teori2

4
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau substansi atau masa zat suatu organisme, misalnya kita makhluk makro ini dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau massa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri. (Utami Sri Haastuti ;34) Kehidupan mikroorganisme pada umumnya sangat tergantung pada faktor lingkungan. Faktor lingkungan itu meliputi faktor abiotik dan faktor biotik. Faktor abiotik adalah faktor luar seperti suhu, pH, tekanan osmose dan lain-lain. Sedangkan faktor biotik adalah dari mikroorganisme itu sendiri (M. Natsir Djide: 56). Faktor- faktor tersebut meliputi (M.Natsir Djide : 56) 1. Faktor fisik, misalnya suhu, tekanan osmose, kandungan oksigen, pH, dan lain-lain. 2. Faktor kimia, misalnya senyawa racun dan lain-lain. 3. Faktor biologi, misalnya interaksi dengan mikroorganisme lain. Yang digolongkan sebagai faktor-faktor alam yaitu : temperatur, kebasahan, nilai osmotik dari medium, radiasi oleh sinar biasa dan radiasi oleh sinar-sinar yang lain, dan penghancuran secara mekanik (D.widjoseputro ; 90). Daya tahan terhadap temperature tidak sama bagi tiap-tiap spesies. Ada spesies yang mati setelah mengalami pemanasan beberapa menit di dalam cairan medium pada temperature 60 o C, sebaliknya bakteri yang membentuk spora genus Bacillus dan genus Clostridium itu tetap hidup setelah dipanasi dengan uap 100 o C atau lebih selama kira-kira setengah jam (D.widjoseputro ; 90-91). Dalam menentukan daya tahan panas suatu spesies perlu diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut (D.widjoseputro ; 91) Berapa tinggi temperatur. Berapa lama spesies itu berada dalam temperature tersebut.

Upload: achmadfaizall

Post on 24-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dfsfsdff

TRANSCRIPT

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau substansi atau masa zat suatu organisme, misalnya kita makhlukmakroini dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau massa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri. (Utami Sri Haastuti ;34)

Kehidupan mikroorganisme pada umumnya sangat tergantung pada faktor lingkungan. Faktor lingkungan itu meliputi faktor abiotik dan faktor biotik. Faktor abiotik adalah faktor luar seperti suhu, pH, tekananosmosedan lain-lain. Sedangkan faktor biotik adalah dari mikroorganisme itu sendiri (M. Natsir Djide: 56).

Faktor- faktor tersebut meliputi (M.Natsir Djide : 56)

1. Faktor fisik, misalnya suhu, tekanan osmose, kandungan oksigen, pH, dan lain-lain.

2. Faktor kimia, misalnya senyawa racun dan lain-lain.

3. Faktor biologi, misalnya interaksi dengan mikroorganisme lain.

Yang digolongkan sebagai faktor-faktor alam yaitu : temperatur, kebasahan, nilai osmotik dari medium, radiasi oleh sinar biasa dan radiasi oleh sinar-sinar yang lain, dan penghancuran secara mekanik (D.widjoseputro ; 90).

Daya tahan terhadaptemperaturetidak sama bagi tiap-tiap spesies. Ada spesies yang mati setelah mengalami pemanasan beberapa menit di dalam cairan medium pada temperature 60oC, sebaliknya bakteri yang membentuk spora genus Bacillus dan genus Clostridium itu tetap hidup setelah dipanasi dengan uap 100oC atau lebih selama kira-kira setengah jam (D.widjoseputro ; 90-91).

Dalam menentukan daya tahan panas suatu spesies perlu diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut (D.widjoseputro ; 91)

Berapa tinggi temperatur.

Berapa lama spesies itu berada dalam temperature tersebut.

Apakah pemanasan bakteri itu dilakukan di dalam keadaan kering ataukah dalam keadaan basah.

Beberapa pH dari medium tempat bakteri itu dipanasi.

Sifat-sifat lain dari medium tempat bakteri itu dipanasi. Misalnya, bakteri yang dipanasi dalam air lebih lekas mati dari pada jika pemanasan itu dilakukan di dalam buih.

Mengenal pengaruh temperatur terhadap kegiatan fisiologi maka seperti halnya dengan makhluk-makhluk lain, mikroorganisme pun dapat bertahan di dalam suatu batasan temperature tertentu. Berdasarkan itu ada tiga golongan bakteri, yaitu (D.widjoseputro ; 93)

Bakteri termofil (politermik), yaitu bakteri yang tumbuh dengan baik sekali pada temperature setinggi 55oC 65oC , meskipun bakteri ini jua dapat berkembangbiak pada temperatur lebih rendah ataupun lebih tinggi, yaitu dengan batas 40oC 80oC.

Bakteri mesofil (mesotermik), yaitu bakteri yang hidup baik di antara 5oC dan 60oC, sedang temperatur optimalnya adalah antara 25oC 40oC.

Bakteri psikofil (oligotermik), yaitu bakteri yang dapat hidup di antara 0oC 30oC, sedang temperatur optimumnya antara 10oC 20oC.

Bakteri sebenarnya makhluk yang suka akan keadaan basah, bahkan dapat hidup di dalam air. Hanya di dalam air yang tertutup mereka tak dapat hidup subur, hal ini disebabkan karena kurangnya udara bagi mereka. Tanah yang cukup basah baik bagi kehidupam bakteri (D.widjoseputro ; 94-95).

Medium yang paling cocok bagi kehidupan bakteri adalah medium yang isotobik terhadap isi sel bakteri. Jika bakteri ditempatkan di dalam suatu larutan hipertonik terhadap isi sel, maka bakteri akan mengalami plasmolisis. Sebaliknya bakteri yang ditempatkan di dalam air suling akan kemasukan air sehingga menyebabkan pecahnya bakteri dengan kata lain bakteri dapat mengalami plasmoptisis (D.widjoseputro ; 95).

Pada umumnya kerusakan bakteri itu dapat dibagi atas 3 golongan, yaitu oksidasi, koagulasi, depresi, dan ketegangan permukaan. Zat-zat yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri dapat dibagi atas garam-garam logam, fenol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis formaldehida, alcohol, iodium, persenyawaan klor, zat warna, detergen, sulfonamide dan antibiotik (D.widjoseputro ; 98-99).

Pembagian sel dengan cara membelah umum terjadi pada semua sel sedang tumbuh aktif pada tumbuhan dan hewan. Namun pada tumbuhan dan hewan multiseluler, pembagian sel secara aseksual hanya mengakibatkan pertumbuhan individu tumbuhan atau hewan itu. Pada bakteri proses tersebut mengakibatkan terbentuknya dua organisme baru masing-masing lalu dapat mengulangi proses tersebut (Pelczar, Jr dan Chan, E ; 140).

Dalam pertumbuhan mikroorganisme, perlu dibedakan antara pertumbuhan masing-masing sel (sel individu) dan pertumbuhan kelompok sel-sel, baik pada medium padat maupun pada medium cair. Pertumbuhan pada medium cair, biasanya pertumbuhannya homogen, tetapi tergantung dari jenis mikroorganismenya. Kapang atau jamur biasanya tumbuh pada permukaan medium berupa gumpalan-gumpalan miselium yang melayang-layang dalam medium. Sedangkan pada medium padat terjadi pertumbuhan pada permukaan mediumnya, biasanya dalam bentuk koloni ( Drs. M. Natsir Djide, MS dan Dra. Sartini, Msi ; 194).

Antiseptika adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menghambat atau mematikan mikroorganisme pada jaringan hidup, yang mempunyai efek membatasi dan mencegah infeksi agar tidak menjadi lebih parah. Desinfektan adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menghambat atau mematikan mikroorganisme, yang digunakan pada benda mati dan dengan cepat menghasilkan efek letal yang tidak terpulihkan. Antiseptika dan desinfektansia dapat merusak sel dengan cara koagulasi atau denaturasi protein sel atau menyebabkan sel mengalami lisis, yaitu dengan mengubah struktur membran sitoplasma sehingga menyebabkan kebocoran sel (Drs. M. Natsir Djide, MS dan Dra. Sartini, Msi : 254).