teori geosinklin

13
Teori Teori Geosinklin Geosinklin Oleh: Dwi Amanda Utami Oleh: Dwi Amanda Utami

Upload: veridaus

Post on 03-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

  • Teori Geosinklin

    Oleh: Dwi Amanda Utami

  • Latar BelakangAda banyak teori yang berkembang di dalam geologi (teori perkembangan benua).Teori ini muncul untuk menjawab semua rasa keingintahuan manusia dan rasa ketidakpuasan manusia terhadap teori yang ada.

    Para ahli geologi sejak dahulu telah menyadari bahwa kontinen bergerak lateral di permukaan bumi. Kesadaran tersebut membuat mereka melakukan pengujian kembali terhadap banyak pernyataan geologi

  • - Periode awal dari perkembangan pengertian struktur adalah tentang pasif margin kemudian periode berikutnya terus berkembang hingga diterimanya teori tektonik lempeng yang masih digunakan sampai sekarang.

  • PendahuluanTeori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh Dana pada tahun 1873.

    Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan meter dan memanjang seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes.

    Konsep tersebut menyatakan bahwa geosinklin terbentuk memanjang atau seperti cekungan dalam skala ribuan meter, yang terus menurun akibat dari akumulasi batuan sedimen dan volkanik

  • Teori GeosinklinTeori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal.

    Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan.

  • Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa.

    Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibat menyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehingga batuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan vertikal akibat gaya isostasi.

  • Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertical. Artinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.

  • Geosinklin di bagi menjadi miogeosinklin dan eugeosinklin, bergantung pada tipe stratigrafi batuan dari gugusan pegunungan.

    Miogeosinklin terjadi di sepanjang continental margin atau continental crust dan tersusun oleh sedimen limestone, sandstone, dan shale. Kehadiran limestone dan well sorted kuarsa sandstone mengindikasikan formasi laut dangkal.

    Eugeosinklin terdiri dari sekuen litologi yang berbeda, lebih kepada lingkungan laut dalam. Batuan eugeosinklin termasuk sekuen tebal dari greywackes, cherts, slate, tuff, dan lava submarine. Deposit eugeosinklin biasanya lebih terdeformasi, mengandung batuan beku plutonik. Eugeosinklin juga biasanya terdapat sedimen melange

  • Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitas vulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori geosinklin.mengapa??

  • kasusCoba amati peta seluruh lempeng dunia, akan langsung terlihat bahwa lempeng2 kombinasi justru mendominasi. Ketujuh lempeng besar itu (India-Australia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eurasia, dan Antarktika) adalah lempeng2 kombinasi benua-samudra. Hanya satu yang merupakan lempeng satu jenis, yaitu Pasifik (lempeng samudra). Kalau lempeng2 kecil, memang kebanyakan sudah terbagi jadi lempeng benua atau samudra, Misalnya : Nazca (samudra), Arab (benua), Filipina (samudra), dll. Harap diperhatikan, bahwa lempeng2 kecil itu bukan pembagian dari yang besar ke yang kecil. Tetapi, sebab ada tepi2nya sendiri (transform/subduction/MOR) ya harus dijadikan satu lempeng. Tepi2 itu menentukan batas lempeng. Nah kalau di dalam satu lempeng ada benua dan samudra tetapi tanpa kehadiran tepi2 itu, maka tak memenuhi syarat untuk didefinisikan sebagai satu lempeng.

  • Jadi, apa yang sebenarnya terjadi di antara batas benua dan samudra pada lempeng kombinasi kalau bukan subduction ? Misalnya, bagaimana hubungan kerak oseanik dengan sub-benua India di utaranya. Batas ini pernah dipelajari secara detail untuk lempeng kombinasi Amerika Utara. Di situ benua Amerika Utara berhubungan langsung di sisi timurnya dengan kerak samudra yang digenerasikan dari mid-Atlantik ridge. Di batas ini, ke barat adalah kerak benua setebal 125 km, ke timurnya adalah kerak samudra setebal 65 km (ini anomali, sudah mengalami penebalan tektonik pasti, sebab rata-rata ketebalan kerak samudra adalah sekitar 20 km saja). Perbedaan ketebalan ini menyebabkan timbulnya lereng besar antara benua dan samudra. Slope terbentuk baik di sisi atas maupun sisi bawah daerah transisi ketebalan itu. Slope sisi atas kemudian jadi tempat pengendapan sedimen asal benua sangat tebal menumpuk di wilayah transisi ini, dalam suatu cekungan yang terkenal dengan nama geosinklin (geoklin kalau namanya sekarang).

  • Saat lempeng Amerika Utara ini bergerak ke barat, di slope bawah timbul defisiensi massa di astenosfer di sekitar transisi. Geoklin di atasnya tertarik ke bawah, menimbulkan tumpukan sedimen makin tebal, lalu terjadi retak-retak di daerah transisi tempat intrusi magma basa menembus ke atas (eugeoklin namanya). Kemudian gerakan selanjutnya akan menekan sedimen di geoklin menjadi pegunungan, inilah asal muasal Pegunungan Appalachia.Dalam teori tektonik geosinklin, urutan2 ini diperhatikan, yang lalu dimodifikasi dalam teori plate tectonics sebagai asal gerak lateral. Apakah daerah transisi nantinya bisa jadi zone subduksi. Bisa, kalau retakan itu sedemikian besarnya, dan segmen kerak oseanik kemudian runtuh ke astenosfer di bawah benua.

  • Saat lempeng Amerika Utara ini bergerak ke barat, di slope bawah timbul defisiensi massa di astenosfer di sekitar transisi. Geoklin di atasnya tertarik ke bawah, menimbulkan tumpukan sedimen makin tebal, lalu terjadi retak-retak di daerah transisi tempat intrusi magma basa menembus ke atas (eugeoklin namanya). Kemudian gerakan selanjutnya akan menekan sedimen di geoklin menjadi pegunungan, inilah asal muasal Pegunungan Appalachia.Dalam teori tektonik geosinklin, urutan2 ini diperhatikan, yang lalu dimodifikasi dalam teori plate tectonics sebagai asal gerak lateral. Apakah daerah transisi nantinya bisa jadi zone subduksi. Bisa, kalau retakan itu sedemikian besarnya, dan segmen kerak oseanik kemudian runtuh ke astenosfer di bawah benua.