bab ii landasan teori2. mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan, serta mengajak masyarakat dalam...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
Umum
Public Relations
1. Definisi Public Relations
Public Relations sebagai alat manajemen secara struktural merupakan
bagian integral dari suatu organisasi/perusahaan, berperan sangat signifikan dan
kontribusinya turut menentukan keberhasilan organisasi/perusahaan itu untuk
mencapai visi, misi dan tujuan bersama. PR memiliki peran untuk membantu
organisasi menentukan bukan hanya apa yang akan dikatakan, tetapi juga apa yang
akan dilakukan (Ardhoyo, 2013).
Pengertian Public Relations menurut (Yusmawati, 2017) adalah aktivitas
komunikasi dua arah dengan publik (perusahaan/organisasi), yang bertujuan untuk
menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, dan saling membantu/kerja sama”.
Pengertian Public Relations menurut (Ardhoyo, 2013)
Public relations merupakan kegiatan komunikasi dua arah secara timbal-balik
antara suatu organisasi dengan publiknya atau khalayaknya, baik publik
internal maupun eksternal, dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
manajemen organisasi tersebut, dengan meningkatkan pembinaan kerjasama
dan pemenuhan kepentingan bersama, yang dilandasi asas saling pengertian
dan saling mempercayai Kebanyakan organisasi besar memiliki staf humas
tersendiri, juga dapat mengakibatkan kerja ganda. Dengan demikian Public
Relations haruslah memiliki manajemen komunikasi yang efektif dalam
rangka memenuhi peran dan fungsinya dalan mendukung kegiatan
perusahaan, termasuk dalam kegiatan bisnisnya promosi .
13
13
14
Pengertian Public Relations menurut (Yusmawati, 2017)
Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya,
menyangkut aktifitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama;
melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan,
membantu manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara
efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi
kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat
dan etis sebagai sarana utama.
definisi praktik Public Relations menurut (Puspokusumo, 2011) yaitu sebuah
seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan,
memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan dan saran–
saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program
tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan
khalayaknya.
Menurut (Puspokusumo, 2011) Public Relations didefinisikan sebagai semua
bentuk komunikasi yang terencana, antara satu organisasi dengan semua
khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada
saling pengertian.
2. Ruang Lingkup Public Relations
Menurut (Yusmawati, 2017), ruang lingkup Public Relations meliputi antara
lain:
a. Pengumpulan dan pengolahan data
b. Pengumpulan dan pengolahan data mempunyai tugas mengumplkan dan
mengolah data untuk keperluan informasi bagi masyarakat dan lembaga serta
informasi umpan balik dari masyarakat.
15
c. Penerangan Penerangan mempunyai tugas mempersiapkan pemberian
penerangan kepada masyarakat tentang kebijakan dan pelaksanaan kegiatan
lembaga melalui media massa.
d. Publikasi Publikasi mempunyai tugas mengurus publikasi tentang kebijakan
dan pelaksanaan kegiatan lembaga.
Menurut (Yusmawati, 2017) ruang lingkup Public Relations dalam suatu
organisasi/lembaga antara lain sebagai berikut:
1. Membina hubungan kedalam (publik internal)
Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang humas harus
mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan
gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan dijalankan oleh
organisasi.
2. Membina hubungan keluar (publik eksternal)
Publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan
tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang
diwakilinya.
Ruang lingkup pekerjaan Public Relations yang dapat dibagi menjadi 6
bidang pekerjaan menurut (susilowati, 2018), yaitu:
a. Publisitas, Kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi
atau perusahaan di media massa.
b. Pemasaran, Menarik dan memuaskan klien atau pelanggan dalam jangka
panjang dalam upaya mencapai tujuan ekonomi perusahaan.
16
c. Public affairs Bidang khusus Public Relations yang membangun dan
mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar
dapat mempengaruhi kebijakan publik.
d. Manajemen isu Upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat
kecenderungan isu atau opini publik yang muncul ditengah masyarakat dalam
upaya organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respon
yang sebaikbaiknya.
e. Lobi Bidang khusus Public Relations yang membangun dan memelihara
hubungan dengan pemerintah utamanya untuk memengaruhi peraturan dan
perundang-undangan.
f. Hubungan investor Bidang khusus dari Public Relations korporat yang
membangun
dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan.
3. Tujuan Public Relations
Tujuan Public Relations menurut (susilowati, 2018) adalah sebagai berikut:
1. Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk public eksternal
atau masyarakat dan konsumen.
2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik perusahaan dengan
perusahaan.
3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan Public Relations.
4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
5. Mendukung bauran pemasaran.
17
Tujuan utama PR adalah membantu tercapainya tujuan organisasi
(Puspokusumo, 2011) dan untuk mencapai tujuan tersebut maka seorang Public
Relations maka dapat melaksanakan hal-hal seperti:
a. persuasi dengan pengertian mengubah sikap, tingkah laku publik terhadap
organisasi demi keuntungan kedua belah pihak.
b. usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan organisasi dengan sikap
atau perbuatan publik atau sebaliknya.
c. secara terus menerus menciptakan dan memperbaiki relasi dengan publik
khusus, potensial, umum, pribadi maupun kelompok, merupakan kelanjutan
kehidupan organisasi. Hal ini merupakan tugas vital, harus ditingkatkan
secara lokal, nasional maupun internasional. Inilah tugas penting dalam
manajemen modern dewasa ini.
d. semua kegiatan supaya berhasil baik perlu perencanaan yang tepat. Dalam
PR, penelitian sangat mendasar, merupakan instrumen dengan tujuan untuk
menemukan perspektif yang strategis.
4. Tugas Public Relations
Tugas dari seorang Public Relations menurut (susilowati, 2018) dibagi
menjadi 4 tugas khusus yang lazim dijalankan oleh manager Public Relations,
seperti sebagai berikut:
1. Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat atas perusahaan
atau organisasinya, baik yang berkenaan dengan kebijakankebijakan, produk,
jasa, maupun dengan para personelnya.
18
2. Memantau pendapat eksternal mengenai segala suatu yang berkaitan dengan
citra, kegiatan, reputasi maupun kepentingan- kepentingan
organisasi/perusahaan, dan menyampaikan setiap informasi yang penting
langsung kepada pihak manajemen atau pemimpin puncak untuk segera
ditanggapi atau di tindak lanjuti.
3. Memberi nasihat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai berbagai
masalah komunikasi yang penting, berikut teknik-teknik untuk mengatasinya.
4. Menyediakan berbagai informasi kepada khalayak perihal kebijakan
organisasi , kegiatan, produk, jasa, dan personalia, selengkap mungkin demi
menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau
pengertian khalayak.
Tugas dan kewajiban utama Public Relations yang lain menurut (Yusmawati,
2017) adalah sebagai berikut:
a. Mempelajari dan mengamati keinginan-keinginan, dan aspirasi yang terdapat
dalam masyarakat.
b. Kegiatan-kegitan untuk memberikan nasihat atau sumbangan saran dalam
menghadapi apa sebaiknya yang dilakukan instansi/lembaga pemerintah
seperti yang dikehendaki pihak publiknya.
c. Memberikan penerangan serta informasi tentang apa yang telah diupayakan
oleh suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan.
Dalam menjalankan perannya, Public Relations memiliki tugas dan
kewajiban. Menurut (Yusmawati, 2017) sebagai berikut:
19
1. Berupaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang
pelayanan masyarakat (public services), kebijaksanaan serta tujuan yang akan
dicapai oleh pihak pemerintah dalam menyampaikan program kerja
pembangunan tersebut.
2. Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan, serta mengajak
masyarakat dalam partisipasinya untuk melaksanakan program pembangunan
di berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, hukum, politik, serta menjaga
stabilitas keamanan dan ketertiban nasional.
3. Keterbukaan dan kejujuran dalam memberikan pelayanan serta pengabdian
dari aparatur pemerintah bersangkutan perlu dijaga atau dipertahankan dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing secara konsisten dan
profesional.
Studi Literatur
Komunikasi
1. Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah alat untuk menyampaikan informasi dari satu tempat ke
tempat lain. Inti dari pengertian komunikasi adalah menyampaikan informasi,
bertukar gagasan atau proses membangun kesamaan pemikiran antara pengirim dan
penerima pesan (Hutomo, 2017).
Komunikasi menurut (Komunikasi, Fajar, Pascasarjana, & Manajemen, 2017)
adalah “pertukaran makna pesan dalam individu (within a people) dan diantara orang
(between people)”. Berdasarkan definisi ini terlihat jelas bahwa Pamela Angell
membagi komunikasi dalam dua bentuk yaitu komunikasi intrapersonal dan
interpersonal.
20
Untuk mengetahui bahwa komunikasi berfungsi secara efektif, perlu diketahui
tanggapan penerima pesan terhadap pesan tersebut. Komunikasi yang efektif adalah
mengetahui unsur- unsur fundamental dalam berkomunikasi. Pengirim pesan harus
mengetahui siapa yang ingin dicapai dan tanggapan apa yang diinginkan (Hutomo,
2017).
2. Unsur-unsur Komunikasi
Menurut (Hutomo, 2017) unsur-unsur Komunikasi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pengirim atau sumber pesan (source)
2. Pengkodean (encoding),
3. Pesan (message),
4. Pengurai kode (decoding),
5. Penerima (receiver),
6. Tanggapan (response),
7. Umpan balik (feedback)
8. Gangguan (noise)
3. Dimensi Komunikasi Perusahaan/Organisasi
Khusunya dalam komunikasi manajemen , menurut (Ruslan, 2017) bersifat 3
dimensi yaitu sebagai berikut :
21
a. Komunikasi Vertikal adalah arus komunikasi dua arah timbal balik.
Komunikasi jenis ini memegang peranan sangat cukup vital dalam
melaksanakan fungsi manajemen, yaitu komunikasi dari atas ke bawah.
Dalam komunikasi vertikal dari atas ke bawah tersebut pimpinan
memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan dan penugasan lain
sebagainya kepada ketua unit/kelompok dan bawahan. Peranan komunikasi
dalam manajemen yaitu menunjang keberhasilan, sebagai landasan
keputusan yang diambil pimpinan, untuk tujuan organisasi.
b. Komunikasi Horizontal adalah komunikasi satu level yang terjadi antara para
karyawan dengan karyawan lainnya, antara pimpinan satu departemen
dengan pimpinan departemen lainnya dalam satu tingkatan dan lain
sebagainya.
c. Komunikasi Eksternal adalah berlangsung dua arah antara pihak
organisasi/lembaga dengan pihak luar. Misalnya komunikasi dengan pihak
kreditur (perbankan), rekan bisnis usaha, pelanggan, community relations,
supllier, pemasok, kalangan pers, dan pejabat pemerintah dan lain
sebagainya. Keberhasilan dalam membina komunikasi eksternal ini, juga
sekaligus merupakan keberhasilan pihak pejabat public relation /marketing
communication dalam upaya memperoleh dukungan, pengertian, kpercayaan,
partisipasi, kerjasama dan lain sebagainya.
22
4. Unsur-unsur Komunikasi Public Relations & Marketing Komunikasi
Hal ini jelas bahwa praktisi Public Relations & Marketing Komunikasi
mutlak mempunyai keterampilan dalam menguasai aspek dan teknis komunikasi,atau
unsur-unsur pokok dalam proses berkomunikasi menurut (Ruslan, 2014) yaitu
sebagai berikut :
a. Source, yaitu individu atau pejabat Public Relations yang berinisiatif sebagai
sumber atau untuk menyampaikan pesan-pesannya.
b. Message, suatu gagasan, dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan,
ajakan, bujukan, atau ungkapan bersifat pendidikan, emosi dan lain
sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau
kelompok tertentu.
c. Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang dipergunakan oleh
komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada
khalayaknya.
d. Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan
tersebut. Dapat berkibat positif maupun negatif tergantung dari tanggapan,
persepsi, dan opini dari hasil komunikasi tersebut.
Menurut (Ruslan, 2014) bahwa komunikasi merupakan alat yang penting
dalam fungsi Public Relations & Marketing Komunikasi. Publik mengakui dan
menghargai suatu kinerja yang baik dalam kegiatan komunikasi secara efektif, dan
sekaligus kinerja yang baik tersebut untuk menarik perhatian publik serta tujuan
yang penting lainnya dari fungsi public relations.
23
Marketing Komunikasi
1. Definisi Marketing Komunikasi
Menurut (Ubaidillah, 2015) mengemukakan definisi konsep Marketing
Komunikasi sebagai fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk kreasi,
komunikasi dan penyampaian nilai kepada para pelanggan dan mengelola hubungan
pelanggan yang memberikan manfaat bagi organisasi dan para pemangku
kepentingan (stakeholders) yang memiliki hubungan erat dengan organisasi.
Pengertian Marketing Komunikasi menurut (Hutomo, 2017).
Marketing Komunikasi adalah kegiatan pemasaran yang menggunakan
teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada
orang banyak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu peningkatan pendapatan
atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan. Komunikasi
pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat
strategi pemasaran, guna meraih segmentasi yang lebih luas. Selain itu juga
sebagai upaya untuk memperkuat loyalitas pelanggan terhadap produk, yaitu
barang dan jasa yang dimiliki perusahaan.
Pemasaran dan komunikasi memiliki hubungan yang erat, jika dikaitkan
pemasaran sesungguhnya merupakan transformasi wujud pencerminan komunikasi
antar manusia melalui penggunaan media (Ubaidillah, 2015)
Menurut (Komunikasi et al., 2017) mengatakan bahwa :
”Marketing Komunikasi merupakan aktifitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
bersangkutan”. Komunikasi pemasaran adalah “usaha untuk menyampaikan
pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk
di pasar”.
24
2. Starategi Marketing Komunikasi
Menurut (Ruslan, 2014) Strategi program kerja Marketing Komunikasi
adalah sebagai berikut ;
1. Peluncuran dan Publikasi produk
2. Iklan Layanan Masyarakat
3. Advetorial
4. Special Event : promotion & publications prog
5. Road Show, and Business Presntation, etc
Ada beberapa faktor yang menyebabkan “dibutuhkannya” taktik dan strategi
Marketing Komunikasi dalam tatanan baru organisasi atau perusahaan, khususnya
dalam era kompetitif. (Rusaldy, 2014) menyebutkan diantara faktor tersebut antara
adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya biaya promosi periklanan yang tidak seimbang dengan hasil
keuntungan yang diperoleh dan keterbatasan tempat.
b. Persaingan yang ketat dalam promosi dan publikasi, baik melalui media
elektronik maupun media cetak dan sebagainya.
c. Selera konsumen yang cepat mengalami perubahaan dalam waktu relatif
pendek (tidak loyal), karena banyaknya pilihan atau substitusi atau produk
yang ditawarkan pasaran.
25
d. Makin menurunnya perhatian atau minat konsumen terhadap tayangan iklan,
karena pesan dalam iklan yang kini cendrung berlebihan dan membosankan
perhatian konsumennya.
3. Tahapan Marketing Komunikasi
Menurut (Ubaidillah, 2015) dalam komunikasi pemasaran yang efektif
terdapat delapan tahapan yakni :
a. Identifikasi audiens sasaran
Audiens sasaran sangat mempengaruhi keputusan komunikator mengenai apa
yang akan dikatakan, bagaimana mengatakannya, dimana dan kapan
mengatakannya, dalam mengidentifikasi sasaran, diperlukan sebuah analisis
segmentasi pasar.
b. Menentukan tujuan komunikasi
Menentukan sebuah tujuan komunikasi merupakan sebuah langkah awal yang
penting. Hal ini dimaksudkan agar seluruh rangkaian strategi komunikasi
pemasaran akan berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
c. Merancang komunikasi
Merancang strategi komunikasi untuk mencapai tanggapan yang diinginkan
akan menuntut pemecahan tiga masalah yaitu apa yang harus disampaikan
(strategi pesan) bagaimana cara menyampaikan (strategi kreatif), dan siapa
yang harus menyampaikan (sumber pesan).
26
d. Memilih saluran komunikasi
Memilih dan menetapkan saluran komunikasi yang efisien untuk
menyampaikan pesan menjadi sulit ketika saluran komunikasi menjadi
terpotongpotong dan tidak berintegritas.
e. Menetapkan anggaran
Menetapkan anggaran pemasaran merupakan salah satu keputusan yang
sulit,ada empat metode anggaran yakni metode kesanggupan, metode
presentase penjualan, metode keseimbangan persaingan dan metode tujuan
dan tugas.
f. Memutuskan bauran media
Bauran komunikasi meliputi iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat
dan publisitas, acara khusus dan pengalaman, tenaga penjualan, dan
pemasaran langsung.
g. Mengukur hasil.
Setelah melakukan perencanaan komunikasi dan menjalankan komunikasi
pemasaran terpadu, komunikator harus mengukur hasil ynag diperoleh
mengenai dampak terhadap aidiens atau sasaran.
4. Identifikasi Marketing Komunikasi
Menurut (Komunikasi et al., 2017) adalah sebagai berikut :
a. Mengindentifikasi pasar dan kebutuhan konseumen atau persepsi konsumen
b. Menggambarkan dan mengoperasionalisasikan gambaran hasil dari tujuan
target grup.
27
c. Mengevaluasi sejauh mana perilaku yang tergambar diyakini dapat mencapai
tujuan.
d. Mempertanyakan apakah ada penghalang (gap) antara harapan ideal dengan
tampilan produk (performance).
5. Bentuk-bentuk Marketing Komunikasi
Bentuk utama dari komunikasi pemasaran menurut (Komunikasi et al., 2017)
meliputi :
1. Iklan (advertising)
2. Tenaga penjualan (sales promotion)
3. Pemasaran langsung (direct marketing)
4. Hubungan masyarakat (public relations)
5. Sponsorship
6. Pameran (exhibitions)
7. Kemasan (packaging)
8. Merchandising
9. Selling & sales manajemen
10. Media sosial dan Web
28
Kemudian Public Relations (hubungan masyarakat) juga menjadi elemen dari
marketing komunikasi, yaitu mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik
dengan publik yang berbeda-beda.
6. Peranan Marketing Komunikasi
Jadi menurut (Ruslan, 2014) peranan Marketing Komunikasi dalam upaya
mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan dalam berkompetisi, secara garis
besarnya yaitu sebagai berikut :
1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang
tengah diluncurkan itu.
2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat
atas produk yang ditawarkan/digunakan.
3. Mendorong antusiasme melalui suatu artikel sponsor tentang kegunaan dan
manfaat suatu produk.
4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik dimedia elektronik maupun
media cetak dan sebagainya demi tercapainya efesiensi biaya.
5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk
upaya mengatasi keluhan-keluhan dan lain sebagainya demi tercapainya
kepuasaan pihak pelanggan.
6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus
merencanakan perubahan posisi produk yang lama.
29
7. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media PR tentang aktivitas dan
program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan
hidup, agar tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat/publik.
8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa,
baik segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada
konsumen.
9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang
mungkin akan muncul dimasa mendatang, misalnya, terjadi krisis
kepercayaan, menurunnya citra perusahaan hingga resiko terjadinya krisis
manajemen, krisis moneter, krisis multidimensional dan lain sebagainya.
Dilain pihak, menurut (Ruslan, 2014) Marketing Komunikasi dalam peran
sebagai : Communicator, Back Up, management, and makes an good image, public
relations berfungsi secara garis besar tugasnya antara lain sebagai berikut :
a. Menumbuhkembangkan citra positif perusahaan terhadap publik eksternal
atau masyarakat luas, demi tercapainya saling pengertian bagi kedua belah
pihak.
b. Membina hubungan yang postif antar karyawan dan karyawan dengan
pimpinan atau sebaliknya, sehingga akan tumbuh corporate culture yang
mengacu kepada disiplin dan motivasi kerja, profesionalisme yang tinggi,
serta memliki sense of belonging terhadap perusahaan yang baik.
30
7. Tujuan Marketing Komunikasi
Contoh ilustrasi dari tujuan program public relations dalam Marketing
Komunikasu menurut (Ruslan, 2014) antara lain sebagai berikut :
1. Upaya meningkatkan mutu, kuantitas, dan kualitas produk dana jasa
pelayanan bank.
2. Meningkatkan jumlah para nasabah bank melalui kiat promosi dan publikasi
serta pelayanan prima dan sebagainya.
3. Membujuk masyarakat atau nasabah berpotensi melalui berbagai macam
pelayanan menarik, dan menguntungkan hadiah-hadiah dan lain sebagainya,
sebagai perangsang melalui taktik, push, pull and pass staregy of marketing
komunikasi.
4. Mengkomunikasikan manfaat dan daya guna jasa perbankan melalui kiat
membujuk dan slogan atau kata-kata yang menarik, seperti “Bank kami
tumbuh bersama usaha anda”.
8. Program kerja Corporate Marketing Komunikasi
Kiat memperoleh publisitas tinggi melalui berbagai aktivitas dan program
kerja Corporate Marketing Komunikasi menurut (Ruslan, 2014), yaitu melalui :
a. Memberikan berbagai macam hadiah menarik, souvenir, gift ways pada
acara-acara tertentu (Special events &PR work programme).
31
b. Mengadakan seminar, presentasi, dan lokakarya dengan tema dan pembicara
yang menarik melalui acara sponsorship atau kerjasama dengan pihak pers
dan lembaga lainnya.
c. Kepedulian terhadap lingkungan hidup, social and enviroment care, serta
bidang kesejahteraan masyarakat lainnya.
d. Membentuk membership yang keanggotaannya terdiri dari nasabah yang
setia untuk membentuk suatu kegiatan tertentu sebagai pengikat melalui fans
clubs lain sebagainya.
Brand Awereness
1. Definisi Brand
Brand merupakan nama, simbol atau kombinasi dari elemen-elemen tersebut
yang digunakan perusahaan untuk membedakan produknya dengan produk pesaing
dan mengkomunikasikan nilai dalam jangka panjang (Maulana, 2018).
Menurut (Utomo, 2017) Brand memiliki karakteristik yang lebih luas dari
pada produk yaitu citra 23 pengguna produk, asosiasi perusahaan, symbol-simbol,
dan hubungan merek/pelanggan.
Menurut (Utomo, 2017) Brand memiliki karakteristik yang lebih luas dari
pada produk yaitu citra 23 pengguna produk, asosiasi perusahaan, symbol-simbol,
dan hubungan merek/pelanggan
32
Pengertian Brand menurut (Septiani, Sumartias, & Perbawasari, 2017)
Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara/bunyi yang mensimbolisasikan
produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut.
Semua aspek tangible ini menerbitkan asosiasi khusus dalam benak konsumen,
misalnya tentang kualitas produk, makna simbolis yang dikandung dan
pengalaman emosional dan psikologis yang dialami oleh konsumen dalam
persentuhannya dengan brand tersebut.
2. Manfaat Brand
Brand sangat bermanfaat bagi konsumen dan produsen. Menurut (Utomo,
2017), bagi produsen merek berperan penting sebagai:
a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan
produk bagi perusahaan.
b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa
dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari
para pesaing.
e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik yang berbentuk dalam benak konsumen.
33
3. Definisi Brand Awereness
Brand Awareness menurut (Ubaidillah, 2015) adalah kesanggupan seseorang
calon pembeli untuk mengenali atau menginggat kembali suatu merek yang
merupakan bagian dari suatu produk tertentu,
Brand Awareness merupakan persoalan apakah nama merek tertentu muncul
dalam ingatan ketika konsumen berpikir mengenai suatu kelompok produk tertentu
dan terdapat kemudahan saat nama tersebut dimunculkan (Maulana, 2018).
Brand Awareness atau familiaritas juga merupakan penggerak ekuitas merek.
Kesadaran tanpa diferensiasi menghasilkan nama merek komoditi yang terkenal
yang dapat menjadi keuntungan secara marjinal (Iwan & Nainggolan, 2017).
Brand Awereness merupakan key of brand asset atau kunci pembuka untuk
masuk ke elemen lainnya. Jadi, jika kesadaran itu sangat rendah maka hampir
dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga rendah (Grania, Setianti, & Budiana, 2018).
Semakin tinggi tingkat kesadaran tentang merek, berarti produk tersebut
berada dalam benak konsumen sebelum merek lain (Iwan & Nainggolan, 2017).
4. Tingkatan Brand Awereness
Brand awareness menurut (Ubaidillah, 2015) ini terbagi dalam empat
tingkatan, yaitu :
a. Unaware of Brand
Pada tingkatan ini seseorang tidak mengetahui suatu brand tertentu
34
b. Brand Recognition
Pada tingkatan ini, merupakan tingkatan paling rendah dari awareness
seseorang.
c. Brand Recall
Tahapan ini lebih tinggi dibandingkan pada tahap recognition, pada tahap ini
seseorang diminta untuk menyebutkannama-nama produk dalam suatu
kategori produk tertentu tanpa melalui bantuan seperti pada tahap
recognition.
d. Top of Mind
Adalah nama suatu merek atau brand yang disebutkan pertama kali oleh
seseorang, berada pada posisi yang istimewa. Dalam pengertian sederhana,
merek tersebut menjadi pimpinan dalam benak konsumen tersebut
dibandingkan nama merek-merek lain.
5. Objective Awereness
Adapun menurut (Septiani et al., 2017) objective awareness terdiri dari 3
yaitu:
1. Perhatian/ daya tarik
2. Pemahaman
3. Ingatan
35
Special Event
1. Definisi Special Event
Sedangkan Special Event Menurut (susilowati, 2018) adalah “suatu ritual
istimewa, pertunjukan, penampilan atau perayaan yang direncanakan dan dibuat
untuk menandai acara – acara khusus atau mencapai tujuan sosial, budaya atau
tujuan – tujuan khusus dari sebuah organisasi”.
Menurut (Madhalena & Syahputra, 2016) pengertian special event adalah
spesial event merupakan kegiatan yang sangat besar dan kompleks. Special
event dapat diselenggarakan mulai dari jenis event perorangan yang
sederhana dan kecil sampai dengan event yang besar. Special event juga
dapat diselenggarakan dengan kompleksitas yang lebih luas secara
internasional. Karena jenis kegiatannya, maka setiap event yang memiliki
kekhasan tersendiri dari event dapat mendukung terselenggaranya special
event.
Arti special event menurut (Ruslan, 2014) berdasarkan istilahnya antara lain
sebagai berikut :
a. Special atau spesial berarti sesuatu yang “istimewa”, pengecualian (khas)
dan tidak umum.
b. Event, suatu kejadian penting atau peristiwa khusus, baik yang terjadi secara
internal, lokal, maupun nasional dan bahkan berkaitan dengan suatu peristiwa
(event) secara internasional.
Pengertian dari spesial event menurut kalangan pakar komunikasi/PR dikutip
dari (Ruslan, 2014) , yaitu antara lain yang dihimpun dari berbagai sumber, sebagai
berikut :
36
Spesial events adalah sebuah event yang biasanya dilaksanakan untuk
mendapat perhatian pada media untuk klien, perusahaan atau produk anda.
Event tersebut juga dapat didesain untuk mentransferkan pesan spesifik
tentang produk anda contohnya, fakta yang menunjukan bahwa perusahaan
anda memberikan kesempatan yang sama kepada semua pekerja, perusahaan
tersebut merupakan tempat yang tepat untuk bekerja, bertanggung jawab
terhadap lingkungan sosial, merupakan tetangga yang baik, memberikan
tempat kepada kemanjuan wanita, memproduksi produk berkualitas nomor
satu atau perusahaan tersebut merupakan pembayar pajak yang patuh. Sebuah
special event dapat juga berupa peluncuran produk atau publisitas produk.
2. Unsur-unsur Spesial Event
Unsur-unsur spesial event yang harus diperhatikan menurut (Tobing,
Perbawasari, & Erdinaya, 2017) meliputi:
1. Unsur gerak,
2. Unsur suara,
3. Unsur warna,
4. Unsur cahaya
Unsur-unsur ini dapat diterapkan pada dekorasi, lighting, penyusunan kursi
dan meja, ruangan, panggung, musik dan hiburan, susunan acara, protokoler, MC,
dan sebagainya (Tobing et al., 2017).
3. Bentuk Spesial Event
Bentuk-bentuk spesial event menurut (Ruslan, 2014) yang telah dikenal
adalah sebagai berikut :
a. Festival : Misalnya acara Fastival Musik Dangdut 1997, yang
diselenggarakan oleh stasiun TV Swasta.
37
b. Fair : Secara periodik menjelang hari ulang tahun Ibukota Jakarta
pada bulan juni-juli diselenggarakan Jakarta Fair. Termasuk juga acara yang
sama berkaitan dengan kegiata Bazar, pameran, pertunjukan dan lain
sebagainya.
c. Seminar : Seminar ini biasanya ditentukan tema, materi, dan peserta,
hari dan tempatnya, misalnya seminar PR menghadapi Era Pasar Terbuka
Asean (2002). Termasuk bentuk pertemuan (summit, meeting, conference)
tertentu baik secara internal, nasional, maupun regional yang dikaitkan
dengan peristiwa-peristiwa tertentu.
d. Parade : Acara pameran dan informasi Pendidikan Public Relation
Program D I-III dan STIKOM-Interstudi di PRTS Interstudi dan Program
Pendidikan S1 FIKOM yang diselenggarakan setiap tahun ajaran baru.
4. Penyusunan Program Acara Khusus
Menurut (Ruslan, 2014) maka event yang dikenal dalam aktivitas
Kehumasan, secara garis besarnya adalah sebagai berikut :
1. Calender Of Event
Calender Of Event, yaitu acara rutin (regular event) yang dilaksanakan pada
hari, bulan, tahun tertentu secara periodik dan berulang-ulang (rutin)
diselenggarakan sepanjang tahun kalender.
38
2. Momentum event
Yaitu acara yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada momen-momen
tertentu diluar acara rutin tersebut, misalnya acara 100 tahun memperingati
Bung Karno, menyambut millenium ke-3 dan sebagainya, yang dianggap
momen oleh pihak lembaga atau Humas untuk mengadakan suatu acara
istimewa yang diperingatkan dan dipublikasikan.
3. Spesial event
Persitiwa khusus tersebut secara garis besarnya terdapat tiga jenis kegiatan
dalam Humas, yaitu :
a. Acara suatu peresmian.
b. Acara peringatan tertentu.
c. Acara komersial (new product launching) atau non komersial (social
community relations).
Product Tabungan Batara
1. Definisi product
Pengetahuan suatu produk dikemukakan oleh (susilowati, 2018), yaitu:
“Product knowledge is a perception consumers have towards certain product,
including previous experience of using the product”, artinya: pengetahuan produk
adalah konsumen memiliki persepsi terhadap produk tertentu, termasuk pengalaman
sebelumnya menggunakan produk.”
39
Sedangkan (susilowati, 2018) membagi dua jenis produk yaitu:“Yang
pertama adalah pengetahuan obyektif informasi kategori produk dikenangan jangka
Panjang konsumen dan yang kedua adalah pengetahuan subjektif: persepsi diri
konsumen tentang bagaimana banyak mereka tahu tentang produk.”
2. Definisi Produk Tabungan BTN Batara
Tabungan BTN Batara adalah tabungan yang ditujukan untuk gaya hidup
transaksi Anda sehari-hari dan keluarga dengan suku bunga menarik. Tabungan BTN
Batara memberikan solusi tabungan transaksional dengan kemudahan transaksi
pembelian dan pembayaran melalui channel Bank BTN untuk menunjang aktivitas
keuangan keluarga. Penyetoran dapat dilakukan di Outlet Bank BTN dan Kantor Pos
maupun melalui Cash Deposit Machine.
3. Fasilitas Tabungan BTN Batara
a. Penyetoran dan penarikan di semua Outlet Bank BTN, Kantor Pos maupun
mesin ATM.
b. Fasilitas Mobile Banking dan Internet Banking.
c. Kartu ATM Visa untuk bertransaksi dimana saja tanpa batas
d. Fasilitas Kartu ATM Suka-Suka.
e. Pembukaan rekening dapat dilakukan online melalui BTN Open Account.
f. Setoran mudah dengan Cash Deposit Machine.
40
4. Biaya Layanan Tabungan BTN Batara
a. Biaya administrasi: Rp12.500,00 per bulan
b. Denda saldo dibawah minimal: Rp5.000,00 per bulan
c. Biaya penutupan rekening: Rp50.000,00
d. Biaya penggantian buku tabungan hilang/rusak: Rp15.000,00
e. Biaya rekening pasif: Rp5.000,00 per bulan
f. Biaya cetak rekening koran: Rp5.000,00 per lembar
g. Biaya penggantian kartu ATM: Rp15.000,00
h. Biaya penarikan dana di loket:
- Nominal < Rp5juta: Rp5.000,00
- Nominal Rp5juta s.d. Rp10juta: Rp10.000,00
5. Kelengkapan Dokumen Pembukaan Tabungan BTN Batara
a. Kelengkapan Dokumen Pribadi
o WNI (> 17th) KTP/SIM/Paspor & NPWP
WNA: Paspor & KITAS/KITAP yang masih berlaku