teori kelas
TRANSCRIPT
5/8/2018 Teori kelas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kelas 1/3
M. Fajar Assyarie
06193080
Ilmu Politik
TEORI KELAS
Berbicara mengenai teori kelas dalam studi politik tidak terlepas dari pemikiran-pemikiran
teoritisi seperti Marx dan Weber. Walaupun pandangannya mengenai kelas ini berbeda, kedua tokoh ini
telah memberikan banyak kontribusi pada studi elite politik, terutama dalam memecahkan masalah
konflik antar kelas. Terilhami dari Marx dan Weber, Chilcote memberikan formulasi yang berbeda untuk
mempermudah memahami teori kelas, yakni berpedoman pada lima mahzab (Pluralisme,
Instrumentalisme, Strukturalisme, Kritikalisme, serta Statisme dan Pertarungan Kelas) yang semuanya
memberikan penjelasan tersendiri dalam memahami kelas.
Ronald H. Chilcote melihat dari pendekatan epistemologi dengan mengadopsi dari beberapa
mahzab yang berbeda untuk menjelaskan teori kelas. Menurutnya, beberapa mahzab tersebut dapat
menjelaskan beberapa fenomena konflik kelas yang terjadi di dunia karena masing-masing mempunyai
karakter tersendiri. Misalnya, pluralisme lebih jelas dan cocok menjelaskan fenomena politik di Amerika
Serikat, sedangkan instrumentalisme lebih banyak dibahas oleh kelompok penstudi politik di Inggris,
strukturalisme juga telah banyak mempengaruhi pemikiran pergolakan politik di Perancis, terutama
pada masa Napoleon, kritikalisme merupakan pemikiran yang banyak dimiliki oleh ilmuwan Jerman,
serta mahzab statisme dan pertarungan kelas mewakili banyak teoritisi yang membahas teori kelas ini.
Pluralisme
Para ilmuwan mahzab ini umumnya membahas karakter pluralis dari politik Anglo-American. Pluralismemeyakini bahwa demokrasi pada hakikatnya berdasar pada bermacam-macam kepentingan dan
penyebaran kekuasaan. Pluralisme ini berangkat dari ekonomi liberal dimana hak-hak kepemilikan
individu dan kepentingan privat sangat dijunjung tinggi. Tokoh-tokoh pluralis seperti John Locke, Jeremy
Bentham, James Madison, Arthur Bentley dan David Truman sering disebut sebagai teoritisi elit
5/8/2018 Teori kelas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kelas 2/3
demokrasi. Dasar pemikiran teori elit klasik demokrasi adalah pada setiap masyarakat minoritas dalam
sebuah pembuatan keputusan.
Tiga konsep dasar dari pemikiran ini adalah interest group, power dan konflik. Setiap individu harus
memperhatikan dan mematuhi aturan dan norma bersama serta kepentingan dalam kelompoknya. Jika
tidak demikian, maka akan terjadi konflik kepentingan dalam kelompok itu. Seseorang yang mempunyai
kapasitas power yang lebih tinggi seharusnya mengayomi kelompoknya sehingga dapat mengendalikan
dan mencegah adanya konflik.
Instrumentalisme
Instrumentalis berpendapat bahwa kaum elite dapat menguasai seluruh elemen masyarakat.
Pembagian struktur kekuatan dalam sebuah komunitas pada dasarnya dapat dilihat dari stratifikasinya
apakah termasuk upper classes atau bukan. Cara untuk mengidentifikasinya dengan beberapa indikator,
yakni pendapatan, okupasi, tempat tinggal dan daya konsumsi. Mereka yang disebut sebagai upper
classes dapat mengatur sesuai kehendaknya dan mereka mendominasi kekuatan dengan yang lain dan
biasanya terpisah dari komunitas lower classes.
Dalam menganalisis fenomena yang ada, terutama pada konflik kelas, perspektif
instrumentalisme cenderung melihat dari alat dan struktur kekuasaan dalam institusi. Banyak pihak yang
mengatakan teori ini mengadopsi dari liberalisme korporasi. Sedangkan instrumentalisme marxis
menurut Miliband cenderung berpedoman bahwa para eksekutif pemerintahan tak ubahnya dibawah
kontrol borjuis, pemerintah hanya dijadikan instrumen untuk mencapai tujuan sesuai yang diinginkan
kaum kapitalis.
Kelemahan teori ini adalah bahwa sebenarnya Marx tidak melihat bahwa kelas sosial itu bersifat
dinamis dan bukan statis seperti apa yang dikatakannya.hanya mengenai instrumen dan pola produksi
tetapi seharusnya mempertimbangkan faktor sosial lainnya.
Strukturalisme
Strukturalisme memandang mekanisme negara sebagai suatu aktor untuk menata kapitalis. Perspektif
ini memfokuskan diri pada posisi kelas yang ada. Strukturalisme politik menurut Gramsci menekankan
pada posisi hegemoni atau dominan dari kelompok sosial. Krisis hegemoni sama halnya dengan krisis
otoritas atau krisis negara.
5/8/2018 Teori kelas - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kelas 3/3
Teori tentang sistem dunia yang berdasarkan kerangka Marxisme adalah Immanuel Wallerstein
tentang perkembangan sejarah perekonomian kapitalis. Wallerstein memberikan banyak tekanan pada
perekonomian dunia dan cenderung mengabaikan politik internasional. Beliau mempercayai bahwa
perekonomian dunia sebagai pembangunan yang tidak seimbang yang telah menghasilkan hirarki dari
wilayah core, semi periphery, dan periphery. Prospek jangka panjang adalah kehancuran sistem
kapitalis, sebab kontradiksi dari sistem tersebut sekarang dibiarkan pada skala dunia. Ini merupakan
ancaman bagi kapitalisme global, ketika kemungkinan perluasan semuanya digunakan, upaya tanpa
akhir dalam mencari keuntungan akan mengakibatkan pada krisis baru dalam perekonomian kapitalis
dunia yang cepat atau lambat, akan menuju kehancurannya.
Kritikalisme
Kritikalisme dikembangkan oleh sekelompok kecil ilmuwan Jerman yang dikenal sebagai mahzab
Frankfrut. Menurut teori kritis, tidak ada politik dunia atau ekonomi global yang berjalan sesuai dengan
hukum sosial yang kekal. Dunia sosial merupakan konstruksi waktu dan tempat, politik internasional
merupakan konstruksi khusus dari negara yang paling kuat. Pengetahuan bukan dan tidak dapat netral
baik secara moral maupun politik atau ideologi. Pengetahuan membuka suatu kecenderungan menuju
kepentingan, nilai-nilai, kelompok-kelompok, golongan, kelas-kelas, dan seterusnya.
Statisme dan Pertarungan Kelas
Esping-Andersen, Friedland, dan Wright (1976) berusaha menghubungkan antara pertarungan kelas,
struktur negara, dan kebijakan negara. Menurutnya negara yang mengambil kebijakan untuk menganut
sistem liberal kapitalis telah menciptakan adanya kelas-kelas seperti halnya yang dijelaskan Marx.
Perbedaan kelas ini memicu adanya pertarungan kelas. Negara tidak bisa lagi membendung kekuatan
kapitalis karena kapitalis telah menguasai struktur negara tersebut. Mahzab ini menjelaskan mengenai
penyebab pertarungan kelas yang diakibatkan oleh kebijakan negara itu sendiri.
Isu dalam Menganalisis Kelas
Dalam memahami teori kelas, Chilcote memberikan indikasi untuk mengidentifikasi kelas melalui peran
negara dan pengaturan kelas, mengkategorikan kelas tersebut, mengkonseptualisasikan kelas,
menghubungkan landasan dan suprastruktur, serta melihat implikasi dari prekapitalis dan formasi sosial
kapitalis.