teori

9

Click here to load reader

Upload: jumiatri-risma

Post on 06-Aug-2015

19 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

teori buat bahan kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: teori

Teori -Teori Belajar (Piaget, Bruner, Vygotsky)

Pada prinsipnya proses belajar yang dialami manusia berlangsung sepanjang hayat, artinya belajar adalah proses yang terus-menerus, yang tidak pernah berhenti dan terbatas pada dinding kelas.  Hal ini didasari pada asumsi bahwa di sepanjang kehidupannya,  manusia akan selalu dihadapkan pada masalah-masalah, rintangan-rintangan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan ini. Prinsip belajar sepanjang hayat ini sejalan dengan empat pilar pendidikan universal seperti yang dirumuskan UNESCO, yaitu: (1) learning to know, yang berarti juga learning to learn; (2) learning to do; (3) learning to be, dan (4) learning to live together.

Learning to know atau learning to learn mengandung pengertian bahwa belajar itu pada dasarnya tidak hanya berorientasi kepada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus berorientasi kepada proses belajar. Dengan proses belajar, siswa bukan hanya sadar akan apa yang harus dipelajari, akan tetapi juga memiliki kesadaran dan kemampuan bagaimana cara mempelajari yang harus dipelajari itu.

Learning to do mengandung pengertian bahwa belajar itu bukan hanya sekedar mendengar dan melihat dengan tujuan akumulasi pengetahuan, tetapi belajar untuk berbuat dengan tujuan akhir penguasaan kompetensi yang sangat diperlukan dalam era persaingan global.

Learning to be mengandung pengertian bahwa belajar adalah membentuk manusia yang “menjadi dirinya sendiri”. Dengan kata lain, belajar untuk mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai individu dengan kepribadian yang memiliki tanggung jawab sebagai manusia.

Learning to live together adalah belajar untuk bekerjasama. Hal ini sangat diperlukan sesuai dengan tuntunan kebutuhan dalam masyarakat global dimana manusia baik secara individual maupun secara kelompok tak mungkin bisa hidup sendiri atau mengasingkan diri bersama kelompoknya.

Proses pembelajaran yang akan disiapkan oleh seorang guru hendaknya terlebih dahulu harus memperhatikan teori-teori yang melandasinya. Ada beberapa teori belajar yang mendukung pembelajaran dengan pendekatan inkuiri diantaranya:

1. Teori Piaget

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada anak secara garis besar terbagi empat periode yaitu: a) periode sensori motor ( 0 – 2 tahun); b) periode praoperasional (2-7 tahun); c)periode operasional konkrit (7-11 tahun); d) periode operasi formal (11-15) tahun. Sedangkan konsep-konsep dasar proses organisasi dan adaptasi intelektual menurut Piaget yaitu: skemata (dipandang sebagai sekumpulan konsep); asimilasi (peristiwa mencocokkan informasi baru dengan informasi lama yang telah dimiliki seseorang; akomodasi (terjadi apabila antara informasi baru dan lama yang semula tidak cocok kemudian dibandingkan dan disesuaikan dengan informasi lama); dan equilibrium (bila keseimbangan tercapai  maka siswa mengenal informasi baru).

1. Teori Bruner

Teori belajar Bruner hampir serupa dengan teori Piaget, Bruner mengemukakan bahwa perkembangan intelektual anak mengikuti tiga tahap representasi yang berurutan, yaitu: a)

Page 2: teori

enaktif, segala perhatian anak tergantung pada responnya; b) ikonik, pola berpikir anak tergantung pada organisasi sensoriknya dan c) simbolik, anak telah memiliki pengertian yang utuh tentang sesuatu hal sehingga anak telah mampu mengutarakan pendapatnya dengan bahasa.

Implikasi teori Bruner dalam proses pembelajaran adalah menghadapkan anak pada suatu situasi yang membingungkan atau suatu masalah.Dengan pengalamannya anak akan mencoba menyesuaikan atau mengorganisasikan kembali struktur-struktur idenya dalam rangka untuk mencapai keseimbangan di dalam benaknya.

1. Teori Vygotsky

Teori Vygotsky beranggapan bahwa pembelajaran terjadi apabila anak-anak bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuannya (zone of proximal development), yaitu perkembangan kemampuan siswa sedikit di atas kemampuan yang sudah dimilikinya. Vygotsky juga menjelaskan bahwa proses belajar terjadi pada dua tahap: tahap pertama terjadi pada saat berkolaborasi dengan orang lain, dan tahap berikutnya dilakukan secara individual yang di dalamnya terjadi proses internalisasi. Selama proses interaksi terjadi, baik antara guru-siswa maupun antar siswa, kemampuan seperti saling menghargai, menguji kebenaran pernyataan pihak lain, bernegosiasi, dan saling mengadopsi pendapat dapat berkembang.

Page 3: teori

Penerapan Teori Belajar Bruner dan Ausubel

Teori Belajar Karakteristik Teori Langkah Penerapan Dalam Pembelajaran

Teori Belajar Kognitif

Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkahlaku yang bisa diamati. Setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan di dalam dirinya

 

a. Teori Kognitif Bruner

Teori ini sangat membebaskan mahasiswa untuk belajar sendiri. Teori ini mengarahkan mahasiswa untuk belajar secara discovery learning.

1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional

2. Memilih materi pelajaran

3. Menentukan topik-topik yang akan dipelajari

4. Mencari contoh-contoh, tugas, iluistrasi dsbnya. Yang dapat digunakan mahasiswa untuk bahan belajar

5. Mengatur topik pelajaran dari konsep yang paling kongkrit ke yang abstrak, dari yang sederhana ke kompleks

6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar

b. Teori Bermakna Ausubel

Dalam aplikasinya menuntut mahasiswa belajar secara deduktif (dari umum ke khusus) dan lebih mementingkan aspek struktur kognitif mahasiswa

1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional

2. Mengukur kesiapan mahasiswa (minat, kemampuan, struktur kognitif)baik melalui tes awal, interviw, pertanyaan dll.

3. Memilih materi pelajaran dan mengaturnya dalam bentuk penyajian konsep-konsep kunci

4. Mengidentifikasikan prinsip-prinsip yang harus dikasi mahasiswa dari materi tsb.

5. Menyajikan suatu pandangan secara menyelurh tentang apa yang harus dipelajari

6. Membuat dan menggunakan "advanced organizer" paling tidak dengan cara membuat rangkuman terhadap materi yang baru disajikan, dilengkapi dengan uraian singkat yang menunjukkan relevansi (keterkaiatan) materi yang sudah diberikan dengan yang akan diberikan

7. Mengajar mahasiswa untuk memahami

Page 4: teori

konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang sudah ditentukan dengan memberi fokus pada hubungan yang terjalin antara konsep yang ada

8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar

Prinsip dalam penyusunan silabus:Posted on October 11, 2011

- IlmiahKeseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Di samping itu, strategi pembelajaran yang dirancang dalam silabus perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan teori belajar.– MemadaiCakupan indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian KD. Dengan prinsip ini, maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhi dengan pengembangan materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan. Sebagai contoh, jika SK dan KD menuntut kemampuan menganalisis suatu obyek belajar, maka indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan teknik serta instrumen penilaian harus secara memadai mendukung kemampuan untuk menganalisis.– AktualCakupan indikator, materi pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. Banyak fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan dapat mendukung kemudahan dalam menguasai kompetensi perlu dimanfaatkan dalam pengembangan pembelajaran. Di samping itu, penggunaan media dan sumber belajar berbasis teknologi informasi, seperti komputer dan internet perlu dioptimalkan, tidak hanya untuk pencapaian kompetensi, melainkan juga untuk menanamkan kebiasaan mencari informasi yang lebih luas kepada peserta didik.– KonsistenAdanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara KD, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian. Dengan prinsip konsistensi ini, pemilihan materi pembelajaran, penetapan strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan sumber dan media pembelajaran, serta penetapan teknik dan penyusunan instrumen penilaian semata-mata diarahkan pada pencapaian KD dalam rangka pencapaian SK

LANGKAH PENYUSUNAN SILABUS / RPP DAN CONTOH PENERAPANNYA

Page 5: teori

A. Pendahuluan

Lampiran ini menggambarkan langkah- langkah penjabaran mulai dari standar isi sampai menjadi silabus dan RPP untuk tiap mata pelajaran dan pembelajaran tematik. Contoh yang disajikan merupakan salah satu contoh dari berbagai alternatif yang ada. Contoh yang dilampirkan berisi penjabaran dari standar isi menjadi RPP secara bertahap sehingga cocok untuk para pemula yang akan mengembangkan silabus dan RPP. Silabus dan RPP yang dikembangkan hanya satu kompetensi dasar saja, untuk selanjutnya madrasah akan mengembangkan sendiri dengan langkah-langkah yang ada pada panduan.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk menyusun silabus dan RPP dengan pendekatan mata pelajaran pada lampiran ini diuraikan berikut.

A. Pendahuluan

Lampiran berikut berisi penjabaran mulai dari standar isi sampai menjadi RPP untuk tiap mata pelajaran. Contoh yang disajikan merupakan salah satu contoh penjabaran dari standar isi menjadi RPP secara bertahap sehingga cocok untuk para pemula yang akan mengembangkan silabus dan RPP.

Pendekatan Mata Pelajaran

Contoh yang ada pada lampiran ini menggambarkan langkah- langkah penjabaran mulai dari standar isi sampai menjadi RPP untuk tiap mata pelajaran. Langkah-langkah tersebut diuraikan berikut.

1. Membaca dan mendalami SK/KD suatu mata pelajaran dan struktur kurikulum mapel pada kelas tertentu (dilampirkan SK/KD mapel satu tahun dan struktur kurikulum madrasah)

2. Memetakan SK/KD dengan tujuan (1) menentukan karakteristik/kategori suatu kompetensi dasar (2) menentukan cakupan materi, (2) menentukan pengetahuan prasarat yang diperlukan untuk mencapai KD, atau (3) menata urutan penyajian kompetensi dasar dalam satu semester/ satu tahun. Format dan penentuan tujuan pemetaan disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran. Dengan mengetahui karakteristik KD dari pemetaan dapat dilakukan penentuan waktu yang sesuai dan model perencanaan pembelajaran berikutnya.

Page 6: teori

3. Menyusun program tahunan (prota) dengan cara (1) menentukan jumlah minggu dalam 1 tahun (a), (2) menentukan jumlah minggu yang tidak efektif (b), (3) menentukan minggu efektif dalam satu tahun dengan cara a – b = c (minggu efektif dalam satu tahun), dan (4) menentukan jumlah jam pelajaran efektif untuk tiap mata pelajaran dalam satu tahun dengan cara minggu efektif dalam satu tahun x alokasi jam pelajaran (lihat struktur kurikulum MI) = ... jam efektif mapel, (5) mengatur alokasi waktu jam efektif dua semester(satu tahun) untuk pembelajaran dan ulangan, (6) membagi jam efektif untuk ulangan, (7) membagi waktu jam pelajaran efektif untuk semua kompetensi dasar sesuai dengan karakteristik/cakupan KD yang telah ditentukan pada pemetaan, dan (8) menuliskan KD sesuai dengan urutan KD dalam pemetaan beserta waktu yang dialokasikan untuk KD tersebut. Minggu efektif tiap sekolah/madrasah diatur sendiri asalkan dalam satu tahun tidak kurang dari 34 minggu dan tidak lebih dari 38 minggu. Contoh pada lampiran ini perlu disesuaikan dengan kalender akademik madrasah yang ada di KTSP dokumen 1 (dibuat sendiri oleh madrasah). Prota memberikan gambaran perencanaan penyajian KD satu tahun dengan alokasi waktu selama satu tahun. Misalnya, jumlah alokasi waktu pada prota diisi sesuai dengan jam pelajaran efektif Bahasa Arab di kelas IV yang ada di suatu madrasah yaitu jumlah pekan efektif satu tahun x alokasi waktu Bahsa Arab di struktur kurikulum MI (2 jam). Jumlah pekan efektif satu tahun sesuai aturan terentang 34 -38 minggu. Misalnya, minggu efektif semester 1 yang ada di madrasah 17 dan semester 2 juga 17. Jam efektif Bahasa Arab satu semester sejumlah 17x2 = 34 jam. Berarti satu tahun sekolah memiliki 68 jam efektif untuk mapel Bahasa Arab. Alokasi waktu sejumlah 34 jam per semester tersebut diatur untuk pembelajaran semua KD yang ada pada satu semester dan untuk ulangan harian. Alokasi waktu tiap KD tergantung karakteristik dan cakupan KD.

4. Menyusun program semester (prosem) dengan cara (1) menentukan alokasi waktu jam efektif satu semester yang sudah dituliskan pada prota (pembelajaran dan ulangan), dan (2) mendistribusikan jam efektif pembelajaran dan ulangan pada rincian mingguan dalam tabel kalender akademik madrasah. Urutan penyajian KD disesuaikan dengan pemetaan yang telah dilakukan. Urutan TIDAK HARUS sama dengan urutan dalam standar isi. Pengaturan urutan penyajian yang telah dirancang pada pemetaan dituliskan pada prosem. Contoh pada lampiran ini perlu disesuaikan dengan kalender akademik madrasah yang ada di KTSP dokumen 1. Prosem memberikan gambaran perencanaan penyajian KD satu semester denga rincian penyajian tiap minggu dan distribusi ulangan harian. Jumlah alokasi waktu per KD pada prosem diisi sesuai dengan jam pelajaran yang ada pada prota. Bedanya, program semester menggambarkan lebih rinci penyajian kompetensi dasar pada minggu ke berapa dan pelaksanaan ulangan pada minggu ke berapa.

5. Menyusun silabus yaitu menjabarkan semua KD menjadi komponen-komponen silabus yaitu (1) identitas/tema mapel, (2) SK/KD, (3) materi, (4) kegiatan pembelajaran, (5) indikator, (6) penilaian, (7) alokasi waktu, dan (8) sumber belajar. Urutan penulisan KD dalam silabus sesuai dengan pemetaan yang dilakukan dan alokasi waktu sesuai dengan prota. Pada contoh yang dilampirkan ini silabus hanya diberikan contoh satu kompetensi dasar saja. Kompetensi dasar yang dibuat silabus pada lampiran ini dicetak tebal pada prota maupun promes. Madrasah diharapkan menyusun sendiri untuk seluruh kompetensi dasar dengan panduan yang tersedia.

6. Menyusun RPP yaitu menjabarkan lebih lanjut silabus menjadi lebih operasional terutama pada kegiatan pembelajaran dan wujud alat penilaiannya. RPP menjabarkan pelaksanaan suatu KD menjadi satu atau beberapa pertemuan sesuai dengan waktu yang dimiliki. Komponen RPP mencakup (1) identitas/tema dan alokasi waktu, (2) SK/KD, (3) tujuan

Page 7: teori

pembelajaran, (4) materi, (5) metode pembelajaran, (6) kegiatan pembelajaran, (7) penilaian hasil belajar, dan (8) sumber belajar. Kompetensi dasar pada RPP contoh sesuai dengan kompetensi dasar pada contoh silabus. Tiap-tiap mapel diberi contoh satu kompetensi dasar. RPP yang baik sudah dilengkapi bahan ajar/LKS, instrumen penilaian yang siap pakai (ada soal/perintah dan pedoman penilaian/ rubrik)