manuscrip hubungan dukungan keluarga dengan … · ii hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan...

20
i MANUSCRIP HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN TERAPI PASIEN HIV/AIDS DI POLIKLINIK MATAHARI RSUD R.A. KARTINI JEPARA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S-1) Oleh : Wilda Salasati NIM : E420163259 Pembimbing : 1. Indanah M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An 2. Yulisetyaningrum S.Kep.,Ns.M.Si.Med JURUSAN S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN 2018

Upload: others

Post on 12-Oct-2019

25 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

i

MANUSCRIP

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

KEPATUHAN TERAPI PASIEN HIV/AIDS

DI POLIKLINIK MATAHARI RSUD

R.A. KARTINI JEPARA

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai

Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)

Oleh : Wilda Salasati

NIM : E420163259

Pembimbing : 1. Indanah M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An 2. Yulisetyaningrum S.Kep.,Ns.M.Si.Med

JURUSAN S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN 2018

ii

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

KEPATUHAN TERAPI PASIEN HIV/AIDS DI POLIKLINIK

MATAHARI RSUD R.A. KARTINI JEPARA TAHUN 2017

xix,+ 62 halaman, + 15 tabel, + 2 bagan, + 11lampiran

𝑾𝒊𝒍𝒅𝒂 𝑺𝒂𝒍𝒂𝒔𝒂𝒕𝒊𝟏, 𝑰𝒏𝒅𝒂𝒏𝒂𝒉𝟐, 𝐘𝐮𝐥𝐢𝐬𝐞𝐭𝐲𝐚𝐧𝐢𝐧𝐠𝐫𝐮𝐦𝟑

ABSTRAK

Latar belakang : Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dapat menular dan mematikan. Kepatuhan Merupakan suatu bentuk perilaku yang timbul akibat adanya interaksi antara petugas kesehatan dan pasien sehingga pasien mengerti rencana dengan segala konsekwensinya dan menyetujui rencana tersebut serta melaksanakannya. Dukungan keluarga merupakan semua bantuan yang diberikan oleh anggota keluarga sehingga akan memberikan rasa nyaman secara fisik dan psikologis pada individu yang sedang merasa tertekan atau stress Tujuan : Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan terapi pada pasien HIV/AIDS di RSUD R.A. Kartini Jepara tahun 2017 Metode :Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Sampel dalam penelitian

ini 126 responden. Dengan pendekatan waktu cross sectional. Penelitian ini

menggunakan uji analisa chi square yang continuity correction Test.

Hasil : Hasil analisis statistik Uji Chi Square yang continuity correction diperoleh p

value = 0.004 lebih kecil dari nilai tingkat kemaknaan ɑ <0.05. Sehingga P value table

kurang dari P value hitung maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan hasil odd

rationya 5.919.

Kesimpulan : Ada Hubungan dukungan keluarga dengan Kepatuhan Terapi Pasien

HIV/AIDS di Poliklinik Matahari RSUD R.A. Kartini Jepara Tahun 2017. Dan hasil odd

rasio yang artinya orang yang dukungan keluarganya baik beresiko 5.9 kali lebih

besar kepatuhanya dari pada orang yang dukungan keluarganya kurang

Kata kunci : Dukungan keluarga , Kepatuhan Terapi

1 I Mahasiswa Ilmu Keperawatan Stikes Muhammadiyah Kudus

2 IDosen Ilmu Keperawatan Stikes Muhammadiyah Kudus

iii

FAMILY SUPPORT RELATIONSHIP WITH PATIENT THERAPY OF HIV / AIDS IN POLICLINIC SUNS RSUD R.A.

KARTINI JEPARA IN 2017

xix, + 62 pages, + 15 tables, + 2 charts, + 11 attachments 𝑾𝒊𝒍𝒅𝒂 𝑺𝒂𝒍𝒂𝒔𝒂𝒕𝒊𝟏, 𝑰𝒏𝒅𝒂𝒏𝒂𝒉𝟐, 𝐘𝐮𝐥𝐢𝐬𝐞𝐭𝐲𝐚𝐧𝐢𝐧𝐠𝐫𝐮𝐦𝟑

ABSTRACT

Background: Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) is a collection of

symptoms caused by Human Immunodeficiency Virus (HIV) virus that can be

contagious and deadly. Compliance Is a form of behavior that arises due to the

interaction between health workers and patients so that patients understand the plan

with all the consequences and agree to the plan and implement it. Family support is all

the help given by family members so it will provide a sense of physical and

psychological comfort in individuals who are feeling depressed or stressed

Objective: To find out the relationship of family support with treatment adherence in

HIV / AIDS patients in RSUD R.A. Kartini Jepara in 2017

Methods: This study includes correlational research. The sample in this research is

126 respondents. With cross sectional time approach. This research uses chi square

analysis test that continuity correction Test.

Result: Result of statistical analysis Chi Square test continuity correction obtained p

value = 0.004 less than the value of significance level ɑ <0.05. So P value table is less

than P value count then Ho is rejected and Ha accepted. While the results odd

rationya 5.919.

Conclusion: There is a relationship of family support to HIV / AIDS Patient

Compliance Therapy in Matahari Polyclinic RSUD R.A. Kartini Jepara Year 2017. And

the result odd ratio which means people who support their families both at risk 5.9

times greater kepatuhanya than people who support his family is less

Keywords: Family Support, Compliance Therapy

1 I Students of Nursing Stikes Muhammadiyah Kudus

2 IProfessor of Nursing Science Stikes Muhammadiyah Kudu

iv

PENDAHULUAN

Menurutn WHO (2015), pada

akhir tahun 2013 terdapat 78 juta

orang terinfeksi virus HIV/AIDS dan

39 juta orang meninggal karena

HIV/AIDS. Secara global, 0,8 %

orang dewasa ( 15-49 tahun)

terinfeksi virus HIV/AIDS.

Penyakit HIV AIDS

merupakan golongan penyakit

yang mematikan di dunia termasuk

di Indonesia. Kasus HIV AIDS di

Indonesia yang dilaporkan oleh

Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia tahun 2014 sebanyak

32.711 kasus untuk HIV dan AIDS

5.494 kasus (Ditjen PP & PL

Kemenkes RI, 2014) 32.711 kasus

untuk HIV dan AIDS 5.494 kasus

(Ditjen PP & PL Kemenkes RI,

2014). Jumlah kumulatif kasus HIV

di Propinsi Jawa Tengah yang

dilaporkan sampai dengan tahun

2014 sebanyak 2.867 kasus,

sedangkan kasus AIDS sebanyak

740 kasus.

Kabupaten Jepara

merupakan salah satu kabupaten

di Provinsi Jawa Tengah yang

mengalami peningkatan kejadian

kasus HIV/AIDS dari tahun 2016

tercatat sebanyak 533 kasus

dengan kunjungan poli sebanyak

232 pasien, sedangkan tahun 2017

naik 570 kasus dengan kunjungan

poli sebanyak 250 pasien.

Kepatuhan merupakan

tingkatan perilaku seseorang yang

mendapatkan pengobatan,

mengikuti diet, dan atau

melaksanakan gaya hidup sesuai

dengan rekomendasi pemberi

pelayanan kesehatan (WHO, 2003

dalam Evarina, dkk, 2011).

Masalah kepatuhan terhadap

obat-obatan ternyata bukan

hanyalah masalah pasien

HIV/AIDS. Angka yang

mengejutkan adalah bahwa tingkat

kepatuhan pasien di negara maju

terhadap pengobatan yang

dianjurkan oleh dokter adalah

hanya sebesar 50% (Haynes,

McDonald, Garg, & Montague,

2007). Sangat menarik untuk

dicatat bahwa hasil ini konsisten

dengan kepatuhan pada penyakit

kronis lainnya dan mendukung

pandangan bahwa ketidakpatuhan

adalah perilaku umum, bahkan

dengan penyakit serius seperti

infeksi HIV (Chesney, 2008).

Angka yang lebih rendah lagi

diasumsikan terjadi di negara

berkembang seperti Indonesia

dengan keterbatasan sistem

pelayanan kesehatan yang ada.

5

Ketidakpatuhan merupakan

masalah yang diteliti dan telah

dilaporkan di banyak negara

(Eldred, Wu, Chaisson, & Moore,

dalam Githa, 2013). Akan tetapi,

laporan penelitian yang diterbitkan

di Indonesia mengenai kepatuhan

meminum ARV sangat terbatas

(Widjaja et al., 2011; Hasan, 2012;

Fithria, Purnomo, & Ikawati, 2011).

Penelitian-penelitian tersebut

memiliki keterbatasan jumlah

partisipan dan berasal dari lingkup

tertentu, sehingga tidak dapat

mewakili populasi Indonesia.

Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi ketidakpatuhan

pasien meliputi usia, pendidikan,

masalah ekonomi, takut akan efek

samping, kurangnya pengetahuan

tentang penyakit, kemudahan

akses pelayanan, dukungan

keluarga dan dari tenaga medis.

Faktor tersebut akibat dari

kurangnya informasi dan

komunikasi. Biasanya karena

kurangnya informasi, pasien

melakukan self - regulation

terhadap terapi obat yang

diterimanya (Muliawan, 2008).

Peran keluarga sangat besar

dalam memberikan dukungan

terhadap upaya meningkatkan

kualitas hidup klien HIV-AIDS,

terutama dalam memenuhi

kebutuhan akan perawatan hidup

sehari-hari. Fungsi perawatan

kesehatan yang dilakukan oleh

keluarga memberikan arti penting

terhadap kehidupan klien dalam

mengatasi keluhan-keluhan akibat

penyakit yang dideritanya. Adanya

penyakit kronik pada salah satu

keluarga biasanya mempunyai

dampak besar terhadap system

keluarga, terutama pada struktur

peran dan pelaksanaan fungsi

keluarga. Keluarga merupakan

penyedia pelayanan kesehatan

utama bagi pasien yang

mengalami penyakit kronik.

Dukungan keluarga terutama

perawatan klien HIV-AIDS dirumah

biasanya akan menghabiskan

biaya lebih murah, lebih

menyenangkan, lebih akrab, dan

membuat klien sendiri bisa lebih

mengatur hidupnya. Sebenarnya

penyakit yang berhubungan

dengan klien HIV-AIDS biasanya

akan cepat membaik dengan

kenyamanan dirumah dengan

dukungan dari teman terutama

keluarga. Penelitian kesehatan

keluarga menunjukkan keluarga

berpengaruh besar terhadap

kesehatan anggota keluarganya.

(Bowden & Jones, 2010)

Kurangnya dukungan

keluarga tersebut, akan

6

mempengaruhi kepatuhan program

pengobatan yang sedang dijalani

pasien. Hasil wawancara mengenai

kepatuhan program pengobatan

didapatkan hasil, 3 pasien

menyatakan patuh dan taat

mengikuti program pengobatan.

Sedangkan 7 sisanya mengatakan

kurang patuh dalam pengobatan,

pasien sering terlambat mengambil

obat, sehingga pola minum obat

terganggu. Alasan yang

disampaikan pasien diantaranya

adalah bahwa jarak dari rumah ke

rumah sakit jauh, keluarga kurang

mendukung dengan tidak

mengantarkannya ke rumah sakit,

faktor ekonomi yang kurang, bosan

minum obat dan faktor dari rumah

sakit ketersediaan obat kadang

terlambat. Maka berdasarkan data

tersebut, penulis tertarik

melakukan penelitian tentang

Hubungan Dukungan Keluarga

dengan Kepatuhan Terapi pada

HIV/AIDS di RSUD RA Kartini Kab

Jepara.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini

merupakan penelitian korelasional.

Untuk kriterianya sebagai

berikut :

Kriteria Inklusi dalam penelitian

ini adalah : Pasien HIV/AIDS

yang periksa ke Poli Matahari

di RSUD RA Kartini Jepara

tahun 2017, Pasien HIV/AIDS

RSUD RA Kartini Jepara yang

berusia produktif dan Dapat

membaca dan menulis.

Kriteria eksklusi dalam

penelitian ini adalah : anggota

tidak ikut hadir dikarenakan

sakit atau sedang bekerja.

Dengan tekhnik pengambilan

tehnik sampling purposive

Sedangkan untuk Instrument

Instrument dalam penelitian ini

meliputi : Identitas responden

terdiri dari nama responden, dalam

hal ini ditulis inisial, umur, jenis

kelamin, tanggal lahir, pekerjaan

dan status marital, Kuisioner

tentang dukungan keluarga dan

Kuesioner tentang Kepatuhan

terapi pada HIV/AIDS

HASIL PENELITIAN

1. Umur Responden

Umur Frekuensi %

20-30 31-40 >40

27 97 2

21,4 65,9 12,7

Jumlah 126 100

Berdasarkan tabel diatas

dapat dilihat bahwa mayoritas

umur 31-40 tahun sebayak 97

responden (77,0%).

2. Jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi %

Laki-laki Perempuan

32 94

25,4 74,6

Total 126 100

7

Berdasarkan Tabel diatas

dapat dilihat jenis kelamin

mayoritas adalah perempuan

sebesar 94 responden (74,6%).

3. Pendidikan

Tingkat Pendidikan

Frekuensi %

Dasar Menengah Tinggi

63 59 4

50,0 46,8 3,2

Total 126 100

Berdasarkan Tabel diats

dapat dilihat tingkat pendidikan

mayoritas adalah Pendidikan

Dasar (SD dan SMP) sebesar 63

responden (50,0%).

4. Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi %

TIDAK BEKERJA BEKERJA

43 83

34,1 65,9

Total 126 100

Berdasarkan Tabel diatas

dapat dilihat dari pekerjaan

mayoritas adalah Bekerja sebesar

83 responden (65,9%).

5. Riwayat keluarga yang

mengalami HIV

Keluarga Frekuensi %

Bapak Ibu Istri Suami Tidak ada

1 0

12 92 21

8 0

9,5 73,0 16,7

Total 126 100

Berdasarkan Tabel diatas

dapat dilihat dari riwayat keluarga

Responden yang mengalami HIV

mayoritas adalah suami sebesar

92 responden (73,0%).

6. Status Marital

Status Marital Frekuensi %

Duda Janda Menikah Belum menikah

2 36 68 20

1,6 28,6 54,0 15,9

Total 126 100

Berdasarkan Tabel diatas

dapat dilihat dari status marital

Responden yang mengalami HIV

mayoritas adalah sudah menikah

sebesar 68 responden (54,0,0%).

Analisa Univariat

1. Dukungan Keluarga.

Dukungan Keluarga Frekuensi %

Baik kurang

77 49

61,1 38,9

Total 126 100

Berdasarkan Tabel diatas

dapat dilihat dukungan keluarga di

RSUD RA Kartini Kabupaten

Jepara yaitu dukungan keluarga

baik sebayak 77 responden

(61,1%).

2. Kepatuhan Terapi

Kepatuhan terapi Frekuensi %

Patuh Tidak patuh

110 16

87,3 12,7

Total 126 100

Berdasarkan tabel diatas

menunjukan mayoritas responden

patuh sebayak 110 responden

(87,3%).

8

Analisa Bivariat

Hasil analisa Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan

Terapi Pasien Hiv/Aids Di Poliklinik Matahari Rsud R.A. Kartini Jepara

Tahun 2017, analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Chi

Square dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05 yang dibantu dengan

komputer program computer (Rikwidikdo, 2008).

Dukungan keluarga

Kepatuhan Terapi Pasien Jumlah P Value

Odd ratio

Tidak Patuh Patuh

N E % N E % N E %

Kurang 12 6,2 24,5 37 42,8 75,5 49 49,0 100,0 0,00

4 5.919

baik 4 9,8 5,2 73 67,2 94,8 77 77,0 100,0

Total 16 16,0 12,7 110 110,0 87,3 126 126,0 100,0

Berdasarkan tabel diatas, hasil penelitian menunjukkan tentang

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Terapi Pasien

Hiv/Aids Di Poliklinik Matahari Rsud R.A. Kartini Jepara Tahun 2017,

didapatkan hasil bahwa mayoritas dukungan keluarga baik yang patuh

sebesar 73 responden (67,2%), sedangkan untuk dukungan keluarga

kurang yang mengalami patuh sebesar 37 responden (42,8%).

Hasil analisis statistik Uji Chi Square yang continuity correction

diperoleh p value = 0.004 lebih kecil dari nilai tingkat kemaknaan ɑ <0.05.

Sehingga P value table kurang dari P value hitung maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada Hubungan

Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Terapi Pasien Hiv/Aids Di

Poliklinik Matahari Rsud R.A. Kartini Jepara Tahun 2017.

Sedangkan hasil odd rationya 5.919 yang artinya orang yang

dukungan keluarganya baik beresiko 5.9 kali lebih besar kepatuhanya

dari pada orang yang dukungan keluarganya kurang.

9

PEMBAHASAN

A. Hubungan Dukungan

Keluarga Dengan Kepatuhan

Terapi Pasien Hiv/Aids Di

Poliklinik Matahari Rsud R.A.

Kartini Jepara Tahun 2017.

Hasil penelitian menunjukkan

tentang Hubungan Dukungan

Keluarga Dengan Kepatuhan

Terapi Pasien Hiv/Aids Di Poliklinik

Matahari Rsud R.A. Kartini Jepara

Tahun 2017, didapatkan hasil

bahwa mayoritas dukungan

keluarga baik yang patuh sebesar

73 responden (67,2%), sedangkan

untuk dukungan keluarga kurang

yang mengalami patuh sebesar 37

responden (42,8%).

Ketidakpatuhan merupakan

masalah yang diteliti dan telah

dilaporkan di banyak negara

(Eldred, Wu, Chaisson, & Moore,

dalam Githa, 2013). Akan tetapi,

laporan penelitian yang diterbitkan

di Indonesia mengenai kepatuhan

meminum ARV sangat terbatas

(Widjaja et al., 2011; Hasan, 2012;

Fithria, Purnomo, & Ikawati, 2011).

Seseorang dikatakan patuh

berobat bila mau datang ke

petugas kesehatan yang telah

ditentukan sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan serta mau

melaksanakan apa yang dianjurkan

oleh petugas (Silvitasari, 2014).

Kepatuhan (adherence) secara

umum didefinisikan sebagai

tingkatan perilaku seseorang yang

mendapatkan pengobatan,

mengikuti diet, dan atau

melaksanakan gaya hidup sesuai

dengan rekomendasi pemberi

pelayanan kesehatan (WHO, 2003

dalam Evarina, dkk, 2011).

Dalam penelitian kali ini,

dibahas tentang dukungan

keluarga terhadap kepatuahn

terapi, dalam pembahasan kali ini

apakah bener ada hubungan

dukungan keluarga terhadap

kepatuhan terapi. Dalam penelitian

yang didapatkan oleh Sugiharti,

dkk (2014) yang dilakukan dengan

wawancara mendalam. Penelitian

ini menyatakan bahwa dukungan

dari keluarga (orangtua, suami,

dan saudara) merupakan faktor

pendukung kepatuhan ODHA.

Dukungan dari keluarga dalam

penelitian Sugiharti, dkk berupa

pemberian motivasi kepada ODHA

dan mengingatkan kepatuhan

ODHA untuk meminum obat.

Dukungan keluarga dalam

penelitian ini seperti mendampingi

pasien ODHA untuk kontrol, slalu

memperhatikan keadaan

responden jika sakit, keluarga

memberi perhatian jika responden

membutuhkan, keluarga slalu

10

mengingatkan kapan waktu minum

obat dll.

Penjelasan diatas sesuai

dengan didapatkan hasil analisis

statistik Uji Chi Square yang

continuity correction diperoleh p

value = 0.004 lebih kecil dari nilai

tingkat kemaknaan ɑ <0.05.

Sehingga P value table kurang dari

P value hitung maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Hal ini dapat ditarik

kesimpulan bahwa ada Hubungan

Dukungan Keluarga Dengan

Kepatuhan Terapi Pasien Hiv/Aids

Di Poliklinik Matahari Rsud R.A.

Kartini Jepara Tahun 2017.

Sedangkan hasil odd rationya

5.919 yang artinya orang yang

dukungan keluarganya baik

beresiko 5.9 kali lebih besar

kepatuhanya dari pada orang yang

dukungan keluarganya kurang.

Ada hal yang perlu

diperhatikan sehubungan tingkat

kepatuhan terapi dengan

dukungan keluarga pasien yaitu

jika seseorang lupa minum satu

dosis maupun sekali, maka virus

akan menggandakan diri. Oleh

karena itu, sangat diperlukan

kepatuhan yang tinggi jika tidak

mematuhi aturan pemakaian obat

ARV, obat yang dikonsumsi tidak

dapat lagi memperlambat virus,

sehingga perlu diganti dengan

dosis yang lebih tinggi (Syafrizal,

2011).

Sejalan dengan penelitian

Walter, Sanjobo dan Watt (dalam

Yuniar, 2011), kepatuhan terapi

ARV telah memberikan perbaikan

bagi kualitas hidup mereka baik

secara fisik, psikologis maupun

sosial. Secara fisik ODHA merasa

lebih segar dan tidak lemas.

Secara psikologis merasa sehat

seperti belum terkena HIV dan

lebih percaya diri untuk bisa hidup

lebih lama. Secara sosial mereka

bisa beraktivitas dengan normal

seperti sediakala. Kemudian,

ODHA yang mampu mengatur

pengobatan dan merasakan hasil

positif dari pengobatan menjadi

lebih patuh minum ARV. Selain itu,

ODHA yang menganggap

penyakitnya parah dan telah

mengalami gejala yang serius,

serta mengetahui manfaat ARV,

menjadi lebih patuh dalam minum

obat.

Menurut pendapat peneliti

Dukungan dari orang tua dan

keluarga dapat meningkatkan

kepatuhan minum obat ARV bagi

ODHA. Bagi ODHA yang sudah

diketahui statusnya oleh keluarga

dan keluarganya dapat menerima

kondisi mereka, maka faktor

keluarga biasanya menjadi

11

pendukung utama. Biasanya orang

tua, suami/istri, anak menjadi

orang-orang terdekat yang

mengingatkan untuk minum obat.

Keluarga dalam hal ini bisa

berfungsi menjadi pengawas

minum obat (PMO) bagi ODHA.

Akan tetapi, ada kondisi keluarga

yang justru menghambat

kepatuhan misalnya takut diketahui

pasangannya sebagai ODHA

sehingga menjadi berhenti minum

obat.

Hasil data dilapangan,

peneliti berpendapat bahwa pasien

ODHA selalu mendapat dukungan

keluarga, dibuktikan dengan setiap

bulan pasien ODHA salalu

mengadakan kumpulan rutin di

Rumah sakit, setiap kumpulan

tersebut keluarga selalu diantar

keluarga dan keluarga bersedia

menunggu dan menemani pasien

ODHA sampai acara kempulan

rutin selesai. Dari situlah peneliti

bisa berpendapat bahwa dukungan

keluarga kepasien ODHA sangat

baik. Berdasarkan penjelasan

diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa ada Hubungan

Dukungan Keluarga Dengan

Kepatuhan Terapi Pasien Hiv/Aids

Di Poliklinik Matahari Rsud R.A.

Kartini Jepara Tahun 2017.

KESIMPULAN DAN

SARAN

Kesimpulan

Hasil analisis statistik Uji Chi

Square yang continuity correction

diperoleh p value = 0.004 lebih

kecil dari nilai tingkat kemaknaan ɑ

<0.05. Sehingga P value table

kurang dari P value hitung maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini

dapat ditarik kesimpulan bahwa

ada Hubungan Dukungan Keluarga

Dengan Kepatuhan Terapi Pasien

Hiv/Aids Di Poliklinik Matahari

Rsud R.A. Kartini Jepara Tahun

2017. Sedangkan hasil odd

rationya 5.919 yang artinya orang

yang dukungan keluarganya baik

beresiko 5.9 kali lebih besar

kepatuhanya dari pada orang yang

dukungan keluarganya kurang.

Saran

1. Bagi Pembaca

Memberikan informasi,

arahan , dan gambaran

mengenai kepatuhan terapi

pada HIV/AIDS dan upaya

meningkatkan dukungan

keluarga di RSUD RA Kartini

Kab Jepara.

2. Bagi Keluarga

Memberikan informasi

dan arahan mengenai

kepatuhan terapi pada

HIV/AIDS.

12

3. Manfaat bagi RSUD Ra Kartini

Jepara

Bahan masukan yang

dapat disampaikan untuk

rumah sakit khususnya

Poliklinik VCT adalah informasi

untuk merancang suatu

kebijakan yang berhubungan

dengan penanggulangan

HIV/AIDS, serta kajian media

promosi kesehatan untuk

dalam upaya pencegahan

HIV/AIDS .

4. Peneliti Selanjunya

Riset penelitian ini dapat

sebagai referensi tentang

dukungan keluarga dengan

kepatuhan terapi pada

HIV/AIDS Dan untuk peneliti

agar lebih bisa meyakinkan

responden agar responden

percaya dan dapat terbuka

sama peneliti

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen P3L Kemenkes, R. (2011, 11 1). sari-mutiara.ac.id. Retrieved 06 23, 2017, from dirjenp3lkemenkesri: http://www.sari-mutiara.ac.id

Kemenkes, R. (2011, November 25). Dirjen P3L Kemenkes RI. Retrieved Juni 23, 2017, from Kemenkes RI: sari-mutiara.ac.id

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta: Rineka CIpta.

Sugiharti, 2014 dkk berupa pemberian motivasi kepada ODHA dan mengingatkan kepatuhan ODHA untuk meminum obat.

Syafrizal, 2011, “Hubungan Kepatuhan ODHA dengan Keberhasilan Terapi ARV di Lantera Minangkabau Support Padang”, Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah, Padang

Yuniar Y., 2013, “Faktor-faktor Pendukung Kepatuhan Orang dengan HIV AIDS (ODHA) dalam Minum Obat Antiretroviral di Kota Bandung dan Cimahi, Buletin Penelitian Kesehatan, Juni 2013, Vol. 41, hal. 72-83.

13

Lampiran

14

Hasil SPSS

kategori_dukungan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

kurang 49 38.9 38.9 38.9

baik 77 61.1 61.1 100.0

Total 126 100.0 100.0

presentse_dukungan_keluarga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

20% 1 .8 .8 .8

30% 3 2.4 2.4 3.2

35% 7 5.6 5.6 8.7

40% 6 4.8 4.8 13.5

45% 21 16.7 16.7 30.2

50% 11 8.7 8.7 38.9

55% 22 17.5 17.5 56.3

60% 14 11.1 11.1 67.5

65% 18 14.3 14.3 81.7

70% 11 8.7 8.7 90.5

75% 7 5.6 5.6 96.0

80% 1 .8 .8 96.8

85% 3 2.4 2.4 99.2

90% 1 .8 .8 100.0

Total 126 100.0 100.0

presentase_kepatuhan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

71% 3 2.4 2.4 2.4

72% 2 1.6 1.6 4.0

73% 3 2.4 2.4 6.3

74% 8 6.3 6.3 12.7

76% 2 1.6 1.6 14.3

77% 1 .8 .8 15.1

78% 1 .8 .8 15.9

79% 8 6.3 6.3 22.2

80% 7 5.6 5.6 27.8

15

81% 14 11.1 11.1 38.9

82% 11 8.7 8.7 47.6

83% 10 7.9 7.9 55.6

84% 19 15.1 15.1 70.6

85% 12 9.5 9.5 80.2

86% 5 4.0 4.0 84.1

87% 4 3.2 3.2 87.3

88% 7 5.6 5.6 92.9

89% 2 1.6 1.6 94.4

90% 3 2.4 2.4 96.8

92% 3 2.4 2.4 99.2

93% 1 .8 .8 100.0

Total 126 100.0 100.0

kategori_kepatuhan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

tidak patuh 16 12.7 12.7 12.7

patuh 110 87.3 87.3 100.0

Total 126 100.0 100.0

umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

22 3 2.4 2.4 2.4

23 2 1.6 1.6 4.0

24 4 3.2 3.2 7.1

25 3 2.4 2.4 9.5

26 6 4.8 4.8 14.3

27 3 2.4 2.4 16.7

28 4 3.2 3.2 19.8

29 1 .8 .8 20.6

30 1 .8 .8 21.4

32 3 2.4 2.4 23.8

33 14 11.1 11.1 34.9

34 15 11.9 11.9 46.8

35 5 4.0 4.0 50.8

36 23 18.3 18.3 69.0

37 5 4.0 4.0 73.0

16

38 14 11.1 11.1 84.1

39 4 3.2 3.2 87.3

40 14 11.1 11.1 98.4

41 1 .8 .8 99.2

43 1 .8 .8 100.0

Total 126 100.0 100.0

agama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

budha 2 1.6 1.6 1.6

hindu 2 1.6 1.6 3.2

islam 102 81.0 81.0 84.1

kristen 20 15.9 15.9 100.0

Total 126 100.0 100.0

status_marital

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

belum nikah 20 15.9 15.9 15.9

duda 2 1.6 1.6 17.5

janda 36 28.6 28.6 46.0

menikah 68 54.0 54.0 100.0

Total 126 100.0 100.0

jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

laki-laki 32 25.4 25.4 25.4

perempuan 94 74.6 74.6 100.0

Total 126 100.0 100.0

pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

bekerja 83 65.9 65.9 65.9

tidak bekerja 43 34.1 34.1 100.0

Total 126 100.0 100.0

17

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

dasar 63 50.0 50.0 50.0

menengah 59 46.8 46.8 96.8

tinggi 4 3.2 3.2 100.0

Total 126 100.0 100.0

lama_terinfeksi_hiv

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1 bulan 1 .8 .8 .8

1 tahun 15 11.9 11.9 12.7

10 bulan 6 4.8 4.8 17.5

11 bulan 3 2.4 2.4 19.8

2 tahun 29 23.0 23.0 42.9

3 tahun 19 15.1 15.1 57.9

4 tahun 24 19.0 19.0 77.0

5 bulan 3 2.4 2.4 79.4

5 tahun 14 11.1 11.1 90.5

6 tahun 3 2.4 2.4 92.9

7 tahun 4 3.2 3.2 96.0

8 bulan 5 4.0 4.0 100.0

Total 126 100.0 100.0

riwayat_hjiv

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

bapak 1 .8 .8 .8

istri 12 9.5 9.5 10.3

suami 92 73.0 73.0 83.3

tidak ada 21 16.7 16.7 100.0

Total 126 100.0 100.0

hasil_kuisioner_dukungan_keluarga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

4 1 .8 .8 .8

6 3 2.4 2.4 3.2

7 7 5.6 5.6 8.7

18

8 6 4.8 4.8 13.5

9 21 16.7 16.7 30.2

10 11 8.7 8.7 38.9

11 22 17.5 17.5 56.3

12 14 11.1 11.1 67.5

13 18 14.3 14.3 81.7

14 11 8.7 8.7 90.5

15 7 5.6 5.6 96.0

16 1 .8 .8 96.8

17 3 2.4 2.4 99.2

18 1 .8 .8 100.0

Total 126 100.0 100.0

hasil_kuisioner_kepatuhan_terapi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

71 3 2.4 2.4 2.4

72 2 1.6 1.6 4.0

73 3 2.4 2.4 6.3

74 8 6.3 6.3 12.7

76 2 1.6 1.6 14.3

77 1 .8 .8 15.1

78 1 .8 .8 15.9

79 8 6.3 6.3 22.2

80 7 5.6 5.6 27.8

81 14 11.1 11.1 38.9

82 11 8.7 8.7 47.6

83 10 7.9 7.9 55.6

84 19 15.1 15.1 70.6

85 12 9.5 9.5 80.2

86 5 4.0 4.0 84.1

87 4 3.2 3.2 87.3

88 7 5.6 5.6 92.9

89 2 1.6 1.6 94.4

90 3 2.4 2.4 96.8

92 3 2.4 2.4 99.2

93 1 .8 .8 100.0

Total 126 100.0 100.0

19

kategori_umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

20-30 27 21.4 21.4 21.4

31-40 97 77.0 77.0 98.4

>40 2 1.6 1.6 100.0

Total 126 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

kategori_dukungan *

kategori_kepatuhan 126 100.0% 0 0.0% 126 100.0%

kategori_dukungan * kategori_kepatuhan Crosstabulation

kategori_kepatuhan Total

tidak patuh patuh

kategori_dukungan

kurang

Count 12 37 49

Expected Count 6.2 42.8 49.0

% within kategori_dukungan 24.5% 75.5% 100.0%

baik

Count 4 73 77

Expected Count 9.8 67.2 77.0

% within kategori_dukungan 5.2% 94.8% 100.0%

Total

Count 16 110 126

Expected Count 16.0 110.0 126.0

% within kategori_dukungan 12.7% 87.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 10.056a 1 .002

Continuity Correctionb 8.391 1 .004

Likelihood Ratio 9.913 1 .002

Fisher's Exact Test .002 .002

Linear-by-Linear Association 9.976 1 .002

N of Valid Cases 126

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.22.

b. Computed only for a 2x2 table

20

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .272 .002

N of Valid Cases 126

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

kategori_dukungan (kurang

/ baik)

5.919 1.785 19.626

For cohort

kategori_kepatuhan = tidak

patuh

4.714 1.612 13.791

For cohort

kategori_kepatuhan = patuh .796 .673 .942

N of Valid Cases 126