teori struktur masyarakat indonesia

9
Nama : Rizka Muharani NIM : D 141 12 040 Mata Kuliah : Pengelolaan Lingkungan Sosial, Budaya dan Ekonomi TEORI STRUKTUR MASYARAKAT DI INDONESIA Pengertian Struktur Masyarakat Istilah struktur dapat diterjemahkan sebagai susunan, bagan, bangunan, skema atau gambar konkret tentang sesuatu. Oleh karena itu struktur masyarakat dapat diartikan sebagai susunan atau bangunan masyarakat yang penggambaran tentang suatu lembaga kemasyarakatan atau pranata sosial yang berlapis-lapis. Masyarakat juga merupakan suatu struktur, karena didalamnya terdiri dari bagian-bagian yang membentuk keseluruhan sebagai suatu kesatuan. Masyarakat terdiri dari orang-orang, kegiatan-kegiatan, kebiasaan, tata cara, nilai jenis kelamin, dan lain-lain yang membentuk satu kesatuan. Masyarakat juga memiliki lapisan- lapisan, kekuasaan, status, kehormatan, dan sebagainya. Dengan memperhatikan bagian-bagian dan lapisan dalam masyarakat tersebut, maka konfigurasi dalam sisitem tersebut menjadi semakin kompleks. Fungsi Struktur Masyarakat Struktur dalam kehidupan masyarakat dapat juga berfungsi sebagai sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial, karena aturan disiplinnya berasal dari

Upload: rizka-muharani

Post on 16-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Masyarakat juga merupakan suatu struktur, karena didalamnya terdiri dari bagian-bagian yang membentuk keseluruhan sebagai suatu kesatuan. Masyarakat terdiri dari orang-orang, kegiatan-kegiatan, kebiasaan, tata cara, nilai jenis kelamin, dan lain-lain yang membentuk satu kesatuan. Masyarakat juga memiliki lapisan-lapisan, kekuasaan, status, kehormatan, dan sebagainya.

TRANSCRIPT

Nama: Rizka MuharaniNIM: D 141 12 040Mata Kuliah: Pengelolaan Lingkungan Sosial, Budaya dan Ekonomi

TEORI STRUKTUR MASYARAKAT DI INDONESIA Pengertian Struktur MasyarakatIstilah struktur dapat diterjemahkan sebagai susunan, bagan, bangunan, skema atau gambar konkret tentang sesuatu. Oleh karena itu struktur masyarakat dapat diartikan sebagai susunan atau bangunan masyarakat yang penggambaran tentang suatu lembaga kemasyarakatan atau pranata sosial yang berlapis-lapis.Masyarakat juga merupakan suatu struktur, karena didalamnya terdiri dari bagian-bagian yang membentuk keseluruhan sebagai suatu kesatuan. Masyarakat terdiri dari orang-orang, kegiatan-kegiatan, kebiasaan, tata cara, nilai jenis kelamin, dan lain-lain yang membentuk satu kesatuan. Masyarakat juga memiliki lapisan-lapisan, kekuasaan, status, kehormatan, dan sebagainya. Dengan memperhatikan bagian-bagian dan lapisan dalam masyarakat tersebut, maka konfigurasi dalam sisitem tersebut menjadi semakin kompleks. Fungsi Struktur MasyarakatStruktur dalam kehidupan masyarakat dapat juga berfungsi sebagai sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial, karena aturan disiplinnya berasal dari dalam kelompok sendiri, maka perlakua pengawasan dalam kelompoknya cenderung lebih mudah untuk dapat diterima sebagai kepentingan sendiri. Setiap anggota masyarakat akan mendapat pengetahuan dan kesadaran terutama perihal sikap, adat kebiasaan dan kepercayaan group.Dengan demikian, anggota kelompok dapat mengetahui cara-cara bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan ketentuan dan harapan-harapan umum sehingga kemungkinan terjadi perbedaan-perbedaan paham sedikit dapat dikurangi.

Struktur Masyarakat di IndonesiaMasyarakat Indonesia disebut juga masyarakat majemuk yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai jenis suku bangsa, adat istiadat, nilai-nilai dan norma-norma berbagai institusi atau organisasi, budaya, bahasa, agama, dan sebagainya.Masyarakat majemuk adalah suatu keadaan masyarakat yang terdiri dari berbagai kepentingan dan kebudayaan yang berbeda beda yang melebur dan membentuk satu kesatuan yang mempunyai tujuan dan cita cita yang sama. Berdasarkan pengertian tersebut pengertian tersebut masyarakat majemuk dibedakan atas tiga kategori yaitu : Kemajemukan sturuktural, dominasi politik dipegang oleh suatu kelompok tertentu. Kemajemukan sosial, suatu keadaan dimana hak dan kewajiban tersebar secara merata diantara kelompok sosial yang ada. Kemajemukan budaya, seluruh warga masyarakat merupan bagian dari publik tanpa memperhatikan identifikasi yang ideal maupun yang nyata.Pierre L. Van den Berghe menyebutkan beberapa karakteristik masyarakat majemuk, sebagai berikut:1. terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu sama lain2. memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplementer3. kurang mampu mengembangkan konsensus di antara para anggota-anggotanya terhadap nilai - nilai yang bersifat dasar4. secara relatif sering kali mengalami konflik-konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain5. secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi6. adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lainKemajemukan ini yang juga membentuk masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia terbentuk melalui adanya integrasi nasional. Sifat - sifat masyarakat majemuk akan membentuk integrasi sosial. Pluralitas masyarakat yang bersifat multi - dimensional itu akan dan telah menimbulkan persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi secara horizontal, sementara stratifikasi sosial sebagaimana yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia akan memberi bentuk pada integrasi nasional yang bersifat vertikal.Struktur sosial masyarakat ini juga berlangsung dalam fungsi peran yang terdapat dalam bangsa Indonesia. Struktur sosial masyarakat di Indonesia sendiri dapat digolongkan dalam 2 ciri yaitu struktur secara horizontal yang mana merupakan struktur sosial yang berdasarkan atas perbedaan adat, agama, suku-bangsa, serta perbedaan kedaerahan. Lalu ciri yang kedua adalah perbedaan secara vertikal yang berdasarkan struktur sosial masyarakat secara stratifikasi sosial antara lapisan atas dan lapisan bawah.Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik, yaitu:1. HorizontalDitandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan social berdasarkan perbedaan suku - bangsa, perbedaan agama, adat serta perbedaan - perbedaan kedaerahan.2. VertikalStruktur masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan - perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah (stratifikasi sosial) yang cukup dalam.Sedangkan sifat sifat masyarakat mejemuk menurut Pierre L. Van den Berghe, yaitu :1. Adanya segmentasi dalam kelompok kelompok dengan kebudayaan yang berbeda.2. Strukur sosialnya terbagi kedalam lembaga yang non komplementer.3. Konsensus antar anggota kurang dikembangkan.4. Sering timbul konflik.5. Integrasinya tidak secara sukarela tetapi dengan paksaan.6. Adanya dominasi politik

Contoh gambaran masyarakat Indonesia pada zaman Hindia-Belanda yaitu : Dalam kehidupan politik , tidak adanya kehendak bersama (common will). Hal tersebut berdampak pada kehidupan ekonomi yang tidak ada permintaan social yang di hayati oleh masyarakat (Common Social Demand) Hal itu menjadikan perbedaan karakter pada masyarakat yang homogeneous yaitu ekonomi majemuk (Plural Economy) dan ekonomi tunggal (Unitary Economy).Beberapa faktor yang menyebabkan mengapa pluralitas masyarakat Indonesia yang demikian itu terjadi, diantaranya adalah :1. Keadaan geografik wilayah Indonesia yang terdiri atas kurang lebih tiga ribu pulau yang tersebar di suatu daerah ekuator sepanjang kurang lebih 3000 mil dari timur ke barat dan lebih 1000 mil dari utara ke selatan, merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terjadinya pluralitas sukubangsa di Indonesia.2. Faktor kedua yaitu faktor geografis, menyebabkan pluralitas masayarakat Indonesia adalah kenyataan bahwa Indonesia terletak di antara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Keadaan ini menjadikan Indonesia menjadi lalu lintas perdagangan, sehingga sangat mempengaruhi terciptanya pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia.3. Faktor ketiga, iklim yang berbeda-beda dan struktur yang tidak sama di antara berbagai daerah di kepulauan Nusantara, telah mengakibatkan pluralitas regional. Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang berbeda, yakni daerah pertanian basah (wet rice cultivation) yang terutama banyak dijumpai di Pulau Jawa dan Bali, serta daerah ladang (shifting cultivation) yang banyak dijumpai di luar Jawa.

DAFTAR REFERENSIAnonim, n.d. Struktur Masyarakat Indonesia dalam Masalah Integrasi Nasional dalam Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Nasikun. 1995. Struktur Majemuk Masyarakat Indonesia dalam Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Polak, M. 1979. Sosiologi Suatu Buku Pengantar Ringkas. Jakarta: PT. Ikhtiar Baru.Shadily, H. 1983. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT. Bina Aksara.Simatupang, M. 2002. Budaya Indonesia yang Supraetnis. Jakarta: Sinar SinantiSyani, A. 1994. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.__________. 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. Lampung: Pustaka Jaya.