teori belajaar

6
1. Piaget Piaget mengemukakan aspek-aspek perkembangan intelektual anak sebagai berikut: Aspek struktur Ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tindakan mental, dan perkembangan berpikir logis anak-anak. Tindakan-tindakan menuju perkembangan operasi- operasi dan selanjutnya menuju pada perkembangan struktur- struktur. Struktur yang juga disebut skemata atau juga biasa disebut dengan konsep, merupakan organisasi mental tingkat tinggi. a. Aspek isi Isi maksudnya adalah pola perilaku anak khas yang tercermin pada respons yang diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya. b. Aspek fungsi Fungsi adalah cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan intelektual. Perkembangan intelektual didasarkan pada dua fungsi yaitu organisasi dan adaptasi. 2. Jerome S Bruner Bruner menyatakan bahwa inti belajar adalah bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut Bruner selama kegiatan belajar berlangsung hendakanya siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri (discovery learning) makna segala sesuatu yang dipelajari. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan seluas- luasnya untuk berperan dalam memecahkan masalah. Dengan cara tersebut diharapkan mereka mampu memahami konsep- konsep dalam bahasa mereka sendiri. 3. Robert M Gagne Gagne mengemukakan ada lima kemampuan hasil belajar yaitu tiga bersifat kognitif, satu bersifat afektif, dan satu bersifat psikomotorik. Kemampuan itu adalah a. Kemampuan /keterampilan intelektual Mampu menggunakan hal yang kompleks dalam suatu situasi baru dimana diberikan sedikit bimbingan dalam memilih dan

Upload: alohayahoo

Post on 26-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI BELAJAAR

1. PiagetPiaget mengemukakan aspek-aspek perkembangan intelektual anak sebagai berikut:Aspek struktur Ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tindakan mental, dan perkembangan berpikir logis anak-anak. Tindakan-tindakan menuju perkembangan operasi-operasi dan selanjutnya menuju pada perkembangan struktur-struktur. Struktur yang juga disebut skemata atau juga biasa disebut dengan konsep, merupakan organisasi mental tingkat tinggi.a. Aspek isiIsi maksudnya adalah pola perilaku anak khas yang tercermin pada respons yang diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapinya.b. Aspek fungsiFungsi adalah cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan intelektual. Perkembangan intelektual didasarkan pada dua fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.

2. Jerome S BrunerBruner menyatakan bahwa inti belajar adalah bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut Bruner selama kegiatan belajar berlangsung hendakanya siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri (discovery learning) makna segala sesuatu yang dipelajari. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam memecahkan masalah. Dengan cara tersebut diharapkan mereka mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri.

3. Robert M GagneGagne mengemukakan ada lima kemampuan hasil belajar yaitu tiga bersifat kognitif, satu bersifat afektif, dan satu bersifat psikomotorik. Kemampuan itu adalaha. Kemampuan /keterampilan intelektualMampu menggunakan hal yang kompleks dalam suatu situasi baru dimana diberikan sedikit bimbingan dalam memilih dan menerapkan aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah dipelajarinya sebelumnya.Kemampuan yang berhubungan dengan sikap atau mungkin sekumpulan sikap yang dapat ditunjukkan oleh perilaku yang mencerminkan pilihan tindakan terhadap kegiatan-kegiatan IPAb. Kemampuan informasi verbalc. Keterampilan motorikBertolak dari model belajarnya, Gagne mengemukakan delapan fase dalam satu tindakan belajar (learning act). Fase-fase itumerupakan kejadian-kejadian eksternal yang dapat distruktur oleh siswa (yang belajar) atau guru. Fase-fase tersebut adalah:d. Fase motivasiDimotivasi untuk belajar bahwa belajar akan memperoleh hadiahe. Fase pengenalan

Page 2: TEORI BELAJAAR

Memberikan perhatian pada bagian yang esensial dari suatu kejadian instruksionalf. Fase perolehanJika sudah mendapatkan informasi yang relevan, maka telah siap untukmenerima pelajarang. Fase retensiInformasi harus dipindahkan dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.h. Fase pemanggilanMemperoleh hubungan antara informasi yang telah kita pelajari dengan informasi yang telah dipelajari sebelumnyai. Fase generalisasiProses transfer informasi pada situasi-situasi baru.j. Fase penampilanSiswa harus memperlihatkan bahwa mereka telah belajar sesuatu melalui penampilan yang tampakk. Fase umpan balikSiswa memperoleh umpan balik dari penampilan mereka

4. AusubelDavid Ausubel adalah seorang ahli psikologi pendidikan yang terkenal dengan teori belajar bermakna (meaningfull). Ausubel (Tim MKPBM, 2001 : 35) membedakan antara belajar menemukan dengan belajar menerima. Pada belajar menerima siswa hanya menerima, jadi tinggal menghafalkannya, tetapi pada belajar menemukan konsep ditemukan oleh siswa, jadi tidak menerima pelajaran begitu saja.Menurut Ausubel (Dahar, 1996 : 112) pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang). Struktur kognitif meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat siswa.Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna menurut Ausubel adalah struktur kognitif yang ada, stabilitas dan kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu. Pembelajaran bermakna terjadi apabila seseorang belajar dengan mengasosiasikan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Dalam proses belajar seseorang mengkonstruksi apa yang telah ia pelajari dan mengasosiasikan pengalaman, fenomena, dan fakta-fakta baru ke dalam struktur pengetahuan mereka.

Tipe Belajar Menurut AusubelEmpat tipe belajar menurut Ausubel, yaitu:1. Belajar dengan penemuan yang bermakna yaitu mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan materi pelajaran yang dipelajari itu. Atau sebaliknya, siswa terlebih dahulu menmukan pengetahuannya dari apa yang ia pelajari kemudian pengetahuan baru tersebut ia kaitkan dengan pengetahuan yang sudah ada.

Page 3: TEORI BELAJAAR

2. Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna yaitu pelajaran yang dipelajari ditemukan sendiri oleh siswa tanpa mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya, kemudian dia hafalkan.3. Belajar menerima (ekspositori) yang bermakna yaitu materi pelajaran yang telah tersusun secara logis disampaikan kepada siswa sampai bentuk akhir, kemudian pengetahuan yang baru ia peroleh itu dikaitkan dengan pengetahuan lain yang telah dimiliki.4. Belajar menerima (ekspositori) yang tidak bermakna yaitu materi pelajaran yang telah tersusun secara logis disampaikan kepada siswa sampai bentuk akhir, kemudian pengetahuan yang baru ia peroleh itu dihafalkan tanpa mengaitkannya dengan pengetahuan lain yang telah ia miliki.

Kebaikan Belajar BermaknaMenurut Ausubel dan Novak (Dahar, 1996 : 115) ada tiga kebaikan belajar bermakna, yaitu : 1. Informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama diingat.2. Informasi baru yang telah dikaitkan dengan konsep-konsep relevan sebelumnya dapat meningkatkan konsep yang telah dikuasai sebelumnya sehingga memudahkan proses belajar mengajar berikutnya untuk memberi pelajaran yang mirip.3. Informasi yang pernah dilupakan setelah pernah dikuasai sebelumnya masih meninggalkan bekas sehingga memudahkan proses belajar mengajar untuk materi pelajaran yang mirip walaupun telah lupa.Prasyarat agar belajar menerima menjadi bermakna menurut Ausubel, yaitu:1. Belajar menerima yang bermakna hanya akan terjadi apabila siswa memiliki strategi belajar bermakna,2. Tugas-tugas belajar yang diberikan kepada siswa harus sesuai dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.3. Tugas-tugas belajar yang diberikan harus sesuai dengan tahap perkembangan intelektual siswa.

Langkah-langkah Belajar Bermakna Menurut Ausubel1. Menentukan tujuan pembelajaran.2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, motivasi, gaya belajar, dan sebagainya).3. Memilih materi pelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan mengaturnya dalam bentuk konsep-konsep inti.4. Menentukan topik-topik dan menampilkannya dalam bentuk advance organizer yang akan dipelajari siswa.5. Mempelajari konsep-konsep inti tersebut, dan menerapkannya dalam bentuk nyata/konkret.6. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

Page 4: TEORI BELAJAAR

5. BanduraTeori Belajar Sosial menurut Bandura adalah orang belajar dari yang lain, melalui observasi, peniruan, dan pemodelan. Teori ini sering disebut jembatan antara behavioris dan teori pembelajaran kognitif karena meliputi perhatian, memori, dan motivasi.Teori belajar sosial menjelaskan perilaku manusia dalam hal interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan. Orang belajar melalui pengamatan perilaku orang lain, sikap, dan hasil dari perilaku tersebut. “Kebanyakan perilaku manusia dipelajari observasional melalui pemodelan yaitu dari mengamati orang lain. Kemudian hasilnya berfungsi sebagai panduan untuk bertindak.”Kondisi yang diperlukan untuk pemodelan yang efektif

Atensi (perhatian) – bagi seorang individu untuk belajar sesuatu, mereka harus memperhatikan fitur dari perilaku yang dimodelkan. Termasuk kekhasan, afektif valensi, prevalensi, kompleksitas, nilai fungsional. Karakteristik seseorang (kapasitas sensoris misalnya, tingkat gairah, mengatur persepsi, penguatan sebelumnya) juga mempengaruhi perhatian.

Retensi (ingatan) – manusia harus mampu mengingat detail dari perilaku untuk belajar dan kemudian mereproduksi perilaku. Termasuk pengkodean simbolis, gambaran mental, kognitif organisasi, latihan simbolis, latihan motorik.

Reproduksi – dalam mereproduksi perilaku, seseorang harus mengatur tanggapan nya sesuai dengan perilaku model. Kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan praktek.

Motivasi – memiliki alasan yang baik untuk meniru. Termasuk motif seperti harapan masa lalu (behaviorisme tradisional), menjanjikan (insentif yang dibayangkan) dan perwakilan (melihat dan mengingat model yang patut ditiru)