teori antrian
TRANSCRIPT
Populasi Konsumen Fasilitas Pelayanan Unit Konsumen yang sudah dilayani
antrian
TEORI ANTRIAN
Pada suatu perusahaan atau suatu unit pelayanan, bila terjadi antrian
artinya ada suatu peluang atas kerugian yang akan muncul akibat dari
adanya peluang keuntungan yang tidak terlayani. Selain keuntungan, antrian
tersebut bisa memberikan suatu pandangan negatif terhadap perusahaan
atau unit berupa tidak bisa melayani secara memuaskan.
Cara penanggulangannya adalah tentunya dengan mengurangi adanya
antrian. Hal ini memberikan dampak munculnya biaya atas penambahan
fasilitas untuk mengurangi adanya antrian. Pihak manajeman harus cermat
dalam menghitung biaya yang muncul atas penambahan fasilitas dan
keuntungan yang dicapai dari penambahan fasilitas tersebut. Perhitungan
yang optimal tentunya akan diterapkan dalam menentukan berapa besar
biaya yang akan dikeluarkan untuk mengurangi antrian.
Gambar 1. Sistem Antrian
Gambar 1 di atas memperlihatkan antrian dari populasi konsumen,
misalnya ada empat yang mengantri untuk mendapatkan fasilitas pelayanan
yang hanya mampu melayani satu konsumen. Misalnya sebuah perusahaan
bengkel motor hanya mempunyai satu unit pelayanan untuk memperbaiki
motor yang memerlukan sekitar 2 jam untuk waktu pelayanan. Bila terdapat
kedatangan motor dalam tiap jam, hal ini akan memberikan antrian dan
memberikan potensi kerugian bagi perusahaan akibat dari calon pelanggan
yang tidak bisa terlayani.
Tabel 1. Contoh Antrian
Situasi Subjek
Kedata
Antrian Fasilitas
Pelayanan
ngan
Bandara Pesawat Pesawat
menunggu
Landasan
Rumah
Makan
Pelangg
an
Pelanggan
menunggu
makan
Meja/
pelayanan
Rumah
Sakit
Pasien Pasien
menunggu
dilayani
Kamar/
dokter
Pompa
Bensin
Mobil
atau
Motor
Mobil
menunggu
untuk mengisi
bensi
Pompa/
personil
Persimpa
ngan
Mobil
atau
Motor
Mobil padat Lampu lalu
lintas/kapas
itas jalan
Teori antrian mempunyai tiga bagian sistem antrian :
1. Pemanggilan populasi, yang bisa dilihat berdasarkan besar kecilnya
pemanggilan populasi.
2. Antrian atau deretan penungguan, dilihat berdasarkan sifat kedatangan
dari pemanggilan populasi.
3. Fasilitas pelayanan
Sifat Pemanggilan Populasi
Pertama-tama, sifat pemanggilan populasi akan dilihat dari besar
kecilnya pemanggilan populasi. Ukuran dari populasi secara ringkas akan
dilihat berdasarkan dua besaran, yaitu populasi yang terbatas dan populasi
yang tidak terbatas. Populasi yang tidak terbatas, bukan berarti angka
populasi sedemikian besar sehingga mustahil dihitung, tetapi merupakan
angka populasi yang besar dibandingkan dengan yang terbatas. Contoh dari
populasi tidak terbatas misalnya jumlah pendaftar pada perguruan tinggi
negeri dan jumlah peserta Keluarga Berencana di suatu kecamatan. Jumlah
pendaftar perguruan tinggi dan peserta Keluarga Berencana dapat dihitung,
misalnya 10.000 orang dan 5.000 orang, tetapi jumlah ini dianggap besar
dibandingkan dengan jumlah populasi terbatas misalnya untuk jumlah empat
buah mobil yang harus masuk bengkel secara periodik.
Sifat kedua dari pemanggilan populasi adalah sifat kedatangan dari
pemanggilan populasi. Sifat ini akan dilihat dari bagaimana pola kedatangan
apakah acak atau tidak. Kedatangan yang mempunyai pola akan mudah
ditentukan sifat kedatangannya, sedangkan bila datang secara acak harus
mengetahui probabilita dari waktu antara kedatangannya.
Sifat ketiga adalah tingkah laku pemanggilan populasi. Sifat ini akan
mengacu pada pilihan tujuan antrian yang disukai oleh seseorang. Jika
pilihannya merupakan hal yang sangat disukai, maka antrian yang panjang
dan ramai tidak menyurutkan niat untuk masuk dalam antrian. Misalnya
antrian film yang menjadi favorit atau antrian di pompa bensin pada waktu
menjelang kenaikan harga BBM. Terdapat tiga istilah antrian berhubungan
dengan tingkah laku ini, yaitu: tidak mengikuti, menolak dan merebut.
Istilah untuk mengikuti merupakan tingkah laku yang meninggalkan
antrian, tetapi setelah masuk terlebih dahulu ke dalam antrian. Tingkah laku
menolak merupakan tingkah laku yang sama sekali tidak mau masuk ke
dalam antrian dan langsung meninggalkan antrian. Merebut, merupakan
tingkah laku agresif yang akan melakukan antrian secara berganda, yaitu
setelah masuk antrian kemudian menyerobot untuk masuk ke antrian yang
lebih depan.
Sifat Antrian
Sifat antrian lebih kepada contoh antrian yang rentangnya maksimum.
Rentang antrian dapat diklasifikasikan terbatas dan tidak terbatas. Rentang
antrian terbatas lebih banyak disebabkan karena keterbatasan dari ruang
antrian. Keterbatasan ini misalnya, pada dinihari biasanya tidak terjadi
antrian kendaraan di persimpangan. Untuk antrian yang tidak terbatas, akan
lebih mudah untuk memasukkan probabilita ke dalam proses analisisnya.
Sifat Fasilitas Pelayanan
Fasilitas pelayanan yang dimaksud di sini adalah bagaimana
pelayanan terhadap antrian yang terjadi. Tujuan dari pelayanan ini adalah
agar antrian yang berlangsung dapat secepatnya habis tanpa mengabaikan
kualitas dari layanan. Oleh karena itu terdapat tiga hal dari fasilitas
pelayanan yang akan dibahas:
1. Tatanan fisik sistem antrian
2. Disiplin antrian
3. Distribusi peluang yang sesuai untuk waktu pelayanan
Hal pertama tentang sifat pelayanan, yaitu tatanan fisik pelayanan
yang akan dapat mengukur seberapa baik suatu antrian akan cepat
terlayani. Hal ini akan mengacu pada seberapa banyak saluran antrian dan
sumber pelayanannya. Contoh pompa bensin dapat mudah menunjukkan
antara saluran antrian dan sumber pelayanan. Jika terdapat hanya satu
pompa bensin pada stasiun pengisian bahan bakar, maka fasilitas
pelayanannya hanya satu sedangkan jika terdapat dua pompa, maka fasilitas
pelayanannya majemuk.
Kedua, adalah disiplin antrian yang merupakan keterkaitan antara
populasi konsumen dengan pelayanan. Pemanggilan populasi untuk dilayani
bisa mengacu pada dua kategori: Prioritas dan pertama datang akan
pertama dilayani. Disiplin prioritas adalah memperlakukan seseorang atau
sesuatu sedemikian rupa, sehingga dia mendapatkan giliran pertama
dilayani walaupun datang belakangan. Misalnya tamu VIP (very important
person) yang tidak perlu melewati antrian untuk mendapatkan pelayanan.
Disiplin siapa pertama datang akan dilayani merupakan konsep umum yang
bisa mudah dimengerti.
Kedua macam disiplin ini sering diterapkan pada sistem pelayanan
perbankan. Bagi nasabah biasa akan datang dan antri untuk mendapatkan
pelayanan, tetapi bagi nasabah besar, biasanya mereka akan mendapatkan
prioritas dan akan masuk ruang tertentu dengan pelayanan sendiri.
Ketiga adalah distribusi peluang kedatangan yang sesuai dengan
pelayanan. Distribusi ini ada dua, pertama berpola atau konstan dan kedua
adalah acak. Jika polanya sudah ada, akan mudah menentukan jenis
pelayanan, tetapi jika acak kita harus melihat bagaimana distribusi data
yang sesuai dengan pola pelayanan, misalnya distribusi Poisson dan
eksponensial.
Sistem antrian dengan pelayanan memakai satu jalur merupakan antrian
dengan hanya satu fasilitas pelayanan. Sebuah pompa bensin yang hanya
memiliki satu pompa bensin, sebuah loket penjualan tiket hiburan dan
sebuah gerbang keluar pintu tol merupakan contoh dari pelayanan yang
memakai satu jalur. Antrian akan terjadi karena waktu pelayanan untuk satu
pelanggan lebih kecil dari waktu kedatangan tiap pelanggan.
Beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dalam menganalisis
sistem antrian, adalah sebagai berikut:
1. Distribusi kedatangan (arrival distribution)
2. Distribusi waktu pelayanan (service time distribution)
3. Disiplin antri (waiting line atau queneu discipline)
4. Metode pelayanan memakai satu jalur.
Distribusi Kedatangan
Bagaimana pola kedatangan dari tiap unit yang akan dilayani
merupakan distribusi dari kedatangan. Kedatangan tersebut bisa mempunyai
pola atau sebuah bentuk yang acak. Oleh karena itu distribusi kedatangan
bisa didefinisikan sebagai berapa banyak kedatangan tiap waktu tertentu,
bagaimana perubahannya untuk tiap waktu dan bagaimana bentuk polanya.
Jika kedatangan unit atau pelanggan yang akan dilayani berbentuk
konstan misalnya akan datang satu unit tiap satu jam, maka pelayanan bisa
diatur satu jam maksimal, sehingga tidak akan ada antrian. Tetapi apabila
jumlah kedatangan tiap waktu - misalnya tiap jam - tidak tetap, maka
ditentukan distribusi probabilitas (probability distribution) yang
menggambarkan kedatangan tiap jamnya terlebih dahulu.
Bagi kebanyakan antrian, kedatangan pada periode tertentu akan
nampak seperti apa yang disebut pola kedatangan acak (random pattern)
dimana dapat diperkirakan jumlah yang diharapkan akan datang, di mana
setiap kedatangan tidak terpengaruh atas kedatangan yang lain, namun
tidak dapat diramalkan kapan kedatangan itu akan terjadi. Dalam kasus
yang demikian, dipakai distribusi probabilitas Poisson (Poisson probability
distribution) yang dapat menggambarkan pola kedatangan tersebut.
Perumusan peluang untuk distribusi Poisson bisa dibentuk sebagai
berikut:
dimana:
P : Probabilita atau peluang dari jumlah kedatangan tiap jam
X : Jumlah kedatangan pada periode waktu tertentu
: Rata-rata dari kedatangan yang diharapkan periode waktu tertentu.
e : Bilangan natural atau 2,71282
Distribusi Waktu Pelayanan
Kendaraan yang dilayani di gerbang keluar tol tersebut akan
mendapatkan waktu pelayanan yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi
karena nominal uang yang diberikan dalam pecahan yang bisa berbeda,
sehingga memberikan perbedaan waktu dalam memberikan uang
kembalian. Alasan lain, adanya perbedaan adalah bentuk kendaraan yang
berbeda. Semakin besar kendaraannya, proses memberikan pembayaran
akan semakin lama.
Distribusi waktu pelayanan ini dapat dibuat dengan menggunakan
distribusi probabilitas exponensial. Rumus dari distribusi exponensial
menurut Anderson et.al (1983:575) adalah:
dimana:
X : Waktu pelayanan
: Rata-rata atau jumlah unit yang diharapkan dapat dilayani oleh
fasilitas pelayanan yang dapat digunakan selama periode tertentu.
e : 2,71828
Probabilitas untuk waktu pelayanan berdasarkan distribusi exponensial
pada periode tertentu (t) adalah sebagai berikut:
Pertama-tama kita akan mengumpulkan data waktu pelayanan dari
tiap kendaraan yang melewati gerbang tol. Dari informasi waktu pelayanan
tersebut, kita buat rata-rata pelayanan untuk setiap jam apabila gerbang tol
tersebut melayani kendaraan yang keluar secara terus menerus. Misalkan,
kita mendapat rata-rata atau yang kita harapkan, bahwa gerbang tol
tersebut bisa melayani 50 kendaraan tiap jamnya.
Kita rubah persamaan untuk Probabilitas pelayanan di atas menjadi:
Probabilita untuk waktu pelayanan gerbang tol dapat dihitung dari
persamaan di atas untuk periode tertentu. Periode yang dibuat di sini adalah
selama 0,01 jam atau sekitar 36 detik waktu pelayanan di gerbang tol.
Disiplin Antri
Perilaku yang ikut antrian akan sangat berhubungan dengan masalah
kedisiplinan. Disiplin antri di sini merupakan bagaimana pelayanan
menerapkan aturan, tentang siapa yang terlebih dahulu dilayani. Seperti
dijelaskan di bagian pertama modul ini, ada dua tipe disiplin antrian.
Pertama, siapa yang datang paling cepat akan dilayani lebih awal. Kedua,
adalah prioritas, kapanpun seorang pelanggan datang, kalau dia adalah
prioritas, maka akan dilayani terlebih dahulu.