teori
DESCRIPTION
yhuyguiyTRANSCRIPT
ESTIMASI BIAYA 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan setelah pangan dan pakaian. Fungsi utama rumah adalah sebagai tempat tinggal
atau hunian dan sebagai tempat untuk pembinaan keluarga. Rumah juga berfungsi sebagai
tempat berlindung dari iklim dan tampat menjaga kesehatan keluarga.
Seiring dengan terus meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan rumah tempat
tinggal juga meningkat. Banyaknya pembangunan rumah saat ini, baik yang dibangun sendiri,
pemerintah, maupun swasta harus diperhitungkan dengan baik, seperti dampak terhadap
lingkungan, dampak terhadap kesehatan, sehingga memberi kenyamanan bagi penghuninya.
Selain perencanaan rumah yang memenuhi standar teknis, hal lain yang penting
dalam pembangunan rumah tinggal yaitu Perencanaan Anggaran Biaya (RAB). Dengan
adanya perencanaan anggaran biaya, dapat mengatur biaya yang keluar sehingga dapat
menghemat biaya, dengan tidak membeli bahan dan material secara berlebihan.
Pada tugas desain ini penulis ingin menghitung Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
rumah tempat tinggal luas bangunan 416,059 m² berlantai satu. Penulis menghitung RAB
rumah tempat tinggal dua lantai yaitu untuk mengurangi penggunaan lahan sehingga lahan
yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk taman dan halaman, yang dapat membuat rumah
kelihatan lebih asri. Untuk menghitung kebutuhan ruangan penulis merencanakan rumah
yang minimalis untuk keluarga kecil dengan jumlah anggota keluarga empat orang yang
terdiri dari ayah, ibu, satu anak laki-laki berusia 15 tahun dan satu anak perempuan berusia
17 tahun.
1.2 Perumusan dan Batasan Masalah
Banyaknya pembangunan rumah pada saat ini hendaknya ada ketelitian dalam
perencanaan dan pembangunannya sehingga dapat lebih menghemat biaya yang dibutuhkan.
Karena itu, maka perlu untuk merencanakan rumah tinggal yang sesuai dengan persyaratan
teknis serta menghitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk pembangunannya.
Batasan masalah antara lain sebagai berikut:
1. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat teknis
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 1
ESTIMASI BIAYA 2010
2. Menghitung volume pekerjaan
3. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari estimasi biaya adalah:
1. Dapat Merencanakan rumah tempat tinggal luas bangunan 416,059 m² yang
merupakan bangunan berlantai satu.
2. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) rumah tinggal luas bangunan 416,059 m2.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam menghitung estimasi biaya adalah:
1. Untuk memperdalam teori tentang perhitungan anggaran biaya suatu rumah tinggal,
yang diperoleh selama di bangku kuliah.
2. Sebagai sumbangan pemikiran terhadap barbagai pihak untuk menghitung anggaran
biaya suatu rumah tinggal.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, perumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Berisikan tentang uraian-urian teori, perencanaan rumah tinggal, persyaratan
teknis pekerjaan, yang dijadikan dasar dalam pembahasan dan penganalisaan
masalah.
Bab III Metodelogi Penelitian
Berisikan tentang tahap-tahap penelitian yang dilakukan, yaitu Survei
lapangan, Studi literatur.
Bab IV Perencanaan dan Perhitungan Anggaran Biaya Rumah Tinggal Luas
Lantai 416,059 m2 di Jalan Srikandi, Pekanbaru
Berisikan tentang rencana kerja teknis dan perencanaan anggaran biaya
meliputi, volume/ kubikasi pekerjaan, daftar analisa, dan perhitungan
anggaran biaya.
Bab V Penutup
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 2
ESTIMASI BIAYA 2010
Berisikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian dan
pembahasan.
LAMPIRAN
BAB II
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 3
ESTIMASI BIAYA 2010
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Umum dan Unsur-unsur Perencanaan Rumah Tinggal
2.1.1 Pengertian Rumah
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga, tempat berlindung dari iklim dan tempat menjaga kesehatan
keluarga.
2.1.2 Fungsi Bangunan/ Rumah
Menurut (Surowiyono Tutu TW, 2002) fungsi rumah tinggal adalah sebagai tempat
berlindung dari kepanasan dan tempat berlindung dari binatang buas. Selain untuk hal
tersebut, juga sebagai tempat beristirahat, membina individu atau keluarga, tempat bekerja,
dan lambang sosial.
2.1.3 Persyaratan-persyaratan Ruangan
Pada dasarnya suatu rumah tinggal merupakan kesatuan yang terpadu berbagai ruang dengan
fungsi dan sifat yang berbeda-beda. Dalam penyusunan rangkaian ruangan yang memiliki fungsi dan
sifat yang berbeda-beda, sehingga menjadi suatu kesatuan yang terpadu, diperlukan organisasi ruang
yang baik.
Menyusun struktur organisasi ruang yang baik dan benar tidak terlepas dari faktor-faktor
berikut :
2.1.3.1 Fungsi dan Sifat Dasar Setiap Ruangan
Dari segi fungsi, sebuah rumah tinggal mempunyai tiga fungsi umum, yang
selanjutnya dibagi atas beberapa bagian:
1) Bagian yang dipakai bersama
Pada rumah yang besar, setiap ruangan dapat dibuat secara terpisah satu persatu
menurut fungsi dan sifat khususnya. Tetapi pada rumah kecil, satu ruang dapat
berfungsi ganda, asalkan kombinasi fungsi ruang tersebut masih merupakan satu
kelompok ruang (area) sejenis dan sifat dasar masing-masing ruang tidak terlampau
berbeda.
Yang termasuk bagian yang dipakai bersama diantaranya adalah :
a. Ruang tamu
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 4
ESTIMASI BIAYA 2010
Fungsi ruang tamu adalah sebagai tempat untuk menerima tamu. Kerena
fungsinya untuk menerima tamu, maka ruang tamu direncanakan mampu menampung
interor tamu, seperti kursi tamu, almari dan sebagainya.
b. Teras
Teras merupakan ruang transisi antara ruang luar dan ruang dalam. Fungsi
teras depan lebih ditekankan pada segi estetika dan lebih ditujukan sebagai welcome
area bagi tamu. Sedangkan teras samping atau belakang lebih bersifat privat dan
fungsional, karena lebih diarahkan untuk dapat menampung kegiatan keluarga atau
sebagai media menyalurkan hobi
c. Ruang makan
Fungsi pokok ruang makan adalah tempat makan pemilik rumah yang
digunakan secara rutin setiap hari. Bentuk dan ukuran ruang makan sedapat mungkin
direncanakan dapat menampung minimal seluruh jumlah anggota keluarga dan
direncanakan dekat dengan dapur.
d. Ruang keluarga
Ruang keluarga berfungsi sebagai ruang santai keluarga, misalnya untuk
menonton TV, mendengarkan musik, dan lain-lain.
2) Bagian pribadi (privacy area)
Yang dimaksud area pribadi adalah area yang digunakan untuk beristirahat penuh
(tidur) dan melakukan kegiatan yang bersifat tertutup. Area pribadi terdiri dari kamar
tidur, ruang belajar/ruang kerja.
3) Area pelayanan (serving area)
Area pelayanan adalah area pelengkap untuk pelayanan yang dibutuhkan dalam suatu
rumah. Ruang-ruang yang termasuk dalam kelompok area pelayanan adalah:
a. Ruang dapur
Fungsi pokok dapur adalah sebagai tempat untuk mempersiapkan makanan dan
minuman.
b. Garasi
Fungsi utama garasi adalah sebagai tempat penyimpanan kendaraan bermotor.
c. Tempat jemur dan cuci
Tempat jemur dan cuci merupakan kebutuhan ruang yang harus dimiliki oleh
setiap rumah, karena kedua ruang tersebut tidak terlepas dengan rutinitas yang
dilakukan oleh pemilik rumah untuk mencuci pakaian maupun peralatan rumah
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 5
ESTIMASI BIAYA 2010
tangga lainnya. Ruang cuci sedapat mungkin diletakkan dekat dengan ruang
jemur dan sebagai ruang transisi antara ruang dalam dan ruang luar sehingga
menghindari basah pada permukaan dapur dan ruangan lainnya saat mengangkut
pakaian dan peralatan rumah tangga lainnya sesudah dicuci.
2.1.3.2 Prinsip Penetapan Jumlah dan Ukuran Ruangan
Dalam menetapkan jumlah dan ukuran ruang terlebih dahulu dilakukan inventarisasi atas
hal-hal berikut ini :
1) Jumlah anggota keluarga
Jumlah anggota keluarga dapat digunakan untuk menetapkan jumlah dan
ukuran ruang. Akan tetapi untuk menetapkan jumlah dan ukuran ruang yang
tepat (efisien), perlu dilihat susunan keluarga itu sendiri. Misalnya jumlah
anak laki-laki, jumlah anak perempuan, orang tua dan lain-lain. Sebab masing-
masing memerlukan bentuk/ukuran tertentu.
2) Adat dan kebiasaan
Jika adat kebiasaan keluarga tidak terpenuhi, maka rumah kurang lengkap dan
menyenangkan. Kadang-kadang kebiasaan bertalian erat dengan profesi kepala
keluarga yang bersangkutan.
3) Hobi dan selera
Hobi bukanlah kebutuhan pokok. Maka itu tidak mutlak harus dibuat ruangan
untuk kegiatan hobi. Tetapi jika mungkin dibuat ruang untuk menampung hobi
tentu lebih baik.
4) Ukuran tanah dan dana yang tersedia
Ukuran tanah dan dana yang tersedia merupakan unsur yang sangat
mempengaruhi bentuk, ukuran, dan jumlah ruang yang dapat dibangun.
Dengan ukuran tanah dan dana yang besar tentu saja memungkinkan
perencanaan ruang lebih luas, baik dalam bentuk, ukuran dan jumlah ruangan.
Jika ukuran tanah dan dana terbatas, tidak berarti bangunan yang direncanakan
pasti kurang baik, kurang indah, dan kurang menyenangkan, walaupun ukuran
tanah dan dana terbatas, akan tetapi jika perencanaan dilaksanakan dengan
benar, akan terwujud rumah yang cukup baik dan memenuhi persyaratan.
5) Teknis Penyusunan Organisasi Ruang
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 6
ESTIMASI BIAYA 2010
Organisasi ruangan adalah hal yang penting untuk menjalin hubungan ruangan
yang serasi/terpadu, mengingat bahwa rumah merupakan suatu kesatuan dari
berbagai jenis, bentuk dan ukuran ruang, dengan fungsi dan sifat yang
berbeda-beda.
2.2 Rencana Anggaran Biaya
Perencanaan bangunan adalah merencanakan sesuatu bangunan dalam bentuk dan
faedah dalam penggunaannya ( J. A. Mukomoko, 1982).
Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan adalah perhitungan banyaknya
biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lainnya yang berhubungan
dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Anggaran biaya merupakan harga dari
bangunan yang harus dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya
pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah, disebabkan karena
perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.
Biaya (Anggaran) adalah jumlah dari masing-masing hasil perkalian volume dengan
harga satuan pekerjaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan sebagai berikut :
RAB = ∑ (volume x harga satuan pekerjaan).
Dalam menyusun anggaran biaya dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
2.2.1 Anggaran Biaya Sementara
Anggaran biaya sementara juga dinamakan sebagai rencana anggaran biaya
kasar/ taksiran. Sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan
harga satuan tiap meter persegi (m²) luas lantai. Anggaran biaya kasar dipakai sebagai
pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti. Walaupun namanya
anggaran biaya kasar, namun tiap m² luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan
harga yang di hitung secara teliti.
2.2.2 Anggaran Biaya Teliti
Anggaran biaya teliti ialah anggaran biaya bangunan atau proyek yang
dihitung dengan teliti dan cermat, sesuai dengan ketentuan dan syarat- syarat
penyusunan anggaran biaya. Pada anggaran biaya, harga satuan di hitung berdasarkan
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 7
ESTIMASI BIAYA 2010
harga taksiran setiap lantai (m²). Sedangkan penyusunan anggaran biaya yang
dihitung dengan teliti, didasarkan atau didukung oleh:
1) Bestek
Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis.
2) Gambar bestek
Gunanya untuk menentukan / menghitung besarnya masing-masing volume
pekerjaan.
3) Harga Satuan Pekerjaan
Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan
analisa SK.SNI.
2.3 Langkah-langkah Perhitungan Biaya Rumah Tinggal
2.3.1 Daftar analisa
Daftar analisa merupakan perumusan atau pedoman untuk menetapkan harga dan
upah dari masing-masing bagian pekerjaan dalam bentuk satuan, juga dapat dipakai untuk
menghitung kebutuhan bahan bangunan yang akan digunakan untuk keperluan pekerjaan.
Harga satuan pekerjaan dapat dibagi dalam harga satuan bahan dan harga satuan upah,
sehingga dalam anggaran biaya dapat dilihat perbandingannya.
Kuantitas atau koefisien yang terdapat dalam daftar analisa terdiri dari dua kelompok,
yaitu :
a. Kuantitas satuan untuk bahan. Kegunaan untuk kalkulasi biaya bahan yang
diperlukan.
b. Kuantitas satuan untuk pekerja. Kegunaannya untuk menghitung jumlah upah yang
mengerjakan.
Cara penggunaannya adalah angka analisa/ koefisien dikalikan dengan harga bahan
atau harga upah setempat, maka didapatlah harga satuan pekerjaan.
Yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan ialah menghitung banyaknya/
volume masing-masing bahan serta besarnya biaya yang dibutuhkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan ialah menghitung banyaknya tenaga kerja
yang diperlukan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pekerjan tersebut.
2.3.2 Volume atau Kubikasi Pekerjaan
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 8
ESTIMASI BIAYA 2010
Volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan
dalam satu satuan. Volume disebut juga sebagai kubikasi pekerjaan. Dengan kata lain volume
suatu pekerjaan bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya) melainkan jumlah volume
bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.
Sedangkan yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan ialah menguraiakan
secara rinci besar volume atau kubikasi suatu pekerjaan, menguraikan berarti menghitung
besar volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail.
Cara menghitung volume tiap-tiap pekerjaan adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan persiapan
1. Menyiapkan tanah untuk bangunan termasuk menebang pohon, membersihkan dan
meratakan tanah dihitung dalam m².
2. Pembuatan bouwplank diukur dalam satuan m¹.
b. Pekerjaan tanah
1. Galian tanah untuk pondasi dihitung dalam satuan m³.
Cara menghitung yaitu penampang galian x jumlah panjang pondasi (as ke as).
2. Pekerjaan timbunan, satuan m³.
Cara menghitung : 2/3 galian tanah.
c. Pekerjaan pasangan dan plesteran
1. Pondasi batu bata, satuan m³
Cara menghitung : luas penampang dikali panjang pondasi (p x l x t ).
2. Tembok/ dinding, satuan m³.
Cara menghitung : Luas bidang tembok dikali tebal. Untuk luas bidang tembok :
jumlah panjang dikali tinggi tembok dikurangi jumlah luas kusen pintu/ jendela/
ventilasi.
3. Pekerjaan beton dan beton bertulang, satuan m³.
Cara menghitung : panjang x lebar x tinggi.
4. Plesteran, satuan m².
Cara menghitung : 2 x panjang x lebar. ( 2 disini adalah bidang plesteran luar dan dalam).
d. Pekerjaan kayu
1. Kozen pintu dan jendela, dihitung dalam satuan m³.
Cara menghitung : luas penampang kayu x jumlah panjang
2. Daun pintu dan jendela dihitung dalam m².
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 9
ESTIMASI BIAYA 2010
Cara menghitung : lebar x tinggi jendela/ daun pintu.
4. Kuda-kuda dihitung dalam satuan m³.
Cara menghitung penampang x jumlah panjang. Sebuah kuda-kuda terdiri dari
makelar, kaki kuda-kuda, balok tarik, gapit, skor tegak/ miring, dan sebagainya.
5. Rangka plafond dihitung dalam satuan m2 dan piri-piri dihitung dalam satuan m².
e. Pekerjaan atap, satuan digunakan m².
Cara menghitung : Sesuai dengan bentuk atap.
Bidang segi empat = panjang x lebar, bidang segitiga = ½ alas x tinggi, bidang trapesium
= ½ jumlah sisi sejajar x tinggi.
f. Pekerjaan lantai
1. Urugan pasir bawah pondasi setebal yang telah ditentukan dalam gambar bestek
dihitung dalam satuan m³.
Cara menghitung : panjang x lebar x tebal pasir.
2. Lantai keramik dihitung dalam satuan m².
Cara menghitung : panjang x lebar.
g. Pekerjaan pengecetan
Pekerjaan pengecetan adalah mengecet segala kayu yang terlihat/terketam dihitung
berdasarkan satuan luas. Untuk kozen = ketiga sisi/empat sisi penampang dikali panjang
kozen. Untuk dinding dihitung berdasarkan satuan luas, panjang x tinggi dinding.
h. Pekerjaan gantungan dan kunci
1. Pemasangan kaca jendela dan pintu dihitung dalam m².
Volume = panjang x lebar, dihitung kaca yang masuk kedalam kozen atau rangkanya.
2. Engsel pintu dan jendela dihitung jumlah pemakaian yang dibutuhkan dengan satuan
buah.
3. Kunci tanam dihitung pemakian dan merek yang digunakan.
4. Grendel dan hak angin dihitung berapa kebutuhannya
i. Pekerjaan instalasi listrik dan air
Pada instalasi listrik biaya dihitung jumlah titik lampu ditambah stop kontak yang dipakai
dan dikalikan dengan biaya pertitik, tidak termasuk biaya bola lampu.
Pada instalasi air biaya dihitung jumlah panjang pipa air bersih, pipa air kotor dan pipa ke
septictank ditambah dengan jumlah klosed, kran air dan alat sanitasi lainnya yang
digunakan.
j. Pekerjaan lain-lain
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 10
ESTIMASI BIAYA 2010
1. Besi angker, baut mur dihitung dan ditaksir dalam satuan kilogram atau buah.
2. Pembersihan lokasi ditaksir.
2.3.3 Harga Satuan Pekerjaan
Yang dimaksud dengan harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah
tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat dipasaran dibuat dalam
satu daftar yang dinamakan daftar harga satuan bahan. Harga upah didapat dilokasi proyek
yang dibangun yaitu upah setempat, dan dibuat dalam satu daftar yang dinamakan daftar
harga satuan upah.
Ada tiga istilah yang harus dibedakan dalam menyusun anggaran biaya bangunan
yaitu, harga satuan bahan, harga satuan upah, dan harga satuan pekerjaan.
Yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan adalah manghitung banyaknya/
volume masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya tenaga yang
diperlukan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Berikut skema dari harga satuan pekerjaan :
2.4 Pedoman Pelaksanaan
2.4.1 Bestek
Bestek berasal dari bahasa Belanda yang berarti peraturan dan syarat-syarat
pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau proyek. Jadi, bestek adalah suatu peraturan yang
mengikat, diuraikan sedemikian rupa, terinci cukup jelas dan mudah dipahami. Pada
umumnya bestek dibagi tiga bagian antara lain:
a. Peraturan umum.
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 11
Harga Satuan Bahan
Analisa Bahan
Harga Satuan Upah
Bahan
Harga Satuan Pekerjaan
UpahAnalisa Upah
ESTIMASI BIAYA 2010
b. Peraturan administrasi.
c. Peraturan dan syarat-syarat teknis.
2.4.2 Gambar bestek
Gambar bestek adalah lanjutan dari uraian gambar pra rencana, dan gambar detail
dasar dengan skala (PU =Perbandingan Ukuran) yang lebih besar. Gambar bestek berguna
untuk menentukan/ menghitung besarnya masing-masing volume pekerjaan dan juga
merupakan lampiran dari uraian dan syarat-syarat (bestek) pekerjaan:
Gambar bestek dan bestek merupakan kunci pokok atau tolak ukur baik dalam
menentukan kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam menyusun rencana anggaran biaya.
Gambar bestek terdiri dari:
1) Gambar situasi, PU 1 : 200 atau 1 : 500, terdiri dari:
a. Rencana letak bangunan
b. Rencana halaman
c. Rencana jalan dan pagar
d. Rencana saluran pembungan air hujan
e. Rencana garis batas tanah
2) Gambar denah, PU 1 : 100
Gambar denah melukiskan gambar tapak setinggi ± 1,00 m dari lantai, hingga gambar
pintu dan jendela terlihat dengan jelas, sedangkan gambar penerangan atas (bovenlich)
digambar dengan garis putus-putus. Pada denah juga digambar garis atap dengan garis
putus-putus lebih awal dan jelas sesuai dengan bentuk atap. Lantai gedung induk dengan
duga (peil) ditandai dengan ± 0.00. Gambar kolom (tiang) dan beton dibedakan dari
pasangan tembok.
3) Gambar potongan, PU 1 : 100
Gambar potongan terdiri dari potongan melintang dan membujur menurut keperluannya.
Untuk menjelaskan letak atau kedudukan suatu konstruksi, pada gambar potongan harus
tercantum duga (peil) dari lantai, misalnya, dasar pondasi, letak tinggi jendela dan pintu,
tinggi langit-langit, tinggi bangunan, nok reng balok/ muurplat.
4) Gambar tampak (pandangan), PU 1 : 100
Pada gambar tampak tidak dicantumkan ukuran-ukuran lebar maupun tinggi bangunan.
Gambar tampak lengkap dengan dekorasi yang disesuaikan dengan perencanaan.
5) Gambar konstruksi, PU 1 : 20 atau 1 : 50
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 12
ESTIMASI BIAYA 2010
Gambar konstruksi lengkap dengan ukuran-ukuran, terdiri dari:
a. Gambar rencana pondasi.
b. Gambar konstruksi beton bertulang.
c. Gambar konstruksi kayu.
6) Gambar rencana atap, PU 1 : 150
Gambar rencana atap menggambarkan bentuk konstruksi rencana atap lengkap dengan
kuda-kuda, nok gording, muurplat/ reng balok, talang air, usuk/kasau dan konstruksi
penahan dengan jelas.
7) Gambar rencana plafond, PU 1:150
Gambar rencana plafond menggambarkan bentuk plafond, rangka plafond, dan tinggi
plafond dari permukaan lantai yang diberi tanda (+).
8) Gambar Pelengkap
Gambar pelengkap terdiri dari:
a. Gambar instalasi listrik.
b. Gambar sanitasi.
c. Gambar saluran pembuangan air kotor.
d. Gambar saluran pembuangan air hujan.
2.4.3 Rencana Kerja Syarat-syarat Teknis
Rencana kerja dan syarat-syarat teknis merupakan bagian dari bestek. Disini penulis akan
membatasi pada pembuatan rencana kerja dan syarat-syarat teknis, yaitu menjelaskan hal
yang berkaitan pada teknisnya saja. Rencana kerja dan syarat-syarat teknis akan penulis
bahas pada bab IV kertas karya ini.
BAB III
DATA PERENCANAAN
PROYEK : ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TIPE 100.
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN RUMAH TIPE 100.
LOKASI : KOTA PEKANBARU.
GAMBAR DENAH
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 13
ESTIMASI BIAYA 2010
BAB IV
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA
RUMAH TEMPAT TINGGAL LUAS LANTAI 416,059 M2
4.1 Perencanaan Rumah
Perencanaan rumah tempat tinggal pada tugas akhir ini merupakan bangunan
berlantai satu, yang memiliki beberapa ruangan diantaranya: teras, ruang tamu, ruang
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 14
ESTIMASI BIAYA 2010
keluarga, ruang/ruang baca, ruang tidur utama, ruang tidur anak, ruang tidur tamu, ruang tidur
pembantu, dapur, ruang makan KM/CW, tempat cuci.
Keistimewaan dari bangunan ini adalah dapur dan ruang makan yang sengaja didesain
sedikit penyekat antara kedua ruangan tersebut, untuk memberi kemudahan dalam berlalu
lintas, keistimewaan berikutnya adalah ruang tidur utama didesain luas dan memiliki
KM/WC di dalamnya, tujuannya untuk memberi kenyaman bagi penghuninya jika
beraktifitas di dalamnya, dengan demikian ruang tidur bisa menjadi tempat beraktifitas yang
menyenangkan dan bisa dimamfaatkan sebagai ruang kerja.
Pada bagian depan lantai I rumah terdapat teras yang berfungsi sebagai tempat santai.
Bentuk atap bangunan rumah ini berbentuk trapesium yang menggunakan bahan atap genteng
metal super steel berkualis baik. Rumah ini dilengkapi dengan sanitair yang cukup baik,
semua kamar mandi terdapat closed duduk. Sumber air bersih pada rumah ini berasal dari
sumur bor, yang direncanakan dengan jarak 10 m dari septicktank. Rumah ini juga dilengkapi
dengan saluran keliling sebagai tempat pembuangan air kotor dan air hujan.
Gambar rencana teras, ruang tamu, ruang keluarga, ruang/ruang baca, ruang tidur
utama, ruang tidur anak, ruang tidur tamu, ruang tidur pembantu, dapur, ruang makan
KM/CW, tempat cuci dapat dilihat pada lampiran.
4.2 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
1. Pekerjaan Persiapan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan fisik, harus dipersiapkan jalan ke lokasi proyek
untuk mempermudah pemasukan bahan bangunan ke lokasi proyek/pekerjaan.
b. Sebelum dimulainya pekerjaan fisik, terlebih dahulu lokasi harus dibersihkan dari
semak-semak dan pohon-pohon yang akan mengganggu kelancaran pekerjaan.
c. Pembersihan lokasi dilaksanakan sesuai dengan ukuran areal yang ditetapkan dalam
gambar atau ditentukan oleh pengawas, semua lokasi proyek harus bersih dari bekas-
bekas pembuangan/sampah
d. Sebelum memulai pelaksanakan pekerjaan, maka pemborong/pemilik bangunan harus
terlebih dahulu merundingkan pembagian halaman kerja untuk tempat mendirikan
gudang dan los kerja tempat penimbunan bahan-bahan dan lain sebagainya.
e. Untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan di lokasi, maka pemborong/pemilik bangunan
dengan biaya sendiri harus menyediakan gudang tempat penyimpanan bahan-bahan
dan alat-alat kerja serta los kerja.
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 15
ESTIMASI BIAYA 2010
f. Gudang dan los kerja dapat di bongkar setelah pekerjaan selesai 100% dan
pembongkaran mendapat izin dari pemilik bangunan tersebut.
g. Pekerjaan Pemasangan Bouwplank :
- Pemasangan bouwplank (pematokan) dilaksanakan bersama-sama pemilik proyek
dan pengawas serta kepala tukang.
- Pematokan harus dilaksanakan dengan memakai alat ukur yang sesuai dengan
kebutuhan, peil lantai + 0.00 adalah 30 cm dari muka halaman yang tertinggi dari
bangunan.
- Pasang bouwplank dilaksanakan 150 cm dari as bangunan.
- Peil + 0.00 dibuat dari patok kayu 5/7 yang ditanam dalam tanah, telah ditentukan
pada waktu pematokan .
2. Pekerjaan Pondasi
a. Sebelum dimulai pekerjaan pondasi, maka semua lubang-lubang untuk pondasi harus
mendapat persetujuan dari pemilik bangunan, mengenai ketepatan ukuran dan
bentuknya.
b. Dasar galian pondasi diberi lapisan pasir setebal 5 cm padat, memadatkanya tidak
boleh disiram dengan air.
c. Cor lantai kerja 1 pc : 3 ps : 5 kr, tebal 5 cm.
d. Sistem pondasi yang digunakan pada bangunan ini adalah :
- Pondasi telapak beton bertulang, bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar
rencana.
- Pondasi menerus dari batu-bata campuran 1 pc : 4 ps, ukuran harus sesuai gambar
rencana
- Balok sloof beton bertulang yang menghubungkan antara dua pondasi telapak,
bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencana.
3. Pekerjaan Struktur Beton
a. Rangka bangunan dipakai kolom induk dan kolom praktis dimensi sesui gambar,
untuk ukuran dan bentuk pembesian sesuai gambar dan terpasang baik pada waktu
pengecoran.
b. Balok lantai terdiri dari balok induk, yaitu balok yang membentang diantara dua
kolom, bentuk serta ukuran maupum pembesianya sesuai gambar.
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 16
ESTIMASI BIAYA 2010
c. Plat lantai II merupakan plat lantai beton bertulang, bentuk serta ukuran sesuai dengan
gambar .
d. Pekerjaan ring balok
- Diameter besi dan bentuk penulangan harus sesuai dengan gambar rencana/detail.
- Tinggi dan lebar ring balok sesui dengan ukuran pada gambar rencana.
- Cor ring balok dengan perbandingan 1 pc : 3 ps : 5 kr.
4. Pekerjaan Dinding
a. Batu bata yang digunakan batu bata dari daerah Kulim dengan kualitas baik.
b. Pasangan batu bata seluruh dinding di atas sloff setinggi 30 cm dipasang dengan
adukan spesi 1 pc : 2 ps (trasram). Untuk kamar mandi, tinggi trasram 1.5 m.
c. Pasangan batu bata diatas ketingian 30 cm sampai ring balok menggunakan adukan
spesi 1 pc : 4 ps
d. Pasangan batu bata pada dinding harus dipasang dengan sebaik-baiknya, pasangan
harus rapi, pasangan dinding batu bata yang tidak rata harus dibongkar
5. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
a. Jenis kayu yang digunakan adalah kayu kemper/sejenisnya dengan ukuran yang
disesuaikan dengan gambar rencana.
b. Pemasangan kusen harus benar-benar waterpass dan tegak lurus.
c. Pemasangan yang tidak waterpass, tidak tegak lurus harus dibongkar dan diperbaiki.
d. Pekerjaan ventilasi/lubang angin yang digunakan adalah dari kayu kemper/
sejenisnya.
e. Ukuran dan bentuk di sesuaikan dengan gambar rencana.
f. Kaca jendela dan kaca mati menggunakan kaca tebal 5 mm.
6. Pekerjaan Plesteran
a. Sebelum memulai pekerjaan plesteran, semua pipa untuk instalasi listrik atau instalasi
air, yang akan terpasang/tertanam dalam dinding harus sudah tertanam dengan baik.
b. Permukaan dinding batu bata yang akan diplaster disiram dengan air sampai jenuh.
c. Pondasi menerus batu bata diplaster campuran 1 pc : 4 Ps.
d. Dinding batu bata luar dan dalam ketinggian kurang dari 30 cm di plaster dengan
adukan 1 pc : 2 ps (trasram)
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 17
ESTIMASI BIAYA 2010
e. Dinding batu bata luar dan dalam ketinggian di atas 30 cm di plaster dengan adukan 1
pc : 4 ps.
f Dinding kamar KM/WC setinggi 150 cm dari lantai dipasang keramik ukuran 20 x 20
dengan merek masterina/sejenisnya.
7. Pekerjaan Tangga
a. Tangga penghubung antara lantai I dan lantai II digunakan tangga beton bertulang,
bentuk serta ukuran sesuai sengan gambar rencana.
b. Tangga dilapisi lantai keramik 30x30 cm dengan merek masterina/sejenisnya dan
dipasang dengan rapi.
c. Bagian samping tangga diberi pengaman atau railing tangga yang terbuat dari besi
bulat diameter 2” yang telah dilapisi stenless, bentuk dan ukuran sesuai gambar
rencana.
8. Pekerjaan Rangka Atap
a. Rangka atap berupa kuda-kuda, balok gording, kasau, reng dan lain-lain, dibuat dari
kayu meranti/kayu kelas II berkulitas baik, tua dan kering.
b. Pembuatan kuda-kuda untuk ketepatan bentuk ukuran harus memperhatikan gambar
detail kuda-kuda.
c. Hubungan antara kuda-kuda diperkuat dengan menggunakan skor angin sebanyak dua
batang, dipasang secara bersilang.
d. Perletakan gording harus diperkuat dengan menggunakan klos dan jarak antara
gording disesuaikan dengan gambar detail.
e. Diatas gording dipasang kasau kayu, diatas kasau dipasang kayu reng sebagai tempat
perletakan atap. Ukuran dan jarak kayu disesuaikan dengan gambar rencana.
g. Pada pucuk kuda-kuda diberi nok gording dan kemudian dipasang papan
reuiter/.papan perabung ukuran 2/20 cm sebagai lapisan pemasangan perabung.
h. Pekerjaan lisplank
- Lisplank menggunakan lisplank beton campuran 1 pc : 2 ps : 3kr
- Pemasangan lisplank harus benar-benar lurus dan rapi.
j. Seluruh permukaan kayu kuda-kuda, gording dan skor angin, balok bubungan, kayu
kasau, kayu reng diberi residu dengan baik dan rata terlebih dahulu sebelum ditutup
dengan atap.
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 18
ESTIMASI BIAYA 2010
k. Sambungan diberi baut penguat dan plat
9. Pekerjaan Penutup Atap
a. Atap yang digunakan adalah atap genteng metal super steel setara multi roof tebal 0.2
mm
b. Pemasangan atap genteng metal, harus dilaksanakan dengan baik dan rapi, dipasang
dengan menggunakan paku atap berkualitas baik.
c. Rabung/jurai atap dipasang rabung/jurai genteng metal.
d. Atap, rabung dan nok pinggir merupakan genteng metal setera multi roof dengan
ketebalan 0,2 mm.
10. Pekerjaan Plafond
a. Untuk rangka dipakai triplek 4 mm.
b. Pemasangan rangka plafond sesuai dengan pembagi plafond..
c. Ketinggian pemasangan rangka plafond sesuai dengan gambar rencana, pemasangan
digantungkan pada balok kuda-kuda dengan menggunakan balok penggantung 5/7 cm
yang kuat.
d. Pentup plafond pada talang lisplank menggunakan piri-piri, dipakai kayu 2/10 cm
sejenis meranti.
11. Pekerjaan Lantai
a. Sebelum pemasangan lantai dasar dimulai terlebih dahulu dilakukan penimbunan
tanah urug padat pada seluruh luasan lantai ruangan, pemadatan tidak boleh disiram
dengan air. Pemadatan dilakukan dengan cara menumbuk memakai alat penumbuk
manual atau memakai alat penumbuk mekanik atau stemper.
b. Diatas tanah timbun yang telah dipadatkan diberi laipisan pasir setembel 5 cm,
pemadatan pasir disiram dengan air.
c. Setelah urugan pasir diberi coran beton campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr setebal 10 cm
d. Bahan lantai yang digunakan adalah :
- Untuk seluruh lantai ruangan lantai dipakai keramik 30 x 30 cm setara masterina.
- Untuk lantai KM/WC dipakai keramik 20 x 20 cm setara masterina.
12. Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 19
ESTIMASI BIAYA 2010
a. Pemasangan kunci tanam harus dikerjakan dengan teliti, sehingga menghasilkan suatu
pekerjaan yang baik dan memuaskan
b. Setiap daun pintu dipasang 3 buah engsel, 2 buah grendel, sedangkan pada jendela
kaca setiap daunnya dipasang 2 buah engsel, 2 buah grendel, 2 buah hak angin dan 1
buah tangan-tangan.
13. Pekerjaan Sanitasi dan Septic Tank
a. Pemasangan pipa air bersih, instalasi air kotor harus disesuaikan dengan gambar
rencana.
b. Instalasi air bersih :
- Saluran air bersih untuk di luar bangunan dipakai pipa PVC Ø 3/4” pemasangan
tertanam didalam tanah.
- Saluran air bersih untuk didalam ruangan dipakai pipa PVC Ø 3/4”, pemasangan
tertanam pada dinding.
- Penyambungan pipa menggunakan soket untuk sambungan lurus dan elbow untuk
pembelokan, penyambungannya harus kuat dan tidak bocor.
- Titik instalasi air bersih dianggap selesai setelah diadakan pengujian seluruh
instalasi.
c. Instalasi air kotor
- Air kotor dari klosed dialirikan ke bak kontrol dengan menggunakan pipa PVC Ø
4”, tebal 3 mm, dan dari bak kontrol ke septic tank dengan menggunakan pipa
yang sama.
- Baik pipa air kotor maupun air bersih yang lewat dari lantai II kelantai dasar
ditempatkan pada jalur pipa berupa saf dari pasangan bata dan bagian luarnya
diplaster seperti pasangan dinding.
d. Instalasi air buangan/air hujan
- Air hujan dari atap dialirkan menggunakan pipa PVC Ø 2.5”, yang ditanamkan
didalam kolom .
- Air buangan dari dapur dialirkan menggunakan pipa PVC Ø 2.5”, yang dipasang
dinding bagian luar.
- Air baungan dari kamar mandi dialirkan menggunakan pipa PVC Ø 2.5”, yang
dipasang sesuai dengan gambar rencana.
- Semua air buangan dan air hujan dilirkan ke parit.
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 20
ESTIMASI BIAYA 2010
e. Septic tank :
- Ukuran dan bentuknya disesuaikan dengan gambar detail.
- Adukan untuk batu bata, raben dan plasteran dinding menggunakan adukan 1 : 2
(kedap air)
f. Peresapan :
- Ukuran dan bentuk dan lapisan-lapisan sesuai gambar detail peresapan.
- Air kotor dari septic tank dialirkan ke peresapan, dengan menggunakan pipa PVC
Ø 4” tebal 3 mm
g. Alat-alat sanitasi yang digunakan antara lain :
- Klosed duduk porselin - Bak air fiber
- Wastafel porselin - Floor drain
14. Pekerjaan Instalasi Listrik.
a. Instalasi listrik dipersiapkan dengan tegangan 220 volt, pemasangan harus memakai
Biro Instalator yang sudah diakui/mendapat izin dari Perusahaan Listrik Negara
setempat
b. Jumlah titik lampu dan stop kontak maupun perletakannya sesuai dengan gambar
rencana.
c. Saklar dan stop kontak ditanamkan dalam tembok setinggi 150 cm dari lantai
d. Semua armateur lampu dipasang menempel diluar plafond
e. Pipa intalasi dan kabel listrik dipakai harus memenuhi standar PLN
f. Pada lantai dasar diberi panel box yang berfungsi sebagai panel penghubung dan
pembagi atau pendistribusian arus.
g. Bentuk letak disesuai dengan gamber rencana.
15. Pekerjaan Pengecatan dan Sejenisnya
a. Pengecatan tembok
- Sebelum pengecatan dimulai tembok yang akan dicat harus benar-benar kering.
- Tembok yang akan dicat terlebih dahulu diberi lapisan pelamir hingga merata dan
kering kemudian dihaluskan dengan amplas.
- Setelah lapisan plamir dihaluskan, permukaan tembok diberi lapisan cat dasar.
- Setelah cat dasar mengering dilanjutkan dengan pengecatan kedua.
- Semua bata dan pertisi gypsum dicat dengan cat air berkualitas baik.
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 21
ESTIMASI BIAYA 2010
b. Pengecatan kayu
- Komponen-komponen bangunan yang dicat untuk pekerjaan kayu :
- Semua kayu kuda-kuda, rangka atap, rangka plafond diawetkan dengan residu
minimum dengan tiga kali sapuan merata pada seluruh permukaan kayu.
- Piri-piri dicat dengan cat minyak tiga kali sapu
c. Proses pekerjaan pengecatan adalah sebagai berikut :
- Diratakan hingga lubang-lubang yang ada dan pertemuan kayu tertutup dengan
rata dan dogosok sampai halus dengan amplas.
- Diberi cat finishing minimal tiga kali sapuan hingga merata dengan platone, dan
warna disesuai dengan keinginan pemilik/gambar rencanas
16. Pekerjaan Pembersihan
a. Sesudah bagian-bagian dari gedung lengkap sesuai spesifikasi gambar-gambar
rencana dan memenuhi syarat-syarat rencana teknis
b. Lantai, cat-cat, pekerjaan atap, parit, perataan tanah/halaman dan seluruh kotoran
telah dibersihkan.
c. Setiap pintu dan jendela sudah dapat dibuka dengan baik
d. Pekerjaan cat sudah selesai secara garis besar, yang tinggal hanya untuk
penyempurnaannya saja.
17. Pekerjaan Penutup
a. Meskipun dalam bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-bahan tidak
dinyatakan dengan kata-kata yang harus disediakan oleh pemilik tetapi disebutkan
dalam penjelasan pekerjaan ini, pekerjaan tersebut diatas tetap dianggap ada dan
dimuat dalam bestek
b. Pekerjaan yang akan nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan ini
tetapi tidak diuraikan atau dimuat dalam bestek ini tetapi diselenggarakan dan
dilaksanakan, harus dianggap seakan-akan pekerjaan itu diuraikan dan dimuat dalam
bestek.
c. Pekerjaan penggantian terhadap item jenis pekerjaan dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari pemilik atau pengawas.
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 22
ESTIMASI BIAYA 2010
Untuk mendapatkan harga bahan bangunan dengan perhitungan anggaran biaya teliti,
maka yang perlu diketahui adalah :
1. Bestek dan gambar bestek
Dari bestek dapat diketahui mangenai peraturan-peraturan yang mengikat pada poryek
tersebut. Sedangkan gambar bestek dibutuhkan untuk dapat menghitung volume/kubikasi
pekerjaan.
2. Volume kubikasi pekerjaan
Dari perhitungan volume dapat diketahui berapa banyak kebutuhan bahan untuk
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
3. Daftar harga bahan dan upah
Daftar harga bahan dan upah yang diperoleh dari menanyakan langsung/survey pasar
pada toko-toko yang menjualnya.
4. Analisa harga satuan pekerjaan diperoleh dengan cara mengalikan daftar analisa
pekerjaan dengan harga bahan dan upah.
5. Rencana anggaran biaya
Rencana anggaran biaya diperoleh dengan cara mengalikan volume/kubikasi pekerjaan
dengan harga satuan pekerjaan
6. Rekapitulasi pekerjaan
Merupakan rekapitulasi dari rencana anggaran baiya tersebut.
7. Persentase bobot pekerjaan
Yaitu persentase pekerjaan yang diperoleh dengan cara
VxHSPx 100 %HB
=PBP
Keterangan V = Volume
HSP = Harga Satuan Pekerjaan
HB = Harga bangunan
PBP = Persentase bobot pekerjaan
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 23
ESTIMASI BIAYA 2010
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan dan perencanaan yang didapat pada BAB IV, penulis dapat
mengemukakan beberapa kesimpulan pada tugas akhir ini, sebagai berikut:
1. Perencanaan anggaran biaya rumah tinggal luas lantai 416,059 m² ini, sudah cukup
efisien, dengan perencanaan ruangan yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota
keluarga, seperti memiliki ruangan yang dipakai bersama, ruang pribadi dan ruang servis
dan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mengikuti syarat rumah
sehat.
2. Hasil perhitungan anggaran biaya adalah sebesar Rp1.467.033.000 (Satu Miliar Empat
Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah).
3. Dari hasil perhitugan secara teliti didapat anggaran biaya untuk 1 m2 adalah
Rp1.467.033.000 : luas bangunan (416,059 m²) = Rp3.526.021,55 (Tiga Juta Lima
Ratus Dua Puluh Enam Ribu Dua Puluh Satu Koma Lima Puluh Lima Rupiah).
5.2. Saran
Untuk mengakhiri tulisan pada tugas akhir ini, penulis kemukakan beberapa saran
yang berguna nantinya, yaitu sebagai berikut:
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 24
ESTIMASI BIAYA 2010
1. Bestek (RKS) dan gambar bestek hendaknya dibuat dengan teliti dan sedetail mungkin,
sehingga nantinya tidak ada pekerjaan yang ditaksir harga satuannya. Pekerjaan yang
tidak mempunyai gambar bestek dan bestek yang tidak jelas dapat menimbulkan
keraguan dalam perhitungan anggaran biaya.
2. Perencanaan suatu bangunan hendaknya melibatkan penggunanya, sehingga tidak ada
pekerjaan yang harus ditinjau ulang.
DAFTAR PUSTAKA
http://atgaba.wordpress.com/2008/05/01/perencanaan-rumah-type-240_180 dilahan-pojok-
hooks/. Download 30 Oktober 2008. 11:00 WIB.
http://en.start.mozilla.com/. Download 02 Januari 2009. 16:00 WIB.
Karta Syahputra. 2007. Perencanaan Rumah Tinggal Type 300 M 2 di Jalan Bhakti Pekanbaru
Mukomoko, J.A. 1982. Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Kurnia Esa : Jakarta.
Tutu, TW, Cs. 2002. Dasar-dasar Perencanaan Rumah Tinggal. Pustaka Sinar Harapan :
Jakarta.
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 25
ESTIMASI BIAYA 2010
CIVIL ENGINEERING KELAS C Page 26