Slide 1

DEFINISIGangguan inflamasi kronis pada jalan napas berkaitan dengan hiperresponsivitas jalan napas yang menyebabkan episode rekuren dari wheezing, sesak napas, chest tightness, dan batuk.EPIDEMIOLOGIETIOLOGI

FAKTOR RISIKOSensitivitas terhadaap aeroalergenDiet ibu selama kehamilan atau menyusuiPolutan (misalnya asap rokok)MikrobaFaktor psikososial

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINISGejala:Wheezing (mengi): continuous high-pitched sound, terjadi saat ekspirasi, sifatnya rekuren, biasanya saat tidur, dipicu oleh aktivitas, tertawa berlebihan, atau menangisBatuk: sifatnya rekuren dan/atau persisten diikuti episode wheezing dan kesulitan bernapas. Batuk malam hari (Saat tidur atau batuk selama olahraga, tertawa atau menangis tanpa tanda infeksi saluran napas lainnyaSesak : saat olahraga, sifatnya rekurenNocturnal symptoms/awakeningsKLASIFIKASI DERAJAT PENYAKITmenurut Pedoman Nasional Anak NasionalParameter klinis, kebutuhan obat, dan faal paruAsma Episodik JarangAsma Episodik SeringAsma Persisten1Frekuensi serangan1x/bulanSering2Lama serangan1 mingguHampir sepanjang tahun, tidak ada remisi3Intensitas seranganBiasanya ringanBiasanya sedangBiasanya berat4Dii antara seranganTanpa gejalaSering ada gejalaGejala siang dan malam5Tidur dan aktivitasTidak tergangguSering tergangguSangat tergangguParameter klinis, kebutuhan obat, dan faal paruAsma Episodik JarangAsma Episodik SeringAsma Persisten6Pemeriksaan fisis di luar seranganNormal (tidak ditemukan kelainan)Mungkin terganggu (ditemukan kelainan)Tidak pernah normal7Obat pengendali (anti inflamasi)Tidak perluperluPerlu9Uji faal paru (di luar serangan)PEF/FEV1 >80%PEF/FEV1 60-80%PEF/FEV1 15%Variabilitas >30 %Variabilitas >50 %KLASIFIKASI ASMA BERDASARKAN TINGKAT KONTROL

DIAGNOSISDiagnosis asma pada anak