Fase TerminasiKadang terminasi dapat terjadi sebelum waktunya. Hal ini biasanya terjadi jika keluarga merasa perubahan yang terjadi mengancam fungsi keluarga yang sudah ada. Pada keadaan ini terapis harus melakukan review masalah yang telah teridentifikasi dengan keluarga dan menegoisasikan kembali kontrak dan jumlah sesi-sesi keluarga. Jika keluarga sudah mencapai tujuan dan masalah sudah terselesaikan, maka terminasi harus dilakukan.