teori belajar bandura

6

Click here to load reader

Upload: jeny-hardiah

Post on 01-Jul-2015

120 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

tugas dari kampus

TRANSCRIPT

Page 1: Teori belajar bandura

TEORI BELAJAR

TEORI SOSIAL BANDURA

DISUSUN OLEH:

JENY AYU HARDIAH NINGRUM

SURYANA SYUAIB

ICP A BIOLOGI 2011

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2013

Page 2: Teori belajar bandura

A. Teori Pembelajaran Sosial

Teori pembelajaran sosial menyatakan bahwa faktor-faktor sosial, kognitif dan

tingkah laku memainkan peranan penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif akan

mempengaruhi wawasan pelajar tentang pemahaman; sementara faktor sosial,

termasuk perhatian pelajar tentang tingkah laku dan imitasi ibu bapaknya, akan

mempengaruhi tingkah laku pelajar tersebut.

Menurut ahli teori belajar sosial, tindakan seseorang dalam situasi tertentu

tergantung pada karakteristik khusus situasi tersebut, penilaian orang itu mengenai

situasi tersebut, penguatan masa lampau terhadap perilaku dalam situasi yang

serupa/pengamatan terhadap orang lain dalam situasi yang sama.

Teori belajar sosial memandang bahwa seseorang dapat belajar, baik dengan cara

mengamati maupun melalui pengalaman langsung. Menurut teori belajar sosial,

seseorang dapat belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada orang lain, dengan

cara diberikan cerita tentang sesuatu, atau melalui pengalaman langsung.

Teori Pembelajaran Sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang

tradisional (behavioristik). Dalam pandangan belajar social “manusia“itu tidak

didorong oleh kekuatan – kekuatan dari dalam dan juga tidak dipengaruhi oleh

stimulus – stimulus lingkungan.

Teori belajar social menekankan bahwa lingkungan – lingkungan yang

dihadapkan pada seseorang secara kebetulan Inti dari pembelajaran social adalah

pemodelan (modelling), dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling

penting dalam pembelajaran terpadu.

Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan ,Pertama. Pembelajaran melalui

pengamatan dapat terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain. Kedua,

pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku model meskipun model itu tidak

mendapatkan penguatan positif atau penguatan negatif saat mengamati itu sedang

memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin dipelajari oleh

pengamat tersebut dan mengharapkan mendapat pujian atau penguatan apabila

menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu.

Neil Miller dan John Dollard - mengatakan peniruan merupakan hasil dari satu

proses belajar, bukan bisa begitu saja karena instink. Proses belajar tersebut oleh

Miller dan Dollard dinamakan”social learning” ”pembelajaran sosial”.

Albert Bandura dan Richard Walters (1959 - 1963), mengusulkan satu perbaikan

atas gagasan Miller dan Dollard tentang belajar melalui peniruan. Bandura dan

Walters menyarankan bahwa kita belajar banyak perilaku melalui peniruan, bahkan

tanpa adanya pen- guat (reinforcement) sekalipun yang kita terima. Kita bisa meniru

beberapa perilaku hanya melalui pengamatan terhadap perilaku model, dan akibat

Page 3: Teori belajar bandura

yang ditimbulkannya atas model tersebut. Proses belajar semacam ini disebut

”observational learning” - pembelajaran melalui pengamatan. Contohnya, percobaan

Bandura dan Walters mengindikasikan bahwa ternyata anak-anak bisa mempunyai

perilaku agresif hanya dengan mengamati perilaku agresif sesosok model, misalnya

melalui film atau bahkan film karton

B. Teori Peniruan ( Modeling )

Menurut Bandura, sebagian besar tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan

maupun penyajian, contoh tingkah laku ( modeling ). Dalam hal ini orang tua dan

guru memainkan peranan penting sebagai seorang model atau tokoh bagi anak – anak

untuk menirukan tingkah laku membaca (Didi, 2008)

Menurut Bandura, perlakuan seseorang adalah hasil interaksi faktor dalam diri

(kognitif) dan lingkungan. pandangan ini menjelaskan, beliau telah mengemukakan

teori pembelajaran peniruan, Berdasarkan teori ini terdapat beberapa cara peniruan

yaitu meniru secara langsung. Seterusnya proses peniruan melalui contoh tingkah

laku.. Proses peniruan yang seterusnya ialah elisitasi. Proses ini timbul apabila

seseorang melihat perubahan pada orang lain (Didi, 2008)

C. Unsur Utama dalam Peniruan (Proses Modeling/Permodelan)

Menurut teori belajar social, perbuatan melihat saja menggunakan gambaran kognitif

dari tindakan, secara rinci dasar kognitif dalam proses belajar dapat diringkas dalam 4

tahap , yaitu :

1. Perhatian: Pertama, memiliki kesempatan untuk mengamati individu yang

padanya kita sering mengasosiasikan diri. Kedua, model-model yang atraktif lebih

banyak diamati daripada yang tidak figur-figur populer di televisi, olahraga atau

film sering kali diburu-buru beritanya.

2. Representasi: Agar pengamatan dapat membawa kita kepada pola-pola respons

yang baru, pola-pola tersebut harus direpresentasikan secara simbolis di dalam

memori.

3. Produksi Perilaku: Setelah memberi perhatian kepada sebuah model dan

mempertahankan apa yang sudah diamati, kita akan menghasilkan perilaku.

Untuk mengubah representasi kognitif menjadi tindakan yang tepat, kita harus

menanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan tentang perilaku yang

dijadikan model.

4. Motivasi: Pembelajaran dengan mengamati paling efektif ketika subjek yang

belajar termotivasikan untuk melakukan perilaku yang dimodelkan.

D. Ciri – ciri teori Pemodelan Bandura

1. Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan

Page 4: Teori belajar bandura

2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain – lain

3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru

sebagai model

4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang

positif

5. Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku

atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif

E. Eksperimen Albert Bandura

Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan

anak – anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.

Eksperimen Pemodelan Bandura :

Kelompok A = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa memukul,

menumbuk, menendang, dan menjerit kearah patung besar Bobo.

Hasil = Meniru apa yang dilakukan orng dewasa malahan lebih agresif

Kelompok B = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa bermesra dengan

patung besar Bobo

Hasil = Tidak menunjukkan tingkah laku yang agresif seperti kelompok A

Rumusan :

Tingkah laku anak – anak dipelajari melalui peniruan / permodelan adalah hasil dari

penguatan.

Hasil Keseluruhan Eksperimen :

Kelompok A menunjukkan tingkah laku yang lebih agresif dari orang dewasa.

Kelompok B tidak menunjukkan tingkah laku yang agresif

F. Jenis – jenis Peniruan (modelling)

Jenis – jenis Peniruan (modeling):

1. Peniruan Langsung

Ciri khas pembelajaran ini adalah adanya modeling , yaitu suatu fase dimana

seseorang memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana

suatu ketrampilan itu dilakukan.

2. Peniruan Tak Langsung

Peniruan Tak Langsung adalah melalui imaginasi atau perhatian secara tidak

langsung.

3. Peniruan Gabungan

Peniruan jenis ini adalah dengan cara menggabungkan tingkah laku yang berlainan

yaitu peniruan langsung dan tidak langsung.

4. Peniruan Sesaat / seketika.

Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja.

Page 5: Teori belajar bandura

5. Peniruan Berkelanjutan

Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi apapun.

Hal lain yang harus diperhatikan bahwa faktor model atau teladan mempunyai prinsip

– prinsip sebagai berikut :

1. Tingkat tertinggi belajar dari pengamatan diperoleh dengan cara mengorganisasikan

sejak awal dan mengulangi perilaku secara simbolik kemudian melakukannya2.

Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai yang

dimilikinya.

3. Individu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model tersebut disukai dan dihargai

serta perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.

G. Aplikasi Teori Belajar Bandura dalam Pembelajaran

Proses belajar masih berpusat pada penguatan, hanya terjadi secara langsung

dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Motivasi banyak ditentukan oleh

kesesuaian antara karakteristik pribadi pengamat dengan karakteristik modelnya.

H. Kelemahan Teori Albert Bandura

Teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan

adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami

sesuatu yang ditiru.

Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan

hanya melalui peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian individu yang

menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negative ,

termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.

I. Kelebihan Teori Albert Bandura

Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya ,

karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan

melalui system kognitif orang tersebut. Pendekatan teori belajar social lebih

ditekankan pada perlunya conditioning (pembiasan merespon) dan imitation (

peniruan ). Selain itu pendekatan belajar social menekankan pentingnya penelitian

empiris dalam mempelajari perkembangan anak – anak. Penelitian ini berfokus pada

proses yang menjelaskan perkembangan anak – anak, faktor social dan kognitif.

Page 6: Teori belajar bandura

Daftar Pustaka

Mustafa, Hasan. 2003. Perilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi Sosial.

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Katolik Parahyangan.

Tarsidi, Didi. 2008. TEORI KOGNITIF SOSIAL ALBERT BANDURA.

Universitas Pendidikan Indonesia