proposal terapi keluarga

22
PROPOSAL TERAPI KELUARGA (FAMILY THERAPY) Oleh : Kelompok III Rizpratiwi Sulaiman Rijal Arifin Matheus Pawe Mildawati Ervika Arman Hamid Wiwiek Dwimianty Ervina Arman Hamid Andi Rohayu Irfah Sirahuddin

Upload: grheizmusaazy

Post on 01-Oct-2015

311 views

Category:

Documents


104 download

DESCRIPTION

proposal

TRANSCRIPT

PROPOSALTERAPI KELUARGA (FAMILY THERAPY)

Oleh :Kelompok III

Rizpratiwi Sulaiman Rijal ArifinMatheus Pawe MildawatiErvika Arman Hamid Wiwiek DwimiantyErvina Arman Hamid Andi RohayuIrfah Sirahuddin

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANGEMA INSAN AKADEMIK MAKASSAR2013

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wbSegala puji bagi Allah kami memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, memohon ampunan-Nya, serta bertobat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan diri serta perbuatan-perbuatan buruk kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada satu pun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, tidak ada satupun yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Esa, tiada sekutu baginya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah untusan-Nya. Salam sejahtera semoga melimpah kepada-Nya, keluarga-Nya, para sahabat-Nya dan pada pengikut-Nya. Alhamdulillaahi rabbil aalamiin, atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah Allah Subhanahu Wataala sehingga proposal dengan judul Terapi Keluarga (Family Therapy) dapat diselesaikan dengan baik meskipun masih terdapat kekurangan didalamnya.Wassalamu alaikum wr.wb

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangTerapi keluarga adalah sesungguhya bagian dari cabang ilmu konseling yang relatif baru. Dia muncul di sekitar tahun 1950-an, sebagai suatu reaksi/koreksi atas psikoanalisa yang ditemukan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisa dianggap sebagai sesuatu yang gagal oleh para pionir terapi keluarga, sekalipun banyak dari mereka terlatih di bidang psikoanalisa.Dalam psikoanalisa, klien harus dikonseling sendirian. Kehadiran orang lain akan mengganggu proses penyembuhan.Para pionir terapi keluarga melihat ini sebagai suatu kelemahan (terutama juga karena pengaruh sistem berpikir, yang melihat individu sebagai bagian dari suatu sistem yang namanya keluarga). Para pionir ini, terutama Virginia Satir, mencoba menghadirkan anggota keluarga lain dalam proses konseling, dengan keyakinan bahwa klien yang sedang dikonseling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh anggota keluarga lain. Jadi dalam terapi keluarga, yang hadir tidak hanya individu yang dianggap bermasalah, tetapi juga anggota keluarga yang lain (yang mungkin menganggap dirinya tidak punya masalah).Sekalipun terapi keluarga diawali dengan kesamaan pola pandang tadi, dalam perkembangannya muncul berbagai aliran dalam terapi keluarga. Berikut ini contoh dari beberapa model yang ada seperti Family Systems Therapy oleh Murray Bowen. Bowen percaya bahwa keluarga mempunyai pengaruh sangat besar (lebih dari yang kita ketahui) terhadap hidup kita. Setiap kali kita masuk dalam suatu hubungan, pola-pola lama yang ada dalam keluarga kita mempengaruhi kita. Apalagi kalau kita mempunyai unfinished business dalam hubungan di keluarga kita. Oleh karena itu, salah satu alat terapi Bowen adalah peta keluarga (genogram) 3 generasi. Structural Family Therapy oleh Salvador Minuchin. Sesuai dengan namanya, model ini melihat kepada struktur keluarga. Untuk mengubah masalah, struktur keluarga harus diperbaiki. Model ini sangat populer di tahun 1970-an.B. Tujuan1. Mengetahui Pentingnya peran keluarga2. Mengetahui pengertian terapi keluarga3. Mengetahui pentingnya terapi keluarga

BAB IIPEMBAHASANA. DEFINISI KELUARGA :Kumpulan dua orang atau lebih, yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. (Friedman, 1998).Suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berkelainan jenis yang hidup bersama, atau seorang laki-laki atau seoranag permpuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anak sendiri maupun adopsi, dan tinggal dalam dalam seebuah rumah tangga. (Sayekti, 1994).Unit terkecil dari masyarakat yang masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Departemen kesehatan RI, 1998).

Keluarga Yang Sehat Dan Stabil : Mempunyai sumber kuasa yang sah dihormati dan diberi sokongan setiap masa. Mempunyai sistem keluarga yang stabil. Perhatian dan asuhan ahli yang stabil. Cara dan gaya asuhan anak yang berkesan dan stabil. Mengekalkan hubungan perkawinan. Memiliki tujuan dan pandangan yang sama. Mampu menerima krisis dan cobaan dengan hati yang terbuka. Memiliki komitmen dalam keluarga.

B. DEFENISI TERAPI KELUARGASuatu cara untuk menata kembali masalah hubungan antar manusia (Stuart & Sudden).1. Tujuan Terapi Keluargaa. Bagi klien :1) Mempercepat proses penyembuhan2) Memperbaiki hubungan interpersonal3) Menurunkan angka kekambuhanb. Bagi Keluarga :1) Memperbaiki fungsi & struktur keluarga.2) Keluarga mampu meningkatkan pengertian thd klien shg lebih dpt menerima, toleran & menghargai klien sbg manusia.3) Keluarga dapat meningkatkan kemampuan dalam membantu klien dalam proses rehabilitasi.

2. Ciri-ciri fungsional keluarga :a. Mempertahankan keseimbangan, fleksibel & adaptif perubahan tahap transisi dlm hidup.b. Problem emosi merupakan bagian dari fungsi tiap individu.c. Kontak emosi dipertahankan oleh tiap generasi & antar keluarga.d. Hubungan antar keluarga yg erat & hindari menjauhi masalah.e. Perbedaan antar anggota keluarga dan mendorong utk meningkatkan pertumbuhan & kreativitas individu.f. Orang tua & anak lebih hubungan terbuka.3. Disfungsi Keluarga :a. Konflik perkawinan, sibling konflik, konflik beberapa generasib. Konflik orang tua & anakc. Proses transisi dlm keluarga ; pasangan baru menikah, kelahiran anak pertama, anak mulai remajad. Terapi individu yg perlu melibatkan anggota keluarga laine. Tidak ada kemajuan terapi individu4. Struktur Terapi Keluarga :a. Identifikasi Keluarga1) Perubahan/transisi keluarga2) Tahap perkembangan3) Struktur keluargab. Penetapan tujuan wawancara awal :1) Proses penyatuan keluarga2) Perawat berperan sbg bagian sistem keluarga >Tempat : RS (ruangan, Poliklinik) atau rumah klien .5. Model Terapi Keluargaa. Model struktural (Minuchin)Model ini dikembangkan oleh Minuchin, konsepnya adalah keluarga adalah suatu sistem sosiokultural terbuka sebagai sarana dalam memenuhi kebutuhan adaptasi. Fungsi keluarga berkurang apabila kebutuhan individu dan anggota lainnya dijumpai maladaptive dan tidak bisa saling menyesuaikan. Fokus terapinya adalah perubahan adaptasi dari maladaptif menjadi adaptif untuk memudahkan perkembangan keluarga. Usaha terapi meliputi hubungan keluarga, evaluasi struktur dasar keluarga, kemampuan dan upaya seluruh anggota keluarga untuk saling menerima perbedaan dan saling memahami karakter.b. Model terapi BowenianBowenian mempunyai pandangan bahwa keluarga adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem, seperti pernikahan, orang tua-anak & saudara kandung (sibling) dimana setiap subsistem tersebut dibagi kedalam subsistem individu dan jika terjadi gangguan pada salah satu subsistemnya maka akan menyebabkan perubahan pada bagian lainnya bahkan bisa sampai ke suprasistem keluarga tersebut yaitu masyarakat. Bowen sendiri mempunyai 8 konsep dasar dalam pelaksanaan terapinya :1) Pemisahan Diri (differentiation of self)Pemisahan diri adalah kemampuan seseorang untuk memisahkan diri sebagai bagian yang terpisah secara realistis dari ketergantungan pada individu lain dalam keluarga, tetapi dengan catatan dapat mempertahankan pemikiran dengan tenang dan jernih dalam menghadapi konflik, kritik, serta menolak pemikiran yang tidak jelas serta emosional.Keluarga yang sehat akan mendorong proses pemisahan diri dari kekuatan ego keluarga yang telah banyak diterima pada anggota keluarga yang berusia 2 sampai 5 tahun serta diulang pada usia antara 13 dan 15 tahun.Stuck-togetherness (kebersamaan yang melekat/menancap) menggambarkan keluarga dengan kekuatan ego yang melekat kuat sehingga tidak ada anggota yang mempunyai perasaan utuh tentang dirinya secara mandiri.2) Triangles (Segitiga)Konsep hubungan segitiga merujuk kepada konfigurasi emosional dari 3 orang anggota keluarga yang menghambat dasar pembentukan sistem keluarga. Triangles adalah penghalang dasar pembentukkan sistem emosional.Jika ketegangan emosi pada sistem 2 orang melampaui batas, segitiga tersebut adalah orang ketiga, yang membiarkan perpindahan ketegangan ke orang ketiga tersebut.Suatu sistem emosional yang disusun secara seri pada hubungan segitiga akan bertaut satu sama lain.Hubungan segitiga merupakan hubungan disfungsional yang dipilih oleh keluarga untuk menurunkan kecemasan melalui pengalihan isu yang berkembang daripada menyelesaikan konflik/ketegangan.Triangulasi ini dapat terus berlangsung untuk jangka waktu yang tak terbatas dgn melibatkan orang di luar keluarga termasuk terapis keluarga yang dianggap sebagai bagian dari keluarga besar.3) Tujuan terapi Bowenian Model:a) Menurunkan kecemasan & memperbaiki gejala-gejala yang timbul.b) Meningkatkan setiap partisipasi partisipan disesuaikan dengan tingkat pemisahan dirinya dalam rangka meningkatkan adaptasi keluarga sebagai system.4) Peran terapeutik adalah:a) Mendefinisikan & mklarifikasi hub antar anggota keluarga.b) Membantu anggota keluarga mengembangkan hubungan satu-satu & meminimalkan hub segitiga (triangles) dalam system.c) Mengajarkan anggota keluarga mengenai fungsi system emosional.d) Meningkatkan perbedaan dgn mendorong kedudukan sebagai saya (individu) selama mengikuti terapi5) Proses Terapinya :a) Presession Membuat perjanjian pertemuan dan lamanya, bina hub saling percaya serta kejujuran, merumuskan hipotesa berdasarkan masalah yang didapatkan.b) Session Testing & memperbaiki hipotesa berdasarkan 8 konsep Bowen dengan memberikan beberapa intervensi terhadap keluarga.c) Post-session- Analisa reaksi keluarga serta rencana sesi selanjutnya Atau mengakhiri terapi.

C. PERAN PERAWAT DALAM TERAPI KELUARGAUntuk peran perawat sendiri dalam terapi keluarga adalah melakukan asuhan keperawatan yang relevan dimana untuk perawat yang tidak memiliki sertifikasi dalam melaksanakan terapi adalah memberikan psiko edukasi pada keluarga sedangkan bagi yang memiliki sertifikasi adalah memberikan terapi sesuai dengan kondisi pasien.Selain Peran perawat yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana perawat membantu serta mendorong keluarga untuk terlibat dalam mencegah klien kambuh. Alasan keluarga dilibatkan dalam mencegah kekambuhan pada klien adalah : keluarga merupakan tempat individu pertama memulai hubungan interpersonal dengan lingkungan. Keluarga merupakan suatu sistem yang utuh dan tidak terpisahkan sehingga jika ada satu yang terganggu yang lain ikut terganggu. Keluarga menurut Sullinger(1988) merupakan salah satu penyebab klien gangguan jiwa menjadi kambuh lagi sehingga diharapkan jika keluarga ikut berperan dalam mencegah klien kambuh setidaknya membantu klien untuk dapat mempertahankan derajat kesehatan mentalnya karena keluarga secara emosional tidak dapat dipisahkan dengan mudah.D. PERAN KELUARGA DALAM TERAPI SENDIRI ADALAH :

1. Membuat suatu keadaan dimana anggota keluarga dapat melihat bahaya terhadap diri klien dan aktivitasnya.2. Tidak merasa takut dan mampu bersikap terbuka.3. Membantu anggota bagaimana memandang orang lain.4. Tempat bertanya serta pemberi informasi yang mudah dipahami klien.5. Membangun self esteem.6. Menurunkan ancaman dengan latar belakang aturan untuk interaksi.7. Menurunkan ancaman dengan struktur pembahasan yang sistematis.8. Pendidikan ulang anggota untuk bertanggung jawab.

E. PENGORGANISASIANWaktuKegiatan terapi keluarga akan dilaksanakan 1 hariHari : MingguPukul : 14.00 WITALama tiap langkah kegiatan :a. Untuk TAK sesi 1 (pengenalan orang) akan dilaksanakan selama 20 menitb. TAK sesi 2 (pengenalan tempat dan waktu) akan dilaksanakan selama 30 menit.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dalam keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. ( friedman, 1998). Terapi keluarga adalah suatu cara untuk menata kembali masalah hubungan antar manusia (Stuart & Sudden). Tujuan terapi keluarga : Menurunkan konflik kecemasan keluarga. Meningkatkan kesadaran keluarga thd kebutuhan masing - masing anggota keluarga. Meningkatkan kemampuan penanganan thd krisis. Mengembangkan hubungan peran yg sesuai. Membantu keluarga menghadapi tekanan dari dlm maupun dari luar anggota keluarga. Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dg tingkat perkembangan anggota keluarga. Manfaat terapi keluarga Bagi klien : Mempercepat proses penyembuhan, memperbaiki hubungan interpersonal, menurunkan angka kekambuhan. Keluarga : Memperbaiki fungsi & struktur keluarga, Keluarga mampu meningkatkan pengertian thd klien shg lebih dpt menerima, toleran & menghargai klien sbg manusia. keluarga dpt meningkatkan kemampuan dlm membantu klien dlm proses rehabilitasB. SaranUntuk menjaga agar sebuah keluarga tetap utuh seutuhnya dibutuhkan sikap saling menghormati dan menghargai antara satu dengan yang lain, menjaga komunikasi antar anggota keluarga, saling mendukung antar anggota keluarga dalam hal-hal yang positif. Dan jika semua hal yang mendukung untuk menjaga keutuhan keluarga sudah dilaksanakan tetapi masih saja terjadi perpecahan dalam keluarga, maka sebaiknya kita menganggap hal tersebut sebagai ujian dari Tuhan dan berdoa saja semoga masalah cepat selesai.

DAFTAR PUSTAKA

http://vinsenaolan.blogspot.com/2009/10/makalah-keperawatan-keluarga-terapi.html Diakses pada tanggal 4 Desembaer 2013 pukul 19.05 WITA.