teori proyek

5
 Persamaan gelombang suara pada k oordinat kartesius dimensi tiga adalah sebagai berikut: 2  p x 2  + 2  p y 2 + 2  p z 2  =  1 c f 2 2  p t 2 (1) Dengan c f  merupakan kecepatan suara pada fluida (Elmore and Heald, 1969: 13!" #ebuah ruang kot ak memili ki dimensi  L  x ,  L  y ,  dan  L  z  dengan seluruh permukaan dinding ruangan rigid sempurna, dapat diasumsikan bah$a udara %ang berada disekitar dinding diam (tidak bergerak! sehingga: ( p x  )  x=0  = ( p x  )  x= L  x = 0 ( p y )  y =0 =  ( p y )  y =  L  y = 0 (2) ( p z  )  z =0 =  ( p z  )  z =  L  z = 0 #%arat batas tersebut digunakan untuk menentukant solusi umum dari persamaan (1!" Persamaan (1! dapat diselesaikan dengan metode separasi &ariabel %ang mempun%ai solusi berbentuk:  p (  x , y , z ,t ) = X (  x ) .Y  (  y ) . Z (  z ) .T  ( t ) . (3) #ubstitusi  p (  x , y , z ,t )  ke persamaan (1! %ang menghasilkan: YZT  d 2  X d x 2  +  XZT  d 2 Y d y 2 +  XYT  d 2 Z d z 2  =  XYZ c f 2 d 2 T dt 2 (4) 'emudian kedua ruas persamaan (! dikalikan dengan c f 2  XYZT  , menghasilkan: c f 2 (  1  X d 2  X d x 2  +  1 Y d 2 Y d y 2 +  1 Z d 2 Z d z 2 ) =  1 T d 2 T dt 2 (5)

Upload: yanisriarum

Post on 05-Oct-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori

TRANSCRIPT

Persamaan gelombang suara pada koordinat kartesius dimensi tiga adalah sebagai berikut:(1)Dengan merupakan kecepatan suara pada fluida (Elmore and Heald, 1969: 138). Sebuah ruang kotak memiliki dimensi , dan dengan seluruh permukaan dinding ruangan rigid sempurna, dapat diasumsikan bahwa udara yang berada disekitar dinding diam (tidak bergerak) sehingga: = = 0== 0(2)== 0Syarat batas tersebut digunakan untuk menentukant solusi umum dari persamaan (1). Persamaan (1) dapat diselesaikan dengan metode separasi variabel yang mempunyai solusi berbentuk:(3)Substitusi ke persamaan (1) yang menghasilkan:(4)Kemudian kedua ruas persamaan (4) dikalikan dengan , menghasilkan:(5)Pada persamaan (5) ruas kiri hanya merupakan fungsi posisi dan ruas kanan hanya fungsi waktu. Persamaan tersebut dipenuhi jika dan hanya jika kedua ruas sama dengan konstanta, misal , sehingga persamaan (5) menjadi:(6)Tanda minus dipilih untuk mendapatkan penyelesaian persamaan tersebut dalam bentuk sinus atau cosinus. Persamaan (6) dapat dipecah menjadi dua persamaan yakni:(7)dan(8)Persamaan (7) dapat ditulis dalam bentuk:(9)Yang mempunyai solusi rill:(10)Karena penyelesaianya dapat dalam bentuk sinus dan cosinus maka persamaan (10) dapat dituliskan dalam bentuk eksponensial seperti berikut:(11)Persamaan (8) menjadi:(12)Kemudian didefinisikan maka persamaan (12) menjadi:(13)Suku pertama dari persamaan (13) merupakan fungsi yang bebas terhadap dan , demikian juga dengan suku kedua dan ketiga. Keempat bentuk suku dalam persamaan tersebut tidak dapat bernilai sama dengan nol untuk sembarang nilai , ataupun , sehingga (Kinsler.et.all, 1982: 81):(14)Dengan = + + . Solusi rill dari persamaan (14) adalah sebagai berikut:(15)Solusi pada persamaan (15) tersebut menunjukan bahwa persamaan gelombang dapat dalam bentuk cosinus maupun sinus. Secara sistematis bentuk kesebandingan dapat dituliskan menjadi bentuk persamaan dengan menambahkan suatu konstanta di depannya. Misal diambil nilai konstan , dimana adalah nilai maksimum . Untuk mendapatkan persamaan gelombang yang sesuai dengan kondisi ideal sebuah ruangan, seperti yang disebutkan pada persamaan (2), = 0

Dapat dipilih persamaan gelombang yang berbentuk cosinus, karena turunan pertama bentuk cosinus terhadap dimensi panjang adalah bentuk sinus yang akan bernilai nol setiap argumennya bernilai nol. Persamaan gelombang sementara yang diperoleh adalah = . Untuk mengujinya dapat dilakukan dengan menurunkan persamaan tersebut, misalnya terhadap , sehingga . Jika diambil nilai = 0 akan diperoleh hasil . Keadaan tersebut sudah sesuai dengan syarat batas yang diberikan pada = 0. Dengan menggunakan asumsi yang sama maka persamaan gelombang bentuk cosinus tersebut dapat memenuhi semua syarat batas pada = 0, = 0 dan = 0. Setelah menggabungkan bentuk solusi dari maka diperoleh persamaan gelombang sebagai berikut: = (16)Dengan menerapkan kembali syarat batas bagian kedua persamaan (2) pada persamaan (16) seperti berikut:(17)Syarat batas tersebut dapat dipenuhi jika dan hanya jika , sehingga:(18)Dengan cara yang sama maka diperoleh:(19)(20)Substitusi persamaan (18), (19) dan (20) ke persamaan (16) menghasilkan: = (21)Menggunakan persamaan (18), (19) dan (20) juga dapat didefinisikan nilai seperti dibawah ini:(22)Dengan merupakan frekuensi resonasi ruangan. (Ery Wahyuni dkk,2007:F91-F94)Jadi frekuensi resonansi secara teori dapat dihitung dengan rumus diatas dengan memasukkan nilai Cf = 340 m/s2, l=0, m=0, n=1, dengan Lx = 19.7 x 10-2 m, Ly = 19.7 x 10-2 m, dan Lz = 42.7 x 10-2 m